You are on page 1of 32

cÊ 

 Ê c

Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga
Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of
Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895,
di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat).

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada
demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun
1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education
Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of
the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk
mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada
sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh
seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim
yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang.

Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan
yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut
penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam

permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar
tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).



  
       
      
   
          


         
        

!    



Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2,43
meter dan untuk net putri 2,24 meter. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter
dari garis tengah (sejajar dengan net). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

"    

Permainan ini dimainkan oleh 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 orang pemain dan
berlomba-lomba mencapai angka 25 terlebih dahulu.

Dalam sebuah tim, terdapat 4 peran penting, yaitu î  (atau îî),  ( ),
  , dan
   (pemain bertahan).   atau pengumpan adalah orang yang bertugas untuk
mengumpankan bola kepada rekan-rekannya dan mengatur jalannya permainan.  bertugas
untuk memukul bola agar jatuh di daerah pertahanan lawan.   adalah pemain bertahan yang
bisa bebas keluar dan masuk tetapi tidak boleh men- bola ke seberang net.    adalah
pemain yang bertahan untuk menerima serangan dari lawan.

Permainan voli menuntut kemampuan otak yang prima, terutama î .   harus dapat
mengatur jalannya permainan.   harus memutuskan apa yang harus dia perbuat dengan bola
yang dia dapat, dan semuanya itu dilakukan dalam sepersekian detik sebelum bola jatuh ke
lapangan sepanjang permainan.

!  

#    

Aturan permainan dari bola voli adalah:

1.Ê  ika pihak musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola dan
musuh mendapatkan nilai
2.Ê Serve yang kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh.  ika tidak,
maka musuh pun akan mendapat nilai





 $

Service ada beberapa macam:

1 Service Atas Adalah service dengan awalan melemparkan bola ke atas seperlunya. Kemudian
Server melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan dari atas.

2 Service Bawah Adalah service dengan awalan bola berada di tangan yang tidak memukul bola.
Tangan yang memukul bola bersiap dari belakang badan untuk memukul bola dengan ayunan
tangan dari bawah.

3 Service Mengapung Adalah service atas dengan awalan dan cara memukul yang hampir sama.
Awalan service mengapung adalah melemparkan bola ke atas namun tidak terlalu tinggi (tidak
terlalu tinggi dari kepala). Tangan yang akan memukul bola bersiap di dekat bola dengan ayunan
yang sangat pendek.

yang perlu diperhatikan dalam service

Ê Sikap badan dan pandangan


Ê Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
Ê Saat kapan harus memukul Bola.

Service dilakukan untuk mengawali suatu pertandingan voli


# 

Ê Passing Bawah (Pukulan/pengambilan tangan kebawah)


6Ê Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
6Ê tangan dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
6Ê Gerakan tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
Ê Passing Keatas (Pukulan/pengambilan tangan keatas)
6Ê Sikap badan jongkok, lutut agak ditekuk.
6Ê Badan sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk
lengkungan setengah bola.
6Ê Ibu jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
6Ê Penyentuhan pada semua jari-jari dan gerakannya meluruskan kedua tangan

 %&

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk
dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor
berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan. Teknik smash Menurut Muhajir Teknik dalam
permainan bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif
sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal
(2006,23). Menurut pendapat M. Mariyanto mengemukakan bahwa : ³ Smash adalah suatu
pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas , sehingga
jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas
net , maka bola dapat dipukul tajam ke bawah .´ (2006 : 128 ) Menurut Iwan Kristianto
mengemukakan bahwa , Smash adalah pukulan keras yang biasanya mematikan karena bola sulit
diterima atau dikembalikan . ³ (2003 : 143 ) . Spike adalah merupakan bentuk serangan yang
paling banyak digunakan untuk menyerang dalam upaya memperoleh nilai suatu tim dalam
permainan voli . Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Teknik Smash atau
spike adalah cara memainkan bola dengan efisien dan efektif sesuai dengan peraturan permainan
untuk mencapai pukulan keras yang biasanya mematikan ke daerah lawan. Tes smash Menurut
Sandika mengemukakan bahwa tes smash adalah tolok ukur untuk mengukur kemampuan smash.

%
&

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari
daerah lawan. Sikap memblok yang benar adalah:

a. ongkok, bersiap untuk melompat.

b.Lompat dengan kedua tangan rapat dan lurus ke atas.

c.Saat mendarat hendaknya langsung menyingkir dan memberi kesempatan pada kawan satu
regu untuk bergantian memblok.

' # %#


# &
Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing-masing dalam
2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang. Pemain nomor satu
dinamakan server, pemain kedua dinamakan spiker, pemain ketiga dinamakan set upper atau
tosser,pemain nomor empat dinamakan blocker, pemain nomor lima dan enam dinamakan libero

 Ê #'

Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa
dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan
sepak bola berasal dari tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan
bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-
2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan ³tsu chu ³.

Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan
Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri
artinya ³menerjang bola dengan kaki´. sedangkan chu, berarti ³bola dari kulit dan ada isinya´.
Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan
menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara
dua tiang.

Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri  epang, sejak abad ke-8,
masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan:
Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah
lubang dan berisi udara.

Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A
History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu,
masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari
buntalan kain linen.

Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut
episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada
relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan
pahanya.

Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya
dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857
beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi
sekolah yang menekuni permainan sepak bola.

Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA).
Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi
lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se
dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris
dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football
Association di Manchester, Inggris.

Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan
berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas
wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

  

Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan,
olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk
memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas
pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.
Tujuan permainan
Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola
bundar ke gawang lawan (³mencetak gol´). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang
pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan
pemenang jika hasilnya seri). akan diadakan pertambahan waktu 2x 15 menit dan apabila dalam
pertambahan waktu hasilnya masih seri akan diadakan adu penalty yang setiap timnya akan
diberikan lima kali kesempatan untuk menendang bola ke arah gawang dari titik penalty yang
berada di dalam daerah kiper hingga hasilnya bisa ditentukan. Peraturan terpenting dalam
mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola
dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.

Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai ³wewenang penuh untuk
menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah
diutuskan kepadanya´ (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang
dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu
dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial
keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.selain itu juga mereka
membutuhkan alat-alat untuk membantu jalannya petandingan seperti:
1. papan pengganti pemain
2. meja dan kursi
Tim
Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-
kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam sebuah tim
(biasanya delapan).
Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan atau lengannya di
dalam kotak penalti di depan gawangnya.
Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan tangan atau lengan
mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh menggunakan bagian tubuh lainnya.
Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku ketika bola ditendang keluar melewati garis dan
lemparan dalam dilakukan untuk mengembalikan bola ke dalam permainan.
Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat digantikan oleh pemain
cadangan pada masa permainan. Alasan umum digantikannya seorang pemain termasuk cedera,
keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik, atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir
sebuah pertandingan. Dalam pertandingan standar, pemain yang telah diganti tidak boleh
kembali bermain dalam pertandingan tersebut.
Lapangan permainan

Ukuran lapangan standar


Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk persegi empat.
Dengan panjang 100-110 meter dan lebar 64-75 meter. Pada kedua sisi pendek, terdapat gawang
sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.
Lama permainan
Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit
(kadang-kadang 10 menit).  ika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu
selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.
Lama permainan standar
Sebuah pertandingan dewasa yang standar terdiri dari dua babak yang masing-masing sepanjang
45 menit. Umumnya terdapat masa istirahat 15 menit di antara kedua babak tersebut.
Perpanjangan waktu dan adu penalti
Kebanyakan pertandingan biasanya berakhir setelah kedua babak tersebut, dengan sebuah tim
memenangkan pertandingan atau berakhir seri. Meskipun begitu, beberapa pertandingan,
terutamanya yang memerlukan pemenang mengadakan babak tambahan yang disebut
perpanjangan waktu kala pertandingan berakhir imbang: dua babak yang masing-masing
sepanjang 15 menit dimainkan.  ika hasilnya masih imbang setelah perpanjangan waktu,
beberapa kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan sang pemenang. Ada juga
kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk diulangi.
Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan waktu ikut dihitung ke
dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik penalti yang hanya digunakan untuk
menentukan pemenang pertandingan.
½      
Wasit yang memimpin pertandingan sejumlah 1 orang dan dibantu 2 orang sebagai hakim garis.
Kemudian dibantu wasit cadangan yang membantu apabila terjadi pergantian pemain dan
mengumumkan tambahan waktu.


" Ê '
(  
  
Permainan bola basket diciptakan oleh Prof. Dr.  ames A. Naismith salah seorang guru
pendidikan jasmani Young Mens Christian Association (YMCA) Springfield, Massachusets,
Amerika Serikat pada tahun 1891. Gagasan yang mendorong terwujudnya cabang
olahragabaru ini ialah adanya kenyataan bahwa waktu itu keanggotaan dan pengunjung
sekolah tersebut kian hari kian merosot. Sebab utamanya adalah rasa bosan dari para anggota
dalam mengikuti latihan olahraga Senam yang gerakannya kaku. Di samping itu kebutuhan
yang dirasakan pada musim dingin untuk tetap melakukan olahraga yang menarik semakin
mendesak.

Dr. Luther Gullick, pengawas kepala bagian olahraga pada sekolah tersebut menyadari
adanya gejala yang kurang baik itu dan segera menghubungi Prof. Dr.  ames A. Naismith
serta memberi tugas kepadanya untuk menyusun suatu kegiatan olahraga yang baru yang
dapat dimainkan di ruang tertutup pada sore hari.

Dalam menyambut tugasnya itu Nasimith menyusun suatu gagasan yang sesuai dengan
kebutuhan ruang tertutup yakni permainan yang tidak begitu keras, tidak ada unsur
menendan, menjegal dan menarik serta tidak sukar dipelajari. Langkah pertama, diujinya
gubahan dari permainan Footbal, Baseball, Lacrose dan Sepakbola. Tetapi tidak satupun
yang cocok dengan tuntutannya. Sebab disamping sulit dipelajari, juga permainan tersebut
masih terlalu keras untuk dimainkan di ruangan tertutup yang berlampu.

Dari hasil percobaan yang dilakukan itu Naismith akhrinya sampai pada kesimpulan bahwa
permainan yang baru itu harus mempergunakan bola yang bentuknya bulat, tidak menjegal,
dan harus menghilangkan gawang sebagai sasarannya. Untuk menjinakkan bola sebagai
pengganti menendang dilakukan gerakan mengoper dengan tangan serta menggiring bola
(dribbling) sebagai puncak kegairahan, gawang diganti dengan sasaran lain yang sempit dan
terletak di atas para pemain, sehingga dengan obyek sasaran yang demikian pengutamaan
tembakan tidak terletak pada kekuatan seperti yang terjadi pada waktu menendang,
melainkan pada ketepatan menembak.

Semula Naismith akan menggunakan kotak kayu untuk sasaran tembakan tersebut, tetapi
berhubung waktu percobaan dilakukan yang ada hanya keranjang (basket) buah persik yang
kosong, maka akhirnya keranjang itulah dijadikan sasaran tembakan. Dari perkataan basket
ini kemudian permainan baru yang ditemukan Prof. Dr.  ames A. Naismith tersebut
dinamakan Basketball.

')c'*#c))'

A. PASSING DAN CATCHING

Istilah mengoper/melempar/mengumpan selalu berhubungan dengan menangkap (catching) atau


menerima bola. Operan pada umumnya dilakukan dengan 2 bahkan 1 tangan serta harus cepat,
tepat dan keras, tetapi tidak liar sehingga dapat dikuasai oleh kawan yang menerimanya. Namun
mengoper tidaklah semudah orang menduga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat
mengoper bola antara lain :

a.Ê Arah bola ke sasaran harus terhindar dari serobotan ( intercept) lawan.
b.Ê Timing harus tepat
c.Ê Perasaan (feeling)
d.Ê Hindari lemparan menyilang

Untuk dapat melakukan operan dengan baik harus dapat menguasai macam-macam teknik
dasar melempar dan menangkap bola dengan baik. Teknik dasar melempar bola tersebut al :

a.Ê Chest Pass ( Operan dada)


b.Ê Bounce Pass ( Operan pantulan)
c.Ê Over Head Pass ( Operan dari atas kepala)
d.Ê Baseball Pass ( operan jarak jauh ( fast break)

Biasanya untuk pemain pemula yang diberikan ada 3 macam passing seperti yang diatas,
sedangkan untuk baseball pass biasanya diberikan setelah mereka dapat melakukan gerakan yang
lain dengan baik.

B. Dribbling

Menggiring bola adalah cara untuk membawa bola ke segala arah dengan lebih dari satu langkah
asal bola sambil dipantulkan dan merupakan suatu usaha untuk mengamankan bola dari
rampasan lawan sebab dengan demikian ia dapat bergerak menjauhkan lawan sambil
memantulkan bola kemana ia tuju. Ada beberapa cara menggiring bola al :

a.Ê Menggiring bola rendah ( untuk control bola).


b.Ê Menggiring bola tinggi (untuk kecepatan).
c.Ê Menggiring campuran

Menggiring bola ini dilatih dari hal yang mudah yaitu dengan sikap ditempat atau berhenti
kemudian berjalan dan terakhir baru berlari setelah agak mahir baru kemudian diberikan latihan
dengan rintangan untuk lebih mempersulit dribbling/menggiring bola.

C. Shooting

Menembak adalah sasaran akhir setiap bermain, juga termasuk unsure yang menentukan
kemenangan dalam pertandingan sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang
masuk dalam keranjang (basket) setiap serangan selalu berusaha untuk dapat melakukan
tembakan. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik operan disamping itu
juga tepat tidaknya mekanika gerakan dalam menembak menentukan baik buruknya tembakan.

Shooting atau menembak ini harus dilakukan sesering mungkin untuk melatih anak merasakan
gerakannya dengan benar serta dapat terlatih ketepatannya. Untuk para atlit yunior biasanya
penekanan latihan pada dua macam cara dalam melakukan shooting atau menembaknya antara
lain :

a.Ê One Hand Shoot (Tembakan satu tangan).


b.Ê Two Hand Shoot (Tembakan dua tangan).

D. Pivot

Teknik ini diperlukan untuk mengatasi peraturan tentang diperkenankannya seorang pemain
yang memegang bola sambil jalan atau lari. Bahkan seorang pemain yang memegang bola tidak
boleh melangkah lebih dari satu langkah tanpa memantulkan bola. Untuk menghindari bola dari
sergapan lawan maka ia diperbolehkan melakukan pivot. Garakan berporos (pivot) adalah suatu
usaha mengubah arah hadap badan kesegala arah dengan satu kaki tetap sebagai poros
(tumpuan). Kaki poros tidak boleh terangkat atau tergeser dari tempatnya, sementara kaki yang
lain boleh bergerak atau melangkah kesegala arah, khususnya pada saat memegang bola, sebab
dipergunakan agar bola dapat dijauhkan dari jangkauan lawan.

Pivot dapat berbentuk al :

a.Ê In Front Pivot (front turn).


b.Ê Reverse Pivot (reverse turn).

E. Rebound

Merayah bola merupakan teknik dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain, hal ini dapat
dimaklumi sebab kemenangan dalam merayah bola merupakan suatu kesempatan untuk
melakukan serangan berikutnya. Merayah bola (rebound) merupakan suatu usaha untuk
mengambil atau menangkap bola yang datangnya memantul dari papan pantul atau keranjang
akibat dari tembakan yang tidak berhasil. Beberapa ahli mengatakan ³ Kalau tidak dapat
memenangkan bola rebound maka tim anda tak akan bias menang ³, hal ini dapat dibenarkan
sebab memenangkan rebound berarti kita mempunyai kesempatan lagi untuk menembak.

Teknik merayah bola (rebound) dibagi menjadi dua yaitu :

a.Ê Defensive Rebound (merayah bola pada saat bertahan).


b.Ê Offensive Rebound (merayah bola pada saat menyerang).

Rebound atau merayah bola dilakukan sesering mungkin karena memerlukan ketepatan
waktu (timing) yang baik. Sebaiknya saat masih yunior diberikan sehingga para pemain
sudah dapat merasakan gerakan dengan baik dan mempunyai ketepatan waktu (timing) dan
menutup lawan.

cc Ê '"c

 Ê )c+
A. Pengertian Tenis Meja

Hampir setiap orang pernah bermain tenis meja sesekali dalamhidupnya telah dicobanya 
bermain p ingpong, entah untuk mengisiwa ktu dikala senggang, entah sebagaipelampiasan
rasaingintahusaja.Tujuannya hanyalahsatudua game,mencobaset t enis mejayangbaru

diterimanya sebagaihadiah ulang tahun atau harinatal. Dipasangnya pun diatas meja makan !
Ada juga yang mengikutipertandingan pingpong secara lebih mendalam.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batasumur, anak ±anak
maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat

jugadianggapsebagai olahraga atletikyang harus ditanggulangi d enganbersungguh-sungguh.


Tetapikalau kita ingin menguasaipingpong sebagai olahraga, maka mau tak mau kita harus
mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan) yang ada, kita harus menguasaij uga
berbagai style permainan yang utama, tak mungkin bermain p ingpong dengan baik tanpa
mengetahui dasar-dasar ini.

Tenis meja merupakan salah satu a bang olahraga yang banyak penggemarnya, tidak

terbataspada tingkatusia remaja saja, tapi juga anak-anak dan orang tua, pria dan wanita
cukupbesar peminatnya, hal i ni disebabkan karenaolahragayangsatuini tidakterlalu rumit
untukdi teliti.

 (   ( 


Pada mulanya tenis meja dianggap sebagaipe rmainan yang lucu dan kurang menarik,
karenamulanyaseorang gadis danseorang pemudamemukul bola plastic kecil melintas di
atas net ( y angselanjutnyadisebut pingpong).Pada perkembanganselanjutnyadari hasil

latihan sampai terampil dalam bermain bola p ingpong itu dapatlah ditentukan bahwa
tubuhmerupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif, serta harus mampu
memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat menguasai bola itu sendiri.

Pada saat tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi internasional, selebih bertahun
selama 30 tahun menjadi ukuran prestasinasional. Pertandingan tenis meja diselenggarakan di
London tahun 1926, yang semata-mata merupakan kompetisia ntara 7ne ga r a dan selanjutnya
diikuti oleh 34ne ga r a . Tahun 1930 Inggris mampu mendapatunggulan, yakni Fred Derry
yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada tahun 1928 ± 1929. Sukses yang
diperoleh Eropa Timur, membuatnama Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh
legendaris. Barna sendiri menjadir a ja tenis meja selama 16 tahun dalamnomor tunggal dan

ganda.

SetelahPerangDuniaII,tenis mejamengundangs i mpati danmempesonakansetengahdari


benua Eropa. Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemain±pemain kaliber dunia serta
memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.

" #   ( 



"î"
î

a. Permukaan atas m eja yang secara umum diistilahkansebagai Playingsurface harus
berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan ini
har us terletak horisontalpada ketinggian 760 mm diatas lantai.
b. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan
kemungkinan pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar
(sebaiknya yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan
meja.
c.Ê Permukaan meja ini harus b erwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini
tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garisputih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi
nama batas akhir (endlines)
2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan diberi
nama batas sisi ( sidelines)
d. Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis
putih selebar 3 mm.Garis tengah ini pararel d enganbatas sisi dan akandi beri nama batas
tengah (centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini tak perlu
dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.
 î
a.Permukaan meja akan di bagi m enjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan
perantaraan sebuah jaring (net) yang pararel d engan batas akhir meja tersebut.
b. Net inia kan ditegangkan oleh tali yang diikat pada k edua belah sisi pada sebuah tiang
penyangga setinggi 152,5 mm,sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus
berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c.Panjang net itu,beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus b erukuran :
panjang1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak
152,2 mm diatas permukaan meja.
 

a.Bola harus b erbentuk bulat, dengan diameter minimum 37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b. Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54 gr am.
c.Bola ini harus t erbuat d ari s elulosa atau plastic lainnya yang sejenis dan harus b erwarna
putih atau kining tanpa ada efek berkilat ( harus s uram).
 îîî
a.Ukuran raket b ebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b. Blade ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita memukul bola) harus terbuat dari
kayu seluruhnya, rata tebalnya ,datar dan kaku.
c.Bagian permukaan dari s etiap sisi black tersebut,dipakai atau pun t idak dipakai untuk
memukul bola, harus berwarna gelap suram setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak
berwarna putih a tau berrefleksi.

E.Pe r atur an TenisMeja

1. Pada saat serve, bola harus dilepas. Apabila bola terkena net dan bola masuk ke daerah
lawan, maka harus diulang sampai 3 (tiga) kali dan apabila masih terkena netj uga
maka pointuntuk lawan. Sedangkan apabila bola menyentuh net dan masuk ke daerah

kita,maka point untuklawan.

2. Pada saat mau serve dan bola lepas dari tangan dan belum/tidak sempat dipukul, maka
serven boleh diulang selama bola tidak menyentuh meja pertandingan. Kalau bola
menyentuh meja pertandingan, maka pointuntuk lawan.

3. Pada saatpertandingan, pergantian serve (pindah bola) dilakukan setelah 2 (dua) point.
4. Pertandingan dilakukan sebanyak 3 (lima) game dan apabila menang dalam 2game
maka dinyatakan sebagaipemenang. Dalam setiap game-nya perolehan point
sebanyak 21point/angka.

5. Selama pertandingan apabila tangan atau anggota tubuh lainnya menyentuh meja
pertandingan, pertandingantetapdi lanjutkan.Dan apabilabolamenyentuhtangan
(tidak disengaja) dan bola jatuh ke meja lawan, maka pertandingan tetap dilanjutkan.
6. Apabila bet menyentuh meja atau bet menyentuh badan, pertandingan tetap
dilanjutkan.
7. Untuk menentukan siapa yang berhak melakukan serve lebih dulu pada setiap
pertandingan,dilakukandenganmenebak keberadaanboladi bawamejayang
disembunyikan oleh wasit. Sedangkan untuk game ke-2 dan selanjutnya, yang berhak
melakukan serve lebih dulu a dalah orang yang menerima bola (bukan yang serve)
pada akhir gamesebelumnya

 Ê )c#),)
 adalah sebuah permainan olahraga yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan di
sebuah    yang dibagi menjadi dua oleh sebuah jaring.

(  

Terdapat berbagai jenis permainan yang menggunakan raket yang dimainkan dewasa ini dan
 merupakan salah satu permainan yang paling disukai. Menurut beberapa catatan (  ,
permainan menggunakan bola dan raket sudah dimainkan sejak sebelum Masehi, yaitu di Mesir
dan Yunani. Pada abad ke-11 sejenis permainan yang disebut jeu de paume, yang menyerupai
permainan  kini, telah dimainkan untuk pertama kali di sebuah kawasan di Perancis. Bola
yang digunakan dibalut dengan benang berbulu sedangkan pemukulnya hanyalah tangan.

Permainan ini kemudian diperkenalkan ke Italia dan Inggris pada abad ke-13 dan mendapat
sambutan hangat dalam waktu yang singkat. Banyak peminatnya ternyata di antara rakyat
setempat terhadap permainan ini. Sejak itu perkembangan  terus meningkat ke negara-
negara Eropa yang lain.

Raket bersenar diperkenalkan pertama kali pada abad ke-15 oleh Antonio da Scalo, seorang
pastur berbangsa Italia. Ia menulis aturan umum bagi semua permainan yang menggunakan bola,
termasuk . Majalah Inggris "Sporting Magazine" menamakan permainan ini sebagai ' 
  ' (lawn tennis). Dalam buku "Book of Games And Sports", yang diterbitkan dalam
tahun 1801, disebut sebagai "  panjang".  pada mulanya merupakan permainan
masyarakat kelas atas.     rumput yang terkenal di zaman Ratu Victoria lalu ditiru
oleh golongan menengah, yang menjadikannya sebagai permainan biasa.

Klub  pertama yang didirikan adalah Leamington di Perancis oleh  .B. Perera, Harry Gem,
Dr. Frederick Haynes, dan Dr. Arthur Tompkins pada tahun 1872. Pada masa itu,  disebut
sebagai pelota atau lawn rackets. Dalam tahun 1874 permainan  telah pertama kali
dimainkan di Amerika Serikat oleh Dr.  ames Dwight dan F.R. Sears. Sementara itu, All
England Croquet Club pun telah didirikan pada tahun 1868. Dua tahun setelah itu dibukalah
kantornya di  alan Worple, Wimbledon. Pada tahun 1875, klub ini juga bersedia
memperuntukkan sebagian dari lahannya untuk permainan  dan badminton. Sehubungan
dengan itu, peraturan permainan     rumput ditulis. Amerika Serikat mendirikan
klub  yang pertama di Staten Island. Bermula dari situlah, permainan  di Amerika
Serikat berkembang dengan pesat sekali. Dari sana lahir banyak pemain  tangguh yang
menguasai percaturan  tingkat dunia.
Kejuaraan  pertama bermula tahun 1877.

#  

Y   

     dibagi dua oleh sebuah jaring yang di tengah-tengahnya tingginya persis 91.4
cm dan di pinggirnya 107 cm. Setiap paruh    permainan dibagi menjadi tiga segi:
sebuah segi belakang dan dua segi depan (untuk service).

    dan beberapa seginya dipisahkan dengan gatis-garis putih yang merupakan bagian
dari    tempat bermain . Sebuah bola yang dipukul di luar    (meski tidak
menyentuh garis) dikatakan telah keluar dan memberi lawan sebuah nilai.

 

Forehand: sebuah pukulan di mana telapak tangan yang memegang raket dihadapkan ke depan.
Backhand: sebuah pukulan di mana punggung tangan yang memegang raket dihadapkan ke
depan.
Groundstroke: sebuah pukulan forehand atau backhand yang dilakukan setelah bola memantul
sekali di   .
Slice: pukulan forehand atau backhand dimana kepala reket dimiringkan sedikit dan dipukul
dengan cara mengayunkan reket dari atas ke bawah.
Spin: pukulan forehand atau backhand dimana reket dimiringkan sedikit atau banyak dimana jika
mengenai bola akan mengalami perubahan arah (berputar).
Dropshot: sebuah pukulan yang mengenai net lalu jatuh di daerah lawan.
Smash: sebuah pukulan keras yang menghantam sebuah bola tanpa menyentuh tanah di atas
kepala dan diarahkan ke    sang lawan.
Lob: sebuah pukulan dimana bola dipukul tinggi ke jurusan sebelah belakang lawan.
Passing shot: sebuah pukulan dimana bola melalui (bukan melintas di atas) musuh yang berada
di dekat net (lihat lob).
Volley: pukulan forehand atau backhand sebelum bola memantul di   .
ccc Ê -,#
 Ê  
 enis Olahraga ini sangat berbahaya sehingga penuh perhatian untuk keamanannya. Termasuk di
lingkungan sekolah, Peraturan keamanan harus diperhatikan.
Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70
m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.

Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:


 
  
Lembing dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan
jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dan
jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan. Pegangan itu harus kuat
dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan. Telapak tangan harus tetap
menghadap ke atas selama gerakan melempar.

Y        
Perhatikan siku harus sedekat mungkin pada lembing selama lembing belum dilemparkan.
Lembing dipegang dengan dengan lurus di belakang kepala. Tangan harus lebih tinggi dari
pundak. Lembing dalam keadaan sejajar dengan lengan.  arak kedua kaki kira-kira dua feet (60
cm) dengan ujung kaki kalau bisa menghadap ke arah lemparan. Punggung sedikit ke belakang.
Gerakan lemparan dimulai dengan putaran ke depan dari panggul sebelah kanan (untuk lemparan
menggunakan tangan kanan). gerakan berlanjut pada pundak mengikuti ke depan. Begitu pundak
bergerak, maka lengan harus melempar secepat mungkin dengan sikunya tetap tinggi dan sedekat
mungkin dengan lembing.

Y              
Cara lari dimulai dengan kedua kaki rapat, menghadap ke arah lemparan, sedang lembing
dipegang dengan tangan kanan dan lengan lurus ke belakang. Lari dimulai dengan kaki kiri
Dengan kaki mendarat pada tumit ujung telapak kaki. Yang perlu diperhatikan gerakan terakhir
pada langkah kaki kanan saat akan melempar. Kaki kanan bergerak ke depan, lutut diangkat
lebih tinggi dan badan agak condong ke belakang. Kaki mendarat tidak pada ujungnya.  auh
dekatnya lemparan tergantung pada kecepatan lengan waktu melepas lembing.

 Ê '#!!

Teknik Menolak Peluru


Pengenalan peluru
Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain
Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar
Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua
tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan
Sikap awal akan menolak peluru
Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri
diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan
ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran.
Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan.
Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula.

Cara menolakkan peluru


Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru.
 alannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari
40o.

Sikap akhir setelah menolak peluru


Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan.
Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan
lengan kiri untuk memelihara keseimbangan.

B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru

Cara memegang
Awalan
Gerakan
Tolakan
Sikap badan saat menolak

Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru :


- Menyentuh balok batas sebelah atas
- Menyentuh tanah di luar lingkaran
- Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
- Dipangil selama 3 menit belum menolak
- Peluru di taruh di belakang kepala
- Peluru jatuh di luar sektor lingkaran
- Menginjak garis lingkar lapangan
- Keluar lewat depan garis lingkar
- Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang
- Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan

Beberapa hal yang disarankan :


Bawalah tungkai kiri merendah
Dapatkan keseimbangan gerak dari kedia tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belekang
Menjaga agar bagian atas badan tetap rileks ketika bagian bawah bergerak
Hasilkan rangkaian gerak yang cepat dan jauh peda tungkai kanan
Putar kaki kanan ke arah dalam sewaktu melakukan luncuran
Pertahankan pinggul kiri dan bahu menghadap ke belakang selama mungkin
Bawalah tangan kiri dalam sebuah posisi mendekati badan
Tahanlah sekuat-kuatnya dengan tungkai kiri

Beberapa hal yang harus dihindari :


Tidak memiliki keseimbanagn dalam sikap permulaan
Melakukan lompatan ketika meluncur dengan kaki kanan
Mengangkat badan tinggi ketika melakukan luncuran
Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
Mendarat dengan kaki kanan menghadap ke belakang
Menggerakkan tungkai kiri terlalu banyak ke samping
Terlalu awal membuka badan
Mendarat dengan badan menghadap ke samping atau ke depan

C. Peralatan

Alat yang di gunakan :


- Rol Meter
- Bendera Kecil
- Kapur / Tali Rafia
- Peluru
a. Untuk senior putra = 7.257 kg
b. Untuk senior putri = 4 kg
c. Untuk yunior putra = 5 kg
d. Untuk yunior putri = 3 kg
- Obrient : gaya membelakangi arah tolakan
- Ortodox : gaya menyamping

D. Lapangan Tolak Peluru

Konstruksi :
o Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang
dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam
lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan
dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas
lingkaran besi.
o Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri
lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
o Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6
mm dan harus di cat putih.
o Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan
sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
o Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

" Ê #"'

 $   adalah salah satu cabang olahraga atletik. Cakram yang dilempar berukuran
garis tengah 220 mm dan berat 2 kg untuk laki-laki, 1 kg untuk perempuan.

Cara melempar cakram dengan awalan dua kali putaran badan caranya yaitu: memegang cakram
ada 3 cara, berdiri membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke
belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada
dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30
derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram
diikuti badan condong kedepan. Latihan dasar menggunakan ring karet atu rotan

1. Diawali dgn sikap tegap

2. langkahkan slah satu kaki sambil mengayunkan ring ke depan

3. lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga agar lengan memegang ring tetap lurus dan
berada dibawah ketinggian bahu

4. langkahkan kaki lurus ke depan ( berlawanan dgn arah tangan.ikuti gerakan pinggul dan dada
ke depan.kemudian lepaskan ring,ayunkan tangan ke atas dan langkahkan kaki belakang ke
depan

Cara memegang cakram

Pegang dgn buku ujung jari2 tangan, ibu jari memegang samping cakram, kemudian pergelangan
tangan ditekuk sedikit ke dalam Mengayunkan cakram

Ayunkan cakram dgn ring ke depan dank e belakang di samping tubuh.pada saat mengayunkan
cakram,tangan yg memegang cakram direntangkan sampai lurus.jangan sampai lepas

Gerakan lempar cakram

Ada 3 tahap dalam melempar cakram

1. persiapan berdiri dgn kedua kaki dibuka lebar pegang cakram dgn tangan kanan.ayunkan
sampai di atas bahu sambil memutar badan ke kiri,kemudian ke kanan secara berulang2.saat
cakram diayun ke kiri, Bantu tangan kiri dgn cara menyangganya

2. pelaksanaan ayunkan cakram ke depan lalu ke belakang pada saat cakram di belakang,
putar badan dan ayunkan cakram ke samping-depan-atas (membentuk sudut 40o ) lepaskan
cakram pada saat berada di depan muka

3.Ê penutup Bantu lemparan dgn kaki kanan agar tercipta suatu tolakan kuat pada tanah
sehingga b adan melonjak ke depan-atas langkahkan kaki kanan ke depan untuk menumpu,
sedangkan kaki kiri diangkat rileks untuk menjaga keseimbangan badan

c -,)"

 )"+!-

. Alat yang digunakan pada lompat jauh


- Rol meter

- Cangkul

- Bendera kecil (merah dan putih)

- Gaya jongkok

- Gaya berjalan di udara (walking in the air)

- Gaya menggantung (snapper)

. Hal hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal

- Awalan, jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya

- Tolakan, menolakkkan kaki sekuat kuatnya pada papan tolakan dengan kaki yang
terkuat.

- Sikap badan di udara diusahakan melayang selama mungkin

- Sikap badan waktu mendarat, diusahakan jangan sampai jatuh ke belakang

. Diskualifikasi

- Dipanggil 3 menit belum melompat

- Menumpu dengan 2 kaki

- Setelah melompat, kembali ke arah awalan

- Mendarat luar bak lompat

. Catatan

- Bak lompat diisi dengan pasir

- Apabila pelompat gagal/diskualifikasi yuri mengangkat bendera merah

- Apabila pelompat melakukan dengan baik yuri mengangkat bendera putih

- Lebar awalan 122 cm

- Panjang balok 122 cm

- Lebar balok 20 cm
 #c),,c

Skema Umum Lapangan Lompat Tinggi

Ê +  $  $    .  




-Syarat-syarat :

1.Ê Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15m kecuali dalam perlombaan
minimumnya adalah 20m.
2.Ê Bila kondisi mengijinkan panjang minimum harus 25m
3.Ê .Kemiringan keseluruhan maksimum jalur ancang-ancang dan tempat bertolak/ bertumpu
harus tidak melebihi 1: 250 dalam arah ke pusat mistar lompat.
4.Ê Daeran bertumpu/bertolak haruslah yang datar.

 
 

-Syarat-Syarat:

1.Ê Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan asalkan mereka itu kaku-kekar.
2.Ê Tiang memiliki penopang yang kaku dan kokoh untuk misatar
3.Ê Tiang lompat haruslah cukup tinggi untuk melebihi tiang sebenarnya terhadap mana mistar
lompat dinaikkan dengan minimum 10cm
4.Ê  arak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4.00 m juga tidak melebihi dari 4.04 m.
5.Ê Tiang lompat/tiang harus tidak dipindah selama perlombaan berlangsung kecuali bila wasiit
memikirkan bahwa apakah tempat bertumpu ataukah tempat pendratan menjadi tidak sesuai
lagi. Dalam hal ini perlombaan harus dilakukan hanya setelah satu ronde/ babak telah
lengkap selesai dilakukan.

Ê #
   

-Syarat-syarat :

1.Ê Penopang harus datar dan segi empat 4 cm lebar kali 6 cm panjang.
2.Ê Penopang harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan.
3.Ê Mistar lompat harus terbuat dari fiberglass atau materi atau bahan lain yang cocok namu
bukan dari metal, bagian tengahnya / potongan melintangnya bulat silindris kecuali pada
kedua ujung mistar.
4.Ê Berat maksimum mistar lompat tinggi harus 2 kg.
5.Ê Garis tengah/ diameter pada bagian mistar yang bulat silindris haruslah 30mm ( kurang
lebih 1mm )
6.Ê Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian yaitu bagian batang yang silindris dan dua buah
ujung mistar, yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud
meletakkannya pada penopang pada tiang lompat.ssss
7.Ê Ujung mistar lompat harus duduk dan terletak di atas sedemikian rupa, sehingga bila mistar
disentuh oleh pelompat denn\gan mudah akan jatuh ke tanah baikdi depan maupun di
belakang.
8.Ê Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek
menambah friksi/ geseran antara mereka dengan permukaa mistar lompat, juga tidak
dibenarkan memakai pir/ pegas apapun.

Ê  #  

-Syarat-syarat :

1.Ê Tempat pendaratan tidak berukuran kurang dari 5m x 3m.


2.Ê Tempat pendaratan harus tidak lebih sempit / kecil dari pada 6m x 4m x 0.7 m

" #,-

Ø $  
 ,  

Belanda adalah negeri pesisir pantai yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah
permukaan laut. Hal ini menyebabkan di negara ini terdapat banyak sungai dan danau. Karena itu
sebagian warga Belanda jika akan bepergian ke tempat lain harus menyeberangi sungai atau
danau.

Untuk menyiasati sungai dan danau yang menjadi hambatan perjalanan, warga Belanda
menggunakan 0 
   danau. Pada abad ke-13, cara ini kerap digunakan
petani di Norwegia.

Seiring perkembangan zaman, Fierljeppen mulai dipertandingkan. Dan siapa sangka bila
Fierljeppen menjadi cikal bakal lompat galah saat ini. Bedanya dengan lompat galah, peserta
Fierljeppen harus memanjat galah setinggi mungkin supaya bisa jatuh dengan posisi terjauh.

Belum lama ini di negeri Kincir Angin digelar kompetisi Fierljeppen. Peminatnya cukup banyak.
Mereka diharuskan menyeberangi danau dengan menggunakan galah aluminum sepanjang 11
meter. Tentunya peserta yang mencapai jarak terjauh akan keluar sebagai pemenang.

Selain menjadi cikal bakal olahraga, Fierljeppen juga melahirkan peribahasa 
î

    
  
. Perbahasa itu berarti jangan bertindak lebih jauh
dari kemampuan yang dimiliki.(YNI)

Ø #  
 , 


îî
 merupakan Suatu lompatan yang dilakukan dengan bantuan galah untuk
mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya.
Ø 
 , 

Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah ini. Mari
kita perhatikan bersama-sama penjelasan berikut;
 , yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi tubuh harus
dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu dengan tepat.

; Awalan jaraknya harus panjang, supaya dapat mencapai kecepatan maksimum
ketika menumpu. Saat berlari usahakan konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol
posisi tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah
harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar,
untuk memperoleh tumpuan yang baik.

Ô      Ô  

Tekhnik menancap galah yang pertama adalahdalam proses menancapkan galah hendaknya
langsung ke arah depan dan atas, jangan menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa
supaya kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar.

Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu dengan menggunakan ujung galah.
Galah menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat
start untuk tumpuan.

Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah, Selanjutnya posisi badanhendaknya


langsung mengarah bagian belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu
hendaknya diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang paling
atas.

Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan ialah; gerakan  yaitu
gerakan menekan ( ) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan
yang atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan  adalah gerakan menarik dengan
tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di belakang tangan bawah yang
menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap
berada di belakang

    

Gerakanini bertujuan untuk menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih banyak tenaga
potensial di dalam galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar akan didapat posisi yang
paling baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu menggantung
dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar.

   #  %/&


Gerakan 

 (menarik) dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat
galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali. Gerakan ini
mengikuti    
î setelah tubuh menggelantung, ketika si pelompat menunggu
terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan
tangan atas yang mulai menarik kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap
diangkat tegak lurus, sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.

"      

Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas,
mencapai posisi dekat pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi.
Pada permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 - 90º. Sebelum
pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara menjatuhkan
kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh terhadap galah.  ika daya dorong ke
atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus
melambung tinggi setelah galah dilepaskan.

Gerakan ini merupakan gerakan terakhir î melewati garis mistar.  adi suksesnya gerakan ini
tergantung dari latihan dan latihan dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar sehingga dapat
menimbulkan gerakan akhir yang sempurna. demikian, penjelasan tentang olahraga lompat tinggi
galah, jenis olahraga ini menjadi langganan dalam daftar ivent internasional seperti olimpiade
dll.

Ê -,c
 Ê c'

p  Ê   Ê  Ê  Ê



 Ê
 Ê   Ê Ê
  Ê  Ê
Ê Ê 
  Ê

  Ê  Ê
 Ê Ê Ê  Ê  Ê
 Ê  Ê  Ê  Ê9 Ê Ê
  Ê
Ê

 Ê
  Ê  Ê   Ê Ê
  Ê  Ê  
Ê
  Ê  ÊÊÊÊ
  ÊÊ   Ê 
 Ê Ê
Ê   ÊÊ 
  Ê
 Ê
Ê
!Ê

(    

Atletik adalah event asli dari Olimpiade pertama ditahun 776 sebelum Masehi dimana satu-
satunya event adalah perlombaan lari atau stade. Ada beberapa ³Games´ yang digelar selama era
klasik Eropa : Panhellenik Games The Pythian Game(dimulai6 Sebelum Masehi) digelar di
Argolid setiap dua tahun.The Isthmian Game (dimulai 523 Sebelum Masehi) digelar di Isthmus
dari Corinth setiap dua tahThe Roman Games Berasal dari akar Yunani murni, Roman game
memakai perlombaan lari dan melempar. Bukannya berlomba kereta kuda dan bergulat seperti di
Yunani, olahraga Etruscan memakai pertempuran galiatoral, yang nuga sama-sama 527 Sebelum
Masehi) digelar di Delphi tiap empat tahun. The Nemean Games(dimulai 51 memakai
panggung). Masyarakat lain menggemari kontes atletik, seperti bangsa Kelt, Teutonik, dan Goth
yang juga digemari orang Roma. Tetapi, olahraga ini sering dihubungkan dengan pelatihan
tempur. Di masa abad pertengahan anak seorang bangsawan akan dilatih dalam berlari, bertarung
dan bergulat dan tambahan berkuda, memanah dan pelatihan senjata. Kontes antar rival dan
sahabat sangat umum di arena resmi maupun tidak resmi.

Di abad 19 organisasi formal dari event modern dimulai. Ini termasuk dengan olahraga reguler
dan latihan di rezim sekolahan. Royal Millitary College di Sandhurst mengklaim menggunakan
ini pertamakali di tahun 1812 dan 1825 tetapi tanpa bukti nyata. Pertemuan yang paling tua
diadakan di Shrewsbury, Shropshire di 1840 oleh Royal Shrewsbury School Hunt. Ada detail
dari seri pertemuan tersebut yang ditulis 60 tahun kemudian oleh C.T Robinson dimana dia
seorang murid disana pada tahun 1838 sampai 1841. Eeck Military Academy dimana Woolwich
menyelenggarakan sebuah kompetisi yang diorganisisr pada tahun 1849, tetapi seri reguler
pertama dari pertemuan digelar di Exeter College, Oxford dari 1850.

Atletik modern biasanya diorganisir sekitar lari 400m di trek di hampir semua even yang ada.
Acara lapangan (melompat dan melempar) biasanya memakai tempat didalam trek. Atletik
termasuk didalam Olimpiade modern di tahun 1896 dan membentuk dasar-dasarnya kemudian
Wanita pertamakali dibolehkan berpartisipasi di trek dan lapangan dalam event Olimpiade tahun
1928. Sebuah badan pengelola internasional dibentuk, IAAF dibentuk tahun 1912. IAAF
menyelenggarakan beberapa kejuaraan dunia outdoor di tahun 1983. Ada beberapa pertandingan
regional seperti kejuaraan Eropa, Pan-American Games dan Commonwealth Games. Sebagai
tambahan ada sirkuit Liga Emas professional, diakumulasi dalam IAAF World Athletics Final
dan kejuaraan dalam ruangan seperti World Indoor Championship. Olahraga tersebut memiliki
profil tinggi selama kejuaraan besar, khususnya Olimpiade, tetapi yang lain kurang populer.

AAU (Amateur Athletic Union) adalah badan pengelola di Amerika Serikat sampai runtuh
dibawah tekanan profesionalisme pada akhir tahun 1970. Sebuah badan baru bernama The
Athletic Congress (TAC) dibentuk, dan akhirnya dinamai USA Track and Field (USATF atau
USA T&F). Sebuah tambahan, organisasi dengan struktural yang lebih kecil, Road Runner Club
of America (RRCA) juga ada di USA untuk mempromosikan balap jalanan. Di masa modern,
atlet sekarang bisa menerima uang dari balapan, mengakhiri sebutan ³amatirisme´ yang ada
sebelumnya.

      *   

Ada dua musim dalam lintasan dan lapangan. Ada musim indoor,selama musim dingin dan
musim outdoor, digelar selama musim semi dan panas. Kebanyakan lintasan indoor adalah 200m
dan terdiri dari empat atau enam jalur. Seringkali sebuah lintasan indoor memiliki belokan yang
lurus untuk mengkompensasikan belokan yang ketat. Dalam lintasan indoor atlet berkompetisi
sama dengan event lintasan di outdoor dengan pengecualian untuk lari 100m dan 110/100m
haling rintang (diganti dengan sprint 60m dan 60 m hlang rintang di tingkat kebanyakan dan
kadang 55m sprint dan 55m haling rintang di tingkat SMA) dan lari 10.000m, jalan cepat 300m,
dan 400m haling rintang. Indoor juga mendapat tambahan lari 3000m yang normalnya pada
tingkat kampus dan elit dibandingkan memakai 10.000m. marathon 5.000m adalah event lari
jauh yang paling umum, walaupun ada situasi dengan jarak lebih jauh pernah dilombakan. Di
medio abad 20, ada seri perlombaan duel di Madison Square Garden (New York) lintasan indoor,
beberapa menampilkan dua orang berlomba marathon (26,2 mil). Tetapi, ini sangat jarang
terjadi. Dalam keadaan tertentu, ada juga balapan 500m dibandingkan 400m yang ada normalnya
di event outdoor, dan di kejuaraan kampus indoor dua-duanya dilombakan.

Di event lapangan, perlombaan indoor hanya menampilkan lompat tinggi, lompat galah, lompat
jauh, lompat ganda dan menembak. Lembar lembing, lempar bola besi dan tolak peluru
ditambahkan hanya untu event outdoor, dimana normalnya tidak ada ruang yang cukup dalam
stadion indoor pada perlombaan tersebut. Event unik dari perlombaan indoor (terutama di
Amerika Utara) adakah lempar beban seberat 300, 600, 1000 dan 35 pon. Di Negara lain,
terutama Norwegia, lompat jauh berdiri dan lompat tinggi berdiri juga dilombakan, bahkn di
Kejuaraan Nasional untuk atlet multi-event ada Pentathlon untuk wanita (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru dan 800m) dan heptathlon untuk pria (yaitu 60m halang
rintang, lompat jauh, tolak peluru, 60m lari, lompat galah dan 1000m lari) indoor. Untuk outdoor
ada heptathlon untuk wanita dan decathlon

         

Lintasan dan Lapangan luar ruangan biasanya dimulai dan diakhiri selama musim semi.
Kebanyakan lintasan adalah berbentuk oval untuk keadaan 400m. Tetapi, beberapa lintasan tua
berukuran 440 yardm dimana ada beberapa lintasan yang tidak oval dan tidak 400m/440 yard
karena keadaan geografis. Lintasan modern memakai permukaan yang dikaretkan, dan lintasan
yang lebih tua memakai pasir atau kerikil. Lintasan normalnya memakai 6-10 jalur dan bisa
termasuk sebuah jalur langkah dan selokan di salah satu belokan.  alur ini isa ada di luar atau di
dalam lintasan, membuat tikungan yang lebih sempit atau lebar. Sangat umum dimana lintasan
itu akan mengelilingi sebuah lapangan bermain yang dipakai untukAmerican Football, sepak
bola, atau lacrosse. Lapangan didalam ini biasanya dikenal dengan lapangan dalam dan
permukaanya memakai rumput atau karpet buatan, dan tempat diaman tim menggelar kamping
selama turnamen panjang. Tetapi lempar lembing, bola besi dan cakram biasanya dilombakan di
luar lapangan di lapangan lain karena membutuhkan ruangan yang lebih luas, dan
implementasinya mungkin bisa merusak lapangan yang dipakai atau lintasan.

  

Ada variasi lain selain yang ditulis dibawah, tetapi lomba dengan panjang tidak biasa (contohnya
300m) dilangsungkan lebih jarang. Balapan yang tidak lazim biasanya digelar selama musim
indoor karena lintasan 200m dalam riangan. Dengan pengecualian lari mil, lomba berdasarkan
jarak kerajaan jarang sekali digelar di lintasan sejak kebanyakan lintasan dirubah dari seperempat
mil (402,3m) ke 400m. Hampir semua catatan rekor untuk jarak kerajaan tidak dilangsungkan
kembali. Bagaimanapu, IAAF dalam buku rekornya masih memasukan rekor dunia mil
(dipegang oleh Hicham El Guerroj dari Maroko dan Svetlana Masterkova dari Rusia untuk
wanita) karena perbedaan signifikan yang mendunia.

 Ê c!),.0

Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat
orang pelari, yaitu pelari pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil
berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering
diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari
sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona
atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

a. Latihan Teknik Lari Sambung No Latihan Teknik Penerimaan Tongkat 1 Dengan cara melihat
(visual) Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala
untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. 2 Dengan cara tidak melihat (non
visual) Pelari yang menerima tongkat berlari sambil mengulurkan tangan kebelakang.
Selanjutnya pelari sebelumnya menaruh tongkat ke tangan si pelari setelahnya.

No Latihan Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat 1 Dari Bawah  ika pemberi memberikan
tongkat dengan tangan kanan maka penerima menggunakan tangan kiri. Saat akan memberi
tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara tangan penerima
telah siap di belakang dengan telapak tangan menghadap bawah. Ibu jari terbuka lebar,
sementara jari-jari yang lainnya dirapatkan. Tangan penerima berada di bawah pinggang. 2 Dari
atas  ika pemberi memberikan tongkat dengan tangan kiri maka penerima juga menggunakan
tangankiri.

b. Daerah Pergantian Tongkat No Cara Menempatkan Antara Pelari-Pelari 1 Pelari ke 1 Di


daerah start pertama dengan lintasan di tikungan 2 Pelari ke 2 Di daerah start kedua dengan
lintasan lurus 3 Pelari ke 3 Di daerah start ketiga dengan lintasan tikungan 4 Pelari ke 4 Di
daerah start keempat dengan lintasan lurus dan berakhir di garis finish

c. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet 1. Pemberian tongkat sebaiknya
bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4
menerima/memegang tongkat pada tangan kiri. 2. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan
dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-
benar baik dalam lingkungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang
baik. 3.  arak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat seperti pada
waktu latihan. 4. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.

d. Peraturan Perlombaan 1. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter, lebar 1,2
meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambabh 10 meter pra-zona. Pra-zona adalah suatu
daerah dimana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi disini tidak terjadi
penggantian tongkat. 2. Setiap pelari harus tetap tinggal dijalur lintasan masing-masing,
meskipun sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila saat ini tongkat itu
terjatuh, maka pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya. 3. Tongkat estafet harus
berongga, panjang 28-30 cm, diameter garis tengah 38 mm dan berat 50 gram. 4. Dalam lari
estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama,
kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan keempat menunggu di daerah
pergantian secara berurutan sesuai dengan kedatangan pelari seregunya.
" Ê c#c)

Sprint atau lari cepat merupakan salah satu nomor lomba dalam cabang olahraga atletik.
Sprint atau lari cepat merupakan semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan
kecepatan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh. Sampai dengan jarak 400 meter masih
digolongkan dalam lari cepat atau print. Menurut Arma abdoellah (1981; 50) pada dasarnya
gerakan lari itu untuk semua jenis sama. Namun dengan demikian dengan adanya perbedaan
jarak tempuh, maka sekalipun sangat kecil terdapat pula beberapa perbedaan dalam
pelaksanaannya. Sedangkan yang dimaksud dengan perbedaan atau pembagian jarak dalam
nomor lari adalah lari jarak pendek (100 400 meter), lari menengah (800 1500 meter), lari
jauh (5000 meter atau lebih). Lari jarak pendek atau sprint adalah semua jenis lari yang sejak
start ampai finish dilakukan dengan kecepatan maksimal. Beberapa faktor yang mutlak
menentukan baik buruknya dalam sprint ada tiga hal yaitu start, gerakan sprint, dan finish.
Penguasaan teknik merupakan kemampuan untuk memahami atau mengetahui suatu
rangkaian spesifik gerakan atau bagian pergerakan olahraga dalam memecahkan tugas
olahraga dan dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliki tersebut. Penguasaan teknik
sprint diartikan sebagai kemampuan atlet dalam mengetahui atau memahami teknik lari
sprint dan dapat menggunakan teknik lari sprint dengan baik.

#  
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan
maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat
digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu,
perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100
m, 200 m, dan 400 m.
Nomor lomba atau event lari sprint menjangkau jarak dari 50 meter, yang bagi atlet senior
hanya dilombakan indoor saja, sampai dengan dan termasuk jarak 400 meter. Kepentingan
relatif dari tuntutan yang diletakkan pada seorang sprinter adalah beragam sesuai dengan
event-nya, namun kebutuhan dari semua lari-sprint yang paling nyata adalah µkecepatan¶.
Kecepatan dalam lari sprint adalah hasil dari kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot
yang dirubah menjadi gerakan yang halus, lancar-efisien dibutuhkan bagi berlari dengan
kecepatan tinggi.
Kelangsungan gerak lari cepat atau sprint dapat dibagi menjadi tiga, yaitu; (A) Start, (B)
gerakan lari cepat, (C) Gerakan finish.

Teknik lari sprint


Teknik adalah sangat kritis terhadap prestasi selama suatu lomba lari sprint. Melalui tahapan
lomba tuntutan teknik sprint beragam seperti halnya aktivitas otot-otot, pola waktu mereka
dan aktivitas metabolik para atlet dari tahap reaksi sampai tahap transisi tujuan utamanya
adalah untuk mengembangkan kecepatan dari suatu sikap diam di tempat.
Tujuan utama lari sprint adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan
dari dorongan badan kedepan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang-langkah dan frekuensi-
langkah. untuk bisa berlari cepat seorang atlet harus meningkatkan satu atau kedua-duanya.
Tujuan teknik-sprint selama perlombaan adalah untuk mengerahkan jumlah optimum daya
kepada tanah didalam waktu yang pendek. Teknik yang baik ditandai oleh mengecilnya daya
pengereman, lengan lengan efektif, gerakan kaki dan badan dan suatu koordinasi tingkat
tinggi dari gerakan tubuh keseluruhan (IAAF, 1993;22).
Teknik lari sprint lari 100m dapat dirinci menjadi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap reaksi dan dorongan
2. Tahap lari akelerasi
3. Tahap transisi/perubahan
4. Tahap kecepatan maksimum
5. Tahap pemeliharaan kecepatan
6. Finish
Dalam lari sprint terdapat beberapa tahapan yaitu:
1. Start
Menurut IAAF (2001;6) suatu start yang baik ditandai dengan sifat-sifat berikut;
a. Konentrasi penuh dan menghapus semua gangguan dari luar saat dalam posisi aba-aba
³bersediaaaaa´
b. Meng-adopsi sikap yang sesuai pada posisi saat aba-aba ³siaaap´
c. Suatu dorongan explosif oleh kedua kaki terhadap start-blok, dalam sudut start yang
maksimal
Teknik yang digunakan untuk start harus menjamin bahwa kemungkinan power yang
terbesar dapat dibangkitkan oleh atlet sedekat mungkin dengan sudut-start optimum 450.
setelah kemungkinan reaksi yang tercepat harus disusul dengan suatu gerak (lari) percepatan
yang kencang dari titik-pusat gravitasi dan langkah-langkah pertama harus menjurus
kemungkinan maksimum.

Ada tiga variasi dalam start-jongkok yang ditentukan oleh penempatan start-blok relatif
terhadap garis start: a. Start-pendek (bunch-start), b. Start-medium (medium-start), c. Start-
panjang (elongated-start). Start medium adalah umumnya yang disarankan, ejak ini memberi
peluang kepada para atlet untuk menerapkan daya dalam waktu yang lebih lama daripada
start-panjang (menghasilkan kecepatan lebih tinggi), tetapi tidak menuntut banyak kekuatan
seperti pada start-pendek (bunch-start). Suatu pengkajian terhadap teknik start-jongkok
karenanya dapat dimulai dengan start medium. Ada tiga bagian dalam gerakan start, yaitu:
a. Posisi ³bersediaaa´
Pada posisi ini sprinter mengambil sikap awal atau posisi ³bersediaaa´, kaki yang paling
cepat/tangkas ditempatkan pada permukaan sisi miring blok yang paling depan. Tangan
diletakkan dibelakang garis start dan menopang badan (lihat gambar ). Kaki belakang
ditempatkan
pada permukaan blok belakang, mata memandang tanah kedepan, leher rileks, kepala segaris
dengan tubuh (lihat gambar).

Menurut IAAF (2001;8) posisi ³siaaap´ ini adalah kepentingan dasar bahwa seorang atlet
menerima suatu posstur dalam posisi start ³siaaap´ yang menjamin suatu sudut optimum dari
tiap kaki untuk mendorongnya, suatu posisi yang sesuai dari pusat gravitasi ketika kaki
diluruskan dan pegangan awal otot-otot diperlukan bagi suatu kontraksi explosif dari otot-
otot kaki.
Tanda-tanda utama suatu posisi ³siaaap´ yang optimum daya adalah;
1. Berat badan dibagikan seimbang
2. Poros pinggul lebih tinggi daripada poros bahu
3. Titik pusat gravitasi kedepan
4. Sudut lutut 900 pada kaki depa,
5. Sudut lutut 1200 pada kaki belakang
6. kaki diluruskan menekan start blok

c. Posisi (aba-aba) ³ya´


Daya dorong tungkai dan kaki dalam start dapat dianalisa dengan menggunakan papan-
pengalas daya dibangu pada start blok. Bila kaki-kaki menekan pada papan itu pada pada saat
start, impuls dapat disalurkan ke dan ditampilkan pada suatu dinamo-meter. Kekuatan impuls
arah dan lamanya, juga timing dari dorongan dari tiap kaki dapat dicatat.
Ciri kunci yang untuk diperhatikan adalah:
1. kaki belakang bergerak lebih dahulu. Pola daya kekuatan menunjukkan bahwa daya
kekuatan yang puncaknya sangat tinggi dikenakan mengawali gerak akselerasi dari titik-
pusat gravitasi atlet dengan cepat menurun.
2. Penerapan daya kekuatan dari kaki depan dimulai sedikit lambat yang memungkinkan
gerak akselerasi titik-pusat gravitasi untuk berlanjut setelah dorongan kaki belakang
menghilang, dan berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Kenyataannya, daya kekuatan
daya kekuatan digunakan oleh kaki-depan kira-kira dua kali lipat dari daya kaki-belakang.

Tahap pemulihan (recovery). Otot-otot flexor lutut mengangkat tumit kedepan pantat dengan
pembengkokan (flexio) kedepan serentak dari otot-otot paha. Tungkai bawah tetap ditekuk
ketat terhadap paha mengurai momen inertia. Lutut yang memimpin dipersiapkan untuk
suatu ayunan ke depan yang relax dari tungkai bawah dalam langkah mencakar berikutnya.
Lutut dorong yang aktif mennyangga pengungkit pendek dari kaki ayun. Kecepatan sudut
optimal pada paha berayun kedepan menolong menjamin frekuensi langkah lari yang tinggi.
Tujuan dan fungsi dari tahap ini adalah agar kaki dorong putus kontak dengan tanah. Kaki
rilex, mengayun aktif menuju pembuatan langkah diatas lutut kaki sangga dan sebagai tahap
lanjutan dan persiapan angkatan lutut. Adapun ciri-ciri atu tangda-tanda tahap ini adalah:
1. Ayunan rilex kaki belakang yang tidak disangga sampai tumit mendekati panta. Bandul
pendek ini sebagai hasil kecepatan sudut yang tinggi memungkinkan membuat langkah yang
cepat.
2. Angkatan tumit karena dorongan aktif lutut, dan harus menampilkan relaksasi total dari
semua otot yang terlibat.
3. Perjalanan horizontal pinggul dipertahankan sebagai hasil dari gerakan yang dijelaskan
b. Tahap ayunan depan.

Tahap angkat lutut. Tahap ini menyumbangkan panjang langkah dan dorongan pinggang.
Persiapan efektif dengan kontak tanah. Sudut lutut yang diangkat kira-kira 150 dibawah
horizontal. Gerakan kebelakang dari tungkai bawah sampai sutau gerakan mencakar aktif
dari kaki diatas dari dasar persendian jari-jari kaki dalm posisi supinasi dari kaki. Kecepatan
kaki dicapai dengan bergerak kebawah/kebelakang sebagai suatu indikator penanaman aktif
dari hasil dalam suatu kenaikan yang cepat dari komponen daya vertikal.
Tujuan dan fungsi tahap ini adalah agar lutut diangkat, bertanggung jawab terhadap panjang
langkah yang efektif , dalam kaitan dengan ayunan lengan yang intensif. Teruskan dan jamin
jalur perjalanan pinggang yang horizontal. Persiapan untuk mendarat engan suatu gerakan
mencakar dan sedikit mungkin hambatan dalam tahap angga depan. Tahap ini memiliki sifat-
sifat atau tanda-tanda, yaitu:
1. Angkatan paha/lutut horizontal hampir horizontal, melangkahkan kaki sebaliknya sebagai
prasyarat paling penting dari suatu langkah-panjang cepat dan optimal.
2. Gerakan angkat lutut dibantu oleh penggunaan lengan berlawanan diametris yang
intenssif.
3. Siku diangkat keatas dan kebelakang.
4. Dlam lanjutan dengan ayunan kedepan yang rilex dari tungkai bawah karena pelurusan
paha secara aktif, dengan niat memulai gerak mencakar dari kaki aktif.
c. Tahap sangga/topang depan
Tahap amortisasi. Pemulihan dari tekanan pendaratan adalah ditahan. Ada alat peng-aktifan
awal otot-otot yang tersedia didalam yang diawali dalam tahap sebelumnya. Ide-nya guna
menghindari adanya efek pengereman/hambatan yang terlalu besar dengan membuat lama
waktu tahap sangga/topang sependek mungkin.
Tahap ini mempunyai tujuan dan fungsi sebagai tahap amortisasi tahap kerja utama.
Mengontrol tekanan kaki pendarat oleh otot-otot paha depan yang diaktifkan sebelumnya dan
otot-otot kaki bertujuan untuk membuat ssuatu gerak explossif memperpanjang langkah
sebelumnya. Tahapan ini memiliki sifa atau tanda sebagai berikut:
1. Gerakan mencakar aktif dari sisi luar telapak kaki dengan jari-jari keatas.
2.  angkauan kedepan aktif harus tidak menambah panjang-langkah secara tak wajar, namun
mengizinkan pinggang (pusat gravitassi tubuh) berjalan cepat diatas titik sanggah kaki.
3. Hindari suatu daya penghambat yang berlebih-lebihan.
4. Waktu kontakl dalam angga depan harus esingkat mungkin.
d. Tahap sangga/topang belakang

Besarnya impuls dan dorongan horizontal diberi tanda. Lama penyanggaan itu adalah singkat
saja. Sudut dorongan sedekat mungkin dengan horizontal. Ada suatu perluasan elastik dari
dari sendi kaki, lutut dan pinggul. Menunjang gerakan ayunan linier lengan oleh suatu
angkatan efektif dari siku dalam ayunan kebelakang, dan ayunan kaki meng-intensifkan
dorongan dan menentukan betapa efektifnya titik pusat massa tubuh dikenai oleh gerakan
garis melintang dari perluasan dorongan. Togok badan menghadap kedepan.
Keriteria untuk tahap-tahap penyanggaan ini adalah:
1. waktu singkat dari periode sangga/topang keseluruhan
2. suatu impuls akselerasi yang signifikan pada tahap topang belakang
3. suatu waktu optimum dari impuls percepatan pada tahap topang/sangga belakang
4. hampir tidak ada daya pengereman/hambatan pada tahap sanggahan.
Tujuan dan fungsi dari tahap ini adalah sebagai tahap akselerasi ulang, penyangga untuk
waktu singkat, dan sebagai persiapan dan pengembangan suatu dorongan horizontal yang
cepat. Tahap ini memiliki sifat-sifat atau tanda, yaitu:
1. Menempatkan kaki dengan aktif, disusl dengan pelurusan sendi-sendi: kaki, lutut, pinggul.
2. Menggunakan otot-otot plantar-flexor dan emua otot-otot pelurus kaki korset.
3. Badan lurus segaris dan condong kedepan kurang lebih 850 dengan lintasan.
4. Penggunaan yang aktif lengan yang ditekuk kurang lebih 900 ke arah berlawanan dari arah
lomba.
5. Siku memimpin gerakan lengan
6. Otot-otot kepala, leher, bahu dan badan dalam keadaan rilex.
7. Tahap permulaan gerak kaki ayun lutut diangkat.
3. Penguasaan teknik sprint
Dalam penguasaan teknik sprint terdapat faktor-faktor yang sangat mendukung demi
tecapainya penguasaan teknik yang baik. Menurut Thomson Peter  .L (1993; 68) ada 5 (lima)
kemampuan biomotor dasar yang merupakan unsur-unsur kesegaran atau komponen-
komponen fitnes yaitu kekuatan, dayatahan, kecepatan, kelentukan, dan koordinasi.
a. Kekuatan.
Adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya. Kekuatan dapat dirinci menjadi tiga
tipe atau bentuk, yaitu:
1. kekuatan maksimum, yaitu daya atau tenaga terbesar yang dihasilkan oleh otot yang
berkontraksi. Kekuatan maksimum tidak memerlukan betapa cepat suatu gerakan dilakukan
atau berapa lama gerakan itu dapat diteruskan
2. Kekuatan elastis, yaitu kekuatan yang diperlukan sehingga sebuah otot dapat bergerak
cepat terhadap suatu tahanan. Kombinasi dari kecepatan kontraksi dan kecepatan gerak
kadang-kadang disebut sebagai ³power = daya´. Kekuatan ini sangat penting bagi even
eksplosip dalam lari, lompat, dan lempar.
3. Daya tahan kekuatan, yaitu kemampuan otot-otot untuk terus-menerus menggunakan daya
dalam menghadapi meningkatnya kelelahan. Daya tahan kekuatan adalah kombinasi antara
kekuatan dan lamanya gerakan.
b. Dayatahan.
Dayatahan mengacu pada kemampuan melakukan kerja yang ditentukan intensitasnya dalam
waktu tertentu. Faktor utama yang membatasi dan pada waktu yang sama mengakhiri prestasi
adalah kelelahan. Seorang atlet dikatakan memiliki dayatahan apabila tidak mudah lelah atau
dapat terus bergerak dalam keadaan kelelahan. Daya tahan, dari semua kemampuan biomotor
harus dikembangkan lebih dahulu. Tanpa dayatahan adalah sulit untuk mengadakan
pengulangan terhadap tipe atau macam latihan yang lain yang cukup untuk mengembangkan
komponen biomotor lain. Ada dua tipe macam daya tahan, yaitu; dayatahan aerobik dan
dayatahan anaerobik. Dayatahan aerobik yaitu kerja otot dan gerakan otot yang dilakukan
menggunakan oksigen guna melepaskan energi dari bahan-bahan otot. Dayatahan aerobik
harus dikembangkan sebelum dayatahan anaerobik. Sedangkan dayatahan anaerobik yaitu
kerja otot dan gerakan otot dengan menggunakan energi yang telah tersimpan didalam otot.
Dayatahan anaerobik terbagi menjadi dua yaitu anaerobik laktik dan anaerobik alaktik.
c. kecepatan. Adalah kemampuan untuk barjalan atau bergerak dengan sangat cepat.
Kecepatan berlari sprint yang asli berkenaan dengan kemamapuan alami untuk mencapai
percepatan lari yang sangat tinggi dan untuk menempuh jarak pendek dalam waktu yang
sangat pendek.
d. Kelentukan. Yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan persendian melalui jangkauan
gerak yang luas. Kelentukan terbatas atau tertahan adalah suatu sebab umum terjadinya
teknik yang kurang baik dan prestasi rendah. Kelentukan jelek juga menghalangi kecepatan
dan dayatahan karena otot-otot harus bekerja lebih keras untuk mengatasi tahanan menuju
kelangkah yang panjang.
e. Koordinasi. Yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan dengan tingkat kesukaran dengan
tepat dan dengan efesien dan penuh ketepatan. Seorang atlet dengan koordinasi yang baik
tidak hanya mampu melakukan skill dengan baik, tetapi juga dengan tepat dan dapat
menyelesaikan suatu tugas latihan.
Selain faktor-faktor fisik yang telah dijelaskan diatas, dalam penguasaan teknik sprint
terdapat pula faktor lain yang tidak kalah penting pengaruhnya, yaitu faktor psikologis.
Seperti dikatakan Thomson Peter  .L. (1993; 134) psikologi ini adalah sama pentingnya bagi
seorang pelatih guna membantu individu-individu (atlet) mengembangkan bagaimana mereka
memikirkan kecakapan mental mereka, tetapi juga penting untuk mengembangkan
ketangkasan fisik mereka. Ini jelas adalah aspek psikologis dalam melatih namun juga benar
bahwa tak ada bagian dari pelatihan/coaching yang tanpa aspek psikologis. Adapun faktor-
faktor psikologis tersebut diantaranya yaitu;
a. Ketangkasan mental.
Ketangkasan mental ini sangat berguna/penting bagi para pelatih dan atlet. Ketangkasan
mental ini bukan hanya suatu sarana untuk menghindari bencana ataupun pemulihan kembali
dari cedera tetapi ketangkasan mental juga memainkan peranan penting dalam
mengatur/mengorganisir praktek dan latihan secara efektif sehingga segala sesuatu berjalan
dengan benar. Kebanyakan atlet dan pelatih mengakui bahwa perkembangan fisik ssaja tidak
menjamin dapat sukses dalam atletik. Seorang atlet harus memiliki kerangka pemikiran yang
benar. Persiapan psikologis sama pentingnya dengan latihan kondisioning fissik. Menyiapkan
keduanya bersama-sama akan menciptakan prestasi terbaik. Ketangkasan mental ini
memerlukan latihan praktek dengan cara yang sama seperti pada skill fisik/jasmaniah.
Dengan skill/ketangkasan fisik, beberapa individu akan mengambil/memperoleh ketangkasan
mental lebih gampang dibanding dengan orang lain. Dengan praktek, setiap orang dapat
meningkatkan ketangkasan mental mereka.
b. Motivasi.
Motivasi merupakan suatu kecendrungan untuk berperilaku secara selektif kesuatu arah
tertentu, dan perilaku tersebut akan bertahan sampai sasaran perilaku tersebut dapat dicapai.
Pada dasarnya motivassi adalah betapa besarnya keinginan seorang individu untuk
meraih/mencapai suatu sasaran. Setiap individu memiliki tujuan/sasaran yang berbeda-beda
dalam keterlibatannya dalam dunia atletik. Tujuan/sasaran itu misalnya; mencari
kegembiraan, memahirkan skill baru, berlomba dan menang, menambah teman, serta masih
banyak lagi tujuan/sasaran lain yang selalu berbeda pada setiap individunya. Dikatakan
Thomson Peter  .L. (1993: 135) tekanan dari luar dari pelatih dan orang tua adalah tidak
mungkin meningkatkan motivasi pada atlet dalam jangka jauh dan mungkin kenyataannya
berkurang. Motivasi sendiri dan pengisiannya adalah yang membuat suatu sukses yang
sebenarnya bagi atlet, dan bukan ambisi yang dipaksakan oleh orang lain. Pelatih membantu
atlet mengerti apa yang ingin atlet raih, tujuan, dan bagaimana cara meraihnya.
c. Kontrol emosi.
Kontrol emosi adalah suatu kemamapuan seorang atlet dalam mengendalikan perasaan dalam
menghadapi uatu ituasi tertentu. Menurut Thomson Peter  .L. (1993;136) kegelisaan berarti
berapa banyak seorang individu tergetar atau siap dalam menghadapi suatu situasi tertentu.
Rasa gelisa selalu timbul dalam setiap situasi, meskipun bila tingkatannya rendah kita tidak
dapat memperhatikannya. Banyak rasa gelisa ini ddigunakan secara tidak benar yang berarti
hanya sifat-sifat individu yang menunjukkan tingkat yang sangat tinggi akan kegelisaan.
Gejala-gejala kegelisaan dapat terlihat dalam dua bentuk yaitu: Khawatir dan getaran
fisiologis.





You might also like