You are on page 1of 26

Komposit

Prof. Dr. Ir. Anne Zulfia MSc

Pengenalan Komposit
Secara Umum

1
Pengertian Komposit
¾ Komposit merupakan perpaduan dari dua
material atau lebih yang memiliki fasa yang
berbeda menjadi suatu material baru yang
memiliki propertis lebih baik dari keduanya.
¾ Jika perpaduan ini terjadi dalam skala
makroskopis maka disebut sebagai komposit.
¾ Jika perpaduan ini terjadi secara mikoroskopis
(molekular level) maka disebut sebagai alloy
atau paduan.

•Material Komposit - •Dibentuk dari dua atau lebih material


yang berbeda menjadi satu material, untuk
meningkatkan sifat mekanik dari setiap
material yang dimilikinya.

+ =

•Polymer “Matrix” •“Reinforcement” •“Composites”

2
Figure 16.1 Some examples of composite materials: (a)
plywood is a laminar composite of layers of wood veneer, (b)
fiberglass is a fiber-reinforced composite containing stiff,
strong glass fibers in a softer polymer matrix (× 175), and
(c) concrete is a particulate composite containing coarse
sand or gravel in a cement matrix (reduced 50%).

Figure 16.18 Photomicrographs of two fiber-reinforced


composites: (a) In Borsic fiber-reinforced aluminum, the fibers
are composed of a thick layer of boron deposited on a small-
diameter tungsten filament (× 1000). (From Metals Handbook,
American Society for Metals, Vol. 9, 9th Ed., 1985.) (b) In this
microstructure of a ceramic-fiber–ceramic-matrix composite,
silicon carbide fibers are used to reinforce a silicon nitride
matrix. The SiC fiber is vapor-deposited on a small carbon
precursor filament (× 125). (Courtesy of Dr. R.T. Bhatt, NASA
Lewis Research Center.)

3
Specific Material Properties:
Bila dibandingkan dengan engineering materials yang lain,
FRPs sangat competitive ditinjau dari beratnya

Density Stiffness Tensile


Specific Specific
ρ E Strength
Stiffness Strength
(kg/m3) (Gpa) σ E/ρ σ/ρ
(Mpa)
Mild Steel 7800 208 400 1 1
Aluminium 2700 70 200 0.97 1.44
Nylon 1100 2.5 80 0.09 1.42
Concrete 2400 40 20 0.63 0.16
Random Fibre FRP 1800 20 300 0.42 3.25
Alligned Fibre FRP
(Load // Fibres) 1600 200 1500 4.69 18.3
(Load Fibres) 1600 3 50 0.07 0.61

Klasifikasi Komposit
Berdasarkan Bentuk dari Reinforcementnya

Komposit

Partikel Fiber Struktural

Large Dispersion Laminates Sandwich


Particle Strengthened Panels
Continuous Discontinuous

Aligned Random

4
Fiber sebagai reinforced

Fiber yang digunakan harus:


„ Mempunyai diameter yang lebih kecil dari
diameter bulknya (matriksnya) namun
harus lebih kuat dari bulknya
„ Harus mempunyai tensile strength yang
tinggi

5
Matriks yang dipadukan dengan fiber
berfungsi sebagai :
„ Penjepit fiber
„ Melindungi fiber dari kerusakan permukaan
„ Pemisah antara fiber dan juga mencegah
timbulnya perambatan crack dari suatu fiber ke
fiber lain
„ Berfungsi sebagai medium dimana eksternal
stress yang diaplikasikan ke komposit,
ditransmisikan dan didistribusikan ke fiber.

Matriks yang digunakan harus :


„ Ductility tinggi

„ Memiliki modulus elastisitans lebih rendah


daripada fiber
„ Mempunyai ikatan yang bagus antara
matriks dan fiber
„ Biasanya secara umum yang digunakan
adalah polimer dan logam

6
a. Short(discontinuous)
Short(discontinuous) fiber reinforced composites

Aligned Random

b. Continuous fiber (long fiber) reinforced composites

Fiber yang biasa digunakan


antara lain :
Fibers – Glass
„ Sangat umun digunakan,
digunakan, fiber yang murah
adalah glass fiber yang sering digunakan untuk
reinforcement dalam matrik polimer
„ Komposisi umum adalah 50 – 60 % SiO2 dan
paduan lain yaitu Al, Ca, Mg, Na, dll.
„ Moisture dapat mengurangi kekuatan dari
glass fiber
„ Glass fiber sangat rentan mengalami static
fatik
„ Biasanya digunakan untuk: piping, tanks,
boats, alat-
alat-alat olah raga

7
Sifat-Sifatnya
„ Densitynya cukup rendah ( sekitar 2.55 g/cc)
„ Tensile strengthnya cukup tinggi (sekitar 1.8
GPa)
„ Biasanya stiffnessnya rendah (70GPa)
„ Stabilitas dimensinya baik
„ Resisten terhadap panas
„ Resisten terhadap dingin
„ Tahan korosi

Keuntungan :
„ Biaya murah
„ Tahan korosi
„ Biayanya relative lebih rendah dari komposit
lainnya
Kerugian
• Kekuatannya relative rendah
• Elongasi tinggi
• Keuatan dan beratnya sedang (moderate)
Jenis-jenisnya antara lain :
„ E-Glass - electrical, cheaper
„ S-Glass - high strength

8
Fibers - Aramid (kevlar, Twaron)
¾ Biasanya digunakan untuk : Armor,
protective clothing, industrial, sporting
goods
¾ Keuntungan :kekutannya cukup tinggi,
dan lebih ductile dari carbon

Carbon Fibers
„ Densitaskarbon cukup ringan yaitu sekitar 2.3
g/cc
„ Struktur grafit yang digunakan untuk membuat
fiber berbentuk seperti kristal intan.
„ Karakteristik komposit dengan serat karbon :
„ ringan;
„ kekuatan yang sangat tinggi;
„ kekakuan (modulus elastisitas) tinggi.
„ Diproduksi dari poliakrilonitril (PAN), melalui tiga
tahap proses :
„ Stabilisasi = peregangan dan oksidasi;
„ Karbonisasi= pemanasan untuk mengurangi O, H,
N;
„ Grafitisasi = meningkatkan modulus elastisitas.
elastisitas.

9
Parameters

Distribution Concentration Orientation

Shape Size

Pengaruh Orientasi Fiber

„ Parameter Fiber
„ arrangement with respect to each other
„ distribution
„ concentration
„ Orientasi Fiber
„ parallel to each other
„ totally random
„ some combination

10
Partikel sebagai penguat
(Particulate composites)
Large particle
ƒ Interaksi antara partikel dan matrik terjadi tidak dalam
skala atomik atau molekular
ƒ Partikel seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi
merata
ƒ Contoh dari large particle composit: cemet dengan sand
atau gravel, cemet sebagai matriks dan sand sebagai
partikel
Light Phase –Matrix (Cobalt)

Dark Phase-Particulate (WC

Flat flakes sebagai penguat (Flake composites)

Fillers sebagai penguat (Filler composites)

11
Figure 16.7 Microstructure of an
aluminum casting alloy reinforced with
silicon carbide particles. In this case, the
reinforcing particles have segregated to
interdendritic regions of the casting
(× 125). (Courtesy of David Kennedy,
Lester B. Knight Cost Metals Inc.)

Structurtal Composite

12
©2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning™ is a trademark used herein under license.

Figure 16.12 (a) Tapes containing aligned fibers can be


joined to produce a multi-layered different orientations to
produce a quasi-isotropic composite. In this case, a
0°/+45°/90° composite is formed.

©2003 Brooks/Cole, a division of Thomson Learning, Inc. Thomson Learning™ is a trademark used herein under license.

Figure 16.13 A three-dimensional weave for fiber-


reinforced composites.

13
Berdasarkan matriks yang
digunakan

Tipe Komposite
Matrix Metal Ceramic Polymer
phase/Reinforce
ment Phase
Metal Powder metallurgy Cermets (ceramic-metal Brake pads
parts – combining composite)
immiscible metals

Ceramic Cermets, TiC, TiCN SiC reinforced Fiberglass


Cemented carbides – Al2O3
used in tools
Fiber-reinforced metals
Tool materials

Polymer Kevlar fibers in an


epoxy matrix

Elemental Fiber reinforced Rubber with carbon


(Carbon, metals (tires)
Auto parts Boron, Carbon
Boron, etc.)
aerospace reinforced plastics

MMC’s CMC’s PMC’s


Metal Matrix Composites Ceramic Matrix Comp’s. Polymer Matrix Comp’s

14
Polymer Matrix Composite (PMC’s)

Jenis fiber yang biasa digunakan


„ Glass fiber – fiber glass
„ Carbon fiber – graphitic dan amorphous C
„ Aramid fiber – kevlar,
kevlar, highly linear polimer chain
Jenis matriks yang biasa digunakan
„ Polyester dan vinyl esters – fiberglass
„ Epoxies – aerospace application, stronger, resistance to
moisture
„ Polimides – high temperature
„ High temperature thermoplastic – PEEK< PPS< PEI<
aerospace

Keuntungan dari PMC


„ Ringan
„ Specific stiffness tinggi
„ Specific strength tinggi
„ Anisotropy
Aplikasi dari PMC
„ Bathroom furniture
„ Aerospace
„ Construction material, etc.

15
Metal Matrix Composite (MMC)

¾ Metal matrik komposit adalah salah satu


jenis komposit yang memiliki matrik
logam. Material Metal Matrix Composite
(MMC) mulai dikembangkan sejak tahun
1996. Pada mulanya yang diteliti adalah
Continous Filamen MMC yang digunakan
dalam aplikasi aerospace.

Kelebihan MMc dibandingkan dengan PMC


„ Transfer tegangan dan regangan yang bagus
„ Ketahanan terhadap temperatur tinggi
„ Tidak menyerap kelembapan
„ Tidak mudah terbakar
„ Kekuatan tekan dan geser yang baik
Kekurangan MMC
„ Biayanya mahal
„ Standarisasi material dan proses yang sedikit

16
Matriks pada MMC
„ Mempunyai keuletan yang tinggi
„ Mempunyai titik lebur yang rendah
„ Mempuyai densitas yang rendah
„ Contoh : aluminium, titanium

Proses pembuatan MMC


„ Powder metallurgy
„ Casting/liquid ilfiltration

„ Compocasting

„ Squeeze Casting

Ceramic Matrix Composite (CMC)

¾ CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa


berfungsi sebagai reinforcement dan 1 fasa
sebagai matriks dimana matriksnya terbuat dari
keramik. Reinforcement yang umum digunakan
pada CMC adalah : oksida, carbide, nitride.
¾ Salah satu proses pembuatan dari CMC yaitu
dengan proses DIMOX yaitu proses
pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi
leburan logam untuk pertumbuhan matriks
keramik disekelilinh daerah filler (penguat).

17
Keuntungan dari CMC
„ Dimensinya stanil bahkan lebih stabil daripada logam
„ Sangat tanggung,
tanggung, bahkan hampir sama dengan
ketangguhan dari cast iron
„ Mempunyai karakteristik permukaan yang tahan aus
„ Unsur kimianya stabil pada temperature tinggi
Kerugian dari CMC
„ Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
„ Relative mahal dan non-
non-cot effective
„ Hanya untuk aplikasi tertentu

Aplikasi dari CMC


„ Chemical processing : filters, membranes,
seals, liners, piping, hangers
„ Power generation : Combustorrs, vanrs,
nozzles, recuperators, heat exchage tubes,
liner
„ Waste incineration : furnace part, burners,
heat pipes, filters, sensors, etc

18
Interface
¾ Interface merupakan permukaan antara
reinforcement dan matrik yang menentukan
proses transfer tegangan dari matrik-
reinforcement-matrik, yang berpengaruh
kepada :
„ spesefik strength
„ spesifik stiffnes
„ fracture toughness
„ ketahanan creep

Macam-macam interfacial bonding :

¾ Molecule entanglement Æ adanya iakatan


antar molekul di permukaan fiber dan
matrik.

¾ Cationic attraction at ionic surface Æ


perbedaan secara molekular yang terjadi
di interface.

19
¾ Electrostatic Æ adanya perbedaan muatan listrik secara
atomikantara reinforce dan matrik di permukaan
interface yang mengakibatkan tarik-
tarik-menarik,
menarik, bila ada
gas,
gas, ikatan melemah.
melemah.

¾ Reaksi kimia Æ pada interface terdapat kumpulan group


kimia yang saling berikatan antara fiber dan matrik.
matrik.
Ikatan akan bertambah erat dengan adanya coupling
agent.

¾ Mechanical bonding Æ adanya mekanisme


interlocking pada permukaan sehingga semakin
kasar permukaan ikatan yang terjadi makin
kuat.

¾ Reaction & Interdiffusion bonding


„ Reaction Æ terjadi pada material polimer
dimana terjadi penjalinan rantai-rantai
„ Interdiffusion bonding Æ terjadi di interface
logam dan keramik dimana akan membentuk
lapisan dipermukaan yang berbeda

20
Sifat –Sifat Komposit
„ Isotropy VS Anisotropy
„ Komposit yang dikuatkan oleh fiber biasanya
merupakan tipe anisotropy. Sifat-
Sifat-sifat ini sangat
tergantung pada geometri axisnya.
„ Pada komposit untuk menjadi isotropic pada spesifik
properties seperti CTE dan modulus young maka
seluruh elemen penguat baik fiber maupun partikel,
mempunyai orientasi susunan secara acak
„ Continuous fiber karena penyusunannya yang teratur
membuat mempunyai sifat anisotropy

Rule Of Mixture

Density

21
Modulus Young

Longitudinal

Transverse

Interface, Fracture Propagation,


toughness
¾ Pada Matriks yang Ductile
Pada matriks yang ductile seperti polimer dan
metal, interface yang kuat merupakan faktor
yang sangat penting sekali, sejak fiber
membawa sebagian besar beban dari
matriksnya. Fiber berkemungkinan gagal atau
rusak terlebih dulu. Hal ini terjadi karena fiber
tidak dapat meregang seperti matriksnya yang
mempunyai ductility tinggi. Tapi disini crak yang
terjadi hanya sedikit dan merambat dengan
lambat. Ketika crack menyentuh interface maka
interface yang kuat dapat menghentikannya.

22
¾ Pada Matriks yang Brittle
Pada material yang brittle maka matriks
membawa sebagian besar dari bebannya dan
fiber ditambahkan hanya untuk meningkatkan
tougness. Untuk meningkatkan waktu kegagalan
catastropy dilakukan dengan menahan matriks
setelah crack. Disini fiber lebih ductile dari
matriks.dan yang akan pertama kali mengalami
kegagalan adalah matriksnya. Ketika crack
merambat dan menemui lapisan interface yang
lemah maka crack akan tetap merambat

Pengaruh Orientasi Fiber

„ Stage I - elastic deformation with intermediate


„ Stage II - matrix yields
„ Failure - Non-
Non-catastrophic. When fibers fracture, you now have new fiber
length and matrix is still present

23
Aplikasi Komposit Secara
Umum
„ Straw in clay construction by Egyptians
„ Aerospace industry
„ Sporting goods
„ Automotive
„ Construction
„ Nautical transportation

Contoh Produk PMC Air


Transportation
Nautical
Transportation

24
Ground
Transportation

Space
Programs

Civil

Sporting
Goods

25
Bathroom
Furniture

Tanks and Pressure


Vessels

Construction Materials
Not the glamorous applications,
but they consume the largest
quantities of material.
Roofing
shingles:
Worlds largest
application of
fibreglass.

26

You might also like