Professional Documents
Culture Documents
Abstrak: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan komponen stres oksidatif. Stres
oksidatif adalah keadaan yang ditandai oleh ketidakseimbangan antara oksidan dan
antioksidan dalam tubuh. Munculnya stres oksidatif pada DM terjadi melalui tiga mekanisme,
yakni glikasi nonenzimatik pada protein, jalur poliol sorbitol (aldosa reduktase), dan
autooksidasi glukosa. Perubahan status oksidatif itu ditandai dengan perubahan aktivitas
antioksidan endogen serta meningkatnya kerusakan biomolekul secara oksidatif. Oleh karena
itu diperlukan antioksidan eksogen sebagai penghambat kerusakan oksidatif di dalam tubuh.
Antioksidan eksogen tersebut dapat berupa vitamin C, vitamin E, dan glutathion.
Kata kunci: diabetes melitus, stres oksidatif, antioksidan
Abstract: Diabetes mellitus is a disease with oxidative stress component. Oxidative stress is a
condition caused by imbalance between oxidant and antioxidant in the human body. Oxidative
stress in diabetic happen by three mechanisms: nonenzymatic protein glycation, polyol sorbitol
(aldose reductase) pathway, and glucose autooxidation. The change of oxidative state is marked
by changes in activity of endogenous antioxidant and increase of oxidative damage to biomolecules.
Therefore, exogenous antioxidant has a beneficial role to inhibit oxidative damage in diabetic
patients. These antioxidants include vitamin C, vitamin E, and glutathione.
Key words: diabetes mellitus, oxidative stress, antioxidant
peroksidasi asam lemak membran dan status antioksidan sebagai reaksi Maillard.8
yang rendah juga ditemukan pada diabetes melitus. 5 Reaksi Maillard dapat terjadi pada kondisi penuaan
Fenomena ini bahkan sudah ditemukan sejak pradiabetes, fisiologis in vivo sebaik kondisi in vitro serta meningkat pada
yakni ketika resistensi insulin muncul,12 atau saat toleransi keadaan hiperglikemia,5,14 Selain itu, reaksi Maillard juga
glukosa terganggu.6 Semakin tinggi derajat resistensi insu- berkaitan dengan komplikasi kronik diabetes mellitus.5 Reaksi
lin pada individu sehat, semakin besar peroksidasi lipid ini secara umum terdiri atas empat tahap, yaitu:
plasmanya.12 1. Kondensasi nonenzimatik gula pereduksi, aldehid atau
ketosa, dengan gugus amino bebas dari protein atau asam
nukleat membentuk glikosilamin. Reaksi ini dikenal sebagai
Glikasi Non-enzimatik pada Protein fase 1 serta secara alamiah bersifat reversibel dan terjadi
Pada keadaan hiperglikemia, produksi berbagai gula dalam beberapa jam (kurang dari 24 jam).15
pereduksi antara lain glukosa, glukosa-6-fosfat, dan fruktosa, 2. Pada fase 2 akan terjadi penataan ulang glikosilamin
akan meningkat melalui proses glikolisis dan jalur poliol. menjadi produk Amadori. Reaksi ini terjadi akibat kadar
Glukosa sebagai gula pereduksi dapat menjadi agen yang glukosa yang masih tinggi dalam waktu lebih dari 24 jam.15
bersifat toksik. Sifat toksik tersebut disebabkan oleh Produk Amadori tersebut bersifat toksik bagi jaringan
kemampuan kimiawi gugus karbonil aldehid yang dimilikinya. namun masih reversibel.22 Kadar produk Amadori pada
Meskipun sebagian besar keberadaan gula pereduksi dalam sejumlah protein meningkat sebanding dengan derajat
larutan sebagai struktur cincin nonaldehid, glukosa dalam hiperglikemia pada diabetes melitus.16
bentuk rantai lurusnya merupakan aldehid. 2 Aldehid 3. Penataan ulang dan dehidrasi berganda produk Amadori
merupakan senyawa yang mampu berikatan secara kovalen menjadi amino atau senyawa karbonil reaktivitas tinggi
sehingga terjadi modifikasi protein. Modifikasi tersebut seperti 3-deoxyglucosane.16
dapat dibangkitkan dalam tubuh melalui berbagai mekanisme 4. Reaksi antara senyawa karbonil dengan gugus amino lain
enzimatik dan nonenzimatik.13 dilanjutkan proses penataan ulang membentuk beragam
Selain glukosa, semua jenis gula pereduksi juga mampu advance glycosylation end products (AGE-products/
menyelenggarakan reaksi glikasi pada bermacam protein. AGEs) sebagai petunjuk cross linking dan browning
Selain protein, target kerusakan lain adalah lipid-amino seperti pada protein.15,23
fosfatidiletanolamin, dan DNA.2
Reaksi pengikatan aldehid pada protein dikenal sebagai AGEs merupakan salah satu produk sebagai penanda
reaksi glikasi. Reaksi ini memiliki kemaknaan patologis yang modifikasi protein sebagai akibat reaksi gula pereduksi
besar. Berbagai contoh reaksi glikasi protein antara lain he- terhadap asam amino.17 Akumulasi AGEs di berbagai jaringan
moglobin glikosilat, albumin, dan kristal lensa mata. Reaksi merupakan sumber utama radikal bebas sehingga mampu
secara nonenzimatik glukosa darah dengan protein di dalam berperan dalam peningkatan stres oksidatif,4 serta terkait
tubuh akan berlanjut sebagai reaksi browning dan oksidasi. dengan patogenesis komplikasi diabetes mirip pada penuaan
Reaksi tersebut selanjutnya dapat menyebabkan akumulasi yang normatif.18 Pada diabetes, akumulasi AGEs secara umum
modifikasi kimia protein jaringan.9 Pada binatang dengan mempercepat terjadinya aterosklerosis, nefropati, neuropati,
diabetes, proses glikasi dapat teramati secara luas pada retinopati, serta katarak.5 Pengikatan AGEs terhadap reseptor
berbagai organ dan jaringan termasuk ginjal, hati, otak, paru, makrofag spesifik (RAGE) mengakibatkan sintesis sitokin dan
dan saraf.14 Secara keseluruhan, perubahan kimia ini dikenal faktor pertumbuhan serta peningkatan stres oksidatif.19
Gambar 1. Struktur kimiawi berbagai AGEs, CML: N-(carboxymethyl) lysine; CEL: N-(carboxyethyl)lysine; GOLD:
Glyoxal-lysine dimer; MOLD: methylglyoxal-lysine dimer; MGO: methylglyoxal; 3-DG (3-deoxyglucosone).17
Terapi pada jalur ini dapat diupayakan melalui penekanan ini merupakan sumber hidrogen peroksida yang mampu
pembentukan AGEs, menghalangi interaksi AGEs-RAGE, dan/ menghambat Cu/ZnSOD.1 Selain hidrogen peroksida, radikal
atau pengurangan peningkatan stres oksidatif seluler yang superoksida juga dihasilkan oleh proses autooksidasi
diperantarai oleh AGEs-RAGE.20 glukosa tersebut serta terkait dengan pembentukan protein
glikasi dalam plasma penderita diabetes.4 Akibat yang
Jalur Poliol-Sorbitol (Aldosa Reduktase) ditimbulkan berupa peningkatan aktivitas radikal superoksida
serta kerusakan enzim superoksida dismutase.
Pada normoglikemia, sebagian besar glukosa seluler
mengalami fosforilsasi menjadi glukosa-6-fosfat oleh enzim
heksokinase. Bagian kecil dari glukosa yang tidak mengalami Batasan Antioksidan
fosforilasi memasuki jalur poliol, yakni jalur alternatif Dalam pengertian kimia, antioksidan adalah senyawa
metabolisme glukosa.5 Melalui jalur ini, glukosa dalam sel pemberi elektron, tetapi secara biologis, pengertian anti-
dapat diubah menjadi sorbitol dengan bantuan enzim aldose oksidan lebih luas lagi. Pengertian antioksidan dalam arti
reduktase (AR).21 Enzim aldose reduktase dapat ditemukan biologis adalah semua senyawa yang dapat meredam dampak
pada sejumlah jaringan mamalia termasuk lensa dan retina. negatif oksidan, termasuk dalam penghambatan dan
Enzim tersebut mengkonversi glukosa menjadi polialkohol penghentian kerusakan oksidatif terhadap suatu molekul
sorbitol melalui reduksi gugus aldehid glukosa (Gambar 2).2 target.22
Definisi antioksidan menurut Panel on Dietary Anti-
oxidant and Related Compounds of The Food and Nutri-
tion Board adalah bahan makanan yang secara bermakna
mampu mengurangi dampak buruk senyawa oksigen reaktif,
senyawa nitrogen reaktif atau keduanya dalam kondisi fungsi
fisiologis normal pada manusia.23 Penderita diabetes me-
merlukan asupan antioksidan dalam jumlah besar karena
peningkatan radikal bebas akibat hiperglikemia.11
Vitamin C
Asam askorbat (Vitamin C) merupakan mikronutrien
penting yang diperlukan bagi metabolisme normal dalam
tubuh. Manusia dan primata lain kehilangan kemampuan
dalam sintesis asam askorbat akibat mutasi gen pengkode L-
Gambar 2. Jalur Metabolisme Utama dan Alternatif Glukosa 8 gulonolakton oksidase, enzim yang diperlukan dalam sintesis
asam askorbat melalui jalur asam glukoronat. Oleh sebab itu,
asam askorbat harus diperoleh dalam diet dengan sumber
Dalam keadaan normal, konsentrasi sorbitol di dalam utama meliputi buah segar, sebagian buah jeruk, dan
sel rendah. Akan tetapi, apabila terjadi keadaan hiperglikemia, sayuran.24
konsentrasi sorbitol meningkat. Sorbitol, dengan bantuan Peran asam askorbat pada perjalanan diabetes adalah
enzim sorbitol dehidrogenase (SDH), akan diubah menjadi sebagai inhibitor enzim aldose reduktase, 24 sehingga
fruktosa. Degradasi sorbitol ini berjalan lambat sehingga penggunaan ekuivalen pereduksi berkurang. Kesediaan
sorbitol menumpuk dalam sel, sehingga dapat menyebabkan ekuivalen pereduksi berguna untuk konversi glutation
peningkatan tekanan osmotik dan selanjutnya dapat merusak teroksidasi (GSSG) menjadi glutation tereduksi (GSH). Hal
sel.21 tersebut selanjutnya dapat mencegah penumpukan sorbitol
Masuknya substrat (substrat flux) melalui jalur poliol, pada jaringan.
selain dapat meningkatkan kadar sorbitol dan fruktosa Manfaat lain penggunaan antioksidan adalah mini-
intraseluler, juga menurunkan rasio NADPH terhadap NADP+. malisasi pembentukan AGEs. Kondisi itu analog dengan
Selain itu, rasio NADH terhadap NAD+ sitosolik juga penggunaan vitamin C dalam meminimalisasi proses “brown-
menurun. Berkurangnya NADPH di dalam sel akibat ing” pada makanan. Mekanisme minimalisasi pembentukan
meningkatnya AR dapat menghambat aktivitas enzim lain AGEs tidak terlepas dari peran vitamin C pada jalur poliol
yang membutuhkan NADPH.21 sorbitol (aldose reduktase). Pengurangan penumpukan sor-
bitol di jaringan akan menekan fruktosa sehingga proses
Autooksidasi Glukosa glikasi nonenzimatik juga ditekan.
Proses autooksidasi glukosa dikatalisis oleh senyawa Pada pembuluh darah, asam askorbat akan bekerja
logam dalam jumlah kecil seperti besi dan seng. Hasil katalisis secara ekstraselular di bawah 1 jam setelah infus, selebihnya
tersebut adalah senyawa oksigen reaktif.15 Autooksidasi akan memasuki sel endotel dan bekerja intraselular.8 Secara
glukosa terjadi pada fase I proses glikasi nonenzimatik pada ekstraseluler, antioksidan ini meredam radikal superoksida
protein yang secara alamiah masih bersifat reversibel.15 Fase yang dihasilkan pada proses autooksidasi glukosa dan
Disampaikan pada Symposium “Compeling Need For Nutrient 23. Carr AC, Frei B. Toward a new recommended dietary allowance
Therapy in The Treatment of Diabetes Mellitus and The Associ- for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans.
ated Complications”, Surabaya, 8 February, 2003. Am J Clin Nutr 1999;69:1086-107.
19. Shoda H, Miyata S, Liu BF. Inhibitory effect of tenilsetam on the 24. Cunningham JJ. The glucose/insulin system and vitamin C: Im-
Maillard reaction. Endocrinology 1997;138(5):1886-92. plications in insulin-dependent diabetes mellitus. J Am Col of
20. Miyata T, Hori O, Zhang J. The receptor for advanced glycation Nutr1998;17(2):105-8.
end products (RAGE) is a central mediator of the interaction of 25. Soeatmadji DW. Peran stress oksidatif dalam patogenesis angiopati
AGE-b2 microglobulin with human mononuclear phagocytes via mikro dan angiopati makro diabetes melitus. Medika
an oxidant-sensitive pathway. J Clin Invest 1996;98(5):1088- 1998;(5):318-25.
94.
21. Nishimura CY. Aldose reductase in glucose toxicity: A potential
targets for the prevention of diabetic complications. Pharmaco-
logical Reviews 1998;50(1):21-33.
22. Simanjuntak D, Sudaryati E. Aspek pencegahan radikal bebas EV
melalui antioksidan. Maj Kedokt Indon 1998;48(1):50-4.
Bersama ini kami atas nama perusahaan mengkonfirmasikan pemasangan iklan di media
Yayasan Penerbitan IDI dengan rincian sebagai berikut:
Pilihan Media*)
Untuk itu kami menyatakan telah memahami ketentuan promosi yang telah disampaikan oleh
Yayasan Penerbitan IDI kepada kami.
Selanjutnya kami mohon kepada YP-IDI untuk menerbitkan surat kontrak pemasangan iklan
atau kegiatan promosi lain sebagaimana yang kami sampaikan terlampir.
Mengetahui,
Petugas Promosi YP-IDI
Keterangan:
*) Beri tanda pada pilihan media. Bila pilihannya lebih dari satu media,
beri juga tanda pada media yang dipilih.
Lampiran Surat Konfirmasi No: 119 / YP-IDI / 2004
Gross:
Disc:
Net.:
Gross:
Disc:
Net.:
Gross:
Disc:
Net.:
( Ibu Melany )
Sekretaris
Tarif dan Ketentuan Iklan 2005
Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)
JAKET
- Tipe 1 2 Halaman Cover 19.200.000,- 21.120.000,-
- Tipe 2 Cover Depan 21 x 15 12.500.000,- 13.750.000,-
COVER
- Cover 4 1 Halaman 13.500.000,- 14.850.000,-
- Cover 2 1 Halaman 12.000.000,- 13.200.000,-
- Cover 3 1 Halaman 11.000.000,- 12.100.000,-
Harga dinyatakan dalam Rupiah perbulan dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi iklan
Harga dinyatakan dalam rupiah perbulan, dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi
Buku Standar Pelayanan Medis (SPM)
POSISI UKURAN HARGA
Satu Halaman FC Kontrak Tahun
(16 cm x 23 cm) 2004 2005
COVER
- Cover 4 1 Halaman 15.000.000,- 16.500.000,-
- Cover 2 1 Halaman 13.500.000,- 14.850.000.-
- Cover 3 1 Halaman 11.000.000,- 12.100.000,-
Badan Usaha
DAFTAR PEMASANG IKLAN
TAHUN 2005
2. PT. Otsuka Ind. Mucosta Jaket Tipe 2 6 Kali Jan, Mar, Mei, Jul.
Sept, Nov.
3. PT. Otsuka Ind. Ada Artik. Set. Daf. Isi 4 Kali Sesuai Artik. Psychi.
DAFTAR PEMASANG IKLAN
TAHUN 2005
JAKET
- Tipe 1 2 Halaman Cover 20.200.000,- 22.120.000,-
- Tipe 2 Cover Depan 21 x 15 12.950.000,- 14.200.000,-
COVER
- Cover 4 1 Halaman 13.950.000,- 15.300.000,-
- Cover 2 1 Halaman 12.450.000,- 13.650.000,-
- Cover 3 1 Halaman 11.450.000,- 12.550.000,-
Harga dinyatakan dalam Rupiah perbulan dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi iklan
Harga dinyatakan dalam rupiah perbulan, dan belum termasuk PPN 10%
Buku Standar Pelayanan Medis (SPM)
POSISI UKURAN HARGA
Satu Halaman FC Kontrak Tahun
(16 cm x 23 cm) 2004 2005
COVER
- Cover 4 1 Halaman 15.500.000,- 17.100.000,-
- Cover 2 1 Halaman 14.100.000,- 15.350.000.-
- Cover 3 1 Halaman 11.500.000,- 12.600.000,-
Badan Usaha
KAMLING TERPADU, RT. 09, 10, 14/RW. 03
KELURAHAN CIPINANG MUARA, KECAMATAN JATINEGARA
JAKARTA TIMUR
Yang terhormat,
Bapak/Ibu/Sdra/i Warga Kamling Terpadu
di
Tempat
Ketua, Pelaksana,
Edo Sudirdjo
KAMLING TERPADU, RT. 09, 10, 14/RW. 03
KELURAHAN CIPINANG MUARA, KECAMATAN JATINEGARA
JAKARTA TIMUR
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated
SS
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated
SS