Professional Documents
Culture Documents
PTK & Kolaborasi Guru SMK dng Mahasiswa UNJ dalam Penyelesaian Skripsi (Bambang Dharmaputra) 1
melihat kemungkinan penerapan situasi kan pada generalisasi yang lebih luas dari
perbaikan yang diperoleh mereka. temuan penelitiannya dan memperoleh
Sedangkan I.G.A.K. Wardani mendefinisi kebenaran hakiki serta universal, maka
kan PTK sebagai penelitian yang penelitian kualitatif menekankan keba
dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri likannya. Sebagaimana yang diung
melalui refleksi diri, dengan tujuan kapkan Egon G. Guba dalam memberi
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, pengantar buku Action Research karya Ernie
sehingga hasil belajar siswa menjadi T Stranger (1996) bahwa ada tiga hal yang
meningkat (2006: 1.4). Pada intinya PTK perlu diamati di masa mendatang. Dia
itu menuntut berfikir reflektif dan berharap semua penelitian yang mengacu
melakukan tindakan perbaikan seorang pada penelitian kemanusian dapat
guru dalam kelas yang diajarnya. Dengan memperlihatkan tiga karakteristik, yakni
demikian, guru yang melakukan PTK desentralisasi, deregulasi, dan kooperatif
akan melakukan perbaikan dalam cara dalam perlakuannya. Dengan
mengajarnya berdasarkan temuan dan desentralisasi, dimaknai adanya
renungannya, dan bukan menurut atasan perubahan upaya dari mengeneralisasi
atau teman sejawatnya. Lebih lanjut Raka ’kebenaran’ ke arah penekan baru pada
Joni, Kardiawarman, dan Hadisubroto konteks lokal. Deregulasi, diartikan
(1998) sebagaimana ditulis I.G.A.K adanya gerakan keluar dari aturan
Wardani (2006:1.11) adalah tidak konvensional yang kaku berdasarkan
seluruhnya benar anggapan bahwa hasil aturan main penelitian, seperti melebih-
penelitian pendidikan akan dimanfaatkan lebihkan validitas, reliabilitas,
para guru di lapangan. Penelitian objektivitas, dan generalisasi. Sedangkan
pendidikan yang umumnya dilakukan kooperatif dalam perlakuannya, diartikan
para pakar atau peneliti LPTK sering kali cara peneliti yang tidak dengan fungsional
kurang dihayati guru, meskipun penelitian membedakan antara peneliti dan yang
itu dilakukan di kelas. Akibatnya para diteliti (’subjek” dalam bahasa
guru yang menjadi objek penelitian tidak konventional). Mereka semua dinyatakan
terlibat dalam pembentukan pengetahuan sebagai partisipan, dan semuanya
dari hasil penelitian tersebut. Jurnal sederajat dalam menentukan pertanyaan-
penelitian yang diharapkan dapat menjadi pertanyaan apa yang akan diajukan,
media guru dengan para pakar jarang informasi apa saja yang akan dianalisis,
diterima mereka. Andaikata jurnal dan bagaimana kesimpulan dan tindakan
tersebut diterima, maka hal itu terlalu yang diambil.
lama, sehingga ada kemungkinan guru Seorang yang melakukan PTK hendaknya
pun telah lupa dengan penelitian yang ia memahami bahwa siswa, teman
mereka menjadi objeknya. Apalagi para peneliti, dan lainnya adalah mitra dalam
guru yang tidak “terlibat”, mungkin saja meneliti. Oleh sebab itu, ia perlu
temuan penelitian tersebut menjadi asing memahami situasi yang timbul dalam
dan kurang berdampak bagi profesi pelaksanaan penelitian dan mengambil
mereka di kelas. tindakan yang tepat setelah melakukan
refleksi. Tentunya ini berbeda dengan
Karakteristik PTK penelitian kuantitatif, di mana peneliti
cukup mengambil data melalui instrumen
Upaya guru untuk memahami situasi
yang “valid dan realibel”, kemudian
kelasnya dan melakukan perbaikan
menafsirkan data tersebut di luar proses
berdasarkan hasil refleksi atau renungan
penelitiannya. Tidak diperlukan refleksi
yang mendalam merupakan ciri dari
dan diskusi untuk memperbaiki tindakan
penelitian kualitatif. Berbeda dengan
nya selama meneliti. Mungkin saja,
penelitian kuantitatif yang lebih menekan
peneliti akan mengemukakan temuan dan
PTK & Kolaborasi Guru SMK dng Mahasiswa UNJ dalam Penyelesaian Skripsi (Bambang Dharmaputra) 3
Setelah semuanya dipahami oleh siswa, kepada mereka. Diskusi ini harus
lakukan rencana Anda sesuai RPP yang menghasilkan masukan untuk perbaikan
telah disepakati dengan mitra pengamat. siklus berikutnya. Jadi siklus berikut akan
Mengajarlah sesuai skenario yang telah berulang dari amati, fikirkan, dan
disepakati agar dapat teramati oleh mitra tindakan. Bedanya pada siklus berikutnya,
Anda. Jika dalam proses belajar mengajar pengamatan itu adalah hasil diskusi yang
ternyata Anda harus keluar dari skenario memperjelas perbaikan apa yang harus
yang disepakati, lakukan saja agar ini diambil oleh peneliti. Berfikir atau
dapat dicatat oleh pengamat Anda. Mitra perencanaan berikutnya adalah rancangan
Anda bukanlah atasan, sehingga janganlah Anda dalam memperbaiki tindakan
gugup jika keluar dari skenario. Ingat pembelajaran yang harus dilakukan. Ingat,
yang diamati bukan hanya Anda, tetapi jangan Anda mengubah materi kurikulum
siswa, suasana, dan hal apa pun yang akan yang disepakati dengan sekolah. Yang
mempengaruhi hasil belajar perlu diamati perlu dilakukan perbaikan adalah rencana
oleh mitra Anda. Waktu pembelajaran di yang akan dilakukan, baik menyangkut
kelas tidak boleh dipotong atau diperpan sarana dan prasarana belajar mengajar
jang oleh alasan apa pun. Demikian pula atau pun skenario pembelajaran yang
pengamat pun tidak boleh keluar-masuk disepakati dengan mitra Anda. Jika semua
walaupun sudah bosan mengamati. Mitra telah diperbaiki, buatlah catatan lapangan
Anda harus mencatat apa saja yang terjadi tentang pelaksanaan siklus pertama dan
sewaktu tindakan kelas itu dilakukan diskusi dengan mitra Anda. Demikian
berdasarkan data pengamatan. pula catatan lapangan ini, hendaknya
memuat catatan renungan Anda tentang
Siklus PTK selanjutnya
PTK yang sedang dilakukan. Catatan
Setelah Anda menyelesaikan kegiatan lapangan inilah yang menjadi dokumen
mengajar, maka selesailah satu siklus penelitian, sehingga harus tersimpan rapih
kegiatan PTK. Hendaknya difahami dan dianalisis lebih lanjut pada saat Anda
bahwa satu siklus tidak selalu satu kali akan menyusun laporan penelitian.
pertemuan mengajar, tetapi dapat saja
Sulit dibayangkan jika PTK hanya terjadi
lebih. Misalkan yang diambil sebagai satu
dari satu siklus saja, karena tidak mungkin
siklus adalah satu pencapaian kompetensi
masalah Anda terpecahkan dengan satu
dasar dalam silabus. Anda dan mitra perlu
kali tindakan kelas. Ini akan membutuh
berkumpul dan mendiskusikan hasil yang
kan waktu perenungan Anda dan diskusi
telah dilakukan. Lakukan ini sesegera
dengan mitra, sebelum kesimpulan
mungkin dan jangan menunda-nunda
penelitian itu dapat dilakukan.
pertemuan. Paling tidak, satu hari setelah
Pengalaman penulis di lapangan, setidak
siklus pertama selesai, maka Anda harus
berkumpul dan mendiskusikan dengan nya PTK ini memerlukan waktu dua
setengah bulan untuk dapat menyimpul
mitra Anda. Berikan kesempatan mitra
kan hasilnya. Selama penelitian
Anda untuk menyampaikan hasil
berlangsung, maka Anda harus mulai
pengamatan sewaktu Anda mengajar.
mencicil penyusunan laporan tentatif.
Berdasarkan data pengamatan dibanding
Janganlah Anda menunda pelaporan
kan dengan skenario yang telah disepakati
sampai proses penelitian selesai. Lakukan
bersama, maka mitra akan memberi
sesegera mungkin dan lakukan revisi terus
masukan kepada Anda secara kritis.
menerus sampai Anda puas dengan hasil
Ingatkan kepada mitra Anda janganlah
penelitian ini.
memberi masukan sekedar basa-basi atau
menjelek-jelekan. Jelaskan alasan Anda
terhadap kritik yang mereka ajukan dan
tanyakan masalah yang Anda ragukan
PTK & Kolaborasi Guru SMK dng Mahasiswa UNJ dalam Penyelesaian Skripsi (Bambang Dharmaputra) 5
belajar praktik siswa selama ini kurang profesionalisme guru yang sekarang
memuaskan. Kegelisahan ini membawa dianggap telah tergerus dalam kehidupan
guru untuk mencari cara mengatasinya, pekerjaan guru.
dan ia menemukan tulisan tentang Hasil penelitian guru tersebut, sebaiknya
pengaruh musik klasik dalam belajar. dipublikasikan lewat Jurnal Pendidikan
Selanjutnya ia berdiskusi dengan rekan guru sehingga hasilnya dapat dimanfaat
sejawatnya tentang musik klasik untuk kan ke guru lainnya. Dengan cara ini,
diimplementasikan dalam memperbaiki maka kehidupan profesionalisme dapat
pembelajaran praktik di kelasnya. Ia pun tumbuh dengan baik dan sehat. Dampak
meminta teman guru tersebut untuk bagi masyarakat akan nampak dari unjuk
berkolaborasi mengamati perilaku belajar kerja para guru semakin profesional dan
siswanya dan memberi masukan kepada para anak didik yang dihasilkan sekolah
dirinya tentang pelaksanaan pembelajaran semakin diterima masyarakat. Tentu PTK
yang telah dirubah dalam PTK.Setelah tidak serta merta akan menjadi obat
tindakan pembelajaran selesai dilakukan, mujarab yang dapat memperbaiki keadaan
maka ia kembali berdiskusi dengan teman pendidikan kita, dan ini tentunya akan
guru tersebut dan merenungkan apa yang berpulang ke para guru itu sendiri
dilakukan itu telah menghasilkan menanggapi pembaharuan yang ditawar
perbaikan hasil belajar siswanya. Langkah kan ini.
perbaikan maupun pengayaan berikutnya
pun dilakukannya di kelas, dan hasil Skripsi Mahasiswa LPTK dan
pembelajaran yang telah diberikan Kehidupan Profesionalisme Guru
didiskusikan dengan teman guru dan Mahasiswa LPTK (seperti FT UNJ) tentu
direnungkan langkah perbaikan dipersiapkan sebagai tenaga kepen
berikutnya.Siklus pembelajaran itu pun didikan sesuai jurusan yang ada. Jadi
berulang sampai akhirnya peneliti puas sebagai calon guru yang kelak mengajar
dan yakin akan tindakan pembelajaran di sekolah-sekolah, maka wajar jika
yang dilakukan. Misalnya, dia yakin konsumen (sekolah) menuntut mutu dan
bahwa iringan musik klasik di saat praktik profesionalisme dari guru yang dihasilkan
di bengkel kerja berhasil guna yang LPTK. Pertanyaan yang sering mengusik
tinggi. Namun itu pun hanya cocok pada hati dan fikiran, adalah apakah skripsi
kegiatan praktik tertentu, dan tak dapat yang dibuat mahasiswa LPTK memang
digeneralisasi ke semua jenis praktik. beranjak dari masalah tugasnya kelak di
Sekilas, mungkin kita berfikir bahwa sekolah atau keluar dari tujuan didirikan
tidak ada beda antara pendekatan kuanti LPTK oleh pemerintah. Dengan alasan
tatif dengan PTK, karena hasil sama bahwa guru yang baik adalah guru yang
menunjukkan bahwa iringan musik klasik menguasai bidang keahliannya, dan baru
di saat praktik dapat meningkatkan hasil kemudian ahli dalam “mengajarkannya”
belajar praktik. Tetapi jika dilihat dari sisi membuat banyak skripsi S1 bergeser
guru tentu berbeda, yakni dalam PTK mendalami bidang “keahliannya” dan
guru menjadi bertambah keyakinan akan bukan tugas keguruannya. Akibatnya,
tindakannya dan ini akan meningkatkan skripsi yang dibuat para mahasiswa tidak
profesionalisme guru tersebut. Demikian begitu bermanfaat bagi sekolah, dan
pula teman guru yang diajak berkolabo hanya menjadi syarat lulusnya sarjana.
rasi akan terpengaruh untuk memperbaiki Begitu mereka menjadi guru, maka
pembelajarannya, karena secara emosio banyak pengalaman belajar di LPTK
nal dan kritis terlibat penuh dalam dilupakan saja, dan para alumni masuk ke
penelitian temannya itu. Oleh sebab itu, rutinitas tugas guru. Akhirnya, masyara
banyak ahli pendidikan berkeyakinan kat dan sekolah pun mengeluh akan
dengan PTK akan dapat meningkatkan kompetensi yang diberikan di LPTK baik
PTK & Kolaborasi Guru SMK dng Mahasiswa UNJ dalam Penyelesaian Skripsi (Bambang Dharmaputra) 7
guru. Ketiga, guru pun mendapat pelaksana dan guru lain yang mengamati.
pengalaman menangani PTK dan ia dapat Jadi intinya sangat disarankan agar PTK
melakukannya bersama guru lain untuk ini bersifat kolaboratif partisipatif. Peneli
periode berikutnya. Dengan demikian, tian tindakan berkolaborasai yang (1)
iklim penelitian pun akan tumbuh di menyusun perencanaan bersama-sama, (2)
sekolah dan tentunya akan berdampak saling bergantian mengamati proses
pada profesionalitas para guru. waktu pelaksanaan, (3) saling mengikuti
teman waktu refleksi, (4) menyusun
PTK bagi Guru, Kepala Sekolah, dan laporan sendiri-sendiri, (5) dilaporkan
Pengawas dengan judul yang sama, dijelaskan model
yang dilaksanakan dalam kolaborasi.
Suharsimi (2007) mengemukakan bahwa
Apabila benar, masing-masing laporan
penelitian tindakan itu harus dilihat dari
mendapat nilai 4,0 (jadi nilai 4,0 tidak
tugas guru, kepala sekolah, dan pengawas
dibagi 2)
di lapangan. Seorang guru yang
kesehariannya menangani masalah
pembelajaran di kelas, tentu cocok untuk
Proposal Penelitian Tindakan
melakukan PTK. Tetapi bagi kepala
sekolah yang tugas utamanya membenahi Perlunya proposal ibarat peta bagi
situasi dan iklim sekolah, disarankan pengembara untuk menelusuri perjalanan
untuk melakukan penelitian tindakan yang baru yang akan dilakukan. Tanpa peta,
yang bukan di kelas. Misalnya meneliti maka pengembara dapat tersesat atau
untuk meningkatkan efektivitas perpus setidak nya mengalami kesulitan dan terus
takaan sekolah, laboratorium, program bertanya-tanya tentang tempat yang akan
bimbingan dan konseling, dan masalah dicapai. Demikian pula dengan perlunya
lain yang ada dilingkup sekolahnya. proposal, yakni akan memandu si peneliti
Demikian pula pengawas yang tidak melakukan penelitian yang baik.
mempunyai kelas, tetapi menangani Model proposal penelitian memang tidak
banyak sekolah, maka penelitian tindakan ada yang baku, dan ini tergantung kepada
yang dilakukan berkait dengan tugasnya. pemberi tugas. Misalnya, untuk PTK saja
Misalnya penelitian tindakan hal-hal ada beberapa model yang dituntut oleh
yang berkait dengan peningkatan mutu pemberi tugas penelitian. Misalnya Dirjen
sekolah yang dibinanya. Kesemuanya, Dikti Direktorat Ketenagaan berbeda
baik guru, kepala sekolah, maupun dengan Direktorat Pembinaan Penelitian
pengawas perlu melakukan penelitian dan Pengabadian Masyarakat. Namun jika
tindakan demi meningkatkan mutu bidang dilihat dengan seksama, maka ini pun
tugasnya masing-masing. tidak terlalu berbeda secara hakiki. Model
Upaya mendorong PTK di sekolah terus yang diajukan ini umumnya berasal dari
diupayakan pemerintah. Karakteristik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
kolaboratif partisipatif, mengakibatkan yang diberikan ke para dosen, dan jika
PTK berpeluang untuk membantu guru. para guru diajak itu pun hanya sebagai
Misalnya, model penelitian tindakan yang kontributor dan bukan peneliti utama. Di
diajukan oleh Suharsimi untuk satu siklus sisi lain, kebutuhan penelitian tindakan ini
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, umumnya lebih diperlukan oleh para
pengamatan, dan refleksi akan banyak guru, kepala sekolah, dan pengawas
membantu guru. Walaupun dalam dibandingkan para dosen. Oleh sebab itu
kenyataannya di saat guru mengajar dan banyak dari para guru, kepala sekolah,
mitranya mengamati, yang berarti ini dan pengawas yang bertanya bagaimana
terjadi pada waktu bersamaan, tetapi tetap sebenarnya penelitian tindakan itu harus
dibedakan untuk membedakan tugas guru dilakukan.
PTK & Kolaborasi Guru SMK dng Mahasiswa UNJ dalam Penyelesaian Skripsi (Bambang Dharmaputra) 9
Rujukan Pustaka