Professional Documents
Culture Documents
Otitis media supuratif kronik (OMSK) ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang
timbul, sekret dapat encer atau kental, bening atau berupa nanah. Otitis media supuratif kronis
merusak jaringan lunak pada telinga tengah dapat juga merusak tulang dikarenakan terbentuknya
jaringan patologik sehingga sedikit sekali / tidak pernah terjadi resolusi spontan.
Otitis media supuratif kronis terbagi antara benigna dan maligna, maligna karena
terbentuknya kolesteatom yaitu epitel skuamosa yang bersifat osteolitik.
Penyakit OMSK ini biasanya terjadi perlahan-lahan dan penderita datang dengan gejala-
gejala penyakit yang sudah lengkap dan morbiditas penyakit telinga tengah kronis ini dapat
berganda, gangguan pertama berhubungan dengan infeksi telinga tengah yang terus menerus
( hilang timbul ) dan gangguan kedua adalah kehilangan fungsi pendengaran yang disebabkan
kerusakan mekanisme hantaran suara dan kerusakan konka karena toksisitas atau perluasan
infeksi langsung.
1
Pada saat ini kemungkinan besar proses primer untuk terjadinya OMSK adalah tuba
eustachius, telinga tengah dan sel-sel mastoid. Faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga
tengah supuratif menjadi kronis sangat majemuk, antara lain adalah gangguan fungsi tuba
eustachius yang kronis akibat infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang obstruksi
anatomik tuba eustachius parsial atau total, perforasi membran timpani yang menetap, terjadinya
metaplasia skuamosa/perubahan patologik menetap lainnya pada telinga tengah, obstruksi
terhadap aerasi telinga tengah atau rongga mastoid, terdapat daerah dengan skuester atau otitis
persisten di mastoid, faktor konstitusi dasar seperti alergi kelemahan umum atau perubahan
mekanisme pertahanan tubuh.
PATOLOGI
OMSK lebih merupakan penyakit kekambuhan daripada menetap, keadaan ini lebih
berdasarkan waktu dan stadium daripada keseragaman gambaran patologi, ketidakseragaman ini
disebabkan oleh proses peradangan yang menetap atau kekambuhan disertai dengan efek
kerusakan jaringan, penyembuhan dan pembentukan jaringan parut secara umum gambaran yang
ditemukan adalah terdapat perforasi membran timpani dibagian sentral, ukuran bervariasi dari 20
% luas membran timpani sampai seluruh membrane dan terkena dibagian-bagian dari annulus.
Mukosa bervariasi sesuai stadium penyakit. Dalam periode tenang akan nampak normal kecuali
infeksi telah menyebabkan penebalan atau metaplasia mukosa menjadi epitel transisional.
Jaringan tulang-tulang pendengaran dapat rusak/tidak tergantung pada berat infeksi sebelumnya.
Mastoiditis pada OMSK paling sering berawal pada masa kanak-kanak, pneumatisasi
mastoid paling aktif antara umur 5-14 tahun. Proses ini saling terhenti oleh otitis media yang
sering. Bila infeksi kronis terus berlanjut mastoid mengalami proses sklerotik, sehingga ukuran
mastoid berkurang. Antrum menjadi lebih kecil dan penumatisasi terbatas hanya ada sedikit sel
udara saja sekitar antrum.
2
biasanya cepat menghilang, discharge mukoid dapat konstan atau intermitten. Gangguan
pendengaran konduktif selalu didapat pada pasien dengan derajat ketulian tergantung beratnya
kerusakan tulang-tulang pendengaran dan koklea selama infeksi nekrotik akut pada awal
penyakit.
Perforasi membran timpani sentral sering berbentuk seperti ginjal tapi selalu
meninggalkan sisa pada bagian tepinya . Proses peradangan pada daerah timpani terbatas pada
mukosa sehingga membran mukosa menjadi berbentuk garis dan tergantung derajat infeksi
membran mukosa dapat tipis dan pucat atau merah dan tebal, kadang suatu polip didapat tapi
mukoperiosteum yang tebal dan mengarah pada meatus menghalangi pandangan membran
timpani dan telinga tengah sampai polip tersebut diangkat . Discharge terlihat berasal dari rongga
timpani dan orifisium tuba eustachius yang mukoid dan setelah satu atau dua kali pengobatan
lokal bau busuk berkurang. Cairan mukus yang tidak terlalu bau datang dari perforasi besar tipe
sentral dengan membran mukosa yang berbentuk garis pada rongga timpani merupakan diagnosa
khas pada OMSK tipe benigna.
PENATALAKSANAAN
Prinsip terapi OMSK tipe benigna ialah konservatif atau dengan medika mentosa. Bila
sekret yang keluar terus-menerus, maka diberikan obat pencuci telinga, berupa larutan H 2O2 3 %
selama 3 – 5 hari. Setelah sekret berkurang terapi dilanjutkan dengan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotik dan kortikosteroid, kultur dan tes resistensi penting untuk perencanaan
terapi karena dapat terjadi strain-strain baru seperti pseudomonas atau pyocyaneous.
3
Infeksi pada kolesteatom sukar diobati sebab kadar antibiotic dalam kantung yang
terinfeksi tidak bisa tinggi. Pengangkatan krusta yang menyumbat drainage sangat membantu.
Granulasi pada mukosa dapat diobati dengan larutan AgNo3 encer ( 5 -100 %) kemudian
dilanjutkan dengan pengolesan gentian violet 2 %. Untuk mengeringkan sebagai bakterisid juga
berguna untuk otitis eksterna dengan otorhea kronik.
Cara terbaik mengangkat polip atau massa granulasi yang besar, menggunakan cunam
pengait dengan permukaan yang kasar diolesi AgNo3 25-50 % beberapa kali, selang 1 -2 minggu.
BIla tidak dapat diatasi , perlu dilakukan pembedahan untuk mencapai jaringan patologik yang
irreversible. Konsep dasar pembedahan adalah eradikasi penyakit yang irreversible dan drainase
adekwat, rekontruksi dan operasi konservasi yang memungkinkan rehabilitasi pendengaran
sempurna pada penyakit telinga kronis.
4
UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEDOKTERAN
KEPANITERAAN KLINIK ROTASI TAHAP II
STATUS PASIEN
1. Identitas Pasien
a. Nama/Kelamin/Umur : Afrizal/ Pria/ 18 tahun
b. Pekerjaan/pendidikan : Pelayan Rumah Makan/ Tidak Tamat SD
c. Alamat : Jl. S. Parman No. 132 B Ulak Karang, Padang
5
- Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik
- Faktor stress dalam keluarga tidak ada
5. Keluhan Utama
Keluar cairan dari telinga kanan sejak ±1 minggu yang lalu.
7. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
6
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : CMC
Nadi : 76x/ menit
Nafas : 21x/menit
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 37,7 oC
BB : 55 Kg
TB : 165 cm
Dada :
Paru :
Inspeksi : simetris kiri = kanan
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
Kanan : LSD
Atas : RIC II
Auskultasi : bunyi jantung murni, irama teratur, bising (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
Palpasi : Hati dan lien tidak teraba, Nyeri Tekan ( - )
Perkusi : Timpani
Auskultasi : BU (+) N
7
Anggota gerak : reflex fisiologis +/+, reflex patologis -/-, Oedem tungkai -/-
Telinga
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Daun telinga
Radang Tidak ada Tidak ada
Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan tragus Tidak ada Tidak ada
Cukup lapang (N) Cukup lapang (N) Cukup lapang(N)
Sempit
Dinding liang
Hiperemi Tidak Tidak
telinga Edema Tidak ada Tidak ada
Massa Tidak ada Tidak ada
Ada / Tidak Ada Tidak ada
Bau berbau Tidak ada
Sekret/serumen
Warna Hijau kekuningan Tidak ada
Jumlah Sedikit Tidak ada
Jenis Purulen Tidak ada
Membran timpani
Warna - Putih mengkilat
Reflek cahaya - + (jam 7)
Bulging - Tidak ada
Utuh Retraksi - Tidak ada
Atrofi - Tidak ada
Jumlah perforasi 1 -
Jenis Sentral -
Perforasi
Kwadran -
pinggir Tidak Rata -
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Mastoid Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes garpu tala
Weber Tidak dilakukan
kesimpulan
Audiometri Tidak dilakukan Tidak dilakukan
8
Hidung
Pemeriksaan Kelainan Dektra Sinistra
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kelainan kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Hidung luar Radang Tidak ada Tidak ada
massa Tidak ada Tidak ada
Sinus paranasal
Pemeriksaan Dekstra Sinistra
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi Posterior
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Cukup lapang (N)
Koana Sempit
Lapang
Warna
Edem
Mukosa
Jaringan granulasi
Ukuran
Warna
Konka inferior
Permukaan
Edem
Adenoid Ada/tidak
Muara tuba Tertutup sekret
Edem mukosa
eustachius
Lokasi
Ukuran
Bentuk
Massa Permukaan
Post Nasal Drip Ada/tidak
Jenis
10
Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Permukaan Licin Licin
Muara kripti Tidak melebar Tidak melebar
Detritus - -
Tonsil Eksudat - -
Perlengketan
- -
dengan pilar
Warna
Edema
Peritonsil
Abses
Lokasi
Bentuk
Ukuran
Tumor Permukaan
Konsistensi
Gigi Karies/Radiks M2 atas M2,PM1 atas
Kesan Hiegene gigi dan mulut kurang baik
Warna Merah muda Merah muda
Bentuk Normal Normal
Deviasi - -
Lidah Massa - -
Epiglotis
Ariteniod
Ventrikular band
Plica vokalis
Subglotis/trakea
Sinus piriformis
11
Valekula
9. Diagnosis Kerja
OMSK Susp. Tipe Benigna
11. Manajemen
a. Preventif :
- Hindari untuk berenang untuk menghindari telinga kemasukan air
- Hindari untuk merendam kepala ke dalam air ketika mandi untuk menghindari
telinga kemasukan air
- Tidak boleh mencongkel-congkel telinga
- Apabila menderita demam, batuk, pilek atau sakit gigi, segera obati agar tidak
berulang penyakitnya.
b. Promotif :
- Edukasikan dan jelaskan pada pasien tentang penyakit OMSK.
c. Kuratif :
- Becefort (1 x 1 tablet/hari)
12
d. Rehabilitatif :
- Kontrol teratur ke Puskesmas
- Istirahat yang cukup di rumah
13