You are on page 1of 5

RUSA DAN SERULING TULANG

Di tengah hutan lebat yang dihuni berbagai jenis binatang yang saling bersahabat,
diantaranya rusa dan monyet. Di hutan itu terdapat sebuah sungai yang airnya mengalir sangat
jernih, di sungai itu juga hiduplah beberapa jenis ikan dan kepiting.
Di antara binatang yang ada di hutan itu seekor rusa hidup tanpa induknya, karena
induknya sudah mati semenjak rusa itu masih kecil.
Dalam kesehariannya rusa selalu bermain dengan teman-temannya, namun jika datang
rasa rindu kepada kedua orang tuanya si rusa kemudian mendatangi kuburan atau tempat
tumpukan tulang-tulang kedua orang tunya. Rupanya untuk mengenang mereka, rusa sengaja
menyimpan tulang-tulang itu di tempat khusus.
Pada suatu hari rusa berniat membuat seruling dari tulang-tulang itu, maka di ambilnya
tulang yang paling lurus dan di buatnya menjadi seruling yang indah dan memiliki suara yang
merdu, bila datang rasa rindu pada kedua orang tuanya ditiupnyalah seruling itu. Di satu senja
ketika rusa sedang asyik memainkan serulingya, tiba-tiba datanglah seekor monyet yang merasa
tertarik dengan suara seruling si rusa, pada awalnya monyet itu mendengar dengan tenang dan
duduk di samping rusa, namun lama kelamaan tertarik hatinya untuk mencoba. Dengan nada
memohon monyetpun berkata kepada rusa, wahai sahabatku rusa, bolehkah kupinjam serulingmu
itu, aku ingin sekali mencoba meniupnya kata si monyet mulai merayu. Rusa yang baik hati tidak
menaruh curiga, dengan ikhlas memberikan serulingya kepada monyet dan dengan gayanya yang
khas monyetpun mulai bernyanyi dan meniup seruling itu.
Gung kelingkung jagung isung tepung idung, gung kelingkung jagung isung tepung
idung. nyanyian itu di ulanginya berkali kali, rusa tertawa mendengar nyanyian monyet yang
lucu itu. Setelah beberapa kali mencoba maka timbullah niat jahat si monyet untuk membawa
lari seruling si rusa, dan di saat rusa lengah, dengan lincahnya monyet berlari dan melompat naik
ke atas pohon cangin [borok dalam bahasa sasaknya] yang penuh duri.
Rusa baru sadar setelah monyet berada di puncak pohon cangin, ia pun menangis
bersedih dan memohon kepada si monyet agar mengembalikan serulingnya, dengan nada sedih
rusa berkata :
Wahai sahabatku monyet, kembalikan serulingku.
Seruling itu bukan seruling buluh seruling bambu.
Tapi seruling tulang belulang orang tuaku yang sudah tiada.
Sambil menangis rusa mengulangi permohonannya berkali kali, namun monyet yang
congkak dan tak punya perasaan tidak menghiraukan permohonan si rusa. Disaat rusa bersedih
datanglah sahabat kepiting lalu menyapa, wahai rusa sahabatku, gerangan apa yang membuatmu
begitu bersedih? Aku berdsedih karena monyet telah membawa lari serulingku, bukankah kau
tau bahwa seruling itu aku buat dari tulang belulang orang tuaku? Dengan nada menghibur
kepitingpun berkata, tenang sahabatku aku akan menolongmu, Dimanakah si monyet congkak itu
berada? tanya kepiting?
Rusa menghadapkan mukanya ke atas dan menunjukkan kepada kepiting di mana monyet
berada.cTenanglah sahabatku sekali lagi kepiting menghibur, aku akan menolongmu mengambil
seruling itu dari tangan si monyet yang tak tau diri, aku akan merayap ke atas pohon itu, teruslah
memohon pada si monyet agar dia tidak curiga dengan kehadiranku. Disaat kepiting merayap
naik ke atas pohon rusapun terus memohon:
Kembalikan serulingku monyet kembalikan
Seruling itu bukan seruling buluh seruling bambu
Tapi seruling tulang belulang orang tuaku yang telah tiada.

Apa itu di bawahmu monyet, Tanya rusa? duin boyok [duri cangin] kata si monyet,
saking asyiknya monyet tak pernah menyadari dirinya terancam bahaya, rusa terus memohon dan
mengulangi pertanyaannya, akan tetapi monyet selalu menjawab sama karena dia tidak mengira
ada mahluk yang sedang merayap di bawahnya, dan tiba-tiba si monyet berteriak kesakitan,
aduuuuh ,aduuuuh,aduuuuh sakit ampuuun, aku akan kembalikan serulingmu kata si monyet,
sambil merintih kesakitan, Dan “deblukkk” monyetpun terjatuh dari atas pohon, badannya penuh
luka oleh duri pohon cangin, rupanya monyet kesakitan karena kemaluannya dijepit oleh
kepiting dengan begitu kerasn, yang membuatnya tak tahan dan akhirnya terjatuh, rusa pun
tertawa : rasakan kau nyet itulah balasan
untuk orang yang suka jahil pada orang lain. monyet tak lagi bisa berbuat apa-apa karena
tulangnya retak bahkan ada yang patah.
Dengan rasa syukur dan terimakasih yang begitu dalam rusa sampaikan kepada
sahabatnya kepiting, terima kasih sahabatku kepiting engkau memang sahabat sejatiku, Rusa
bergembira karena serulingnya telah kembali ke pangkuannya.
Rusa meninggalkan tempat itu dan mengantar kepiting kembali ke sungai sambil
mencari air yang jernih untuk menghilangkan rasa haus,air yang selalu mengalir dengan setia
sebagai sumber kehidupan bagi semua makhluk tuhan yang ada di sana, Merekapun kembali
hidup damai di tengah hutan yang mereka cintai dan akhirnya kejahatan akan selalu kalah oleh
kebenaran.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat ALLAH Tuhan yang Maha Esa karena atas izinnya
saya dapat menyelesaikan cerita ini sebagai bahan dalam mengikuti lomba bercerita yang di
selenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTB .
Cerita ini saya angkat dari dongeng nenek saya yang selalu mendongeng untuk saya ketika akan
tidur. Cerita ini mengisahkan tentang kehidupan binatang yang bersahabat dan saling menolong
dan sifat tercela dari seekor monyet yang suka merampas hak orang. Cerita tentang kebaikan dan
kejahatan yang selalu ada dalam kehidupan manusia namun pada akhirnya kebaikan atau sifat
mulia yang akan selalu menang melawan kejahatan atau sifat tercela.
Semoga ini akan bermanfaat untuk anak-anak bangsa sebagai calon generasi penerus dan
dapat memperkaya khazanah mereka akan cerita rakyat di daerah kita ini. Amin.

Wassalam
Penulis :

B.H U R I Y A H S.Pd.I
Nip 196112311983032244.

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA MATARAM


SEKOLAH DASAR NEGERI 10 MATARAM
Jl. Bung Hatta No. 02 Monjok Mataram Telepon 0370 (632 874)
CERITERA RAKYAT BERJUDUL “RUSA DAN SERULING TULANG “
DIANGKAT DALAM RANGKA MENGIKUTI LOMBA CERITERA
YANG DIADAKAN OLEH KANTOR BAHASA PROVINSI NTB
TAHUN 2010

OLEH

B. HURIYAH, S.Pd.I.
Nip: 196112311983032244

You might also like