You are on page 1of 9

50 KONSEP dan 20 TEORI

“Dalam Ilmu Politik Dan Hubungan Internasional”

A. Konsep
1. Konsep “POWER” (Kekuasaan atau kekuatan)
● Kautilya, tokoh negarawan India Kuno. Power sebagai “Pemilikan Kekuatan” atau suatu
atribut dari seorang aktor yang berasal dari tiga unsur ,' Pengetahuan, Kekuatan (might)
militer dan Keberanian. Contoh power sebagai atribut seorang aktor,' Malaysia adalah
“lemah” jika dibandingkan dengan AS, namun “kuat” jika dibandingkan dengan Brunei.
● Hans J Morgenthau. Power sebagai suatu hubungan antara dua aktor politik dimana
aktor A memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran dan tindakan aktor B. Power is
man's control over the mind and actions of other man.
● Couloumbis dan Wolfe. Satu aliran dengan Hans J.M. Power mempunyai tiga unsur
penting yaitu force (daya paksa) dapat didefinisikan sebagai ancaman eksplisit atau
penggunaan kekuatan militer, ekonomi dll yang dapat digunakan oleh aktor A terhadap
aktor B untuk mencapai tujuan politik, influence (pengaruh) dapat diartikan dengan
penggunaan alat persuasi (tanpa kekerasan) untuk mempengaruhi perilaku aktor B agar
sesuai dengan keinginan aktor A dan authority (wewenang) yaitu sikap aktor B yang secara
sukarela mengikuti arahan atau nasehat perintah yang diberikan oleh aktor A.
2. Konsep “BLANCE OF POWER” (perimbangan kekuatan)
● Hans J Morgenthau. Kondisi yang menggambarkan dimana distribusi kekuatan politik
dan militer diantara negara-negara seimbang, sehingga tidak memungkinkan ada satu
negara dapat mendominasi negara lain.
3. Konsep “KEPENTINGAN NASIONAL”
● Hans J Morgenthau (Realis). Segala sesuatu yang menjadi kebijakan luar negeri dan
strategi diplomasi suatu negara tidak terlepas dan atau harus didasarkan pada
kepentingan nasionalnya. Menurut Morgenthau, kepentingan nasional setiap negara
adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang dapat membentuk dan mempertahankan
pengendalian suatu negara atas negara lain. Kekuasaan (power) dan kepentingan
(interest) menurut morgenthau merupakan sarana dan sekaligus tujuan dari tindakan
politik internasional.
4. Konsep “INTEGRASI”
● Karl Deutsch. Mendefinisikan konsep integrasi dengan konsep Security-Community
yaitu penciptaan lembaga-lembaga dan praktek-praktek yang cukup kuat dan cukup
meluas sehingga bisa menjamin, untuk waktu yang lama, dengan harapan akan ada
perubahan secara damai. Karl menggunakan konsep komunitas-keamanan dalam
mendefinisikan konsep integrasi karena dalam suatu komunitas politik didalamnya
terdapat jaminan nyata bahwa anggota-anggota komunitas itu tidak akan saling
berperang, tetapi akan menyelesaikan pertikaian dengan cara lain.
● Ernst Haas. Integrasi sebagai proses dimana aktor-aktor politik dibeberapa wilayah
nasional yang berbeda terdorong untuk memindahkan kesetiaan, harapan, dan kegiatan
politik mereka ke suatu pusat baru yang lembaga-lembaganya memiliki atau menuntut
jurisdiksi atas negara-negara nasional yang ada sebelumnya. Mengukur integrasi sebuah
negara dapat melihat dari 3 unsur yaitu integrasi ekonomi, integrasi sosial dan ingrasi
politik.

eljinjizy.wordpress.com Page 1
5. Konsep “NEGARA-BANGSA”. West Phalia Agreement 1648.
● BANGSA → Sekelompok orang yang memandang diri mereka sendiri yang saling di ikat
dalam berbagai hal seperti tradisi, bahasa, etnis, agama, keturunan dll. A grouping people
who view themselves is being linked in some manner.
● NEGARA → satu institusi dibatasi/mempunyai batas-batas yang sudah pasti
mempunyai wilayah, pemerintah, penduduk, aturan dan diakui oleh negara lain. A
geographically bounded entity that has ability to make rules, law and decision to enforce
those law, rules and decision in territory.
● NEGARA dapat diartikan sebagai eksplanator bagi banyak hal yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat. Negara merupakan penyelenggara penting masyarakat, sebagai
otonom yang aktif sehingga menjadi manajer bagi segala macam kegiatan ekonomi, sosial,
kebudayaan dan sebagainya, disamping fungsi utama dalam bidang keamanan dan politik.
● NEGARA-BANGSA → Suatu negara yang penduduknya memandang mereka sendiri
sebagai satu bangsa. A state who inhabitants view themselves as a nation.
6. Konsep "KONFLIK”
● Boulding. Konflik adalah sebuah situasi persaingan antar pihak tentang suatu posisi
(memperebutkan posisi tersebut)
● Pruit dan Rubin. Konflik adalah perbedaan kepentingan/keyakinan bahwa aspirasi
antara pihak yang saat itu tidak bisa dicapai secara bersamaan. Perbedaan kepentingan
akan suatu sumber daya yang terbatas/kelangkaan yang diperebutkan.
7. Konsep “HEGEMONI”
● Antonio Gramsci. konsep Gramsci tentang hegemoni adalah, bahwa suatu kelas dan
anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas di bawahnya dengan cara
kekerasan dan persuasi. Hegemoni bukanlah hubungan dominasi dengan menggunakan
kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan kepemimpinan politik
dan ideologis. istilah/kata hegemoni dalam bahasa Yunani mempunyai arti penguasaan
satu bangsa terhadap bangsa lain.
8. Konsep “KEAMANAN NASIONAL”, dapat di definisikan dari dua segi.
● Keamanan dalam definisi strategis,' “keamanan” sebagai nilai abstrak, terfokus pada
upaya mempertahankan independensi dan kedaulatan negara yang pada umumnya
berdimensi militer. Keamanan dalam definisi non-strategis ekonomi,' terfokus pada
penjagaan terhadap sumber-sumber ekonomi dan aspek non-militer dari fungsi negara.
● Frederidck Hartman yang melihat keamanan sebagai “the sum total of the vital
national interests of the state,” maka “kepentingan nasional” itu pun didefinisikan sebagai
“sesuatu yang membuat negara bersedia dan siap untuk berperang.
9. Konsep “STABILITAS”.
● Stabilitas dinamis yang merujuk kepada suatu keadaan yang berkaitan dengan
kecenderungan terciptanya perimbangan setelah terjadinya gangguan dalam pola
interaksi antar aktor. Stabiitas ini berkaitan dengan pengaturan keamanan.
10. Konsep “SEPARATISME”.
● Keinginan suatu kelompok untuk memisahkan diri dari kelompok pusat yang biasanya
timbul dari rasa ketidakpuasan yang berkepanjangan atas kondisi subordinasi dari
pemerintah pusat.

eljinjizy.wordpress.com Page 2
11. Konsep “PEMBANGUNAN” (DEVELOPMENTALISM).
● David Korten. Pembangunan sebagai proses yang memungkinkan anggota masyarakat
meningkatkan kapasitas personal dan institusional dalam memobilisasi dan mengelola
sumber daya untuk menghasilkan perbaikan kualitas yang sesuai dengan aspirasi mereka
sendiri, berkelanjutan, adil dan merata.
● Pembangunan mempunyai arti Perubahan atau transformasi. Dalam hal ini perubahan
kondisi tradisional menuju kondisi modern atau dapat dikatakan sebagai modernisasi.
12. Konsep “LEGITIMASI POLITIK”
● Lucian W Pye. “Legitimacy involves both the perfoemance capacity of the system and
the sentiments of population toward governmental authority”. Konsep legitimasi tidak
hanya dipahami sebagai an attitude in people's mind, tetapi juga mencakup expressive
feelings, opinions tentang otoritas suatu pemerintahan dan kemampuan suatu sistem
politik untuk melaksanakan fungsinya.
13. Konsep “KAMPANYE”.
● The Glolier International Dictionary, adalah sebuah kegiatan propaganda yang
bertujuan untuk mencapai jabatan politik, sosial maupun jabatan komersial.
● Webster's New World college dictionary merupakan sebuah rangkaian kegiatan yang
terorganisasi dan terencana untuk sebuah tujuan tertentu, yaitu terpilihnya seorang
kandidat untuk menduduki jabatan publik tertentu.
14. Konsep “STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL”
● William J Staton. Sistem keseluruhan dan kegiatan usaha yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. Pemasaran internasional adalah pelaksanaan aktivitas-aktivitas bisnis yang
mengarahkan arus barang dan jasa kepada konsumen atau pemakai pada lebih dari satu
negara demi suatu keuntungan.
15. Konsep “GERAKAN SOSIAL BARU”
● Erat kaitan dengan globalisasi dan neoliberalisme. Yaitu sebuah gerakan sosial yang
menentang pembangunan dan globalisasi seperti gerakan hijau, feminisme, gerakan
masyarakat akar rumput. GNB juga merupakan gerakan anggota masyarakat yang secara
kultural terlibat didalam konflik sosial. (Runtuhnya TP dan Globalisasi, Monsour Fakih,hal
224)
16. Konsep “PROPAGANDA”
● Jack Pleno dan Olton Roy, Kamus HI. Setiap bentuk komunikasi yang ditujukan untuk
menancapkan data, ide atau imajinasi kedalam bentuk pikiran manusia yang dipacu untuk
mempengaruhi pemikiran, emosi, serta tindakan individu atau kelompok.
● Harold D Laswell. Adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan
memanipulasi representasinya.
17. Konsep “DILEMA KEAMANAN”
● Merupakan suatu pembahasan konsep yang didasari atas kesalahan persepsi atas
maksud tujuan dan kemampuan. Adalah Upaya suatu negara untuk memelihara atau
meningkatkan keamanannya sendiri, sebuah negara dapat mengambil langkah-langkah
yang berdampak mengurangi keamanan negara-negara lainnya dan pada gilirannya
negara-negara ini akan mengambil langkah-langkah tertentu untuk menetralisir
tindakan-tindakan yang telah diambil oleh negara pertama dan mungkin bahkan dapat
mengancam keamanan negara pertama.

eljinjizy.wordpress.com Page 3
18. Konsep “HUKUM HUMANITARIAN”
● Merupakan aturan yang berisi tata laksana dalam perang. Hukum humanitarian
berfungsi sebagai panduan pelaksanaan ketentuan pengendalian senjata. Pada dasarnya
hukum humanitarian adalah hukum yang mengatur keberadaan sebuah perang secara
umum. (Haryomataram, Hukum Humaniter, Rajawali)
19. Konsep “KEDAULATAN”
● Sebuah konsep yang menetapkan bahwa suatu negara memiliki kekuasaan atas suatu
wiayah (hak territorial) serta hak-hak yang kemudian timbul dari penggunaan territorial
tersebut. Negara mempunyai hak kekuasaan penuh untuk melakukan hak territorialnya
dalam batas-batas wilayah negara yang bersangkutan. (Oscar Schater, Internasional law
in Theory and practice, Martinus Nijhoff Publisher)
20. Konsep “NEORALISME”, mengenai Hubungan Internasional.
● Merupakan perbaikan dari konsep Realisme. Bagi kaum realis, struktur masyarakat
internasional berdasarkan hubungan internasional adalah utopia selama berbagai
kepentingan nasional sebagai penggerak yang nyata dari politik internasional masih saling
bertabrakan. Aliran Neorealisme berpendapat bahwa Hubungan Internasional selalu
berubah, dan hukum yang mengaturnya haruslah suatu proses pembuatan keputusan
dimana di dalamnya terdapat negara-negara dan badan-badan internasional yang
mengambil bagian.
● Edward Hallet Carr dlam buku The Twenty Years Crisis bahwa Hubungan Internasional
wajib diselenggarakan menurut kalkulasi kekuatan dan kekuasaan dan juga berdasarkan
pertimbangan moral.
21. Konsep “KEAMANAN REGIONAL”.
● Sekumpulan negara-negara yang terdapat dalam suatu wilayah yang memiliki tujuan
yang sama untuk menjaga keamanan wilayahnya bersama dari ancaman yang berasal baik
itu dari luar atau dari dalam kawasan itu sendiri.
● Colective security Adalah konsep pertahanan yang dibangun oleh dua negara atau lebih
dalam suatu kerjasama pertahanan berbentuk fakta berdasarkan pertimbangan adanya
ancaman bersama.
22. Konsep “HUMAN TRAFFICKING”.
● PBB. Perekrutan, pengangkutan, pengiriman, penampungan atau penerimaan orang
lain, dengan cara ancaman atau penggunaan kekerasan atau jenis paksaan lainnya,
penculikan, pemalsuan, penipuan, atau penyalahgunaan kekuasaan atau posisi yang
rentan atau pemberian atau penerimaan pembayaran atau tunjangan untuk mencapai
kesepakatan seseorang memiiki kendali atas orang lain untuk tujuan eksploitasi.
23. Konsep “TERORISME”.
● Penggunaan atas ancaman kekerasan fisik oleh individu-indivisu atau
kelompok-kelompok untuk tujuan politik, baik untuk kepentingan atau melawan
kekuasaan yang ada, apabila tindakan-tindakan terorisme itu dimaksudkan untuk
melumpuhkan atau mengintimidasi suatu kelompok sasaran yang lebih besar daripada
korban-korban langsungnya. (Permadi Goenawan, Fantasi Terorism, PT. Masscom Media)
24. Konsep “DIPLOMASI SUMBER DAYA”
● Usaha kompetisi yang dilakukan secara terus menerus oleh negara-negara kuat yang
bukan penghasil sumber daya terhadap negara-negara lemah penghasil sumber daya
untuk mendapatkan penguasaan terhadap sumber daya tersebut. Dan juga usaha yang
dilakukan negara yang sedang berkembang namun ingin memenuhi pasokan sumber daya
energinya. (S.L Roy, Diplomasi. Terjemahan oleh Harwanto Dahlan)
eljinjizy.wordpress.com Page 4
25. Konsep “PERLINDUNGAN”.
● Kewajiban yang dimiliki oleh setiap negara untuk melindungi penduduk/masyarakat di
negaranya baik itu WN maupun WNA beserta keluarganya. Resolusi PBB no 52/262.
26. Konsep “STRATEGI”
● Sebuah Rencana yang komprehensif yang mengintegrasikan segala resources dan
capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk memenangkan kompetisi. Jadi
strategi adalah rencana yang mengandung cara komprehensif dan integrative yang dapat
dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna memenangkan kompetisi.
(www. Konsep Strategi Bisnis.com)
27. Konsep “SWOT” (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats)
● Thomson & Strickland. Pengukuran kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
hambatan yang diciptakan lingkungan yang dengan prinsip dasar bahwa hal tersebut harus
merupakan kesesuaian antara kemampuan negara dengan situasi eksternalnya. Lebih jauh
dapat dikatakan kekuatan merupakan gambaran kemampuan/kelebihan suatu negara
dalam bidang tertentu (keahlian, sumber daya, aset dan teknologi)
28. Konsep “PARTISIPASI POLITIK”
● Samuel P. Hutington & Joan M Nelson. Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara
yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan
keputusan oleh pemerintah. Partisipasi dapat bersifat individual/kolektif,
terorganisir/spontan, mantap/sporadis, secara damai/dengan kekerasan, legal/ilegal,
eksekutif/tidak eksekutif.
29. Konsep “DETTERENCE” (Penangkalan)
● K. J Holsti. Para perumus kebijaksanaan berusaha mencegah tindakan tertentu dari
negara lawan dengan melakukan ancaman pembalasan militer, merupakan salah satu
sarana untuk mempengaruhi sikap, kebijaksanaan dan tindakan negara lain yang patut
dipertimbangkan.
● Thomas Schelling & Morton H. Halpering. Sebagai kemampuan suatu negara
menggunakan ancaman kekuatan militer untuk mencegah negara lain melakukan
sesuatu/tidak melakukan sesuatu dengan keyakinannya bahwa biaya yang harus ditebus
jauh lebih besar dibanding peluang keuntungan politik yang dapat diraihnya.
30. Konsep “KEKUATAN ELITE” (Power Elites)
● C. Wright Mills. Pengertian kekuatan elit berdasarkan posisi, kelompok elit berfungsi
membuat keputusan yang berakibat besar, penting dan berpengaruh bagi masyarakat
banyak. Elit pada posisi ini adalah pengusaha-pengusaha besar seperti pemerintah dan
militer. Sedangkan dari segi pemilikan, elit biasanya memiliki kelebihan dalam uang,
barang, prestise serta kekuasaan.
31. Konsep “ PERANAN”
● Mochtar Mas'oed. Yaitu perilaku yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang yang
menduduki suatu posisi
32. Konsep “ETNO-NASIONALISME”
● Fred W. Riggs. Sebutan untuk sebuah kelompok yang berupaya untuk menentukan
nasib sendiri atau perjuangan untuk memperoleh kedaulatan dengan menggunakan
identitas etnis sebagai dasar klaimnya.
● Umberto Melloti. Tipe khusus nasionalisme dan terkait dengan warga yang masih
memimpikan kemerdekaan. Konsep Etno-Nasionalisme mengandung benih disintegrasi,
dimana kerangka keutuhan suatu bangsa dilepas satu persatu, tampil sebagai perlawanan
eljinjizy.wordpress.com Page 5
terhadap ancaman dari luar.
33. Konsep “KRISIS EKONOMI”
● Kamus Politik. Krisis adalah suatu keadaan yang suram, kemelut, keadaan genting,
keadaan krisis yang dapat disirikan dengan beberapa keadaan, yaitu tingkat pengangguran
yang cukup tinggi, rendahnya nilai tukar mata uang, rendahnya volume perdagangan dan
investasi. Suatu negara tidak dapat dikatakan telah terjadi krisis ekonomi apabila seluruh
indikator krisis tersebut tidak terpenuhi.
34. Konsep “BRAND NAME”
● dapat diartikan sebagai sebuah merk, yaitu sebuah usaha atau janji penjual untuk
secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri-ciri, manfaat dan jasa tertentu kepada
pembeli, dan harus memberikan jaminan tambahan yaitu kualitas.
(http,'//www.its.ac.id/files/logo.doc)
35. Konsep “PARIWISATA INTERNASIONAL”
● Gamal Suwantoro. Pariwisata Internasional merupakan suatu kegiatan perjalanan
wisata dari satu daerah ke daerah lain di dalam negara yang sama atau perjalanan wisata
dari satu negara ke negara lain.
● International Union of Official Travel Organization (IUTO). Batasan tentang Pariwisata
Internasional yaitu seseorang atau lebih yang melakukan perjalanan keluar negeri dengan
tujuan atau kepentingan apapun kecuali untuk mencari upah atau pekerjaan.
36. Konsep “DIPLOMASI”
● S.L Roy, Diplomacy. merupakan praktik komunikasi dan negosiasi atau berbagai
perwakilan dari negara-negara pada suatu tingkat, semua perangkat hubungan
internasional yang dianggap sebagai kegagalan diplomasi. Pengertian dasar dari diplomasi
merupakan suatu upaya untuk melakukan negosiasi. Diplomasi juga dapat berarti sebagai
suatu tugas yang dijalankan oleh para diplomat atau wakil dari suatu negara untuk
melakukan suatu hubungan dengan kedua negara dengan menyampaikan pesan-pesan
secara politis dari negara utusannya.

B. TEORI
1. Teori “KEBIJAKAN/KEBIJAKSANAAN”
● Carl J Frederick. Kebijaksanaan sebagai sebuar rangkaian tindakan yang diusulkan
seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan
menunjukkan hambatan-hambatan dan kesempatan terhadap pelaksanaan usulan
kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
2. Teori “PERAN NEGARA”
● Max Iver. Kedaulatan dijalankan oleh pemerintah negara dalam hukum sebagai mesin
untuk menjalankan kedaulatan, pemegang kedaulatan mendapatkan kekuasaan dan
dukungan yang kuat atas pengakuan dari rakyat. Pemegang kedaulatan dalam lapangan
legislatif disebut pemerintah, sebagai pemegang kedaulatan yang tertinggi hanya berupa
sikap saja yang menimbulkan suatu fokus aksi politik.
3. Teori “SISTEM DUNIA”
● Immanuel Wallerstein. Sistem dunia sebagai a unit with a single division of labor and
multiple cultural system. Merupakan sistem yang lahir dari proses transformasi struktural
eljinjizy.wordpress.com Page 6
yang pernah ada dalam sejarah. Teori sistem dunia tidak melihat hubungan negara maju
dan negara berkembang ke dalam format yang statis seperti dikesankan dalam perspektif
ketergantungan. Dalam kaitan ini teori sistem dunia mengenal konsep kenaikan kelas,
suatu konsep yang memberi penjelasan adanya transformasi dari negara berkembang
menjadi negara industri.
4. Teori “KEPEMIMPINAN”
● Marx Weber. Teori yang menjelaskan bahwa faktor pemimpin merupakan faktor yang
sangat berpengaruh dan merupakan orang yang paling menentukan dalam segala
pengambilan keputusan.
5. Teori “DEPENDENSIA”
● Wallerstein. Teori Dependensia berpendapat bahwa pada dasarnya di dunia ada dua
jenis negara, yang pertama adalah negara pusat (center) yakni negara-negara
maju/berkembang, yang kedua adalah negara pinggiran (periphery) yakni negara-negara
sedang berkembang. Negara-negara pinggiran sangat bergantung kepada negara pusat.
Negara pusat melakukan eksploitasi terhadap negara-negara pinggiran (mengambil
surplusnya) yang mengakibatkan adanya ketidakadilan.
6. Teori “REGIONAL SECURITY”
● Buzan. Sekelompok orang yang persoalan keamanan utamanya saling terkait dimana
keamanan nasional mereka tidak dapat dianggap terpisah satu sama lain. Definisi regional
security sireformulasikan untuk melepaskan state-centric dan fokus politik militer.
Keamanan kawasan merupakan 'sekumpulan unit yang proses sekuritasisasi atau
keduannya saling terkait dimana persoalan keamanan mereka tidak dapa dianalisa atau
dipecahkan secara terpisah satu sama lain.
● Pola ketahanan dari persahabatan dan permusuhan yang mengambil bentuk pola
interdependensi keamanan subglobal yang secara georgafis koheren.
7. Teori “INTERDEPENDENSIA”
● Robert O Keohane. Hubungan saling ketergantungan dimaknakan sebagai
ketergantungan timbal balik dengan pengaruh timbal balik yang tidak sekedar keuntungan
belaka tetapi juga menimbulkan kerugian dan pengorbanan dari masing-masing pihak.
8. Teori “POLITIK LUAR NEGERI”
● Jack C Plano dan Roy Oltonmerupakan sebuah strategi atau rencana tindakan yang
dibentuk oleh para pembuat keputusan suatu negara dalam menghadapi negara lain atau
unit politik internasional lainnya, dan dikendalikan untuk mencapai tujuan nasional
spesifik yang dituangkan dalam terminologi kepentingan nasional.
9. Teori “REVOLUSI”
● Perubahan sistem secara dramatis dan cepat. Perubahan tersebut dapat diartikan
sebagai penggantian sistem lama termasuk para elit/penyelenggara sistem tersebut
dengan sistem baru yang diyakini akan membawa kearah yang lebih baik. Revolusi ini
kebanyakan berjalan dengan menggunakan cara-cara kekerasan.
10. Teori “LEGITIMASI” (keabsahan)
● David Easton. Penerimaan dan pengakuan masyarakat terhadap hak moral seseorang
untuk memerintah (kewenangan). Dukungan masyarakat terhadap sistem politik secara
keseluruhan. Menurut David Easton, sistem politik yang memerlukan legitimasi adalah
Komunitas Politik, Rezim dan Pemerintahan. Legitimasi akan menciptakan kestabilan
politik dan perubahan sosial serta membuka kesempatan yang luas bagi pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

eljinjizy.wordpress.com Page 7
11. Teori “HUKUM INTERNASIONAL”
● Prof. Muchtar Kusuma Atmadja. Keseluruhan kaidah-kaidah hukum dan asas-asas
hukum yang mengatur hubungan/persoalan yang meintasi batas-batas wilayah negara
(Hubungan Internasional) yang bukan bersifat perdata. Hubungan antar negara diatur
dengan hukum dan hukum yang mengatur hubungan antar negara itu disebut dengan
Hukum Internasional.
12. Teori “PUSAT PERTUMBUHAN” (Growth Centre Theory)
● Prancuis Ferrous. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dipusat-pusat kota dengan
implikasi penyebaran yang kuat keluar kota. Konsekuaensi logisnya adalah pertumbuhan
industri produktif yang akan menciptakan peluang-peluang baru disektor modern.

13. Teori “KONFLIK”


● Mahathir Anwar. Konflik adalah sesuatu yang mempunyai sifat dasar, instrumental dan
pembentukan, penyatuan dan pemeliharaan struktur sosial. Konflik merupakan fenomena
sosial dalam masyarakat yang dapat ditimbulkan sebagai akibat interaksi antara individu
yang satu dengan individu yang lain, antara kelompok, antara etnis bahkan antara negara.
14. Teori “DEMOKRASI”
● Joseph A. Schumpeter. Demokrasi sebagai metode politik, satu mekanisme untuk
memilih pemimpin politik. Warga negara diberikan kesempatan untuk memilih salah satu
diantara pemimpin-pemimpin politik yang “dipaksa” bertarung untuk memperebutkan
limpahan suara. “Prosedur kelembagaan untuk mencapai keputusan politik yang
didalamnya individu memperoleh kekuasaan untuk membuat keputusan melalui
perjuangan kompetitif dalam rangka memperoleh suara rakyat”
15. Teori “KEKERASAN”
● Jack D. Douglas & Francis Chopud Waksler. Istilah kekerasan digunakan untuk
menggambarkan perilaku baik yang terbuka (overt) atau tertutup (covert), dan baik yang
bersifat menyerang (offensive) atau bersifat bertahan (defensive) yang disertai
penggunaan kekuatan terhadap orang lain.
16. Teori “INTERVENSI ASING”
● Intervensi Asing mempunyai arti sebagai sebuah usaha campur tangan dalam
perseisihan antara dua pihak (orang, golongan, negara dan sebagainya) yang datang dari
luar (negeri, daerah, lingkungan). Dalam konteks ini Politik Internasional, secara relevan
berarti “satu tindakan campur tangan dari negara lain dibidang ekonomi, politik dan
militer terhadap urusan dalam negeri dari negara lain”. (Kamus Poitik, B.N Marbun)
17. Teori “HUBUNGAN INTERNASIONAL”
● Norma D. Palmer & Howard C. Perkins. Hubungan Internasional merupakan suatu studi
dari masyarakat dunia dalam masa peralihan atau masa transisi. Azas-azas atau
prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam hubungan internasional tidak mengalami
pendidikan, tetapi suasana atau lingkungan internasional-lah yang sudah berubah dan
masih terus berubah. Sedangkan hubungan internasional lebih sesuai untuk mencakup
segala macam hubungan antar bangsa atau antar negara. (Pengantar Hubungan
Internasional, Wiriatmadja Suwardi)
18. Teori “PERSEPSI”
● R. Holsti. Persepsi adalah perilaku suatu negara tergantung pada cara pandang negara
itu terhadap suatu obyek dan situasi. Persepsi selain mengandung nilai-nilai yang menjadi
standar seseorang dalam mengartikan situasi yang dihadapinya, apakah situasi itu baik

eljinjizy.wordpress.com Page 8
atau buruk, merupakan ancaman atau bukan dan lain-lain, juga mengandung keyakinan
tentang suatu hal yang dianggap benar, meskipun kebenaran tersebut tidak dapat
dibuktikan kebenarannya.(R. Holsti, International Politik A Frame Work for Analysis)
19. Teori “STRATEGI”
● Christiance. Strategi sebagai pola-pola berbagai tujuan serta kebijaksanaan dasar dan
rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga
jelas apa yang sedang dan akan dilaksanakan oleh organisasi.(Christiance C Ronald dalam
RA Souriono, Strategi Perumusan)
● strategi adalah pola fundamental dari tujuan-tujuan sekarang dan yang terencana,
penyebaran sumber daya, dan interaksi dari sebuah organisasi dengan pasar, pesaing dan
faktor-faktor lingkungan lainnya. (Henry Simamora, Marketing Strategi, LP3ES)
20. Teori “KONTRAK SOSIAL”
● Jean Jacques Rousseau. Rousseau mengaitkan teori kontrak sosial dengan
pembentukan dan kekuasaan negara. Menurut pemikirannya, negara merupakan sebuah
produk perjanjian sosial. Individu-individu dalam masyarakat sepakat untuk menyerahkan
sebagian hak-hak, kebebasan dan kekuasaan yang dimilikinya kepada suatu kekuasaan
bersama. Kekuasaan bersama ini kemudian dinamakan negara, kedaulatan rakyat,
kekuasan negara, atau istilah-istilah lain yang identik dengannya, tergantung dari mana
kita melihatnya. Dengan menyerahkan hak-hak itu, individu-individu itu tidak kehilangan
kebebasan atau kekuasaannya. (Pemikiran Politik Barat. Hal 250)

eljinjizy.wordpress.com Page 9

You might also like