You are on page 1of 27

MATEMATIKA EKONOMI (D3)

Derivatif Fungsi Variabel Jamak


Oleh:
Andri Abdurrochman
Program D3 PAAP – FE – UNPAD
Pendahuluan
• Analisa komparatif statis  munculnya bebe-
rapa parameter dalam satu model persamaan.
• Hal ini membuat sebuah fungsi memiliki lebih
dari satu variabel bebas.
y = f(x1, x2, x3, … ,xn)
• Sehingga perlu diketahui cara mencari
turunan dari fungsi bervariabel jamak.
Turunan Parsial
• Untuk sebuah fungsi
y = f(x1, x2, x3, … ,xn)
• Dimana variabelnya satu sama lain “bebas”
(independent)  berubah tanpa mempenga-
ruhi yang lain.
• Jika, x1 berubah sementara yang lainnya tetap
maka: ∆y f ( x1 + ∆ x1 , x2 ,..., xn ) − f ( x1 , x2 ,..., xn )
=
∆ x1 ∆ x1
• Selanjutnya, jika diambil limit ∆y/∆x1 untuk
∆x10 akan diperoleh turunannya.
• Turunan y terhadap x1 (saat variabel lain
dianggap tetap) disebut sebagai TURUNAN
PARSIAL dan dituliskan:
δy ∆y
f1 ≡ ≡ lim
δ x1 ∆ x1 → 0 ∆ x1

• Ketika melakukan penurunan atas satu variabel


(mis. X1) maka variabel lain dianggap tetap.
• Contoh 1:
– Untuk y = 3 x1
2
+ x x
1 2 + 4 x 2
2 maka:
δy δy
f1 = = 6 x1 + x2 dan f 2 = = x1 + 8x2
δ x1 δ x2

– Untuk
y = ( u + 4)( 3u + 2v )
maka:
f u = ( u + 4 )( 3) + (1)( 3u + 2v ) = 6u + 2v + 12
f v = ( u + 4)( 2) + ( 0 )( 3u + 2v ) = 2u + 4
dan
• Contoh 2:
– Untuk fungsi produksi: Q = 96K0,3L0,7, maka fungsi
marginal untuk kapital dan input adalah:
MPPK = 28,8K-0,7L0,7 dan MPPL =
67,2K0,3L-0,3
– Fungsi utilitas seseorang: U=(x1+2)2(x2+3)3, fungsi
marginal utilitas untuk masing-masing komoditi :
MUx1 = 2(x1+2)(x2+3)3 dan MUx2 =
3(x1+2)2(x2+3)2
jika setiap komoditas yang dikonsumsi
adalah 3, marginal utilitas komoditi
pertama:
MUx1(3,3) = 2160
Diferensial dan Titik Elastisitas
• Misal: untuk fungsi permintaan Q=f(P), maka
elastisitas permintaan didefinisikan:
dQ Q dQ dP fungsi marginal permintaan
εd ≡ = =
dP P Q P fungsi rata - rata permintaan
• Fungsi elastisitas  berlaku untuk semua
fungsi.
• Nilai elastisitas  ukuran elastisitas fungsi
pada titik tertentu:
• inelastis (|ε|<1),
• elastisitas satu (|ε|=1),
• elastis (|ε|>1).
• Contoh 3:
Untuk fungsi penawaran Q=P2+7P, maka:
dQ
– Fungsi marginal: = 2P + 7
dP
– Fungsi rata-rata: Q
= P+ 7
P
2P + 7
εs=
– Elastisitasnya: P+ 7
– Pada P=2, elastisitasnya bernilai 1,2222 >1 
artinya penawaran bersifat elastis pada P=2.
• Contoh 4:
Fungsi permintaan Q=k/Pn; k,n>0; titik elastisi-
tasnya tidak bergantung dari harga, karena:
εd= -n ≡ tetapan
• Contoh 5:
Fungsi permintaan Q=100-2P+0,02Y; untuk
P=20 dan Y=5000, maka:
– Elastisitas harga : εd= - ¼
– Elastisitas pemasukan: η = 0,625
Diferensial Total
• Misal: fungsi simpanan, S = S(Y,i), memiliki
variabel bebas Y≡pemasukkan nasional dan
i≡suku bunga.
– Fungsi kecenderungan marginal simpanan terhadap
harga adalah turuan parsial  δS/δY
– Setiap perubahan Y, dY, menyebabkan perubahan S
 (δS/δY). dY
– Fungsi kecenderungan marginal simpanan terhadap
suku bunga adalah turuan parsial  δS/δi
– Setiap perubahan i, di, menyebabkan perubahan S 
(δS/δi). di
• Maka, perubahan total S dinyatakan dalam
diferensial: dS = δ S dY + δ S di Diferensial
δY δi
atau: dS = S dY + S di Total
Y i

• Secara umum, untuk U=U(x1,x2,…,xn)


diferensial totalnya:
dU = U1 dx1 + U2 dx2 + … + Un dxn
du = Σ Ui dxi
• Contoh 6:
– Untuk U = ax1 + bx2, diferensial totalnya:
dU = U1 dx1 + U2 dx2 = a dx1 + b dx2

– Untuk U = x12 + x23 + x1x2, diferensial totalnya:


dU = U1 dx1 + U2 dx2 = (2x1 + x2)dx1+ (3x22 +
x1)dx2 a b
 ax1 x2 a b
 bx1 x2   a b 
dU =   dx1 +   dx2 = x1a x2b  dx1 + dx2 
 x1   x2   x1 x2 
– Untuk U = x1a x2b, diferensial totalnya:
Turunan Total
• Untuk y=f(x,w) dimana x=g(w), maka turunan
totalnya: dy δ y dx δ y
= +
dw δ x dw δ w
• Turunan total dapat juga diperoleh dari
diferensial total. dy = f x dx + f w dw
δy δy
dy = dx + dw
δx δw
dy δ y dx δ y
dibagi dw  = +
dw δ x dw δ w
• Contoh 7:
Untuk y = 3x – w2 dimana x = 2w2 + w + 4
turunan totalnya adalah:
dy
= 3( 4w + 1) − 2w = 10 w + 3
dw

Cara lain: subtitusikan dulu x=f(w) ke y,


sehingga: y = 3(2w2+w+4)–w2 = 5w2+3w+12
kemudian cari turunannya: dy/dw = 10w +3
Variasi Turunan Total
• Untuk y=f(x1,x2,w) dimana x1=g(w) dan
x1\2=h(w), turunan totalnya:
dy δ y dx1 δ y dx2 δ y
= + +
dw δ x1 dw δ x2 dw δ w

• Untuk y=f(x1,x2,v,w) dimana x1=g(v,w) dan


x2=h(v,w), turunan totalnya (w dibuat tetap):
dy δ y dx1 δ y dx2 δ y
= + +
dv δ x1 dv δ x2 dv δ v
Turunan Fungsi Implisit
• Konsep diferensial total  diperoleh turunan
fungsi implisit.
• Fungsi y=f(x), misalnya : y=f(x) = 3x4, disebut
fungsi eksplisit  y disebutkan sebagai fungsi
dari x.
• y=3x4  y-3x4=0  fungsi implisit
• Sehingga y=f(x)  F(y,x) = 0 , karena bagian
kiri jadi fungsi dari y dan x.
• Fungsi Implisit : F(y, x1, x2, … , xm) = 0
• Tidak semua F(y,x) = 0  y=f(x), misalnya:
• x2 + y2 = 0 hanya ada pada titik (0,0)
• x2 + y2 – 9 = 0 bukanlah fungsi, tapi relasi antara x
dan y (lingkaran), kecuali:
• Bagian atas/bawah lingkaran
• Jika dari F(y,x1,x2,…,xm)=0 diperoleh solusi y,
maka dapat diperoleh y=f(x1,x2,…,xn) dan
diperoleh turunannya.
• Tapi, jika tidak, harus dilihat apakah:
– Kedua variabel benar-benar sama, diferensial
totalnya ;
– Ekspresi variabel-variabelnya: dy, dx1,…,dxm;
– Diferensial y, dy, dapat disubtitusi.
• Maka, untuk F(y,x1,x2,…,xm)=0
– Fy dy + F1 dx1 + F2 dx2 + … + Fm dxm =0
– Diferensial total fungsi eksplisit y=f(x1,x2,…,xm) 
dy = f1 dx1 + f2 dx2 + … + fm dxm disubtitusikan
– (Fy f1 +F1)dx1 + (Fy f2 +F2)dx2 +…+ (Fy fm +Fm)dxm = 0
– Karena semua dxi berubah secara independen,
maka: Fy fi +Fi = 0 sehingga: f i ≡ δ y = − Fi
δ xi Fy
• Atau, untuk F(y,x) = 0 dy Fx
= −
dx Fy
• Contoh 8:
– Untuk F(y,x) = y – 3x4,
– Untuk F(y,x) = x2 + y2 – 9
– Untuk F(y,x,w) = y3 x2 + w3 + yxw – 3
• Soal-soal latihan: p.204
Turunan Orde Dua & seterusnya
• Turunan orde dua  turunan kedua 
turunan dari turunan pertama.
• Untuk y = f(x),
dy
– y ' = f ' ( x) = dx  turunan pertama
– y ' ' = f ' ' ( x) = d  dy   turunan kedua
dx  dx 
d  d 2 y  d  d  dy  
– y ' ' ' = f ' ' ' ( x) = dx  dx 2  = dx  dx  dx    turunan tiga
    
– dst
• Contoh 9:
– Untuk y = f(x) = 4x4 –x3 + 17x2 +3x -1, akan dicari
turunan pertama sampai turunan lima:
• f’ = 16x3 - 3x2 + 34x + 3
• f’’ = 48x2 - 6x + 34
• f’’’ = 96x - 6
• f(4) = 96
• f(5) = 0
– P.228
• Interpretasi Turunan Kedua
– Turunan f’ ukuran laju perubahan fungsi f.
– Turunan f’’ ukuran laju perubahan dari fungsi f’
atau
Turunan f’’ ukuran laju perubahan dari
fungsi laju perubahan fungsi f.
– Kenaikan infinitisimal variabel bebas x dari x = x0:
• f’(x0) > 0  harga fungsi f cenderung naik
• f’(x0) < 0  harga fungsi f cenderung turun
• f’’(x0) > 0  slope kurva menaik  fungsi cembung
• f’’(x0) < 0  slope kurva menurun  fungsi cekung
– Turunan kedua f’’(x0) berkaitan dengan bentuk
kurva fungsi f(x) dan menunjukkan bagaimana
kecenderungan belokkan kurva.  Ilustrasi Fig.
9.5 (p.230)
• Pengujian Turunan Kedua
– Tujuan: validisasi nilai ekstrim.
– Jika nilai turunan pertama pada x=x0 adalah
f’(x0)=0, maka nilai fungsi pada x0, f(x0), akan:
• Maksimum relatif, jika f’’(x0) < 0
• Minimum relatif, jika f’’(x0) > 0
– Jika ternyata f’’(x0) = 0  f(x0) berupa nilai relatif
maksimum/minimum/stationer.
– Dilakukan uji turunan pertama.
• Pengujian Turunan Pertama
– Jika nilai turunan pertama pada x=x0 adalah
f’(x0)=0, maka nilai fungsi pada x0, f(x0), akan:
• Maksimum relatif, jika f’(x) berubah dari positif ke
negatif disebelah kiri ke sebelah kanan x0.
• Minimum relatif, jika f’(x) berubah dari negatif ke
positif disebelah kiri ke sebelah kanan x0.
• Bukan nilai ekstrim, jika f’(x) tidak berubah tanda
disebelah kiri ke sebelah kanan x0.
• Contoh 10:
– P.225, 234,
• Soal-soal latihan: P.241

You might also like