You are on page 1of 2

1.

Abses leher dalam


a. Abses peritonsil (Quinsy)
 Gejala : nyeri telan (odinofagia), nyeri telinga (otalgia), muntah (regurgitasi), bau
mulut (foetor ex ore), banyak ludah (hipersalivasi), suara gumam (hot potato
voice), sukar membuka mulut (trismus), kelenjar submandibula bengkak dan
nyeri tekan
 Tanda :
 palatum molle oedema, menonjol ke depan, fluktuasi +
 uvula oedema, terdorong ke sisi kontralateral
 tonsil bengkak, hiperemis, banyak detritus, terdorong ke arah tengah,
bawah dan depan
 Pemeriksaan penunjang : rontgen thoraxdan CT scan jika terjadi kompilkasi
 Daftar Pustaka : Buku THT UI
b. Abses retrofaring
 Gejala : demam (febris), nyeri telan (odinofagia), leher kaku dan nyeri, sesak
napas (dyspneu), stridor, perubahan suara
 Tanda :
 Benjolan unilateral pada dinding belakang faring
 Mukosa oedema dan hiperemis
 Pemeriksaan penunjang : rontgen colli cervical
 Daftar Pustaka : Buku THT UI
c. Abses parafaring
 Gejala : sukar membuka mulut (trismus), bengkak di sekitar rahang (oedema di
sekitar angulus mandibula), demam tinggi (febris)
 Tanda :
 Dinding lateral faring oedema, menonjol ke arah medial
 Pemeriksaan penunjang : rontgen jaringan lunak AP dan CT scan
 Daftar Pustaka : Buku THT UI
d. Abses submandibula
 Gejala : sukar membuka mulut (trismus), demam (febris), nyeri leher
 Tanda : bengkak dan fluktuasi di bawah mandibula atau lidah
 Pemeriksaan penunjang : -
 Daftar Pustaka : Buku THT UI

2. Laringitis
a. Akut
 Gejala : nyeri telan (odinofagia), nyeri bicara, demam (febris), dedar (malaise),
suara parau (disf onia)sampai tidak bicara sama sekali (afonia), batuk kering
menjadi dahak kental, sumbatan jalan napas (sridor inspirasi, sesak saat
inspirasi, retraksi)
 Tanda :
 Mukosa laring hperemis dan oedema (di atas dan di bawah pita suara),
rima glottis sempit pada anak-anak
 Pemeriksaan penunjang : -
 Daftar Pustaka : Buku THT UI, PDT Unair

You might also like