You are on page 1of 20

PEDOMAN PENYUSUNAN

PENULISAN SKRIPSI

FAKULTAS HUKUM DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
JAKARTA
2010

1
BAB I

PENGERTIAN PENULISAN SKRIPSI

Pasal 1
Pengertian Skripsi

Skripsi adalah penulisan hukum berupa karya tulis ilmiah yang memaparkan
hasil penelitian baik penelitian kepustakaan, penelitian lapangan maupun keduanya,
yang membahas atau memecahkan suatu permasalahan dalam bidang ilmu hukum,
dengan menggunakan teori, norma, aturan atau kaidah hukum yang berlaku.

BAB II
FORMAT DAN MATERI PENULISAN SKRIPSI

Pasal 2
Bagian Awal dari Skripsi

Bagian Awal dari Skripsi terdiri dari :


a. Halaman Sampul :
(1) Dari karton (hard cover) berwarna merah tua dengan tulisan tinta emas.
(2) Judul Skripsi ditulis dengan huruf besar font 14; tempat atau lokasi
penelitian, kasus tertentu yang diteliti, ditulis dalam tanda kurung
setelah penulisan judul.
(3) Di bawah judul diberi kalimat, “Diajukan sebagai salah satu syarat
akhir guna memperoleh gelar Sarjana Hukum,” diikuti dengan Logo
UAI.
(4) Nama Mahasiswa dan NIM.
(5) Nama Fakultas dan Universitas.
(6) Tahun pembuatan Penulisan Hukum.
b. Halaman Judul dari kertas HVS dengan isi seperti Halaman Sampul.
c. Halaman persetujuan Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi.
d. Halaman pengesahan Tim Penguji Penulisan Skripsi.
e. Lembar Pernyataan Keaslian Penulisan Hukum atau Lembar Pernyataan
Bukan Plagiat, yaitu lembar pernyataan penulis bahwa Penulisan Hukum
tersebut merupakan karya asli Penulis, dan bukan merupakan duplikasi atau
plagiat. Apabila pernah ditulis orang lain wajib disebutkan (nama, NIM dan
Universitas/Perguruan Tingginya dimana Penulisan Hukum itu diterbitkan)
(Lihat contoh pada Lampiran 4 apabila asli atau Lampiran 5 apabila
pernah disusun oleh orang lain).
f. Halaman Kata Pengantar berisi tentang maksud dan tujuan penulisan
Penulisan Hukum, serta ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan kontribusi untuk Penulisan Skripsi. Kata pengantar bersifat
formil (menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan tidak lebih
dari 2 (dua) halaman.
g. Halaman Abstraksi berisi uraian : nama, NIM, Judul Penulisan Hukum, Kata
Kunci, Daftar Acuan, jumlah buku, ringkasan dari isi Penulisan Skripsi (200
sampai dengan 250 kata), yang ditulis dalam satu halaman dengan satu spasi.

2
h. Halaman Daftar Isi dimulai dari Kata Pengantar, Abstraksi, Daftar Isi, dan isi
seluruh Bab.
i. Penomoran halaman Kata Pengantar, Abstraksi, Daftar Isi, dan Daftar Tabel
(apabila ada) diberi nomor dengan huruf i,ii,iii,iv dst di bagian tengah bawah
(bottom center). Halaman sampul, Halaman Judul, Halaman Persetujuan
Dosen Pembimbing dan Halaman Pengesahan Tim Penguji serta Lembar
Pernyataan Keaslian sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan e
pasal ini, tidak diberi nomor halaman.
j. Jumlah halaman Skripsi minimal 80 (delapan puluh) halaman dan maksimal
130 (seratus tiga puluh) halaman.

Pasal 3
Format Skripsi

(1) Bagian Isi dari Skripsi terdiri dari :


BAB I PENDAHULUAN Skripsi berisi :
a. Latar Belakang Masalah.
b. Perumusan Masalah berisi tentang permasalahan yang timbul dari obyek
penelitian. (ditulis dengan kalimat formal atau berupa pertanyaan)
c. Tujuan Penelitian menguraikan tentang apa yang hendak dicapai Penulis
sehubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu memperoleh jawaban
atas pertanyaan yang ada dalam permasalahan penelitian.
d. Manfaat atau Kegunaan penelitian berisi tentang manfaat hasil penelitian
baik bagi perkembangan ilmu hukum, maupun bagi pihak–pihak yang
terkait dengan permasalahan penelitian.
e. Kerangka Teori dan Konsep berisi tinjauan kepustakaan yang mencakup
landasan teori, definisi dan pengertian, yang diperoleh baik dari buku,
jurnal, peraturan dan publikasi ilmiah lainnya, serta pendapat para pakar
f. Metode Penelitian menjabarkan tentang :
- Jenis penelitian berupa metode yuridis normatif atau yuridis
sosiologis/empiris, atau kombinasi dari keduanya, metode deskriptif,
komparatif.
- Metode perolehan data terdiri dari dengan studi kepustakaan (data
sekunder) atau dengan wawancara/ kuesioner/pengamatan (data
primer), atau kombinasi dari keduanya.
- Metode analisis data dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
g. Sistimatika Skripsi berisi tentang penjelasan atau isi bab per bab dari
keseluruhan materi Skripsi (tidak sama persis dengan daftar isi; berisi
uraian tentang mengapa isi bab dipilih seperti itu).

BAB II PEMBAHASAN

Uraian tentang subyek dan/atau obyek penelitian, serta analisis hasil penelitian
beserta dasar hukumnya yang merupakan jawaban terhadap permasalahan
pertama.
.

3
BAB III PEMBAHASAN

Uraian tentang subyek dan/atau obyek penelitian, serta analisis hasil penelitian
beserta dasar hukumnya yang merupakan jawaban terhadap permasalahan kedua.

BAB IV
Uraian tentang subyek dan/atau obyek penelitian, serta analisis hasil penelitian
beserta dasar hukumnya yang merupakan jawaban terhadap permasalahan ketiga.

BAB V PENUTUP berisi Kesimpulan dan Saran.


A. Kesimpulan berisi penyimpulan Penulis berdasarkan atau menjawab
permasalahan yang diajukan dalam Skripsi.
B. Saran berisi solusi yuridis yang diusulkan Penulis untuk menyelesaikan
permasalahan Skripsi.
(2) Bagian akhir dari Skripsi memuat Daftar pustaka dan Lampiran (yang relevan).

BAB IV

PENGAJUAN PROPOSAL PENULISAN SKRIPSI

Pasal 4

(1) Proposal Penulisan Skripsi diajukan oleh mahasiswa Program Strata Satu (S1)
Fakultas Hukum apabila telah mengumpulkan 120 SKS dan telah mengambil
mata kuliah Metode Penelitian Hukum.
(2) Proposal Penulisan Skripsi wajib memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Judul.
b. Latar Belakang Masalah/Pemilihan Kasus.
c. Permasalahan/Perumusan Masalah.
d. Tujuan dan Kegunaan Penulisan Hukum.
e. Daftar Pustaka (minimal 10).

BAB V

PROSEDUR BIMBINGAN SKRIPSI

Pasal 5

4
Berdasarkan pertimbangan dari Kaprodi, Penulisan Skripsi dapat dibimbing oleh 2
(dua) orang Dosen yang bertindak sebagai Pembimbing Utama dan Asisten
Pembimbing. Apabila telah ditunjuk Pembimbing Utama dan Asisten Pembimbing
Penulisan Hukum, mahasiswa wajib berkonsultasi terlebih dahulu dengan
Pembimbing Utama, selanjutnya berdasarkan petunjuk/arahan Pembimbing Utama
yang bersangkutan berkonsultasi dengan Pembimbing Asisten.

Pasal 6

(1) Apabila terjadi perubahan judul Penulisan Skripsi, perubahan wajib


disampaikan kepada Kaprodi tembusan Kepala Bagian Peminatan paling
lambat 7 hari sejak adanya perubahan judul.
(2) Apabila terjadi perubahan topik Penulisan Hukum, perubahan tersebut hanya
dapat dilakukan apabila disetujui secara tertulis oleh Dosen Pembimbing

Pasal 7

Proses konsultasi/bimbingan Skripsi wajib dicatat pada Daftar Hadir Konsultasi yang
harus dimintakan tanda tangan/paraf Dosen Pembimbing.

Pasal 8

(1) Proses konsultasi/bimbingan minimal dilakukan dalam 10 (sepuluh) kali


pertemuan.
(2) Proses konsultasi/bimbingan hanya dapat diselesaikan paling cepat dalam satu
semester, dan paling lama dua semester berjalan.
(3) Dosen Pembimbing wajib melaporkan mahasiswa yang telah melampaui jangka
waktu 2 (dua) semester kepada Kaprodi untuk menentukan status Penulisan
Hukum mahasiswa yang bersangkutan.

Pasal 9

Skripsi dinyatakan layak untuk diuji apabila telah selesai disusun dengan mengikuti
seluruh ketentuan penyusunan Skripsi yang berlaku dan mendapat persetujuan Dosen
Pembimbing Skripsi.

BAB VI

TEKNIK PENULISAN SUMBER KUTIPAN

5
Pasal 10

Sumber kutipan dalam Skripsi hanya menggunakan bentuk catatan kaki (footnote).

Pasal 11
Catatan Kaki (Footnote)
`
(1) Kutipan yang langsung diambil dari sumber pustaka harus sesuai dengan
aslinya, baik mengenai susunan kata, maupun mengenai tanda baca.
(2) Diktat dan modul kuliah dapat digunakan sebagai sumber kutipan dalam
Penulisan Hukum
(3) Dalam catatan kaki (footnote) harus dicantumkan nama lengkap pengarang,
judul buku, nomor jilid, tempat penerbitan, nama penerbit dan tahun penerbitan
serta halaman (disingkat Hlm) yang dikutip. Judul buku harus diberi garis
bawah atau huruf tebal (bold).
(4) Apabila nama pengarang/penulis lebih dari dua maka yang dicantumkan hanya
nama pengarang yang disebut pertama, dibelakang nama tersebut ditambah
dengan kata et.al.
(5) Nama pengarang ditulis sesuai nama aslinya, baik untuk nama orang Indonesia
maupun orang asing tanpa mencantumkan gelar.
(6) Penulisan catatan kaki (footnote) yang bersumber dari kepustakaan bukan dalam
bentuk buku, misalnya bunga rampai, jurnal, internet, makalah dan lain-lain.
(7) Footnote harus ditempatkan pada halaman yang sama dengan kutipannya, ditulis
pada bagian bawah halaman teks dimulai pada jarak 7 ketukan dari garis margin
sebelah kiri dan selanjutnya dimulai dari garis margin kiri. Jarak footnote
dengan kalimat teks terakhir sejauh dua kali jarak spasi tik (= 4 spasi) dengan
disela garis pemisah sepanjang 5 cm dimulai pada tepi margin pada tengah-
tengah antara teks dan footnote-nya dengan ditulis menggunakan satu spasi
dengan font 10.
(8) Penomoran catatan kaki (footnote) harus berurut dari Bab I sampai Bab terakhir.
(9) Penulisan catatan kaki (footnote) yang bersumber dari kepustakaan yang telah
dikutip sebelumnya, dapat menggunakan Ibid, Loc. cit, atau Op. cit.
(10) Catatan kaki (footnote) tidak harus berupa sumber kutipan, tetapi dapat juga
berupa penjelasan lebih lanjut dari masalah yang ditulis pada halaman tempat
catatan kaki berada.

Pasal 12
Daftar Pustaka

(1) Penulisan Daftar Pustaka dibagi dalam beberapa kelompok menurut jenisnya,
yaitu yang meliputi buku, jurnal, karya ilmiah, peraturan perundang-undangan,
internet, dan lain-lain .

6
(2) Daftar Pustaka terdiri dari referensi yang dipakai dalam catatan kaki (footnote)
maupun bahan bacaan lain yang dibaca oleh penulis berkaitan dengan penulisan
hukumnya.
(3) Daftar Pustaka minimum terdiri dari 20 buku dan/atau 8 referensi lainnya.
(4) Daftar Pustaka berisi sumber-sumber yang dipergunakan di dalam penyusunan
Penulisan Hukum.
(5) Daftar Pustaka disusun menurut urutan abjad nama pengarang tanpa didahului
oleh nomor urut.
(6) Penulisan nama Pengarang dalam Daftar Pustaka diatur sebagai berikut :
a. Penulisan nama Indonesia dan nama asing didahului dengan nama keluarga
atau nama belakang.
b. Apabila pengarang terdiri dari dua nama asing, kedua nama asing tersebut
harus ditulis seperti ketentuan Pasal 21 ayat (6) butir a.
c. Apabila pengarang lebih dari dua, maka nama pengarang ditulis satu saja
sebagaimana ketentuan Pasal 21 ayat (6) butir a diikuti kata et.al.
(7) Cara menuliskan judul buku, tahun penerbitan, tempat penerbitan dan lain-lain
yang relevan, dapat dilihat dalam contoh Lampiran.

BAB VII

TATA CARA UJIAN SKRIPSI

Pasal 13
Pengertian Ujian Skripsi

(1) Ujian Skripsi adalah ujian akhir yang bersifat menyeluruh yang harus ditempuh
oleh mahasiswa dihadapan Tim Penguji guna mencapai gelar Sarjana Hukum.
(2) Materi ujian Skripsi meliputi materi Penulisan Skripsi dan/atau materi
perkuliahan lain di Fakultas Hukum yang berkaitan dengan topik Skripsi.
(3) Pelaksanaan Ujian Skripsi berlangsung minimal 40 menit dan paling lama 60
menit untuk setiap peserta ujian.

Pasal 14
Syarat Mengikuti Ujian Skripsi

(1) Mahasiswa pada saat mendaftar Ujian Skripsi harus sudah memenuhi
persyaratan akademik sbb :
a. Jumlah SKS yang telah diperoleh minimal 144 SKS.
b. Tidak ada mata kuliah yang memperoleh nilai D dan/atau E.
c. Apabila mengikuti Ujian Ulangan Khusus, nilai ujian minimal C.

7
(2) Mahasiswa yang akan mengikuti ujian Skripsi wajib mendaftarkan diri pada
Sekretariat Fakultas Hukum dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang
diperlukan.
(4) Masa Pendaftaran dan waktu ujian Skripsi akan ditentukan oleh Pimpinan
Fakultas Hukum.
(5) Persyaratan administrasi yang harus dilengkapi untuk mendaftar ujian Skripsi
adalah sebagai berikut :
a. Mengisi formulir untuk permohonan ijazah dan telah ditandatangani
oleh Dosen PA.
b. Menyerahkan draft Skripsi yang telah disetujui dan ditandatangani
oleh Pembimbing Skripsi sebanyak 4 (empat) eksemplar.
c. Menyerahkan Daftar Hadir Konsultasi Bimbingan Skripsi yang telah
diisi secara lengkap.
d. Melunasi seluruh kewajiban keuangan/administrasi dengan
menyerahkan Bukti Setor Mahasiswa (BSM).
e. Menyerahkan transkrip nilai.

Pasal 15
Tim Penguji

(1) Kaprodi mengusulkan kepada Dekan, Tim Penguji yang terdiri dari
Pembimbing Penulisan Hukum mahasiswa yang bersangkutan dan dua orang penguji
lainnya.
(2) Satu dari tiga penguji ujian Skripsi tersebut bertindak sebagai ketua Tim
Penguji
(3) Penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Hukum.
(4) Tim Penguji ujian Skripsi terdiri dari 3 (tiga) penguji yang meliputi :
a. Ketua Tim Penguji
b. Penguji I
c. Penguji II .
(5) Ketua Tim Penguji memiliki kewenangan sebagai berikut :
a.Membuka dan menutup Ujian Skripsi yang dihadiri oleh seluruh
peserta Ujian Skripsi
b. Mengatur waktu pelaksanaan ujian, waktu istirahat, urutan
penguji, dan urutan mahasiswa yang akan diuji.
c.Membagi keseimbangan waktu yang digunakan oleh masing-masing
Penguji.
d. Menyampaikan nilai hasil ujian Skripsi di hadapan seluruh
peserta ujian dengan membacakan nilai angka.
e.Mengingatkan perserta ujian dan pengunjung untuk menjaga ketertiban
selama pelaksanaan Ujian Skripsi.

Pasal 16
Hasil Penilaian Ujian Skripsi

(1) Nilai ujian Skripsi adalah nilai rata-rata dari nilai mutu Penulisan Hukum dan
nilai mutu ujian (nilai di depan sidang)

8
(2) Toleransi perbedaan penilaian antara masing-masing anggota tim penguji,
maksimum adalah 20 (dua puluh)
(3) Apabila perbedaan penilaian tersebut lebih dari 20, maka tim penguji yang
bersangkutan diharapkan mendiskusikan kembali untuk mencari kesepakatan.
(4) Apabila tidak tercapai kesepakatan, masalah tersebut akan diputuskan oleh
Dekan Fakultas Hukum.
(5) Mahasiswa dinyatakan lulus ujian kompehensif apabila berhasil mencapai
nilai minimum 55 (lima puluh lima).
(6) Apabila hasil penilaian Ujian Skripsi dinyatakan tidak lulus oleh Tim Penguji,
mahasiswa dapat mengikuti Ujian Skripsi pada periode berikutnya.

Pasal 17
Revisi Penulisan Hukum

(1) Setelah ujian Skripsi selesai dan ditutup oleh Ketua Tim Penguji, para peserta
ujian Skripsi akan mendapatkan salinan lembar perbaikan (revisi) penulisan hukum
yang telah diisi oleh para penguji (apabila penguji memberikan saran perbaikan).
(2) Para peserta ujian yang telah lulus Ujian Skripsi wajib melakukan perbaikan
(revisi) Penulisan Skripsi dengan berkonsultasi kepada Pembimbing Penulisan Skripsi
dan Dosen Penguji yang memberikan saran atau revisi.
(3) Jangka waktu perbaikan (revisi) paling lama adalah 1 (satu) minggu setelah
yang bersangkutan dinyatakan lulus Ujian Skripsi, atau dalam keadaan mendesak
akan ditentukan kemudian sesuai situasi dan kondisi.
(4) Perbaikan (revisi) Penulisan Skripsi harus dimintakan persetujuan/tanda
tangan kepada Tim Penguji (didahului berkonsultasi dengan Dosen Penguji
selanjutnya baru berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi) dengan
membawa salinan lembar perbaikan.
(5) Penulisan Skripsi yang telah selesai direvisi dan telah mendapat tanda
persetujuan/tanda tangan Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing serta mendapatkan
pengesahan Dekan, dijilid dengan hard cover warna merah tua dan diserahkan kepada
Sekretariat Fakultas Hukum sebanyak 1 (satu) eksemplar beserta disket/CD-nya,
Perpustakaan UAI sebanyak 1 (satu) eksemplar beserta disket/CD-nya dan Dosen
Pembimbing.
(6) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 17 ayat (3) Pedoman ini, diberikan
sanksi berupa pembatalan kelulusan ujian Skripsi dan yang bersangkutan wajib
mengulang ujian skripsi pada periode berikutnya.

Lampiran 1
Contoh Halaman Sampul dan Halaman Judul Penulisan Hukum

9
(…….JUDUL PENULISAN SKRIPSI……)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat akhir guna memperoleh gelar


Sarjana Hukum

Logo UAI

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa :………………………….


NIM :………………………….

FAKULTAS HUKUM EKONOMI DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2009

Lampiran 2
Contoh Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi

10
Persetujuan Skripsi

(……JUDUL PENULISAN SKRIPSI…….)

Diajukan oleh :

Nama Mahasiswa :…………………………


NIM : …………………………

Telah disetujui Dosen Pembimbing


di Jakarta ….(tanggal, bulan dan tahun)

................................
(nama Dosen ditulis lengkap tanpa didahului sebutan Bapak/Ibu)

Lampiran 3
Contoh Halaman Pengesahan Tim Penguji Skripsi

11
Pengesahan Skripsi

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian

Fakultas Hukum Ekonomi dan Teknologi Universitas Al Azhar Indonesia

pada …(tanggal, bulan dan tahun)

dan dinyatakan LULUS

Tim Penguji

Ketua

……………………….
(nama Dosen ditulis lengkap tanpa didahului sebutan Bapak/Ibu)

Penguji I Penguji II

……………………….. ………………………
(nama Dosen ditulis lengkap tanpa didahului sebutan Bapak/Ibu)

Mengetahui
Dekan Fakultas Hukum Ekonomi dan Teknologi

Universitas Al Azhar Indonesia

……………………………..
(nama Dekan ditulis lengkap tanpa didahului sebutan Bapak/Ibu)

Lampiran 4
Contoh Lembar Pernyataan Keaslian Penulisan Hukum

12
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

……………………………………………………………..

NIM :

……………………………………………………………..

menyatakan bahwa Skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri, dan bukan

merupakan duplikasi ataupun plagiasi (jiplakan) dari hasil penelitian orang lain.

Sepengetahuan saya, topik/judul dari Skripsi ini belum pernah ditulis oleh orang

lain.

Apabila Skripsi ini terbukti merupakan hasil duplikasi atau plagiasi (jiplakan) dari

hasil penelitian orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh

Tim Penguji.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, ……(tanggal, bulan, tahun)

Yang Menyatakan

Tanda tangan di atas


Materai

(nama lengkap Mahasiswa)

13
Lampiran 5
Contoh Lembar Pernyataan Bukan Plagiat Penulisan Skripsi

SURAT PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT


SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :
………………………………………………………….
NIM :
………………………………………………………….

menyatakan bahwa sepengetahuan saya, SKRIPSI dengan


judul…………………………………………pernah diteliti/disusun dalam bentuk
Penulisan Hukum oleh orang lain di lingkungan Fakultas Hukum UAI yaitu :

1. ……………………………….

2.………………………………

3………………………………..

Apabila Skripsiini terbukti merupakan hasil duplikasi atau plagiasi (jiplakan) dari
hasil penelitian tersebut di atas, maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan
oleh Tim Penguji.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta,…..(tanggal, bulan, tahun)


Yang Menyatakan

Tanda tangan di atas


Materai

(nama terang)

14
Lampiran 6
Contoh Format Abstraksi

ABSTRAKSI

(A) (nama dan NIM)

(B) (Judul Penulisan Hukum)

(C) (Kata Kunci)*

(D) Daftar Acuan(Literatur) : ( diisi dengan jumlah buku/referensi dan tahun


terbit buku/referensi dari yang paling lama sampai dengan yang paling
baru)

(E) Ringkasan Penulisan Hukum (disusun dalam 200-250 kata) (Spasi 1)


memuat :

- Permasalahan penelitian
- Pembahasan masalah
- Kesimpulan secara umum

(F) Tahun penyusunan Penulisan Hukum

Catatan :
* Kata Kunci : merupakan inti dari Penulisan Hukum yang diungkapkan dengan
maksimum 3 kata (sinkron dengan judul dan permasalahan).

15
Lampiran 7
Contoh Cara Penulisan Catatan kaki (footnote)

Mengutip sesuai dengan aslinya

Buku :
2
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum
Dalam Pembangunan, (Bandung: Alumni, 2002), hlm 5.
3
Daud Silalahi, Pengaturan Hukum Lingkungan Laut
Indonesia dan Implikasinya Secara Regional, (Jakarta: Sinar Harapan, 1992), hlm 35.
6
Ian Brownlie, Principles of Public International Law, (Sixth Edition, New
York: Oxford University Press, 2003), pg 147.

Mengutip dengan merangkum atau meringkas


7
Lihat Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta : UI Press,
1984) hlm 12-14

Jurnal :
4
Ridwan Khairandy, “Perlindungan Hukum Merk Terkenal di Indonesia”’
Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, No 12, Vol 6, 1999, hlm 69.
5
Asmin Fransiska, “Peranan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dalam Upaya
Penyelesaian HAM Masa Lalu”, Gloria Juris, Vol 5, No 2 Mei-Agustus, 2005, hlm
109

Website, Online
10
Philip B. Kurland and Ralph Lerner, eds., The Founders’ Constitution
http://presspubs.uchicago.edu/founders/(accessed June 27,2006).
11
Bambang Purnomo, Rumitnya Masalah Pemberantasan Korupsi di
Indonesia, www.detik.com/info, (ditelusuri 5 Maret 2007).

Penggunaan Ibid, Op.cit dan Loc.cit


8
Lihat Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum (Jakarta : UI Press,
1984) hlm 12-14.

Bila mengutip sama dengan footnote di atasnya digunakan ibid. Bila halamannya
berbeda digunakan
9
Ibid, hlm 9.

16
11
Mochtar Kusumaatmadja, Konsep-Konsep Hukum Dalam Pembangunan,
(Bandung : Alumni, 2002) hlm 5.
12
Daniel Murdiyarso, Konservasi Perubahan Iklim (Jakarta: Kompas, 2003)
hlm 132.

Bila ingin mengutip Mochtar K. kembali dengan halaman berbeda, maka digunakan
op.cit, karena sudah diselingi footnote lainnya (Daniel Murdiyarso)
13
Mochtar Kusumaatmadja, op.cit., hlm. 16.

Bila akan mengutip lagi, tetapi halamannya sama digunakan loc.cit.


14
Daniel Murdiyarso, loc.cit.

17
Lampiran 8
Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Daftar Pustaka dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu buku, perundang-undangan,


kamus, majalah atau sumber lainnya :
BUKU :

Apeldoorn L.J., van, Pengantar Ilmu Hukum, (Inleiding tot de studie van het
Nederlandse Recht), Pradnya Paramita, Jakarta, 1996.

Mertokusumo, Sudikno, Bab-bab tentang Penemuan Hukum, Citra Aditya Bakti,


Bandung, 1993.

Harris, Phil, An Introduction to Law, Butterworths, London, 1997.

ARTIKEL :

Artikel dalam Jurnal :

Hung, Katherine V., : “There’s No Place Like Home” Determining Habitual


Residence: Feder v. Evans Feder, “Georgia, Journal of International and
Comparative Law,” Vol. 26 26, No. 2: 486-504.

Wibowo, Antonius P.S.,: “Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Melalui


Alternatif Penyelesaian Sengketa,” Jurnal Hukum Gloria Juris”, Fakultas
Hukum Unika Atma Jaya, Vol. 4. No. 3: 241-253.

Artikel dalam majalah atau surat kabar :

Raharjo, Satjipto, Penegakan Hukum oleh Polri, Kompas, 12 Juli 2005, Jumat, hlm. 4.
(pendapat atau opini dari penulis)

Penanganan Kasus Korupsi oleh KPK Masih Jalan Ditempat, Kompas, 9 Juli 2004,
Senin, hlm 1.
(berita majalah atau surat kabar)

INTERNET :

Paul G. Chiligris, “Child Custody,” www.chiligris.com/family custody.htm, 30 Maret


2003.

“Constitution for the Kingdom of Netherlands (Konstitusi Kerajaan Belanda),


(Adopted on : 17 Februari 1983) (ICL Document Status : 1989),
http://www.Oefre.unebe.ch/law/icl/nl 100000.html, 20 April 2003.

18
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN :

(Peraturan perundang-undangan disusun berdasarkan tata urutan peraturan


perundang-undangan)

Undang-Undang Dasar 1945 (Amandemen ke-4)

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, LN Nomor 165
TLN Nomor 3886.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, LN Nomor 3,


TLN Nomor 4235.

Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia (SEMA), Nomor 3 Tahun 1981.

Convention on the Civil Aspect of International Child Abduction (Konvensi Den


Haag 1980).

19
20

You might also like