You are on page 1of 37

Tinjauan Pustaka

Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan


pada Diabetes Melitus

Bambang Setiawan,* Eko Suhartono**

*Dokter Muda-Asisten Kimia Kedokteran, **Bagian Kimia Kedokteran,


Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan

Abstrak: Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit dengan komponen stres oksidatif. Stres
oksidatif adalah keadaan yang ditandai oleh ketidakseimbangan antara oksidan dan
antioksidan dalam tubuh. Munculnya stres oksidatif pada DM terjadi melalui tiga mekanisme,
yakni glikasi nonenzimatik pada protein, jalur poliol sorbitol (aldosa reduktase), dan
autooksidasi glukosa. Perubahan status oksidatif itu ditandai dengan perubahan aktivitas
antioksidan endogen serta meningkatnya kerusakan biomolekul secara oksidatif. Oleh karena
itu diperlukan antioksidan eksogen sebagai penghambat kerusakan oksidatif di dalam tubuh.
Antioksidan eksogen tersebut dapat berupa vitamin C, vitamin E, dan glutathion.
Kata kunci: diabetes melitus, stres oksidatif, antioksidan

Oxidative Stress and The Roles of Antioxidant in Diabetes Mellitus

Bambang Setiawan,* Eko Suhartono**

*Yunior Doctor-Medical Chemistry Assistent, **Department of Medical Chemistry,


Faculty of Medicine Lambung Mangkurat University, Banjarbaru South of Kalimantan

Abstract: Diabetes mellitus is a disease with oxidative stress component. Oxidative stress is a
condition caused by imbalance between oxidant and antioxidant in the human body. Oxidative
stress in diabetic happen by three mechanisms: nonenzymatic protein glycation, polyol sorbitol
(aldose reductase) pathway, and glucose autooxidation. The change of oxidative state is marked
by changes in activity of endogenous antioxidant and increase of oxidative damage to biomolecules.
Therefore, exogenous antioxidant has a beneficial role to inhibit oxidative damage in diabetic
patients. These antioxidants include vitamin C, vitamin E, and glutathione.
Key words: diabetes mellitus, oxidative stress, antioxidant

86 Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005


Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes Melitus

Pendahuluan berasal dari peningkatan produksi radikal bebas akibat auto-


Diabetes melitus (DM) merupakan kelainan endokrin oksidasi glukosa, penurunan konsentrasi antioksidan berat
yang banyak dijumpai di Indonesia dengan prevalensi molekul rendah di jaringan, dan gangguan aktivitas
sebesar 1,5-2,3%.1 Diabetes melitus (istilah melitus dalam pertahanan antioksidan enzimatik.7 Kemaknaan stres oksidatif
bahasa Latin, diartikan “madu manis”, merujuk pada rasa urin pada patologi penyakit sering tidak tentu.3 Dengan demikian
penderita diabetes) ialah sindrom kronik yang ditandai oleh stres oksidatif dan gangguan pertahanan antioksidan
peningkatan glukosa darah (hiperglikemia) dan sekresi merupakan keistimewaan diabetes melitus yang terjadi sejak
glukosa dalam urin akibat kekurangan jumlah insulin, efek awal penyakit. Di samping itu, stres oksidatif juga memiliki
kerja atau keduanya.2,3 kontribusi pada perburukan dan perkembangan kejadian
Berbagai komplikasi dapat diakibatkan oleh rendahnya komplikasi.6
kontrol diabetes. Komplikasi tersebut antara lain berupa Beberapa studi mengungkapkan penurunan status
penyakit vaskular sistemik (percepatan aterosklerosis), antioksidan dalam plasma dan serum sampel dibandingkan
penyakit jantung, penyakit mikrovaskular pada mata sebagai kontrol berdasarkan usia. Fenomena ini dapat terjadi sejak
penyebab kebutaan dan degenerasi retina (retinopati anak-anak serta berjalan secara progresif dan memburuk
diabetik), katarak, kerusakan ginjal sebagai penyebab gagal sesuai perjalanan waktu dan berkembangnya komplikasi.6
ginjal serta kerusakan saraf tepi (neuropati diabetik).3 Pada diabetes anak ditemukan penurunan glutation
Biasanya begitu diabetes terdeteksi, sindrom ini sudah eritrosit, glutation total, α-tokoferol plasma, dan β-karoten
berkembang dan telah terdapat satu atau dua komplikasi. plasma secara bermakna. Penurunan berbagai antioksidan
Luasnya komplikasi pada diabetes tampaknya tersebut terkait dengan pembentukan senyawa penanda
berkorelasi dengan konsentrasi glukosa darah sehingga adanya stres oksidatif, misalnya peningkatan lipid hidro-
glukosa berlebih diduga menjadi penyebab utama kerusakan peroksida, diena terkonjugasi, dan protein karbonil secara
jaringan.2 Fenomena ini dapat disebabkan oleh kemampuan bermakna.9 Pada diabetes usia 50-60 tahun ditemukan
hiperglikemia secara in vivo dalam modifikasi oksidatif peningkatan peroksidasi lipid sejak onset diabetes.6
berbagai substrat. Selain itu, hiperglikemia juga terlibat dalam
proses pembentukan radikal bebas. 4 Hiperglikemia Pertahanan Antioksidan
menyebabkan autooksidasi glukosa, glikasi protein, dan Berbagai studi secara konsisten menunjukkan defisiensi
aktivasi jalur metabolisme poliol yang selanjutnya status pertahanan antioksidan total pada penderita diabe-
mempercepat pembentukan senyawa oksigen reaktif. 5 tes. Status pertahanan tersebut meliputi glutation, vitamin
Pembentukan senyawa oksigen reaktif tersebut dapat C, antioksidan enzim superoksida dismutase (SOD), dan
meningkatkan modifikasi lipid, DNA, dan protein pada katalase.6
berbagai jaringan.5 Modifikasi molekuler pada berbagai Beberapa peneliti mengungkapkan adanya penurunan
jaringan tersebut mengakibatkan ketidakseimbangan antara vitamin E pada penderita diabetes.10 Selain vitamin E,
antioksidan protektif (pertahanan antioksidan) dan glutation juga ditemukan menurun pada penderita diabetes.
peningkatan produksi radikal bebas. Hal itu merupakan awal Glutation dalam bentuk tereduksi (GSH) terdapat dalam
kerusakan oksidatif yang dikenal sebagai stres oksidatif.6 plasma manusia, intraseluler, dengan kemampuan sebagai
Untuk meredam kerusakan oksidatif tersebut diperlukan antioksidan untuk menghambat radikal bebas dengan fungsi
antioksidan. Peningkatan suplai antioksidan yang cukup akan secara umum sebagai buffer redoks,7 dan kofaktor enzim GPX.
membantu pencegahan komplikasi klinis diabetes melitus,2 Bukti terbaru mengungkapkan bahwa GSH berperan penting
meskipun data penelitian belum konsisten. Penelitian pada pada diabetes melitus.10 Perubahan terhadap rasio GSH
hewan percobaan membuktikan bahwa antioksidan dapat tereduksi/teroksidasi (GSH/GSSG) mempengaruhi respons
menghambat tahap awal retinopati, nefropati, dan neuropati.5,7 sel beta terhadap glukosa dan perbaikan aksi insulin,10 serta
Demikian juga pada penelitian manusia, antioksidan dapat menurunkan aktivitas enzim GPX.
menghambat komplikasi mikrovaskular, penurunan insidens Nuttal6 menemukan penurunan status antioksidan to-
penyakit jantung koroner, perbaikan sistem saraf otonom tal secara bermakna pada penderita diabetes berusia lanjut.
jantung, dan perbaikan vasodilatasi.8 Meskipun demikian, pada kelompok tersebut tidak
Dalam tulisan ini dibahas tiga mekanisme utama didapatkan perbedaan konsentrasi vitamin E serum secara
peningkatan stres oksidatif (glikasi nonenzimatik pada pro- bermakna.
tein, jalur poliol-sorbitol (aldose reduktase), dan autooksidasi
glukosa) pada diabetes melitus serta peran berbagai senya- Kerusakan Oksidatif
waan atau bahan antioksidan dalam meredam stres oksidatif Hiperglikemia menjadi “hallmark” penyakit kronik serta
akibat status glikemia yang meningkat. kematian sel.6,11 Studi oleh Armstrong menunjukkan bahwa
terdapat korelasi antara peningkatan lipid hidroperoksida
Status Oksidatif pada DM serum dengan prevalensi retinopati pada penderita diabetes
Pada diabetes melitus, pertahanan antioksidan dan dengan komplikasi.5,9 Penanda lain, yaitu isoporostan F2,
sistem perbaikan seluler akan terangsang sebagai respons juga ditemukan meningkat pada kedua tipe diabetes melitus.8
tantangan oksidatif.6 Sumber stres oksidatif yang terjadi Kerusakan oksidatif pada DNA yang berkorelasi dengan

Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005 87


Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes Melitus

peroksidasi asam lemak membran dan status antioksidan sebagai reaksi Maillard.8
yang rendah juga ditemukan pada diabetes melitus. 5 Reaksi Maillard dapat terjadi pada kondisi penuaan
Fenomena ini bahkan sudah ditemukan sejak pradiabetes, fisiologis in vivo sebaik kondisi in vitro serta meningkat pada
yakni ketika resistensi insulin muncul,12 atau saat toleransi keadaan hiperglikemia,5,14 Selain itu, reaksi Maillard juga
glukosa terganggu.6 Semakin tinggi derajat resistensi insu- berkaitan dengan komplikasi kronik diabetes mellitus.5 Reaksi
lin pada individu sehat, semakin besar peroksidasi lipid ini secara umum terdiri atas empat tahap, yaitu:
plasmanya.12 1. Kondensasi nonenzimatik gula pereduksi, aldehid atau
ketosa, dengan gugus amino bebas dari protein atau asam
nukleat membentuk glikosilamin. Reaksi ini dikenal sebagai
Glikasi Non-enzimatik pada Protein fase 1 serta secara alamiah bersifat reversibel dan terjadi
Pada keadaan hiperglikemia, produksi berbagai gula dalam beberapa jam (kurang dari 24 jam).15
pereduksi antara lain glukosa, glukosa-6-fosfat, dan fruktosa, 2. Pada fase 2 akan terjadi penataan ulang glikosilamin
akan meningkat melalui proses glikolisis dan jalur poliol. menjadi produk Amadori. Reaksi ini terjadi akibat kadar
Glukosa sebagai gula pereduksi dapat menjadi agen yang glukosa yang masih tinggi dalam waktu lebih dari 24 jam.15
bersifat toksik. Sifat toksik tersebut disebabkan oleh Produk Amadori tersebut bersifat toksik bagi jaringan
kemampuan kimiawi gugus karbonil aldehid yang dimilikinya. namun masih reversibel.22 Kadar produk Amadori pada
Meskipun sebagian besar keberadaan gula pereduksi dalam sejumlah protein meningkat sebanding dengan derajat
larutan sebagai struktur cincin nonaldehid, glukosa dalam hiperglikemia pada diabetes melitus.16
bentuk rantai lurusnya merupakan aldehid. 2 Aldehid 3. Penataan ulang dan dehidrasi berganda produk Amadori
merupakan senyawa yang mampu berikatan secara kovalen menjadi amino atau senyawa karbonil reaktivitas tinggi
sehingga terjadi modifikasi protein. Modifikasi tersebut seperti 3-deoxyglucosane.16
dapat dibangkitkan dalam tubuh melalui berbagai mekanisme 4. Reaksi antara senyawa karbonil dengan gugus amino lain
enzimatik dan nonenzimatik.13 dilanjutkan proses penataan ulang membentuk beragam
Selain glukosa, semua jenis gula pereduksi juga mampu advance glycosylation end products (AGE-products/
menyelenggarakan reaksi glikasi pada bermacam protein. AGEs) sebagai petunjuk cross linking dan browning
Selain protein, target kerusakan lain adalah lipid-amino seperti pada protein.15,23
fosfatidiletanolamin, dan DNA.2
Reaksi pengikatan aldehid pada protein dikenal sebagai AGEs merupakan salah satu produk sebagai penanda
reaksi glikasi. Reaksi ini memiliki kemaknaan patologis yang modifikasi protein sebagai akibat reaksi gula pereduksi
besar. Berbagai contoh reaksi glikasi protein antara lain he- terhadap asam amino.17 Akumulasi AGEs di berbagai jaringan
moglobin glikosilat, albumin, dan kristal lensa mata. Reaksi merupakan sumber utama radikal bebas sehingga mampu
secara nonenzimatik glukosa darah dengan protein di dalam berperan dalam peningkatan stres oksidatif,4 serta terkait
tubuh akan berlanjut sebagai reaksi browning dan oksidasi. dengan patogenesis komplikasi diabetes mirip pada penuaan
Reaksi tersebut selanjutnya dapat menyebabkan akumulasi yang normatif.18 Pada diabetes, akumulasi AGEs secara umum
modifikasi kimia protein jaringan.9 Pada binatang dengan mempercepat terjadinya aterosklerosis, nefropati, neuropati,
diabetes, proses glikasi dapat teramati secara luas pada retinopati, serta katarak.5 Pengikatan AGEs terhadap reseptor
berbagai organ dan jaringan termasuk ginjal, hati, otak, paru, makrofag spesifik (RAGE) mengakibatkan sintesis sitokin dan
dan saraf.14 Secara keseluruhan, perubahan kimia ini dikenal faktor pertumbuhan serta peningkatan stres oksidatif.19

Gambar 1. Struktur kimiawi berbagai AGEs, CML: N-(carboxymethyl) lysine; CEL: N-(carboxyethyl)lysine; GOLD:
Glyoxal-lysine dimer; MOLD: methylglyoxal-lysine dimer; MGO: methylglyoxal; 3-DG (3-deoxyglucosone).17

88 Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 1, Januari 2005


Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes Melitus

Terapi pada jalur ini dapat diupayakan melalui penekanan ini merupakan sumber hidrogen peroksida yang mampu
pembentukan AGEs, menghalangi interaksi AGEs-RAGE, dan/ menghambat Cu/ZnSOD.1 Selain hidrogen peroksida, radikal
atau pengurangan peningkatan stres oksidatif seluler yang superoksida juga dihasilkan oleh proses autooksidasi
diperantarai oleh AGEs-RAGE.20 glukosa tersebut serta terkait dengan pembentukan protein
glikasi dalam plasma penderita diabetes.4 Akibat yang
Jalur Poliol-Sorbitol (Aldosa Reduktase) ditimbulkan berupa peningkatan aktivitas radikal superoksida
serta kerusakan enzim superoksida dismutase.
Pada normoglikemia, sebagian besar glukosa seluler
mengalami fosforilsasi menjadi glukosa-6-fosfat oleh enzim
heksokinase. Bagian kecil dari glukosa yang tidak mengalami Batasan Antioksidan
fosforilasi memasuki jalur poliol, yakni jalur alternatif Dalam pengertian kimia, antioksidan adalah senyawa
metabolisme glukosa.5 Melalui jalur ini, glukosa dalam sel pemberi elektron, tetapi secara biologis, pengertian anti-
dapat diubah menjadi sorbitol dengan bantuan enzim aldose oksidan lebih luas lagi. Pengertian antioksidan dalam arti
reduktase (AR).21 Enzim aldose reduktase dapat ditemukan biologis adalah semua senyawa yang dapat meredam dampak
pada sejumlah jaringan mamalia termasuk lensa dan retina. negatif oksidan, termasuk dalam penghambatan dan
Enzim tersebut mengkonversi glukosa menjadi polialkohol penghentian kerusakan oksidatif terhadap suatu molekul
sorbitol melalui reduksi gugus aldehid glukosa (Gambar 2).2 target.22
Definisi antioksidan menurut Panel on Dietary Anti-
oxidant and Related Compounds of The Food and Nutri-
tion Board adalah bahan makanan yang secara bermakna
mampu mengurangi dampak buruk senyawa oksigen reaktif,
senyawa nitrogen reaktif atau keduanya dalam kondisi fungsi
fisiologis normal pada manusia.23 Penderita diabetes me-
merlukan asupan antioksidan dalam jumlah besar karena
peningkatan radikal bebas akibat hiperglikemia.11

Vitamin C
Asam askorbat (Vitamin C) merupakan mikronutrien
penting yang diperlukan bagi metabolisme normal dalam
tubuh. Manusia dan primata lain kehilangan kemampuan
dalam sintesis asam askorbat akibat mutasi gen pengkode L-
Gambar 2. Jalur Metabolisme Utama dan Alternatif Glukosa 8 gulonolakton oksidase, enzim yang diperlukan dalam sintesis
asam askorbat melalui jalur asam glukoronat. Oleh sebab itu,
asam askorbat harus diperoleh dalam diet dengan sumber
Dalam keadaan normal, konsentrasi sorbitol di dalam utama meliputi buah segar, sebagian buah jeruk, dan
sel rendah. Akan tetapi, apabila terjadi keadaan hiperglikemia, sayuran.24
konsentrasi sorbitol meningkat. Sorbitol, dengan bantuan Peran asam askorbat pada perjalanan diabetes adalah
enzim sorbitol dehidrogenase (SDH), akan diubah menjadi sebagai inhibitor enzim aldose reduktase, 24 sehingga
fruktosa. Degradasi sorbitol ini berjalan lambat sehingga penggunaan ekuivalen pereduksi berkurang. Kesediaan
sorbitol menumpuk dalam sel, sehingga dapat menyebabkan ekuivalen pereduksi berguna untuk konversi glutation
peningkatan tekanan osmotik dan selanjutnya dapat merusak teroksidasi (GSSG) menjadi glutation tereduksi (GSH). Hal
sel.21 tersebut selanjutnya dapat mencegah penumpukan sorbitol
Masuknya substrat (substrat flux) melalui jalur poliol, pada jaringan.
selain dapat meningkatkan kadar sorbitol dan fruktosa Manfaat lain penggunaan antioksidan adalah mini-
intraseluler, juga menurunkan rasio NADPH terhadap NADP+. malisasi pembentukan AGEs. Kondisi itu analog dengan
Selain itu, rasio NADH terhadap NAD+ sitosolik juga penggunaan vitamin C dalam meminimalisasi proses “brown-
menurun. Berkurangnya NADPH di dalam sel akibat ing” pada makanan. Mekanisme minimalisasi pembentukan
meningkatnya AR dapat menghambat aktivitas enzim lain AGEs tidak terlepas dari peran vitamin C pada jalur poliol
yang membutuhkan NADPH.21 sorbitol (aldose reduktase). Pengurangan penumpukan sor-
bitol di jaringan akan menekan fruktosa sehingga proses
Autooksidasi Glukosa glikasi nonenzimatik juga ditekan.
Proses autooksidasi glukosa dikatalisis oleh senyawa Pada pembuluh darah, asam askorbat akan bekerja
logam dalam jumlah kecil seperti besi dan seng. Hasil katalisis secara ekstraselular di bawah 1 jam setelah infus, selebihnya
tersebut adalah senyawa oksigen reaktif.15 Autooksidasi akan memasuki sel endotel dan bekerja intraselular.8 Secara
glukosa terjadi pada fase I proses glikasi nonenzimatik pada ekstraseluler, antioksidan ini meredam radikal superoksida
protein yang secara alamiah masih bersifat reversibel.15 Fase yang dihasilkan pada proses autooksidasi glukosa dan

Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005 89


Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes Melitus

sintesis nitrit oksida. Apabila radikal superoksida berlebih, Kesimpulan


maka akan terjadi reaksi dengan nitrit oksida menghasilkan Diabetes melitus merupakan salah satu kelainan
radikal peroksinitrit yang bersifat sitotoksik. Penghambatan metabolik yang dapat menimbulkan komplikasi vaskular dan
pembentukan radikal peroksinitrit akan menjaga fungsi nonvaskular. Salah satu hipotesis penyebab munculnya
vasodilatasi pembuluh darah yang diperankan oleh nitrit berbagai komplikasi tersebut adalah stres oksidatif. Pada dia-
oksida. Di dalam sel endotel, asam askorbat mempengaruhi betes terdapat tiga jalur munculnya stres oksidatif, yaitu
enzim nitrit oksida sintase sehingga radikal superoksida glikasi protein nonenzimatik, jalur poliol sorbitol (aldose
sebagai produk samping pembentukan nitrit oksida dapat reduktase), dan autooksidasi glukosa. Meskipun antioksidan
ditekan. mampu berperan pada ketiga jalur tersebut, data penelitian,
Mekanisme lain adalah kemampuan asam askorbat terutama penelitian klinis yang dihasilkan belum konsisten.
bentuk tereduksi maupun teroksidasi dalam menghambat
masuknya glukosa melalui GLUT transporter ke dalam sel
Daftar Pustaka
sehingga mampu mengurangi gangguan vasodilatasi
1. Widijanti A, Ratulangi BT. Pemeriksaan laboratorium penderita
tergantung sel endotel.8 Menurut rekomendasi RDA dosis diabetes melitus. Medika 2003;3:166-9.
yang diperlukan bagi pencegahan penyakit kronik adalah 2. Rahbani-Nobar ME, Rahimi-Pour A, Rahbani-Nobar M, Adi-Beig
120 mg/hari.24 F, Mirhashemi SM. Total antioxidant capacity, superoxide
dismutase and glutathione peroxidase in diabetic patients. Medi-
cal Journal of Islamic Academy of Sciences 1999;12(4):109-14.
Vitamin E 3. Halliwel B, Gutteridge JMC. Free radical in biology and medicine.
Pada tikus wistar, pemberian kombinasi antioksidan 3rd ed. New York: Oxford University Press;1999.p.639-45.
4. Droge W. Free radicals in the physiological control of cell func-
vitamin E dan C dosis 1g/kg dan 10 g/kg diet secara jangka tion. Physiol Rev 2002; 82:47-95.
panjang dapat menghambat tahap awal perkembangan 5. Ueno Y, Kizaki M, Nakagiri R, Kamiya T, Sumi H, Osawa T.
retinopati diabetik.7 Dietary gluthatione protects rats from diabetic nephropathy and
Pada uji coba yang klinis melibatkan penderita diabetes neuropathy. J Nutr 2002;132:897-900.
6. Nuttal SL, Dunne F, Kendal MJ, Martin U. Age-independent
dengan asupan vitamin E, didapatkan efek dalam pencegahan oxidative stress in elderly patiens with non-insulin dependent
diabetes, sensitivitas insulin, kontrol glikemik, glikasi pro- diabetes mellitus. Q J Med 1999;92:33-8.
tein, komplikasi mikrovaskuler, penyakit kardiovaskuler serta 7. Kowluru RA, Tang J, Kern TS. Abnormalities of retinal metabo-
faktor risikonya.10 Vitamin E memperbaiki potensi sistem lism in diabetes and experiment galactosemia. Diabetes
2001;50:1938-42.
pertahanan radikal bebas dan memiliki efek menguntungkan 8. Beckman JA, Goldfine AB, Gordon MB, Creager MA. Ascorbate
dalam perbaikan transpor glukosa dan sensitivitas insulin. restores endothelium-dependent vasodilatation impaired by acute
Selain itu, vitamin E dosis farmakologis (600mg/hari) selama hyperglycemia in humans. Circulation 2001;103:1618-23.
4 minggu dapat meningkatkan level GSH sel darah merah 9. Haffner SM. The importance of hyperglycemia in the non fast-
ing state to the development cardiovasculer state. Endocrine
dan rasio GSH/GSSG plasma. Vitamin E juga dapat bereaksi Review 1999;19(5):583-92.
dengan antioksidan larut air seperti glutation. 10. Barbagallo M, Dominguez LJ, Tagliamonte MR, Resnick LM,
Asupan kronik vitamin E (600mg/hari selama 4 bulan) Paolisso G. Effects of vitamin E and glutathione on glucose
berguna dalam memperbaiki keseimbangan simpatovagal metabolism role of magnesium. Hypertension 1999;34:1002-6.
11. Baynes JW, Thorpe SR. Role of oxidative stress in diabetic com-
kardiak terhadap penurunan resiko penyakit kardiovaskuler. plications: A new perspective on an old paradigm. Diabetes
Hal yang menarik, perubahan keseimbangan simpatovagal 1999;48:1-9.
dan stres oksidatif saling terkait.24 12. Facchini FS, Humphreys MH, DoNascimento C, Abbasi F, Reaven
Senyawa α-tokoferol 800 mg/hari berperan sebesar 80% GM. Relation between insulin resistance and plasma concentra-
tions of lipid hydroperoxides, carotenoids, and tocopherols. Am
terhadap kapasitas antioksidan pada LDL. Selain itu, juga J Clin Nutr 2000;72:776-9.
dapat mengurangi glikosidasi hemoglobin dan berbagai pro- 13. Anderson MM, Requena JR, Crowley JR, Thorpe SR, Heinecke
tein serum.13 Senyawa α-tokoferol juga mampu menurunkan JW. The myeloperoxidase of human phagocytes generates N-
aktivitas protein kinase C, yaitu enzim yang terkait langsung (carboxymethyl)lysine on proteins: a mechanism for producing
advanced glycation end products at sites of inflammation. J Clin
dengan peningkatan senyawa oksigen reaktif. Invest 1999;104(1):103-13.
14. Oldfield MD, Bach LA, Forbes JM. Advanced glycation end pro-
Glutation (GSH) ducts cause epithelial-myofibrobalst transdifferentiation via the
receptor for advanced glycation end products (RAGE). J Clin
Glutation (GSH) merupakan antioksidan pemecah rantai.6 Invest 2001;108:1853-63.
Peran utama GSH adalah menjaga keseimbangan redoks 15. Soesilowati S. Diabetic neuropathy: pathogenesis and treatment.
Acta Medica Indonesiana 2003;35(1):27-34.
seluler.8 Senyawa ini berperan sebagai substrat enzim
16. Niwa T, Katsuzaki T, Miyazaki S. Immunohistochemical detec-
glutation peroksidase, enzim antioksidan terhadap berbagai tion of imidazolone, a novel advanced glycation end product, in
senyawa peroksida.25 kidney and aortas of diabetic patients. J Clin Invest
GSH mampu mengurangi derajat komplikasi nefropati 1997;99(6):1272-80.
17. Carr A, Frei B. Does vitamin C act as pro-oxidant under physi-
dan neuropati pada hewan coba terinduksi streptozotocin.5
ological conditions?. FASEB J 1999;13:1007-24.
Meskipun potensial, preparat glutation belum beredar secara 18. Beckett AH, Kalsi VS. Compelling need for suplementation: How
bebas di Indonesia. specific nutrients help retard the complications of diabetes melitus.

90 Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005


Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes Melitus

Disampaikan pada Symposium “Compeling Need For Nutrient 23. Carr AC, Frei B. Toward a new recommended dietary allowance
Therapy in The Treatment of Diabetes Mellitus and The Associ- for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans.
ated Complications”, Surabaya, 8 February, 2003. Am J Clin Nutr 1999;69:1086-107.
19. Shoda H, Miyata S, Liu BF. Inhibitory effect of tenilsetam on the 24. Cunningham JJ. The glucose/insulin system and vitamin C: Im-
Maillard reaction. Endocrinology 1997;138(5):1886-92. plications in insulin-dependent diabetes mellitus. J Am Col of
20. Miyata T, Hori O, Zhang J. The receptor for advanced glycation Nutr1998;17(2):105-8.
end products (RAGE) is a central mediator of the interaction of 25. Soeatmadji DW. Peran stress oksidatif dalam patogenesis angiopati
AGE-b2 microglobulin with human mononuclear phagocytes via mikro dan angiopati makro diabetes melitus. Medika
an oxidant-sensitive pathway. J Clin Invest 1996;98(5):1088- 1998;(5):318-25.
94.
21. Nishimura CY. Aldose reductase in glucose toxicity: A potential
targets for the prevention of diabetic complications. Pharmaco-
logical Reviews 1998;50(1):21-33.
22. Simanjuntak D, Sudaryati E. Aspek pencegahan radikal bebas EV
melalui antioksidan. Maj Kedokt Indon 1998;48(1):50-4.

Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 2, Pebruari 2005 91


Efek Antiinflamasi Sediaan Metilprednisolon Dalam Bentuk LiposomStres Oksidatif dan Peran Antioksidan
pada Diabetes Melitus

Maj Kedokt Indon, Volum: 55, Nomor: 1, Januari 2005


Surat Konfirmasi Pemasangan Iklan
No. : 119 / YP-IDI / 2004
Tanggal : 20 Desember 2004

Bersama ini kami atas nama perusahaan mengkonfirmasikan pemasangan iklan di media
Yayasan Penerbitan IDI dengan rincian sebagai berikut:

Nama Perusahaan : PT Guardian Pharmatama

Kontak Personal : Ibu Melany

Jabatan : Sekretaris Perusahaan

Alamat : Green Ville Maisonette


Blok F A 18 - 19 Green Ville, Jakarta Barat

Pilihan Media*)

 Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)


 Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI)
 The Journal of the Indonesian Medical Association (JIMA)
 Website
 Modul PKB Uji Diri
 Jasa Mailing
 Buku-buku .....................................................................
 Lain-lain

Untuk itu kami menyatakan telah memahami ketentuan promosi yang telah disampaikan oleh
Yayasan Penerbitan IDI kepada kami.
Selanjutnya kami mohon kepada YP-IDI untuk menerbitkan surat kontrak pemasangan iklan
atau kegiatan promosi lain sebagaimana yang kami sampaikan terlampir.

Surat konfirmasi ini dibuat di : Jakarta, tanggal 20 Desember 2004

Mengetahui,
Petugas Promosi YP-IDI

( Ibu Melany ) ( Hj. Susilowati Abbas )


Sekretaris Promosi

Keterangan:
*) Beri tanda pada pilihan media. Bila pilihannya lebih dari satu media,
beri juga tanda pada media yang dipilih.
Lampiran Surat Konfirmasi No: 119 / YP-IDI / 2004

Media : Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)

Bank Mandiri Cabang Kebon Sirih


No. Rek: 121.007200024-7

Nama Produk Posisi/Letak Frekuensi Edisi Harga


(X)

Goforan Pendamping makalah Cross: Rp 10.500.000,-


Patogenesis, Diagnosis.... Disc: -
oleh: Herdiman T. Pohan PPn: Rp 1.050.000,-
Net: Rp 11.550.000,-

Gross:
Disc:
Net.:

Gross:
Disc:
Net.:

Gross:
Disc:
Net.:

Biaya pembuatan film separasi Rp 250.000,-

Nama Perusahaan : PT. Guardian Pharmatama

( Ibu Melany )
Sekretaris
Tarif dan Ketentuan Iklan 2005
Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)

POSISI UKURAN HARGA


Satu Halaman FC Kontrak Tahun
(21 cm x 28,5 cm) 2004 2005

JAKET
- Tipe 1 2 Halaman Cover 19.200.000,- 21.120.000,-
- Tipe 2 Cover Depan 21 x 15 12.500.000,- 13.750.000,-

COVER
- Cover 4 1 Halaman 13.500.000,- 14.850.000,-
- Cover 2 1 Halaman 12.000.000,- 13.200.000,-
- Cover 3 1 Halaman 11.000.000,- 12.100.000,-

ISI 1 Halaman 10.500.000,- 11.550.000,-


1
/2 Halaman 6.300.000,- 7.000.000,-
Sisipan Jadi 1 Halaman B/B 7.500.000,- 8.250.000,-
(Bahan sisipan dari pemesan)

Artikel sponsor termasuk iklan 1 Halaman 18.000.000,- 20.000.000,-


(maksimal delapan halaman)

Sampul Pengiriman Majalah 3.500,-/eks. 4.000,-/eks.


(minimal 1.000 eks.)

Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI)


POSISI UKURAN HARGA
Kontrak Tahun
2004 2005

Pendamping Logo 10 cm x 5 cm 7.000.000,- 7.700.000,-


Halaman Muka 2 Kolom x 20 cm 7.000.000,- 7.700.000,-
Icon Halaman (penanda hal.) 10 cm x 1 cm 500.000,- 750.000,-
Iklan Kolom Milimeter kolom B/W 10.000,- 12.500,-
-”- -”- F/C 12.500,- 15.000,-
Pendamping Rubrik 2 Kolom x 7 cm 2.000.000,- 2.500.000,-
Adventorial Milimeter x kolom B/W 15.000,- 16.500,-
Sampul Pengiriman Minimal 1.000 eks. 1.500,-/eks. 2.000,-/eks. (Bahan dari pemesan)

Harga dinyatakan dalam Rupiah perbulan dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi iklan

Harga dinyatakan dalam rupiah perbulan, dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi
Buku Standar Pelayanan Medis (SPM)
POSISI UKURAN HARGA
Satu Halaman FC Kontrak Tahun
(16 cm x 23 cm) 2004 2005

COVER
- Cover 4 1 Halaman 15.000.000,- 16.500.000,-
- Cover 2 1 Halaman 13.500.000,- 14.850.000.-
- Cover 3 1 Halaman 11.000.000,- 12.100.000,-

ISI 1 Halaman 10.000.000,- 11.000.000,-


Ear Divider 1 Halaman 13.000.000,- 14.300.000,-
Book Mark Maks. 2 Macam 8.000.000,- 8.800.000,-
(Bahan dari pemesan) 6 cm x 15 cm

Modul Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Uji Diri

POSISI UKURAN EKSP. (Oplag)


Satu Halaman FC Kontrak Tahun 2004 - 2005
(15 cm x 21 cm) < 3.000 3.001-5.000 5.001-10.000

Jumlah halaman 52 A5 14.250.000,- 16.500.000,- 21.500.000,-


Termasuk cover

Jumlah halaman 52-76 A5 16.500.000,- 21.500.000,- 28.000.000,-

Jumlah halaman 76 lebih A5 21.500.000,- 28.000.000,- 36.500.000,-

Jasa “Mailing Service” Maks. 20 gram 2.500.000,- 4.000.000,- 6.000.000,-


Biaya packing Rp 250,-/alamat,
biaya pengiriman sesuai dengan tarif kantor pos.

Ketentuan pemasang iklan :


1. Pemasang iklan harus mengirimkan konfirmasi pemasangan sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum deadline terbit.
2. Posisi iklan yang alokasinya hanya 1 tempat, akan diberikan kepada pihak yang memberikan konfirmasi paling
awal.
3. Surat kontrak pemasangan iklan akan diberikan setelah surat konfirmasi diterima oleh YP-IDI.
4. Posisi iklan pada modul PKB Uji Diri hanya di cover 2 dan 3 + sisipan jadi dari pemesan (kalau ada)

Jakarta, Juli 2004


Yayasan Penerbitan IDI

Badan Usaha
DAFTAR PEMASANG IKLAN
TAHUN 2005

Media : Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)


No Perusahaan Produk Posisi/Letak Frekuensi Edisi

1. UCB Pharma Cirrus Jaket Tipe 2 12 Kali Januari-Desember

2. PT. Otsuka Ind. Mucosta Jaket Tipe 2 6 Kali Jan, Mar, Mei, Jul.
Sept, Nov.

3. PT. Otsuka Ind. Ada Artik. Set. Daf. Isi 4 Kali Sesuai Artik. Psychi.
DAFTAR PEMASANG IKLAN
TAHUN 2005

Media : Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI)


No Perusahaan Produk Posisi/Letak Frekuensi Edisi

1. UCB Pharma Ryzen Pend. Logo 12 Kali Januari-Desember

2. PT. Utsuka Ind. Mucosta Pend. Logo 6 Kali Januari-Juni Edisi I

3. PT. Utsuka Ind. ...... ? Hal. Dalam 1 Kali April


Tarif dan Ketentuan Iklan 2005
Majalah Kedokteran Indonesia (MKI)
POSISI UKURAN HARGA
Satu Halaman FC Kontrak Tahun
(21 cm x 28,5 cm) 2004 2005

JAKET
- Tipe 1 2 Halaman Cover 20.200.000,- 22.120.000,-
- Tipe 2 Cover Depan 21 x 15 12.950.000,- 14.200.000,-

COVER
- Cover 4 1 Halaman 13.950.000,- 15.300.000,-
- Cover 2 1 Halaman 12.450.000,- 13.650.000,-
- Cover 3 1 Halaman 11.450.000,- 12.550.000,-

ISI 1 Halaman 10.950.000,- 12.100.000,-


1
/2 Halaman 6.650.000,- 7.450.000,-
Sisipan Jadi 1 Halaman B/B 7.950.000,- 8.700.000,-
(Bahan sisipan dari pemesan)
Artikel sponsor termasuk iklan 1 Halaman 18.450.000,- 20.450.000,-
(maksimal delapan halaman)
Sampul Pengiriman Majalah 4.500,-/eks. 5.000,-/eks.
(minimal 1.000 eks.)

Berita Ikatan Dokter Indonesia (BIDI)


POSISI UKURAN HARGA
Kontrak Tahun
2004 2005

Pendamping Logo 10 cm x 5 cm 7.250.000,- 7.950.000,-


Halaman Muka 2 Kolom x 20 cm 7.250.000,- 7.950.000,-
Icon Halaman (penanda hal) 10 cm x 1 cm 600.000,- 850.000,-
Iklan Kolom Milimeter kolom B/W 12.500,- 14.500,-
-”- -”- F/C 14.500,- 17.000,-
Pendamping Rubrik 2 Kolom x 7 cm 2.100.000,- 1.600.000,-
Adventorial Milimeter x kolom B/W 16.500,- 18.000,-
Sampul Pengiriman Minimal 1.000 eks. 1.700,-/eks. 2.200,-/eks. (Bahan dari pemesan)

Harga dinyatakan dalam Rupiah perbulan dan belum termasuk PPN 10%, dan pembuatan film separasi iklan
Harga dinyatakan dalam rupiah perbulan, dan belum termasuk PPN 10%
Buku Standar Pelayanan Medis (SPM)
POSISI UKURAN HARGA
Satu Halaman FC Kontrak Tahun
(16 cm x 23 cm) 2004 2005

COVER
- Cover 4 1 Halaman 15.500.000,- 17.100.000,-
- Cover 2 1 Halaman 14.100.000,- 15.350.000.-
- Cover 3 1 Halaman 11.500.000,- 12.600.000,-

ISI 1 Halaman 10.500.000,- 11.500.000,-


Ear Divider 1 Halaman 13.500.000,- 14.800.000,-
Book Mark Maks. 2 Macam 8.350.000,- 9.250.000,-
(Bahan dari pemesan) 6 cm x 15 cm

Modul Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB) Uji Diri

POSISI UKURAN EKSP. (Oplag)


Satu Halaman FC Kontrak Tahun 2004 - 2005
(15 cm x 21 cm) < 3.000 3.001-5.000 5.001-10.000

Jumlah halaman 52 A5 15.150.000,- 17.400.000,- 22.400.000,-


Termasuk cover

Jumlah halaman 52-76 A5 17.400.000,- 22.400.000,- 28.900.000,-

Jumlah halaman 76 lebih A5 22.400.000,- 28.900.000,- 37.400.000,-

Jasa “Mailing Service” Maks. 20 gr. 2.900.000,- 4.400.000,- 6.400.000,-


Biaya packing Rp 250,-/alamat,
biaya pengiriman sesuai dengan tarif kantor pos.

Ketentuan pemasang iklan :


1. Pemasang iklan harus mengirimkan konfirmasi pemasangan sekurang-kurangnya 2 bulan sebelum deadline terbit.
2. Posisi iklan yang alokasinya hanya 1 tempat, akan diberikan kepada pihak yang memberikan konfirmasi paling
awal.
3. Surat kontrak pemasangan iklan akan diberikan setelah surat konfirmasi diterima oleh YP-IDI.
4. Posisi iklan pada modul PKB Uji Diri hanya di cover 2 dan 3 + sisipan jadi dari pemesan (kalau ada)

Jakarta, Juli 2004


Yayasan Penerbitan IDI

Badan Usaha
KAMLING TERPADU, RT. 09, 10, 14/RW. 03
KELURAHAN CIPINANG MUARA, KECAMATAN JATINEGARA
JAKARTA TIMUR

No. : 04/KT-RT/03/X/04 Jakarta, Oktober 2004


Lamp. : -
Hal : Permohonan Zakat, Infaq, Sodaqoh

Yang terhormat,
Bapak/Ibu/Sdra/i Warga Kamling Terpadu
di
Tempat

Assalamu’alaikum wr. wb.

“Selamat menunaikan ibadah puasa”, dan salam sejahtera kami sampaikan


kepada Bapak/Ibu/Sdra/i, semoga senantiasa selalu mendapatkan limpahan
rahmat serta karunia dari Allah SWT.
Puji syukur kita panjatkan, karena tahun ini pelaksanaan / kegiatan Kamling
Terpadu telah memasuki tahun ke-tiga.
Bersama ini kami panitia Kamling Terpadu dalam bulan suci Ramadhan ini,
ingin mengajak Bapak/Ibu/Sdra/i untuk beramal, infaq, dan sodaqoh dengan
menyisihkan sebagian rizki-nya, yang nantinya akan kami salurkan kembali
kepada para petugas jaga, pelaksanaan ini hanya dilakukan oleh satu sumber
panitia Kamling Terpadu.
“Selamat menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri 1425 H.”
Demikian permohonan kami, teriring do’a semoga amal, infaq, sodaqoh para
Bapak/Ibu/Sdra/i mendapatkan ridho’/pahala berlimpah dari Allah SWT.
Atas perhatian serta kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Billahit taufiq walhidayah wassalamu’alaikum wr. wb.

Kamling Terpadu RT. 09, 10, 14/RW. 03


Kelurahan Cip. Muara, Kec. Jatinegara

Ketua, Pelaksana,

Suratto HS. Muhammad Yusuf

Mengetahui Ketua RT. 14

Edo Sudirdjo
KAMLING TERPADU, RT. 09, 10, 14/RW. 03
KELURAHAN CIPINANG MUARA, KECAMATAN JATINEGARA
JAKARTA TIMUR

No. Nama Jenis Amal Paraf Keterangan


Uang / Barang

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated

SS
Uniform Requirements Writing and Editing for Biomedical Publication Updated

SS

You might also like