You are on page 1of 10

AKTIVITAS FISIK, STATUS GIZI, DAN PRODUKTIVITAS

KEPALA KELUARGA WANITA PEMETIK TEH


DI PERKEBUNAN TEH MALABAR PTPN VIII
BANDUNG, JAWA BARAT

NONI EKA JAYA WARDANI

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
ABSTRACT
NONI EKA JAYA WARDANI. Physical Activity, Nutritional Status, and
Productivity of Tea Picker’s Head of Household at Tea Plantation PTPN VIII,
Bandung, Jawa Barat. Supervised by KATRIN ROOSITA.

The cross sectional design was used in this study to elaborate physical
activity, nutritional status, and work productivity of tea picker’s head of household.
The criteria of study sample were men as tea picker’s head of household at
cluster area of Malabar tea plantation of PTPN VIII Bandung, having a job, and
they were willing to be interviewed.
The total number of 72 men in this cluster area was chosen randomly.
Primary data consisted of physical activity recall (2x24 hours), food consumption
recall (2x24 hours), anthropometry data (weight and height), and productivity
(passage of tea sprout). Secondary data were included data of PT Perkebunan
Nusantara VIII Bandung, West Java.
In general, more than a half of sample had active or moderate physical
activity level (PAL=1.89). The physical activity level of samples during work day
(average PAL=1.93) was higher (p<0.05) than holiday (average PAL=1.77)
(p<0.05). The working hours during holiday were substituted by doing domestic
chores and miscellaneous recreational activities.
Average energy and protein adequacy level of tea picker’s head of
household only reached 76 – 98%. More than a half of samples had iron and
vitamin A adequacy level on normal stage. Almost all (98.6%) samples had deficit
intake of vitamin C.
Most of samples (86.1%) had normal nutritional status. Majority (76.4%)
of samples had wages per month below the regional minimum wages. More than
a half of head of tea picker’s household had work time below seven hours per
day and had wages per hours below standard of regional minimum wages per
hour.
Based on correlation analysis, there are significant correlation between 1)
education level with physical activity level ; 2) age, income per capita, and family
size with wage per month; 3) age and physical activity level with working hours;
and 4)age, income per capita, iron (Fe) consumption rate, and nutritional status
with wages per hour.

Keywords : physical activity level (PAL), nutritional status, men productivity,


income per capita.

RINGKASAN
NONI EKA JAYA WARDANI. Aktivitas Fisik, Status Gizi, dan Produktivitas
Kepala Keluarga Wanita Pemetik Teh Di Perkebunan Teh Malabar PTPN VIII,
Bandung, Jawa Barat. Di bawah bimbingan KATRIN ROOSITA
Produktivitas merupakan salah satu cerminan kualitas sumberdaya
manusia (Syarief 1997). Produktivitas yang tinggi dapat meningkatkan
pendapatan yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan individu dan
keluarga. Produktivitas ditentukan dan dipengaruhi oleh beragam faktor baik
internal maupun eksternal antara lain status gizi, kemampuan fisik, dan motivasi.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat
konsumsi, status gizi, dengan produktivitas kerja kepala keluarga wanita pemetik
teh di perkebunan teh. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah (1)
mengidentifikasi karakteristik sosial ekonomi contoh yang meliputi usia,
pendidikan, pendapatan per kapita, besar keluarga, dan jenis pekerjaan (2)
menganalisis aktivitas fisik contoh (3) menganalisis tingkat konsumsi zat gizi
yang meliputi, energi, protein, zat besi, vitamin A, dan vitamin C (4) menilai status
gizi contoh (5) mengukur produktivitas kerja contoh (6) menganalisis faktor-faktor
yang berhubungan dengan aktivitas fisik, tingkat konsumsi zat gizi, status gizi,
dan produktivitas kerja contoh.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dan
dilaksanakan di perkebunan teh Malabar milik PTPN VIII Bandung Jawa Barat,
pada bulan Maret hingga Juni 2008. Lokasi dibagi menjadi lima cluster yaitu
Purbasari, Malabar, Talun Santosa, Sedep, dan Rancabali. Contoh dalam
penelitian ini adalah kepala keluarga wanita pemetik teh pada cluster terpilih
yaitu Malabar. Keluarga pemetik teh yang terambil secara acak dalam penelitian
sebelumnya oleh Sunarti, Roosita dan Herawati (2007) berjumlah 102 keluarga.
Pada saat pengambilan data, terdapat lima keluarga yang telah pindah tempat
tinggal dari kawasan kebun Malabar sehingga tersisa 97 keluarga. Kriteria inklusi
penelitian adalah keluarga dengan kepala keluarga pria yang masih aktif bekerja
dengan isteri yang bekerja sebagai pemetik teh dan bertempat tinggal di lokasi
penelitian sehingga seluruh contoh penelitian berjumlah 72 orang.
Data yang digunakan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer didapatkan melalui wawancara langsung yang meliputi karakteristik sosial
ekonomi, recall konsumsi pangan (2x24 jam), recall aktivitas fisik (2x24 jam),
status gizi, dan produktivitas kerja. Data sekunder didapatkan dari Kantor Desa
Banjarsari yang meliputi gambaran umum lokasi penelitian. Data terkumpul
dianalisis secara statistik. Tahapan pengolahan data dimulai dari verifikasi,
coding, entri, cleaning, dan selanjutnya dianalisis. Analisis data menggunakan
program komputer Microsoft Excell dan Statistical Program for Social Science
(SPSS) version 13 for Windows. Analisis inferensia yang digunakan adalah
korelasi Pearson dan Spearman, dan independent sample t-test. Korelasi
Pearson dan Spearman digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Independent sample t-test digunakan untuk menganalisis perbedaan tingkat
aktivitas fisik dan pengeluaran energi antara hari kerja dan hari libur serta
menganalisis perbedaan konsumsi dan tingkat konsumsi zat gizi berdasarkan
kelompok usia.
Sebagian besar (77.8%) contoh termasuk dalam kategori dewasa madya
dan persentase terkecil contoh (8.3%) termasuk dalam kategori dewasa akhir.
Lebih dari separuh jumlah contoh (55.6%) menempuh pendidikan hingga tamat
sekolah dasar. Lebih dari separuh jumlah contoh masih berada di bawah garis
kemiskinan Kabupaten Bandung. Hampir separuh jumlah contoh (40.3%) bekerja

sebagai pemetik teh. Lebih dari separuh jumlah contoh (58.3%) termasuk dalam
keluarga sedang. Lebih dari separuh jumlah contoh (63.8%) berkontribusi
sebesar 44.89 persen hingga 68.77 persen terhadap pendapatan keluarga.
Hampir separuh (40.3%) contoh melakukan aktivitas yang tergolong
dalam kategori sedang, 26.4% termasuk kategori ringan, dan 33.3% termasuk
kategori berat. Tingkat aktivitas contoh lebih tinggi pada hari kerja (p<0.05). Pada
hari libur, contoh mengalokasikan waktu yang tidak digunakan untuk bekerja ke
kegiatan domestik rumah tangga dan kegiatan rekreasional. Faktor yang
berhubungan dengan aktivitas fisik adalah pendidikan, semakin tinggi pendidikan
maka semakin ringan tingkat aktivitasnya.
Pengeluaran energi rata-rata berdasarkan Schofield equation lebih tinggi
pada hari kerja (2869 kkal) dibanding dengan hari libur (2644 kkal) dan hari
gabungan (2824 kkal) (p<0.05). Demikian pula berdasarkan Oxford equation,
pengeluaran energi rata-rata pada hari kerja (2563 kkal) cenderung lebih tinggi
dibanding hari libur (2373 kal) dan hari gabungan (2525 kkal).
Tingkat konsumsi energi rata-rata berdasarkan Schofield equation adalah
sebesar 87.2%, tingkat konsumsi energi rata-rata berdasarkan Oxford equation
adalah sebesar 97.9%, dan tingkat konsumsi energi rata-rata berdasarkan angka
kecukupan energi WNPG (2004) adalah sebesar 121.2%. Tingkat konsumsi
energi rata-rata pada kelompok dewasa muda cenderung lebih tinggi dibanding
dua kelompok usia lain, baik berdasarkan Schofield equation, Oxford equation
dan angka kecukupan energi WNPG (2004).
Tingkat konsumsi protein contoh rata-rata pada kelompok dewasa muda
(89.3%) cenderung lebih besar dibanding kelompok dewasa madya (88.2%) dan
kelompok dewasa akhir (81.6%). Sebagian besar (75.0%) contoh memiliki tingkat
kecukupan zat besi (Fe) yang termasuk dalam kategori normal. Tingkat konsumsi
zat besi contoh rata-rata pada kelompok dewasa madya (117.0%) cenderung
lebih tinggi dibanding kelompok dewasa muda (108.6%) dan kelompok dewasa
akhir (96.3%).
Lebih dari separuh contoh (73.6%) memiliki tingkat konsumsi vitamin A
yang termasuk dalam kategori defisit. Tingkat konsumsi vitamin A contoh rata-
rata pada kelompok dewasa akhir (95.7%) cenderung lebih besar dibanding
kelompok dewasa madya (47.8%) dan kelompok dewasa muda (35.3%). Hampir
seluruh contoh (98.6%) mengalami defisit dalam tingkat konsumsi vitamin C.
Tingkat konsumsi vitamin C contoh rata-rata pada kelompok dewasa muda
(25.7%) cenderung lebih tinggi dibanding kelompok dewasa madya (19.4%) dan
kelompok dewasa akhir (16.3%).
Jenis pangan yang menjadi sumber zat gizi dalam konsumsi zat gizi
contoh adalah nasi untuk energi, protein, dan zat besi, minyak goreng untuk
vitamin A dan kentang untuk vitamin C.
Sebagian besar (86.1%) contoh termasuk dalam kategori status gizi
normal, 9.7% contoh termasuk dalam kategori status gizi kurang, dan 4.2%
termasuk dalam kategori status gizi lebih. Sebagian besar contoh (76.4%)
memiliki upah di atas UMR Kabupaten Bandung (Rp 672 000.00), separuh
jumlah contoh bekerja di bawah jam efektif (62.5%), dan memiliki tingkat upah
per jam di bawah tingkat UMR per jam (73.6%).
Faktor yang berhubungan dengan tingkat aktivitas adalah pendidikan (p<
0.05, r=−0.267). Faktor yang berhubungan dengan tingkat konsumsi energi (r= -
0.262, p<0.05) dan vitamin A (r=0.275, p<0.05) adalah pendapatan perkapita per
bulan dan besar keluarga (r= – 0.0271, p<0.05). Faktor yang berhubungan dengan
status gizi adalah pendapatan perkapita per bulan (r=0.249, p<0.05). Faktor-
faktor yang berhubungan secara signifikan dengan upah per bulan adalah usia,

pendapatan perkapita, dan besar keluarga. Faktor-faktor yang berhubungan


secara signifikan dengan jam kerja adalah usia dan tingkat aktivitas. Faktor-faktor
yang berhubungan secara signifikan dengan upah per jam adalah usia,
pendapatan perkapita, tingkat konsumsi zat besi (Fe) dan status gizi.

 

AKTIVITAS FISIK, STATUS GIZI, DAN PRODUKTIVITAS


KEPALA KELUARGA WANITA PEMETIK TEH
DI PERKEBUNAN TEH MALABAR PTPN VIII
BANDUNG, JAWA BARAT

NONI EKA JAYA WARDANI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

Judul Skripsi : Aktivitas fisik, Status Gizi, dan Produktivitas Kepala


Keluarga Wanita Pemetik Teh di Perkebunan Teh
Malabar PTPN VIII Bandung Jawa Barat
Nama : Noni Eka Jaya Wardani
NIM : A54104063

Disetujui

Dosen Pembimbing

Katrin Roosita, SP, M.Si


NIP. 132 232 457

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian

(Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M. Agr)


NIP : 131 124 019

Tanggal Lulus :

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Samarinda pada tanggal 5 November 1986. Penulis


merupakan anak pertama dari lima bersaudara, putri dari pasangan Djainuddin
dan Suyanti. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 027 Muara Badak
Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 1998. Pada tahun 2001, penulis
menyelesaikan pendidikan di SLTP Negeri 2 Muara Badak Kabupaten Kutai
Kartanegara. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 1 Muara
Badak Kabupaten Kutai Kartanegara dan lulus pada tahun 2004.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004 melalui jalur
Beasiswa Utusan Daerah (BUD) di Fakultas Pertanian, Program Studi Gizi
Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga. Semasa kuliah, penulis pernah aktif
dalam organisasi kemahasiswaan daerah Forum Mahasiswa Beasiswa Utusan
Daerah Kutai Kartanegara (FM-BUD KUKAR) sebagai Ketua Divisi
Kewirausahaan (2005/2006) dan Anggota Divisi PPSDM (2006-2009). Penulis
adalah anggota aktif UKM Agriaswara IPB. Penulis juga aktif dalam beberapa
kepanitiaan seperti Nuansa Pangan Gizi dan Keluarga dan Seminar PERSAGI.
Penulis juga pernah menjadi asisten peneliti dalam Survei Persepsi Konsumen
yang dilakukan atas kerjasama FEMA-IPB dan DANONE Indonesia.
 

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Aktivitas Fisik, Status Gizi, dan Produktivitas Kepala Keluarga Wanita Pemetik
Teh Di Perkebunan Teh Malabar PTPN VIII, Bandung, Jawa Barat” dengan
lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Katrin Roosita SP, MSi sebagai dosen pembimbing yang dengan sabar
telah memberikan pengarahan, bimbingan, saran, dan motivasi selama
pelaksanaan penelitian hingga skripsi ini terselesaikan.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara atas kesempatan,
dukungan, doa dan perhatian yang telah diberikan.
3. Prof. Dr. Ali Khomsan MS sebagai dosen penguji hasil penelitian.
4. Ir. Nandi Suhandi selaku administratur dan staf Kebun teh Malabar atas izin
dan sambutan yang diberikan.
5. Bapak, Mama, Nenek, Tante, Om serta adik-adikku yang telah memberikan
dukungan, semangat, dan doa.
6. Keluarga besar Bapak dan Ibu Suhendar, pemerintahan desa, serta warga
desa Banjarsari atas sambutan dan keramahan yang telah diberikan.
7. Munawwar Mufti Syarwani A.Md atas perhatian, dukungan, semangat, doa
dan kesabaran yang telah diberikan.
8. Venny, Yuli, Teh Cica, Novitmel, Firdaus, Bang Fahmi, Yayu, Kiki, Mba Ai,
Rini, Enggar, Ani, Marissa, Nadya, Lenny, Yulia, Lola, Yesa, Heni, Dewi M,
Friska, Devi P, Arina, dan Eka terima kasih atas doa dan semangatnya.
9. Seluruh rekan-rekan GMSK 40 dan 41, GM 42 dan 43 serta rekan-rekan
FM-BUD Kutai Kartanegara yang telah memberikan dukungan dan doa.
10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan selama penulis melakukan
penelitian hingga skripsi ini selesai. 
Penulis menyadari skripsi ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Semoga hasil skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Juli 2008
Noni Eka Jaya Wardani

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vii
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
Tujuan ...................................................................................................... 3
Kegunaan ................................................................................................. 3
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4
Karakteristik Pria Dewasa ........................................................................ 4
Usia .................................................................................................... 4
Berat Badan dan Tinggi Badan .......................................................... 4
Pendidikan .......................................................................................... 5
Karakteristik Keluarga .............................................................................. 6
Ukuran Keluarga ................................................................................ 6
Peran Suami dalam Kehidupan Ekonomi Keluarga ................................. 6
Aktivitas Fisik ............................................................................................ 7
Konsumsi Pangan .................................................................................... 10
Penilaian Konsumsi Pangan .................................................................... 12
Tingkat Konsumsi dan Angka Kecukupan Zat Gizi .................................. 12
Energi ................................................................................................ 13
Protein ............................................................................................... 15
Fe (zat besi) ...................................................................................... 15
Vitamin A ........................................................................................... 16
Vitamin C ........................................................................................... 18
Status Gizi ................................................................................................ 19
Produktivitas Kerja ................................................................................... 20
Teori Motivasi dan Motivasi Kerja............................................................. 23
KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................................... 25
METODE PENELITIAN .................................................................................. 28
Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian .................................................... 28

You might also like