You are on page 1of 18

-orang mungkin jarang mendengar mengenai tumbuhan dengan nama latin Anaphalis

Javanica. Tapi bagaimana dengan edelweiss? Pasti sudah sering mendengar nama
tanaman edelweiss, atau yang sering disebut-sebut sebagai “bunga abadi”. Anaphalis
Javanica lebih popular dengan sebutan edelweiss jawa (Edelweiss javanica). Pertama
kali melihat tanaman ini, rasanya unik. Bunga nya kecil-kecil, cantik, dan tak pernah
layu. Edelweiss merupakan family dari sunflower. Kata edelweiss berasal dari bahasa
Jerman “edel” yang berarti mulia, dan “weiss” yang berarti putih.

Anaphalis Javanica merupakan tumbuhan endemic zona alpine/Montana di berbagai


pegunungan tinggi Nusantara. Tanaman ini dapat tumbuh dengan ketinggian 8 meter,
dan memiliki batang sebesar kaki manusia, walaupun pada umumnya tingginya tidak
lebh dari 1 meter. Tumbuhan cantik ini sekarang dikategorikan menjadi tumbuhan
langka.

Edelweiss jawa termasuk tanaman endemic dan langka, berbentuk semak dengan
bungan yang berumpun. Sedangkan edelweiss eropa bunganya tidak berumpun. Akan
tetapi dua-duanya mempunyai kesamaan yaitu sama-sama cantik.

Leontopodium Alpinum merupakan salah satu tumbuhan gunung eropa yang terkenal.
Nama Leontopodium berarti cakar singa yang berasal dari bahasa Yunani “Leon”
(berarti singa) dan “podion” (berarti kaki). Daun dan bunganya ditutupi bulu-bulu putih
seperti wool. Tangkai bunga edelweiss dapat tumbuh dari ukuran 3-20 cm menjadi 40
cm. Masing-masing bunga terdiri dari 5-6 kepala bunga kuning kecil (5mm), dikelilingi
oleh daun-daun muda menjadi bentuk bintang. Bunga ini akan berkembang antara
bulan Juli-September. Tumbuhan ini penyebarannya bervariasi, akan tetapi lebih sering
dijumpai di daerah berbatu dengan ketinggian 2000-2900 m.

Tumbuhan ini tidak beracun, bahkan sering dipakai dalam pengobatan tradional untuk
mengobati perut dan pernafasan. Bulu-bulu tebal yang muncul merupakan adaptasi dari
ketinggian tempat, dan melindungi tumbuhan dari dingin, kering, dan dari radiasi UV.
Karena tumbuhan ini tumbuh di daerah yang sulit dijangkau, maka di beberapa Negara
bagian alpen, tumbuhan ini dihubungkan dengan pendakian gunung.

read more : Bunga keabadian, bunga Abadi Edelweiss "Anaphalis Javanica"


http://www.ayruzallein.co.cc/2010/09/bunga-keabadian-bunga-abadi-
edelweiss.html#ixzz171HadUaO
http://www.ayruzallein.co.cc/
Under Creative Commons License: Attribution
Pernahkah terlintas dibenak anda tentang bunga Edelweiss. Bunga Edelweiss juga disebut sebagai bunga
abadi. Edelweiss disebut bunga abadi karena tahan lama bunganya, ndak pernah layu dll. Tapi
bagaimana dan mengapa ya bunga Edelweiss ndak bisa layu? Kok ada sih bunga yang sifatnya abadi dan
tak pernah layu? Ya tentu karena kemahakuasaan Tuhan yang menciptakan dunia ini. Tapi temen-
temen, aku punya dongeng nih, dongeng ing bercerita kenapa sih bunga Edelweiss menjadi seperti
sekarang ini. Ini Cuma dongeng lo, yah untuk refresing sedikit biar ndak penat dan sedikit lepad dari
rutinitas kita.

Pada jaman dahulu nih, hiduplah seorang peri salju. Peri Salju adalah peri yang paling cantik di seluruh
dunia. Bertahun-tahun yang lalu, ia tinggal di pegunungan tinggi yang disebut Pegunungan Alpen. Dalam
sebuah gua besar, di puncak pegunungan yang paling tinggi dan diselimuti salju abadi, di situlah
istananya. Bagian dalam istananya serba putih. Ruang utama berdinding kaca dan terbuat dari papan-
papan es yang dihaluskan. Satu bayangan akan terpantul ratusan kali, sehingga seolah-olah ada beratus-
ratus orang berdiri di sana, meskipun sesungguhnya hanya ada satu. Suara-suara akan dipantulkan
kembali oleh pilar-pilar yang membeku. Bergema, bersahutsahutan,….. mengerikan.Para pendaki
gunung dan gembala kambing yang tinggal di lembah, rela mempertaruhkan nyawa untuk bisa melihat
istana yang indah itu.Mereka yang beruntung dapat mengagumi istana serba putih yang menakjubkan
itu. Tapi mereka yang sial, akan bertemu muka dengan peri salju sendiri. Peri salju ini begitu cantik,
sehingga siapa pun yang melihatnya akan jatuh cinta kepadanya. Padahal, sebagai peri ia tak boleh
menikah dengan manusia biasa.Hatinya terbuat dari es. Dingin, beku. Dia tak peduli apakah mereka yang
datang ke istananya itu mengaguminya atau tidak. Dia suka sekali menyanyi. Suaranya merdu penuh
pesona, bagaikan desah angin semilir di antara daundaun cemara. Jika peri salju mulai bosan dengan
orang-orang yang mengaguminya, dia akan memanggil peri-peri karang gunung. Mereka akan muncul
dari celah-celah karang dan mendorong para pengagum itu hingga jatuh terguling-guling sepanjang
lereng gunung yang curam. Pada suatu hari, seorang pemburu yang tampan dan perkasa mendaki
gunung itu. Dia mendengar suara merdu Peri Salju dihembus angin pegunungan. Dia tidak dapat
menahan diri untuk tidak mencari sumber suara yang mempesona itu. Siapa gerangan yang tinggal di
puncak gunung yang sunyi ini? Akhirnya dia sampai ke istana salju dan bertemu muka dengan Peri Salju.
Pemburu itu langsung jatuh cinta, tapi karena merasa dirinya hina, dia tidak mau melahirkan perasaan.
Pikirnya, wanita secantik itu tak mungkin tertarik pada pemburu miskin seperti dia. Sikapnya ini berbeda
sekali dengan rayuan dan pujian yang biasa didengar oleh Peri Salju—karenanya dia justru tertarik pada
pemuda pemburu itu. Yah, ……Peri Salju telah jatuh cinta. Pemuda itu diizinkannya tinggal di istananya.
Para peri karang gunung melihat apa yang terjadi. Mereka mara-marah. Ratu Salju tidak boleh menikah
dengan orang biasa. Mereka keluar dari celah-celah karang, menangkap si pemburu dan
melemparkannya ke lembah. Pemburu miskin sepantasnya menikah dengan gadis dusun. Setiap kali
pemburu itu berusaha mendaki kembali, peri-peri karang gunung mencegatnya dan melemparkannya ke
lembah. Mereka melemparinya dengan batu. Mereka menggelindingkan bongkah-bongkah es. Peri-peri
jahat itu selalu menggagalkan niat si pemuda untuk menemui Peri salju. Akhirnya, pemuda pemberani
itu pun bosan mencoba. Cintanya pada Peri Salju meluntur. ”Aku menyia-nyiakan hidupku dengan
memburu sesuatu yang takkan mungkin kudapat,” keluhnya. Akhirnya dia menikah dengan gadis petani.
Dengan sia-sia, Peri Salju menantikan kedatangan kekasihnya. ”Dia takkan kembali,” kata peri-peri
karang gunung menertawakannya. ”Bagimu itu lebih baik. Kau tak boleh menikah dengan manusia.”
Bagaimanapun, hati beku Peri Salju telah mencair. Untuk pertama kalinya butir-butir air mata yang
hangat menitik dari matanya yang indah. Mengalir di sela-sela karang dan berubah jadi bintangbintang
perak. Sekarang kita mengenalnya sebagai bunga edelweiss, bunga yang paling indah yang tumbuh di
Pegunungan Alpen.

Nah begitu ceritanya, jadi bunga abadi atau bunga Edelweiss itu adalah lambang dari cinta abadi sang
peri salju. Cinta yang tulus dan murni kepada seseorang yang sungguh berarti dalam hidupnya tak kan
pudar meskipun badai dan taufan menghantamnya. Jangankan itu waktu yang tidak dapat dihentikan
saja, tak mampu menghentikan cinta sejati. Tubuh bisa dibatasi oleh sang waktu yang berujung
kematian, tetapi cinta tetap kekal abadi. Tuhan adalah sumber cinta sejati, mari kita belajar darinya dan
mencintai DIA, sesame dan terlebih orang-orang yang telah IA pilih sebagia pendamping hidup kita.

http://geliatjiwa.blogspot.com/2010/06/edelweiss.html
Blog ini

Di-link Dari Sini

Web

Blog ini

 
 
 

Di-link Dari Sini

Web

My songs

Music Playlist at MixPod.com

Jumat, 25 September 2009


Tipe Orang Dilihat Dari Cara Kentut
* Orang Goblok :
Orang yang menahan kentutnya berjam-jam

* Orang yang berwawasan luas:


Orang yang tau kapan harus kentut

* Orang sengsara:
Orang yang mau kentut tapi nggak bisa

* Orang misterius:
Orang yang kalo kentut, orang lain nggak pada tau

* Orang gugup:
Orang yang tiba-tiba menahan kentutnya saat kentut

* Orang sadis:
Orang yang kalo abis kentut, kentutnya suka dikibaskan ke orang lain

* Orang pemalu:
Orang yang kalo kentut ngga bunyi tapi malu sendiri

* Orang strategis:
Orang yang menyembunyikan kentutnya dengan tertawa terbahak-bahak

* Orang bego:
Orang yang habis kentut, menghirup kentut untuk mengganti kentut yang keluar

* Orang pelit:
Orang yang kalo kentut sedikit-sedikit

* Orang narsis:
Orang yang sering mencium kentutnya sendiri

* Orang ramah:
Orang yang senang mencium kentut orang lain

* Orang yang nggak suka bergaul:


Orang yang kalo kentut sembunyi

* Orang atletis:
Orang yang kalo kentut sambil mengeluarkan tenaga dalam

* Orang jujur:
Orang yang ngaku kalo habis kentut

* Orang pinter:
Orang yang bisa menandakan bau kentut orang lain

* Orang sial:
Orang lain yang kentut tapi selalu dia yang disangaka kentut

* Orang yang seneng musik:


Orang yang kentutnya berirama dangdut

hahaha ..
kalian tipe yang mana??
wkwkwkkwkkwww

Diposkan oleh Nha Haruna di Jumat, September 25, 2009 1 komentar

Label: kidding aah . .

Rayuan Gombal Jayus Beraat ..!

cowok: Maaf mbak, jangan terlalu lama duduk di kursi itu, pindah ke tempat saya aja.
cewek: Loh?? Kenapa?
cowok: Takut dikerubung semut, soalnya mbak manis deh! *wqwqwqw*

cowo: mbak, punya uang koin?


cewe: buat apa?
cowo: aku udah janji sama ibu kalau aku akan menelfon dia bila aku jatuh cinta

cowo: Kamu itu seperti sendok


cewe: kenapa??
cowo: karena kamu ngaduk ngaduk perasaanku

cowo: neng, kamu cape ga?


cewe: hah?? (bingung) cape gimana maksudnya?
cowo: soalnya neng dari tadi berlari-lari terus di pikiran akang.

seuri heula atuh


*haa .. haa ,, haaa , *
wqwq

Diposkan oleh Nha Haruna di Jumat, September 25, 2009 4 komentar

Label: kidding aah . .

Bunga Sakura Tak Hanya Ada Di Jepang

* Bunga Sakura identik dengan negara Jepang. Setuju! Bunga ini merupakan simbol bangsa Jepang. Di
mana-mana bunga Sakura diperlihatkan dalam hiasan berbagai bentuk barang seperti alaat-alat tulis,
peralatan dapur, dan Kimono pastinya. Di Jepang, pohon Sakura berbunga setahun sekali, bersemi
diantara awal April sampai akhir April. Berseminya bunga Sakura sebagai tanda dimulainya musim semi.
Bunga ini hanya mekar sepekan dalam setahun. Mekarnya secara bersama-sama. Bunganya mekar lebih
dahulu, barulah daun-daunnya bertumbuh. Ketika tiba saatnya, bunga dan daun akan rontok, tinggalah
batang yang berwarna pucat. (uuh ..kebayang indah banget!)
* Ketika bunga Sakura bermekaran orang-orang Jepang mengadakan acara piknik yang dinamakan
Hana-mi (menonton bunga). Mereka duduk-duduk dibawah pohon Sakura. Salah satu tempat hana-mi
favorit adalah di Kastil Himeji. Di kastil ini ada lebih dari 1.000 pohon sakura. Di Amerika, bunga Sakura
dikenal dengan nama Cherry Blossom.
* Pada tahun 1912 Kerajaan Tokyo menghadiahkan 3.000 pohon Sakura kepada Washington DC sebagai
tanda persahabatan. Kini Cherry Blossom ada di mana-mana di Amerika Serikat. Kamu bisa
mendapatinya di rumah-rumah penduduk, di jalan raya, dan tempat-tempat wisata. Nahkan di Blinn
College, Texas, halamannya tertutup oleh pohon Sakura. Bedanya, masa tumbuh bunga Sakura di
Amerika jauh lebih lama dibandingkan dengan negeri asalnya, Jepang

Diposkan oleh Nha Haruna di Jumat, September 25, 2009 0 komentar

Label: Berbagi iLmu

Edelweis Lambang Cinta Abadi

* Kamu pasti sudah tahu kalau bunga Edelweis itu bunganya para pendaki gunung. Secara, cuma
pendaki gunung aja yang bisa dapetin bunga ini. Yupz, bener banget! Edelweis hanya ada di puncak
gunung. Coz bunga ini hanya bisa tumbuh pada ketinggian diatas 2.000 meter di atas permukaan laut
dan hanya dijumpai dekat puncak-puncak gunung.
* Makanya, kalau ada pendaki yang bisa membawa Edelweis ke rumah itu berarti perjuangannya
perjuangannya hebat banget karena dia juga harus kucing-kucingan nyolong Edelweis, secara Edelweis
adalah bunga langka yang dilindungi. Konon, Edelweis sudah sulit didapatkan karena para pendaki
gunung itu. Nah lo!? Apalagi, tumbuh kembang Edelweis tidak secepat bunga pada umumnya.
* Edelweis terbentuk secara alami dari timbunan humus dan perlu waktu 5 tahun untuk tumbuh dan
berbunga. Jadi jangan dicolongin doong.. Edelweis dikenal sebagai bunga abadi, everlasting flower.
Bunga ini tidak layu setelah dipetik, tapi cuma mengering dan bisa bertahan cukup lama. Karena tidak
pernah layu itulah, Edelweis diidentikan sebagai lambang cinta abadi. Hua .. ha. . ha.. haa. . .So Sweet ..
Ada yang mau ngasih bunga itu ma aku ga yaa.. ?
haa . haa .. haa. . .
http://curhat-coret.blogspot.com/2009_09_01_archive.html

Teman-teman pernah mendengar bunga eidelweis ? Bunga Eidelweis itu adalah tumbuhan yang
banyak terdapat di daerah pegunungan. Ia hanya dapat tumbuh di daerah dataran tinggi. Edelweis
mempunyai nama latin, yaitu Anaphalis javanica. Tumbuhan ini dapat

mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia. Saat ini, tumbuhan
eidelweis sudah menjadi tumbuhan langka karena ia sering dipetik atau diambil oleh para
pendaki gunung yang tertarik dengan kecantikan bunga tersebut. Bunga eidelweis sering juga
disebut bunga abadi karena setelah dipetik eidelweis tidak layu.Eidelweis merupakan tumbuhan
pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan
jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya
dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya sangat disukai oleh
serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah
terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh,
edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi burung tiung batu licik (Myophonus glaucinus).

Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis
dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga
Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Gunung Gede-Pangrango.
Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini
dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan
banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak.

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah
melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat
dijual kepada pengunjung untuk mengurangi pengambilan bunga eidelweis yang terdapat di
pegunungan.

http://lianaindonesia.wordpress.com/2006/12/18/bunga-eidelweis/

Edelweiss,,tau ngga? Kembang gunung! Ya, karena memang adanya di gunung. Yang biasanya
orang-orang bilang lambang keabadian, karena kalo dipetik bisa tahan lama disimpan di vas
bunga ato dipasang pake figura. Jahilnya orang-orang baik para pendaki yang ngakunya ‘Para
Pecinta Alam’ ato masyarakat sekitar kaki gunung sering memetik bunga itu untuk alasan
tertentu : dijual, disimpen buat oleh2 sang pacar, ato buat jimat…(ada kali??!!).

Di daerah2 sekitar kaki gunung banyak ditemui bunga itu sudah dalam keadaan dijual untaian.
Lihat saja di Bromo, Tawangmangu, ato banyak daerah lainnya di Indonesia, bisa kamu dapatkan
bunga itu. Ada yang masih berwarna aslinya putih kelabu sampai kekuningan,  ada juga yang
sudah dikasih warna. Jadinya ada Edelweiss berwarna merah, hijau, ungu, ada juga edelweiss
pink.

Ga usah dibeli bunga itu, biar ga laku-penjualnya kapok dan ga bakalan petik edelweiss gunung
lagi. Keindahan Edelweiss itu pada saat mekar bersamaan di padang rumput di puncak atas sana,
jadi, ga usah dipetik. Biarkan bebas di alam liar. Naiklah ke salah satu gunung yang banyak
bunga edelweiss-nya dan nikmati keindahan bunga itu di habitatnya. Kamu akan ngerti dan jadi
sayang dan membiarkan bunga itu di tempat asalnya. Buat cewek,  jangan mau kalo cowok kamu
oleh2-in bunga itu abis dia naik gunung. Itu sudah jadul banget, sama- itu tandanya cowok kamu
ga paham tentang keindahan sukanya main renggut aja. Ya-uislah [pipimerah.com]

Edelweiss yang sudah dipetik

Anaphalis Javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss),
adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara
(Anaphalis javanica masih sekerabat dengan keluarga aster, sedang Edelweiss di pegunungan
Alpen- Edelweiss Leucanthemum alpinum, anggota dari keluarga bunga matahari)

edelweiss Jawa

Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia
walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka.
Edelweiss Mauvosinstausee, kanton Valais-Swiss

Edelweiss merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu
membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang
dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-
bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat disukai oleh
serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah
terlihat mengunjunginya.
solitary edelweiss

New Zealand edelweiss


Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweiss dapat menjadi
tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweiss
sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau
sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat
636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang
merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan
sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.

Alpen edelweiss[Leontopodium alpinum]


Flower and Milky Way harmony, Japan

Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi,
terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa edelweiss dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-
cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung
untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

http://pipimerah.com/category/nusantara/
Temen aq pernah berkata “Ini bunga edelweis, kalo diberikan oleh seseorang kepada orang yang dicintai
nya setulus hati, katanya bakalan bikin cinta mereka abadi”. Beneran ga sih? Itu komentar saya waktu
itu sambil bengong.

Setelah nyari-nyari di google, memang benar kalau edelweis adalah bunga abadi. Dari faktor ketahanan
bunga nya yang sampe berbulan-bulan bahkan hitungan tahun, malah kalu dirawat dengan baik akan
lebih bagus lagi.

Edelweis Anaphalis Javanica (bahasa keren menurut google) adalah tumbuhan gunung yang terkenal,
tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi
tumbuhan yang cantik ini sekarang sangat langka.
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk
mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh
akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.
Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-
kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat
bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik dan
dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekedar kenang-kenangan oleh
para pendaki. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik,
tekanan ini dapat dihadapi. Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah
mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak.

Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah
melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual
kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Dan karena itu lah pernah teman saya bilang, ga apa-apa kali kalo kita ngambilnya di pangkas semua
yang udah mekar, toh juga dia makin banyak cabang nya kalo pangkas, kalo dibiarkan saja bakalan mati.
Ide nya boleh juga…. Tapi kebanyakan bagi pecinta alam, mengambil edelweis adalah sebuah larangan
dan kerap menjadi sumpah bagi mereka. Benar atau tidak, kembali pada diri kita masing-masing.
Seberapa maukah dan seberapa pedulikah kita pada tanaman langka ini? Semuanya tergantung anda.

http://forum.megaxus.com/nature-lovers/edelweis-anaphalis-javanica~/?action=printpage
Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss),
adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara.[1]
Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 m dan dapat memiliki batang sebesar kaki manusia
walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai langka.

Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu
membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang
dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-
bunganya, yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus[1] , sangat disukai oleh
serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah
terlihat mengunjunginya.

Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi
tempat bersarang bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis
sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau
sekedar kenang-kenangan oleh para pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat
636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang
merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan
sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan punah.[2]

Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah telah mengorbankan banyak populasi,
terutama populasi yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-
cabangnya. Oleh karena itu potongan-potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung
untuk mengurangi tekanan terhadap populasi liar.

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

(tidak termasuk) Eudicots

(tidak termasuk) Asterids

Ordo: Asterales

Famili: Asteraceae

Genus: Anaphalis

Spesies: A. javanica

You might also like