You are on page 1of 10

Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.

com

Sistem Pendukung Keputusan

Pendahuluan

Sebagaimana kita tahu bahwa system informasi memegang peranan yang sangat
penting dalam kehidupan kita. Sebagai salah satu contohnya, kita dapat melihat manager
dari perusahaan-perusahaan yang ada dapat memperoleh sejumlah informasi yang sangat
penting dengan adanya system informasi. Pada dasarnya, system informasi terbagi-bagi
menjadi beberapa bagian misalnya Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi
Manajemen, dan sebagainya.. Secara garis besarnya system yang ada disesuaikan untuk
kebutuhan informasi dari sejumlah besar manager (mereka yang membentuk manajemen
seluruh perusahaan atau suatu unit organisasi). Dalam banyak kasus informasi ini kurang
memadai untuk membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan
yang spesifik. Oleh karena itulah Sistem Pendukung Keputusan (salah satu komponen
yang cukup penting dalam Sistem Informasi) dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi
kebutuhan ini.
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) yang biasanya disebut
DSS dapat menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan komunikasi
dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan
periodic dan khusus, dan output dari model matematika dan system pakar. Komunikasi
digunakan saat berbagai kelompok manajer terlibat dalam pemecahan masalah.
Penambahan terbaru dalam konsep DSS adalah system pendukung keputusan
kelompok (Group Decision Support System) atau yang lebih dikenal dengan GDSS.
GDSS berusaha untuk memperbaiki komunikasi diantara para anggota kelompok dengan
menyediakan lingkungan yang mendukung, dan mendukung proses penganbilan
keputusan dengan meyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut perangkat kelompok
(groupware).

Pengambilan Keputusan
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha


memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat banyak keputusan.
Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan masalah
untuk menghindari atau mengurangi dampak negative atau untuk memenfaatkan
kesempatan.

Jenis-jenis keputusan menurut Simon


Menurut Herbert A. Simon, ahli manajemen pemenang Nobel dari Carnegie-
Mellon University, keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan (continuum) dengan
keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung yang
lain. Keputusan terprogram bersifat berulang dan rutin, sampai pada batas hingga suatu
prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu
diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru tiap kali terjadi. Sedangkan keputusan
tak terprogram bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode
yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya, atau
karena sifat dan struktur persisnya tidak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya
sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

Simon menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut hanya lah ujung-ujung
hitam dan putih dari rangkaian kesatuan (continuum), dan bahwa di dunia nyata sebagian
besar kelabu. Namun, konsep keputusan terprogram dan tidak terprogram penting karena
masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.

Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Menurut Simon


Sumbangan Simon adalah penjelasannya mengenai empat tahap yang dilalui
manajer saat memecahkan suatu masalah. Tahap-tahap Simon itu adalah :
• Kegiatan Intelijen
Mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.

• Kegiatan Merancang
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan


yang mungkin.

• Kegiatan Memilih
Memilih satu rangkaian tindakan tertentu dan beberapa yang tersedia.

• Kegiatan Menelaah
Menilai pilihan-pilihan yang lalu

Empat tahapan Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari


pendekatan sistem. Kegiatan intelijennya berkaitan dengan langkah kita bergerak dari
tingkat sistem ke subsistem dan menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan.
Kegiatan merancangnya berhubungan dengan langkah kita mengidentifikasi dan
mengevaluasi berbagai alternative, serta kegiatan memilihnya berkaitan dengan langkah
kita memilih solusi terbaik. Akhirnya kegiatan menelaahnya berkaitan dengan langkah
kita menerapkan solusi tersebut dan membuat tindak lanjut. Karenanya, tahap-tahap
Simon merupakan suatu interpretasi lain pendekatan sistem. Para manajer mengikuti pola
ini secara khusus atau umum ketika mereka memecahkan permasalahan yang
menghadang unit mereka. Para spesialis informasi juga mengikuti pola ini ketika mereka
terlibat dalam pengembangan sistem.

Konsep DSS
Konsep DSS dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing computer.
Untuk pertama kalinya seseorangdapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa
harus melalui spesialis informasi.
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Tingkatan manajemen

Pengendalian
Pengendalian Pengendalian manajemen strategis
operasional

Terstruktur
Piutang Analisis anggaran-biaya Pengaturan armada
Dagang rekayasa tanker

Entry pesanan

Pengendalian Peramalan jangka pendek Lokasi gudang dan


persediaan pabrik

Tingkat
Struktur
Masalah

Penjadwalan Analisis Varians-anggaran Penggabingan


Semi-terstruktur produksi keseluruhan usaha dan akuisisi

Manajemen kas Penyiapan anggaran Perencanaan produk


baru

Sistem Penjualan dan produksi Perencanaan litbang


Tidak-terstruktur PERT/COST

Matriks Gorry dan Scott Morton

Diciptakannya Istilah DSS


Baru pada tahun 1971, istilah DSS diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan
Michael S. Scott Morton, keduanya professor MIT. Mereka merasa perlunya suatu
kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi computer kepada pengambilan keputusan
manajemen dan mengembangkan apa yang telah dikenal sebagai Gorry and Scott Morton
Grid. Matriks (grid) ini, digambarkan pada gambar dibawah ini, didasarkan pada konsep
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Simon mengenai keputusan terprogram dan tak terprogram serta tingkat-tingkat


manajemen Robert N. Anthony.

Gorry dan Scott Morton menggambarkan jenis-jenis keputusan menurut struktur


masalah, dari terstruktur hingga tidak terstruktur. Tahap-tahap pengambilan keputusan
Simon digunakan untuk menentukan struktur masalah. Masalah terstruktur merupakan
suatu masalah yang memiliki struktur pada tiga tahap pertama Simon yaitu intelijen,
rancangan dan pilihan. Jadi, dapat dibuat algoritma, atau aturan keputusan, yang
memungkinkan masalah diidentifikasi dan dimengerti, berbagai solusi alternative
diidentifikasi dan dievaluasi, serta suatu solusi dipilih. Masalah tidak terstruktur,
sebaliknya merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur pada tiga tahap
Simon diatas. Masalah semi-terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya
pada satu atau dua tahap Simon saja.

Gorry dan Scott Morton memasukkan jenis-jenis masalah bisnis ke dalam matriks
mereka. Sebagai contoh, piutang dagang dipecahkan oleh manajer di tingkat
pengendalian operasional yang membuat keputusan terstruktur. Perencanaan R&D
dilaksanakan oleh manajer perencanaan strategis yang membuat keputusan tak
terstruktur.

Garis terputus-putus horizontal yang melalui tengah matriks sangat penting. Garis
ini memisahkan masalah yang telah, pada saat itu, berhasil dipecahkan dengan bantuan
computer (sebelah atas) dari masalah yang belum terkena pengolahan computer. Area di
sebelah atas dinamakan Sistem Keputusan Terstruktur (structured decision system-SDS)
dan area di sebelah bawah dinamakan Sistem Pendukung Keputusan (decision support
system-DSS).

Gorry dan Scott Morton awalnya menggunakan istilah DSS hanya untuk aplikasi
computer di masa depan. Selanjutnya istilah tersebut diterapkan pada semua aplikasi
computer yang didedikasikan untuk dukungan keputusan-baik sekarang maupun di masa
yang akan datang.
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Jenis-jenis DSS Menurut Alter


Pada tahun 1976, Steven L. Alter, saat itu mahasiswa tingkat doctor di MIT,
dengan berdasarkan kerangka kerja Gorry dan Scoot Morton melakukan penelitian atas
56 sistem pendukung keputusan. Penelitian ini memungkinkannya mengembangkan suatu
taksonomi dari enam jenis DSS yang didasarkan pada tingkat dukungan pemecahan
masalah. Keenam jenis tersebut tampak pada gambar yang tertera di bawah.

Jenis yang memberikan dukungan paling sedikit adalah jenis yang memungkinkan
manajer mengambil elemen-elemen informasi. Manajer dapat bertanya pada database
untuk mendapatkan angka penjualan dari salah satu wilayah pemasaran. Dukungan yang
sedikit lebih diberikan oleh DSS yang memungkinkan manajer menganalisis semua file.
Manajer dapat bertanya pada database menegnai suatu laporan khusus yang
menggunakan data dari file persediaan. Contoh lain adalah laporan gaji bulanan yang
disiapkan dari file gaji. Dukungan yang lebih lagi diberikan oleh sistem yang menyiapkan
laporan dari berbagai file. Contoh dari lporan seperti itu adalah perhitungan rugi-laba dan
analisis penjualan produk menurut pelanggan.

Ketiga jenis pertama DSS ini memberikan dukungan dalam bentuk laporan
khusus sebagai jawaban atas database query, dan laporan periodic. Tiga jenis terakhir
DSS melibatkan penggunaan model matematika.

DSS yang memungkinkan manajer melihat dampak-dampak yang mungkin dari


berbagai keputusan adalah model yang dapat memperkirakan akibat keputusan. Mungkin
manajer memasukkan suatu harga ke dalam model penentun harga untuk melihat
dampaknya pada laba bersih. Model tersebut menjawab, misalkan anda menurunkan
harga menjadi Rp 25.000, maka laba bersih akan naik sebesar RP 5.000.000. model
tersebut tidak dapat menentukan apakah Rp 25.000 merupakan harga terbaik, hanya
menentukan apa yang mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat. Model ini juga
memungkinkan pemakai untuk menentukan probabilita subyektif. Contohnya adalah
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

model analisis resiko yang menggunakan perkiraan distribusi probabilita untuk tiap faktor
penting.

Dukungan yang lebih lagi disediakan oleh model yang dapat mengusulkan
keputusan. Misalnya, seorang manajer manufaktur memasukkan data yang menjelaskan
pabrik dan peralatannya, dan suatu model pemrograman linier menentukan tata letak
yang paling efisien.

Jenis DSS Alter yang memberikan paling banyak dukungan adalah jenis yang
dapat membuat keputusan untuk manjer. Alter menggunakan contoh suatu model
komputer yang menentukan premi asuransi. Operator entry data mengetik data seperti
“pria, di bawah 25 tahun, Trans Am, Houston, resiko sendiri $100,” dan seterusnya, dan
komputer menghitung preminya. Manajemen perusahaan asuransi sangat yakin pada
model tersebut sehingga mereka membiarkannya membuat keputusan-keputusan tertentu.

Penelitian Alter penting karena dua alasan. Pertama, penelitian itu didukung oleh
konsep mengembangkan sistem untuk menangani keputusan-keputusan tertentu. Kedua,
menjelaskan bahwa DSS tidak terbatas pada pendekatan yang lebih eksotik dari database
query dan pembuatan model keputusan tetapi dapat juga mencakup pelaporan periodic.
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Tingkat
Dukungan
Mengu- Mem- Pemecahan
Mengambil Menganalisis Menyiapkan sulkan buat masalah
elemen- seluruh file laporan dari keputu- kepu-
elemen berbagai file san tusan
informasi

Rendah Tingkat kerumitan sistem Tinggi


pemecahan masalah

Jenis-jenis DSS Menurut Alter

Tujuan DSS
Perintis DSS yang lain di MIT, Peter G. W. Keen, bekerja sama dengan Scoot
Morton untuk mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya
bahwa DSS harus:

• Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi-


terstruktur.

• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.

• Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.

Tujuan-tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS-
struktur masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

Struktur Masalah
Sulit untuk menemukan masalah yang sepenuhnya terstruktur atu tak terstruktur.
Sebagian besar bersifat semi-terstruktur-area kelabu Simon. Ini berarti bahwa DSS
diarahkan pada area tempat sebagian besar masalah berada.

Dukungan Keputusan

DSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat


diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tetapi manajer bertanggung jawab atas
bagian yang tak terstruktur-menerapkan penilaian atau intuisi, dan melakukan analisis.
Manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan
masalah yang berada di area semi-terstruktur yang luas.

Efektivitas Keputusan

Tujuan dari DSS bukanlah untuk membuat proses pengambilan keputusan


seefisien mungkin. Waktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat
utama menggunakan DSS adalah keputusan yang lebih baik.

Ketika membuat keputusan, manajer tidak selalu mencoba mencapai yang terbaik.
Sejumlah model matematika akan melakukannya untuk manajer. Namun, dalam banyak
kasus manajerlah yang harus memutuskan alternative mana yang terbaik. Manajer
mungkin saja menghabiskan waktu ekstra untuk memperhalus solusi sehingga mencapai
optimum, tetapi ketelitian yang meningkat senilai dengan waktu dan usaha yang telah
dikeluarkan. Manajer menggunakan pertimbangan dalam menentukan kapan suatu
keputusan akan berkontribusi pada suatu solusi masalah.

DSS dan SIM


Selama pertengahan 1970-an, ketika tampak jelas bahwa konsep DSS berhasil
diterapkan di semakin banyak perusahaan, timbul kontroversi tentang apakah DSS
Tutorial ini di ambil dari situs http://anakbinus.blogsome.com

memang berbeda dari SIM. Kedua konsep melibatkan penggunaan computer dalam
menyediakan informasi bagi pemecah persoalan dan pembuat keputusan.

Solusi Solusi Solusi


komputer Manajer + Komputer manajer
(DSS)

Semi-terstruktur
Terstruktur Tak terstruktur

Tingkat Struktur Masalah

DSS Berfokus pada Masalah-masalah Semi-terstruktur

Karena SIM merupakan upaya awal para spesialis computer untuk


mengembangkan suatu aplikasi yang kemampuannya melampaui pengolahan data, upaya
ini banyak mengalami kegagalan. Pada saat DSS berkembang, istilah SIM telah memiliki
reputasi negative dan oleh banyak kritikus dikaitkan dengan percobaan yang gagal,
ketidakmampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi pemakai secara akurat,
serta kecenderungan untuk menimbuni pemakai dengan tumpukan cetakan tidak
bermakna. Kritik atas SIM ini tidak adil, walau dalam banyak peristiwa memang terjadi
kegagalan. Kegagalan ini lebih merupakan hasil dari penerapan yang buruk dari konsep
SIM daripada karena kelemahan dalam konsep SIM.

You might also like