You are on page 1of 13

35

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan rumah sakit
milik pemerintah. Rumah sakit ini dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama
Pemerintah Daerah Prov. Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di lahan yang luas
di pinggiran kota Medan Indonesia. Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
merupakan Rumah Sakit tipe A sesuai dengan SK Menkes no.
547/Menkes/SK/VII/1998 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan
SK Menkes No. 502/Menkes/SK/IX/1991.

5.1.2. Proporsi Persalinan Dengan Seksio Sesarea

Berikut ini dapat diketahui distribusi proporsi ibu bersalin dengan seksio
sesarea berdasarkan tahun dari seluruh persalinan di bagian Obstetrik di RSUP. H.
Adam Malik tahun 2007-2008.

Tabel 5.1. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Tahun di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

No. Tahun Jumlah ibu bersalin Jumlah Proporsi (%)


dengan seksio sesarea persalinan
1 2007 64 342 18,71
2 2008 52 296 17,56
Total 116 638
Pada tabel 5.1. di atas dapat dilihat bahwa jumlah ibu bersalin dengan seksio
sesarea di RSUP. H. Adam Malik pada tahun 2007-2008 adalah sebanyak 116. Pada
36

tahun 2007 dari total 342 jumlah persalinan, ibu yang bersalin dengan seksio sesarea
sebanyak 64 orang dengan proporsi 18,71% dan pada tahun 2008 dari total 296
jumlah persalinan, ibu yang bersalin dengan seksio sesarea sebanyak 52 orang dengan
proporsi 17,56%.

5.1.3. Sosiodemografi

Tabel 5.2. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Faktor Sosiodemografi Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

No Sosiodemografi Frekuensi %
1. Umur
a. < 20 tahun 4 3.4
b. 20 – 35 tahun 90 77.6
c. > 35 tahun 22 19
Total 116 100
2. Agama
a. Islam 68 58.6
b. Kristen Katolik 14 12.1
c. Kristen Protestan 34 29.3
Total 116 100
3. Tingkat Pendidikan
a. Sekolah Dasar (SD) 18 15.5
b. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 35 30.2
c. Sekolah Menengah Atas (SMA) 54 46.6
d. Akademi/Perguruan Tinggi 9 7.8
Total 116 100
4. Pekerjaan
a. Ibu Rumah Tangga (IRT) 66 56.9
b. Peg.Negeri/Peg.Swasta/Wiraswasta 50 43.1
Total 116 100
37

Dari tabel 5.2. dapat dilihat distribusi ibu bersalin dengan seksio sesarea
berdasarkan sosiodemografi. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa kelompok umur
yang terbanyak melahirkan melalui seksio sesarea adalah 20-35 tahun yaitu sebanyak
90 orang (77,6%) diikuti dengan kelompok umur >35 tahun yaitu sebanyak 22 orang
(19%) dan yang terkecil adalah kelompok umur <20 tahun yaitu sebanyak 4 orang
(3,4%).

Berdasarkan agama, yang terbesar adalah yang beragama Islam yaitu


sebanyak 68 orang (58,6%) diikuti oleh yang beragama Kristen Protesten sebanyak
34 orang (29,3%) dan terendah adalah yang beragama Kristen Katolik yaitu sebanyak
14 orang (12,1%).

Berdasarkan tingkat pendidikan, yang tertinggi dengan tingkat pendidikan


Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 54 orang (15,5%), diikuti dengan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 35 orang (30,2%), Sekolah Dasar (SD)
sebanyak 18 orang (15,5%) dan yang terendah adalah yang tingkat pendidikannya
tahap Akademi / Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 9 orang (7,8%).

Berdasarkan pekerjaan, yang tertinggi adalah ibu rumah tangga (IRT) yaitu
sebanyak 66 orang (56,9%) dan yang terendah adalah Peg.Negeri / Peg.Swasta /
Wiraswasta yaitu sebanyak 50 orang (43,1%).

5.1.4. Mediko Obstetri

Tabel 5.3. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Faktor Mediko Obstetri Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

No Mediko Obstetri Frekuensi %


1. Jumlah Paritas
38

a. 0 33 28,4
b. 1 – 3 68 58,6
c. > 3 15 12,9
Total 116 100
2. Riwayat Penyakit
a. Ada (DM, Hipertensi, Asma) 3 2,6
b. Tiada 113 97,4
Total 116 100
3. Riwayat Kehamilan
a. Normal 64 55,2
b. Tidak Normal (Abortus, Perdarahan) 19 16,4
c. Tidak Ada Riwayat Kehamilan 33 28,4
Total 116 100
4. Riwayat Persalinan
a. Partus Spontan 31 26,7
b. Seksio Sesarea 40 34,5
c. Ekstraksi Vakum 2 1,7
d. Gabungan (PS + SS + EV) 6 5,2
e. Tidak Ada 37 31,9
Total 116 100
5. Riwayat SS Sebelumnya Atas Indikasi
a. Panggul Sempit 14 30,4
b. Disproporsi Sefalo-Pelvik 3 6,6
c. Partus Lama 1 2,2
d. Partus Tak Maju 5 10,9
e. Pre-Eklamsi dan Hipertensi 8 17,4
f. Malpresentasi Janin 2 4,3
g. Kematian Janin Dalam Kandungan 2 4,3
h. Tidak diketahui indikasinya 11 23,9
Total 46 100
39

Dari tabel 5.3. dapat diketahui bahwa berdasarkan faktor mediko obstetri,
jumlah paritas yang tertinggi adalah dengan 1-3 paritas sebanyak 68 orang (58,6%)
diikuti dengan 0 paritas sebanyak 33 orang (28,4%) dan yang terendah dengan jumlah
paritas >3 sebanyak 15 orang (12,9%).

Berdasarkan riwayat penyakit, yang tertinggi sebanyak 113 orang (97,4%)


tidak mempunyai penyakit dan hanya 3 orang (2.6%) orang yang mempunyai
penyakit.

Berdasarkan riwayat kehamilan, yang tertinggi adalah yang normal yaitu


sebanyak 64 orang (55,2%) diikuti dengan tidak ada riwayat kehamilan yaitu
sebanyak 33 orang (28,4%) dan yang terendah adalah yang tidak normal (abortus,
perdarahan) yaitu sebanyak 19 orang (16,4%).

Berdasarkan riwayat persalinan, yang tertinggi adalah persalinan melalui


seksio sesarea yaitu sebanyak 40 orang (35,5%) diikuti dengan tidak ada riwayat
persalinan yaitu sebanyak 37 orang (31,9%), partus spontan sebanyak 31 orang
(26,7%), gabungan yaitu riwayat persalinan yang sebelumnya terdiri dari partus
spontan, seksio sesarea atau ekstraksi vakum sebanyak 6 orang (5,2%) dan yang
terendah adalah persalinan melalui ekstraksi vakum / forcep sebanyak 2 orang
(1,7%).

Berdasarkan riwayat persalinan yang melahirkan melalui seksio sesarea,


indikasi persalinan seksio sesarea pada persalinan yang sebelumnya yang tertinggi
adalah atas indikasi panggul sempit yaitu sebanyak 14 orang (30,4%) diikuti oleh pre-
eklamsi dan hipertensi sebanyak 8 orang (17,4%), partus tak maju sebanyak 5 orang
(10,9%), disproporsi sefalo-pelvik sebanyak 3 orang (6,6%), malpresentasi janin dan
kematian janin dalam kandungan masing-masing sebanyak 2 orang (4,3%) dan
sebanyak 11 orang (23,9%) tidak diketahui indikasinya.
40

5.1.5. Indikasi Seksio Sesarea

Tabel 5.4. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Indikasi Seksio Sesarea Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008.

No Indikasi Seksio Sesarea Frekuensi %


1. Indikasi Medis 116 100
2. Indikasi Non Medis 0 0
Total 116 100

Dari tabel 5.4. dapat diketahui bahwa ibu yang menjalani seksio sesarea di
RSUP. Haji Adam Malik semuanya adalah atas indikasi medis.

5.1.6 Seksio Sesarea Atas Indikasi Medis

Tabel 5.5. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan
Indikasi Medis Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008.

No. Sesksio Sesarea Atas Indikasi Medis Frekuensi %


1. Indikasi Seksio Sesarea
a. Plasenta Previa 3 2,6
b. Panggul Sempit 20 17,2
c. Disproporsi Sefalo-Pelvik 6 5,2
d. Partus Lama 12 10,3
e. Partus Tak Maju 11 9,5
f. Pre-Eklamsi dan Hipertensi 27 23,3
41

g. Malpresentasi Janin 21 18,1


h. Riwayat SS Sebelumnya 15 12,9
i. Kematian Janin Dalam Kandungan 1 0,9
Total 116 100

Berdasarkan tabel 5.5. dapat diketahui indikasi seksio sesarea atas indikasi
medis. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa indikasi seksio sesarea yang tertinggi
adalah karena pre-eklamsi dan hipertensi yaitu sebanyak 27 orang (23,3%), diukuti
dengan malpresentasi janin sebanyak 21 orang (18,1%), panggul sempit sebanyak 20
orang (17,2%), riwayat seksio sesarea sebelumnya sebanyak 15 orang (12,9%), partus
tak maju sebanyak 11 orang (9,5%), partus lama sebanyak 4 orang (10,3%),
disproporsi sefalo-pelvik sebanyak 6 orang (5,2%), plasenta previa sebanyak 3 orang
(2,6%) dan yang terendah yaitu kematian janin dalam kandungan yaitu sebanyak 1
orang (0,9%).

5.2. Pembahasan

5.2.1. Kecendurungan Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Tahun 2007- 2008.

Terdapat penurunan jumlah kasus persalinan seksio sesarea dari 64 orang


(18,71%) pada 2007 menjadi 52 orang pada 2008 (17,56%), hal ini mungkin
disebabkan oleh pengawasan antenatal care yang bertambah baik. Penurunan angka
persalinan dengan seksio sesarea sesuai dengan program yang dicadangkan
Department Kesehatan RI untuk menurunkan jumlah persalinan dengan seksio
sesarea karena resiko kematian ibu bersalin dengan seksio sesarea lima kali lebih
besar daripada persalinan pervaginam (Kasdu Dini, 2003).
42

Departmen Kesehatan RI pada tanggal 12 September 2000 menetapkan


batasan dari persalinan seksio sesarea yaitu boleh 20% dari seluruh persalinan di
Rumah Sakit Pendidokan atau rujukan Provinsi, dan 15% di Rumah Sakit Swasta
(Mochtar, 1998).

5.2.2. Sosiodemografi

5.2.2.1. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Umur Tahun 2007 -2008

Umur rata-rata dari seluruh ibu bersalin dengan seksio sesarea di RSUP. H.
Adam Malik tahun 2007 dan 2008 adalah dalam kelompok umur 20-35 tahun atau
masa aktif reproduksi sehat yaitu sebesar 77,6%.

Bila berada di bawah umur 20 tahun organ-organ reproduksi belum sempurna


secara keseluruhan dan ini berisiko untuk terjadi untuk komplikasi ketika kehamilan
dan persalinan. Menurut Depkes RI, kehamilan yang terjadi diatas 35 tahun dianggap
sangat berbahaya sebab alat reproduksi maupun fisik sudah jauh menurun. (Depkes
RI 1993)

Kehamilan dan persalinan yang terjadi pada kelompok umur yang digolongkan
beresiko seperti yang telah dijelaskan diatas akan menimbulkan banyak penyulit.
Penyulit yang tersering ditemukan adalah anemia. Anemia dapat menimbulkan
bahaya pada kehamilan dan persalinan. Bahaya yang dapat terjadi pada kehamilan
adalah terhambatnya tumbuh kembang janin, abortus, persalinan prematuritas,
ketuban pecah dini dan perdarahan antepartum yang disebabkan salutio plasenta dan
plasenta previa. Bahaya yang dapat ditemukan pada saat persalinan seperti adanya
gangguan his atau kekuatan mengedan, kala I yang lama, kala II yang lama yang lama
sehingga memerlukan tindakan operatif kebidanan (Manuaba,1998:13)
43

5.2.2.2. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Agama Tahun 2007 - 2008

Proporsi tentinggi ibu bersalin dengan seksio sesarea di RSUP. H. Adam


Malik tahun 2007 – 2008 adalah yang beragama Islam yaitu sebanyak 58,6%. Hal ini
sesuai dengan distribusi penduduk di Sumatera Utara berdasarkan sumber dari Dinas
Komunikasi dan Informatika yang menunjukkan bahwa proporsi penduduk di
Sumatera Utara yang beragama Islam adalah tertinggi yaitu sebanyak 7.530.839
orang (65,45 %), Khatolik sebanyak 550.456 orang (4,78 %) , Protestan sebanyak
3.062.965 orang (26,62 %), Hindu sebanyak 21.329 (0,19 %), Budha sebanyak
324.864 (2,82 %) dan lainnya sebanyak 16.355 orang (0,14 %).

5.2.2.3. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Tingkat Pendidikan Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

Proporsi tertinggi ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea adalah dengan
tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu sebanyak 47% dan yang
terendah dengan tingkat pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi sebanyak 8%.

Tingkat Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal yang telah dilalui oleh
seseorang. Tingkat pendidikan seseorang akan memberikan pengaruh terhadap
pemahaman tentang sebuah pengalaman dan rangsang yang diberikan melalaui
belajar dan media lainnya. Pengetahuan atau pendidikan tentang kesehatan akan
berpengaruh terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah (Notoadmojo, 2003).

Tingkat pendidikan ibu mempengaruhi pengetahuan dan kesadarannya dalam


memelihara kesihatan terutama pada masa kehamilan. Ibu yang tingkat
pendidikannya rendah itu lebih cendurung kurang memperhatikan kesehatan dirinya
akibatnya ibu itu lebih rentan untuk mengalami gangguan dan kelainan selama
kehamilan dan persalinan. Dari data yang didapat, di ketahui ibu yang tingkat
44

pendidikannya tinggi yaitu pada tahap akademi / penguruan tinggi mempunyai


jumlah kasus seksio sesarea yang terendah.

5.2.2.4. Distribusi Proporsi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Pekerjaan Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

Proporsi tertinggi ibu yang melahirkan melalui seksio sesarea adalah dengan
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 57%. Hal ini mungkin
disebabkan ibu rumah tangga mempunyai pengetahuan ‘antenatal care’ kurang.

Ibu yang bekerja disektor formal umumnya memiliki akses yang lebih baik
terhadap berbagai informasi termasuk kesehatan ‘antenatal care’, dan lebih mandiri
dalam memutuskan hal yang terbaik bagi dirinya (termasuk kesehatan dan
kehamilannya) dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Dari data yang di dapat
diketahui bahwa sebabagian besar ibu bersalin dengan seksio sesarea adalah ibu
rumah tangga yang mana hal ini dapat mempengaruhi akses ibu terhadap informasi
kesehatan sehingga ibu kurang tanggap dalam mengantisipasi kesulitan dalam
kehamilannya dan persalinannya.

5.2.3. Mediko Obstetri

5.2.3.1. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Jumlah Paritas Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007- 2008

Proporsi ibu yang menjalani seksio sesarea yang tertinggi adalah dengan
jumlah paritas 1 - 3 yaitu sebanyak 59% dan yang terendah adalah yang jumlah
paritasnya > 3 sebanyak 13%.

Paritas sangat berpengaruh dalam reproduksi. Kecendrungan ibu berparitas


rendah lebih baik dari berparitas tinggi. Hal ini disebabkan fungsi reproduksi mulai
menurun. Paritas 2-3 merupakan paritas yang paling aman jika ditinjau dari sudut
45

kematian maternal, sedangkan paritas 1 dan lebih dari 3 mempunyai kematian


maternal yang lebih tinggi (Prawiroharjo,2005)

Secara teori diketahui persalinan pertama sekali biasanya mempunyai resiko


untuk seksio sesarea yang relative tinggi, akan tetapi resiko ini akan menurun pada
paritas kedua dan akan meningkat lagi pada paritas keempat dan seterusnya. Resiko
untuk terjadinya persalinan seksio sesarea pada primigravida dua kali lebih besar
daripada multigravida. Hal ini berbeda dari data yang di dapat, yang menunjukkan
ibu yang multipara mempunyai risiko yang lebih tinggi dari yang primigravida, hal
ini kemungkinan disebabkan oleh karena ibu tersebut sudah mempunyai riwayat
seksio sesarea sebelumnya yang dapat berisiko terhadap terjadinya seksio sesarea
pada persalinan berikutnya.

5.2.3.2. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Riwayat Penyakit Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

Persentase ibu bersalin dengan seksio sesarea yang tidak mempunyai riwayat
penyakit adalah sebanyak 97% dan yang mempunyai riwayat penyakit adalah
sebanyak 3%.

Ibu yang dideteksi mempunyai riwayat penyakit seperti diabetes mellitus,


asma dan hipertensi akan dikelompokkan kepada ibu hamil dengan gawat obstetrik.
Ibu pada kelompok ini membutuhkan penyuluhan berulang kali agar kehamilan
mereka terkontrol supaya tidak membahayakan keselamatan ibu dan anak pada saat
persalinan. Pengawasan ‘antenatal care’ yang baik ini akan mencegah ibu tersebut
untuk berisiko melahirkan melalui seksio sesarea.

5.2.3.3. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Riwayat Kehamilan Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008
46

Proporsi tertinggi ibu bersalin dengan seksio sesarea berdasarkan riwayat


kehamilan adalah dengan riwayat kehamilan normal yaitu sebesar 55% dan yang
terendah dengan riwayat kehamilan yang tidak normal seperti adanya abortus,
perdarahan, preeeklampsia dan eklampsia sebesar 16,4%.

Ibu yang dideteksi mempunyai riwayat kehamilan yang tidak normal seperti
abortus, perdarahan, preeeklampsia dan eklampsia akan dilakukan pengawasan
‘antenatal care’ dengan baik untuk mencegah ibu tersebut untuk berisiko melahirkan
melalui seksio sesarea sehinggakan jumlah ibu yang mempunyai riwayat kehamilan
tidak normal mempunyai risiko yang lebih rendah untuk seksio sesarea.

5.2.3.4. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Riwayat Persalinan Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea yang mempunyai riwayat


persalinan yang tertinggi adalah dengan riwayat persalinan seksio sesarea yaitu
sebanyak 34% dan yang terendah adalah dengan riwayat persalinan ekstraksi vakum
yaitu sebanyak 2,7%.

Persalinan sebelumnya dengan riwayat seksio sesarea, ekstraksi vakum dapat


digolongkan kepada persalinan berisiko tinggi karena hal ini sangat berpengaruh
kepada persalinan berikutnya. Riwayat persalinan seksio sesarea mempunyai resiko 6
kali lebih besar untuk terjadinya persalinan seksio sesarea pada kehamilan berikutnya.

5.2.3.5. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Seksio Sesarea Berdasarkan


Indikasi Riwayat Seksio Sesarea Sebelumnya Di RSUP. H. Adam Malik
Tahun 2007-2008
47

Proporsi ibu bersalin berdasarkan riwayat seksio sesarea sebelumnya yang


tertinggi adalah atas indikasi panggul sempit yaitu sebanyak 31% dan terendah atas
indikasi partus lama yaitu sebanyak 2%.

Panggul sempit mempunyai pengaruh yang besar pada kehamilan maupun


persalinan yang mengakibatkan berbagai komplikasi yang jika tidak ditangani bisa
menyebabkan gawat janin, tindakan seksio sesarea harus dilakukan apabila upaya
untuk melahirkan melalui pervaginam tidak berjaya.

5.2.4. Indikasi Seksio Sesarea

5.2.4.1. Gambaran Distribusi Ibu Bersalin Dengan Sekseo Sesarea Berdasarkan


Indikasi Seksio Sesarea Di RSUP. H. Adam Malik Tahun 2007-2008

Proporsi ibu bersalin dengan seksio sesarea di RSUP. H. Adam Malik


semuanya adalah atas indikasi medis. Berdasarkan indikasi medis, indikasi seksio
sesarea sesarea yang tertinggi adalah atas indikasi pre-eklamsi dan hipertensi yaitu
sebanyak 27 orang (23,3%) dan terendah atas indikasi kematian janin dalam
kandungan yaitu sebanyak 1%.

Ibu yang dideteksi mempunyai pre-eklamsi dan hipertensi akan mempunyai


pengaruh yang besar pada kehamilan maupun persalinan yang mengakibatkan
berbagai komplikasi yang jika tidak ditangani bisa menyebabkan gawat janin,
tindakan seksio sesarea harus dilakukan dalam upaya menyelamatkan ibu dan janin.

You might also like