Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
JUDUL ...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A........................................................................Latar Belakang Masalah
................................................................................................................1
B...............................................................................Identifkasi Masalah
................................................................................................................4
C.............................................................................Pembatasan Masalah
................................................................................................................4
D...............................................................................Perumusan Masalah
................................................................................................................5
E...................................................................................Tujuan Penelitian
................................................................................................................5
F.................................................................................Manfaat Penelitian
................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang
timbul, antara lain:
1. Cerita rakyat merupakan salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan;
2. Agar siswa dapat mengambil nilai-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat;
3. Motivasi belajar memberikan pengaruh terhadap partisipasi aktif dan
kemampuan siswa memahami unsur intrinsik;
4. Media audio visual mampu membangun motivasi siswa.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti dapat terarah dan tidak terlalu luas
jangkauannya maka penulis membatasi masalah ini sebagai berikut:
1. Subjek Penelitian
Subjeknya adalah siswa kelas V SD Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal tahun
pelajaran 2009/2010.
2. Objek Penelitian
a. Penggunaan media audio visual untuk membangun motivasi siswa;
b. Masalah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia, khususnya materi unsur intrinsik cerita rakyat;
c. Kemampuan siswa memahami unsur intrinsik cerita rakyat, dalam hal Ini
agar siswa dapat mengambil nilai-nilai yang terdapat dalam cerita rakyat
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi unsur intrinsik cerita rakyat.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman unsur intrinsik antara
kelompok yang diberi media audio visual dan kelompok yang tidak diberi media?
2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan pemahaman unsur intrinsik antara
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan yang memiliki motivasi belajar
rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara media audio visual dan motivasi belajar
dalam mempengaruhi kemampuan pemahaman unsur intrinsik?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Terdapat tidaknya perbedaan kemampuan memahami unsur intrinsik antara
kelompok siswa yang diberi media audio visual dan yang tidak diberi media;
2. Terdapat tidaknya perbedaan kemampuan memahami unsur intrinsik antara
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan yang memiliki motivasi belajar
rendah;
3. Terdapat tidaknya interaksi antara media audio visual dan motivasi belajar
dalam mempengaruhi kemampuan pemahaman unsur intrinsik.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian dapat dimanfaatkan:
a. sebagai fakta pembelajaran cerita rakyat menggunakan media audio visual
dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami unsur intrinsik cerita
rakyat;
b. referensi penelitian selanjutnya yang berhubungan denga hal pembelajaran
cerita rakyat.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. bagi guru
1) memberikan masukan positif dalam pembelajaran cerita rakyat di
sekolah dasar;
2) memberikan solusi pada kesulitan pelaksanaan pembelajaran cerita
rakyat.
b. bagi siswa
1) membantu mengatasi kesulitan pembelajaran cerita rakyat dengan
memanfaatkan media audio visual;
2) menambah motivasi belajar serta pemahaman siswa dalam
pembelajaran.
c. bagi sekolah
1) dapat digunakan sebagai alternative model pembelajaran cerita rakyat.
2) memberikan pengalaman bagi sekolah berkaitan dengan kegiatan
penelitian.
d. bagi peneliti
1) melakukan kajian-kajian lebih lanjut untuk menyusun suatu rancangan
pembelajaran cerita rakyat dengan media audio visual yang dapat
dilaksanakan sesuai dengan kondisi sekolah;
2) sebagai penelitian sejenis di masa yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Hakikat Unsur Intrinsik dalam Cerita Rakyat
a. Hakikat cerita rakyat
cerita rakyat merupakan salah satu dari adat istiadat suatu daerah yang
berupa kisah atau dongeng dan penyebarannya secara lisan. Demikian pula yang
diungkapkan James Danandjaja (1991:5) bahwa folklore atau cerita rakyat
merupakan sebagian kebudayaan yang penyebarannya pada umumnya melalui
tutur kata atau lisan (oral tradition). Kemudian ada juga yang menyatakan cerita
rakyat adalah cerita yang disampaikan secraa lisan di dalam suatu masyarakat,
bisa berbentuk cerita, teka-teki, puisi rakyat, cerita prosa rakyat, dan nyanyian
rakyat.
b. Bentuk-bentuk cerita rakyat
Cerita rakyat atau floklor memiliki tiga bentuk yang berbeda. Brunvand
(dalam James Danandjaja, 1991: 21) menggolongkan floklor ke dalam tiga
kelompok besar berdasarkan tipenya, yaitu: (a) floklor bukan lisan (non verbal
folklore), (b) floklor sebagian lisan (partly verbal folklore), dan (c) floklor lisan
(verbal folklore).
Floklor bukan lisan biasanya berupa hasil kebudayan, seperti: material
(benda atau kerajinan daerah) dan bukan material (kesenian rakyat). Floklor
sebagian lisan adalah campuran antara unsure lisan dan bukan lisan. Floklor ini
biasanya menyangkut adat istiadat dan sejenisnya. Sedangkan folklore lisan ialah
cerita yang disampaikan turun temurun secara tradisional dari mulut k mulut.
Floklor ini dappat berwujud nyanyian, puisi maupun prosa rakyat seperti mite,
legenda, dan dongeng.
c. Fungsi cerita rakyat
Cerita rakyat memiliki fungsi yang beragam dalam kehidupan
masyarakat, fungsi tersebut berbeda-beda sesuai dengan sifatnya. (Bascom dalam
James Danandjaja,1991:9).
Fungsi utama cerita rakyat adalah memberi nasihat. Oleh karena itu,
diharapkan juga bahwa cerita asli Indonesia lebih dikenal, lebih dipahami, dan
lebih dihayati serta dapat diambil menfaatnya yang diantaranya siswa harus
mempelajari unsur-unsur yang terkandung dalam cerita rakyat.
d. Hakikat unsur intrinsik
Sebuah kisah atau cerita rakyat itu mengandung unsur-unsur yang
membangun. Unsur pembangun tersebut dibagi menjadi dua, yaitu unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yangmembangun karya
itu sendiri. Secara umum Burhan (1995: 23) menyebutkan hal-hal yang terdapat
dalam unsur intrinsik adalah tema, amanat, plot atau alur cerita, tokoh dan
penokohan, sudut pandang, dan latar atau setting. Sedangkan menurut TIM
Primagama (2007: 96) yang dimaksud unsur ekstrinsik adalah unsur yang
mendukung dari luar karya itu sendiri. Yang termasuk unsur esktrinsik di
antaranya ialah mengenai riwayat pribadi pengarang dan kehidupan masyarakat
tempat karya sastra itu diciptakan.
3. Motivasi Belajar
a. Pengertian motivasi
Menurut Henry (1986:103) motivasi merupakan salah satu butir penentu
keberhasilan seseorang. Karena menurut Gino (1999:23) motivasi adalah bentuk
proses penggiatan seseorang untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan.
Tanpa adanya motivasi, seorang manusia enggan melakukan apapun termasuk
mencapai tujuan hidupnya.
b. Motivasi belajar
Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjalin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat dicapai. (Sardiman dalam
Gino, 1999: 37).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seorang siswa yang memiliki
motivasi yang kuat maka akan memiliki energi positif untuk melakukan kegiatan
belajar.
c. Fungsi motivasi
Sudah diketahui bahwa motivasi sebagai daya penggerak di dalam siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar. Senada dengan yang dipaparkan Oemar
Hamalik (2003: 156) bahwa fungsi motivasi adalah untuk mendorong,
menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar.
B. Kerangka Berpikir
Pembelajaran cerita rakyat yang selama ini dilakukan oleh guru masih secara
konvensiaonal dan berpusat pada guru. Guru tampil berbicara di depan kelas untuk
bercerita, kemudian siswa diminta menanggapi tentang kisah dan nilai yang ada
dalam cerita rakyat tersebut.
Metode di atas ternyata masih kurang optimal untuk menumbuhkan minat
dan motivasi siswa dalam memahami unsur intrinsik yang terkandung dalam cerita
rakyat. Akibatnya siswa tidak mengetahui maksud dan tujuan pembelajaran cerita
rakyat dengan maksimal.
Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi pembelajaran cerita rakyat yang dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Pemanfaatn media audio-visual
dalam pembelajaran cerita rakyat yang hendak diterapkan diharapkan mampu
memberikan stimulus agar kemampuan siswa memahami unsur intrinsik dapat
mencapai standar minimal yang ditetapkan SD Negeri 02 Slawi Kabupaten Tegal.
Jika motivasi belajar tinggi didukung dengan penggunaan media audio visual
diduga kemampuan siswa memahami unsur intrinsik dalam pembelajaran cerita
rakyat akan mencapai hasil yang memuaskan. Demikian juga sebaliknya, jika
pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual diduga motivasi siswa
akanrendah dan hasil yang dicapai kurang memuaskan.
Dari kerangka pemikiran tersebut dapat dibuat paradigma berpikir sebagai
berikut:
Media Audio-Visual
Kemampuan pemahaman
unsur intrinsik cerita rakyat
Motivasi Belajar
Keterangan:
1. Pengaruh media audio visual terhadap kemampuan pemahaman unsur
intrinsik cerita rakyat;
2. Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan pemahaman unsur intrinsik
cerita rakyat;
3. Pengaruh interaksi media audio visual dan motivasi belajar terhadap
kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat.
C. Hipotesis
1. Kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa yang
diberikan media audio visual lebih baik daripada yang tidak diberi media;
2. Kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi lebih baik daripada yang memiliki motivasi
belajar rendah;
3. Terdapat interaksi antara media audio visual dan motivasi belajar dalam
mempengaruhi kemampuan pemahaman unsur intrinsik cerita rakyat pada siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pengajaran. Bandung: CV Maulana.
Gino, dkk. 1999. Belajar dan Pembelajaran I: S1/Semester III/ 2 SKS. Surakarta:
UNS Press.
James Danandjaja. 1997. Floklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain.
Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
TIM PRIMAGAMA. 2007. Panduan Belajar Kelas 12 SMA IPA/ IPS: Bahasa
Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Penerbit
Primagama.