Professional Documents
Culture Documents
ASSIGNMENT
PROFESI KEPENDIDIDKAN
“ Resume Buku ”
OLEH :
DWI YUNITA
8135077965
Perencanaan pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan untuk melihat masa depan
dalam hal menentukan kebijakan. Prioritas dan biaya pendidikan dengan
mempertimbangkan kenyataan yang ada dalam bidang ekonomi, social, dan politik untuk
mengembangkan sistem pendidikan Negara dan peserta didik yang dilayani oleh sistem
tersebut.
Jadi secara konseptual bahwa perencanaan pendidikan itu sangat ditentukan oleh cara,
sifat, dan proses pengambilan keputusan, sehingga nampaknya dalam hal ini terdapat
banyak komponen yang ikut berproses didalamnya.
a. Sejarah Perencanaan
Gagasan mengenai perencanaan pendidikan sudah ada sejak jaman dahulu, meskipun
sifatnya murni spekulatif. Tujuan pendidikan menurut plato adalah untuk kebahagian
individu dan kesejahteraan Negara, sedangkan tugas pendidikan adalah untuk mencapai
tujuan itu melalui lembaga-lembaga sosial dimana masing-masing individu harus
menyesuaikan dengan tujuan itu melalui proses seleksi.
b. Karakteristik Perencanan
Pendidikan adalah suatu alat yang sangat kuat untuk mencapai perubahan dan untuk
memperoleh kehidupan yang lebih baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan para pendidikan dan para perencanaan, yaitu :
a. Tenaga kerja,
b. Merencanakan dan menguasai penerimaan murid, kemudian output lulusan dan
hasilnya.
c. Pentingnya Perencanaan
Perencanaan dipandang penting dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain ;
1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan kegiatan.
2. Dengan perencanaan, maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-hal dalam
masa pelaksanaan yang akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara
yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas.
5. Dengan adanya rencana, maka aka nada suatu alat pengukur atau standar untuk
mengadakan pengawasan.
b. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan bagian penting dalam perencanaan, karena harus
dilaksanakan pada waktu yang tepat. Metode pengumpulan data, meliputi :
a. Penggunaan angket atau kuesioner,
Metode angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam jumlah yang banyak
dengan waktu yang singkat.
b. Interview atau wawancara,
Metode interview dapat digunakan untuk mengumpulkan data dimana diperlukan adanya
penjelasan langsung tentag konteks atau area penelitian kepada responden.
c. Studi kepustakaan, dan
Studi bibliografi dilakukan dengan menggali dan mendapatkan informasi yang relevan
dengan masalah yang diteliti.
d. Studi dokumentasi.
Studi dokumentasi ditujukan sebagai sebuah upaya untuk melengkapi data yang
terkumpul dengan dokumen-dokumen yang dapat memperkuat keakuratan data.
c. Tabulasi Data
Proses tabulasi data harus akurat, sehingga diperlukan adanya survey tahunan untuk riset
dan penelitian yang ada guna mendapatkan data yang terbaru. Tabulasi data sangat
diperlukan di dalam perencanaan pendidikan untuk berbagai analisis data.
Dalam mengidentifikasi kecenderungan umum, maka perlu untuk mengkaji antara lain :
a. Menentukan Latar Belakang,
Perencanaan pendidikan akan memberikan kontribusi yang besar jika dapat menilai
efektivitas berbagai program yang ditanganinnya. Empat bidang perhatian perencanaan
pendidikan, yaitu :
a. Sejumlah aktivitas yang tercakup dalam berbagai lembaga pendidikan,
b. Kebutuhan manusia akan lembaga pendidikan,
c. Perencanaan aktivitas fisik yang berkaitan dengan proses dan teknik, dan
d. Administrasi gedung dan peralatan sekolah.
Mengevaluasi Rencana-rencana
Menspesifikasikan Rencana
a. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang jelas diperlukan dalam penyusunan perencanaan yang
kmprehensif. Perencanaan muncul sebagai aktivitas keikutsertaan (participatory) dari
orang yang akan dilayani oleh lingkungan dan yang akan dipengaruhi oleh lingkungan
yang memiliki hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam merencanakan modifikasi atau
pengembangan lingkungan tersebut. Perencanaan pendidikan memberikan rekomendasi
mengenai serangkaian tindakan yang mencapai tujuan yang diinginkan.
Jenis-jenis perencanaan pendidikan, yaitu :
a. Perencanaan pendidikan adaptif,
Perencanaan pendidikan adaptif terjadi karena adanya tanggapan pada suatu
pengembangan yang dilakukan secara eksternal.
b. Perencanaan pendidikan kontingensi,
Perencanaan pendidikan kontingensi merupakan pendekatan yang ditujukan untuk
menciptakan kondisi yang pengaruhnya dapat dielakkan dan diserap dengan biaya atau
kerugian minimal.
c. Perencanaan pendidikan kompulsif,
Perencanaan pendidikan kompulsif menentukan perincian mengenai apa yang seharusnya
dan apa yang diharapkan akan dilakukan. Alat utamanya adalah imbalan (reward) jika
berhasil dan hukuman jika tidak berhasil.
d. Perencanaan pendidikan manipulatif,
Perencanaan pendidikan manipulative mengandalkan berbagai jenis instrumen untuk
mendapatkan suatu keuntungan.
e. Perencanaan pendidikan indikatif,
Perencanaan pendidikan indikatif menyebarkan informasi yang dimaksudkan untuk
memberisinyal yang benar kepada individu dengan harapan agar pada gilirannya akan
mengambil tindakan yang tepat.
f. Perencanaan pendidikan bertahap (incremental),
Perencanaan pendidikan bertahap adalah perencanaan yang mengambil langkah pendek,
mengoreksi kesalahan saat perencanaan itu dilaksanakan.
g. Perencanaan otonomi,
Perencanaan pendidikan otonomi merupakan perencanaan yang dilakukan oleh diri
sendiri dan bukan sebagai bagian dari perencanaan lainnya.
h. Perencanaan pendidikan perbaikan/pemulihan, (amelioratif),
Perencanaan pendidikan amelioratif dirancang untuk memulihkan pada keadaan semula,
tanpa pertimbangan mengenai apa yang mungkin terjadi.
i. Perencanaan pendidikan normatif,
Perencanaan pendidikan normatif merupakan perencanaan jangka panjang.
j. Perencanaan pendidikan fungsional, dan
Perencanaan pendidikan fungsional memusatkan pada aspek tertentu dari seluruh
masalah.
k. Pemprograman pendidikan.
Program pendidikan menentukan pencapaian target, kebutuhan program dan kebutuhan
sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Pelaporan Hasil
Spesifikasi umum untuk penyajian grafik atau statistik antara lain adalah klasifikasi
umum, seperti wilayah pemukiman dengan suatu skema yang menunjukkan kepadatan
tinggi, sedang dan rendah, wilayah perdagangan, jenis-jenis transportasi local, pusat, dan
regional, listrik, telepon, air (utilities), komunikasi dan kelompok industry.
Mengimplementasikan Rencana
a. Penyiapan Program
Perencanaan kebijakan pendidikan menyangkut pengembangan pedoman umum tindakan
oleh sekelompok orang tertentu (elected efficials). Perencanaan program pendidikan
menyangkut persiapan rencana-rencana yang spesifik disertai prosedur-prosedur untuk
diterapkan oleh institusi/organisasi administrasi pendidikan dalam kerangka sistem
pendidikan yang ada. Sedangkan perencanaan program pendidikan menyangkut
persiapan rencana-rencana yang spesifik disertai prosedur-prosedur untuk diterapkan oleh
institusi/organisasi administrasi pendidikan dalam kerangka sistem pendidikan yang ada.
a. Memonitor Perencanaan
Monitoring perencanaan yang sedang berlangsung memungkinkan suatau alat
pengendalian yang baik dalam seluruh proses implementasi. Penjadwalan dapat
digunkana untuk mengidentifikasi setiap aktivitas yang dilaksanakan dan pendekatan
komprehensif. Teknik penjadwalan antar lain :
a. CPM (Critical Path Method), dan
b. PERT (Program Evaluation Reearch Task)
a. Tujuan Pendekatan
Alternatif pendekatan perencanaan pendidikan dalam Pendekatan Kebutuhan Sosial ini
lebih menekankan pada pemerataan kesempatan atau kuantitatif dibandingkan dengan
aspek kualitatif. Pendekatan kebutuhan sosial ini adalah pendekatan tradisional bagi
pembangunan pendidikan dengan menyediakan lembaga-lembaga dan fasilitas demi
memenuhi tekanan-tekanan untuk memasukkan sekolah serta memungkinkan pemberian
kesempatan kepada pemenuhan keinginan-keinginan murid dan orang tuanya secara
bebas.
a. Tujuan Pendekatan
Alternatif pendekatan perencanaan pendidikan dalam Pendekatan Kebutuhan
Ketenagakerjaan mengutamakan kepada keterkaitan lulusan sistem pendidikan dengan
tuntutan terhadap tenaga kerja pada berbagai sektor pembangunan dengan tujuan yang
akan dicapai adalah bahwa pendidikan itu diperlukan untuk membantu lulusan
memperoleh kesempatan kerja yang baik sehingga tingkat kehidupannya dapat diperbaiki
melalui penghasilan sangat appealing karena dikaitkan langsung dengan usaha
pemenuhan kebutuhan dasar setiap orang.
Tekanan dalam Pendekatan Kebutuhan Ketenagakerjaan ini adalah relevansi program
pendidikan dalam berbagai sektor pembangunan dilihat dari pemenuhan ketenagaan.
Pendekatan Kebutuhan Ketenagakerjaan ini bertujuan mengarahkan kegiatan-kegiatan
pendidikan kepada uasaha untuk memenuhi kebutuhan nasional akan tenaga kerja (man
power atau person power)., sehingga diharapkan dapat memberikan keyakinan
penyediaan fasilitas dan pengarahan arus murid benar-benar didasarkan atas perkiraan
kebutuhan tenaga kerja.
b. Kelemahan Pendekatan
Kebanyakan ahli ekonomi memilih pendekatan ketenagakerjaan ini, karena mereka
berpendirian bahwa pertumbuhan ekonomi tidak hanya bergantung pada sumber alam
dan fasilita, tapi juga sumber tenaga kerja yang mengolah, menggunakan serta
mengelolanya.
Masalah yang timbul dalam perencanaan tenaga kerja terutama bagi Negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia, antara lain dalam hal :
a. Jenis dan jumlah lapangan kerja.
b. Persyaratan yang jelas mengenai mutu personil yang dituntut oleh pasaran tenaga
kerja.
c. Perbandingan jumlah personil berdasarkan jenjang keahlian.
d. Kebutuhan yang riil akan tenaga kerja.
a. Tujuan Pendekatan
Alternatif pendekatan perencanaan pendidikan dalam Pendekatan Efisiensi Biaya ini
bersifat ekonomi, karena memiliki pandakan pendidikan memerlukan investasi yang
besar dan karena itu keuntungan dari investasi tersebut harus dapat diperhitungkan
bilamana pendidikan itu memang mempunyai nilai ekonomi. Pendekatan Efisiensi Biaya
merupakan penetuan besarnya investasi dalam dunia pendidikan sesuai dengan hasil,
keuntungan atau efektivitas yang akan diperoleh.
Pendekatan ini adalah bersifat ekonomi dan berpangkal dari konsep Investment in Human
Capital atau investasi pada sumber daya manusia. Pendekatan Efisiensi Biaya
mempunyai implikasi sesuai dengan prinsip ekonomi yaitu program pendidikan yang
mempunyai nilai ekonomi tinggi menempati urutan atau prioritas penting, karena
pendekatan untung rugi mempunyai keterkaitan dengan pendekatan ketenagaan.
c. Penganggaran
Anggaran merupakan alat bagi Pemda untuk mengarahkan dan menjamin kesinambungan
pembangunan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan
karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus
berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas. Anggaran diperlukan karena
adanya masalah keterbatasan sumber daya (scarcity of resources), pilihan (choice), dan
trade offs.
Beberapa peran penting dari anggaran daerah dilihat berdasarkan fungsi utamanya, yaitu :
1. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan yang digunakan untuk merumuskan
tujuan serta sasaran kebijakan sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.
2. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang digunakan untuk mengendalikan
efisiensi pengeluaran dn membatasi kekuasaan atau kewenangan Pemda.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberian fasilitas, dorongan, dan koordinasi
kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.
4. Anggaran sebagai alat politik digunakan untuk memutuskan prioritas-prioritas dan
kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi antar unit kerja dalam organisasi Pemda yang terlibat
dalam proses penyusunan anggaran.
6. Anggaran sebagai alat evaluasi kinerja. Anggaran pada dasarnya merupakan wujud
komitmen Pemda kepada pemberi wewenang (masyarakat) untuk melaksanakan kegiatan
pemerintahan dana pelayanan masyarakat.
7. Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajemen Pemda agar
bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target kinerja.
2. Program-program Pembangunan
Penentuan prioritas program dilakukan dengan mempertimbangkan secara seksama upaya
pencapaian visi, misi pembangunan serta kebijakan-kebijakan khusus. Berdasarkan hal
itu, disusunlah empat kriteria umum untuk menyusun program prioritas. Kriteria-kriteria
yang dimaksud adalah :
1. Keterkaitan program dengan pencapaian target IPM.
2. Penanggulangan kemiskinan.
3. Penyiapan dan peningkatan pranata pembangunan yang meliputi aspek: agama,
hokum, budaya, keamanan, politik, aparatur pemerintah, informasi, ilmu pengetahuan,
dan teknologi.
4. Pengembagan bisnis utama yang meliputi : agribisnis, bisnis kelautan, industri
manufaktur, industri jasa, pariwisata, dan pengembangan sumber daya manusia.