You are on page 1of 16

Zaman geologis

Zaman Kambria, 580-440 juta tahun


silam
Setengah miliar tahun lalu, dunia masih berupa lautan luas. Mahluk bertulang
punggung pertama muncul. Bentuknya seperti ikan dan jumlahnya sangat banyak.
Namanya Pikaia dan merupakan evolusi dari cacing. Ikan pertama ini memiliki ekor
yang belum sempurna karena lebih mirip larva. Ia melumpuhkan mangsanya dengan
menyemprotkan air berkecepatan tinggi hingga mangsa tidak berdaya.
Di daratan, lumut dan ganggang mulai merintis kehidupan. Filamen2 kompleks
merayap ke atas batuan dan merubahnya menjadi tanah. Kadangkala lumut dan
ganggang bersimbiosis menjadi lumut kerak yang lebih kokoh. Dari pernikahan ini,
akar2 pertama menghujam tanah dan menyatakan daratan sebagai dunia baru bagi
kehidupan. Beberapa ganggang tentunya dihinggapi parasit yang ingin pula hidup di
darat. Mahluk2 renik ini menumpang hidup dan mulai beradaptasi pada kondisi
daratan. Mereka menjadi mahluk hidup ke-empat (setelah bakteri, ganggang dan
lumut) yang mengkoloni benua, walaupun mereka masih tergantung pada hidup
ganggang hijau.
Lumut2 mulai mengambil posisi spesial. Ada yang memilih hidup di granit, di tanah
rawa dan ada pula di tanah kering. Sementara itu lumut2 yang lain bekerja sama
dengan para ganggang, sibuk menghancurkan batuan besar menjadi tanah untuk
keturunannya yang lemah. Lumut berkembang biak dengan spora. Mereka melepas
spora dengan bantuan angin dan postur mereka. Lumut umumnya memiliki bagian
yang menjulang tegak yang disebut seta. Di puncak seta terdapat kapsul spora yang
mudah tertiup angin. Kapsul ini dilindungi dengan calyptra, yang juga berfungsi
sebagai penangkap angin. Kapsul2 yang tertiup angin akan tumbuh menjadi lumut
baru. Bagian pertama yang tumbuh tentulah akar. Akar lumut berbeda dengan akar
tumbuhan karena belum sempurna. Akar ini disebut protonema.
Keterangan Gambar:
1. Trilobita
2. brachiopoda: Nisusia
3. molluska : Scenella
4. crinoid
5. vauxia
6. hazelia
7. eifellia
8. cacing priapulid : Ottoia
9. Arthropoda : Sidneyia
10. arthropoda : Leanchoilia
11. arthropoda : Marella
12. arthropoda : Canadaspis
13. arthropoda : Helmetia
14. arthropoda : Burgessia
15. arthropoda : Tegopelte
16. arthropoda : Naraoia
17. arthropoda : Waptia
18. arthropoda : Sanctacaris
19. arthropoda : Odaraia
20. Lobopoda : Hallucigenia
21. Lobopoda : Aysheaia
22. chordata : Pikaia
23. Haplophrentis
24. opabinia
25. Dinomischus
26. Wiwaxia
27. Amiskwia
28. Anomalocaris
Kembali ke samudera. Di balik air yang bergelombang, bergerak beraneka satwa.
Seekor monster raksasa yang hampir seluruhnya terbuat dari tulang, Laggania
Cambria, menjadi predator yang menggantikan posisi trilobita di puncak rantai
makanan. Mereka dengan taring besarnya mencengkeram dan menelan trilobita2
kecil tak berdaya. Beberapa hewan mirip udang dengan lidah panjang, opabinia,
bergerak begitu cepat meluncur ke dasar lautan untuk mencari makanan. Di lantai
samudera, beragam jenis hewan berotot mencari zat renk di timbunan pasir. Ada
yang berbentuk bola dengan duri2 disekitar tubuhnya (wiwaxia), cacing2 dengan
duri mengitari kulitnya (hallucinogenia) dan cacing gemuk penghisap (aysheia).
Organisme laba2 bersayap juga tak ketingalan, marella, predator dasar laut lainnya
yang lebih kecil namun cukup berbahaya bagi ayshaeia. Dengan pandangan
mikroskopik, kita bisa menemukan plankton2 berbentuk bulat seperti kentang.
mereka yang bernama foraminifera adalah mahluk hidup pertama yang memiliki
cangkang. Kelak, fosil mereka akan jadi petunjuk utama deposit minyak bumi bagi
manusia. Karena dimana ada mereka, berarti ada kehidupan yang melimpah.
kehidupan yang saat matinya, menjadi minyak bumi yang berharga.
Salah satu petunjuk utama kehidupan era ini adalah bencana aliran lumpur besar
yang menghanyutkan mahluk2 ini ke sebuah celah di Kanada masa kini. Para ilmuan
berhasil menemukan fosil yang begitu beraneka ragam di celah Burgess, dari masa
setengah miliar tahun lalu.
Era dimana terjadi peningkatan besar2an dalam jumlah spesies ini disebut ledakan
kambria. Variasi beragam dari hampir semua filum mahluk hidup ini disebut ledakan
karena terjadi dlam kurun waktu singkat secara geologis, yaitu 5-10 juta tahun saja.
dalam masa ini nenek moyang annelida (cacing), mollusca (hewan lunak),
echinodermata (hewan berkulit duri), arthropoda (hewan berbuku2) dan
brachiopoda (kerang) hadir. Sempat pula sebuah filum yang hanya bertahan eksis
sebentar dan punah di era yang sama muncul. Filum Archaeocyatha adalah mahluk
mirip spongebob, hanya sedikit lebih sederhana.
Bukan hanya fosil hewan yang bergerak, Dinomischus (koral pipa) dan Vauxia
(sejenis Hexatinellida tau bahasa kerennya…. spongebob) adalah dua jenis
organisme spons yang umum di lautan saat ini.
Selama masa ini Indonesia termasuk bagian dari benua yang disebut Aequinoctia.
Saat anda mundur setengah miliar tahun ke belakang,hampir tidak ada kehidupan
apapun di Indonesia. hanya hamparan batuan hitam di selingi lahar.

Zaman Devon, 440-340 juta tahun


silam
Salah satu dari tiga kepunahan massal kehidupan di bumi terjadi pada sekitar 440
juta tahun lalu, pada akhir era ordovician, saat sebagian besar bumi berada di
bawah air. Ilmuan sepakat bahwa letusan sinar gamma menjadi penyebab kepunahan
massal ini. Letusan sinar gamma terjadi saat sebuah bintang yang sangat besar,
berputar begitu cepat, lalu runtuh menjadi lubang hitam. Dalam kasus ini, ledakan
terjadi. Energi yang terlepas, tidak meletus ke segala arah, melainkan dalam bentuk
pilar2 energi. Pilar ini datang ke bumi dan menghanguskan lapisan ozon. akibatnya
bumi mendadak mendingin. Seiring dengan radiasi yang tinggi, kepunahan terjadi.
Setelah peristiwa mengerikan ini terjadi, perlahan2 kehidupan di bumi kembali
bersemi. dua juta tahun kemudian, di lautan bumi, para vertebrata pertama berujud
ikan berenang hilir mudik di antara binatang2 koral. Cacing, kerang, bintang laut
bertebaran di dasar samudera. iklim terasa lunak. Gulma2 laut, menari bersama
ombak di antara karang. Sesekali, nautiloid, sejenis cumi2 bercangkang meluncur
dengan semburan air, seperti torpedo. Dalam sisi renik, fitoplankton memenuhi
samudera. Selama masa ini, ada tiga massa benua utama; Amerika utara dan eropa
bersama2 berada di khatulistiwa, dengan ukuran lebih kecil dari sekarang. Di utara
ada Sebagian siberia. Di belahan selatan bumi, gabungan dari Amerika selatan,
afrika, antartika, india dan australia mendominasi.

Pemandangan laut zaman devon. Coccosteus, molluska dan koral. Lukisan Karen
Carr di Indiana State Museum
Ikan tanpa rahang begitu banyak di lautan. Selain itu, ikan air tawar dan ikan dengan
rahang mulai muncul. Mereka hidup tenang bersama para trilobita yang semakin
sedikit, graptolit, conodon, koral, stromatoporoid dan hewan2 lunak (moluska).
Mungkin yang paling mengagumkan di era ini adalah munculnya tanaman
berpembuluh, yang kemudian menjadi basis bagi kehidupan darat semenjak saat itu.
Sebagian besar adalah genus Cooksonia, sekumpulan tanaman dengan cabang banyak
yang menghasilkan sporangia di ujung cabangnya. Tanaman darat pertama mulai
tersebar. Tanaman2 ini tidak memiliki akar ataupun daun seperti tanaman sekarang,
dan banyak yang bahkan tidak memiliki pembuluh. Mereka berkembang biak secara
vegetatif dan tidak lebih tinggi dari beberapa sentimeter saja. Hewan2 yang hidup
di sela2 tanaman ini adalah artropoda2 awal seperti : kutu, trigonotarbida, serangga
tanpa sayap, dan myriapoda (lipan , kelabang, kaki seribu). Dua kelompok hewan
utama mengkoloni daratan. Tetrapoda (hewan berkaki empat) pertama, atau
vertebrata darat, muncul di era ini, bersama2 dengan artropoda darat pertama,
termasuk serangga tanpa sayap dan laba2 purba. Di lautan, brachiopoda melimpah
ruah. Crinoid (bulu babi) dan echinodermata (hewan berkulit duri) lainnya, tabulata
dan koral, serta ammonita muncul. Dan jenis2 ikan semakin banyak.

Ikan2 berkulit tulang dan berahang semakin ramai pula. Ikan dasar laut berperisai
hadir. Ikan ini disebut ostracoderma. Tak lama kemudian, ikan berahang pertama
hadir, Placoderma. Banyak sekali ikan2 ini memiliki ukuran besar dan menjadi
predator yang mengerikan. Lebih lanjut, hadir ikan dengan sirip di kepala, yang
kemudian berevolusi sebagai tetrapoda. Ikan paru mengembangkan kemampuan
bernafas dengan udara di daratan. Sebagian masih dapat di temukan di Afrika saat
ini. Amfibi pertama yang berkembang dari mahluk ini. Amfibi pertama ini berbentuk
mirip salamender. Pada zaman ini, indonesia masih sebagian besar berada di benua
Aequinoctia. Walau begitu, di sebagian selat malaka terus hingga pedalaman
kalimantan, terbentuk palung anambas yang sangat dalam. Dengan kata lain,
Pontianak, kota tempat saya berada sekarang, berada di bawah laut pada 360 juta
tahun lalu. Saat itu saya dapat menyaksikan terumbu karang yang sangat luas,
lengkap dengan kerangnya, ammonit, nautilus, orthocerus (nenek moyangnya cumi2),
trilobita, eurypterid, lilia laut dan tentu saja ikan2 tulang besar dan mengerikan.
Jakarta, 360 juta tahun lalu. Tampak dua ekor Eusthenopteron lagi nyantai, mereka
adalah mahluk darat pertama. Bila anda di Jakarta, saat ini masih berupa daratan.
Tanaman2 pendek di sana-sini. Beberapa serangga berlarian di kaki anda beserta
mahluk mirip kadal yang sedikit lebih besar. Tentu saat ini anda akan sulit bernafas
karena udara masih belum cukup mengandung oksigen dan sebagai gantinya,
karbondioksida.

Zaman Karbon 225-340 juta tahun lalu


Hutan era Carbon Era karbon ditandai dengan dominasi amphibia di daratan. Reptilia
pertama muncul. Serangga tiba2 banyak. Iklim panas dan lembab. Hutan rawa
berbatu bara dan munculnya serangga. yang paling signifikan di zaman ini adalah
pertumbuhan pohon2 purba yang tampaknya menyedot banyak sekali karbon dioksida
dari atmosfer, menghasilkan oksigen yang melimpah ruah. Level oksigen di zaman ini
adalah yang tertinggi selama sejarah planet bumi. Menghuni rimba yang begitu luas
adalah beragam jenis serangga, laba2 dan arthropoda lainnya. Di dorong oleh
atmosfer yang kaya oksigen, limpahan makanan dari dedaunan kompos, dan tiadanya
vertebrata darat yang besar, banyak mahluk ini mencapai ukuran mengerikan.
Meganeura yang mirip capung, sejenis predator udara, memiliki bentang sayap 60
hingga 75 cm. Arthropleura yang mirip kaki seribu mencapai panjang 1,8 meter, dan
eurypterid dan Hibbertopterid sama besarnya, sementara beberapa jenis
kalajengking mencapai 50 atau 70 cm.

Di perairan tetrapoda melimpah, dan menjadi dominan. Banyak jenis yang menghuni
sungai, kolam, dan rawa dari rimba karbon adalah buaya, belut, dan salamender.
Pemburu terbesar saat ini adalah ikan rhizodont, yang mencapai ukuran 7 meter.
Sementara itu, reptil pertama muncul, beradaptasi untuk hidup di darat, namun
tidak signifikan hingga akhir era karbon.

Zaman Perm, 225-208 juta tahun laLu


Era Perm ditandai dengan munculnya reptil2 primitis; amphibia berkurang; dan
serangga2 modern muncul. Iklim menjadi ekstrim. Trilobita punah, dan reptilia hidup
subur. Setelah era karbon dan Perm, kemudian muncul era Trias. Perkembangan
kehidupan pada zaman Trias menunjukkan banyak terjadi perubahan baik bagi jenis
fauna terutama untuk golongan vertebrata maupun bagi golongan invertebrata. Bagi
golongan yang disebut terakhir meliputi filum Brachiopoda dan filum Mollusca, serta
filum Arthropoda. Bagi filum mollusca di antaranya termasuk berasal dari kelas
pelecypoda dan kelas Cephalopoda, sedangkan bagi filum arthropoda khususnya yang
termasuk pada kelas Crustacea. Demikian pula bagi jenis flora menunjukkan adanya
perkembangan yang pesat. Bagi jenis vertebrata, khususnya yang termasuk reptilia,
sudah mulai dikenal Rutiodon (sebangsa Phytosaurus) yang mulai muncul, semula
hidup dalam lingkungan air kemudian mengadaptasikan dirinya dalam lingkungan
darat, yang kemudian punah pada zaman ini.

Selain itu, yang mulai muncul pada zaman ini pula antara lain adalah yang termasuk
keluarga dinosaurus adalah Anchisaurus, Cynognathus, Thrinacodon, Placerias gigas
dan Ichtyosaurus yang berkembang pada zaman trias dan punah pada akhir zaman
trias.
Yang termasuk kepada golongan invertebrata antara lain adalah Brachiopoda,
beberapa di antaranya telah terkhususkan sehingga dapat dipergunakan sebagai
fosil indek. Di samping itu, didapatkan pula perkembangan yang baik dari kelas
Cephalopoda dan kelas Pelecypoda, beberapa di antaranya juga terkhususkan
sehingga dapat dipergunakan sebagai fosil indek. Rupa2nya iklim pada saat itu
memungkinkan pertumbuhan bagi filum Coelenrata, sehingga dapat membentuk
suatu reef yang cukup luas. Golongan Crustacea yang mewakili filum arthropoda
antara lain adalah Pemphix Sueri yang hingga kini diketahui merupakan jenis udang
tertua. Jenis flora diwakili oleh sigillaria dan lepidodendron sudah mulai berkurang
pada zaman trias, sebaliknya pada zaman ini mulai berkembang dengan baik kelas
Cycadeoideae yang termasuk kepada anggota filum spermatophyta yang diwakili oleh
sanmiguelia lewisi. sigillaria
Pada zaman ini, palung anambas semakin meluas dan menutupi hampir seluruh
malaysia, kalimantan dan sumatera. Jakarta tetap berada di benua Aequinoctia.

Zaman Jurassic, 208-144 Juta tahun


lalu
Anggota filum coelenterata yang lebih dkenal sebagai binatang koral mempunyai
peran penting dalam pembentukan batu gamping yang berumur Malm dan kerapkali
merupakan bioherm. Demikian juga anggota filum Porifera kerapkali juga
membentuk terumbu2 yang berwarna putih dan dikenal pula sebagai batu gamping
berumur Malm yang berasosiasi dengan anggota filum Coelenterata. Apiocrinus
Pentacrinus Cidaris Diceras Gryphea Ammonit
Anggota pilum Echinodermata diwakili oleh genus Apiocrinus dan Pentacrinus serta
genus Cidaris. Jenis2 tersebut berkembang terutama selama Dogger (Yura tengah)
dalam bentuk batu gamping. Pilum Mollusca antara lain diwakili oleh Diceras dan
Gryphea (yang termasuk dalam kelas Pelecypoda). Di samping itu yang sangat
menarik perhatian adalah golongan Ammonit (yang termasuk ke dalam kelas
Cephalopoda). Pada akhir zaman Trias semua jenis Ammonit punah kecuali famili
Phylloceratidae yang didalam hal ini diwakili oleh genus Phylloceras dan juga dapat
dipergunakan sebagai fosil penunjuk untuk zaman Jura. Nerinea tuberculosa
Disamping itu tidak ketinggalan pula anggota kelas Gastropoda, yang antara lain :
Nerinea tuberculosa, Tubo ornatum, dan Natica hemissphierica sebagai penunjuk
zaman Jura.
Sedangkan golongan binatang vertebrata yang menarik perhatian adalah yang
termasuk kelompok dinosaurus. Dalam hal ini yang khas menunjukkan umur Yura
adalah Camptosaurus, Stegosaurus, Allosaurus dan Brontosaurus. Untuk golongan
reptilia diwakili oleh Rhamporhyncus, (Reptilia terbang), yang khas pada zaman Jura
atas dijumpai pada batu gamping lithografi yang terdapat di daerah Solenhaven dan
di Bavaria; Dimorphodon yang dijumpai pada serpih yang berumur jura bawah
ditemukan di Lyme Regis dan di Inggris. Untuk golongan Reptilia yang hidup di laut
diwakili oleh Ichtyosaurus, Plesiosaurus. Yang menarik perhatian adalah munculnya
golongan burung yang pertama dalam sejarah bumi yang dalam hal ini diwakili oleh
Archaeopteryx, yang dijumpai dalam bentuk fosil tikas pada batu gamping litografi
yang berumur jura akhir di daerah solenhaven dan Bavaria.
Untuk golongan flora diwakili oleh kelompok paku2an antara lain yang khas pada
zaman Yura adalah Nelubium, Castalia dan Magnolia.
Brontosaurus
Berbeda dengan jenis2 yang disebut di atas, Brontosaurus merupakan salah satu
anggota dinosaurus yang terbesar yang hidup dan pernah dijumpai dalam bentuk
fosil di amerika dan berkembang biak hingga jaman yura. Dari kerangka yang telah
berhasil direkonstruksi jenis brontosaurus mempunyai tinggi tubuh sampai 6 meter
dengan panjang mencapai 22 meter. Archaeopteryx
Di antara jenis burung yang pertama kali dikenal pada zaman yura atas adalah
Archaeopteryx yang merupakan salah satu perkembangan kehidupan yang nyata
pada zaman ini dimana hal tersebut belum pernah terjadi pada zaman sebelumnya.
Rhamporhyncus Plesiosaurus Plesiosaurus Rhamporhyncus
Selain itu, pada zaman ini dijumpai pula sebangsa reptilia terbang yaitu dari jenis
Rhamporhynchus. Dan baru dikenal pada zaman yura atas. Reptilia yang lain dikenal
adalah Dimorphodon yang hidup di darat dengan panjang tubuh 1 meter dikenal pada
zaman yura bawah. Fosil binatang ini didapatkan pada batu lempung di daerah Lyme
Regis Inggris. Ichtyosaurus yang merupakan anggota reptilia dengan panjang tubuh
3, 4 meter dan Plesiosaurus, keduanya merupakan reptilia yang hidup di laut yang
muncul pula pada zaman ini.
Yang menarik perhatian adalah adanya holongan mamalia yang khas pada masa
mesozoikum yang baru muncul pada akhir zaman trias ataupun permulaan zaman
yura. Mamalia Mesozoikum tersebut antara lain dari jenis tricodonta,
symmetridonta, multituberculata, decodonta dan Pantotheria. Untuk jenis
multituberculata dapat bertahan hidup sampai paleosen, sedangkan yang lainnya
tidak diketahui dengan pasti bilamana jenis2 tersebut punah. Cycadeoidea
Untuk jenis flora, golongan Cycadeoidea merupakan salah satu diantaranya yang
berkembang dengan baik.

Zaman Kapur (Kretasius) : 65-135 juta


tahun lalu
Selama zaman Kapur berkembang bermacam2 kehidupan. Beberapa di antaranya
merupakan kelanjutan dari zaman Yura di samping terdapat perkembangan
kehidupan baru. Di antara jenis2 yang menandai zaman Kapur antara lain adalah
anggota pilum Protozoa, khususnya dari ordo Foraminifera, pilum Coelenterara,
pilum Mollusca dan pilum Arthropoda. Di samping itu terdapat pula perkembangan
dari golongan Vertebrata yaitu genus Orbitolina mempunyai peranan yang penting,
bahkan berfungsi sebagai fosil penunjuk.

Di antara kelompok Dinosaurus yang terkhususkan pada zaman kapur boleh


dikatakan merupakan perkembangan yang ada pada zaman Yura. Stegosaurus telah
mulai punah pada zaman ini, Ankylosaurus dijumpai pada akhir zaman Kapur bersama
dengan Tyrannosaurus, Trachydon, Triceratops, Struthiomimus, dan Pterodon. Di
antara jenis2 tersebut Tyrannosaurus Rex merupakan jenis yang terbesar yang
pernah dikenal dengan panjang tubuh 15 meter dengan tinggi kepala mencapai 7
meter. Di samping itu pada akhir zaman ini dikenal Ornithomimus dimana padanya
sudah tidak didapatkan gigi taring yang nyata dan jenis Ceratopsia yang merupakan
dinosaurus bertanduk.

Golongan reptilia yang hidup di laut Elasmosaurus memegang peranan pada zaman ini.
Fosil binatang tersebut di daerah Niobrara Kansas, Amerika dengan ukuran panjang
antara 13 sampai 17 meter. Di tempat yang sama didapatkan pula golongan
Mosasaurus (sebangsa lumba2) dari jenis Clidates yang mempunyai sirip dengan jari
sebanyak 5 buah dengan panjang antara 4 sampai 5 meter, sedang yang terpanjang
pernah didapatkan pula dengan ukuran 12 meter. Pada zaman ini muncul pula kura2
dari jenis Archelon yang fosilnya didapatkan pada serpih di Pierre, south Dakota
dan Amerika dengan panjang 4 meter dan lebar 4 meter yang merupakan ukuran
terbesar yang pernah di dapatkan, sedangkan di sungai pada zaman ini mulai muncul
Crocodiles (sebangsa buaya)
Golongan Reptilia terbang (Pterosaurs) muncul pula pada zaman ini. Salah satu di
antaranya yang terkenal adalah Pteranodon yang mempunyai bentangan sayap 8
meter, dan fosilnya didapatkan pada batu gamping di Niobrara, kansas, Amerika
yang berumur Kapur. Seperti halnya jenis yang muncul pada zaman Yura, Pteranodon
inipun tidak mempunyai gigi.

Apabila pada zaman Yura muncul sebangsa Aves dari jenis Archaeopteryx, maka
pada zaman Kapur Hesperornis merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang.
Fosil yang didapatkan merupakan Hesperornis regalis, pada batu gamping Niobrara,
Kansas, Amerika mempunyai panjang tubuh 1,5 meter berumur kapur. Andromeda
Magnolia Salix Ficus Sassafras Palm
Perkembangan jenis fauna diimbangi pula dengan perkembangan jenis flora. Pada
zaman ini mulai terlihat dengan nyata perkembangan yang baik jenis Angiosperm
yang merupakan golongan tumbuhan tingkat tinggi dan telah mempunyai bunga. Jenis
flora yang berkembang pada zaman ini adalah Andromeda, Magnolia, Salix,
Populites, Ficus, Bitula, dan Sassafras serta Palm. Selain jenis2 tersebut ada
golongan Cycadeoidea yang bunganya tumbuh dari tonjolan yang terdapat pada daun.
Perkembangan jenis flora yang baik memungkinkan terbentuknya endapan batu bara.

Pontianak pada zaman Kapur berada pada Daratan Sunda, sementara Jakarta
berada pada Samudera.

Masa Kenozoikum 60 juta tahun lalu


sampai sekarang
Seperti halnya masa Mesozoikum, masa Kenozoikum salah satu di antaranya
dicirikan oleh adanya perkembangan kehidupan baik jenis flora maupun jenis fauna.
Salah satu hal yang menarik adalah anggota filum Protozoa yang termasuk kedalam
ordo Foraminifera. Pada masa Paleozoikum atas jenis tanah ini mulai muncul sebagai
pembentuk batu gamping, dan jenis ini berkembang baik pada masa Kaenozoikum
sehingga mengakibatkan beberapa di antaranya dapat dipergunakan sebagai fosil
penunjuk. Beberapa jenis yang termasuk Foraminifera besar antara lain adalah
Camerina (Nummulites) yang terdapat pada kala Eosen dan Oligosen. Jenis ini hanya
dijumpai pada Paleogen, sedangkan pada Neogen jenis ini sudah tidak ada lagi.

Selain itu jenis invertebrata yang lain juga berkembang baik bahkan di beberapa
tempat dapat dipergunakan sebagai fosil indeks antara lain di Indonesia. Jenis
tersebut termasuklah Mollusca, Coelenterata, danlain2. Khusus untuk binatang
Vertebrata mengalami perkembangan pesat, bahkan beberapa di antaranya dapat
dilihat adanya evolusi.

Selama kala Pleistosen keluarga gajah tetap memegang peranan penting dijumpai di
benua Amerika, Eropa dan Asia. Mammuthus arizonae, Mammuthus columbia,
Mammuthus imperator, mammuthus americanus, banyak dijumpai sebagai fosil di
Amerika, sedang beribu2 fosil gajah ditemukan pula di Siberia dan China. Keluarga
kuda dijumpai dalam bentuk kuda poni (kuda kerdil - tidak kurang dari 10 species di
Amerika utara. Keluarga kerbau salah satu yang terkenal adalah Bison latifrons
hidup di benua Amerika dengan bentang tanduk meliputi kurang lebih 2 meter.
Keluarga unta umum didapatkan, sedangkan babi hutan banyak didapatkan di daerah
Texas, Mexico, Amerika tengah. Tidak ketinggalan golongan Carnivora mengambil
peranan pula selama kala Pleistosen. Felis atrox sebangsa kucing raksasa yang
bentuk dan ukurannya sebesar harimau pernah hidup di daerah benua Amerika,
Canis dirus, serigala raksasa, diduga Amerika merupakan daerah asal yang kemudian
mengadakan migrasi ke benua yang lain.

Yang sangat menarik perhatian adalah waktu kelahiran manusia di dunia. Genus
Australophitecus (humanoid-manlike) yang telah punah dijumpai sebagai fosil pada
gua2 batu gamping di Amerika selatan, ditemukan oleh Prof. Dart & Prof. Le Gros
Clark bersama2 dengan tulang binatang yang diduga dipergunakan sebagai senjata
pada saat itu. (Nama Australophitecus berasal dari kata latin australo = selatan,
pithecus = kera).

Jenis lain adalah Pithecanthropus (dari bahasa latin pithecos = kera, anthropos
=manusia ) untuk pertama kalinya ditemukan pada tahun 1891 oleh Eugene Dubois di
daerah Sangiran sebelah utara Solo, yang kemudian lebih dikenal sebagai
Pithecanthropus Erectus. Berita penemuan ini sangat menarik sehingga antara tahun
1935 sampai tahun 1940 Prof DR GHR von Koeningswald melakukan penyelidikan
yang teliti. Salah satu penemuannya ialah didapatkannya tengkorak dan bagian tubuh
yang lain. Untuk mengetahui sejarah kehidupan manusia pada saat itu, hingga saat
ini penelitian terus dilanjutkan.

Penelitian yang dilakukan pada tahun 1928 dan 1929 di dekat Beijing China, telah
didapatkan di dalam gua batu gamping Chou Kou Tien 48 km sebelah selatan Beijing,
yang kemudian dikenal sebagai Pithecanthropus peninensis. Penemuan yang tidak
ternilai pentingnya ialah didapatkannya Homo Neanderthalensis yang sekarang telah
punah yaitu di bagian timur Eropa yang hidup pada zaman es. Tempat penemuan
pertama di daerah lembah Neander dekat Dusseldorf, Jerman.

You might also like