REFORMASI BIROKRASI

DALAM SISTEM KEPEGAWAIAN

NASIONAL

DEPUTI MENPAN
BIDANG SUMBERDAYA MANUSIA APARATUR
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Jakarta, NOPEMBER 2008

PENDAHULUAN

BIROKRASI MEMILIKI PERAN PENTING DAN UTAMA

DALAM PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN
DAN PEMBANGUNAN. KARENA ITU, BIROKRASI PERLU
DIDUKUNG OLEH SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL
YANG MAMPU MENJAWAB TANTANTANGAN KE DEPAN,
SEPERTI DAYA SAING, MENDORONG PERTUMBUHAN
PERKONOMIAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN SERTA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SERTA BEBAS DARI KKN.
POKOK PEMIKIRAN DALAM SISTEM KEPEGAWAIAN NASIONAL
SEKARANG
 KELANCARAN PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN DAN
PEMBANGUNAN SANGAT TERGANTUNG PADA KEMAMPUAN APARATUR
NEGARA KHUSUSNYA PEGAWAI NEGERI.

 UNTUK ITU, DIPERLUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG PROFESIONAL,

BERMORAL TINGGI DAN SEJAHTERA DENGAN DUKUNGAN SISTEM
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN YANG DAPAT MENCIPTAKAN SDM APARATUR
YANG :

 MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA;

 MELAKSANAKAN TUGAS SECARA PROFESIONAL DAN BERTANGGUNG
JAWAB;
 BERSIH, BEBAS KORUPSI, KOLUSI DAN NEPOTISME;
 PEMBINAANNYA BERDASAR SISTEM PRESTASI KERJA DAN SISTEM
KARIER DENGAN TITIK BERAT SISTEM PRESTASI KERJA;
 DIATUR SECARA MENYELURUH DENGAN MENETAPKAN NORMA,
STANDAR DAN PROSEDUR UNTUK PNS PUSAT MAUPUN DAERAH
DENGAN SISTEM YANG TERINTEGRASI;
 MENJAGA NETRALITAS PNS (Non DISKRIMNASI);
 SISTEM PENGGAJIAN YANG ADIL DAN LAYAK SESUAI
DENGAN BEBAN DANTANGGUNG JAWABNYA;
 PENGANGKATAN PNS HARUS SECARA OBYEKTIF DAN
SELEKTIF;
 PEMBINAAN KARIER MELALUI JABATAN STRUKTURAL
DAN FUNGSIONAL BERBASIS KOMPETENSI;
 KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI
(KEP.MENPAN NO.PER/15M.PAN/7/2008)
 VISI: TERCIPTANYA TATAKELOLA PEMERINTAHAN YANG
BAIK TAHUN 2025

 MISI:
 MEMBENTUK DAN /ATAU MENYEMPURNAKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN SEBAGAI LANDASAN HUKUM TATA
KELOLA PEMERINTAHAN
 MEMODERNISASI BIROKRASI PEMERINTAHAN DENGAN
OPTIMALISASI PEMAKAIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
 MENGEMBANGKAN BUDAYA, NILAI-NILAI KERJA DAN PERILAKU
YANG POSITIF
 MENGADAKAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI (KELEMBAGAAN)
PEMERINTAH.
MAKSUD DAN TUJUAN
TUJUAN UMUM :

MEMBANGUN / MEMBENTUK PROFIL DAN PERILAKU APARATUR

NEGARA:

 INTEGRITAS TINGGI, YAITU APARATUR NEGARA YANG DALAM

BEKERJA MENJAGA SIKAP PROFESIONALISME DAN
MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI MORALITAS (KEJUJURAN,
KESETIAAN, KOMITMEN).

 PRODUKTIVITAS TINGGI DAN BERTANGGUNG JAWAB, YAITU

HASIL KERJA OPTIMAL DARI SERANGIAAN PROGRAM KEGIATAN
YANG INOVATIF, EFEKTIF DAN EFESIEN DALAM MENGELOLA
SUMBERDAYA YANG ADA.

 KEMAMPUAN MEMBERIKAN PELAYANAN YANG PRIMA, YAITU

KEPUASAN YANG DIRASAKAN PUBLIK SEBAGAI DAMPAK DARI
HASIL KERJA BIROKRASI.
TUJUAN KHUSUS
MEMBANGUN / MEMBENTUK
 BIROKRASI YANG BERSIH, YAITU BEKERJA ATAS DASAR
ATURAN, NILAI-NILAI YANG DAPAT MENCEGAH TIMBULNYA
BERBAGAI PENYIMPANGAN
 BIROKRASI YANG EFISIEN, EFEKTIF DAN PRODUKTIF, YAITU
BIROKRASI YANG MAMPU MEMBERIKAN DAMPAK KERJA POSITIF
BAGI MASYARAKAT DAN MEMILIKI KERJA MAKSIMUM.
 BIROKRASI YANG MELAYANI MASYARAKAT, YAITU BIROKRASI
YANG TIDAK MINTA DILAYANI TETAPI MEMBERIKAN
PELAYANAN YANG PRIMA.
 BIROKRASI YANG AKUNTABEL, YAITU BIROKRASI YANG
BERTANGGUNG JAWAB ATAS SETIAP PROSES DAN KINERJA.
SASARAN

SECARA UMUM, SASARAN REFORMASI BIROKRASI ADALAH

MENGUBAH POLA PIKIR (MIND SET) DAN BUDAYA KERJA
(CULTURE SET) SERTA SISTEM MANAJEMEN
PEMERINTAHAN.

SECARA KHUSUS MENCAKUP:

 KELEMBAGAAN YANG TEPAT FUNGSI DAN UKURAN
 BUDAYA ORGANISASI DENGAN INTEGRITAS DAN KINERJA
TINGGI
 KETATALAKSANAAN DENGAN SISTEM, PROSES, DAN
PROSEDUR YANG JELAS, TERUKUR SESUAI PRINSIP-PRINSIP
GOVERNANCE
 REGULASI-DEREGULASI YANG TERTIB, TIDAK TUMPANG
TINDIH DAN KONDUSIF.
 SUMBERDAYA MANUSIA YANG BERINTEGRITAS, KOMPETEN,
PROFESIONAL, BERKINERJA TINGGI DAN SEJAHTERA.
BEBERAPA KEBIAJAKAN REFORMASI BIROKRASI
DI BIDANG SUMBERDAYA MANUSIA

 MENINGKATKAN DISIPLIN DAN ETOS KERJA SDM

APARATUR;
 MEMBANGUN / MEMBENTUK PROFIL DAN PERILAKU
SDM APARATUR, SEBAGAI BERIKUT:

 INTEGRITAS DAN PRODUKTIVITAS TINGGI;

 KOMPETEN;
 BERTANGGUNG JAWAB, BERSIH, EFISIEN, EFEKTIF,
PRODUKTIF, TRANSPARAN DAN AKUNTABEL;
 BERKINERJA TINGGI DAN SEJAHTERA.
 PROGRAM: PENATAAN SISTEM MANAJEMEN SDM

 MENGEMBANGKAN SISTEM REKRUITMEN DAN

SELEKSI;
 MEMBUAT STANDAR KOMPETENSI/PERSYARATAN
JABATAN;
 ASSESSMEN CENTER UNTUK MENDAPATKAN
KOMPETENSI INDIVIDU PEGAWAI / TENAGA AHLI
YANG SESUAI KEBUTUHAN JABATAN;
 MEMBANGUN SISTEM PENILAIAN KINERJA;
 MENGEMBANGKAN POLA PENGEMBANGAN DAN
PELATIHAN;
 MEMPERKUAT, POLA ROTASI, MUTASI PROMOSI;
 MEMPERKUAT POLA KARIER;
 MEMBANGUN DATA BASE KEPEGAWAIAN.
IMPLEMENTASI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
DI BIDANG SUMBERDAYA MANUSIA
 MENGEMBANGKAN SISTEM REKRUITMEN DAN
SELEKSI
 BERDASAR PRINSIP TRANSPARANS,
OBYEKTIF, AKUNTABEL DAN BEBAS KKN;

 BERBASIS KOMPETENSI;

 PRIORITAS BAGI TENAGA TEKNIS, YANG

MENDUKUNG PERTUMBUHAN PEREKONO-
MIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
SERTA TENAGA DI BIDANG PELAYANAN
PUBLIK YANG PROFESIONAL.
 ASSESSMEN KOMPETENSI INDIVIDU BAGI PEGAWAI

 PENGANGKATAN PNS DALAM DAN DARI JABATAN

STRUKTURAL BERBASIS KOMPETENSI.

 SETIAP PNS YANG AKAN DIANGKAT ,

DIPINDAHKAN DAN DIBERHENTIKAN DALAM DAN
DARI JABATAN STRUKTURAL, HARUS MENJALANI
PENGKURAN KOMPETENSI.

 PENGUKURAN KOMPETENSI DILAKUKAN OLEH

ASSESOR DARI LEMBAGA INDEPENDEN YANG
TERAKREDITASI.
 MEMBANGUN SISTEM PENILAIAN KINERJA

 BERDASARKAN PRINSIP OBYEKTIF, TERUKUR,

AKUNTABEL, PARTISIPATIF DAN TRANSPARAN;

 MENTIK BERATKAN PADA CAPAIAN (TARGET) KERJA

BUKAN PADA PERILAKU PEGAWAI.

 HASIL PENILAIAN KINERJA MENJADI TOLOK UKUR

PEMBERIAN KESEJAHTERAAN PEGAWAI.
 MENGEMBANGKAN POLA PENGEMBANGAN DAN
PELATIHAN

 POLA DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI

SESUAI DENGAN KEBUTUHAN TUGAS
POKOK;

 MEMPERBANYAK DIKLAT TEKNIS DAN

DIKLAT FUNGSIONAL;

 SISTEM DIKLAT TERINTEGRASI DALAM

SATU SISTEM KEPEGAWAIAN
 MEMPERKUAT POLA ROTASI, MUTASI DAN
PRMOMOSI

 ROTASI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KARIER

PEGAWAI.

 ROTASI BERDASARKAN JANGKA WAKTU YANG

TELAH DITETAPKAN.

 ROTASI BERDASARKAN KESESUAIAN PEGAWAI DAN

JABATAN YANG AKAN DITEMPATI (KOMPETENSI).
 MEMBANGUN / MEMPERKUAT DATABASE
PEGAWAI
 UNTUK MENDAPATKAN PETA JUMLAH
PEGAWAI YANG ADA DAN KEBUTUHAN
DIMASA DATANG;

 UNTUK MENDAPATKAN BAHAN ANALISIS

KEBUTHAN JABATAN - PADA SATUAN
ORGANISASI;
 UNTUK MENDAPATKAN DATA RECORD KINERJA
PEGAWAI

 UNTUK MENDAPATKAN DATA DALAM ANALISIS

PENETAPAN KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN
PEGAWAI
 BEBERAPA PERATURAN DI BIDANG KEPEGAWAIAN
GUNA MENDUKUNG TERWUJUDNYA REFORMASI BIROKRASI
1. RUU TENTANG KEPEGAWAIAN (APARATUR) NEGARA
2. PERUBAHAN PP NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN
PEKERJAAN PNS.
3. PERUBAHAN PP NOMOR 30 TAHUN 1980 TENTANG DISIPLIN PNS.
4. PERUBAHAN PP NOMOR 97 TAHUN 2000 JO PP NOMOR 54 TAHUN
2003 TENTANG FORMASI PNS.
5. RPP TENTANG PTT, PELAKSANAAN PASAL 2 AYAT (3) UU NOMOR
8 TAHUN 1974.
6. RANCANGAN PERATURAN PERUNDANGAN TENTANG
REMUNERASI.
7. R-PERPRES TENTANG PENILAIAN, PENGANGKATAN,
PEMINDAHAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
STRUKTURAL
8. R-PERPRES TENTANG POLA DASAR KARIER.
• REFORMASI BIROKRASI DI BIDANG SISTEM
MANAJEMEN KEPEGAWAIAN NASIONAL PADA INTINYA
ADALAH UPAYA MEWUJUDKAN SUATU SISTEM
MANAJEMEN SDM APARATUR. SDM APARATUR YANG
PROFESIONAL, BERMORAL TINGGI DAN SEJAHTERA
SERTA BEBAS ATAU MEMINIMALISASI KKN.

• KONSISTEN DAN KOMITMEN DALAM MENERAPKAN/

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN SDM APARATUR
ADALAH SALAH SATU CARA YANG EFEKTIF & EFISIEN
DALAM MEWUJUDKAN SDM APARATUR YANG
PROFESIONAL, BERMORAL TINGGI DAN SEJAHTERA.
Terima
Terima Kasih
Kasih

19