You are on page 1of 32

PROSES LAKTASI DAN

MENYUSUI
TUJUAN KHUSUS
Mengetahui anatomi dam fisiologi payudara
Menjelaskan dukungan bidan untuk dalam pemberian Asi
Menjelaskan manfaat pemberian Asi
Menjelaskan komposisi gizi dalam Asi
Menjelaskan upaya untuk memperbanyak, memperlancar dan
meningkatkan kualitas Asi
Mempraktekkan penyuluhan tentang dukungan, manfaat,
komposisi dan upaya dalam memperbanyak Asi
Anatomi & fisiologi payudara
• Payudara wanita di sebut juga glandula mamae
merupakan alat reproduksi tambahan
• Letaknya di setiap sisi sternum dan meluas setinggi
antara costa ke dua dan ke enam pada fasia super
fisialis dinding rongga dada di atas muskulus pectoralis
mayor dan di buat stabil oleh ligamen suspensorium
• Masing-masing payudara berbentuk tonjolan setengah
bola dan mempunyai ekor (cauda) dan jaringan yang
meluas ke ketiak (axila) cauda axiilaris spance
• Ukuran payudara berbeda untuk setiap individu dan
tergantung pada stadium perkembangan dan umur.
Tidak jarang salah satu payudara agak besar di banding
payudara yang lain.
STRUKTUR PAYUDARA
• Cauda Axilaris Spence
Jaringan payudara yang meluas kearah axilla

• Areola
Daerah lingkaran yang terdiri dari kulit yang longgar &
mengalami pigmentasi serta bergaris tengah± 2.5 cm. Areola
berwarna merah muda pada wanita berkulit cerah, lebih
gelap pada wanita berkulit coklat & warna tersebut menjadi
lebih gelap pada waktu hamil, di areola terdapat 20 glandula
sebacea. Pada kehamilan areola ini membesar disebut
tuberculum Montgomery
LANJUTAN...
• Papilla mamae.
Terletak di pusat areola mamae setinggi iga (costa) ke-4,
papilla mamae merupakan suatu tonjolan dengan panjang ±
6mm. Tersusun atas jaringan erektill berpigmen & merupakan
bangunan yg sangat peka. Permukaan papilla mamae
berlubang berupa ostium papillare kecil yang merupakan
muara ductus lactifer. Ductus lactifer ini dilapisi oleh epitel
payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga
mengandung sejumlah jaringan lemak di tutupi oleh kulit
,yang di bagi menjadi ±18 lobus yang dipisah secara sempurna
oleh lembaran-lembaran jaringan fibrossa.
Bagian dari lobus
• Alveoli
Yang mengandung sel-sel mensekresi air susu di sebut Acini di sekeliling
alveoli terdapat juga sel-sel miopitel yang disebut sel keranjang (basket
cell) atau sell laba-laba (spider cell).Yang di rangsang oksitosin
berkonsentrasi mengalirkan air susu ke ductus lactifer.
• Tubulus lactifer
Saluran kecil yang berhubungan dengan alveoli
• Ductus lactifer
Saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer
• Ampula
Bagian dari ductus lactifer yang melebar yang merupakan tempat
menyimpan air susu .Ampulla terletak dibawah areola
PROSES LAKTASI
• Selama kehamilan, hormon estrogen dan progesteron
menginduksi (membangkitkan) perkembangan alveolus dan
duktus laktiferus didalam mamae (payudara), sehingga
menstimulasi (merangsang) produksi kolostrum.

• Sesudah bayi dilahirkan, disusul kemudian terjadinya


peristiwa penurunan kadar hormon estrogen. Penurunan
kadar estrogen ini mendorong naiknya hormon prolaktin
sehingga mendorong produksi ASI.
Refleks “let down” atau “Pelepasan
ASI”
• Sekresi ASI berada dibawah pengaruh atau
dikendalikan oleh neuro endokrin. Ketika bayi
menghisap puting susu menyebabkan timbulnya
rangsangan yang menyebabkan terjadinya produksi
oksitosin.

• Oksitosin merangsang terjadinya kontraksi sel-sel


mioepitel.
Dukungan Bidan Dalam
Pemberian ASI
1. Biarkan bayi bersama ibunya segera sesudah dilahirkan selama
beberapa jam pertama.
2. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah
masalah umum yang timbul.
3. Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI.
4. Bayi harus ditempatkan dekat ibunya dikamar yang sama (rawat
gabung/rooming-in).
5. Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin.
6. Jangan memberikan minuman lainnya, yang boleh diberikan hanyalah
kolostrum dan ASI saja
7. Hindari susu botol dan ”dot empeng”
Manfaat Memberian Asi
1. Bagi ibu
• Mengurangi pendarahan setelah melahirkan
• Mengembalikan tubuh ibu pada keadaan sebelum hamil
• Dengan ASI bisa lebih hemat
• Ibu dapat menjalin hubungan batin yang lebih akrab dengan bayi
• Ibu dapat lebih mudah mengenali sifat dan kemauan bayinya.

2. Bagi bayi
• Asi mengandung semua zat gizi yang di perlukan bayi
• Klostrum dapat membentuk antobodi pada tubuh bayi sehingga
mencegah infeksi masuk kedalam tubuh bayi
• ASI mudah dicerna oleh bayi
• Menyusui menumbuhkan jalinan rasa kasih sayang yang penting untuk
Perkembangan dan kecerdasan anak
Komposisi Gizi Dalam ASI
•Komposisi ASI ini ternyata tidak
konstan dan tidak sama dari waktu
ke waktu

•Air Susu Ibu menurut stadium laktasi


– Kolostrum
– Air Susu Transisi/ Peralihan
– Air Susu Matur
Kolostrum
• Merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar
payudara dari hari pertama sampai hari ketiga.
• Merupakan cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan.
• Lebih banyak mengandung protein dan mineral dibandingkan
dengan ASI matur.
• Lebih banyak mengandung antibodi.
• Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan dengan
ASI matur.
• Total energi 58 Kal/100 ml kolostrum.
• Volume ± 150-300 ml/24 jam.
Air Susu Masa Peralihan
• Merupakan ASI peralihan dari kolostrum
sampai menjadi ASI matur, disekresi dari hari
ke-4 sampai hari ke-10.
• Kadar protein makin rendah sedangkan kadar
karbohidrat dan lemak makin tinggi.
Air Susu matur
• Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10
dst.
• Merupakan cairan berwarna putih
kekuningan.
• Tidak menggumpal jika dipanaskan.
Protein di dalam ASI
• ASI mengandung protein yang khusus untuk pertumbuhan
bayi dengan cepat.
• Protein pada ASI disebut “whey” sedangkan protein susu sapi
adalah “casein”.
• Whey adalah protein yang halus sedangkan casein adalah
protein yang kasar, bergumpal, dan sukar dicerna oleh usus
bayi.
• Protein lainnya dalam ASI adalah Lactoferrin.
• Lactoferrin, berfungsi mengangkut zat besi dari ASI kedalam
darah. Disamping itu, protein ini dapat memilah bakteri yang
berbahaya dan bakteri yang berguna di dalam usus.
Upaya Memperbanyak,
Memperlancar dan Meningkatkan
Kualitas ASI
• Upaya memperbanyak dan memperlancar ASI
– Pada minggu-minggu pertama harus lebih sering menyusui untuk
merangsang produksinya
– Berikan bayi, kedua buah dada ibu tiap kali menyusui, juga untuk
merangsang produksinya
– Biarkan bayi menghisap lama pada tiap buah dada. Makin lama
dihisap, makin banyak rangsangannya.
– Jangan terburu-buru memberi susu formula bayi sebagai tambahan.
Perlahan-lahan ASI akan cukup diproduksi.
Lanjutan…
– Ibu dianjurkan minum yang banyak (8-10 gelas per hari)
baik berupa susu maupun air putih. Karena ASI yang
diberikan pada bayi mengandung banyak air.
– Makanan ibu sehari-hari harus cukup dan berkualitas, baik
untuk menunjang pertumbuhan dan menjaga kesehatan
bayinya.
– Ibu harus banyak istirahat, karena keadaan tegang dan
kurang tidur dapat menurunkan produksi ASI.
– Bilamana produksi ASI tidak cukup dapat dicoba dengan
memberikan obat pada ibu, seperti tablet moloco B12
untuk menambah produksi ASInya.
Lanjutan…
• Cara meningkatkan kualitas ASI
– Minumlah susu 1 liter setiap hari.
– Daun katuk dan kacang hijau membuat air susu lebih
banyak keluar.
– Selain itu, faktor jiwa pun penting, ibu yang hidup tenang
lebih banyak mengeluarkan susu dari pada ibu yang
sedang dalam kesedihan.
– Melakukan perawatan buah dada.
– Dengan obat-obatan sesuai petunjuk dokter.
Tanda Bayi Cukup Asi

– Bayi kencing sedikitnya 6 (enam) kali dalam 24


jam dan warnanya jernih sampai kuning muda
– Bayi sering buang air besar berwarna
kekuningan “berbiji”
– Bayi tampak puas, tidur cukup.
lanjutan
– Bayi setidaknya menyusui 10-12 kali dalam 24 jam
– Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
selesai menyusui
– Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI,
setiap bayi mulai menyusu
– Bayi bertambah berat badannya
ASI Ekslusif

adalah pemberian Asi sedini mungkin setelah


lahir sampai bayi berumur 6 bulan tanpa
pemberian makanan lain, walaupun hanya air
putih
Cara Merawat Payudara

• Menjaga payudara tetap bersih dan kering,


terutama puting susu
• Menggunakan BH yang menyokong payudara
• Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum
atau ASI yang keluar pada sekitar puting susu
setiap kali selesai menyusui
lanjutan
• Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu
yang tidak lecet
• Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan
selama 24 jam. ASI dikeluarkan dan diminumkan
dengan menggunakan sendok
• Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum
parasetamol 1 tablet setiap 4-6 jam
lanjutan
• Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI
,lakukan:
Pengompresan payudara dengan menggunakan kain
basah dan hangat selama 5 menit
• Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau
gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah
”z” menuju puting
lanjutan
• Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara
sehingga puting susu menjadi lunak
• Susukan bayi setiap 2-3 Jam.Apabila tidak dapat
mengisap seluruh ASI sisanya keluarkan dengan
tangan
• Letakkan kain dingin pada payudara setelah
menyusui
Cara Menyusui Yang Benar

• Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui .Siapkan peralatan,


seperti kapas, air hangat, handuk kecil yang bersih atau tisu, bantal
untuk menopang bayi, selimut kecil, dan penopang kaki ibu. Siapkan
semua sesuai dengan kebutuhan

• Baringkan bayi di atas bantal dengan baik sehingga posisi bayi saling
berhadapan dengan ibu. Perut ibu berhadapan dan bersentuhan
dengan perut bayi. Perhatikan kepala agar tidak terjadi pemuntiran
leher dan punggung bayi harus lurus (tidak membungkuk)
lanjutan
• Mula-mula masase payudara dan
keluarkan sedikit ASI untuk membasahi
puting susu
• Topang payudara dengan tangan kiri atau
tangan kanan dan empat jari menahan
bagian bawah areola mamae sampai bayi
membuka mulutnya
lanjutan
• Setelah bayi siap menyusu masukkan puting susu
sampai daerah areola mamae masuk ke mulut
bayi.
• Pastikan bayi menghisap dengan benar dan
biarkan bayi bersandar kearah ibu.
• Pertahankan posisi bayi yang tepat dan nyaman
sehingga memungkinkan bayi dapat menghisap
lanjutan

• Susui bayi selama ia mau dan berikan ASI


secara bergantian pada kedua payudara
• Bila menghadapi masalah, segera cari
bantuan petugas yang memahami
tatalaksana ASI
lanjutan

• Setelah bayi selesai menyusu, sebaiknya puting susu


dan sekitarnya dibasahi oleh ASI Setelah menyusui
• Bila bayi tidak tidur sendawakan bayi dengan
meletakan bayi telungkup kemudian punggungnya
ditepuk-tepuk secara perlahan atau bayi ditidurkan
telungkup di pangkuan dan tepuk punggung bayi
Masalah Dalam Memberian ASI
• Puting susu lecet atau luka
• Payudara bengkak
• Tersumbatnya saluran laktiferus atau duktus laktiferus
• Mastitis atau radang payudara
• Abses payudara
• ASI berkurang
• Bayi bingung puting
• Bayi enggan menyusu
• Bayi sering menangis
• Bayi berat lahir rendah (BBLR)
• Bayi kembar
• Bayi sumbing
• Ikterus pada neonatus
Thank You
So Much

You might also like