You are on page 1of 5

Jejak Musik - Saiful bahri kembali http://mellowtone.multiply.

com/journal/item/712/Saiful_bahri_kembali

Halaman Depan Blog Foto Musik Tinjauan Tautan

Diposting oleh Jejak pada Nov 5, '09 7:55 AM untuk semuanya

Orkes studio djakarta yang berkembang pada tahun 50-an dikenal sebagai orkes yang bisa
memainkan segala macam musik, a.l: jali-jali, jazz. orkes ini dipimpin saiful bahri, biasa
diperdengarkan di rri. (ms) mellowtone

DALAM masa pimpinannya sekitar tahun 50-an sampai awal tahun


60-an, Orkes Studio Jakarta atau OSD (bukan kepanjangan sekarang
yang berarti Orkes Simfoni Jakarta) boleh dibilang mengalami Lihat kontak (274)
masa jaya. Bisa juga dibilang serba lengkap. Dalam daftar resmi Lihat Grup (23)
tercatat 49 orang pemain dan penyanyi. Misalnya Sam Saimun, Nina Foto dari Jejak
Kirana, Andy Mulya, Ping Astono, Norma Sanger, Surti Suwandi, Pesan Pribadi
Effendi,Bing Slamet. Hampir semuanya merupakan bintang-bintang Umpan RSS [?]
radio yang punya nama. Pemain biola ada 12 orang dengan pemain Laporkan Pelanggaran
utama Yahya (alm) dan kemudian Idris Sardi. Cello ada tiga,
kadang-kadang digesek kadang-kadang dipetik. Bahkan alat tiupnya
tidak sedikit. Terdiri dari 5 sax, 5 klarinet, 3 trompet,
3 trombon, hobo, seruling dan satu set timpani. Dibanding dengan
jumlah pemain dan fasilitas Orkes Simfoni Jakarta sekarang,
Kondisi Orkes Studio Jakarta dulu belum bisa dikatakan lebih
jelek. Pendengar radio waktu itu, hampir setiap saat mendengar
orkes kepunyaan RRI itu. Seminggu antara 2 dua sampai tiga

1 dari 5 12/16/2010 3:53 PM


Jejak Musik - Saiful bahri kembali http://mellowtone.multiply.com/journal/item/712/Saiful_bahri_kembali

kali main di depan corong RRI. Dan waktu yang tersibuk buat
mereka adalah acara tahunan dalam kesempatan pemilihan bintang
radio dalam acara hari radio.

Seriosa.

Pendengar RRI waktu itu tentu saja hampir selalu mendengar nama
Saiful Bahri, sang pemimpin. Di bantu oleh misalnya Iskandar
yang waktu itu berstatus wakilnya, Ismail Marzuki, Abubakar
Alhabsi, Mochtar Embut, dan Jos Cleber sebagai aransir. OSD bisa
dibilang menjadi pusat kegiatan musik Indonesia. Majalah musik
Afusika pimpinan Wienaktu yang terbit tahun 1958, menulis
tentang beragam-nya aransir, sehingga OSD dikenal sebagai
orkes yang bisa memainkan segala macam musik: dari Jali-jali
sampai kelagu-lagu Melayu, joget, jazz dan seriosa. Tentu
saja waktu itu OSD memang harus memenuhi selera para pendengar
RRI yang beraneka ragam. "Memang sayang bahwa orkes yang
dipimpinnya itu tidak ingin dijadikan orkes yang khusus
mencerminkan gaya musiknya", tulis Musika terhadap kepemimpinan
Saiful Bahri.

Tapi bukannya sedikit andil Saiful yang diberikan kepada orkes


yang dipimpinnya sejak tahun 50 sampai 62 itu. Sebelum
menggantikan Sutejo (almarhum) dalam pucuk pimpinan OSD Saiful
sempat memimpin seksi musik langgam Melayu dengan grupnya Puspa
Delima. Namun orang asal Suliki Sumatera Barat itu, terpaksa
meninggalkan OSD. Kondisinya saat itu -- ketika Sukirman kepala
RRI dan adanya pengelompokan-pengelompokan seniman-seniman
misalnya Lekra -- membuat alumnus Kayutanam Sumatera Barat yang
bisa main Trombon itu menjadi tidak betah. Hijrah ke Kuala
Lumpur tahun 1963 ketika permulaan konfrontasi di bawah kekuasaan
Sukarno dulu. "Karena rasa tak puas hati antara musisi Indonesia",
kata Saiful. Lagi pula kata Saiful, "ketika saya direnggutkan sayaÿ20
belum sempat lagi mendidik seorang kaderpun".

Duit.

Hampir selama 11 tahun di Malaysia -- bekerja sebagai Direktur


musik di Film Negara Malaysia, perusahaan negara untuk membuat
film-film dokumenter namun sekali-sekali diundang main bersama
Orkes Studio Malaysia -- masih nampak garis-garis kecewanya
terhadap perkembangan orkes musik RRI. Walaupun kedatangannya
ke Jakarta di samping memang sedang bertugas dalam film Turino
Junaidi yang berjudul Kutukan Ibu, juga untuk menunjang niatannya
tinggal di kota ini. Kesannya ketika ditanyakan tentang musik
Indonesia lewat dua pekan yang lalu di Sarinah de Centers: "Saya

2 dari 5 12/16/2010 3:53 PM


Jejak Musik - Saiful bahri kembali http://mellowtone.multiply.com/journal/item/712/Saiful_bahri_kembali

tak nampak apa-apa lagi, yang kelihatan cuma musik pop yang kuat
maju tapi tak seimbang dengan musik serius". Katanya musisi
Indonesia tidak sekompak dulu lagi. Sekarang lebih mementingkan
individu sambil niat berikan contoh Idris Sardi yang sering
membuat ilustrasi musik film di Tokyo. "Malah membawa devisa
ke Jepang, ini kerugian", katanya. Saiful merasa bahwa
dasar-dasar musik Indonesia yang telah dirintisnya dulu sudah
hilang. "Kita tak mendengar lagi lagu seriosa, hiburan bermutu
dan kroncong yang bersifat simfoni", katanya, "semua sekarang
nampaknya mencari duit -- dengan duit nampaknya mereka baru
bisa bicara".

Kecuali ciptaan lagu-lagu pembangunan untuk melengkapi film


dokumenternya selama di Malaysia, Saiful tak pernah lagi
menciptakan-lagu. Bahkan mengisi film-film ceriterapun tidak.
Setelah absen selama 11 tahun, film Sarinande yang sedang
ditanganinya ini merupakan filmnya-yang ke-46 -- dulu kebanyakan
film-film Persari dan Perfini. Menurut dia, secara tidak langsung
musik lebih maju di Indonesia ketimbang Malaysia. Namun di
negeri perantauannya secara teknis musisi Malaysia lebih baik.
Dan yang lucu menurut Saiful di Radio Malaysia, mereka meniru
RRI tahun 50-an secara sempurna sekali di mana ada Orkes
Studionya, ada pemilihan Bintang Radionya -- walaupun Orkes
Studio Malaysia lebih pop dibanding dengan OSD dulu.

Tempe.

Betapapun mundurnya musik Indonesia menurut Saiful,


ketidak-seimbangan perkembangan musik pop dan jenis yang
lainnya katanya tidak akan sampai menyebabkan misalnya seriosa
maupun kroncong hilang. Katanya, "selama rakyat Indonesia masih
makan tempe musik-musik itu tidak bakal hilang". Menurut dia
tergantung kepada cerdik pandai di negeri ini misalnya melalui
Radio Film dan Televisi, "apakah rakyat mau dikasih obat atau
racun". Maksudnya tentu saja tergantung apa yang, disajikan
melalui mass media itu. Tentu saja lebih-lebih radio, pop adalah
musik yang sering disajikan. Nah, apakah ini racun?

Karena itu Saiful tentang RRI sekarang bukannya tidak punya


pendapat. Dia cenderung agar Studio Jakarta punya lagi Orkes
Studio Jakarta di samping sekarang ada Orkes Simfoni Jakarta.
Orkes yang pertama sudah terasakan kegunaannya. Namun Orkes
Simfonipun tetap harus dipertahankan. Sambil mengatakan bahwa
Malaysia tak punya orkes semacam itu, Orkes Simfoni gunanya juga,
"supaya orkes kita bisa dinilai oleh dunia sampai di mana
ke-intelektuilan kita tentang musik", katanya. Namun kembalinya

3 dari 5 12/16/2010 3:53 PM


Jejak Musik - Saiful bahri kembali http://mellowtone.multiply.com/journal/item/712/Saiful_bahri_kembali

Saiful Bahri ke Jakarta memang untuk tidak memimpin Orkes Studio


Jakarta. "Saya belum tahu lagi pekedaan yang akan saya pegang",
katanya. Hanya. perasaan rindunya sudah tidak tertahankan lagi.
Dalam usianya yang tidak muda lagi, Saiful hanya bersedia main
untuk RRI, kalau secara sukarela saja. "Secara full time saya
tidak mau", katanya, "saya sudah tua, sudah letih". Musisiÿ20yang
tidak pemah mengenyam pendidikan luar negeri atau bangku
sekolah itu memang menyadari usianya. Misalnya tentang
ilustrasi musiknya untuk film Turino Junaidi. Di samping Saiful
memang tidak pernah puas dengan lagu-lagu ciptaannya: "Saya
selalu benci setiap lagu itu selesai dibuat" katanya. Ia merasa
tidak seterampil dulu lagi. Apalagi zamannya dulu tidak akan
kembali lagi.

Majalah Tempo Edisi. 08/IV/27 April - 03 Mei 1974


Tag: sam saimun, idris sardi, andy mulya, saiful bahri, nina kirana, norma sanger, bing slamet, osd,
ping astono, surti suwandi
Sebelumnya: Ketika 'Anak Pegangsaan' Turun Gunung
Selanjutnya : Operete dalam Keroncong

bagi Balas

Tautan Bersponsor

Hi-Def Video - Upgrade to Shop at the Multiply


Multiply Premium Marketplace
* Your photos & videos as large Low Prices on Shoes, Jewelry,
as possible for all your friends Clothing, Food, Accessories,
and family * Your video in HD T-Shirts, Electronics and much
(up to 1080p) * Automated more. Safe Shopping from
backup and permanent storage * friendly, trusted sellers. Great
Ad-free browsing.. deals on local items.

Komentar Kronologis Kebalikan Berdasar topik

awangmamat menulis on Nov 5, '09 Balas


memang beliau dikenali di Tanah Melayu/Malaysia..

4 dari 5 12/16/2010 3:53 PM


Jejak Musik - Saiful bahri kembali http://mellowtone.multiply.com/journal/item/712/Saiful_bahri_kembali

mellowtone menulis on Nov 5, '09 Balas


di Indonesia malah kurang dikenal

hitungmundur menulis on Nov 5, '09 Balas


Mantap, Boss. Jadi banyak tahu musik nih, gara-gara main ke mari. Thanks. Dan kalau
boleh, numpang donlot, okay? Boleh, kan?

moego menulis on Nov 5, '09 Balas


saya mengenal syaiful bahri dari lagu-lagu seriosa yang sering jadi lagu wajib Bintang
Radio Televisi ketika masih ada dulu.

Tambahkan Komentar Balasan dgn Suara Balasan dgn Video

© 2010 Multiply · Indonesian · Perihal · Blog · Syarat · Privasi · Perusahaan · Iklankan · Terjemahkan · API · Kontak · Bantuan

5 dari 5 12/16/2010 3:53 PM

You might also like