Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Makalah ini memaparkan tentang penerapan teknik watermarking atau penyisipan tanda air pada suatu citra
digital. Watermark yang disisipkan berbentuk citra lain yang dimensinya lebih kecil ke dalam suatu citra inti
yang dimensinya lebih besar. Watermark umumnya digunakan untuk kepentingan proteksi hak cipta dan
otentikasi suatu citra digital. Misalkan pada dunia kedokteran, otentikasi citra medis dapat digunakan untuk
membantu keakuratan diagnosis terhadap pasien. Menurut ranah cara kerjanya, watermark dapat
dikelompokkan kedalam ranah spasial dan ranah frekuensi. Teknik yang dilakukan pada ranah spasial adalah
menyisipkan data langsung dengan memodifikasi nilai piksel citra, sedangkan pada ranah frekuensi dengan
memodifikasi nilai koefisien transformasinya. Pada makalah ini disajikan penggunaan metode singular value
decomposition (SVD) yaitu metode yang menggunakan matriks sebagai alat bantu analisis numerik dengan
penerapannya pada ranah spasial.
2. DASAR TEORI
2.1 Citra digital dan Matriksnya
Sebuah citra didefinisikan sebagai fungsi dua
dimensi, f(x,y) dimana x dan y adalah koordinat
spasial. Amplitudo fungsi pada setiap pasangan titik
(x,y) merupakan intensitas atau kecemerlangan citra
pada titik tersebut (Gonzales, 2004). Gray level
digunakan untuk menyebut intensitas dari citra
monokrom atau satu warna. Citra berwarna dibentuk
oleh kombinasi dari beberapa citra monokrom,
misalnya RGB dibentuk oleh kombinasi tiga warna
yaitu, merah, hijau dan biru. Karena itu banyak Gambar 1. Koordinat Piksel
teknik pemrosesan citra monokrom dapat digunakan Pada gambar diatas, piksel yang ditunjuk tanda
untuk citra berwarna dengan memproses tiga panah berada pada koordinat (M, 4). Jika
komponen citra tersebut secara terpisah.
direpresentasikan dalam bentuk matriks dapat dilihat dilakukan adalah pengubahan ukuran, kompresi,
seperti pada persamaan berikut ini: rotasi dan operasi pengolahan lainnya.
Citra
Watermark
5. HASIL SIMULASI
Pada simulasi yang dilakukan di pilih beberapa
citra sesuai pada Bab Metodologi dan
Pengembangan. Citra-citra tersebut adalah:
6. KESIMPULAN
Dari hasil uji coba didapatkan bahwa modul
program dapat berjalan dengan baik. Algoritma yang
digunakan memberikan hasil yang baik dalam
kualitas citra yang disisipkan dan memenuhi aspek
imperceptibility dan robustness. Karena tipe
watermarking yang digunakan adalah non-blind,
sehingga ada informasi yang dihasilkan pada tahap
penyisipan tetap digunakan untuk proses ekstraksi
watermark. Terlihat juga dari beberapa percobaan,
citra yang sudah disisipi watermark terlihat lebih
terang daripada citra aslinya. Hal ini terjadi
disebabkan operasi penjumlahan yang dilakukan
pada proses penyisipan.
PUSTAKA