Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NAMA : DESI PIBRIANA
NIM : 09071003035
DOSEN : YADI UTAMA, S.KOM.,
M.KOM.
Daftar Isi
...........................................................................................
...... 1
1. Waterfall Model
...........................................................................................
...... 2
1.1 Tahap – Tahap Dalam Model Waterfall
……………………………………………….. 3
1.2 Kelebihan Dari Model Waterfall
.............................................................. 4
1.3 Kekurangan Dari Model
Waterfall ........................................................... 4
2. Model V
...........................................................................................
...... 5
2.1 Tahap – tahap dalam Model V
................................................................ 5
3. Model Prototype
...........................................................................................
....... 6
3. 1 Empat Langkah Karakteristik Metode Prototyping
............................... 6
3.2 Jenis-Jenis Prototyping
………………………………………………………………………….. 7
3.3 Keunggulan Prototyping
………………………………………………………………………….. 7
3.4 Kelemahan Prototyping
………………………………………………………………………….. 7
2
4. Rad (Rapid Application Development) Model
....................................................... 8
4.1 Model Metodologi RAD
…………………………………………………………………………… 8
4.2 Kelebihan Metode RAD
............................................................................. 9
4.3 Kekurangan Metode
RAD ............................................................................ 9
Daftar Pustaka
………………………………………………………………………………………………….
10
3
1. WATERFALL MODEL
Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”.
Model ini sering disebut dengan “classic life cycle” atau model waterfall.
Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun
1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang
paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai
dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,
testing / verification, dan maintenance.
Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai oleh para
pengembang software. Ada lima tahap dalam model waterfall, yaitu:
Requirement Analysis, System Design, Implementation, Integration &
Testing, Operations & Maintenance. Sesuai dengan namanya waterfall (air
terjun) maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap
dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya (lihat
tanda anak panah). Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ke tahap
sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah
software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang
lama.
1.Requirement Analysis
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase
ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan
pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat
diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi
4
tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan
pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
2. System Design
3. Implementation
5
ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,
eksplisit, dan benar di awal project, maka Software Engineering dapat
berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
6
2. MODEL V
7
adalah spesifikasi software yang meliputi organisasi sistem secara
umum, struktur data, dan yang lain. Selain itu tahap ini juga
menghasilkan contoh tampilan window dan juga dokumentasi teknik
yang lain seperti Entity Diagram dan Data Dictionary.
5. Coding
3. MODEL PROTOTYPE
Paradigma dari metode prototyping adalah sistem informasi yang
menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang.
Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap,
tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan,
ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila
perlu.
8
3. 1 Empat Langkah Yang Menjadi Karakteristik Metode
Prototyping Yaitu :
1. Pemilahan fungsi
Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh
prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada
tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang
akan diperagakan
9
3.4 Kelemahan Prototyping :
1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3. Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4. Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
5. Prototype terlalu cepat selesai
10
Model RAD menekankan pada fase-fase berikut :
11
RAD memang lebih cepat dari Waterfall. jika kebutuhan dan
batasan project sudah diketahui dengan baik. Juga jika proyek
memungkinkan untuk dimodularisasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://bluewarrior.wordpress.com/2009/10/12/waterfall-model-vs-v-
model/
2. http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0CAkQFjAB&url=http%3A
%2F%2Fsyukriya.files.wordpress.com%2F2009%2F04%2Fklp1-
metode-prototyping.ppt&rct=j&q=tahap+-
+tahap+dalam+metode+prototyping&ei=MgOZS-IVirusB-
7ryNEL&usg=AFQjCNEPZgtFexDMoiKtK2bdn4SkLU-bHw
3. http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&ct=res&cd=2&ved=0CAgQFjAB&url=http%3A
%2F%2Fgurupadi.files.wordpress.com%2F2008%2F02%2Fmetode-
pengembangan-si.ppt&rct=j&q=Siklus
%2C+Metode+dan+Teknik+Pengembangan+Sistem+Informasi&ei
12
=7AeZS5PLJIK2rAft35zTCw&usg=AFQjCNFYMned5OkgUz6BVMnTPaI
42NooGw
4. http://arflstxtx.blogspot.com/2009/12/perbandingan-metodologi-rad-
metodologi.html
13