You are on page 1of 9

PANDUAN MEMILIH MURAI BATU BERBAKAT

Masalah bakat adalah masalah yg sama tuanya dengan manusia.


Semenjak dahulu orang sudah berusaha membahas masalah bakat.
Urgensinya masih tetap actual sampai saat ini, meski dari kaca mata
ilmu pengetahuan, hasilnya masih jauh dari memuaskan. Menurut
Crow & Crow (1989) bakat bisa dianggap sebagai kualitas yg dimiliki
individu dalam tingkat yg beragam. Bakat juga dapat dianggap
sebagai keunggulan khusus dalam bidang perilaku tertentu. Saat ini
telah banyak berkembang tes-tes tertentu (sering disebut ‘tes bakat')
yg dilakukan utk mengukur/menelusuri bakat seseorang.

Timbul pertanyaan, “bagaimana dengan Murai Batu”

Atas dasar pemikiran bahwa ‘MB istimewa’ dan ‘MB jawara’ adalah MB-
MB yg dibekali oleh bakat2 khusus yg telah berhasil digali dan
dikembangkan oleh sang perawat, maka penting sekali bagi MB mania
untuk mengamati, menerawang, menelusuri & meraba2 kira2
bagaimana bakat yg dimiliki oleh seekor MB sebelum membeli dan
menjadikannya momongan, baik itu utk orientasi lomba maupun
hanya sebagai klangenan di rumah. Hal ini menjadi penting utk
menghindari atau setidaknya mengurangi kekecewaan yg timbul
akibat salah dalam menentukan pilihan momongan karena tidak sesuai
dgn harapan.

DEFINISI BAKAT MURAI BATU

Menurut Om didiks-rrbf
Definisi BAKAT (POTENSI) = Sesuatu kelebihan yg dimiliki seekor
murai dan ada pada dirinya sejak dilahirkan ... diatas rata2 … murai
umumnya.
Bakat/potensi bermacam-macam :

1. Bakat kecerdasan, kecerdasan ini sangat luas sekali tentunya. Kecerdasan


menirukan suara lingkungan, kecerdasan adaptasi, dan kecerdasan2 yg lain
tentunya.
2. Bakat Fighting termasuk tentunya dgn gaya tarung masing2
3. Bakat Suara/type suara ada suara ngebas, ada melengking dll yg tentunya bakat ini
juga punya korelasi dgn Panjang-pendek pernafasan (nah panjang-pendek
pernapasan ini saya yg agak bingung... ini bawaan atau murni bisa dilatih ....??) di
dalamnya terikut juga dgn volumenya.
Namun bakat apapun jika tidak di optimalkan, tidak akan
berkembangkan dgn baik.

Menurut Om suwarno71
Bakat adalah sebuah talenta dari Tuhan yang diberikan kepada
makhluknya untuk mengembangkan diri. Bakat itu sendiri berupa pola
pikir, kepandaian atau kemampuan yang dimiliki sejak lahir. Walaupun
setiap makhluk memiliki talenta, jika tidak berusaha untuk
membukanya maka talenta yang diberikan Tuhan akan menjadi sia-
sia.
Saya percaya setiap burung mempunyai BAKAT, permasalahannya
adalah bagaimana kita mengenali & mencirikan bahwa burung
tersebut mempunyai BAKAT YANG SUPER? Kalo kita belum
mengenalnya terlebih dahulu.
Berkaitan dengan bakat pada burung, tentu saja burung tersebut
harus mengeluarkan talenta-nya terlebih dahulu, baru kita dapat
mengambil kesimpulan bahwa burung tersebut mempunyai bakat.
Lewat talenta tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
burung A, mempunyai bakat SUARA NEMBAK-NEMBAK, burung B
mempunyai bakat NGEROL, burung C mempunyai bakat VOLUME yang
KERAS (TEMBUS) dsb. Atas dasar hal tersebut, baru kemudian kita
dapat memaksimalkan bakat tersebut.

Menurut Om FREDY TJA


Aspek bakat pada burung meliputi mental dan gaya tarung burung
bersangkutan.

Pertanyaan selanjutnya, “Bagaimana Cara Memilih MB Berbakat”.

Secara garis besar pemilihan MB berbakat biasa dilakukan oleh MB


mania dgn dua cara. Cara pertama adalah dgn memperhatikan
Tingkah Laku dan Gaya MB bersangkutan. Cara kedua adalah dengan
memperhatikan/mengamati bentuk Katuranggan yg dipercaya
mewakili bakat dari MB.

CARA MEMILIH MB BERBAKAT DARI TINGKAH LAKU DAN GAYA

MB berbakat bisa dipilih sejak trotol dan muda hutan sampai umur
kira-kira 3 tahun. Setelah umur 3 tahun dan mb itu 'kelihatan biasa2
saja, maka bisa dianggap mb itu kurang berbakat (tapi tentu saja
penilaian ini bisa salah, karena bisa jadi mb itu selama 3 tahun
dipelihara dengan kurang tepat atau kurang perhatian). <sh>

Untuk mb2 muda, memilih MB berbakat tentulah mental yang


didahulukan. Kalau yg sudah setengah jadi/jadi, barulah isian, gaya &
konsistensi kinerja. <sh>

Cara memilih mb berbakat harus melihat langsung, dgn video saja


kadang tidak cukup ( kecuali mb nya benar2 bagus mental dan
isiannya ).
Cara memilih mb berbakat, sangat sulit dilakukuan dgn hanya melihat
fotonya saja ( kecuali mb benar2 bagus, dan kelihatan per pic nya
sedang ngotot menghadapi lawan2nya ).
Untuk mb mb yang benar benar bagus bakatnya, tentu tidak perlu
'dipilih' lagi karena sangat jelas bakatnya. <sh>

Memilih MB Berbakat untuk Trotol / Muda Hutan

1. Tingkah laku ketika dia sedang bersatu dgn yg lain ( istilah Jawanya : ombyokan ),
mb berbakat haruslah kelihatan sigap, waspada tapi tidak ‘grapyak-grupyuk’ alias
pecicilan. Mb berbakat, meski kelihatan takut orang tapi cara bergeraknya tidak
merusak fisiknya ( nyungsepkan muka ke jeruji, ekor dan sayap amburadul kena
jeruji ), mb yg seperti itu bisa dianggap kurang berbakat. Namun, ada mb berbakat
yg bergaya seperti itu dengan catatan mb itu baru ditangkap. Di sini jangan disalah
artikan pula bahwa mb yg takut orang adalah mb kurang berbakat, sebab ada mb
mb bagus bahkan mb juara yg masih takut orang ketika belum digantang. Namun
setelah digantang mb itu tidak lagi memperdulikan orang, tapi memperdulikan
musuh2nya. <sh>

2. Tingkah laku ketika dia sendirian di sangkar. Mb berbakat biasanya tetap berada di
tangkringan ketika dilihat orang. Sikapnya waspada, sesekali ekor naik turun (meski
belum mengeluarkan suara). Lebih bagus lagi kalau dengan sikap seperti itu dia mau
mengeluarkan suara. Prinsipnya bahwa mb berbakat itu meski masih belum jinak,
dia akan berada di tangkringan atau ke jeruji sangkar, bukan ndelosor di dasar
sangkar. Mb Mb berbakat sangat jarang untuk ndelosor di dasar sangkar dengan
posisi seperti mau sembunyi alias ngumpet. <sh>

3. Tingkah laku saat kita "nyolokin" jari ke ruji sangkarnya, mana yg berani (paling
tidak ga ngelabrak, dalam kondisi burung sehat tentunya) biasanya mentalnya
bagus. Sukur2 kalo ada yg malah melawan dengan ngeretek sambil maenin ekor itu
lebih bagus lagi. <DC>

4. Mengeluarkan suara ketrekan dan sikapnya siaga walaupun masih dalam ombyokan
dan selalu kembali ke tangkringan atau dinding sangkar dan jarang diem di
bawah. <surawan>

5. Kretekannya keras dan beruntun. Mb yg kretekannya keras dan beruntun, bisa


dipastikan suaranya keras. Namun mb yg kretekannya sedang atau kecil, belum
tentu bersuara sedang atau kecil, bisa saja mb itu bersuara keras. Biasanya mb yg
kretekannya keras mentalnya bagus. Namun hal ini juga tidak bisa dipastikan,
karena mental itu parameternya relative dan banyak juga mb mb bersuara sedang
atau bahkan kecil namun bermental sangat bagus. Malahan mb seperti ini bisa
'ngedur' kerjanya. <sh>

6. Tampang garang, tatapan mata tajam (ini cuma bisa dirasain oleh kita yg menatap
lsg). <ady_mv>

7. Apa MB tersebut berani bertatap muka dr segala arah <Ari JB>

8. Lihat dari cara MB memandang kalau kita dekati dan kita tatap matanya dia bersikap
siaga dan MB tsb berani menatap kita lebih lama walaupun terbang sesekali. <leo
andrie>

9. Tidurnya selalu ditangkringan yg paling tinggi (kalo ombyokkan) <Ari JB>

10. Saat sudah sendiri dia ngeriwik dgn isian2 atau suara2 master bkn suara MB, tentu
dgn lagu yg panjang2, dengarkan kejelasan artikulasi dia menirukannya (sejelas
apa), volume mungkin belum keras tapi paling tdk terdengar kasar2nya <Ari JB>

11. Merespon terhadap gangguan, syukur2 dengan bentakan suara MB <Ari JB>

12. Dekatkan dengan MB senior tetep spt itu. <Ari JB>

13. Kalo bisa liat dia mandi, cari yg mandinya heboh dan lama. <Ari JB>

14. Lihat bentuk perut sampai leher, sedikit berbentuk koma pada saat siaga. <leo
andrie>

15. Apabila MB MH di dalam kelompok yang disatukan/ombyokan pilih yang dominan,


misal apabila ada mb lain yang mendekat dia langsung mengusirnya (biasanya di
patuk). <leo andrie>

16. Pilih yang makannya rakus. <leo andrie>

17. Bagaimana cara berdirinya. Apakah burung tersebut berdiri dengan posisi 45 derajat
dengan ekor melengkung kebawah, 45 derajat dengan ekor proporsional, 90 derajat
dengan ekor proporsional atau membungkuk seperti orang ketakutan. <suwarno71>

18. Apakah posisi berdirinya menyerupai huruf "X" horisontal, atau sering berdiri dengan
satu kaki saja. <suwarno71>

19. Bagaimana cengkeraman kakinya (bukan warna kakinya). Apakah mencengkram


tangkring dengan kuat atau sekedar menempel saja ditangkringan. <suwarno71>

20. Tanya ke pemikat MB tsb, pemikat akan tahu Volume maupun mental bahwa
indukan dari anak yg ditangkap bagus, biasanya pengepul akan menyendirikan si MB
ini. Kendalanya kita mendapatkan MB dari tangan ke X (bisa tangan ke tiga atau ke
sekian, sehingga susah cara ini. Hal ini seperti dilakukan pengepul AM di Bali,
pengepul AM di Bali memilah milah AM berdasarkan indukannya anakan .... pengepul
tahu indukannya mempunyai Volume dan gaya telernya. Biasanya harga nya agak
mahal. <CJ™>
Memilih MB Berbakat untuk MB Setengah Jadi / Jadi

1. Memantau di Latber, kalau rajin ke latber baik memantau sendiri atau lewat orang
yg dipercaya maka akan dapat menemui MB berbakat. Kalau jeli, tdk harus juara,
kadang stelannya kurang bagus si MB gak juara, namun kita percaya bahwa MB tsb
prospek. <CJ™>

2. Amati tingkah lakunya dan volume, kalau terlihat mapan dan berani dan volumenya
tembus maka MB ini adalah MB yg berbakat. Cara ini akan lebih mudah kalau kita
datang ke latber atau lomba kecil, disitu kita bisa dengar mana MB yg volumenya
keras dan tingkah lakunya mapan dan berani, walaupun MB itu tidak
juara. <surawan>

3. Dengar suaranya, mana nih yg kenceng dan lihat, mana nih yg mentalnya langsung
DOR! begitu buka krodong, lihat lawan langsung DER!!! <Penthol>

Apa yg menjadi tolok ukur volume si MB ?

• Dengan feeling. Kalau kita tanggap dengan mendengarkan suara hariannya saat
bunyi akan terlihat si MB mempunyai suara keras atau tidak. <CJ™>
• Dengan menempel dengan MB lain. Bisa juga kita kumpulkan MB temen, terus adu
beberapa MB tsb, ini akan terlihat volume diantara MB tsb. <CJ™>
• Dibawa ke Latber. Jelas, walau tdk menjadi juara, terlepas juara atau tidak, maka
saat ngalawan atau bunyi diantara MB yg dilatber akan terdengar kekerasan Volume
MB tsb. Kalau si MB volumenya menonjol, maka akan tembus diantara MB yg lain.
Apalagi kalau penonton berteriak, maka si MB akan lbh dominan suara diantara yg
lain.<CJ™>

Memilih MB Berbakat untuk Trotol Breeding

1. Untuk trotol penangkaran relatif lebih sulit, krn trotol penangkaran relatif sudah
terbiasa dengan lingkungan manusia, gayanya lebih tenang dan lebih mapan drpd
trotol hutan. Namun tentu saja meski lebih tenang dan lebih mapan drpd trotol
hutan itu bukan berarti trotol penangkaran lebih berbakat drpd trotol hutan yg
kurang tenang. Untuk Mb ring, tips nya gampang saja: Pilih mb trotol ring yang
indukan jantannya pernah juara (minim latber) dan betinanya juga tangguh.
Pemilihan mb ring seperti ini mempunyai peluang besar menemukan mb berbakat.
Meski begitu, bukan berarti indukan non juara, keturunannya tidak ada yg berbakat.
Setidaknya, dengan indukan jantan juara dan indukan betina bagus, peluang Anda
cukup besar menemukan mb berbakat. Simple saja, alias, as simple as that. <sh>

2. Cari ke Breeder MB, nah tanya trah indukan nya, setidaknya kita mempunyai
peluang dari indukan yg bagus anakannya akan bagus juga. Ini sdh dibuktikan dr
beberapa Breeder MB terkenal, dimana anakannya sdh mulai menduduki jawara
(berdasarkan pantauan saya). <CJ™>

3. Meski tergantung kualitas indukannya, tetapi tetep aja harus dilihat kriteria "Memilih
MB Berbakat" pada MB tersebut walaupun indukannya JAWARA, karena ga jamin
100% pasti berbakat. <dery_damn>
CARA MEMILIH MB BERBAKAT BERDASAR KATURANGGAN

Definisi Katuranggan

Katuranggan berasal terdiri dari 2 kata yaitu katur dan angga. Katur
berarti menyampaikan, dan angga berarti badan. Jadi katuranggan
adalah pengetahuan yang menyampaikan pengertian tentang bentuk -
bentuk badan. Dalam bahasa Belanda, istilah katuranggan dikenal
dengan sebutan exterieur (bentuk lahiriah, bagian badan yang nampak
di luar) (Sumber: Trubus Edisi Februari 1988). Menurut Purbasasmita
untuk menentukan mutu suatu burung mesti di lihat dari
katuranggannya. Pendasaran ini tentu saja tidak asal jeplak, karena
Purbasasmita sendiri sudah melakukan research terhadap kondisi/ciri-
ciri fisik burung juara pada saat itu (kebetulan research-nya burung
perkutut) dan pengalamannya sudah malang melintang tentang hal
ini. Katuranggan yang dimaksud Eyang Purbasasmita bukan insting,
tetapi pencapaian hasil research dan pengalaman empirik di lapangan.
Katuranggan, Berbakat & Berprestasi merupakan 3 hal yang berbeda-
beda dan dihasilkan oleh RUMUS yang berbeda pula. Deviasi untuk
katuranggan mungkin cuma 10% saja, artinya : ‘orang yang memilih
menggunakan metode KATURANGGAN, kemungkinan melesetnya
cuma 10 %’. <suwarno71>

Karakter burung itu misteri, kenapa??? jelas, burung tdk bisa kita ajak
bicara spt manusia. Nah karena kemisteriannya itulah muncul pakem-
pakem tertentu untuk mencari dasar bakat dr burung itu sendiri atau
bahasa umumnya katuranggan. Mengenai ciri-ciri tertentu untuk
mengenali burung berbakat melalui katurangaan saya 100% percaya
banget. <ABI-karawang>

Katuranggan = Ciri-ciri Fisik Seekor murai yg ditengarai berhubungan


dgn bakat2 yg dimiliki. Menurut saya ini hanyalah cara penilaian kita
saja berdasarkan imajinasi dan pengalaman selama ini untuk
mengetahui bakat2 yg dimiliki seekor murai. Bakat yg bisa di prediksi
berdasarkan KATURANGGAN dan masih bisa dinalar dengan akal
adalah : VOLUME dan POWER. Bakat laen seperti mental, gaya tarung,
kecerdasan itu masih misteri bagi saya. <didiks-rrbf>

Cara Memilih MB Berbakat Berdasar pada Katuranggan


1. Postur kaki yg jangkung dan jari2 panjang dan cengkraman yg kuat. <Ari JB>

2. Warna kaki ngga masalah tapi type kaki yg kering (spt dah berumur). <Ari JB>

3. Kaki kokoh, warna tidak masalah kalau dapet yang hitam lebih baik. <leo andrie>

4. Mata yg besar bulat dan sorot mata yg tajam dan jernih. <Ari JB>

5. Kepala besar bentuk papak. <Ari JB>

6. Bentuk kepala seperti kepala ular (bentuk atas kepala mengikuti buletan mata) <leo
andrie>

7. Paruh panjang dan lurus atau mblimbing. <Ari JB>

8. Leher panjang dan besar. <Ari JB>

9. Badan cenderung lebih pendek dr lehernya (kalo bisa) . <Ari JB>

10. Lengan sayap yg terlihat kokoh. <Ari JB>

11. Dari depan dada yg cenderung kecil membesar dipinggang/pangkal ekor


(pengalaman dada besar suka batman).<Ari JB>

12. Ekor sedang, lurus dan kokoh, kalo panjang yg lemes tp kokoh dipangkal serta agak
lengkung kebawah. <Ari JB>

13. Warna dada untuk MB ekor pendek saya suka yg terang (biasanya pinter) . <Ari JB>

14. MB yang tongkrongannya gagah, tulang kakinya keker cenderung memiliki daya
tempur yang bagus, jika dibandingkin dg MB yang tongkrongannya biasa-biasa saja
… tulang kakinya kurang keker. <ABI-karawang>

15. Paruh tebal & ceper dinilai punya bakat suara yg keras & pedas. <didiks-rrbf>

PENUTUP

Pengetahuan tentang Bakat sangat penting sekali dalam dunia burung


khususnya MB. Kita mengetahui si MB berbakat bila MB bahan/trotol
adalah seperti telah dijelaskan oleh rekan2 di atas, seperti: Ketrekan,
Volume, Daya tempur walau masih bahan/trotol, rajin ngriwik/bunyi
dsb. Pengetahuan mengenai katuranggan juga sangat penting bagi
penggemar burung khususnya MB, karena dapat dijadikan pegangan
penting untuk memilih dan meramalkan prestasi suara burung
khususnya MB tsb. <CJ™>
Kembali lagi bahwa dari sudut pandang manapun kita berpendapat,
semua ada benarnya dan juga ada salahnya karena KEMISTERIANNYA
itu. (karakter burung itu adalah misteri) <ABI-karawang>

Terlepas dari semua uraian di atas, yg harus digaris bawahi adalah


bahwa :

‘MB berbakat ini belum tentu bisa jadi juara, karena menjadi juara
faktornya banyak sekali, misal perawatan, settingan dan faktor2 non
teknis’ <sh>

‘MENANG adalah perwujudan dari pengembangan berbagai macam


bakat yg ada pada burung yg telah dikembangkan secara OPTIMAL,
sehingga mendapatkan apresiasi dari kalangan umum/Yuri lomba
sehingga jadi The Best’. <didiks-rrbf>

Harap dibedakan pengertian Berbakat dengan Berprestasi. Karena dua


kata tersebut merupakan 2 hal yang berbeda. Berbakat belum tentu
Berprestasi, sedangkan Berprestasi merupakan apresiasi dari capaian
atau out put setelah melalui proses pemaksimalan bakat
tadi. <suwarno71>

Tulisan ini bukan sebuah kesimpulan, tetapi hanya merupakan


rangkuman dari posting2 rekan KMers pada thread “Cara Memilih MB
Berbakat” yg diangkat om adlysalo dan pada thread “katurangan vs
bakat, siapa yang bakal mendominasi ?!” yg digulirkan oleh om
atm. Untuk tujuan orisinalitas saya tdk menambahkan dg sumber dari
luar. Selanjutnya saya mohon maaf karena untuk tujuan kenyamanan
membaca (maksudnya supaya nyambung), beberapa bagian postingan
rekan2 saya edit dan digeser kesana-kemari utk membuat alur cerita.
Silakan rekan KMers utk menambahkan atau memberi keterangan
tambahan jika dianggap diperlukan. Karena saya hanya pecinta MB
dan bukan Pakarnya maka sejauh ini, itulah yg dpt saya tangkap dari
kedua thread tersebut.
Sebagai penutup, sebuah posting yg sangat indah dari rekan KMers

<suwarno71>
Bagi Buyer:
Mencari MB Berbakat dapat dicarikan dengan beberapa cara &
metode berdasarkan pengalamannya masing-masing.

Bagi Breeder:
MB Berbakat tidak dicari, tetapi justru diciptakan. Melalui
pengalaman empiriknya seorang breeder dapat menciptakan
Model atau Super Model MB Seperti Apa Kelak. Saya percaya
dengan pengalaman Trial dan Error, MB berbakat dan
berkaturanggan bagus dapat diciptakan oleh seorang breeder.

Maka dari itu Ayo mulai belajar breede

You might also like