You are on page 1of 11

A.

Latar Belakang Masalah

Upaya untuk mempersiapkan dan untuk memperoleh pendidikan dan

mencerdaskan anak didik tanpa terkecuali anak tunagrahita merupakan hak semua

warga Negara Indonesia yang pada dasarnya untuk mendapatkan pendidikan telah

ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut “ tiap –

tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan ‘’.Pemerintah maupun suatu

lembaga yang dikelola masyarakat penyelenggara pendidikan formal dan non formal

baik untuk anak normal ataupun diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus

yang disejajarkan dengan anak normal pada umumnya.

Orang tua tentunya mempunyai keinginan untuk membekali anaknya dengan

pendidikan budi pekerti dan ketrampilan – ketrampilan tertentu agar anaknya dapat

mengatasi segala permasalahan yang ada pada dirinya sehingga mampu terjun di

masyarakat. Tanpa disadari kadang orang tua mempunyai perhatian yang berlebihan

terhadap anaknya apalagi anak tersebut menyandang tunagrahita ringan dengan

segala keterbatasan yang dimiliki anak tersebut, dengan perlakuan orangtua yang

akibatnya anak menjadi manja, minder dan merasa ketakutan dalam mengalami

perubahan - perubahan oleh dirinya yang mengakibatkan anak mengalami hambatan-

hambatan. Hambatan sebagai contoh adalah hambatan dalam kemandirian , percaya

diri, berwirausaha , bersosialisasi berkomunikasi dengan keluarga khususnya dan

pada masyarakat pada umumnya.

Undang – Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Pendidikan

nasional ‘’ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual , keagamaan, pengendalian diri,


kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi

dirinya masyarakat, dan negara.

Dari undang –undang tersebut diatas maka anak didik kita khususnya anak

tunagrahita ringan perlu pengembangan potensi yang masih dimilikinya. Untuk

itulah anak perlu diberikan bimbingan, kesempatan dan diberi kepercayaan diri dan

semangat untuk menjalankan wirausaha sebagai bekal apabila anak tersebut hidup di

masyarakat.

Anak tunagrahita ringan sulit untuk melakukan pekerjaan yang rumit dan

memerlukan intelegensi, bahasa, sosial, kepribadian dan motorik. Meskipun dengan

segala keterbatasan, anak tunagrahita ringan diharapkan mampu mengembangkan

kemampuan yang dimilikinya . salah satunya kemampuan bekal hidup diri dalam

masyarakat.

Lingkungan seperti keluarga , masyarakat mempunyai peran sangat penting

untuk mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan

.Dalam konteks ini upaya masyarakat dalam meningkatkan kemampuan anak

tunagrahita ringan perlu diberikan bimbingan mental, semangat kemandirian, latihan

yang tepat dan terprogram yang dilakukan secara berulang – ulang, dengan harapan

anak tersebut bisa mandiri dan bisa menjalankan sesuatu yang berguna dan berhasil

sehingga mereka nantinya menyesuaikan diri pada kehidupan masyarakat pada

umumnya.

Dalam lingkungan masyarakat , masih banyak anak yang belum mampu

hidup mandiri , sehingga masih selalu tergantung kepada keluarganya maupun

kepada masyarakat yang ada di lingkungannya.


Berdasarkan keterangan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang

upaya ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kemampuan wirausaha pada anak

tunagrahita ringan tingkat SMALB di SLB/C Dharma Asih Depok.

B. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan permasalahan tersebut diatas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut : Bagaimana upaya ibu-ibu PKK dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha warung sembako bagi anak tunagrahita ringan tingkat

SMALB di SLB/C Dharma Asih Depok.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, dan untuk

menfokuskan penelitian maka peneliti membatasi sebagai berikut :

1. Kemampuan wirausaha bagi anak tunagrahita ringan tingkat SMALB di

SLB/C Dharma Asih, Depok. seperti Menjaga warung sembako, menata

barang, membersihkan warung, dan lain-lain.

2. Upaya ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kemampuan wirausaha pada anak

tunagrahita ringan tingkat SMALB di SLB/C Dharma Asih Depok.

3. Kesulitan yang dihadapi ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kemampuan

wirausaha warung sembako bagi anak tunagrahita ringan tingkat

SMALB/B di SLB/C Dharma Asih, Depok.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pernyataan penelitian yang telah diuraikan diatas , maka peneliti

mempunyai tujuan sebagai berikut :


1. Mengetahui kemampuan wirausaha anak tunagrahita ringan tingkat

SMALB di SLB/C Dharma Asih, Depok.

2. Mengetahui upaya ibu-ibu PKK dalam meningkatkan kemampuan

wirausaha warung sembako bagi anak tunagrahita ringan tingkat SMALB

di SLB/C Dharma Asih, Depok.

3. Mengetahui kesulitan yang dihadapi ibu-ibu PKK dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha membuka warung sembako bagi anak

tunagrahita ringan tingkat SMALB di SLB/C Dharma Asih, Depok.

E. Difinisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap penelitian maka penulis

mengambil judul “Upaya ibu-ibu PKK dalam meningkatkan wirausaha pada

anak tunagrahita ringan tingkat SMALB di SLB/C Dharma Asih Depok.

Dari judul diatas dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Upaya adalah : Usaha, ichtiar untuk mencapai suatu maksud, Usaha, Ichtiar

Daya Upaya , mengupayakan melakukan sesuatu untuk mencari akal, atau

jalan keluar (Kamus Bahasa Indonesia , Budiono, MA Tahun 2005)

Upaya dalam penelitian ini adalah usaha untuk mencari jalan keluar

memecahkan masalah tentang usaha meningkatkan warung sembako.

2. Ibu-Ibu adalah sebutan bagi wanita yang sudah bersuami (Kamus Bahasa

Indonesia, Budiono, MA tahun 2005).

Ibu-ibu PKK dalam hal ini orang-orang yang bertugas dilingkungan PKK

tingkat RT.

3. Meningkatkan adalah menaikkan derajat atau tingkat (Kamus Bahasa


Indonesia, Budiono, MA tahun 2005)

Meningkatkan dalam hal ini adalah memajukan usaha warung sembako.

4. Wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan

memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk

organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut melakukan

kegiatannya melalui organisasi bisnis yang baru ataupun bisa pula

dilakukan dalam organisasi bisnis yang sudah ada. (Menurut Joseph

Schumpeter 2007 : 24)

Wirausaha dalam hal ini adalah orang yang melakukan kegiatan

meningkatkan warung sembako.

5. Tunagrahita ringan adalah mereka yang termasuk kelompok ini meskipun

kecerdasannya dan adaptasi sosial terhambat, namun mereka mempunyai

kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran akademik,

penyesuaian sosial dan kemampuan bekerja. Dalam mata pelajaran

akademik mereka pada umumnya mampu mengikuti mata pelajaran

tingkat sekolah lanjutan baik SMPLB maupun SMALB maupun di sekolah

biasa dengan program khusus sesuai dengan berat ringannya

ketunagrahitaan yang disandangnya.

F. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan memperoleh kegunaan sebagai berikut :

1. Anak

a. Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam

meningkatkan kemampuan wirausaha membuka warung sembako.


b. Dapat bekerjasama dengan ibu-ibu PKK di lingkungan SMALB/C

Darma Asih Depok.

2. Guru

Dapat dijadikan pedoman dan masukan bagi guru SLB/C dalam

pembelajaran di kelas.

3. Peneliti

a. Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti

mengenai kemampuan wirausaha membuka warung sembako bagi

anak tunagrahita ringan.

b. Dapat memperoleh gambaran yang jelas dan nyata mengenai

kemampuan wirausaha membuka warung sembako bagi anak

tunagrahita ringan.

1. Masyarakat

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang

keberadaan dan kemampuan wirausaha membuka warung sembako bagi

anak tunagrahita ringan.

G. Pertanyaan Penelitian.

Setelah menentukan masalah yang diteliti maka akan timbul pertanyaan

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kemampuan wirausaha bagi anak tunagrahita ringantingkat

SMALB di SLB/C Dharma Asih, Depok.


2. Upaya apa yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha pada anak tunagrahita ringan SMALB di SLB/C

Dharma Asih, Depok.

3. Kesulitan apa yang dihadapi ibu-ibu PKK dalam meningkatkan

kemampuan wirausaha bagi anak tunagrahita ringan tingkat SMALB di

SLB/C Dharma Asih Depok.

H. Metode dan Tehnik Penelitian.

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

diskripktif artinya yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah

yang sedang berlangsung . Metode diskriptif ini sesuai yang diungkapkan

oleh Winarno Surachmad ( 1998 : 140 ) sebagai berikut :

a. Memusatkan diri pada masalah-masalah yang ada pada masa sekarang

dan aktual.

b. Data yang diperoleh dikumpulkan dan disusun, dijelaskan kemudian

dianalisis.

2. Tehnik Penelitian

Agar data yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan,

maka penelitian menggunakan tehnik sebagai berikut :

a. Wawancara adalah percakapan yang diarahkan pada masalah tertentu

yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang

diwawancara. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara

terhadap ibu-ibu PKK.


b. Observasi adalah cara mendapatkan informasi untuk memperkuat

masalah yang diteliti dengan mengamati secara langsung dengan

responden. Observasi dilakukan pada saat kegiatan wirausaha warung

sembako tersebut beroperasi.

I. Subyek Penelitian.

Subyek penelitian adalah siswa dan beberapa orang yang ada disekitar

sekolah dalam hal ini adalah ibu-ibu PKK di tingkat RT.

Tabel 1

Subjek Penelitian : MASYARAKAT

No. Nama Masyarakat Sekitar


1. Sujud V
2. Ibu-Ibu PKK Tingkat RT V
3. Ibu Ketua RT V

Tabel 2

Subjek Penelitian : SISWA

No. Nama Masyarakat Sekitar


1. Septian Penjaga Warung
2. Alfian Meronce Mote
3. Heru Menganyam keset
4. Nurbaiti Penjaga Warung
5. Joko Sarwono Penjaga Warung
DAFTAR PUSTAKA

Anom : 1983, Pedoman Guru Khusus Usaha Pengembangan Kemampuan Diri


Sendiri, Jakarta : Depdikbud.

Bratanata, Ny : 1995, Pengertian – Pengertian Dasar Pendidikan Luar Biasa Dan


Menengah, Jakarta : Depdikbud

Budiono, MA : 2005, Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta, Balai Pustaka.

Depdikbud ; 1992, GBPP Mata Pelajaran Merawat Diri, Jakarta Pusat : Kurikulum
Departemen Pendididkan Nasional ; 2007, Undang – Undang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta : IKAPI

Depdiknas ; 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga, Jakarta: Balai
Pustaka

Joseph Schumpeter ; 2007 , Kewirausahaan, Alpabeta

Lexy J. Moleong ; 2006, Metodologi Pendidikan Kualitatif, Bandung : PT Remaja


Rosdakarya

Moh. Amin ; 1995, Ortopedagogik Anak Tunagrahita, Bandung : Depdikbud

Prasetya Irawan ; 1999 Logika Dan Prosedur Penelitian, Jakarta : STIA – LAN

Sutjihati Sumantri ; 2006, Psikologi Anak Luar Biasa , Bandung : PT Refika


Aditama

S. Nasution ; 1982, Metode Research : Bandung, PT Jemmars, Bandung

Winarno Surakhmad ; 1998 Pengantar Pendidikan Ilmiah Dasar Metode Teknik :


Bandung, PT Tarsito
UPAYA IBU-IBU PKK DALAM MENINGKATKAN
KEMAMPUAN WIRAUSAHA PADA ANAK TUNAGRAHITA
RINGAN TINGKAT SMALB DI SLB-C DHARMA ASIH DEPOK

PROPOSAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyusun
skripsi

NUNUNG NURJANAH
NIM : 41032102073027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG
2010
PROPOSAL

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Astati, M.Pd Dra. Euis Nani. M

Diketahui

Ketua Program Studi Pendidikan Luar Biasa (PLB)

FKIP UNINUS

Dra. Euis Nani. M

You might also like