Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dewasa ini, perpustakaan
juga telah mengalami perkembangan yang sedemikian pesatnya. Perkembangan
perpustakaan dalam beberapa dasawarsa ini telah banyak dipengaruhi oleh
perkembangan keberadaan teknologi informasi. Sebagai salah satu lembaga yang
berperan dalam pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian informasi mau tidak
mau harus berhadapan dengan apa yang dinamakan teknologi informasi ini. Tanpa
adanya sentuhan teknologi informasi, perpustakaan dianggap sebagai sebuah instutisi
yang ketinggalan jaman, kuno dan tidak berkembang.
Teknologi informasi di perpustakaan sering dijadikan sebagai tolak ukur
kemajuan dan modernisasi dari sebuah perpustakaan.. Jika perpustakaan ingin
mengimplementasikan teknologi informasi dalam layanan dan aktifitasnya maka
perlu direncanakan secara matang untuk mengantisipasi agar tidak ada kesia-siaan
dalam perencanaan dan pengembangan yang berakibat pula pada pemborosan waktu,
tenaga, pikiran dan keuangan, karena hal tersebut memerlukan dana yang tidak
sedikit.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam rangka
penerapan teknologi infromasi pada perpustakaan, antara lain:
a. Dukungan kebijaksaan pimpinan (manajement policy)
Untuk dapat mencapai keberhasilan komputerisasi perpustakaan yang
maksimal langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendapatkan
dukungan kebijakan dari pimpinan, bisa kepala perpustakaan maupun
atasan langsung yang lain.
Dukungan ini sangat diperlukan karena tanpa dukungan kebijakan
maka komputerisasi perpustakaan akan sulit untuk dilaksanakan.
Karena banyak hal yang perlu persetujuan dari pihak pimpinan, baik
itu keperluan peralatan, keuangan dan software yang akan digunakan.
b. Dana
Penyediaan dana merupakan suatu keharusan bila ingin melakukan
komputerisasi perpustakaan. Adanya kebijakan saja tidak cukup tapi
harus didukung dengan ketersediaan dana. Hal ini wajar karena suatu
program tidak mungkin bisa berjalan bila tidak didukung oleh dana,
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
2
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
3
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
4
software ini. Sampai saat ini, Freelib sudah menginjak versi 3.0.2 untuk
aplikasi katalog, manajemen versi 1.0.2 sedangkan untuk Linux versi
0.0.4. Spesifikasi hardware yang direkomendasikan minimal pentium 3,
600 Mhz dengan memori 64 Mb. Untuk versi Linux, spesifikasi
hardware yang dianjurkan lebih tinggi, minimal pentium 4 dengan
memori minimal 128Mb
Selain Athenaeum Light dan Freelib, masih ada banyak software lain
seperti CDS/ISIS, Open Biblio, IBRA, LIBRA, SIMPEL, Chyprus, dan
lain lain. Rata rata program itu merupakan open source dan dibuat
secara khusus untuk perpustakaan.
MIGRASI DATA
Migrasi data adalah sebuah proses konversi data yang telah diolah oleh satu
program komputer atau perangkat lunak komputer kepada program komputer lainnya.
Data dalam sebuah program komputer dibentuk atas satuan kecil yang dikodekan
dalam sebuah sistem bahasa komputer. Sistem bahasa itulah yang akan membedakan
bagaimana sebuah program komputer mengkodekan data yang yang diolahnya untuk
membedakan satu program komputer dengan yang lainnya.
Pada awalnya program komputer lebih banyak digunakan untuk membantu
kegiatan administrasi perpustakaan, dan proses migrasi pada kegiatan ini biasanya
tidak terlalu bermasalah. Pada perkembangan selanjutnya penggunaan program
komputer lebih terkonsentrasi pada bagaimana program komputer dapat mengolah
dan menampilkan data koleksi yang akan membantu proses temu-kembali di
perpustakaan.
Ada berbagai jenis program komputer yang dapat dipergunakan perpustakaan
untuk mengolah datanya. Perpustakaan juga memiliki beberapa jenis data yang dapat
diolah untuk mempermudah perkerjaannya, baik secara terintegrasi pada seluruh
kegiatannya, maupun secara terpisah pada tiap bidang yang berbeda.
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
5
Dalam kegiatan pengadaan bahan pustaka sangat diperlukan data yang benar
dan akurat baik judul maupun jumlah eksemplarnya. Pengelolaan administrasi data
yang baik sangat diperlukan agar tidak terjadi duplikasi data dan koleksi. Pengelolaan
data yang dilakukan secara manual sering menimbulkan duplikasi pengadaan judul
yang sama, sehingga jumlah eksemplar buku dengan judul tertentu menjadi terlalu
banyak. Untuk itu perlu dilakukan pendataan secara komputerisasi, karena dengan
adanya ketersediaan data dalam computer akan memudahkan dalam melakukan
pengecekan judul buku yang telah diadakan.
Inventarisasi bahan pustaka
Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang
dimiliki oleh perpustakaan, baik melalui pembelian maupun hadiah.
Ada beberapa sarana untuk inventarisasi bahan pustaka, antara lain :
a. Buku induk untuk menginventarisir buku
b. Kartu majalah untuk menginventarisir majalah dan sejenisnya
c. Kartu suratkabar untuk menginventarisir suratkabar
a.Inventarisasi Buku.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam inventarisasi buku yaitu :
- Pemberian nomor induk pada setiap eksemplar buku. Pemberian
nomor induk tersebut harus berurutan dari tahun ke tahun untuk
mengetahui jumlah eksemplar buku yang dimiliki perpustakaan.
- Membubuhkan stempel tanda MILIK PERPUSTAKAAN dan stempel
inventarisasi (nomor induk dicantumkan pada stempel inventarisasi).
Semua buku yang datanya sudah dimasukkan ke dalam komputer,
diberi tanda milik perpustakaan dengan membubuhkan stempel tanda
milik dan stempel inventarisasi.
- Memasukkan semua data buku baik dari pembelian maupun hadiah ke
dalam komputer.
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
6
manila berukuran setengah folio dan difile berdasarkan urutan judul majalah.
Setiap majalah/jurnal yang sudah diinventarisir dibubuhi stempel tanda milik
perpustakaan.
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
7
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
8
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
9
Deskripsi Katalog
Yang dimaksud dengan deskripsi katalog adalah memberikan keterangan
mulai dari judul sampai dengan informasi daerah jejajakan. Ketentuan pendeskripsian
katalog ini terdapat pada AACR (Anglo American Cataloguing Rules) edisi 2.
Pencatatan deskripsi bibliografi sebuah bahan pustaka terdiri atas beberapa
bagian atau unsur, yaitu:
1. Daerah judul/pernyataan kepengarangan
2. Daerah edisi
3. Daerah impresum (kota terbit, nama penerbit dan tahun terbit)
4. Daerah kolasi
5. Daerah keterangan seri
6. Daerah catatan
7. ISBN
Informasi yang diberikan oleh sebuah katalog ada yang bersifat lengkap,
tetapi ada yang bersifat sederhana. Tiga unsur yang pertama, yaitu informasi tentang
judul/pernyataan kepengarangan, edisi, impressum, dan jumlah halaman merupakan
data informasi katalog sederhana. Namun, pada tingkat pemakai tertentu, seperti
mahasiswa, pengajar (dosen), dan peneliti membutuhkan informasi sampai unsur
yang detail. Penyajian unsur-unsur katalog tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
koleksi yang sebenarnya sampai sedetail-detailnya.
Untuk daerah catatan tidak perlu dikeluarkan semua, hal ini tergantung dari
kebijaksanaan perpustakaan yang bersangkutan.
1.) Susunan dan Tanda Baca Katalog
a. Daerah judul
Judul karya dapat terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:
•Judul Utama (official title) diawali dengan huruf besar
•Judul Tambahan (sub title) dipisahkan dari judul utama dengan tanda
titik dua (:)
• Judul sejajar /paralel yaitu judul yang sama dalam bahasa yang
berbeda, dipisahkan dengan judul utama dan diberi tanda (=)
b. Keterangan kepengarangan
Nama pengarang baik orang maupun badan korporasi diulang dalam
deskripsi (pokok uraian) setelah judul dan didahului dengan tanda garis
miring (/), dengan ketentuan sebagai berikut:
• Penyebutan nama pada deskripsi tanpa mengubah struktur nama
seperti pada tajuk, dicatat sesuai apa yang tertera dalam halaman judul,
dalam hal ini jika sebelum nama didahului dengan kata “oleh”, “by”
atau sejenisnya, kata tersebut dicantumkan juga.
• Nama pengarang ganda sebanyak-banyaknya tiga orang, seluruhnya
dicantumkan pada deskripsi, masing-masing dipisahkan dengan tanda
koma (,) jika perlu dipergunakan kata “dan” dalam kurung siku [dan]
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
10
• Jika pengarang ganda lebih dari tiga orang, maka dalam deskripsi di
cantumkan nama pengarang pertama dengan keterangan tambahan
“[et al]”
• Selain nama pengarang, semua semua yang terlibat dalam
kepengarangan disebutkan dalam deskripsi setelah penyebutan nama
pengarang. Dalam hal ini termasuk di dalamnya: nama penerjemah,
penyunting, editor dan lain-lain masing-masing dipisahkan dengan
tnda titik koma ( ; ).
• Nama gelar akademik dan nama panggilan tidak dinyatakan dalam
deskripsi.
c. Keterangan edisi
Dalam mencantumkan keterangan edisi ditentukan sebagai berikut:
• Dalam mencantumkan keterangan edisi digunakan istilah dalam
bahasa buku dan disingkat misalnya:
Edition = ed. , cetakan= cet. ;
• Cetak ulang tanpa disertai dengan revisi tidak dianggap sebagai edisi.
Pencantuman nomor edisi didahului dengan tanda : 2 nd ed. ; 3 rd ed. ;
cet.5
d. Impresum
Yang dimaksud impresum adalahtempat terbit, nama penerbit, dan tahun
terbit.
1. Pencantuman tempat terbit ditentukan sebagai berikut:
Pencantuman tempat terbit didahului dengan tanda: . –
Jika tempat terbit tidak diketahui cantumkan “s.l” = sine loco
2. Pencantuman nama Penerbit ditentukan sebagai berikut:
a. nama penerbit didahului dengan titik dua ( : )
b. Singkatan yang menunjukkan jenis perusahaan seperti PT, Fa, Co. dan
sejesnisnya tidak disebutkan dalam impresum.
c. Jika nama penerbit tidak diketahui cantumkan “s.n” = sine nomine
3. Pencantuman tahun terbit ditentukan sebagai berikut:
a) tahun terbit didahului dengan tanda koma ( , )
b) jika tahun penerbitan tidak diketahui dapat dibuatkan perkiraan dalam
kurung siku
c) Jika tahun terbit tidak diketahui cantumkan “s.a” = sine anno
e. Kolasi
Yang dimaksud dengan kolasi adalah pernyataan yang menyangkut fisik
bahan pustaka, yang terdiri atas: jumlah halaman, tinggi buku, dan
keterangan ilustrasi dan sejenisnya.
Keterangan kolasi dinyatakan sebagai berikut:
1) keterangan dinyatakan secara singkat dalam bahasa indonesia
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
11
h. Jejakan
Jejakan berisi keterangan tentang entri tambahan yang perlu dibuat. Dengan
adanya jejakan dapat diketahui oleh yang menggadakan katalog, entri
tambahan apa saja yang perlu dibuat.
Jejakan dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
a) untuk jejakan subyek diberi nomor urut dengan angka arab, dan istilah
subyek di seluruhnya ditulis dengan huruf kapital
b) jejakan-jejakan lain diberi nomor urut dengan angka romawi
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
12
Sistem Klasifikasi
Ada beberapa macam sistem klasifikasi koleksi perpustakaan, antara lain:
1. Klasifikasi Artificial, yaitu sistem pengelompokkan koleksi berdasarkan ciri-
ciri khusus misalnya, ukuran, warna dan data fisik lainnya.
2. Klaifikasi Fundamental, yaitu sistem pengelompokkan koleksi berdasarkan
subyek. Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi subyek ini yang lebih
banyak digunakan oleh pustakawan menangani pekerjaan di perpustakan.
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
13
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
14
sistem dan proses yang harus kita lakukan. Dan menariknya, karena sifat
pendekatan database yang memiliki kebebasan terhadap data (data
independence), dengan data yang sama kita bisa membuat interface ke
berbagai aplikasi lain yang berbasis web.
Contoh Format Tampilan Katalog Komputer (OPAC) Online Public Access Catalouge
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
15
Finishing Touch
Setelah semua proses mulai dari inventarisasi bahan pustaka, pembuatan barcode,
katalogisasi dan klasifikasi, entry data, penempelan label buku dan atribut buku yang
lain, serta proses penyampulan buku selesai, buku-buku yang sudah diolah dicek
kembali dan dibuatkan daftar pengiriman buku, selanjutnya siap dikirim ke bagian
lain (sirkulasi, referens, atau reserve)
PENUTUP
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penerapan teknologi
informasi di perpustakaan antara lain: kebijakan pimpinan, dana, studi banding,
penentuan rung lingkup kegiatan, serta pemilihan hardware dan software yang cocok
untuk diaplikasikan di perpustakaan..
Meskipun dibutuhkan biaya yang tidak sedikit, tapi aplikasi teknologi
informasi tersebut sangat membantu perpustakaan dalam mengelola koleksi yang
dimiliki, dalam pelayanan kepada pemakainya, maupun dalam penelusuran informasi
secara cepat dan tepat.
Aplikasi teknologi informasi untuk pengolahan bahan pustaka sangat
membantu perpustakaan, karena dapat menghemat waktu dan tenaga. Perpustakaan
membutuhkan waktu yang lama dalam pengolahan bahan pustaka jika hal itu
dilakukan secara manual, akan tetapi dengan menggunakan teknologi informasi
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
16
DAFTAR PUSTAKA
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009
17
Makalah disampaikan pada diklat “Otomasi Perpustakaan Sekolah”, mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas
Negeri Malang tanggal 9-10 Mei 2009