You are on page 1of 4

PLN Melakukan Monitoring Pengatur Tengangan di Sindangbarang

PROGRESIF CIANJUR

Kampung sedekan, Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang Kabupaten Cianjur sebagai


lokasi Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) atau pengatur tegangan baru-baru ini
ditinjau langsung Kepala Divisi Distribusi dan Pelayanan Pelanggan Jawa Bali, Purnomo
Willy BS mewakili Direktur Utama PT PLN (Persero) Pusat. Ia mengatakan, pemasaran
AVR mulai 110 volt hingga 210 volt untuk bisa menaikan tengangan listrik menjadi normal
21 kilo volt.

Pemasangan tegangan listrik ini dimaksudkan agar pelayanan listrik bagi pelanggan di
wilayah selatan lebih baik dari sebelumnya. Dijelaskan pula bahwa tujuan dari pembutan
gardu pengaturan jaringan ini tiada lain untuk meningkatkan pelayanan bagi para pelanggan
setia PLN.

Selain itu sistem pengoprasian Unit AVR, juga berfungsi untuk menjaga agar tegangan
generator tetap konstan. Yaitu akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak
terpengaruh pada perubahan-perubahan karena beban sangat mempengaruhi tengangan output
generator. APR ini berfungsi untuk mengatur tengangan seperti trafo atau stabiliser yang
berada di rumah-rumah, yang artinya untuk megeluarkan outputnya lebih seperti standarnya.
Pemakaian AVR sendiri maksimal 200 ampere atau 7 megawatt. Fungsinya yang asalnya
lampu neon tidak dapat menyala kini sesudah dipasang AVR dapat menyala dengan normal.

Semetara itu, Manajer PT PLN APJ Cianjur Suprapto menyebutkan, dengan pemasangan alat
tersebut, diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan penerangan bagi para pelanggan
setia PLN di kawasan Cianjur Selatan. Kini di wilayah seperti Leles, Agrabinta dan
Sindangbarang, yang awalnya sebelum dipasang alat tersebut kerap mengalami spaneng, saat
ini menjadi normal seperti biasa.
Yudi/yayan.
Green Proyek Sarana Pembelajaran Pengelolaan Lingkungan

PROGRESIF CIANJUR

Setelah Korem Suryakencana 061 pada tanggal 25 Januari 2011 menanam pohon trembesi
sebanyak 20.000 buah secara simbolik di Al-Ittihad Cianjur; Batalyon Armed 5/105 tarik
sebenarnya telah memiliki Green Proyek sebagai kawasan pembibitan pohon termbesi.
Artinya bahwa Armed 5/05 Tarik ini cukup serius dalam ikut serta menangani masalah
lingkungan dari kerusakan. Kini di kawasan tersebut juga sering digunakan pelatihan pelajar
untuk mengenal cara bertanam, berternak atau cara memelihara ikan; Atau tempat ini
dijadikan kunjungan bagi pelajar untuk belajar masalah mengelola lingkungan dengan baik
seperti cara menanam atau berternak padi. Seperti halnya baru-baru ini yang dilakukan oleh
Siswa - siswi TK Wijaya Kusumah dan BPP Ciherang Kabupaten Cianjur, mengunjungi
kawasan pembibitan pohon trembesi lokasi tersebut.

Program Green Project milik yon armed 5 dapat mendukung terhadap konsep pengenalan
tentang lingkungan kepada anak sejak usia dini. Termasuk, bagaimana mencintai alam ,
mencintai tanaman serta mencintai tanah air, dan kalau tidak dikenalkan sejak dini akan lebih
sulit karena usia TK itu usia emas yang harus dipupuk dan dibina juga diarahkan. Dari hasil
kunjungan siswa-siswi ini, mereka dapat belajar bagaimana cara menanam pohon Trembesi
yang baik dan benar oleh pengelola perkebunan yang juga sebagai anggota batalion armed 5.
Selain itu diajak berkeliling untuk melihat peternakan ayam , bebek, dan ikan.

Tentu saja kegiatan ini merupakan kunjungan yang sifatnya rekreatif bagi anak-anak karena
Siswa siswi TK ini sangat riang dan gembira berada di lingkungan perkebunan dan ketika
para pengelola memberikan kesempatan untuk mencoba menanam benih trembesi dan
membawanya ke rumah masing-masinng kelihatan mereka sangat gembira.

Dalam klesempatan ini, Kepala TK Wijaya Kusumah, Runiah mengatakan, sangat senang
bisa membawa murid-muridnya berkunjung ke kawasan pembibitan pohon trembesi milik
batalion armed 5, karena cara seperti ini dapat menumbuhkan dan mendukung percepatan
pengetahuan anak-anak mengenai lingkungan dan bagaimana cara mencintai alam juga
melestarikannya untuk masa depan mereka konsep learning by doing-nya itu yang sangat
bagus dan paling utama.

Lebih lanjut Runiah berharap, hasil dari kunjungan ini para murid dapat memetik hikmah
atau pelajaran, seperti bagaimana cara menjaga lingkungan dan alam sekitar agar tidak rusak
dikemudian hari, yang juga senada dikatakan oleh Kepala TK BPP Ciherang Tamini salah
satu maksud dan tujuan membawa Siswa-siswi didiknya ke Perkebunan Yon Armed 5 ini
adalah untuk mengetahui bagaimana cara bercocok tanam dan menghargai alam serta
mencintai alam dengan baik. AGUS. T
SIKAP OKNUM PENGHULU SANGAT
AROGAN

PROGRESIF CIANJUR

Tidak terima dengan sikap oknum


Penghulu KUA Kecamatan Ciaku, dua
wartawan dari Metro Media dan Progresif
melaporkan Rudi Nahrudin. SHi, ke
Polsek Cilaku, dengan tuduhan perbuatan tidak menyenangkan. “saya
tidak terima dengan sikap arogan oknum Penghulu KUA Kecamatan
Ciaku tersebut, karena kedatangan saya dudah jelas untuk melakuan
konfirmasi guna melakukan tugas jurnalistik yang propesional dan
tidak menyajikan berita yang berdasarkan informasi sepihak atau
tidak balance. Namun niat saya untuk melakukan konfirmasi malah di
sambut dengan sikap yang arogan dan terkesan premanisme. Padahal
saya datang secara baik-baik,”

“Saat itu saya mengkonfirmasikan adanya dugaan Akta Nikah


Bodong yang dimiliki pak Supri Akili Eisa Muhamad, Warga Negara
Asing (WNA) dengan Nurlela warga asal Cilaku Cianjur Indonesia,
saat di konfirmasi (18/01/11 Jam 09.30 wib) pelaksanaan pertikahan
di daerah puncak, yang melaksanakan pernikahan orang tua saya
sendiri selama satu bulan suami saya yang bernama Supri Akili Eisa
Muhamad pengen resmi pengen mempunyai surat nikah secara
hokum pada akhirnya saya meminta bantuan bahwa untuk di bikibkan
surat nikah dengan catatan harganya 10 juta di tambah dengan biaya
administrasi surat cerai dengan suami yang dulu sebesar 1 juta uang
tersebut langsung di kasihkan kepada oknum penghulu Rudi
Nahrudin. SHi, ternyata akhir-akhir ini Akte Nikah tersebut di anggap
palsu karena tidak tercantum buku register KUA Kecamatan Cilaku
kata Nurlela. karena berdasarkan temuan kami, pernikahan Pak Supri
tersebut dilakukan secara illegal dan tidak berdasarkan mekanisme
yang jelas. Pasalnya ijin dari kedutaan negara yang bersangkutan atau
putusan tidak tercantum dalam Akta Nikah tersebut,”jelas Agus.

“Namun niat saya untuk konfirmasi kandas, karna sikap oknum


penghulu tersebut temperamental, sambil memukul meje dan seakan
mau memukul saya. Padahal sikap tersebut tidak pantas dilakukannya
karna dia seorang pejabat KUA yang notabene agamis dan
berwibawa. Kemudian saya melaporkan adanya perbuatan tersebut
kepolsek cilaku dan mengadukannya ke Kasi Urais Via Telepon
Seluler,’’ pungkas Tim.

You might also like