You are on page 1of 11

NARASUMBER

http://id.wikipedia.org/wiki/Litosfer

http://id.wikipedia.org/wiki/Tektonika_lempeng

http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/1977429-lempeng-tektonik-bumi-penjelasan-
serta/

http://www.crayonpedia.org/mw/Proses-
Proses_Khusus_Yang_Terjadi_Di_Lapisan_Lithosfer_Dan_Atmosfer_Yang_Terkait_Dengan_Perubahan_Z
at_Dan_Kalor_9.2

http://richocean.wordpress.com/2010/06/17/20-lempeng-dunia-tersibuk-buat-gempa-dunia/
Litosfer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal dari kata Yunani, lithos (λίθος)
yang berarti berbatu, dan sphere (σφαῖρα) yang berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos
artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi yang
paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan
silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas
(merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan
lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).

Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang mengakibatkan kerasnya
lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang
lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer
dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu
geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak
benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.

Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh Barrel pada
tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang
berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia
memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat
mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada
tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang
litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun
1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap
menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer

 Litosfer samudra, yang berhubungan dengan kerak samudra dan berada di dasar samdura
 Litosfer benua, yang berhubungan dengan kerak benua

Litosfer samudra memiliki ketebalan 50-100 km, sementara litosfer benua memiliki kedalaman
40-200 km. Kerak benua dibedakan dengan lapisan mantel atas karena keberadaan lapisan
Mohorovicic

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 Material Pembentuk Litosfer


o 1.1 Batuan Beku (Igneous Rock)
 1.1.1 - Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
 1.1.2 - Batuan Beku Gang/Korok
 1.1.3 - Batuan Beku Luar
o 1.2 Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
o 1.3 Batuan Malihan (Metamorf)
 2 Struktur Lapisan Kerak Bumi
 3 Referensi
 4 Pranala luar

[sunting] Material Pembentuk Litosfer


Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya adalah
Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan
penyusun litosfer,

[sunting] Batuan Beku (Igneous Rock)

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku menjadi padat,
dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,

[sunting] - Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)

Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan ketika
masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam adalah granit, diotit, dan
gabbro.

[sunting] - Batuan Beku Gang/Korok


Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur magma dan
permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer mengalami proses
pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral yang terbentuk tidak semua
besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.

[sunting] - Batuan Beku Luar

Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di permukaan
bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar adalah : basalt,
diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).

[sunting] Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)

Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang
mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan
ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau
tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras
dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,

1. Batuan Sedimen Klastik


2. Batuan Sedimen Kimiawi
3. Batuan Sedimen Organik

Berdasar tenaga yang mengangkutnya Batuan Sedimen terdiri atas,

1. Batuan Sedimen Aeris atau Aeolis


2. Batuan Sedimen Glasial
3. Batuan Sedimen Aquatis
4. Batuan Sedimen Marine

[sunting] Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan Malihan terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang
tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.

[sunting] Struktur Lapisan Kerak Bumi


Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam
batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02), Feldspar, Piroksen, Mika
Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit
(CaC03), Dolomit (CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3), Magnetik (Fe3O2),
dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan
lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3. Pada lapisan sial (silisium dan
alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf,
dan batuan lain yang terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan
kulit bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO2 dan
MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial karena
mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan basalt. Batuan
pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan
wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi
magma.

Proses-Proses Khusus Yang Terjadi Di


Lapisan Lithosfer Dan Atmosfer Yang
Terkait Dengan Perubahan Zat Dan Kalor
9.2
Dari Crayonpedia

Langsung ke: navigasi, cari

Untuk materi ini mempunyai 1 Kompetensi Dasar yaitu:

Kompetensi Dasar :

1. Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang
terkait dengan perubahan zat dan kalor

Daftar isi
[sembunyikan]

 1 PROSES-PROSES DI LITOSFER DAN ATMOSFER


o 1.1 Proses Di Litosfer
 1.1.1 Pembentukan Batuan
 1.1.2 Batuan Endapan (Sedimen)
 1.1.3 Batuan Malihan (Metamorf)
 1.1.4 Pelapukan Batuan
o 1.2 Proses di Atmosfer
 1.2.1 Bagian-Bagian Udara
 1.2.2 Lapisan-lapisan Atmosfer
 1.2.3 Pemanasan Udara oleh Matahari
 1.2.4 Cuaca
 2 Referensi

PROSES-PROSES DI LITOSFER DAN


ATMOSFER
Proses Di Litosfer
Pembentukan Batuan

Berdasarkan cara terjadinya. batuan dapat dibedakan menjadi batuan beku, endapan (sedimen), dan
malihan (metamorf).
Batuan Beku

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena pembekuan magma. Magma adalah bahan liat
dan panas yang terdapat di bagian dalam tubuh bumi. Jika keluar dari tubuh bumi, magma akan
membeku. Hal ini terjadi karena suhu di bagian kulit bumi jauh lebih rendah dibandingkan
dengan suhu di dalam tubuh bumi. Berdasarkan tempat terjadinya proses pembekuan. batuan
beku dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu batuan beku dalam, batuan beku luar atau
leleran, dan batuan beku korok.

l) Batuan Beku Dalam


Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma secara perlahan-lahan di dalam kulit bumi
yang jauh dari permukaan bumi. Batu ini berwarna putih sampai abu-abu (kadang-kadang
jingga) sehingga banyak digunakan untuk menghias taman atau bangunan. Contoh batuan beku
dalam adalah batu granit.

2) Batuan Beku Luar


Batuan beku luar terjadi dari pembekuan magma secara tiba-tiba di permukaan bumi. Batuan
beku luar seperti ini disebut batu kaca atau obsidian. Ada juga batuan beku luar yang
mengandung rongga-rongga yang berisi banyak gas. Batuan seperti ini disebut batu apung atau
batu timbul. Contoh yang lain adalah batu basal. Batu ba sal terbentuk dari pendinginan magma
yang gasnya telah menguap, terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-
abuan, dan berlubang-lubang.

3) Batuan Beku Korok


Pembekuan yang terjadi di bagian dalam bumi berjalan lambat. Oleh karena itu, terjadilah pendinginan
cairan magma di sela-sela saluran magma. Pendinginan cairan magma itu menyebabkan terbentuknya
batuan. Batuan seperti itu disebut batuan korok. Contoh batuan beku korok adalah granit posfer dan
diorit.

Batuan Endapan (Sedimen)

Batuan endapan terbentuk karena adanya peristiwa pelapukan (perombakan) batuan di


permukaan bumi. Hasil pelapukan tersebut berupa butiran-butiran yang bermacammacam
ukurannya. Butiran-butiran hasil pelapukan ada yang menumpuk di tempatnya dan ada yang
terangkut oleh air atau angin. Setelah mengendap cukup lama, butiran-butiran tersebut menyatu
dan terbentuklah batuan endapan. Berdasarkan bentuk butirannya, batuan endapan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu konglomerat dan breksi. Konglomerat adalah batuan
endapan yang butirannya kasar dan bundar, sedangkan breksi adalah batuan endapan yang
butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam. Selain konglomerat dan breksi, masih ada beberapa
batuan yang termasuk batuan endapan, antara lain batu pasir, serpih, dan kapur.
Batu pasir berasal dari endapan pasir yang mengeras. Batu pasir mempunyai wama beraneka
ragam bergantung pada warna endapan pasir penyusunnya. Batu serpih berasal dari endapan
mineral yang halus dan licin sehingga sangat mudah retak. Warna batu serpih bermacam-macam,
antara lain hitam, hijau, kuning. abu-abu, dan merah. Batu serpih disebut juga batu lempung
karena terbentuk dari endapan lempung.
Batu kapur terbentuk dari organisme-organisme yang telah mati. Organisme tersebut antara lain
siput, kerang, dan hewan lainnya. Rangka hewan banyak mengandung kapur. Jika mati, rangka
hewan tidak musnah, tetapi memadat membentuk batu kapur.

Batuan Malihan (Metamorf)

Batuan malihan terjadi karena metamorfosis (proses malih) batuan dalam kerak bumi. batuan ini
dapat terjadi dalam waktu yang lama akibat tekanan dan suhu yang. tinggi. Tekanan yang tinggi
disebabkan oleh tindihan batuan di atasnya, sedangkan suhu yang tinggi disebabkan oleh
kedekatan atau persentuhan dengan magma. Batuan endapan atau beku dapat berubah menjadi
batuan malihan. Contoh batuan endapan yang malih menjadi batuan metamorf. antara lain:

1. batu pualam atau marmer, berasal dari batu gamping;


2. sabak atau batu tulis, berasal dari serpih
3. grafit (bahan pensil), berasal dlari karbon;
4. kuarsit, berasal dari batu pasir;
5. antrasit, berasal dari batu bara.

Pelapukan Batuan

Batuan penyusun kerak bumi dapat berubah menjadi tanah setelah mengalami pelapukan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa batuan merupakan balran dasar tanah. Pelapukan
batuan terjadi sebagai akibat perubahan iklim, cuaca. kelembapan udara. gerak
angin. aliran air, dan sinar matahari. Proses ini berlangsung sangat lama. Akibatnya. batuan-
batuan dapat melapuk menjadi tanah.
Dalam proses tersebut, bahan-bahan penyusun tanah mengalami pelapukan atau penguraian
sehingga terbentuk tubuh tanah. Tubuh tanah terdiri dari beberapa lapisan, antara lain lapisan
tanah humus, tanah lempung dan pasir, batuan lunak, dan batuan keras.
Lapisan tanah humus (lapisan paling atas) merupakan lapisan yang paling subur karena tanahnya
gembur dan terdapat mineral-mineral yang diperlukan oleh tanaman. Karena letaknya paling
atas, lapisan tanah humus akan terkikis lebih dulu jika terjadi hujan. Peristiwa pengikisan tanah
disebut erosi tanah.
Selain mengikis lapisan tanah humus, aliran air pada daerah yang miskin tumbuhan juga
mengikis tanah.

Proses di Atmosfer
Bagian-Bagian Udara

Udara tersusun atas campuran gas-gas, debu, dan uap air. Campuran gas-gas dalam udara tidak
berwarna dan tidak dapat dilihat.

Gas Banyak (%)

Nitrogen 78.00

Oksigen 21,00

Gas mulia 0,93

Karbon dioksida 0,03

Gas lain 0,04

Jumlah 100,00
Gas Nitrogen (N2) sangat penting untuk tumbuh-tumbuhan. Hal ini disebabkan gas nitrogen
merupakan bahan utama penyubur tanah. Jadi gas nitrogen sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup manusia.

Gas oksigen (O2), merupakan gas yang diperlukan untuk pembakaran makanan dalam tubuh
makhluk hidup. Pembakaran tersebut menghailkan energi dimana energi ini dibutuhkan untuk
melakukan segala aktivitas manusia.
Karbon dioksida (CO2) merupakan gas hasil pernapasan. Gas ini sangat diperlukan tumbuhan
untuk proses fotosintesis. Dalam udara, karbon dioksida berfungsi sebagai penyimpan panas
yang dipancarkan oleh bumi. Jika di atas permukaan bumi tidak ada karbon dioksida, bumi akan
menjadi sangat dingin. Namun jika terlalu banyak karbon dioksida maka permukaan bumi akan
menjadi sangat panas.
Gas mulia dapat berupa argon (Ar), kripton (Kr), neon (Ne), atau xenon (Xe) merupakan gas-gas
yang sulit bereaksi dengan unsur-unsur lain. Neon dan argon banyak digunakan untuk mengisi
bohlam (lampu pijar).
Gas lain dapat berupa hidrogen dan ozon. Helium (He) dan hidrogen (H2) merupakan gas yang
sangat ringan. Oleh karena itu, dalam atmosfer letaknya di lapisan bagian atas. Gas-gas tersebut
sering digunakan sebagai pengisi balon. Di matahari, terjadi reaksi fusi (penggabungan) gas-gas
hidrogen menjadi helium. Dari reaksi tersebut dihasilkan energi yang sangat besar. Energi inilah
yang merupakan sumber energi bagi kehidupan di bumi.
Ozon (O,) merupakan salah satu bentuk molekul oksigen. Gas ozon terletak di bagian adalah
cahaya matahari yang mempunyai energi sangat tinggi. Sinar ini sangat berbahaya jika yang
sampai di bumi terlalu banyak

Lapisan-lapisan Atmosfer

Gas-gas penyusun atmosfer tidak dapat lepas (meninggalkan) dari bumi karena pengaruh gaya
gravitasi bumi. Karena massa gas-gas tersehut tidak sama, pengaruh gaya gravitasi terhadap gas-
gas dalam atmosfer juga tidak sama. Akibatnya, distribusi gas-gas dalam lltlxosfer juga tidak
sama. Gas yang mempunyai massa besar banyak terdistribusi dekat permukaan bumi, scdangkan
gas ringan banyak terdistribusi jauh dari permukaan bumi. Karena tebalnya (tingginya) lapisan
atmosfer, suhu tiap bagian atmosfer menjadi tidak sama. Berdasarkan kenyataan ini. kita dapat
membagi atnrosfer menjadi beberapa lapisan.

a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang mernpunyai ketinggian sekitar 0 km sampai 10 km.
Hampir 80% massaseluruh gas penyusun atmosfer berada pada lapisan ini. Selain itu. peristiwa-
peristiwa cuaca juga terjadi pada lapisan ini. Makin jauh dari permukaan bumi, suhu udara makin
rendah. Setiap naik 1 km suhu udara turun kira-kira 6,5 oC. Namun, setelah mencapai ketinggian
tertentu (sekitar l0 km), penurunan suhu udara tidak terjadi lagi. Di sinilah batas lapisan
troposfer.
b. Stratosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan troposfer dengan ketinggian sekitar 10 km sampai 50 km. Pada
lapisan ini, suhunya akan naik jika tempatnya makin tinggi. Di bagian atas lapisan stratosfer,
terdapat lapisan ozon (O,). Ozon mempunyai daya serap yang kuat terhadap radiasi sinar
ultraviolet dari rnatahari. Itulah sebabnya, ozon dikatakan perisai makhluk hidup di permukaan
bunri dari radiasi sinar utraviolet.

c. Mesosfer
Mesosfer berada di atas lapisan stratosfer dengan ketinggian sekitar 50 km sampai 80 km. Pada
lapisan ini tidak ada gas yang dapat menahan radiasi sinar matahari. Oleh karena itu, pada
lapisan ini suhu akan makin rendah jika tempatnya makin tinggi. Bahkan, suhu pada lapisan ini
dapat mencapai -140'C.

d. Termosfer
Termosfer adalah lapisan di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 80 km sampai 400 km.
Lapisan ini juga disebut lapisan panas. Disebut demikian karena suhu pada lapisan ini akan naik
jika tempatnya makin tinggi. Pada lapisan ini, gas oksigen banyak menyerap sinar ultraviolet dari
matahari.

e. Ionosfer
Lapisan ionosfer terletak kira-kira 80 km-450 km di atas permukaan bumi. Dalam lapisan ini,
molekul-molekul nitrogen dan oksigen banyak melepaskan elektron setelah menyerap sinar
ultraviolet. Akibatnya, pada lapisan ini banyak terdapat ion-ion positif dan elektron bebas.
Peristiwa seperti ini disebut ionisasi. Pada keadaan tertentu elektron bebas dapat menumbuk ion
positif. Akibat tumbukan tersebut, ion positif berubah menjadi atom netral. Peristiwa seperti ini
disebut rekombinasi. Ionosfer dapat memantulkan gelombang radio. Pemantulan tersebut dapat
berlangsung beberapa kali antara lapisan ionosfer dan permukaan bumi. Akibatnya, gelombang
radio dapat mencapai tempat yang sangat jauh. Itulah sebabnya. kita dapat mendengarkan siaran
radio atau televisi dari pemancar yang letaknya sangat jauh.

f. Eksosfer
lapisan ini merupakan lapisan atmosfer paling luar. Pada lapisan ini hampir tidak ada tekanan
udara. Dengan kata lain, berat udara pada lapisan ini sama dengan nol (tidak ada pengaruh
gravitasi bumi). Akibatnya, molekul-molekul gas pada lapisan ini dapat menunggalkan atmosfer
menuju angkasa luar.

Pemanasan Udara oleh Matahari

Sinar matahari dipancarkan ke segala arah, tetapi hanya sebagian kecil yang sampai ke bumi.
Namun, sinat itu sudah cukup sebagai sumber panas bagi kehidupan di bumi. Sebenarnya, bumi
juga memacarkan panas ke udara. Namun, panas tersebut terlalu kecil dibandingkan panas
matahari.
Sinar matahari yang sampai ke atmosfer, 36 % dipantulkan kembali ke angkasa, 19 % diserap,
dan 45 % sampai ke permukaan bumi. Panas yang sampai ke bumi inilah yang memanasi
daratan, lautan, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Panas yang sampai ke permukaan bumi sebagian
besar oleh bumi dan sebagian kecil dipantulkan. Adapun banyaknya sinar matahari yang diserap
oleh permukaan bumi ditentukan oleh empat faktor, yaitu :

1. sifat muka bumi, bagian muka bumi yang lebih gelap mempunyai daya serap lebih besar
2. kemiringan sinar matahari, makin tegak sinar matahari makin banyak sinar yang diserap
3. lama penyinaran, makin lama penyinaran makin banyak sinar yang terserap
4. keadaan awan, makin banyak awan makin sedikit sinar matahari yang sampi ke bumi

sinar matahari yang diserap oleh bumi, hampir semuannya dipancarkan kembali. Adanya
pemacaran kembali inilah yang menyebabkan suhu di permukaan bumi stabil. Artinya, bumi
tidak makin panas atau makin dingin. Panas yang dipancarkan kembali oleh bumi merupakan
sumber panas utama atmosfer bagian bawah. Itulah sebabnya, suhu do troposfer makin tinggi
makin rendah.

Cuaca

Cuaca adalah keadaan lapisan udara (tropoefer) di suatu tempat yang tidak luas pada saat tertentu
dan dalam waktu yang tidak terlali lama. Adapaun cuaca rata-rata pada suatu wilayah yang luas
dan dalam waktu yang alam disebut iklim. Cuaca dapat diamati berdasarkan unsur-unsur cuaca.
Unsur-unsur yang dimaksud, antara lain suhu udara, tekanan udara, kelembapadn udara, angin,
awan, dan curah hujan.

a. Suhu Udara
suhu udara diukur dengan termometer. Namun, dapat juga digunakan termometer pencatat
(termograf). Pada termometer pencatat, derajat suhu tercatat secara otomatis setiap pergantian
suhu. Kertas catatannya dinamakan termogram. Dari hasil pencatatan suhu, baik yang
ditunjukkan oleh termometer biasa atau termometer pencatat, ditunjukkan bahwa suhu udara
selalu berubah sepanjang hari. Suhu tertinggi biasanya dicapai pada pukul 13.00 sampai 14.00
(siang), sedangkan suhu terendah dicapai pada pukul 04.00 sampai 05.00 (pagi). Selain itu, juga
dapat ditunjukkan bahwa suhu di setiap tempat tidak sama. b. tekanan udara
Besarnya tekanan udara di permukaan laut adalah 1 atm. Besarnya tekanan udara dapat diukur
dengan barometer. Barometer yang seri </div>

Referensi

You might also like