You are on page 1of 24

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

RENCANA BISNIS
Dosen : Drs. Harry Soesanto, MMR

Adi Priguno (C2C007003)

Andi Shannaz FS (C2C007008)

Arie Wicaksono (C2C007016)

Dimas Nurdy P (C2C007030)

Erlyn Nur F (C2C007034)

Fitri Handayani (C2C007044)

Idha Kumala (C2C007055)

I Gusti Ayu PS (C2C007054)

Jeremy Aurora (C2C007066)

Mutiara Tresna P (C2C007087)

Prawita M Rani (C2C007102)

Rahma Prafita S (C2C007106)

Rallya Luthfita M (C2C007108)

Page 1
Rochman Adi B (C2C007116)

Tegar Rahardi (C2C007127)

S1 Akuntansi Reguler

Fakultas Ekonomi Universitas Diponego

1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Buku adalah gudang ilmu, dan membaca adalah kunci untuk membukanya.
Dengan membaca berarti kita telah membuka pengetahuan yang luas yang
mungkin belum belum kita ketahui dari manapun. Semakin banyak membaca,
akan membuat kita semakin banyak pengetahuan dan memperluas wawasan.
Dengan membaca pula, kita dapat menemukan hal-hal yang baru dan
mendapatkan sumber inspirasi dan inovasi untuk meningkatkan kreatifitas serta
menemukan ide-ide yang baru.

Namun demikian membaca belum menjadi suatu kebiasaan. Apalagi


dikalangan anak-anak dan remaja di Indonesia. Minat membacanya masih sangat
rendah. Banyak alasan mengapa masyarakat malas untuk membaca, diantaranya
membaca adalah sesuatu yang membosankan dan tidak menarik. Alasan lain
adalah harga buku yang biasanya relatif mahal, sehingga sayang mengeluarkan
uang untuk membeli buku.

Sekarang ini membaca tidak lagi harus membeli buku yang ingin kita baca.
Banyak rental-rental buku dan perpustakaan yang menyediakan koleksi buku yang

Page 2
cukup lengkap yang dapat dipinjam dan dibawa pulang untuk dibaca dirumah.
Kita hanya perlu menyewa buku tersebut untuk jumlah buku dan waktu yang telah
ditentukan.

Dan jika menginginkan suasana baru yang lebih nyaman dan beda dari
tempat lain, dapat memilih Bookafe. Terutama bagi yang suka membaca dan
ngemil. Bookafe dapat menjadi alternatif untuk menyalurkan hobi membaca
sambil menikmati makanan yang dijual ditempat tersebut.

Berangkat dari adanya keingginan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan


membaca, maka kami membuka usaha rental buku sekaligus kafe. Adapun konsep
dari usaha ini adalah persewaan buku, komik dan majalah disertai dengan usaha
kafe didalamnya. Jadi pembaca dapat membaca buku ditempat sambil memesan
makanan ataupun meminjam buku untuk dibawa pulang.

b. Tujuan, Ruang lingkup dan Metode Penelitian

Tujuan

Tujuan dari pendirian usaha :

1. Memperoleh laba.

2. Meningkatkan budaya membaca khususnya remaja dan anak-anak.

3. Memberi alternatif sumbr bacaan untuk segala segmen masyarakat.

4. Mendapatkan sumber modal dari bank maupun inverstor lain yang tertarik
dengan bidang usaha ini.

Ruang Lingkup

Aspek-aspek mengenai pola pembiayaan adalah sebagai berikut :

1. Aspek pemasaran meliputi kondisi permintaan dari masyarakat, penawaran,


persaingan dari industri sejenis, dan harga yang ditawarkan.

2. Aspek produksi meliputi jenis buku yang disediakan, proses memperoleh


buku, jenis makanan yang dijual, proses pengelolaan.

Page 3
3. Aspek keuangan meliputi perhitungan biaya investasi dan kelayakan keuangan
dengan analisis-analisis keuangan.

4. Aspek sosial-ekonomi meliputi pengaruh terhadap sektor usaha lain dan


penciptaan lapangan pekerjaan.

5. Aspek dampak lingkungan meliputi dampak usaha terhadap masyarakat


sekitar.

Metode Penelitian

Survei lapangan dilakukan untuk memperoleh data sebagai berikut :

1. Data mengenai usaha sejenis yang berada disekitar tempat pendirian usaha
(Tembalang dan sekitarnya).

2. Data mengenai kisaran harga sewa ruko atau rumah sebagai tempat usaha.

3. Data mengenai kisaran harga-harga barang elektronik, mebel dan harga bahan-
bahan makanan yang akan dijual.

4. Data mengenai jenis buku yang sedang banyak dibaca oleh masyarakat,
terutama remaja dan anak-anak.

Selanjutnya, analisis data-data diatas digunakan untuk :

1. Analisis usaha, dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh jenis usaha


yang akan didirikan jika dilihat dari aspek-aspek pemasaran, produksi, sosial-
ekonomi, dan dampak lingkungannya.

2. Analisis pembiayaan, dilakukan untuk mengetahui bagaimana pembiayaan


usaha dan kelayakan usaha dilihat dari aspek keuangannya.

2. PROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

a. Profil Usaha

Pengusaha toko buku atau sewa buku biasanya hanya terpaku pada aspek
di bidang buku tersebut. Mereka hanya menyediakan buku untuk dijual atau
disewakan tanpa memperhatikan aspek lain yang bisa menjadi nilai tambah.
Biasanya toko buku tersebut memiliki pendapatan sampingan dari penjualan alat

Page 4
tulis. Padahal ada beberapa aspek yang dapat digabungkan dalam bisnis di bidang
buku ini.

Disini Bookafe mempunyai suatu konsep yang memadukan antara toko


buku untuk sewa dengan kafe yang bisa dijadikan tempat untuk membaca,
mendiskusikan suatu masalah, santai sambil membaca komik atau sekedar
menikmati menu makanan dan minuman yang tersedia dalam menu kafe ini.
Bookafe juga memberikan suasana yang nyaman agar para pelanggan dapat
menikmati bacaannya dengan baik.

Sistem penyewaan buku pada bookafe ini adalah dengan sistem


keanggotaan. Jadi setiap pelanggan yang ingin menyewa buku harus memiliki
Kartu Pelanggan Bookafe. Untuk memiliki kartu anggota ini, pelanggan harus
mengisi formulir dan membayar biaya administrasi. Kartu pelanggan ini ada dua
tipe, yaitu:

1. Kartu Anggota Regular Bookafe

Kartu anggota regular ini memiliki sistem dimana pembayaran dilakukan pada
saat pelanggan ingin menyewa buku dan sesuai dengan buku yang dia pinjam
pada saat itu. Namun dia memiliki keterbatasan jenis buku yang dapat disewa.
Biaya administrasi untuk jenis kartu ini adalah Rp. 10.000,-.

2. Kartu Anggota VIP Bookafe

Kartu anggota VIP ini memiliki sistem debet dalam pembayarannya. Dimana
debet yang tersedia tanpa batas waktu dan memiliki batas minimum sebesar
Rp. 50.000,- sebagai jaminan atas buku-buku yang dipinjam. Ini dikarenakan
para pemegang kartu VIP ini dapat menyewa semua buku-buku yang ada
termasuk buku-buku yang tergolong buku mahal. Keunggulan lain dari
pemilik kartu VIP ini adalah adanya pelayanan khusus, seperti diskon khusus,
menjadi prioritas jika ada buku baru yang terbit dan sebagainya. Biaya
administrasi untuk jenis kartu ini adalah Rp. 20.000,- dan ditambah dengan
debet minimum sebesar Rp. 50.000,- serta debet awal sebesar Rp. 10.000,-.
Setiap kali pengisian saldo pelanggan minimum sebesar Rp. 10.000,-. Uang
jaminan dan saldo pelanggan ini dapat dicairkan jika pelanggan ingin berhenti
menjadi pelanggan dengan potongan sebesar 10% dari jumlah tersebut.
Page 5
Buku-buku yang tersedia diperuntukkan untuk segala usia dan macam.
Mulai dari buku umum, buku pengetahuan, buku cerita, komik, majalah, novel,
biografi, ensiklopedia, dan lain-lain. Untuk buku-buku yang laris akan disediakan
lebih dari satu buah buku untuk jenis yang sama. Ini dimaksudkan agar para
pelanggan tetap dapat memperoleh buku yang diinginkannya. Selain itu, Bookafe
juga menyediakan bacaan yang gratis yang ada setiap hari, seperti koran, majalah,
dan bacaan harian lainnya yang dapat dibaca di Bookafe.

Selain itu, Bookafe juga memiliki tempat yang nyaman untuk membaca
buku tersebut yang berupa kafe. Jadi para pelanggan bisa menikmati bacaannya
sambil menikmati cemilan atau minuman. Tempat antara penyewaan buku dan
kafe pun dibedakan untuk menjaga kemanan dan kenyamanan. Jadi untuk
menikmati cemilan sambil membaca, para pelanggan harus menyewa dulu ke area
penyewaan buku atau bisa memperoleh bacaan gratis yang tersedia di kafe seperti
koran, majalah, dan sebagainya. Atau jika para pelanggan hanya ingin menikmati
jajanan tanpa menyewa buku juga diperbolehkan, karena kafe ini diperuntukkan
untuk umum.

Jadi tujuan dari Bookafe tidak hanya menyediakan buku yang ingin dibaca
tapi juga menyediakan tempat untuk membaca atau sekedar kumpul bersama
teman-teman sambil menikmati jajanan yang tersedia.

b. Logo Usaha

Logo Bookafe memiliki arti sebagai berikut:

• Tulisan “book” ditulis dengan huruf kecil memiliki makna bahwa Bookafe
merupakan suatu tempat yang rendah hati dan bersahabat dengan siapa saja
yang menyediakan buku dan bacaan lainnya.

Page 6
• Tulisan “kafe” yang terdiri dari sambungan tulisan “book”, “@”, dan “fe”
memiliki makna bahwa ini merupakan sarana membaca dan mencari buku
yang ada (@ = at = pada) pada kafe dan FE yang ditulis dengan huruf besar
dan garis-garis tegas merupakan singkatan dari Fakultas Ekonomi dan
menunjukkan bahwa ini terbentuk dari mahasiswa-mahasiswa Fakultas
Ekonomi yang tegas, kerja keras, dan solid untuk mendirikan usaha ini.

• Garis bawah yang ada di bawah tulisan Bookafe berbentuk buku yang sedang
dibuka memiliki makna bahwa bookafe ingin membudayakan membuka buku
dan membaca buku.

• Warna merah pada unsur @ dan garis bawah yang berbentuk buku dibuka
berarti diharapkan Bookafe dapat membuat semangat yang membara untuk
membaca dan menegaskan bahwa membaca bisa dilakukan di mana saja
seperti di kafe.

c. Pola Pembiayaan Usaha Kecil

Di Indonesia, masih sedikit lembaga keuangan khusus yang mau


memberikan pinjaman awal kepada para pengusaha baru. Solusi alternatif yang
dapat dicoba bagi calon wirausaha baru yang ingin menjalankan usaha bookstore
& café adalah mengajukan proposal pendanaan pada sumber - sumber pembiayaan
seperti keluarga/teman/kerabat, pegadaian, KSP, PKBL BUMN, Modal Venturan
dan Bank Umum.

Pada tahap awal sekali, suatu usaha yang dirintis oleh wirausaha
berdasarkan inovasi teknologi atau hasil penelitiannya, ide, dan konsep usaha,
menggunakan tenaga dan modal sendiri, atau modal perorangan yang dekat secara
sosial, atau untuk penelitian mungkin melibatkan Research Fund. Pada tahap ini
ketidakpastian (resiko) usaha masih begitu besar, sehingga sulit untuk
mendapatkan komitmen pendanaan dari institusi finansial komersial.

Di Indonesia Perusahaan Modal Ventura dan CSR perusahaan (dalam hal


ini Program Kemitraan dan Bina Lingkungan BUMN) merupakan lembaga
pembiayaan yang dirasa cocok bagi calon pengusaha kecil dalam merealisasikan
dan mengembangkan ide usaha bookstore & café. Modal Ventura dan PKBL

Page 7
BUMN dalam pembiayaan kepada pengusaha tidak bisa dilepaskan dari
orientasinya sebagai lembaga pembiayaan pembangunan (development financing
institution) yang menerapkan pembiayaan yang tetap mengindahkan cara berusaha
yang sehat.

Model kemitraan yang dibangun perusahaan modal ventura dan PKBL


BUMN dengan pengusaha yang dilandasi oleh pinsip kerjasama usaha dengan
prinsip saling menguntungkan, saling memperkuat dan saling memerlukan selain
mampu memenuhi kebutuhan permodalan juga membina pengusaha yang belum
bankable menjadi bankable (layak mendapat kredit). Dengan demikian diharapkan
pengusaha dapat meningkatkan produktivitas usaha, kualitas barang dan jasa yang
diproduksi, volume penjualan maupun pangsa pasar.

Cara pembiayaan yang dilakukan oleh model ventura adalah dengan pola
bagi hasil dimana persentase tertentu dari keuntungan setiap bulan akan diberikan
kepada perusahaan modal ventura oleh perusahaan pasangan usaha.

Pola bagi hasil yang mungkin dilakukan adalah sbb:

• Bagi hasil berdasarkan pendapatan yang diperoleh (revenue


sharing).

• Bagi hasil berdasarkan keuntungan bersih (net profit sharing).

• Bagi hasil berdasarkan perjanjian.

PKBL merupakan Program Pembinaan Usaha Kecil dan pemberdayaan


kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba
BUMN. Jumlah penyisihan laba untuk pendanaan program maksimal sebesar 2%
(dua persen) dari laba bersih untuk Program Kemitraan dan maksimal 2% (dua
persen) dari laba bersih untuk Program Bina Lingkungan.

Bentuk Program Kemitraan :

 Pemberian pinjaman untuk modal kerja dan/atau pembelian Aktiva Tetap


Produktif.

 Pinjaman khusus bagi UMK yang telah menjadi binaan yang bersifat
pinjaman tambahan dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha
UMK Binaan.

Page 8
 Program pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas (capacity
building) UMK binaan dalam bentuk bantuan pendidikan/pelatihan,
pemagangan, dan promosi.

 Capacity Building diberikan di bidang produksi & pengolahan, pemasaran,


SDM, dan teknologi. Dana capacity building bersifat hibah dan hanya
dapat diberikan kepada atau untuk kepentingan UMK Binaan.

Jenis Usaha yang Dibiayai

Usaha yang dapat dibiayai adalah usaha yang produktif di semua sektor
ekonomi (industri/ perdagangan/ pertanian/ perkebunan/ perikanan/ jasa/ lainnya)
dengan ketentuan :

 Memiliki kriteria sebagai usaha kecil (termasuk usaha mikro), yaitu


memiliki kekayaan bersih maksimal Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan tahunan paling
banyak Rp1 milyar.

 Milik Warga Negara Indonesia.

 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan


yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

 Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan


hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

 Mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.

 Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun.

 Belum memenuhi persyaratan perbankan (non bankable).

Tata-cara / Persyaratan Pinjaman

Tata cara / persyaratan pinjaman dapat berbeda-beda untuk setiap BUMN,


namun secara umum adalah sebagai berikut :

1. Mengajukan proposal permohonan pinjaman yang memuat :

 Data pribadi sesuai KTP

Page 9
 Data Usaha (bentuk usaha, alamat usaha, mulai mendirikan usaha, jumlah
tenaga kerja, dsb)

 Data Keuangan meliputi Laporan Keuangan/Catatan Keuangan 3 bulan


terakhir,

 Rencana Penggunaan Dana Pinjaman

2. Melampirkan :

 Fotocopy KTP Suami/Istri atau identitas lainnya.

 Fotocopy Kartu Keluarga.

 Pas Photo ukuran 3x4

 Ijin Usaha / Surat Keterangan Usaha dari pihak yang berwenang.

 Gambar / Denah Lokasi Usaha.

 Fotocopy Rekening Bank / Buku Tabungan.

 Laporan Keuangan Sederhana (diisi pada formulir aplikasi).

 Surat Pernyataan tidak sedang mendapatkan pinjaman Kemitraan dari


BUMN lain.

Bantuan teknis yang juga sering diberikan oleh PKBL BUMN dan
Perusahaan Modal Ventura berupa:

1. Pendidikan dan pelatihan keuangan, manajemen, teknis produksi serta


pemasaran produk.

2. Pemagangan di perusahaan yang lebih maju dan sosialisasi teknis produksi


serta pemasaran.

3. Penelitian dan pengembangan untuk produk yang potensial.

4. Pemasaran produk baik untuk pasar lokal, domestik ataupun eksport.

5. Promosi dalam bentuk pameran atau temu usaha.

6. Pendampingan (bila diperlukan); penempatan (outside management), dan


pendampingan secara tidak langsung (umum). Pendampingan umum meliputi
perencanaan dan implementasi sistem akuntansi dan keuangan, perencanaan
dan pengembangan sumber daya manusia, konsultasi manajemen umum,
Page 10
pendeteksian dini atas problem yang mungkin timbul dan mengambil tindakan
yang diperlukan, perbaikan usaha, pembuatan usulan strategis pengembangan
usaha sesuai dengan jenjang dan kondisi usaha.

7. Pembangunan jaringan usaha.

Setelah perusahaan modal ventura atau PKBL BUMN masuk


mengembangkan business model tersebut menjadi suatu bisnis yang resikonya
acceptable bagi industri perbankan, maka tahap perkembangan berikutnya
melibatkan perbankan sebagai sumber pendanaan lanjutan, mendampingi atau
menggantikan peran modal ventura.

3. ASPEK PEMASARAN

Dalam hal pemasaran, kami membagi manajemen pemasaran menjadi 4


(empat) kebijakan pemasaran yang disebut sebagai bauran pemasaran (marketing
mix) atau 4P dari pemasaran yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu produk
(product), harga (price), distrubusi (place), dan promosi (promotion). Pemasaran
meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan usaha, yang
bertujuan merencanakan produk, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendistribusikan produk tersebut. Penjelasan komponen diatas adalah sebagai
berikut:

1. Marketing Mix

a. Kebijakan Produk (Product)

Sasaran pasar yang dituju adalah pelajar, mahasiswa, Event Organiser


(penyelenggara acara-acara), panitia-panitia di kampus-kampus, dan
masyarakat Semarang pada umumnya. Produk yang ditawarkan adalah berupa
buku yang kami sewakan dan juga adanya fasilitas cafe, Buku sewa kami ini
meliputi:

- Buku untuk anak-anak

Page 11
Seperti pepatah Arab, “Belajar di usia dini bagaikan mengukir diatas
batu, sedangkan belajar di usia senja/lanjut bagaikan mengukir di atas
batu”. Memang belajar masa kecil itu susah namun bisa diusahakan.
Tetapi sangat susah sekali jika manusia belajar di usia tua. Begitu pula
kondisi anak usia dini yang masih bersih dan ceria harus diarahkan dan
ditanamkan nilai-nilai moral dan akhlaq agar terbentuk generasi yang
unggul. Dengan bacaan anak yang bermutu dan mendidik, kami ingin
berkontribusi untuk mencerdaskan bangsa Indonesia mulai dini.

- Buku untuk remaja

Masa remaja merupakan masa transisi antara anak-anak menuju dewasa.


Usia remaja sangat rentan terhadap lingkungan karena kondisi transisi
tersebut yang membuat diri remaja labil. Untuk menjaga masa remaja,
book cafe berupaya menyajikan buku-buku motivasi dan pembangun diri,
komik, novel, majalah serta buku islami untuk menuntun remaja agar tidak
terjadi kenakalan dan degradasi moral.

- Buku untuk kawula muda

Pemuda merupakan manusia dengan tingkat idealisme yang memuncak.


Masa muda pula merupakan masa kebangkitan untuk menunjukkan jati
dirinya. Dengan buku pengembangan diri meliputi leadership, teamwork,
entrepreneurship, serta buku pembangun jiwa, book cafe memenuhi
kebutuhan tersebut.

b. Kebijakan harga (price)

Kebijakan harga kami disesuaikan dengan biaya-biaya yang kami keluarkan


serta keuntungan yang kami inginkan. Harga sewa kami tentukan Rp1500 per
buku.

c. Kebijakan Tempat Usaha dan Distribusi (Place)

• Keterangan Rinci tentang Tempat Usaha

Alamat Luas Lantai (m2) Menyewa/Biayanya

Page 12
Jl. Ngesrep Raya No. 20 130 m2 Rp 20 juta/tahun

• Alasan memilih tempat ini: Letak strategis karena berada di dekat


kampus dan di depan jalan raya.

d. Kebijakan Promosi (promotion)

Pemasaran atau promosi merupakan jantung perusahaan yang berkaitan dengan


kelangsungan usaha. Book cafe menggunakan beberapa media pemasaran,
antara lain :

• Penawaran melalui media online

Kami melakukan penawaran secara online melalui website, friendster,


facebook, blog, dll. Media online yang kami buat akan di up-date
secara teratur sesuai dengan informasi-informasi terbaru yang kami
peroleh.

• Penawaran langsung

kami membagikan leaflet dan brosur ke target market yang dituju


secara maksimal dan efisien, sehingga dimungkin harus menjangkau
seluruh target yang dituju..

Selain dari segi pemasaran, kami menggunakan strategi promosi yang


sudah terbukti berhasil di berbagai bidang usaha. Strategi promosi yang kami
gunakan didasarkan pada ilmu yang kami pelajari yaitu teori “Marketing
Revolution” yang dipelopori oleh Tung Desem Waringin.

Strategi promosi yang akan kami gunakan berfokus pada USP, yaitu :

1. Keunggulan Kompetitif (Ultimate Advantage), kami menawarkan


nilai tambah (value) dari buku dan fasilitas pelayanan yang kami
berikan. Kami akan senantiasa mencari inovasi-inovasi produk
untuk menambah nilai/value dari usaha book cafe.

2. Penawaran Sensasional (Sensational Offer), kami memberikan


penawaran-penawaran yang sensasional dengan memberikan
diskon, hadiah langsung, pinjam dan makan gratis di book cafe
serta penawaran-penawaran lain.

Page 13
3. Janji yang powerfull (Powerfull Promised)

2. Analisis Pesaing dan Peluang Pasar

Kekuatan dan kelemahan

Kekuatan

1. Tim yang solid.

2. Management dan SOP yang tersusun secara professional.

3. Tempat strategis.

4. Pelayanan yang memuaskan.

5. Pertama disemarang.

Kelemahan

1. Status mahasiswa, sehingga bisnis tidak menjadi prioritas utama.

2. Konflik internal yang dimungkinkan bisa muncul sehingga bisa menggangu


aktivitas bisnis.

3. Biaya operasi yang tinggi.

Peluang Dan Ancaman

Peluang

1. Prospek yang luarbiasa dengan sedikitnya pesaing.

2. Potensi pasar yang masih terbuka lebar.

3. Budaya membaca mulai tumbuh di semua lapisan masyarakat.

Ancaman

1. Adanya usaha yang serupa.

2. Wawasan masyarakat belum terbuka akan pentingnya membaca.

Page 14
3. Image masyarakat akan sewa buku di book cafe mahal.

4. ASPEK PRODUKSI

a. Lokasi Usaha

Sebuah rumah yang tidak ditempati seringkali terlihat kusam, tidak


menarik dan terkadang menyeramkan karena tidak dirawat. Karena tidak
ditempati maka rumah tersebut menjadi sebuah asset diam yang menganggur dan
menjadi rusak. Rumah yang tidak ditempati pun akan menjadi beban dalam hal
perawatan rumah yang tentunya membutuhkan biaya yang besar. Belum lagi
setiap tahunnya diharuskan membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Maka dari itu,
kami berinisiatif menjadikan rumah tersebut menjadi sebuah lokasi bisnis yang
dapat mendatangkan keuntungan.

Pemilihan tempat usaha di sebuah rumah mempunyai tujuan agar para


pengunjung yang datang merasa bahwa bookafe ini mempunyai suasana seperti
rumah mereka. Dimana yang namanya rumah itu identik dengan ketenangan,
kehangatan, kenyamanan, dan rasa penuh cinta antar anggota di dalamnya. Selain
itu konsep rumah ini juga mempunyai tujuan agar pengunjung merasa betah
berlama-lama membaca ataupun menikmati menu yang ada di bookafe ini. Maka
dari itu, konsep rumah ini telah didesain sedemikian rupa untuk menciptakan rasa
nyaman dan betah berada di dalamnya.

b. Kebutuhan Peralatan dan Produksi

Sewa Rp 20000000
Mebel Rp 11000000
Buku Rp 10000000
Peralatan
Blender Rp 200000
1 set pisau Rp 60000
Gelas kaca 2 lusin Rp 120000
Galon Rp 47000
Dispenser Rp 95000
Kitchen kit Rp 150000
1 Set kompor Rp 400000
Tabung Gas Rp 75000
Seperangkat komputer Rp 3000000
Alat kebersihan Rp 200000
Kursi café 25 buah Rp 3750000

Page 15
Toaster Rp 200000
Kulkas Rp 1500000
AC 1 pk Rp 4000000
Talenan Rp 50000
Nampan 5 buah Rp 175000
Sendok 2 lusin Rp 80000
Garpu 2 lusin Rp 80000
Rak piring Rp 150000
Botol saos 8 buah Rp 60000
Piring 1 lusin Rp 204000
Tempat sampah Rp 110000
Total
Aset Rp55706000

Page 16
RINCIAN MENU & BIAYA PRODUKSI

FRENCH FRIES

Perhitungan Biaya produksi :

• Kentang Goreng (per kg) 15.000

• Minyak Goreng (1 ltr) 7.000

Total Biaya (6 porsi) 22.000

NUGGET

Perhitungan Biaya produksi :

• Chicken Nugget (per kg) 22.000

• Minyak Goreng (per ltr) 7.000

Total Biaya (6 porsi) 29.000

CHEESY KROKET

Perhitungan Biaya produksi :

• Tepung terigu ( 1 kg) 8.000

• Wortel (1/2 kg) 6.000

• Ayam (4 ptg) 24.000

• Keju (1/4 kg) 17.000

• Susu ultra (2 dus kecil) 7.000

• Bumbu penyedap 1.000

• Bawang Merah 2.000

• Minyak goreng (1 ltr) 7.000

Page 17
• Mentega (400 gr) 5.000

Total Biaya (20 porsi) 77.000

SOSIS MIE

Perhitungan Biaya produksi :

• Mie Telur (2 bgks) 4.000

• Sosis (6 buah) 7.000

• Bumbu Penyedap 1.000

• Minyak Goreng (1/4 ltr) 2.000

16.000

SOSIS KEJU

Perhitungan Biaya produksi :

• Sosis Keju (250 gr) 17.500

• Minyak Goreng (1/4 ltr) 2.000

• Tusuk sate (6 buah) 1.000

Total Biaya (3 Porsi) 20.500

BURGER

Perhitungan Biaya produksi :


• Roti (isi 6) 17.000

• Daging asap (isi 6) 12.000

• Tomat (2buah) 1.000

• Saus sambal (1 botol kecil) 4.000

Page 18
Total Biaya (6 porsi) 34.000

ROTI BAKAR

Perhitungan Biaya produksi :


• Roti Tawar (isi 20) 10.000

• Mentege (400gr) 5.000

• Keju (1 dus) 13.000

• Meises (1 sachet) 5.000

Total Biaya (10 porsi) 33.000

SALAD BUAH

Perhitungan Biaya produksi :


• Buah cocktail (2 bgks) 10.000
• Sari Kelapa (1 bgks) 5.000
• Keju (1 bgks) 14.000
• Cheesy Blue (1 Botol) 17.000
• Susu manis (2 sachet) 2.000
Total Biaya (10 porsi) 48.000

ES TEH MANIS

Perhitungan Biaya produksi :

• The celup (isi 20) 5.000


• Gula pasir (1/2 kg) 4.000
Total Biaya (20 porsi) 9.000

ICE LEMON TEA

Perhitungan Biaya produksi :

• Ice Lemon Tea Sachet (20 sachet) 22.000


Total Biaya (20 porsi) 22.000

COFFEE

Perhitungan Biaya produksi :

• Kopi Instan (5 sachet) 8.000

Page 19
Total Biaya 8.000

JUICE
• Aneka Buah (per kg) 10.000
• Susu Kental Manis (2sachet) 1.200
• Gula Pasir (1/2 kg) 4.000
Total Biaya (4 porsi) 15.200

MILK SHAKE

Perhitungan Biaya produksi :

• Susu Bubuk instant (1 dus) 17.000


• Susu kental manis 6.200
Total Biaya (10 porsi) 23.200

SOFT DRINK

Perhitungan Biaya produksi :

• Softdrink (per botol) 2.000


Total Biaya (per porsi) 2.000

ICE CREAM

Perhitungan Biaya produksi :

• Es Krim (per pack) 25.000


• Saus Coklat / Buah Potong 6.200
Total Biaya(10 scope) 31.200

5. ASPEK KEUANGAN

Asumsi dan komponen biaya

Analisa keuangan ini digunakan dengan tujuan untuk dapat menjawab


berapa kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk membuka usaha dan
pengembangannya, proyeksi arus kas, dan apakah usaha Bookafe akan
memperoleh pendapatan yang mampu mengembalikan kredit yang diberikan bank
dalam jangka waktu yang wajar. Hasil dari analisis ini dapat digunakan sebagai
pedoman informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, terutama pihak

Page 20
wirausaha dan pihak pemberi kredit dalam hal ini adalah pihak bank pemberi
pinjaman.

Perhitungan analisa kelayakan ini didasarkan pada kelayakan bisnis book


café dengan hasil akhir berupa penyewaan dan café. Pembiayaan pendirian usaha
ini mencakup dua macam biaya pokok yaitu biaya investasi dan biaya operasional
atau modal kerja.

Komponen biaya usaha Bookafe mencakup biaya investasi dan biaya


operasi usaha. Biaya investasi mencakup biaya sewa rumah, pembelian mebelair,
pembelian buku, dan pembelian peralatan lain yang selengkapnya ada di halaman
lampiran. Sedangkan untuk modal kerja yang direncanakan merupakan modal
kerja yang akan dikeluarkan tiap bulannya. Biaya modal kerja atau biaya
operasional ini dibagi menjadi dua bagian yaitu biaya produksi dan biaya
perlengkapan. Biaya produksi sebagian besarnya digunakan untuk pengelolaan
kafe sedangkan biaya perlengkapan digunakan untuk pengelolaan penyewaan
buku.

Pendapatan

Walaupun tujuan utama bisnis ini adalah tempat penyewaan buku, namun
pendapatan terbesar dari bisnis book café ini berasal dari kafe yang menyediakan
makanan porsi sedang dan berbagai minuman seperti jus, es, dan cola. Dari
pendapatan kafe ini dapat diperoleh margin antara 40% - 100% yang rinciannya
dapat dilihat dari lampiran Tarif Harga.

Untuk pendapatan sewa buku, untuk setiap buku komik akan dikenai tariff
Rp 1500 per buku dan untuk peminjaman novel akan dikenai tariff Rp 5000.
Untuk rincian tariff dan estimasi pendapatan dari kafe dan penyewaan buku dapat
dilihat pada lampiran estimasi pendapat.

Kebutuhan Modal dan Kredit

Berdasarkan lampiran Sumber Dana dapat dilihat bahwa dana yang


dibutuhkan adalah sebesar Rp 63.377.000,00 dengan rincian biaya investasi
sebesar Rp 55.706.000,00 dan biaya operasional awal sebesar Rp 7.671.000,00.
Kebutuhan modal itu sebesar 79%nya didapatkan dari pinjaman bank dan sisanya
yairu 21% merupakan modal sendiri. Besarnya bunga kredit yang diberikan oleh
bank adalah sebesar 12% dengan jangka waktu pengembalian selama satu tahun.
Page 21
Untuk mengetahui proyeksi laba-rugi bisnis book café ini dapat dilihat pada
lampiran Proyeksi laba rugi.

Analisa BEP

Analisa titik impas atau Break even point dari kegiatan usaha book café
terutama terdapat pada pembebanan harga jual makanan dan minuman yang
disediakan di café yaitu berkisar antara Rp 1000 – Rp 4000 dan harga jual Rp
2000 – Rp 7000. Sedangkan untuk penyewaan komik BEP akan terjadi setelah
10X sewa per satu komik dan 5X sewa per satu novel.

Aliran Kas dan Analisa Profitabilitas

Aliran kas dalam pengelolaan dana pembiayaan dari bank maupun modal
milik sendiri dengan tingkat suku bunga 12% dapat menembalikan kewajiban
kepada bank. Proyeksi pendapatan menunjukkan bahwa kewajiban kepada bank
dapat dikembalikan dalam jangka waktu 0.7 tahun atau sekitar pada bulan ke-
enam. Perhitungan payback value dapat dilihat pada lampiran.

Hasil analisa untuk Net Present value (NPV) menunjukan analisa


profitabilitas pada tingkat suku bunga sebesar 12% pertahun adalah sebesar Rp
550.892,00. Karena hasil pertitungan NPV > 0 maka studi bisnis tersebut
dianggap layak berdasarkan pertimbangan ekonomi.

MENU
6. ASPEK SOSIAL EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN

a. Aspek Sosial Ekonomi

Aspek sosial pada usaha Bookafe ini adalah usaha Bookafe memberikan
kontribusi yang lumayan besar terhadap penyerapan tenaga kerja yang dengan
penyerapan tersebu berarti kami juga telah ikut berperan dalam memperkecil
angka pengangguran di Indonesia.

Selain itu, dari aspek ekonomi usaha Bookafe juga membawa dampak
terhadap Produk Domestik Regional Bruto dan juga meningkatkan tingkat

Page 22
pandapatan masyarakat baik sebagai pemilik usaha maupun sebagai pelaku usaha
secara langsung dan tidak langsung.

b. Dampak Lingkungan

Dampak terhadap lingkungan masyarakat, antara lain :

• Adanya peningkatan ekonomi masyarakat khususnya para karyawan.

• Adanya lowongan lapangan pekerjaan baru.

• Peningkatan wawasan dan pengetahuan melalui buku-buku pendidikan


yang kami tawarkan.

Dampak terhadap industri lain, antara lain :

• Bagi usaha yang sejenis tentunya akan berdampak pada peningkatan


persaingan.

• Bagi penikmat buku dan penikmat masakan/minuman tentunya akan


merasa sangat terbantu, baik dalam hal kepuasaan terhadap buku-buku
yang kami tawarkan maupun terhadap masakan/minuman yang juga kami
tawarkan dalam Bookafe.

7. PENUTUP

a. Kesimpulan

Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Bookafe mampu


memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Terlebih
ketika ada dukungan dari kebijakan pemerintah yang mengarah pada UKM dan
kesadaran masyarakat akan pentingnya wawasan di jaman sekarang ini serta
tingkat persaingan yang belum kompetitif, maka kondisi tersebut memberikan
peluang yang baik untuk dibidik dijadikan peluang usaha. Peluang tersebut
memberikan rasa optimis untuk menjalankan usaha ini.

b. Saran

Dalam menjalankan usaha Bookcafe ini, yang perlu diperhatikan adalah


mengenai bagaimana selalu menyediakan kebutuhan-kebutuhan buku yang
diperlukan oleh pelanggan, bagaimana menjaga stabilitas rasa masakan/minuman

Page 23
yang berkualitas, koneksi Wi-fi yang baik, kenyamanan dan mencari segmen dan
penentuan lokasi yang tepat.

Page 24

You might also like