You are on page 1of 9

SISTEM SOSIAL DALAM MANAJEMEN INOVASI

Agen Pembaru
Agen pembaru adalah pekerja profesional yang
berusaha mempengaruhi atau mengerahkan
keputusan inovasi orang lain selaras dengan yang
diinginkan oleh Lembaga Pembaruan dimana dia
bekerja.

Mereka yang termasuk agen pembaru: guru, penyuluh


lapangan, pekerja sosial, juru dakwah, misionaris, dll.
Dalam pengertian yang lebih luas: penjaja dagangan,
kader partai di desa, juru penerang, konsultan atau
siapa saja yang berusaha menawarkan gagasan-
gagasan baru, barang-barang baru atau tindakan-
tindakan baru (inovasi) kepada anggota masyarakat
dan berusaha agar orang-orang itu mengadopsi inovasi
yang ditawarkan bisa disebut agen pembaru.
Fungsi utama agen pembaru adalah: menjadi
mata rantai penghubung antara dua sistem sosial
atau lebih. Sebagai contoh, penyuluh pertanian
lapangan adalah mata rantai yang
menghubungkan Dinas Pertanian dengan para
petani. Agen pembaru tidak selalu orang
pemerintah, bisa juga orang swasta atau tenaga
sukarela.

Hal itu tercermin dalam peranan utama seorang


agen perubahan (Havelock, 1973).
1. Sebagai katalisator, menggerakkan
masyarakat untuk mau melakukan perubahan.
2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan.
3. Sebagai pembantu proses perubahan :
membantu dalam proses pemecahan masalah
dan penyebaran inovasi
4. Sebagai penghubung (linker) dengan sumber-
sumber yang diperlukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan agen pembaru:
• Gencarnya usaha promosi
• Lebih berorientasi pada klien
• Kerjasama dengan opinion
leader/ tokoh masyarakat
• Kredibilitas agen pembaru di
mata klien
Opinion Leader
Opinion leader adalah orang yang mempunyai
keunggulan dari masyarakat kebanyakan. Maka
sepantasnya jika mempunyai karakteristik yang
membedakan dirinya dengan yang lain.

• Beberapa karakteristik yang dimaksud adalah :


• Lebih tinggi pendidikan formalnya
dibandingkan dengan anggota masyarakat lain;
• Lebih tinggi status sosial ekonominya;
• Lebih inovatif dalam menerima dan mengadopsi
ide baru;
• Lebih tinggi pengenalan medianya;
• Kemampuan empatinya lebih besar;
• Partisipasi sosialnya lebih besar;
• Lebih kosmopolit (mempunyai wawasan dan
pengetahuan yang luas)
Penerima Inovasi (Anggota Sistem Sosial)
Orang-orang yang berada dalam sistem
sosial itu walaupun merupakan suatu
kesatuan namun mereka itu berbeda
dalam tanggapan dan penerimaannya
terhadap ide baru. Ada anggota sistem
yang cepat mengetahui adanya inovasi dan
lebih awal menerimanya dan ada pula
yang begitu terlambat.

Rogers (1983) mengelompokkan


pengadopsi inovasi sebagai berikut:
(1) Perintis (innovator), yang mencakup
sekitar 2.5 persen dari suatu populasi,
(2) Pelopor (earlyadopter) sekitar 13.5
persen,
(3) Penganut dini (early majority) sekitar
34 persen,
(4) Penganut lambat (late majority) sekitar
34 persen, dan
(5) Kaum kolot (laggard) sekitar 16 persen.
Ciri-Ciri Anggota Sistem Yang Lebih Inovatif

Ciri-ciri sosial ekonomi


• Lebih berpendidikan, termasuk lebih
menguasai kemampuan baca tulis.
• Mempunyai status sosial yang lebih
tinggi (pendapatan, tingkat kehidupan,
kesehatan, prestise pkerjaan/ jabatan,
pengenalan diri terhadap kelas sosial
tersebut.
• Memiliki tingkat mobilitas sosial ke atas
lebih besar, yakni kecenderungan untuk
lebih meningkat lagi status sosialnya.
Barangkali mereka menggunakan
pengadopsian inovasi sebagai salah satu
jalan untuk mempertinggi status
tersebut.
• Lebih berorientasi pada ekonomi
komersial.
• Memiliki sikap lebih berkenan terhadap
kredit
• Memiliki pekerjaan yang lebih spesifik
Ciri kepribadian
• Memiliki empati lebih besar.
• Kurang dogmatis.
• Mempunyai kemampuan abstraksi yang
lebih besar.
• Mempunyai rasionalitas lebih besar.
• Lebih tinggi intelegensinya
• Memiliki sikap lebih berkenan terhadap
perubahan
• Memiliki sikap mau mnegambil resiko
• Memiliki sikap lebih berkenan terhadap
pendidikan dan ilmu pengetahuan
• Kurang percaya pada nasib.
• Motivasinya untuk meningkatkan taraf
hidup lebih tinggi
• Aspirasinya terhadap pendidikan,
pekerjaan dsb lebih tinggi.
Ciri komunikasi
• Partisipasi sosialnya lebih besar
• Lebih sering mengadakan komunikasi
interpersonal dengan anggota sistem
lainnya.
• Lebih sering mengadakan hubungan
dengan orang asing.
• Lebih sering mengadakan hubungan
dengan agen pembaru
• Lebih sering bertatap dengan media
massa
• Banyak mencari informasi mengenai
inovasi
• Lebih tinggi tingkat kepemimpinannnya
• Menjadi anggota sistem yang bernorma
lebih modern

You might also like