Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru
mengajarnya.
mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas, guru dituntut mampu
siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama dalam belajar.
siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan, dan ia sendiri yang
1
melaksanakan belajar. Pada kenyataan, di sekolah-sekolah seringkali guru
aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-
materi pelajaran.
bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain.
(Hartoyo, 2000:24).
Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya.
dari kawannya dibanding penjelasan dari guru, karena taraf pengetahuan serta
2001: 2).
2
Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock
selama tiga kali, yang pertama siswa bekerja secaraa individu, dan dua kali
secaraa kelompok. Dalam kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat
nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja secaraa kooperatif
ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik (Felder,
199: 14).
WIYUNG SURABAYA”.
3
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model
pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn) pada materi memelihara kesehatan rangka terhadap hasil belajar siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri Balas Klumprik II.
4
dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas dengan peneliti
sebagai pengajar langsung yang melaksanakan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif.
5
Sesuai dengan tujuan dan jenis penelitian yang dirumuskan,
maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Observasi
Observasi adalah proses pengamatan atau pengindraan
langsung terhadap kondisi, situasi, proses dan perilaku disaat
proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk
mengetahui proses pembelajaran pada saat pelaksanaan model
pembelajaran Kooperatif yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai
Guru kelas. Guru mengamati aktivitas siswa pada kegiatan
kelompok berlangsung dan selama kegiatan belajar mengajar
berlangsung.
Kegiatan observasi ini akan dilaksanakan oleh peneliti
sebelum, pada saat dan setelah pelaksanaan proses pembelajaran
menggunakan pendekatan kooperatif dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada materi ” Contoh-contoh
prilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia” siswa kelas V SDN. Balas Klumprik II Kecamatan
Wiyung Surabaya.
Adapun hal-hal yang diamati oleh peneliti antara lain :
• Aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
• Sikap siswa dalam kelompok belajar
2. Tes
Tes prestasi hasil belajar merupakan salah satu cara untuk
menelusuri kemampuan-kemampuan yang telah dimiliki siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar selama waktu tertentu.
Pada penelitian ini tes digunakan untuk memperoleh data
kuantitatif siswa tentang hasil belajar siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran yang menerapkan pembelajaran Kooperatif. Bentuk tes
yang digunakan adalah tes pilihan ganda, isian , dan uraian.
6
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengunpulkan data-data yang diperlukan
dalam penelitiannya. Sesuai dengan metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
Aspek yang diamati dari aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran meliputi :
a. Duduk berkelompok sesuai dengan kelompok yang ditentukan
oleh guru.
b. Memperhatikan penjelasan guru.
c. Mengerjakan tugas/LKS sesuai instruksi guru.
d. Memperhatikan bimbingan guru dlam kelompok.
e. Bekerja sama dalam kelompok belajar.
f. Mendemonstrasikan kegiatan yang ada daam LKS.
g. Berdiskusi dan tanya jawab dengan guru.
h. Mengerjakan evaluasi individu.
2. Lembar observasi sikap siswa dalam kelompok belajar
Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam kelompok
dapat dilihat dari afektifitas siswa dalam bekerja kelompok.
Pengamatan ini dilaksanakan pada saat kegiatan kelompok belajar
dalam mengerjakan LKS.
Aspek- aspek yang diamati dalam aktivitas siswa dalam
kelompok meliputi :
a. Kerja sama
b. Bertanya
c. Berpendapat
d. Memberi Tanggapan
3. Lembar evaluasi hasil belajar
Tes yang diberikan oleh Peneliti untuk mengetahui
kemampuan akademik siswa dalam mengetahui hasil belajar dapat
7
dilakukan dengan tes kelompok yang berupa LKS dan tes individu
yang berupa soal pilihan ganda, isain, dan uraian.. Tes kelompok
dilakukan pada saat kegiatan kelompok dan tes individu
dilaksanakan pada akhir pelajaran dengan memberikan soal
evaluasi. Peneliti menggunakan dua bentuk tes ini untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
8
N
Keterangan :
P = angka presentase
F = frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N = jumlah frekuensi
(Sudjana, 1989: 133)
b) Analisis Tes
Analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa
yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang telah dipelajari. Jika keberhasilan belajar siswa
yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60
mencapai 80%. Sedangkan rata- rata hasil belajar klasikal
seluruh siswa mencapai 75 maka dapat dikatakan siswa belajar
tuntas atau proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif berhasil.
Penentuan keberhasilan belajar siswa ditentukan dengan
rumus :
X = ∑ X X 100 %
N
Keterangan :
X = Rata- rata
N = Jumlah siswa
∑X = Jumlah nilai keseluruhan
Rata- rata hasil belajar siswa secara klasikal yang
diperoleh dibandingkan dengan kriteria rentangan sebagai
berikut :
81% - 100% = Baik sekali
61% - 80% = Baik
41% - 60% = Cukup
21% - 40% = Kurang
< 21% = Sangat Kurang
9
(Arikunto, 2004: 18)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
10
dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945]
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945
sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah
mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara.
Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang
kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan
pada Pancasila
Dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik
Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa
Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang
memasung hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip
demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan, dan
organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami,
diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-
prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran bela
negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan
bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya
untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan
berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
11
1.1.2. Tujuan
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab,
dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk
membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat
Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa
lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
12
asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan
kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak
dan kewajibananggota masyarakat, Instrumen nasional dan
internasional HAM, Pemajuan, penghormatan dan
perlindungan HAM
4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong,
Harga diri sebagai warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi,
Kemerdekaan mengeluarkan pendapat, Menghargai keputusan
bersama, Prestasi diri , Persamaan kedudukan warga Negara
5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan
konstitusi yang pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah
digunakan di Indonesia, Hubungan dasar negara dengan
konstitusi
6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan
kecamatan, Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah
pusat, Demokrasi dan sistem politik, Budaya politik, Budaya
demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem pemerintahan,
Pers dalam masyarakat demokrasi
7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar
negara dan ideology negara, Proses perumusan Pancasila
sebagai dasar negara, Pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka
8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik
luar negeri Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi,
Hubungan internasional dan organisasi internasional, dan
Mengevaluasi globalisasi.
13
2.2 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
14
Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama antar siswa dalam
kelompok. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa siswa lebih mudah
menemukan dan memahami suatu konsep jika mereka saling mendiskusikan
masalah tersebut dengan temannya. Banyak anggota suatu kelompok dalam
belajar kooperatif, biasanya terdiri dari empat sampai enam orang dimana
anggota kelompok yang terbentuk diusahakan heterogen berdasarkan
perbedaan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan etnis.
15
Efek penting yang kedua dari model pembelajaran kooperatif ialah
penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya,
tingkat social, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Goldon Allport
(1954) mengemukakan telah diketahui bahwa banyak kontak fisik saja
diantara orang-orang yang berbeda ras tau kelompok etnik tidak cukup
untuk mengurangi kecurigaan dan perbedaan ide. Pembelajaran
kooperatif memberi peluang kepada siswa yang latar belakang dan
kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas
bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, serta
belajar untuk menghargai satu sama lain.
16
(4) belajar dari teman sendiri dalam kelompok, (5) belajar dalam
kelompok kecil, (6) produktif berbicara atau saling mengemukakan
pendapat, (7) keputusan tergantung pada siswa sendiri, (8) siswa aktif
(Stahl, 1994).
17
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom dalam Sardiman (1991: 49),
hasil belajar dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain :
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian.
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
c. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan
psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan
afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan tentang hasil
belajar yaitu semua bentuk perubahan individu baik dari segi kognitif, afektif,
dan psikomotorik setelah melakukan proses belajar.
18
BAB III
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
19
No. Aspek yang Diamati Penilaian
1 2 3 4
1. Duduk berkelompok sesuai dengan √
kelompok yang ditentukan oleh Guru
2. Memperhatikan penjelasan Guru √
3. Mempelajari materi pelajaran √
4. Mengerjakan tugas/ LKS √
5. Memperhatikan bimbingan Guru dalam √
belajar kelompok
6. Bekerja dalam kelompok kooperatif √
7. Mempresentasikan kegiatan yang ada di √
LKS
8. Berdiskusi atau Tanya jawab dengan √
Guru
9. Mengerjakan evaluasi individu √
Jumlah 29
Rata- Rata 3,22
(Sumber: Data Lapangan, 2010)
Kriteria :
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Keterangan :
Jumlah = Jumlah skor yang diperoleh dalam tiap aspek
Rata- rata = Jumlah : 9
20
Kel Nama Siswa (a) (b) (c) (d) Jumla Nilai Nilai
h Afektif Rerata
Skor Kel.
1 Nalla 3 2 3 2 10 62,55 66,26
Della 3 4 2 2 11 68,75
Azwin 3 3 3 2 11 68,75
Ivanka 3 3 2 1 9 56,25
Alim 3 3 3 3 12 75,00
2 Yoga 3 3 2 2 10 62,55 70,02
Hayyu 3 3 2 3 11 68,75
Fika 3 2 3 2 10 62,55
Edo 4 3 4 3 14 87,50
Ananda 3 3 3 2 11 68,75
3 Kevin 2 3 2 2 9 56,25 66,25
Alifian 3 3 2 3 11 68,75
Dandi 3 3 3 2 11 68,75
Mayang 3 3 3 2 11 68,75
Nilai 4 2 3 2 11 68,75
4 Ajeng 3 2 3 3 11 68,75 70,01
Fita 3 3 3 2 11 68,75
Anita 3 4 3 3 13 81,25
Bagus 3 3 3 2 11 68,75
Michael 3 2 3 2 10 62,55
21
Keterangan :
(a) Kerja sama
(b) Bertanya
(c) Berpendapat
(d) Memberi Tanggapan
Kriteria :
A = Baik Sekali (skor 4)
B = Baik (skor 3)
C = Cukup (skor 2)
D = Kurang (skor 1)
Nilai Afektif = jumlah skor X 100
16
3.1.2 Data Hasil Tes
a. Nilai Hasil Belajar Kelompok
Dari hasil kelompok siswa yang diambil dari jawaban
yang dikerjakan oleh siswa dalam kelompok adalah sebagai
berikut:
b. Nilai Evaluasi
22
Berikut ini akan disajikan data berupa daftar nilai siswa
dalam mengerjakan soal evaluasi sesuai materi yang dibahas
dengan kriteria penilaian sebagai berikut :
• A. Jawaban benar : 1
• B. Jawaban benar : 2
• C.Jawaban benar : 3
• Skor maksimal : 30
• Nilai akhir : Skor perolehan X 100
Skor maksimal
23
28 1410 Edo Riyan A 67
29. 1411 Nana Ajeng s 78
Novita Purwanti 68
Jumlah nilai 1926
24
Jumlah nilai 2376
25
4
P = 55% (cukup)
Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif :
P = 3,22 x 100%
4
P = 80,5% (baik)
Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa sebelum
menggunakan model pembelajaran kooperatif persentasenya adalah
55% sedangkan setelah menggunakan model pembelajaran
kooperatif diperoleh persentase sebesar 80,5%. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hasil observasi terhadap penerapan penggunaan
model pembelajaran kooperatif telah bisa dikatakan berhasil karena
terletak pada rentangan 76%-100%. Hal ini berarti model
pembelajaran kooperatif dapat digunakan sebagai salah satu model
pembelajaran PKn untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas
V SDN Balas Klumprik II/435 Wiyung Surabaya.
b. Aktivitas siswa dalam kelompok belajar
Persentase aktivitas siswa dalam kelompok belajar dapat
ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut :
Nilai afektif rata-rata
P = x 100 %
Nilai afektif maksimal
F
P = x 100%
N
68,04
P = 100 x 100%
P = 68,04%
Persentase aktivitas siswa dalam kelompok belajar adalah
68,04% . Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
kelompok belajar baik.
3.2.2 Analisis Data Tes
Analisis data tes diperoleh dengan menggunakan rumus :
X= ∑X
26
N
Keterangan :
X = Rata- rata
N = Jumlah siswa
∑X = Jumlah nilai keseluruhan
Rata- rata hasil belajar siswa secara klasikal yang diperoleh
dibandingkan dengan kriteria rentangan sebagai berikut :
X= ∑X
N
X= 385
5
X= 77
Rata-rata nilai hasil kerja siswa dalam kelompok belajar adalah
77. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam
kelompok belajar baik.
27
• Nilai evaluasi sebelum mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif :
X= ∑X
N
X= 1926
30
X=
87, 64,2
X= ∑X
N
X= 2376
30
X=
87, 79,2
BAB IV
PENUTUP
4.1 SIMPULAN
28
Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Model pembelajaran kooperatif dapat digunakan sebagai salah satu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena
pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan siswa.
2. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran,
siswa menjadi lebih aktif dan antusias dalam belajar sehingga suasana
pembelajaran menjadi lebih hidup.
3. Melalui kelompok belajar dalam model pembelajaran kooperatif, siswa
dapat mengembangkan kemampuan sosialnya, misalnya kerja sama,
menghargai pendapat orang lain dan berani mengungkapkan pendapat.
4. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran,
pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi lebih bermakna karena Apa
yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan
siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh
pemahaman dan penguasaan materi pelajaran.
4.2 SARAN
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan penulis berkaitan dengan
hasil penelitian adalah :
1. Penerapan metode atau model pembelajaran yang variatif sangat
diperlukan dalam pembelajaran dikelas agar suasana pembelajaran lebih
bermakna dan menghindari kebosanan pada diri siswa.
2. Keterampilan sosial siswa perlu dikembangkan secara optimal karena
merupakan salah satu keterampilan hidup bagi siswa yang amat penting
untuk dimiliki di dalam masyarakat
3. Dalam menggunakan metode maupun model pembelajaran yang baru perlu
disesuaikan dengan karakteristik anak, agar tujuan pembelajaran tercapai
dan siswa belajar dengan kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Bandono.web.id/menyusun-model-pembelajaran-kooperati/ diakses pada tanggal
29 Agustus pukul 8.12WIB
29
Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Ipankreview.wordpress.com/materi-pembelajaran-kooperatifl-/diakses pada
tanggal 29 Agustus 2010 pukul 8:35 WIB
LAMPIRAN
• Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
• Lampiran 2 : Materi Ajar
• Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa (LKS), Kunci Jawaban, dan Pedoman
Penskoran
• Lampiran 4 : Lembar Evaluasi, Kunci Jawaban, dan Pedoman Penskoran
• Lampiran 5 : Lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
• Lampiran 6 : Lembar observasi kegiatan siswa dalam kelompok belajar
30
Satuan Pendidikan : SDN Balas Klumprik II
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Kelas / Semester : V/1
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit (1 x pertemuan)
I. STANDAR KOMPETENSI
1. Memahami pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
III. INDIKATOR
1.1.1 Menyebutkan upaya-upaya untuk menjaga keutuhan Negara Republik
Indonesia dalam usaha bela negara secara fisik
31
1. Melalui penggunaan media peta konsep tentang upaya untuk menjaga
keutuhan Negara republik indonesia siswa dapat menyebutkan upaya-
upaya untuk menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia melalui bela
negara secara fisik dengan tepat
V. MATERI AJAR
Upaya - Upaya Dalam Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (terlampir).
32
VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal (± 10 menit)
o Apersepsi untuk
mengungkapkan pengetahuan awal siswa dengan bertanya tentang
pelajaran yang lalu yaitu tentang pentingnya menjaga keutuhan
Negara Republik Indonesia
2. Guru menyampaikan tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar dengan mengajak menyanyikan lagu ”17 agustus”
bersama-sama (fase 1)
2. Kegiatan Inti (± 45 menit)
1. Guru menunjukkan
peta konsep (ke-1) tentang upaya menjaga keutuhan NKRI dan
memberikan penjelasan kepada siswa tentang bentuk-bentuk upaya
yang dapat dilakukan oleh warga indonesia untuk menjaga keutuhan
NKRI (fase 2)
2. Siswa memperhatikan
peta konsep (ke-2), kemudian siswa dan guru bertanya jawab
tentang bentuk partisipasi warga negara dalam menjaga keutuhan
NKRI mulai dari lingkungan keluarga, sekolah sampai dengan
lingkungan masyarakat.
3. Guru membimbing
siswa membentuk kelompok belajar. Setiap kelompok terdiri dari 5–
6 siswa. (fase 3 )
4. Guru membagikan
LKS untuk dikerjakan secara berkelompok dan memberi petunjuk
cara mengerjakannya.
5. Siswa bersama
dengan guru membahas LKS / presentasi kelompok (fase 4)
33
6. Siswa bersama
dengan guru menyimpulkan seluruh materi pembelajaran pada
pertemuan kali ini.
7. Siswa mengerjakan lembar evaluasi tentang upaya-upaya
dalam menjaga keutuhan NKRI. (fase 5 )
34
Surabaya, 16 agustus 2010
Guru Pemula
NURIKA
NIM. 071644024
LAMPIRAN :
1. Materi Ajar
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
3. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Rubrik Penilaian Sikap
5. Lembar Evaluasi
6. Kunci Jawaban dan Pedoman Penilaian Lembar Evaluasi
35
Lampiran 3: Lembar Kerja Siswa (LKS), Kunci Jawaban, dan Pedoman
Penskoran
1. Di Lingkungan Keluarga
a. ……………………………………
b. ……………………………………
c. ……………………………………
d. ……………………………………
2. Di lingkungan Sekolah
a. ………………………………….
b. …………………………………..
c. …………………………………..
d. …………………………………..
3. Di Lingkungan Masyarakat
a. …………………………………..
b. …………………………………..
c. …………………………………..
d. ………………………………….
e. …………………………………..
36
JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA
( LKS )
Contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan negara kesatuan republik
Indonesia sesuai dengan lingkungannya, yaitu; di lingkungan sekolah, lingkungan
keluarga, dan lingkungan masyarakat dengan benar!
1. Di Lingkungan Keluarga
a. beribadah bersama,
b. saling mencintai, menghargai, dan tolong menolong antaranggota keluarga.
c. mengakui keberadaan dan fungsi atau kedudukan masing-masing anggota
keluarga,
d. menghargai pendapat satu sama lain, dan sebagainya.
2. Di lingkungan Sekolah
e. Melaksanakan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,
kekeluargaan, dan kerindangan) di lingkungan sekolah masing-masing
f. Berperan aktif dalam kegiatan UKS, PMR, pramuka, OSIS, olahraga,
dan kesenian.
g. Aktif belajar, mematuhi tata tertib, hormat kepada bapak/ibu guru,
kepala sekolah, dan semua karyawan di sekolah.
h. Mempunyai kepedulian sosial, misalnya memberi sumbangan bila ada
bencana alam, membantu kegiatan donor darah PMI, dan sebagainya.
3. Di Lingkungan Masyarakat
f. Kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan dan sarana
prasarana hidup milik umum.
g. Saling menghormati dan bekerja sama.
h. Toleransi antarumat beragama dan penganut kepercayaan.
i. Ikut ronda malam bagi yang sudah dewasa sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan.
j. Rela berkorban untuk kepentingan bersama bagi bangsa dan negara.
37
SKOR PENILAIAN :
Jawaban tepat dan benar : 1
Jawaban tidak tepat : 2
Skor maksimal : 13
38
4. Salah satu cara untuk membina
kerukunan antarsiswa di sekolah adalah ….
a. menjaga kerapian di dalam kelas
b. mengikuti pelajaran dengan saksama
c. bergaul tanpa membeda-bedakan teman
d. bekerja sama dalam mengerjakan ulangan
39
1. Sebutkan upaya yang dapat
dilakukan warga negara untuk menjaga keutuhan NKRI dalam usaha bela
negara secara fisik! Minimal 2
2. Sebutkan upaya yang dapat
dilakukan warga negara untuk menjaga keutuhan NKRI dalam usaha bela
negara secara non fisik! Minimal 2
3. Sebutkan contoh-contoh
perilaku dalam keluarga yang mencerminkan upaya dalam menjaga
keutuhan dan keharmonisan keluarga! Minimal 2
4. Sebutkan contoh-contoh
perilaku untuk menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah!
Minimal 2
5. Sebutkan contoh - contoh
kegiatan dalam masyrakat yang mencerminkan upaya manjaga keutuhan
Negara Kesatuan republik Indonesia! Minimal 2
40
a. Anggota TNI
b. Jajaran Kepolisian RI (Polri)
c. Pelatihan dasar kemiliteran, seperti Rakyat Terlatih (Ratih), pertahanan
rakyat semesta (Permesta), dan lain-lain.
2. Upaya yang dapat dilakukan adalah :
SKOR PENILAIAN :
• Bagian A
Jawaban benar : 1
Jawaban salah : 0
• Bagian B
Jawaban benar : 2
Jawaban salah : 0
41
• Bagian C
Jawaban benar semua :3
Jawaban benar satu :1
Jawaban slah kedua-duanya :0
• Skor maksimal : 30
42
No. Aspek yang Diamati Penilaian Ket.
1 2 3 4
1. Duduk berkelompok sesuai dengan
kelompok yang ditentukan oleh Guru
2. Memperhatikan penjelasan Guru
3. Mempelajari materi pelajaran
4. Mengerjakan tugas/ LKS
5. Memperhatikan bimbingan Guru dalam
belajar kelompok
6. Bekerja dalam kelompok kooperatif
7. Mempresentasikan kegiatan yang ada di
LKS
8. Berdiskusi atau Tanya jawab dengan Guru
9. Mengerjakan evaluasi individu
Nilai Akhir :
Skor Perolehan x 100 =
Skor maksimal
43
Kriteria Pengamatan Kegiatan Siswa dalam Kelompok Belajar :
Keterangan :
(a)= Kerja sama
(b)= Bertanya
(c)= Berpendapat
(d)= Memberi tanggapan
Kriteria :
4 = Baik sekali
3 = Baik
2 = Kurang
1 = Sangat kurang
Nilai Akhir :
Skor Perolehan x 100 =
Skor maksimal
44