You are on page 1of 6

‫ نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ باهلل من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده هللا فهو المهتد‬,‫إن

الحمد هلل وحده‬


‫ أشهد أن ال اله اال هللا وحده ال شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله بلغ الرسالة وأدى‬,‫ومن يضلله فلن تجد له وليا مرشدا‬
‫ اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى‬,‫األمانة ونصح لألمة وتركنا على المحجة البيضاء ليلها كنهارها ال يزيغ عنها اال هلك‬
‫ فيا عباد هللا اوصيكم ونفسي الخاطئة المذنبة بتقوى هللا وطاعته لعلكم‬,‫ أما بعد‬.‫آله وصحبه ومن دعا بدعوته الى يوم الدين‬
‫ وقال هللا تعالى في محكم التنزيل بعد أعوذ باهلل من الشيطان الرجيم‬.‫ تفلحون‬:

)102 : ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمونَ (ال عمران‬
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Nyalah kita bersyukur atas limpahan
kenikmatan yang tak pernah berhenti dikucurkan-Nya kepada kita. Dialah Allah Azza wa Jalla
yang telah memberikan nikmat keimanan dan kesehatan kepada kita.

Dialah pula yang telah menyisipkan hidayah dalam hati kita, yang dengan hidayah tersebut,
Allah Ta’ala telah menggerakkan hati kita untuk melangkahkan kaki kita menuju masjid ini.
Sehingga kita bisa berkumpul bersama untuk menunaikan kewajiban kita sebagai seorang
muslim, yaitu melaksanakan shalat Jum’at dan mendengarkan khutbah Jum’at yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari pelaksanaan ibadah shalat Jum’at ini.

Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah terakhir Muhammad shallaLlahu
alayhi wa sallam. Semoga kecintaan kita kepada beliau shallaLlahu alayhi wa sallam, dapat
mempertemukan kita dengannya nanti di syurga, bersama dengan para Nabiyyin, shiddiqin,
syuhadaa’ dan shalihin.

Ikhwatal Iman rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia. Selanjutnya, izinkanlah
khatib mengingatkan kita semua untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah
subhanahu wa ta’ala. Karena tidak ada bekal terbaik yang dapat menyelamatkan kita dalam
kehidupan di dunia dan akhirat kelak kecuali taqwa. Wa tazawwadu fainna khayra zadittaqwa...
Tidak ada pakaian yang dapat menyelamatkan kita dari panasnya api neraka kecuali juga taqwa...
wa libaasut taqwa dzalika khayr...

idak ada pula derajat kemuliaan yang pantas disematkan kepada seseorang kecuali derajat
ketaqwaan... Inna akramakum indaLlahi atqakum... Dengan taqwa kepada Allah inilah kita
berupaya menjalani kehidupan sehari-hari kita.

Ikhwatal Iman rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia


Di bulan Rabi’ul Awwal ini, masyarakat kita terbiasa memperingati hari Maulid Nabi
Muhammad shallaLlahu alayhi wa sallam. Berbagai acara diselenggarakan untuk memeriahkan
hari tersebut. Bahkan istana Negara sejak masa pemerintahan Bung Karno hingga hari ini telah
rutin menyelenggarakan acara untuk memperingati maulid Nabi Muhammad shallaLlahu alayhi
wa sallam. Berbagai ekspresi kecintaan diungkapkan.

Berbagai nasihat untuk meneladani kehidupan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam juga
telah disampaikan. Namun, sudahkah berbagai kegiatan tersebut telah menghantarkan ummat ini
untuk sungguh-sungguh meneladani Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam ? Atau akhirnya, ia
hanya menjadi seremoni hampa tanpa makna.
Ikhwatal Iman rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia. Rasulullah shallaLlahu
alayhi wa sallam tidak pernah meminta ummatnya untuk merayakan hari lahirnya. Tidak pula
para sahabat nabi, yang jelas-jelas mereka adalah kaum yang mencintai Rasulullah shallaLlahu
alayhi wa sallam, melakukannya. Akan tetapi, upaya meneladani kehidupan Rasulullah
shallaLlahu alayhi wa sallam, sebagaimana yang sering dinasihatkan dalam peringatan Maulid
Nabi adalah sesuatu yang sangat penting. Karena, sesungguhnya keimanan kita kepada Allah
Ta’ala, tidak akan sempurna sebelum kita menjadikan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam
sebagai teladan.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

)21( ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ أُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَوْ َم اآْل َ ِخ َر َو َذ َك َر هَّللا َ َكثِيرًا‬

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah. (QS. Al-Ahzab [33] : 21)

Dalam ayat ini Allah Ta’ala menjelaskan bahwa mereka yang meneladani RasuluLlah
shallaLlahu alayhi wa sallam adalah mereka yang lurus Tauhidnya kepada Allah. Mereka yang
selalu mengharapkan keridhaan Allah dan balasan terbaik di kampung akhirat. Mereka yang
menghiasi hari-harinya dengan banyak mengingat Allah Ta’ala.

Bahkan dalam ayat Al-Qur’an lainnya, Allah Ta’ala menegaskan bahwa syarat mendapatkan
cinta-Nya adalah mengikuti jejak langkah (sunnah) Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam.

)31( ‫قُلْ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ِحبُّونَ هَّللا َ فَاتَّبِعُونِي يُحْ بِ ْب ُك ُم هَّللا ُ َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َوهَّللا ُ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم‬

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran
[3] : 31)

Ma’asyiral muslimin... jamaah shalat Jum’at yang semoga dirahmati Allah. Untuk itu mengikuti
sunnah Rasulullah shallallahu alayhi wa sallam adalah kewajiban asasi bagi setiap muslim. Ini
merupakan konsekwensi dari syahadat kita yang kedua, wa asyhadu anna Muhammadar
Rasulullah. Mengikuti sunnah Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam juga merupakan jalan
keselamatan dalam kehidupan akhir zaman saat ini yang penuh dengan fitnah.

Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat


Irbadh ibn Sariyyah radhiyaLlahu ‘anhu,

‫اختِاَل فًا َكثِيرًا فَ َعلَ ْي ُك ْم بِ َما ع ََر ْفتُ ْم ِم ْن‬ْ ‫ك َم ْن يَ ِعشْ ِم ْن ُك ْم فَ َسيَ َرى‬ ٌ ِ‫ارهَا اَل يَ ِزي ُغ َع ْنهَا بَ ْع ِدي إِاَّل هَال‬ ِ َ‫ضا ِء لَ ْيلُهَا َكنَه‬ َ ‫قَ ْد تَ َر ْكتُ ُك ْم َعلَى ْالبَ ْي‬
‫ف َح ْيثُ َما‬ ِ ِ‫ُسنَّتِي َو ُسنَّ ِة ْال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِدينَ ْال َم ْه ِديِّينَ عَضُّ وا َعلَ ْيهَا بِالنَّ َوا ِج ِذ َو َعلَ ْي ُك ْم بِالطَّا َع ِة َوإِ ْن َع ْبدًا َحبَ ِشيًّا فَإِنَّ َما ْال ُم ْؤ ِمنُ َك ْال َج َم ِل اأْل َن‬
َ ْ
‫قِي َد انقا َد‬

"Aku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang, malamnya seperti siang. Tidak ada
yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa. Barangsiapa di antara kalian
hidup, maka ia akan melihat banyaknya perselisihan. Maka kalian wajib berpegang teguh
dengan apa yang kalian ketahui dari sunnahku, dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang
mendapat petunjukk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Hendaklah kalian taat
meski kepada seorang budak Habasyi. Orang mukmin itu seperti seekor unta jinak, di mana saja
dia diikat dia akan menurutinya." (Dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah dalam sunannya nomor
43, dan Imam Ahmad dalam Musnadnya nomor 16519)

Ikhwatal Iman rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia. Sesungguhnya yang
dimaksud dengan sunnah Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam bukanlah hal-hal tertentu saja
dalam kehidupan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam. Bukan terbatas dalam masalah
ubudiyyah (shalat, zakat, shaum dan sejenisnya) saja.

kan tetapi seluruh kehidupan Rasulullah adalah sunnah yang harus diikuti. Karena tidak ada satu
pun ucapan dan perbuatan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam yang keliru. Seluruh segi
kehidupan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam telah terbimbing dengan wahyu.

َ‫ق َع ِن ْالهَ َوى إِ ْن هُ َو إِاَّل َوحْ ٌي يُو َحى‬


ُ ‫َما يَ ْن ِط‬

Dan tiadalah yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada
lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (QS. An-Najm [53] : 3-4)

Bahkan dahulu para sahabat Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam sangat memperhatikan dan
meneladani kehidupan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam hingga sampai pada masalah-
masalah yang kita anggap remeh dan sepele.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Jabir Ibn Abdullah radhiyaLlahu ‘anhu

ٍّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِيَ ِدي َذاتَ يَوْ ٍم إِلَى َم ْن ِزلِ ِه فَأ َ ْخ َر َج إِلَ ْي ِه فِلَقًا ِم ْن ُخب ٍْز فَقَا َل َما ِم ْن أُد ٍُم فَقَالُوا اَل إِاَّل َش ْي ٌء ِم ْن خَل‬
َ ِ ‫أَخَ َذ َرسُو ُل هَّللا‬
ُ ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم و قَا َل طَ ْل َحةُ َما ِز ْل‬
ُّ‫ت أ ِحب‬ ُ
َ ِ ‫ت أ ِحبُّ ْال َخ َّل ُم ْن ُذ َس ِم ْعتُهَا ِم ْن نَبِ ِّي هَّللا‬ ُ
ُ ‫ال فَإ ِ َّن ْالخَ َّل نِ ْع َم اأْل ُد ُمقَا َل َجابِ ٌر فَ َما ِز ْل‬
َ َ‫ق‬
ُ ُ ْ
‫الخَ َّل ُمنذ َس ِم ْعتهَا ِم ْن َجابِ ٍر‬ ْ

Suatu hari aku diajak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ke rumahnya, kemudian beliau
mengeluarkan sepotong roti. Beliau bertanya kepada istri-istrinya: "Apakah ada lauk pauk?"
Mereka menjawab; 'Tidak ada, kecuali sedikit cuka. Lalu beliau bersabda: Sesungguhnya cuka
adalah sebaik-baik lauk.' Jabir berkata; 'Aku menyukai cuka sejak aku mendengarnya dari
Nabiyullah shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Thalhah berkata; Aku menyukai cuka sejak aku
mendengarnya dari Jabir. (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya nomor3825)

SubhanaLlah... bayangkanlah... Ikhwatal Iman rahimakumullah... Jabir Ibn Abdullah


radhiyaLlahu ‘anhu tidak pernah menyukai cuka sebelumnya. Akan tetapi ketika ia mendengar
bahwa Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam menyukai makan dengan cuka, Jabir menjadi
suka dengan cuka. Sedangkan Thalhah ibn Nafi’ yang mendengarkan hadits ini dari Jabir ibn
Abdullah juga adalah seseorang yang tadinya tidak menyukai makan dengan cuka. Akan tetapi
setelah mendengar hadits dari Jabir ini ia jadi menyukai cuka. Jika untuk masalah yang sepele
seperti ini saja para salaful ummah demikian memperhatikan sunnah Rasulullah shallaLlahu
alayhi wa sallam apa lagi dengan sunnah-sunnah lainnya yang lebih penting.
Untuk itu Ikhwatal Iman rahimakumullah, kita tidak boleh memilih-milih aspek tertentu saja
dalam meneladani Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam. Tidak boleh kita parsial dalam
memahami dan mengamalkan sunnah Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam ini. Karena
sesungguhnya, mengamalkan sunnah Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam secara utuh
adalah jalan agar kita meraih jannah yang dijanjikan Allah Ta’ala.

‫ال َم ْن‬ َ َ‫ُول هَّللا ِ َو َم ْن يَأْبَى ق‬


َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل ُكلُّ أُ َّمتِي يَ ْد ُخلُونَ ْال َجنَّةَ ِإاَّل َم ْن أَبَى قَالُوا يَا َرس‬
َ ِ ‫ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ أَ َّن َرسُو َل هَّللا‬
‫صانِي فَقَ ْد أَبَى‬
َ ‫أَطَا َعنِي َد َخ َل ْال َجنَّةَ َو َم ْن َع‬

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap umatku
masuk surga selain yang enggan, " Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, lantas siapa
yang enggan?" Nabi menjawab: "Siapa yang taat kepadaku (mengikuti aku) masuk surga dan
siapa yang menyelisihi aku berarti ia enggan." (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab
shahihnya nomor 6737)

Maasyiral muslimin rahimakumullah... Karena itu, marilah kita meneladani seluruh aspek
kehidupan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam. Kita meneladani ibadah beliau shallaLlahu
alayhi wa sallam. Sebagai contoh misalnya, bagaimana Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam
sangat memperhatikan shalat lima waktu, dan berjamaah di masjid dalam
melaksanakannya.Hingga dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyaLlahu
‘anhu, Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam bersabda :

ٍ ‫اس ثُ َّم أُخَالِفَ ِإلَى ِر َج‬


‫ال‬ َ َّ‫صاَل ِة فَيُؤ ََّذنَ لَهَا ثُ َّم آ ُم َر َر ُجاًل فَيَ ُؤ َّم الن‬
َّ ‫ب ثُ َّم آ ُم َر بِال‬ ٍ َ‫ت أَ ْن آ ُم َر بِ َحط‬
َ َ‫ب فَيُحْ ط‬ ُ ‫َوالَّ ِذي نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه لَقَ ْد هَ َم ْم‬
‫ق َعلَ ْي ِه ْم بُيُوتَهُم‬ ُ
َ ‫فَأ َح ِّر‬

Demi Yang jiwaku ada di tangan-Nya (Allah Ta’ala), sungguh aku sangat ingin untuk
memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan seseorang
untuk adzan, dan orang lain aku perintahkan untuk meng-imam-kan manusia (kaum muslimin).
Kemudian aku akan pergi ke rumah para lelaki yang tidak menghadiri shalat berjama’ah dan
aku bakar rumah-rumah mereka. (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, no
608)

Demikian marahnya Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam kepada para laki-laki yang terbiasa
tidak hadir shalat berjamaah di masjid, hingga Rasulullah berkeinginan untuk membakar rumah
mereka. Karena itu jika memang betul kita mencintai Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam,
janganlah kita membuat beliau shallaLlahu alayhi wa sallam marah. Berusahalah dengan
sungguh-sungguh untuk shalat berjama’ah di masjid. Jangan biarkan masjid-masjid kita kosong.
Jika kita tidak bisa hadir berjama’ah di masjid pada waktu siang dan sore dimana, setidaknya
hadirilah shalat berjama’ah di waktu shubuh. Jangan sampai muncul benih-benih kemunafikan
dalam jiwa kita karena tidak biasa hadir shalat shubuh berjama’ah.

‫صاَل ةٌ أَ ْثقَ َل َعلَى ْال ُمنَافِقِينَ ِم ْن ْالفَجْ ِر َو ْال ِع َشا ِء َولَوْ يَ ْعلَ ُمونَ َما فِي ِه َما أَل َتَوْ هُ َما‬ َ ‫ع َْن أَبِي هُ َري َْرةَ قَالَقَا َل النَّبِ ُّي‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم لَي‬
َ ‫ْس‬
‫َولَوْ َح ْب ًوا‬

Dari Abu Hurairayrah radhiyaLlahu ‘anhu, beliau berkata, “Telah bersabda RasuluLlah
shallaLlahu alayhi wa sallam, “Tidak lah ada shalat yang lebih memberatkan bagi orang-orang
munafiq kecuali shalat Shubuh dan Isya’. Kalau saja mereka mengetahui (keutamaan) yang ada
pada kedua shalat itu, pastilah mereka akan mendatangi keduanya (masjid) walaupun dengan
merangkak. (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, no 617)

Ikhwatal Iman rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia. Kita teladani pula
ketegasan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam dalam perkara aqidah. Beliau shallaLlahu
alayhi wa sallam menolak mengakui kebenaran agama lain dan menolak pula beribadah dengan
cara agama lain. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

‫إِ َّن ال ِّدينَ ِع ْن َد هَّللا ِ اإْل ِ ْساَل م‬

Sesungguhnya diin di sisi Allah adalah Islam. (QS. Ali Imran [3] : 19)

َ‫قُلْ يَا أَيُّهَا ْال َكافِرُونَ اَل أَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدون‬

Katakanlah, "Wahai orang-orang kafir. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah." (QS. Al-
Kafirun [109] : 1-2)

Beliau shallaLlahu alayhi wa sallam juga tidak mau ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan
rusaknya aqidah ummat ini. Karena itu Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam pernah
merobohkan masjid yang dibangun oleh orang-orang munafiqin yang disebut sebagai masjid
Dhirar. Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam juga memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk
membunuh Nabi palsu yang hidup pada masa itu, Musailamah al-Kadzab. Jelas, tidak ada
kompromi untuk masalah aqidah ini.

Ikhwatal Iman rahimakumullah... jamaah shalat jum’at yang berbahagia. Selain itu, mari kita
teladani pula ketegasan Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallamdalam urusan penegakan hukum
syariat. Tidak ada seorang pun yang istimewa di hadapan hukum. Tidak ada yang kebal dan
boleh mempermainkan hukum. Sampai-sampai Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam
bersabda,

ُ ‫َت فَا ِط َمةُ لَقَطَع‬


‫ْت يَ َدهَا‬ ْ ‫ض ِعيفُ قَطَعُوهُ لَوْ َكان‬ َ ‫ق فِي ِه ْم ال َّش ِريفُ ت ََر ُكوهُ َوإِ َذا َس َر‬
َّ ‫ق فِي ِه ْم ال‬ َ ‫إِ َّن بَنِي إِ ْس َرائِي َل َكانَ إِ َذا َس َر‬

Sesungguhnya kaum Bani Israil memiliki kebiasaan, jika mencuri salah seorang yang terhormat
di kalangan mereka, maka mereka akan membiarkannya (tidak menghukumnya). Sedangkan jika
yang mencuri adalah orang yang lemahmaka mereka memotongnya (menghukumnya). Sungguh,
jika Fathimah (binti Muhammad, puteri Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam) mencuri
niscaya aku akan potong tangannya. (Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya
nomor 3526)

Rasulullah shallaLlahu alayhi wa sallam menerapkan hukum Islam secara paripurna. Dalam
seluruh aspek kehidupan. Baik itu politik pemerintahan, hukum jinayat (pidana) hingga hukum
yang terkait dengan masalah keluarga. Karena itu jika kita ingin meneladani Rasulullah
shallaLlahu alayhi wa sallam berusahalah sekuat kemampuan agar tegak pula hukum Allah
secara sempurna dalam kehidupan kita. Keinginan kuat agar kita berhukum dengan syariat Allah
ini merupakan bukti keimanan kita.
Allah Ta’ala berfirman

َ َ‫ك فِي َما َش َج َر بَ ْينَهُ ْم ثُ َّم اَل يَ ِجدُوا فِي أَ ْنفُ ِس ِه ْم َح َرجًا ِم َّما ق‬
‫ضيْتَ َويُ َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ‫فَاَل َو َربِّكَ اَل ي ُْؤ ِمنُونَ َحتَّى ي َُح ِّك ُمو‬

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan
kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam
hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima
dengan sepenuhnya. (QS. An-Nisaa [4] : 65)

Semoga dengan upaya kita yang sungguh-sungguh dalam meneladani seluruh sunnah Rasulullah
shallaLlahu alayhi wa sallam, dan menjadikan sunnah tersebut sebagai manhajul hayah (cara
hidup) kita, Allah Ta’ala memberikan kesuksesan dan keselamatan dalam kehidupan kita. Baik
di dunia maupun di akhirat.

BarakaLlahu li wa lakum fil qur’anil karim wa nafaani wa iyyakum bimaa fihi minal aayati wa
dzikril hakim.

Wa taqabalaLlahu minni wa minkum tilawatahu, innahu Huwas sami’ul aliim.

‫بارك هللا لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من اآليات و الذكر الحكيم أقول قولي هذا وأستغفر هللا لي ولكم إنه‬
‫ تعالى جواد كريم ملك رؤوف رحيم إنه هو السميع العليم‬......

You might also like