You are on page 1of 2

latar belakang

Pendidikan agama merupakan bagian pendidikan yang sangat penting


yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain akhlak,
keagamaan dan sosial masyarakat. Agama memberikan motivasi hidup
dalam
kehidupan. Oleh karena itu agama perlu diketahui, dipahami, diyakini dan
diamalkan oleh manusia Indonesia agar dapat menjadi dasar kepribadian
sehingga dapat menjadi manusia yang utuh. Agama mengatur hubungan
manusia dengan Allah SWT,manusia dengan manusia, hubungan
manusia
dengan alam dan hubungan manusia dengan dirinya yang dapat
menjamin
keselarasan, keseimbangan dan keserasian dalam hidup manusia, baik
sebagai
pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai
kebahagiaan
lahiriah dan rohaniah.
Kesibukan pekerjaan, kurangnya pengetahuan agama, kurangnya
perhatian, dan minimnya keteladan pendidikan moral dari orang tua
adalah
merupakan salah satu penyebab dari timbulnya perilaku-peilaku yang
penyimpangan.,sehingga pendidikan akhlak sangat diperlukan sekali
dalam
rangka membentuk pribadi-pribadi yang berakhlakul karimah.

Pada masa kini ada begitu banyak ancaman yang menghantui para
pelajar yang notabene adalah remaja. Sayangnya tidak sedikit remaja
yang tidak menyadari dibalik keterlibatan mereka dalam budaya pop
remaja. Ancaman budaya pop remaja itu seperti disebutkan O. Sholihin
dalam Jangan Jadi Bebek Budaya Pop Remaja itu meliputi : jangan tertipu
gemerlap valentine daya, playstation-mania, ketika musik gaya hidup,
remaja mengintip pornografi, kekerasan ala smack down, striptease gaya
pall mall, Shincan lucu atau porno. Bahkan beberapa perilaku yang
sedang gandrung dilakukan di kalangan pelajar seperti : menikmati
narkoba, generasi preman, balada kembang jalanan yakni menjadi wanita
pekerja seks, aborsi : akibat bebas gaul yang telah menunjukkan angka
yang sangat mengkhawatirkan, AIDS dan kehidupan seks, remaja,
pacaran dengan bergandeng tangan anak-anak mahasiswa, siswa SMA,
hingga SMP, dan generasi remaja handphone yang makin memanjakan
penggunanya.

Salah satu pengendalian sikap dan prilaku melenceng tersebut adalah


melalui pembelajaran agama yang merupakan salah satu kelompok mata
pelajaran yang wajib diberikan, baik formal maupun non formal. Kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk
manusia menjadi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Dengan melihat tujuan
pembelajaran agama tersebut, tampak jelaslah bagaimana seharusnya
pembelajaran agama ini berperan. Membentuk manusia yang berprilaku
positif, dengan menjalankan kaidah dan norma- norma yang berlaku tanpa
harus melenceng dari kodrat dan ketentuan yang telah ditetapkan.

You might also like