You are on page 1of 1

Seks merupakan salah satu kenikmatan hidup yang paling controversial.

Seks mempunyai
makna yang luas berdimensi biologis, psikologis, dan sosiokultural. Seks selalu menarik
untuk diwacanakan dan dipraktekkan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi di masyarakat.

Seks bebas atau dalam bahasa populernya disebut extra-marital intercourse atau kinky-sex
merupakan bentuk pembebasan seks yang dipandang tidak wajar. Tidak terkecuali oleh
semuanya. Bukan saja oleh agama dan negara, tapi juga oleh filsafat. Ironinya, perilaku
demikian nyatanya cenderung disukai oleh anak muda terutama kalangan remaja yang
memang secara biologis sedang tumbuh menuju pematangan.

Remaja merupakan usia yang paling rentan terkena masalah seksual. Seks bebas menurut
pendapat remaja adalah hubungan seks antara dua individu tanpa ikatan perkawinan.
Pendapat yang paling ekstrim menganggap semua aktivitas seksual apabila pikiran mengarahj
ke hubungan seks merupakan seks bebas.

Pada tahapan ini, remaja yang biasanya lemah dalam penggunaan alat panaptikon dirinya,
yakni lemah dalam perdayagunaan nilai-nilai, norma dan kepercayaan, atau dalam perspektif
Freudian disebut superego, maka kecenderungan yang ada, mereka lebih suka bertindak
ceroboh trial and error. Hanya sekedar memenuhi tabiat akmalisasi diri yang berlebihan, ia
rela mengorbankan moralitasnya memenuhi kehendak mendapatkan pujian dari kelompok
referensinya.

Para remaja mudah terjerumus melakukan seks bebas, dengan berbagai dampaknya seperti
kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan penyakit menular seksual.

Adikusuma, IWR. Sikap Remaja Terhadap Seks Bebas Di Kota Negara: Perspektif Kajian
Budaya

You might also like