Professional Documents
Culture Documents
BAB 5
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit
milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama
Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di lahan yang luas
di pinggiran kota Medan Indonesia. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
merupakan Rumah Sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes no.
547/Menkes/SK/VII/1998 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan
SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991.
Berikut ini dapat diketahui distribusi proporsi ibu bersalin dengan seksio
sesarea berdasarkan tahun dari seluruh persalinan di bagian Obstetrik di RSUP. H.
Adam Malik tahun 2007-2008.
Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Tahun di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008
tahun 2007 dari total 342 jumlah persalinan, ibu yang bersalin dengan seksio sesarea
sebanyak 64 orang dengan proporsi 18,71% dan pada tahun 2008 dari total 296
jumlah persalinan, ibu yang bersalin dengan seksio sesarea sebanyak 52 orang dengan
proporsi 17,56%.
5.1.3. Sosiodemografi
Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Faktor Sosiodemografi Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008
No Sosiodemografi Frekuensi %
1. Umur
a. < 20 tahun 4 3.4
b. 20 – 35 tahun 90 77.6
c. > 35 tahun 22 19
Total 116 100
2. Agama
a. Islam 68 58.6
b. Kristen Katolik 14 12.1
c. Kristen Protestan 34 29.3
Total 116 100
3. Tingkat Pendidikan
a. Sekolah Dasar (SD) 18 15.5
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 35 30.2
c. Sekolah Menengah Atas (SMA) 54 46.6
d. Akademi/Perguruan Tinggi 9 7.8
Total 116 100
4. Pekerjaan
a. Ibu Rumah Tangga (IRT) 66 56.9
b. Peg.Negeri/Peg.Swasta/Wiraswasta 50 43.1
Total 116 100
37
Dari tabel 5.2. dapat dilihat distribusi ibu bersalin dengan seksio sesarea
berdasarkan sosiodemografi. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelompok umur
yang terbanyak melahirkan melalui seksio sesarea adalah 20-35 tahun yaitu sebanyak
90 orang (77,6%) diikuti dengan kelompok umur >35 tahun yaitu sebanyak 22 orang
(19%) dan yang terkecil adalah kelompok umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 orang
(3,4%).
Berdasarkan pekerjaan, yang tertinggi adalah ibu rumah tangga (IRT) yaitu
sebanyak 66 orang (56,9%) dan yang terendah adalah Peg.Negeri / Peg.Swasta /
Wiraswasta yaitu sebanyak 50 orang (43,1%).
Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Faktor Mediko Obstetri Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008
a. 0 33 28,4
b. 1 – 3 68 58,6
c. > 3 15 12,9
Total 116 100
2. Riwayat Penyakit
a. Ada (DM, Hipertensi, Asma) 3 2,6
b. Tiada 113 97,4
Total 116 100
3. Riwayat Kehamilan
a. Normal 64 55,2
b. Tidak Normal (Abortus, Perdarahan) 19 16,4
c. Tidak Ada Riwayat Kehamilan 33 28,4
Total 116 100
4. Riwayat Persalinan
a. Partus Spontan 31 26,7
b. Seksio Sesarea 40 34,5
c. Ekstraksi Vakum 2 1,7
d. Gabungan (PS + SS + EV) 6 5,2
e. Tidak Ada 37 31,9
Total 116 100
5. Riwayat SS Sebelumnya Atas Indikasi
a. Panggul Sempit 14 30,4
b. Disproporsi Sefalo-Pelvik 3 6,6
c. Partus Lama 1 2,2
d. Partus Tak Maju 5 10,9
e. Pre-Eklamsi dan Hipertensi 8 17,4
f. Malpresentasi Janin 2 4,3
g. Kematian Janin Dalam Kandungan 2 4,3
h. Tidak diketahui indikasinya 11 23,9
Total 46 100
39
Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa berdasarkan faktor mediko obstetri,
jumlah paritas yang tertinggi adalah dengan 1-3 paritas sebanyak 68 orang (58,6%)
diikuti dengan 0 paritas sebanyak 33 orang (28,4%) dan yang terendah dengan jumlah
paritas >3 sebanyak 15 orang (12,9%).
Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Indikasi Seksio Sesarea Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008.
Dari tabel 5.4. dapat diketahui bahwa ibu yang menjalani seksio sesarea di
RSUP. Haji Adam Malik semuanya adalah atas indikasi medis.
Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Indikasi Medis Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008.
Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui indikasi seksio sesarea atas indikasi
medis. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa indikasi seksio sesarea yang tertinggi
adalah karena pre-eklamsi dan hipertensi yaitu sebanyak 27 orang (23,3%), diukuti
dengan malpresentasi janin sebanyak 21 orang (18,1%), panggul sempit sebanyak 20
orang (17,2%), riwayat seksio sesarea sebelumnya sebanyak 15 orang (12,9%), partus
tak maju sebanyak 11 orang (9,5%), partus lama sebanyak 4 orang (10,3%),
disproporsi sefalo-pelvik sebanyak 6 orang (5,2%), plasenta previa sebanyak 3 orang
(2,6%) dan yang terendah yaitu kematian janin dalam kandungan yaitu sebanyak 1
orang (0,9%).
5.2. Pembahasan
5.2.1. Kecendurungan Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Tahun 2007- 2008.
5.2.2. Sosiodemografi
Umur rata-rata dari seluruh ibu bersalin dengan seksio sesarea di RSUP. H.
Adam Malik tahun 2007 dan 2008 adalah dalam kelompok umur 20-35 tahun atau
masa aktif reproduksi sehat yaitu sebesar 77,6%.
Kehamilan dan persalinan yang terjadi pada kelompok umur yang digolongkan
beresiko seperti yang telah dijelaskan diatas akan menimbulkan banyak penyulit.
Penyulit yang tersering ditemukan adalah anemia. Anemia dapat menimbulkan
bahaya pada kehamilan dan persalinan. Bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan
adalah terhambatnya tumbuh kembang janin, abortus, persalinan prematuritas,
ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum yang disebabkan salutio plasenta dan
plasenta previa. Bahaya yang dapat ditemukan pada saat persalinan seperti adanya
gangguan his atau kekuatan mengedan, kala I yang lama, kala II yang lama yang lama
sehingga memerlukan tindakan operatif kebidanan (Manuaba,1998:13)
43
Proporsi tertinggi ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea adalah dengan
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 47% dan yang
terendah dengan tingkat pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi sebanyak 8%.
Tingkat Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang telah dilalui oleh
seseorang. Tingkat pendidikan seseorang akan memberikan pengaruh terhadap
pemahaman tentang sebuah pengalaman dan rangsang yang diberikan melalaui
belajar dan media lainnya. Pengetahuan atau pendidikan tentang kesehatan akan
berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah (Notoadmojo, 2003).
Proporsi tertinggi ibu yang melahirkan melalui seksio sesarea adalah dengan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 57%. Hal ini mungkin
disebabkan ibu rumah tangga mempunyai pengetahuan ‘antenatal care’ kurang.
Ibu yang bekerja disektor formal umumnya memiliki akses yang lebih baik
terhadap berbagai informasi termasuk kesehatan ‘antenatal care’, dan lebih mandiri
dalam memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya (termasuk kesehatan dan
kehamilannya) dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Dari data yang di dapat
diketahui bahwa sebabagian besar ibu bersalin dengan seksio sesarea adalah ibu
rumah tangga yang mana hal ini dapat mempengaruhi akses ibu terhadap informasi
kesehatan sehingga ibu kurang tanggap dalam mengantisipasi kesulitan dalam
kehamilannya dan persalinannya.
Proporsi ibu yang menjalani seksio sesarea yang tertinggi adalah dengan
jumlah paritas 1 - 3 yaitu sebanyak 59% dan yang terendah adalah yang jumlah
paritasnya > 3 sebanyak 13%.
Persentase ibu bersalin dengan seksio sesarea yang tidak mempunyai riwayat
penyakit adalah sebanyak 97% dan yang mempunyai riwayat penyakit adalah
sebanyak 3%.
Ibu yang dideteksi mempunyai riwayat kehamilan yang tidak normal seperti
abortus, perdarahan, preeeklampsia dan eklampsia akan dilakukan pengawasan
‘antenatal care’ dengan baik untuk mencegah ibu tersebut untuk berisiko melahirkan
melalui seksio sesarea sehinggakan jumlah ibu yang mempunyai riwayat kehamilan
tidak normal mempunyai risiko yang lebih rendah untuk seksio sesarea.