You are on page 1of 34

Pemrosesan Rutin Data Seismik

Tujuan :
Menghasilkan penampang seismik dengan S/N (signal to noise
ratio) yang baik, tanpa mengubah bentuk kenampakan-
kenampakan refleksi, sehingga dapat diinterpretasikan keadaan
dan bentuk dari perlapisan di bawah permukaan bumi seperti
apa adanya. Dengan demikian mengolah data seismik
merupakan pekerjaan untuk meredam noise dan atau
memperkuat sinyal.
Lebih dari 10 sampai 20 tahapan proses digunakan di
dalam pemrosesannya. Masing-masing perusahaan
pengolahan data mempunyai paket program sendiri-sendiri,
walaupun pada umumnya pokok-pokok pikirannya identik
atau sama.
Urutan pemrosesan

 1. Kualitas data lapangan (jelek, sedang atau bagus).


 2. Lingkungan geologinya (marine, land, transition).
 3. Philosofi proses masing-masing perusahaan.
 4. Kemampuan/pengalaman orang yang mengerjakan.
 5. Harga.
Konsep pemrosesan
 Semua noise yang mengganggu/menyelubungi informasi refleksi
sedapat mungkin diredam.
 Semua informasi refleksi dipertahankan dan bahkan diperkaya
(spektrum amplitudonya) dan dikoreksi (spektrum phasenya),
sehingga akan diperoleh penampang seismik yang benar (tidak dibuat-
buat secara tidak wajar).

Tahapan pengolahan
1. Pengaturan rutinitas data
2. Koreksi akibat geometri
3. Diagnosis sifat-sifat data dan masalah-masalah yang ada
4. Penonjolan data (data enhancement).
Noise
Pengaturan Rutin
reformating, demultiplexing, pelabelan, dan trace
gathering.
sorting,
editing.
Koreksi Geometri Diagnosis Sifat masalah
Koreksi Statik FFT, Auto Korelasi
Koreksi Dinamik/ NMO
Filter Test, Dekon test
Koreksi Migrasi
Analisa kecepatan
Dekonvolusi

Enhancement data
Koreksi statik residual, Stacking, Filtering, F-K
(Filter 2D), Equalisasi, Plotting
Perekaman Multiplek
Format Data multiplek ke demultiplek
Editing
Muting
NMO dan Muting
Filter Test
Filter Test
dekontest
Koreksi Statik
Gain
Gain Control
Beberapa jenis gain

You might also like