You are on page 1of 2

Tugas kuliah KU-4078 ( Studium Generale) I Gede Suryana S.

13207191

PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA MENUJU


BANGSA YANG LEBIH SEJAHTERA

Sektor ekonomi adalah pilar utama dalam mendukung pertumbuhan dan pembangunan
bangsa. Sektor yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak di seluruh dunia secara
signifikan. Segala hal yang berhubungan dengan proses jual-beli, mekanisme pasar, perputaran
uang dan kewiraushaan adalah hal kecil yang tergabung dalam sektor ini. Melihat contoh
kecilnya tentu akan disadari betapa pentingnya sektor ekonomi dalam sebuah Negara.
Tujuan Negara adalah untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya .
(http://arhyblog.blogspot.com), tentunya dalam proses pencapaian kesejahteraan rakyat
tersebut perlu dilakukan pembangunan di segala bidang. Terlebih ketika berbicara tentang
kesejahteraan rakyat, sektor ekonomi adalah hal yang paling terkait dengan hal tersebut,
tentunya dengan tidak mengecilkan peran bidangan lain dalam proses pembangunan menuju
kesejahteraan, karena pertumbuhan ekonomi suatu Negara, yang notabene merupakan
keberhasilan program pembangunan ekonomi, merupakan indikator paling mudah dalam
menentukan derajat kesejahteraan suatu bangsa, begitu juga dengan bangsa kita, Indonesia
tercinta. Namun dalam perkembangannya saat ini, sektor ekonomi Negara memang tumbuh
dengan baik, namun kurang cepat. Karena itulah diperlukan paradigma baru/ perubahan pola
piker dalam pengembangannya guna mencapai kesejahteraan rakyat yang didam-idamkan
dengan lebih cepat dan lebih baik. Seperti yang disampaikan oleh bapak Ir. Hatta Rajasa,
Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia dalam kuliah umumnya yang diberi judul
“ Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Indonesia Menuju Bangsa yang Lebih Sejahtera ”,
yang disampaikan pada kuliah umum KU-4078 Studium Generale yang diselenggarakan di Aula
Barat ITB pada hari Sabtu, 10 Februari 2011.
Perkembangan sektor ekonomi di Indonesia sangat fluktuatif, terutama disebabkan oleh
krisis multidimensional yang diawali oleh krisis moneter yang melanda Negara kita tahun 1998
silam. Setelah terjadinya Reformasi tahun 1998, kisaran tahun 1999-2004. Sektor ekonomi
Negara kita mencapai titik yang rendah, dimana pada periode tersebut pertumbuhan ekonomi
Negara kita hanya mencapai 3,9 % pertahunnya. Hal ini diakibatkan hal tadi, dimana terjadi
krisis multidimensional serta pergantian pemerintahan. Tingkat pengangguran menjadi
tinggi,akibatnya banyaknya industri yang kolaps, terutama indsutri yang bahan baku
produksinya bergantung dari luar negeri. Jumlah penduduk miskin, berdasarkan data yanga
disampaikan pada kuliah umum tersebut mencapai sekitar 24,2 % atau sekitar 46 juta
penduduk. Namun program pembangunan ekonomi yang dicanangkan pemerintah cukup
mampu membuat ekonomi kita berkembang, dimana di akhir periode tahun 2004, penduduk
miskin dapat ditekan hingga mencapai angka 16,7 %. Begitu juga dengan pengangguran,
mengalami penurunan menjadi hanya sekitar 10,3 %. namun yang patut dibanggakan adalah
nilai PDB per kapita kita mencapai nilai yang dicapai sebelum terjadinya reformasi dan krisis,
yaitu $ 1186. Namun masih terjadi kekahwatiran terhadap adanya krisis lagi di kemudian hari,
karena berdasarkan analisis kondisi devisa kitasangat rentan terhadap shock.
Setelah periode tersebut hingga kini ( 2004-2011) pertumbuhan ekonomi kita cukup
signifikan. Dimana jika diukur berdasarkan nilai pertumbuhan ekonomi, presentasenya cukup
tinggi, seprti yang dinyatakan Kepala BPS Rusman Heriawan yang dilansir dari
http://www.suarapembaruan.com , “ Tahun 2010 Ekonomi Indonesia tumbuh 6,1% dengan
rincian sebagai berikut. Secara tahunan ekonomi kita tumbuh 6,1% sedangkan untuk triwulan
IV 2010 terhadap triwulan III 2009 year on year 6,9% ”
Tugas kuliah KU-4078 ( Studium Generale) I Gede Suryana S.
13207191

Selain itu volume / kuantitas ekspor-impor yang mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah
Negara kita yaitu mencapai angka 35,4 %, selain itu investasi juga meningkat seiiring dengan
makin banyaknya pemodal menanamkan modalnya di Indonesia. Pengangguran menurun
hingga angka 7,14 % setlah pada tahunn 2009 mencapai 7,9 %. Sebagai imbas perkembangan
ekonomi yag signifikan tersebut, neraca Negara kita tahun 2010 surplus 21 milyar US dollar.
Cukup puaskah kita ?
Menurut bapak Hatta Rajasa, pertumbuhan ekoonomi kita memang bagus, namun belum
maksimal, karena saat ini Negara kita baru mencapai tahap yang disebut dengan efficient
based economy, setelah sebelumnya berada pada jenjang prime based economy , artinya
perekonomian kita masih bergantung pada sektor primer seperti bahan baku dan lain-lain,
sementara Negara maju lain sudah mencapai jenjang knowledge based economy atau bahkan
ada yang sudah mencapai innovation based economy. Jika ingin mencapai taraf kesejahteraan
yang notabene dimotori oleh pertumbuhan ekonomi yang baik kita harus mencapai jenjang
tersebut. Bagaimana caranya ?
Perubahan pola pikir pembangunan sektor ekonomi perlu dilakukan. Jika menilik struktur
ekonomi Negara maju, dimana pada sturktur tersebut yang memegang peranan dominan
adalah sektor pengolahan / industri serta sektor jasa dibandingkan dengan sektor primer. Hal ini
dapat dilakuakn dengan menggenjot pertumbuhan industry dalam negeri. Terutama sektor
industri vital seperti pertambangan, perminyakan, baja/logam, dll. Juga insentif pengembangan
bagi pengusaha UKM dengan pengucuran kredit usaha rakyat yang lebih mudah diakses.
Sehingga UKM tersebut bisa berkembang menjadi usaha menengah yang tentunya akan
memicu pertumbuhan industry ( dimana berdampak mengurangi pengangguran, dan
peningkatan jam kerja). Selain itu, sektor jasa juga mesti digitakan dengan dukungan kebijakan
pemerintah untuk menggunakan sektor jasa domestik untuk keperluan dalam negeri
( menciptakan pasarnya ).
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pemerataan pembangunan sektor ekonomi di
seluruh daerah Indonesia. Hal ini sudah diakomodir dengan program Koridor Ekonomi Nasional,
diman Indonesia dikavling menurut potensi kavlingnya, selanjutnya investor diarahkan untuk
menanamkan modalnya disana, sehingga akan tercipta pusat-pusat industri yang merata di
seluruh tanah air. Selain itu program ini harus diseinergikan dengan pembangunan daerah,
karean akan menyangkut pembangunan infrastuktur dan tentunya pemabngunan SDM daerah.
Peningkatan jumlah industri kreatif juga harus diperhatikan mengingat potensi industri ini
yang luar biasa ( tidak terlalu bergantung pada karakteristik, tetapi bergantung pada ownernya)
seperti industry fashion, IT, video, fotografi, kerajian tangan, music, percetakan dan penerbitan,
permainan interaktif, dll. Karena potensi utama industry terletak pada SDMnya, sehingga tidak
terlalu bergantung pada SDA pada keberjalanannya. Dengan dilakukan pengembangan SDM
yang baik, terutama dengan pengembangan jiwa kewirausahaan ( kewirausaahan jangan
dikonotasikan sempit hanya pada pengusaha, namu harus dimakanai secara luas sebagai
sebuah sikap hidup) pada generasi muda, dimana mencakup nilai keberanian, kehatia-hatian,
memberi nilai tambah, melihat peluang dan masih banyak lagi nilai positif lainnya.
Pengembangannya dapat dilakukan dengan pengintegrasian konsepnya pada kurikulum
pendidikan, serta tentunya pemberian intensif untuk para wirausahawan muda agar mampu
menjadi suri teladan bagi generasi muda lainnya.
Dengan perubahan paradigma dan pola pikir pembangunan ekonomi yang dituangkan
pada visi 2025 Indonesia, serta implementasi yang konsisten, maka mimpi sebagai bangsa
yang sejahtera dan mimpi menjadi Negara dengan kekuatan ekonomi yang diperhitungkan di
dunia sudah bukan hanya sekedar imajinasi lagi. INDONESIA BISA !!

You might also like