You are on page 1of 48

PRESENTASI

AGAMA
Aditya Daniswara (0806462395)
Mita Puspitasari (0806345171)
Ovila Nanci Septiawan (0806345322)
Puri Ayu Lestari
Rini Setianingsih
Yudhistira Adi Wicaksana (0806345713)
AKIDAH
 Menurut istilah  akidah berarti iman yang teguh dan pasti,
yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang
meyakininya.

 Akidah merupakan amalan hati yang berupa keyakinan hati


dan pembenarannya terhadap sesuatu yang diyakini

 Akidah dibangun atas 6 dasar keimanan yang disebut dengan


RUKUN IMAN.
Iman Kepada Allah
 Mempercayai bahwa Dia itu maujud (ada) yang disifati dengan sifat-
sifat keagungan dan kesempurnaan, yang suci dari sifat-sifat
kekurangan.

 Beriman kepada Allah bisa diartikan berikrar dengan macam-macam


tauhid yang tiga :
1. Mengimani sifat rububiyah Allah
2. Mengimani sifat uluhiyah Allah
3. Mengimani Asma’ dan sifat Allah

2 prinsip dalam meyakini sifat Allah


 Allah wajib disucikan dari semua sifat-sifat kurang mutlak
 Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna yang tidak ada
kekurangan sedikitpun. Dan tidak ada makhluk yg menyerupai-Nya.
Iman Kepada Malaikat
 Salah satu dalil untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah
melalui berita yang dibawa Nabi Muhammad SAW yaitu Al-
Quran.

 Dalam Al-Quran masalah malaikat disebutkan >75 kali dan


tersebar dalam 33 surat

“… Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,


kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya .” (An-
Nisaa’ :136)
Iman Kepada Malaikat
 Malaikat-malaikat yang wajib diketahui umat islam dan tugas-tugasnya :
1. Jibril : menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan Rasul Allah
2. Mikail : membagi rizki kepada seluruh makhluk
3. Israfil : meniup sangkakala pada hari kiamat
4. Izrail : mencabut nyawa (malaikat maut)
5. Munkar: memeriksa amal perbuatan manusia di dalam kubur
6. Nakir : memeriksa amal perbuatan manusia di dalam kubur
7. Raqib : mencatat amal baik manusia ketika hidup di dunia
8. Atid : mencatat amal buruk manusia ketika hidup di dunia
9. Malik : menjaga neraka
10. Ridwan : menjaga surga

Hikmah  manusia sebagai khalifah di bumi harus introspeksi mengenai seberapa besar
ketaatan dan kepatuhan kepada Allah jika dibandingkan malaikat
Iman Kepada Kitab Allah
 Mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitabnya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia.

 Ada 4 kitab : Taurat, Zabur, Injil, Al-Quran

Dalam surat Al-Maidah ayat 48, dijelaskan tentang keutamaan Al-Quran yang artinya :
"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya), dan sebagai batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu "
 
Oleh karena itu tidak dibenarkan mengerjakan hukum apapun dari kitab-kitab
terdahulu, kecuali yang benar dan ditetapkan Al Qur'an.
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
 Nabi secara istilah adalah seorang laki-laki merdeka di
mana Allah mengabarkan syariat sebelumya kepadanya
agar dia menyampaikan kepada orang-orang yang di
sekitarnya dari kalangan pemilik syariat tersebut.
 Rasul secara istilah adalah laki-laki merdeka yang diutus
oleh Allah dengan syariat dan Dia memerintahkannya
untuk menyampaikannya kepada orang yang tidak
mengetahui atau menyelisihinya dari kalangan orang-
orang di mana dia diutus kepada mereka.
Iman Kepada Rasul-Rasul Allah
Dalil yang menetapkan bahwa kenabian adalah murni anugerah Allah adalah
firmanNya :
 
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi
dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan
dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri
petunjuk dan telah Kami pilih.” (Maryam: 58).
 
FirmanNya kepada Musa,
"Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dan manusia yang lain (di
masamu) untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu."
(Al-A’raf: 144).
 
FirmanNya tentang ucapan Ya’qub kepada Yusuf,
“Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi).” (Yusuf: 6).
Iman Kepada Rasul-rasul Allah
 Nabi-nabi yang namanya disebut di dalam Al-Quran adalah : Nabi Adam
a.s, Nabi Idris a.s, Nabi Nuh a.s, Nabi Hud a.s, Nabi Shaleh a.s, Nabi
Ibrahim a.s, Nabi Isma'il a.s, Nabi Ishaq a.s, Nabi Ya'qub a.s, Nabi Yusuf
a.s, Nabi Luth a.s, Nabi Ayyub a.s, Nabi Syu'aib a.s, Nabi Musa a.s, Nabi
Harun a.s, Nabi Dzulkifli a.s, Nabi Daud a.s, Nabi Sulaimana a.s, Nabi
Ilyas a.s, Nabi Ilyasa a.s, Nabi Yunus a.s, Nabi Zakariya a.s, Nabi Yahya
a.s, Nabi Isa a.s dan Nabi Muhammad SAW.
 
 Nabi Muhammad SAW adalah rasul terakhir sekaigus penutup para nabi,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di
antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al-Azhab [33]: 40)
Iman Kepada Hari Akhir
 Hari dimana seluruh manusia dibangkitkan pada hari tersebut
untuk dihisab dan dibalas.

 Iman kepada hari akhir mengandung 3 unsur :


1. Mengimani ba’ats (kebangkitan)  menghidupkan orang
ketika tiupan sangkakala yang kedua kali
2. Mengimani hisab (perhitungan) dan jaza’ (pembalasan)
dengan meyakini semua perbuatan akan dihisab dan dibalas
3. Mengimani surga dan neraka sebagai tempat manusia yang
abadi
Iman Kepada Qada Dan Qadar
Qada  ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai dengan
iradat-Nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan
makhluk. (Sudah pasti terjadi, tak bisa diubah)

Qadar  perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah


terhadap semua makhluknya dalam kadar dan berbentuk
tertentu sesuai dengan iradat-Nya. (masih bisa diubah
sesuai dengan ikhtiar kita)
Implementasi Akidah
 Mendorong kita untuk lebih baik karena dengan akidah kita
bisa meninggalkan apa saja yang dianggap dosa dan
menjalankan perintah-perintah Allah dengan lebih baik
SYARIAH
 Ibadah :
Mengatur perilaku dan tata cara berhubungan antara manusia
dengan Allah SWT

 Muamalah:
Mengatur perilaku dan tata cara berhubungan antara manusia
dengan manusia
Zakat Sebagai Ibadah
 Menurut bahasa berarti tumbuh, berkembang, menyucikan,
membersihkan.
 Menurut istilah berarti memberi kekayaan dalam jumlah dan
perhitungan tertentu.
 Rukun Islam ke-4, hukumnya fardhu a’in jika telah mencapai
ketentuan tertentu
Macam – Macam Zakat
1. Fitrah
Dikeluarkan pada bulan ramadhan menjelang
Idul Fitri. Besarnya adalah 2,5 kg makanan
pokok yg dimakan daerah tsb.
2. Maal
Dikeluarkan jika telah mencapai nisab, pada
sektor perniagaan, pertanian, pertambangan,
hasil laut, ternak, barang temuan, emas dan
perak serta hasil kerja
Mustahik
1. Fakir = hampir tidak memiliki apa-apa, dak mampu
memenuhi kebutuhan pokok
2. Miskin = punya harta, namun tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan pokok
3. Amil = panitia zakat
4. Muallaf = Orang yang baru masuk Islam
5. Hamba Sahaya
6. Gharim = orang yg berhutang untuk sesuatu yg halal
dan tidak sanggup membayarnya
7. Fisabillillah = orang yg berjuang di jalan Allah
8. Ibnu Sabil = musafir yg kehabisan biaya
Haji Sebagai Ibadah
 Berarti berkunjung ke Baitullah untuk
berziarah pada suatu waktu tertentu dengan
maksud sengaja melakukan beberapa amalan
ibadah menurut cara-cara serta ketentuan-
ketentuan yg telah ditetapkan.
 Merupakan salah satu bentuk jihad
fisabillillah, harta yg dikeluarkan dianggap
infaq fisabillillah, dapat menghapuskan dosa,
mendapatkan balasan surga bagi yang mabrur.
Haji
 Syarat haji : Islam, Baligh, dewasa, berakal, waras, merdeka,
mampu.
 Rukun Haji : Ihram, Wukuf di Arafah, tawaf ifadah, sa’i,
tahallul, tertib
 Syarat wajib haji : memulai ihram dan miqat, melontar
jumrah, mabit di Mudzdalifah, mabit di Mina, tawaf wada’
Macam – Macam Haji
1. Ifrad = haji dan umrah dikerjakan sendiri-sendiri,
namun masih dalam bulan haji, haji dilakukan lebih
dulu
2. Tamattu = melakukan Umrah terlebih dahulu kemudian
haji
3. Qiran = Melakukan umrah dan haji sekaligus
4. Akbar = haji yg wukufnya jatuh pada hari jumat
5. Mabrur= haji yg benar, ikhlas, tidak melakukan dosa,
memakai biaya yg halal, dan menjadi insan yg lebih
baik setelahnya.
Jual Beli Sebagai Muamalah
 Kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda
tsb selamanya.
 Syarat jual beli :
1. Penjual & pemli
2. Uang & barang yg dibeli
3. Ijab QabulKesepakatan tukar-menukar benda untuk
memiliki benda tsb selamanya
Waqaf
 Menahan untuk tidak dijual, tidak dihadiahkan, atau
diwariskan suatu benda yg dapat diambil manfaatnya.
 Syarat waqaf:

1. Untuk selamanya
2. Tunai, diserahkan saat ikrar
3. Jelas, kepada siapa diwakafkan
 Rukun waqaf :

Orang yg berwaqaf, barang yg abadi dan dapat diambil


manfaatnya, bertujuan baik, pernyataan berupa lisan
dan tulisan
Sewa Menyewa
 Kesepakatan dimana penyewa harus
membayarkan/ memberikan imbalan / manfaat
dari benda yg dimiliki pemiliknya.
 Hukumnya mubah
 Syarat sewa-menyewa :
Barang yg disewakan, penyewa, pemberi sewa,
imbalan, dan kesepakatan
 Hal-hal yg membuat sewa-menyewa batal :
barangnya rusak, masa sewa habis, barangnya
cacat setelah berada di penyewa
Khiyar
 Bebas memutuskan apakah akan meneruskan jual
beli/membatalkannya. Macam-macamnya:
1. Majelis = kedua pihak masih berada di tempat
transaksi
2. Syarat = khiyar yg dijadikan sarat, dimana penjual
memberi batas waktu kepada pembeli
3. Aib = pembeli boleh mengembalikan barang, jika
terdapat kerusakan yg mengurangi nilai barang
tsb.
Riba
 Aqad yg terjadi pada pertukaran benda sejenis tanpa
diketahui sama/tidak takarannya. Riba Dilarang agama.
Macam-macam riba :
1. Fadhli : Pertukaran barang sejenis yg tidak sama
timbangannya
2. Qardhi : Pinjam meminjam, dg syarat memberi kelebihan
saat mengembalikannya, disebut juga bunga pinjaman.
3. Yad : Jual beli barang sejenis dan sama timbangannya,
namun pembeli dan penjual telah berpisah sebelum serah
terima.
4. Nasa’ : Aqad jual beli dengan penyerahannya beberapa
waktu kemudian, bkn saat transaksi
Utang Piutang
 Memberikan harta & benda kepada seseorang dg catatan akan
dikembalikan pada waktu kemudian dg tidak merubah
keadaanya.
 Rukun Utang piutang :
1. Yg berhutang dan yg berpiutang
2. Harta & benda
3. Lafadz kesepakatan untuk berhutang piutang
Pinjam Meminjam
 Sesuatu yg diberikan kepada orang lain, dalam jangka waktu
tertentu, lalu dikembalikan dan tidak menghilangkan nilai dr
barang tsb.
 Rukun pinjam meminjam:
1. Yg meminjamkan & yg dipinjamkan
2. Benda yg dipinjamkan
3. Ijab Qabul
Luqathah
 Menjaga barang yg hampir sia-sia dan tidak
diketahui pemiliknya.
 Orang yg menemukan wajib mengenli ciri-ciri
dan jumlah barang tsb, kemudian diberitahukan
kepada orang yg adil, lalu dijaga dan dumumkan
kepada khalayak umum selama setahun. Jika
pemiliknya memintanya, harus dikembalikan,
meski sudah lewat satu tahun. Jika tidak ada yg
mengaku bearti menjadi hak milik penemu.
Agunan
 Harta yg dijadikan jaminan utang agar bisa dibayar dg
harganya oleh pihak yg wajib membayarnya, jka dia gagal
membayar hutangnya.
 Rukun agunan :
1. shigat (ijab qabul),
2. al-’aqidan ( pihak yg mengagunkan & yg menrima agunan )
3. Obyek akad : Barang dan utang
 Jika bendanya merupakan barang yg bisa dipindah-pindah,
maka kekuasaan atas barang tsb dapat dipindahkan. Jika
barang tsb tidak dapat berpindah-pindah, maka barang tsb bisa
dijual.
Hawalah
 Akad pemindahan utang/piutang suatu pihak pada
pihak lain.
 Rukun hawalah: orang yg berhutang (muhil), orang yg
memberikan hutang(Muhal), dan orang yg berutang
kepada muhil (muhal alih), utang muhil kepada muhal,
utang muhal alaih kepada muhil, sighat.
 Syarat sahnya : muhil& muhal harus sudah baligh,
adanya kerelaan muhil&muhal, adanya kesamaan
utang, piutang/utang sudah pasti adanya, utang muhal
kepada muhil dan hutang muhal alih kepada muhil
harus sama.
Wadiah
 Memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk menjaga
harta/barangnya dg terang-terangan.
 Rukun wadiah : orang yg menitipkan, orang yg dititipi,
barang yg ditipkan, ijab qabul
 Jenis-jenis wadiah :
1. Yad Amanah : penerima titipan tidak diperbolehkan
memanfaatkan barang tsb, dan menjamin untuk
mengembalikannya secara utuh jika pemiliknya
membutuhkan barang tsb.
2. Yad Dhomanah : Penerima titipan boleh memanfaatkan
barang tsb, dengan seizin pemiliknya. Namun harus
dikembalikan secara utuh, jika diminta pemiliknya.
IMPLEMENTASI
AJARAN ISLAM
DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI
Muamalah
 Perilaku yang mencerminkan kepatuhan terhadap hukum islam
tentang kerjasama ekonomi :
1. Tanggung jawab  dalam melaksanakan akad tanggung
jawab yang berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan
kepada pihak yang dianggap memenuhi syarat untuk
memegang kepercayaan secara penuh dengan pihak yang
masih perlu memenuhi kewajiban sebagai penjamin harus
dipertimbangkan
2. Tolong menolong saling menolong sesama peserta
(nasabah) dengan hanya berhadapan keridaan Allah dan
memberikan santunan perlindungan atas musibah yang akan
datang
3. Saling melindungi Perekonomian Islam yang berdasarkan
Syariah merupakan usaha saling melindungi dan tolong
menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui
investasi
4. Adil berbuat adil tanpa memandang bulu dalam transaksi
5. Amanah/jujur dalam kerja sama ekonomi Syriah harus
dipenuhinya ikatan yang telah disepakati
6. Perilaku lain menghormati HAM, menjaga lingkungan
hidup, dll
Syahadat
 Implementasi syahadat adalah merupakan suatu
tuntutan atas akidah seseorang
 Jika sudah melafazkan syahadat, maka orang tersebut
tidak dapat mencintai, membenci, saling memberi
wala’, ataupun saling berseteru karena Allah SWT
Zakat
 Penerima zakat adalah fakir, miskin, amil, muallaf, hamba
sahaya, gharim, musafir, dan sabilillah
 Zakat bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan harkat dan
martabat manusia, sehingga tercapai kehidupan yang baik di
dunia dan akhirat
Shalat
 Shalat telah ditentukan waktu dan tata cara pengerjaannya
terdapat kandungan makna yaitu pembinaan disiplin terhadap
waktu dan tugas sehingga seorang muslim terbiasa hidup
teratur dan tertib
 Shalat 5 waktu bisa dijadikan evaluasi diri
Puasa
 Puasa dapat melatih seorang muslim untuk
menjaga kehormatan diri dari hal-hal yang dilarang
oleh Allah SWT
 Hikmah dari puasa dalam bisnis :
1. Kejujuran dengan jujur bisnis yang dijalani
akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT
2. Kepekaan sosial melatih sifat empati dengan
cara berbagi kesuksesan dengan orang sekitar
3. Kesabaran menahan hawa nafsu agar tidak
berbuat curang
Haji
 Realisasi dan implementasi nilai haji ada di Tanah Air
 Umat Islam memerlukan peningkatan kualitas pendidikan,
ekonomi, dan sosial
 Dalam menunaikan haji harus saling berbagi, bergandengan
tangan untuk mewujudkan cita-cita besar diri sendiri maupun
lingkungan sekitar
Implementasi Akhlak
 Diri Sendiri
 Keluarga
 Tetangga
 Masyarakat
 Hewan
 Tumbuhan
 Makhluk Mati (Abiotik)
Diri Sendiri
 Tidak mencelakakan diri sendiri
 Tidak melakukan perbuatan yang tercela

 Memiliki sifat-sifat yang terpuji

 Pemaaf
Diri Sendiri (lanjutan)
Memelihara kesucian jiwa dengan cara:
Mujahadah
= kesungguhan menuju jalan surga
Mu’aqabah
= tidak menunggu hukuman
Muhasabah
= melihat perbuatan kita ke belakang
Muraqabah
= omnipresent
Mu’ahadah
= meneguhkan janji kepada Allah SWT
Keluarga
 Ihsan sebagai Suami
Mencari nafkah, bekerja keras, menjadi imam keluarga, dll.
 Ihsan sebagai Istri
Mengurus keluarga, mentaati suami, mengasuh serta
mendidik anak, dll.
 Ihsan sebagai Anak
Berbakti pada orang tua, membantu orang tua, belajar
dengan rajin, dll
Tetangga
 Tiga macam tetangga
Muslim masih sekeluarga
= Hak Keluarga, Kekerabatan, & Islam.
Muslim saja
= Hak Kekerabatan & Islam
Kafir
= Hak Kekerabatan
 Perbuatan lain :
 Tidak membuat gaduh
 Tidak menyakiti perasaannya
 Tidak merugikannya
 dll
Masyarakat
Memuliakan tamu
Saling menolong
Menghormati nilai & norma yang berlaku
Melakukan musyawarah
Menepati janji
Menjalankan amanah dengan baik
Membantu orang yang membutuhkan
Hewan
Tidak menyiksa atau mempermainkannya
Memberikan makan dan minum
Menyayanginya
Tidak membuat jadi punah
Boleh memeliharanya, asalkan dijaga dengan baik
dan tetap mengingat kepada Allah SWT.
Tumbuhan
Memeliharanya dengan baik
Tidak melakukan penggundulan hutan
Tidak mencabut daun, buah yang belum matang,
bunga yang belum mekar karena seperti tidak
memberikan kesempatan untuk mencapai tujuan
penciptaannya.
Menjaga keserasian dan kelestarian lingkungan hidup
Makhluk Mati (Abiotik)

Menjaga keseimbangan lingkungan Abiotik


Meminimalisir pencemaran-pencemaran yang
terjadi
Mengefisienkan penggunaan lingkungan abiotik,
seperti mineral, air, tanah, dll.
Tidak membuang sampah sembarangan
Mencintai lingkungan di sekitar

You might also like