Professional Documents
Culture Documents
( MASTOIDITIS )
OLEH KELOMPOK IX
Frederikus Saku
Sesarianus f.j.Bay
Lodianus Luti
Maria c.Manehat
Anjelina Taneo
Martinus Bouk
Mario do Santos
KEDIRI
2010/2011
MASTOIDITIS
Definisi
Mastoiditis adalah infeksi proses mastoid , bagian dari tulang temporal dari tengkorak
yang berada di belakang telinga yang mengandung spasi, udara yang mengandung
terbuka.Hal ini biasanya disebabkan oleh tidak diobati akut otitis media (infeksi telinga
tengah ) dan digunakan untuk menjadi penyebab utama kematian anak. Dengan
perkembangan antibiotik , bagaimanapun, mastoiditis telah menjadi cukup langka di negara
maju. Hal ini diobati dengan obat-obatan dan / atau pembedahan. Jika tidak diobati, infeksi
dapat menyebar ke struktur di sekitarnya, termasuk otak , mengakibatkan komplikasi serius.
Epidemiologi
Di Amerika Serikat dan negara maju lain, kejadian dari mastoiditis cukup rendah,
sekitar 0,004%, meskipun lebih tinggi di negara-negara berkembang. Usia paling umum
terkena adalah 6-13 bulan, seperti selama bahwa umur itu infeksi telinga yang paling umum.
Laki-laki dan perempuan sama-sama terpengaruh.
Etiologi
Beberapa umum gejala dan tanda-tanda dari mastoiditis termasuk rasa sakit , nyeri,
dan pembengkakan di daerah mastoid.Mungkin ada telinga sakit ( otalgia ), dan telinga atau
mastoid kawasan dapat merah (eritematosa). Demam atau sakit kepala juga dapat hadir. Bayi
biasanya menunjukkan gejala spesifik , termasuk anoreksia , diare , atau lekas marah .
Drainase dari telinga terjadi dalam kasus-kasus yang lebih serius.
Gejala Klinis
Nyeri dan nyeri tekan di belakang telinga.Bengkak pada mastoid.
GejalaDari keluhan penyakit didapatkan keluarnya cairan dari dalam telinga yang selama
lebih dari tiga minggu, hal ini menandakan bahwa pada infeksi telinga tengah sudah
melibatkan organ mastoid. Gejala demam biasanya hilang dan timbul, hal ini disebabkan
infeksi telinga tengah sebelumnya dan pemberian antibiotik pada awal-awal perjalanan
penyakit. Jika demam tetap dirasakan setelah pemberian antibiotik maka kecurigaan pada
infeksi mastoid lebih besar. Rasa nyeri biasanya dirasakan dibagian belakang telinga dan
dirasakan lebih parah pada malam hari, tetapi hal ini sulit didapatkan pada pasien-pasien yang
masih bayi dan belum dapat berkomunikasi. Hilangnya pendengaran dapat timbul atau tidak
bergantung pada besarnya kompleks mastoid akibat infeksi.
Diagnosis
Patofisiologi
Patofisiologi mastoiditis sangat mudah: bakteri menyebar dari telinga tengah ke sel-
sel udara mastoid , dimana peradangan menyebabkan kerusakan pada struktur tulang. Bakteri
yang paling sering diamati menyebabkan mastoiditis adalah Streptococcus pneumoniae , dan
gram-negatif bacilli seperti Pseudomonas aeruginosa dan Haemophilus influenzae ,
mastoiditis Beberapa disebabkan oleh cholesteatoma , yang merupakan kantung dari
keratinizing epitel squamous di telinga tengah yang biasanya hasil dari infeksi telinga tengah-
ulang. Jika tidak diobati, cholesteatoma bisa mengikis ke dalam proses mastoid,
memproduksi mastoiditis, serta komplikasi lain.
Prognosis
A.PENGKAJIAN
Pengumpulan data
1.Riwayat
a.Identitas Pasien
b.Riwayat adanya kelainan nyeri
c.Riwayat infeksi saluran nafas atas yang berulang
d.Riwayat alergi
e.OMA berkurang
2.Pengkajian Fisik
a.Nyeri telinga
b.Perasaan penuh dan penurunan pendengaran
c.Suhu Meningkat
d.Malaise
e.Nausea Vomiting
f.Vertigo
g.Ortore
h.Pemeriksaan dengan otoskop tentang stadium
3.Pengkajian Psikososial
a.Nyeri otore berpengaruh pada interaksi
b.Aktifitas terbatas
c.Takut menghadapi tindakan pembedahan
4.Pemeriksaan Laboratorium
5.pemeriksaan Diagnostik
a.Tes Audiometri : pendengaran menurun
b.X ray : terhadap kondisi patologi
Misal : Cholesteatoma, kekaburan mastoid
6.Pemeriksaan pendengaran
a.Tes suara bisikan
b.Tes garputala
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungaan dengan proses peradangan
Tujuan
Nyeri yang dirasakan klien berkurang
Kriteria hasil
Klien mengungkapkan bahwa rasa nyeri berkurang.
Klien mampu melakukan metode pengalihan suasana.
Intervensi Keperawatan
1.Ajarkan Klien untuk mengalihkan suasana dengan melakukan metode relaksasi saat nyeri
yang teramat sangat muncul, relaksasi yang seperti menarik nafas panjang.
Rasional :
Metode pengalihan suasana dengan melakukan relaksasi bisa mengurangi nyeri yang diderita
klien.
2.Kompres dingin di sekitar area telinga
Rasional :
Kompres dingin bertujuan untuk mengurangi nyeri karena rasa nyeri teralihkan oleh rasa
dingin disekitar area telinga.
3.Atur posisi klien
Rasional :
Posisi yang sesuai akan membuat klien merasa lebih nyaman.
4.Untuk kolaborasi, beri aspirin/analgesik sesuai instruki, beri sedatif sesuai indikasi
Rasional :
Analgesik merupakan pereda nyeri yang efektif pada pasien untuk mengurangi sensasi nyeri
dari dalam.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan berkomunikasi berhubungan dengan efek kehilangan pendengaran.
Tujuan
Gangguan komunikasi berkurang / hilang.
Kriteria hasil
Klien akan memakai alat bantu dengar (jika sesuai).
Menerima pesan melalui metoda pilihan (misal : komunikasi tulisan, bahasa lambang,
berbicara dengan jelas pada telinga yang baik.
Intervensi Keperawatan
1.Dapatkan apa metode komunikasi yang diinginkan dan catat pada rencana perawatan
metode yang digunakan oleh staf dan klien, seperti : tulisan, berbicara, bahasa isyarat.
Rasional :
Dengan mengetahui metode komunikasi yang diinginkan oleh klien maka metode yang akan
digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan klien.
2.Kaji kemampuan untuk menerima pesan secara verbal.
a.Jika ia dapat mendengar pada satu telinga, berbicara dengan perlahan dan dengan jelas
langsung ke telinga yang baik (hal ini lebih baik daripada berbicara dengan keras).
1)Tempatkan klien dengan telinga yang baik berhadapan dengan pintu.
2)Dekati klien dari sisi telinga yang baik.
b.Jika klien dapat membaca ucapan :
1)Lihat langsung pada klien dan bicaralah lambat dan jelas.
2)Hindari berdiri di depan cahaya karena dapat menyebabkan klien tidak dapat membaca bibi
anda.
c.Perkecil distraksi yang dapat menghambat konsentrasi klien.
1)Minimalkan percakapan jika klien kelelahan atau gunakan komunikasi tertulis.
2)Tegaskan komunikasi penting dengan menuliskannya.
d.Jika ia hanya mampu bahasa isyarat, sediakan penerjemah. Alamatkan semua komunikasi
pada klien, tidak kepada penerjemah. Jadi seolah-olah perawat sendiri yang langsung
berbicara kepada klien dnegan mengabaikan keberadaan penerjemah.
Rasional :
Pesan yang ingin disampaikan oleh perawat kepada klien dapat diterima dengan baik oleh
klien.
3.Gunakan faktor-faktor yang meningkatkan pendengaran dan pemahaman.
a.Bicara dengan jelas, menghadap individu.
b.Ulangi jika klien tidak memahami seluruh isi pembicaraan.
c.Gunakan rabaan dan isyarat untuk meningkatkan komunikasi.
d.Validasi pemahaman individu dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan jawaban
lebih dari ya dan tidak.
Rasional :
Memungkinkan komunikasi dua arah anatara perawat dengan klien dapat berjalan dnegan
baik dan klien dapat menerima pesan perawat secara tepat.
Diagnosa Keperawatan
Perubahan persepsi/sensoris berhubungan dnegan obstruksi, infeksi di telinga tengah atau
kerusakan di saraf pendengaran.
Tujuan
Persepsi / sensoris baik.
Kriteria hasil
Klien akan mengalami peningkatan persepsi/sensoris pendengaran sampai pada tingkat
fungsional.
Intervensi Keperawatan :
1.Ajarkan klien untuk menggunakan dan merawat alat pendengaran secara tepat.
Rasional :
Keefektifan alat pendengaran tergantung pada tipe gangguan/ketulian, pemakaian serta
perawatannya yang tepat.
2.Instruksikan klien untuk menggunakan teknik-teknik yang aman sehingga dapat mencegah
terjadinya ketulian lebih jauh.
Rasional :
Apabila penyebab pokok ketulian tidak progresif, maka pendengaran yang tersisa sensitif
terhadap trauma dan infeksi sehingga harus dilindungi.
3.Observasi tanda-tanda awal kehilangan pendengaran yang lanjut.
Rasional :
Diagnosa dini terhadap keadaan telinga atau terhadap masalah-masalah pendengaran rusak
secara permanen.
4.Instruksikan klien untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan (baik itu
antibiotik sistemik maupun lokal).
Rasional :
Penghentian terapi antibiotika sebelum waktunya dapat menyebabkan organisme sisa
berkembang biak sehingga infeksi akan berlanjut.
Diagnosa Keperawatan
Cemas berhubuangan dengan prosedur operasi, diagnosis, prognosis, anestesi, nyeri,
hilangnya fungsi, kemungkinan penurunan pendengaran lebih besar setelah operasi.
Tujuan
Rasa cemas klien akan berkurang/hilang.
Kriteria hasil
Klien mampu mengungkapkan ketakutan/kekhawatirannya.
Intervensi Keperawatan :
1.Mengatakan hal sejujurnya kepada klien ketika mendiskusikan mengenai kemungkinan
kemajuan dari fungsi pendengarannya untuk mempertahankan harapan klien dalam
berkomunikasi.
Rasional :
Harapan-harapan yang tidak realistik tiak dapat mengurangi kecemasan, justru malah
menimbulkan ketidak percayaan klien terhadap perawat. Menunjukkan kepada klien bahwa
dia dapat berkomunikasi dengan efektif tanpa menggunakan alat khusus, sehingga dapat
mengurangi rasa cemasnya.
2.Berikan informasi mengenai kelompok yang juga pernah mengalami gangguan seperti yang
dialami klien untuk memberikan dukungan kepada klien.
Rasional :
Dukungan dari bebarapa orang yang memiliki pengalaman yang sama akan sangat membantu
klien.
3.Berikan informasi mengenai sumber-sumber dan alat-lat yang tersedia yang dapat
membantu klien.
Rasional :
Agar klien menyadari sumber-sumber apa saja yang ada disekitarnya yang dapat mendukung
dia untuk berkomunikasi.
Secara umum, mastoiditis agak sederhana untuk mencegah. Jika pasien dengan infeksi
telinga mencari pengobatan segera dan menerima pengobatan selesai, antibiotik biasanya
akan menyembuhkan infeksi dan mencegah penyebarannya. Untuk alasan ini, mastoiditis
jarang terjadi di negara maju.