Professional Documents
Culture Documents
Pertama
UTK PERMUDAH CALON DLM GIAT PENDAFTARAN, TDK HRS BAWA FOTO,
skkb Skd, DSB YG TDK DIPERLUKAN.
Kedua
tercapainya Praj & PNS yg profesional & memiliki jati diri sBG Prajurit sRT
PNS yg handal sBG komplemen organisasi melalui peningkatan BINDIK
Ketiga
gun pers diarahkan utk isi kebut orgas suai dgn TOP/DSPP yang optimal guna
mendukung tercapainya tugasTNI AD.
pola binkar dilaks suai kompetensi, adil, obyektif dan transparan, shg setiap
pers punya kesempatan yg sama utk capai karier yg tinggi.
Keempat
Optimalisasi rawat dinas, tingkatkan jahjurit & PNS beserta kelgnya dilaks
melalui pemenuhan kebut rumah milik prog KPR Swakelola dgn sas 4.000 unit
rumah per tahun, & efektifkan prog Uang Muka Asabri.
tercapainya gakkum & tatib serta gar peradilan cepat sbg upaya penyelesaian
perkara di ling TNI AD dlm rangka wujudkan Praj yg sadar hukum & junjung
tinggi HAm.
Kelima
Gar sah sesuai ketentuan, bantuan kpd penyandang cacat & tunj cacat, kpd
praj yg diberhentikan dr dinas krn cacat termasuk gar prog rehabilitasi, dlm
rangka bantu atasi kesulitan penyandang cacat.
PEMBINAAN PERSONEL
PEMBINAAN PENDIDIKAN
PENGGUNAAN PERSONEL
masih terdapat kesalahan data nominatif Riil pers diantaranya Jumlah, Jab &
Grade yg dikirim oleh Sat bawah ke Spersad
WATSAH PERSONEL
Kondisi kesejahteraan praj masih bLM sesuai dGn tuntutan kebutuhan hidup
Secara memadai, belum adanya jaminan atas resiko penugasan Yg dihadapi
sampai dGn Triwulan III, Pemberhentian dGn tDk hormat (PDTH) para praj
455 org ( 5 Pamen, 12 Pama, 126 Ba & 312 Ta), masih dalam proses
87 org ( 2 Pamen, 4 Pama, 27 Ba & 56 Ta)
PAPARAN ASPERS DAM I/BB
b. Dengan adanya atensi tersebut maka Aspers Kasdam I/BB selaku Sekretaris
dalam Werving Caba dan selaku Ketua Panda Medan dalam Werving Cata
melaporkan kepada Pangdam I/BB (waktu itu dijabat oleh Mayjen TNI Burhanudin
Amin) maupun Kasdam I/BB (pada saat itu dijabat oleh Brigjen TNI Asman Yusri
Yusuf). Atas petunjuk Pangdam I/BB dan Kasdam I/BB hal tersebut dilaporkan
kembali kepada Kasad maupun Aspers Kasad bahwasanya atensi beliau tidak lulus
atau tidak memenuhi syarat pada Rikkes dan jasmani.
c. Setelah dilaporkan kepada Kasad dan Aspers Kasad maka Aspers Kasdam
I/BB menerima perintah dari Kasad (pada saat itu dijabat oleh Jenderal Agustadi
SP.) dan diperkuat oleh Aspers Kasad (pada saat itu dijabat oleh Mayjen TNI Arri
Sujono) untuk melaksanakan Rik/Uji ulang (Her) Kesehatan dan Jasmani di Kodam
I/BB. Dari beberapa calon tersebut setelah diadakan Rik/Uji ulang sesuai materi dan
pemeriksaan/Uji masing-masing ada yang dinyatakan memenuhi syarat maupun
tidak memenuhi syarat oleh Ka Tim Rikkes (Kakesdam I/BB) maupun Ka Tim Rikjas
(Kajasdam I/BB).
d. Dengan adanya kegiatan Rik/Uji ulang (Her) tersebut maka ada beberapa
anggota maupun pejabat di Kodam I/BB yang mengikut sertakan keluarga maupun
calon nya, hal ini tidak bisa di tolak karena akan terjadi dilema. Kebijakan dari
pimpinan TNI AD tentang adanya Rik/Uji ulang (Her) tersebut tenyata
disalahgunakan oleh beberapa oknum personel Kodam I/BB untuk mendapatkan
keuntungan pribadi.
e. Beberapa oknum personel Kodam I/BB diluar kepanitiaan werving (terdiri dari
Pa/Ba/Ta/PNS), mereka mengambil kesempatan untuk mempengaruhi personel
yang dapat membantu Rik/Uji ulang (Her) dengan cara meminta uang kepada calon
yang mau dibantu sebagai imbalannya.
f. Dari beberapa orang peserta seleksi yang melaksanakan Rik/Uji ulang (her)
Kesehatan dan Jasmani ada beberapa peserta/calon yang dimintai uang oleh oknum
diluar panitia werving (terdiri dari Pa/Ba/Ta/PNS) dan ternyata tetap dinyatakan TMS
atau tidak lulus namun uangnya tidak dikembalikan, sehingga mereka melaporkan
kasus tersebut ke Kodam I/BB.
PENYELESAIAN KASUS.
Menjelaskan tentang proses penyelesaian kasus yang telah dan sedang dilaksanakan.
Upaya. Setelah terjadinya kasus werving tersebut maka dibentuk tim pengawas tambahan
dalam pelaksanaan kegiatan Werving oleh Pangdam I/BB yang terdiri dari pejabat dari Staf
Umum Makodam I/BB (para Waas dan Pabandya) dan dipimpin Waaspers Kasdam I/BB
dengan tujuan agar pelaksanaan Werving dapat dilaksanakan dengan transparan dan
menghindari terulang nya kembali kasus tersebut yang dilakukan oleh oknum-oknum yang
ingin memanfaatkan adanya werving. Tim tersebut mengawasi secara langsung dilapangan
guna menghindari penyalah gunaan wewenang dari Panitia Werving serta tidak adanya
Rik/Uji ulang (Her) bagi calon yang TMS/TL dalam setiap materi yang diujikan.
Saran.
KASUBDISISFOMIN
b. TERDPT PERS KODAM JAYA (37 ORG) SAKIT MENAHUN (STROKE, HIV,
SIAGAAN SATUAN
d. OTMIL II/08 & DILMIL II/08 JKT MENANGANI KASUS SELURUH SAT DI WIL
HUKUM JAKARTA, DGN KETERBATASANNYA SHG PENYELESAIAN
PERKARA KODAM JAYA TIDAK DAPAT DISELESAIKAN DENGAN CEPAT
SARAN
DB DISINFOLAHTAD = DB KOTAMA/BALAKPUS
TA. 2010
KENDALA
KESIMPULAN
SARAN
PABAN I
PABAN II
Agar dihitung kembali antara sisa murni dan kebutuhan pengalihan anggaran,
sehingga pengalihan anggaran tepat sasaran
Kotama & Balakpus agar mengirimkan Caserdik sesuai dengan alokasi dalam
rangka peningkatan SDM di Satuan
Kotama & Balakpus agar mengirimkan informasi melalui Email atau Bratel sbg
pendahuluan, sehingga keterlambatan dapat di eliminir
Kotama & Balakpus agar mengirimkan informasi melalui Email atau Bratel
PABAN III
NILAI MIN GARJAS BAGI JAB NON KOMANDAN 61 DGN NILAI GARJAS
“A” & TIAP2 ITEM GAR “B” MIN 41 & MAMPU MELAKS RENANG
DASAR GAYA DADA SEJAUH 50 M DLM WAKTU MAKS 1,5 MENIT
NILAI MIN GARJAS BAGI JAB KOMANDAN 65 DGN NILAI GARJAS “A”
& TIAP2 ITEM GAR “B” MIN 41 SRT MAMPU MELAKS RENANG MILITER
SEJAUH 50 M DLM WAKTU MAKS 1,5 MENIT
KOWAD
PABAN IV
UTAMAKAN P’CEGAHAN
USULAN BIAYA WATZAH HRS DITERIMA SBLM TGL 15. BLN KEDUA
PABAN V