Professional Documents
Culture Documents
( Mini Paper )
Oleh
Jurusan Manajemen
Fakultass Ekonomi Universitas Lampung
Bandar Lampung
Nama : Rizki Amalia Tanum
NPM : 0711011022
Jurusan : Manajemen
Demikianlah pengajuan judul mini paper yang saya sampaikan, semoga bapak
dapat mempertimbangkannya. Atas perhatian bapak, saya ucapkan terima kasih.
Executive Summary
Ø Pengertian RFID
Ø Macam-Macam RFID
1.
informasi lebih lengkap dapat diakses di {"http://www.rfidjournal.com" }
RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau
kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.
Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh
RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan
mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang
terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan
kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan
membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian
kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini akan
disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan
disimpan di memori ID chip.
Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki
satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-satunya
yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan
ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang
ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter.
RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan
maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan
antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada
frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari
RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip.
Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal.
Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal
berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.
Ø Kelebihan RFID
a) Dapat mengakses data secara cepat dan otomatis
b) Untuk system absensi, dengan menggunakan RFID dapat mengurangi
antrian yang panjang yang dapat menyebabkan ketidak efisienan waktu.
c) RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
d) RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan
lainnya dalam pembacaannya
e) RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk
investasi kepemilikan aset jangka panjang
f) RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.
Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca
(antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak
langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio
magnetic level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area
tertentu dimana kartu tag ada.3
Ada kelebihan-kelebihan lain yang dimiliki oleh RFID yaitu menawarkan banyak
kemungkinan pengembangan sistem identifikasi. Berbeda dengan sistem
identifikasi sidik jari yang hanya didedikasikan untuk absensi sedangkan RFID
dapat diterapkan untuk penerapan-penarapan yang lebih luas. RFID dapat
digunakan dalam sistem parkir, sistem kartu ATM di bank dan sebangainya.
2.
{"http://www.aimglobal.org/technologies/rfid/" }
3.
{ "http://www.rfid-dan-integritas.aspx.htm" }
Ø Cara Penggunaan RFID pada Sistem Absensi Karyawan
Seperti yang kita ketahui bahwa RFID terdapat dua tipe yaitu RFID Reader dan
RFID tag. Cara kerja dari dua tipe RFID ini adalah sebagai berikut :
a) RFID reader, bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau
kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.
Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali
oleh RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID
tag akan mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena
yang terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima
dengan kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader
akan membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan
pencurian kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru.
Kode baru ini akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke
RFID tag yang akan disimpan di memori ID chip.
b) Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki
satu daya sendiri. Sehingga harus ada suplly daya dari luar tubuh. Satu-
satunya yang memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag
yang ditanamkan ke tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu
produk RFID tag yang ada saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter
dan diameter 1 milimeter.
RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan
maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa
lilitan antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi
pada frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan
elektromagnet dari RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai
sumber tenaga bagi chip. Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang
merepresentasikan bit-bit sinyal. Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan
di dalam ID chip. Panjang bit sinyal berbeda-beda untuk setiap produsen
RFID tag.
Jadi disini RFID bekerja dengan membaca kode dari tag yang nantinya secara
dapat melakukan absensi secar otomatis.
RFID dapat membantu system absensi labih efisien dan mengurangi
kecurangan karyawan dalam absensi kehadiran.
Dengan begini perusahaan dapat lebih meningkatkan efektivitas kerja
karyawan.
Daftar Pustaka
1. http://www.rfidjournal.com
2. http://www.aimglobal.org/technologies/rfid/
3. http://www.rfid-dan-integritas.aspx.htm
4. http://www.RFID%20_20Indonesia%20Barcode%20Blog.htm
5. http://www.article.php.htm
6. http://www.RFID _ Indonesia Barcode Blog.htm
LAMPIRAN
Beberapa manfaat RFID sebetulnya hampir sama dengan manfaat penggunaan
barcode seperti yang sudah dijabarkan di tulisan kami sebelumnya hanya saja
banyak kelebihan RFID dibandingkan dengan penggunaan barcode, antar lain:
Ada dua komponen penting dalam sistem RFID yaitu kartu (Tag) dan pembaca
(antena RFID) dan proses pembacaannya pun tidak perlu dilakukan secara kontak
langsung dengan obyek yang dibaca. Reader menghasilkan frekuensi radio
magnetik level rendah (low level) dan ini dipancarkan oleh antena pada area
tertentu dimana kartu
(tag ada).
Saat ini kendala diterapkannya sistem RFID adalah masih mahalnya komponen
biaya perangkat dan asesorisnya, namun berjalan waktu nantinya dengan semakin
banyak pemakaian maka akan bisa menekan komponen biaya pembuatannya. Saat
ini beberapa ritel yang sudah mulai menerapkannya diantaranya WALMART,
TESCO, METRO AG, TARGET, BEST BUY dan lainnya
Ini memang bukan mimpi. Sudah ada beberapa orang yang mencoba menanam
(implantasi) peranti tersebut ke dalam tubuhnya. Salah satunya adalah Amal
Graafstra, seorang teknopreneur yang tinggal di Washington, Amerika Serikat.
Kisah implantasinya dimuat dalam majalah IEEE Spectrum edisi Maret 2007.
Sebagai implan, digunakanlah peranti berbasiskan radio frequency identification
atau lebih dikenal dengan RFID.
Peranti ini terdiri dari dua bagian. Peranti pertama adalah RFID reader yang
berfungsi untuk membaca kode-kode dari RFID tag (label ) dan membandingkan
dengan yang ada di memori reader. Sedangkan bagian kedua adalah RFID tag
yang berfungsi menyimpan kode-kode sebagai pengganti identitas diri. Yang
umum digunakan pada proses implantasi ini adalah RFID pasif.
Karena RFID tag dimasukkan ke dalam tubuh, tag tidak mungkin memiliki catu
daya sendiri. Sehingga harus ada suplai daya dari luar tubuh. Satu-satunya yang
memungkinkan adalah dari RFID reader. Ukuran RFID tag yang ditanamkan ke
tubuh manusia umumnya sebesar bulir padi. Salah satu produk RFID tag yang ada
saat ini memiliki dimensi panjang 11 milimeter dan diameter 1 milimeter.
RFID tag terdiri dari tiga bagian. Pertama, lapisan pelindung dari benturan
maupun proses-proses yang berlangsung di dalam tubuh. Kedua, berupa lilitan
antena dan sebuah kapasitor membentuk rangkaian yang beresonansi pada
frekuensi tertentu. Antena ini akan menangkap induksi medan elektromagnet dari
RFID reader dan mengubahnya menjadi arus sebagai sumber tenaga bagi chip.
Ketiga, ID chip yang akan memodulasi arus yang merepresentasikan bit-bit sinyal.
Bit-bit sinyal ini berisi kode yang tersimpan di dalam ID chip. Panjang bit sinyal
berbeda-beda untuk setiap produsen RFID tag.
RFID reader, yang bisa ditempatkan sebagai pengganti kunci di pintu rumah atau
kendaraan, mengeluarkan gelombang radio dan menginduksi RFID tag.
Gelombang induksi tersebut berisi password (kata kunci ) dan jika dikenali oleh
RFID tag, memori RFID tag (ID chip) akan terbuka. Kemudian RFID tag akan
mengirimkan kode yang terdapat di memori ID chip melalui antena yang
terpasang di tag. RFID reader akan membandingkan kode yang diterima dengan
kode kunci yang tersimpan di RFID reader. Jika sesuai, RFID reader akan
membuka kunci pintu. Untuk menghindari usaha penggandaan dan pencurian
kode kunci, RFID reader akan membuat kode kunci yang baru. Kode baru ini
akan disimpan ke memori RFID reader dan dikirimkan ke RFID tag yang akan
disimpan di memori ID chip.
Mengurangi privasi
Terkait dengan pemasangan RFID tag ke dalam tubuh manusia, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan. Pertama, mengenai tingkat keamanan RFID tag dalam
tubuh manusia. RFID tag memiliki lapisan pelindung yang terdiri dari kombinasi
plastik dan kaca jenis khusus. Umumnya, lapisan pelindung RFID tag ini
memiliki tingkat kekuatan yang tinggi. Sebelum memasang ke dalam telapak
tangannya, Amal menguji coba kekuatan pelindung RFID tag tersebut. Ternyata,
kekuatan yang dibutuhkan merusak lapisan pelindung RFID tag sebanding dengan
kekuatan untuk mematahkan telapak tangannya.
Kedua, terkait dengan keamanan transfer data antara RFID tag dan RFID reader.
Masalah yang lazim dihadapi oleh peralatan elektronik sejenis adalah usaha-usaha
pencurian kode atau identitas dari peralatan tersebut. Beberapa penelitian
menyatakan, mereka telah berhasil menyadap kode-kode yang ditransmisikan
antara RFID tag dan RFID reader melalui gelombang radio. Kekurangan ini dapat
diatasi dengan membuat enkripsi untuk transmisi data antara keduanya yang
cukup sulit untuk dipecahkan oleh orang lain. Sebenarnya, penyadapan bukan
sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Untuk menyadap kode-kode yang ada di RFID
tag maupun RFID reader, si penyadap harus berada sedekat mungkin dengan
RFID tag. Karena transmisi data harus dilakukan dalam jarak antara 5 - 10 cm.
Ketiga, terkait dengan efek bagi sosial. Penggunaan peralatan elektronik yang
baru selalu membawa pro-kontra di masyarakat. Sama halnya dengan Amal, yang
mendapat beragam tanggapan. Dari pujian dan kekaguman sampai cemoohan.
Karena ada kekhawatiran, penggunaan RFID tag dalam tubuh akan mengurangi
privasi pengguna. RFID tag akan memudahkan seseorang mengetahui posisi
pengguna RFID tag tersebut.
RFID juga terbuka peluang sebagai penjejak kendaraan atau peralatan berharga
Anda. Atau dipasang pada hewan kesayangan Anda. Batasnya adalah imajinasi
Anda sendiri.
Sumber : http://www.rfid-sebagai-peranti-pengenal-identitas.html