You are on page 1of 3

I.

SKENARIO
Rasunan, male, an ex-weight-lifter 54-year complains of lower back pain and radicular pain
down the back of his right leg. He states that the pain is worsened by coughing or lifting but
relieved by lying down. He also feel that pain after standing or sitting still for an hour or
more with a tingling sensation on his right big toe. He mentions that he has been suffering
from the pain since 6 months ago after lifting a heavy box during housekeeping activity. He
had visited his doctor who told him that he suffered from lumbago and sciatica. The doctor
told him that he was not quite sure what causes the pain, but mention some possibilities, and
gave him pain relieve medication. Since the pain persists, he then went to consult a
neurologist at RSMH hospital. On examination, the strength and sensation of his lower
extrimities are normal. During the examination, while the patient is lying on his back
(supine), the patient complains of severe pain when his right leg is raised by the clinician.
After a through neurological examination the neurologist sent the patient for a MRI
examination just to make sure that the diagnosis is correct. MRI confirmed the diagnosis as
prolapsed of nucleus pulposus at L5 level.
II. KLASIFIKASI ISTILAH
1. Lower back pain : Nyeri pada punggung bagian bawah
2. Radicular pain : Rasa nyeri yang menyerang akar syaraf
3. Coughing : Eksplusi udara yang tiba-tiba sambil mengeluarkan suara dari
paru-paru dan bertujuan untuk menjaga saluran pernapasan dari benda asing.
4. Lumbago : Nyeri pada daerah pinggang
5. Sciatica : Neuralgia di sepanjang saraf statik, lebih sering disertai nyeri
yang menyebar ke bokong dan tungkai bawah.
6. Pain-relieve medication : Pengobatan untuk meredakan rasa nyeri
7. Neurologist : Seorang yang ahli pada bagian sistem saraf terutama
mempelajari diagnosis dan pengobatan bagian sistem saraf.
8. Lower Extremities : Bagian bawah dari terminal struktur yang diperpanjang atau
ditunjuk.
9. Neurological : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari diagnosis dan
pengobatan kelainan sistem saraf.
10. MRI examination : Hasil pemeriksaan dari Magnetic Resonance Imaging
11. Nucleus pulposus : Masa setengah cairan yang berwarna putih dan berbentuk
elastis
III. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Hasil pemeriksaan MRI mengkonfirmasikan diagnosis penurunan nucleus pulposus pada
level L5.
2. Dokter memberitahu bahwa Rasunan menderita lumbago dan sciatica tapi tidak tahu
penyebabnya dan memberikan obat pereda rasa nyeri.
3. Pada pemeriksaan, kekuatan dan sensasi keadaannya normal, namun pada saat kaki
kanannya diangkat Rasunan mengeluh sakit.
4. Rasa nyerinya semakin parah ketika batuk, mengangkat beban, dan berdiri/duduk selama
kurang lebih satu jam namun merasa lebih baik ketika merebahkan diri dan nyeri ini
sudah dirasakan sejak enam bulan yang lalu.
5. Rasunan, pria, 54 tahun, mantan seorang pengangkat beban mengeluh nyeri pada tulang
punggung bawah dan menjalar pada tungkai kanan bagian bawah.
IV. ANALISIS MASALAH
1. a) Apa penyebab dan mekanisme hernia nucleus pulposus pada level L5?
b) Bagaimana struktur anatomi dan fisiologi lumbal dan sacral?
c) Apa akibat dari penurunan nucleus pulposus?
d) Bagaimana tindakan lanjut dari hasil pemeriksaan tersebut?
2. a) Bagaimana pathofisiologi dari lumbago dan sciatica?
b) Bagaimana mekanisme terjadinya lumbago dan sciatica?
c) Apa saja struktur anatomi yang terlibat sehingga lumbago dan sciatica dapat
menimbulkan nyeri?
3. a) Mengapa Rasunan mengeluh sakit pada saat kakinya diangkat?
4. a) Mengapa rasa nyeri yang dirasakan Rasunan bertambah parah ketika batuk,
mengangkat beban, berdiri/duduk selama kurang lebih satu jam namun hilang ketika
berbaring?
saat batuk, nyeri bertambah dikarenakan terjadi spasme refleks otot paravertebralis. Otot ini
berhubungan dengan saraf yang ada di vertebrale sehingga timbul rasa nyeri. Selain itu nyeri
juga bertambah karena pada saat batuk, ductus vertebrale akan tertekan.

Duduk lama dengan posisi yang salah akan menyebabkan otot-otot pinggang menjadi tegang
dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya. Dan, bila ini berlanjut terus, akan menyebabkan
penekanan pada bantalan saraf tulang belakang yang mengakibatkan hernia nukleus pulposus.
Bila tekanan pada bantalan saraf pada orang yang berdiri dianggap 100 persen, maka orang yang
duduk tegak dapat menyebabkan tekanan pada bantalan saraf tersebut sebesar 140 persen.
Tekanan ini menjadi lebih besar lagi 190 persen bila ia duduk dengan badan membungkuk ke
depan. Namun, orang yang duduk tegak lebih cepat letih karena otot-otot punggungnya lebih
tegang. Sementara orang yang duduk membungkuk kerja otot lebih ringan, namun tekanan pada
bantalan saraf lebih besar.

Bila merasakan nyeri pinggang bawah, hal pertama yang perlu dilakukan adalah berdiri. Berelaksasi
setiap 20-30 menit sangat penting untuk mencegah ketegangan otot. Berdiri dan meluruskan pinggang bawah
beberapa kali sangat menolong. Jalan-jalan satu jam sekali juga sangat menolong mengurangi ketegangan
otot.
b) Bagaimana pathogenesis dari gejala-gejala penyakit Rasunan selama enam bulan
terakhir?
5. a) Bagaimana hubungan antara mengangkat beban berat dengan nyeri pada tulang
punggung bagian bawah dan nyeri pada tungkai kanan bagian bawah?
b) Bagaimana mekanisme nyeri tulang punggung bagian bawah hingga menjalar pada
tungkai kanan bagian bawah?
c) Sistem dan organ manakah yang terserang pada saat nyeri pada tulang punggung
bawah dan menjalar pada tungkai kanan bagian bawah?
V. HIPOTESIS
Rasunan, pria, 54 tahun, mantan seorang pengangkat beban mengalami lumbago dan
sciatica karena prolapsus nucleus pulposus pada level L5.

LEARNING ISSUES
1. prolapsus nucleus pulposus
2. lumbago (include patogenesinya)
3. sciatica (include patogenesis)
4. struktur anatomi dan fisiologi lumbal sacral

You might also like