You are on page 1of 17

BAB 1

Pengertian dan Pengantar Air Conditioner

Sejarah AC

(Air Conditioner). Sebab, kesejukan yang ditimbulkan oleh hawa kipas dan AC
memang dibutuhkan untuk meredam hawa panas yang kadang sangat menyiksa. Karena itu,
berterima kasihlah kepada John Gorrie yang mencetuskan ide pembuatan AC.

Sebab, dengan hawa AC yang sejuk itu, kita tak perlu merasakan penderitaan karena
hawa panas yang kadang membuat tubuh serasa lengket akibat keringat yang menetes. Tapi,
tahukah Anda jika John menciptakan AC karena terinspirasi oleh kepeduliannya terhadap
orang sakit?

Alkisah, John sebenarnya adalah seorang dokter berwarga negara Amerika Serikat.
Gagasannya membuat mesin pendingin berawal dari banyaknya pasien yang menderita
malaria atau penyakin lain dengan gejala demam tinggi. Ketika itu udara terasa panas
sehingga membuat pasien tidak nyaman. Maka, pria kelahiran Charleston, California
Selatan, 3 Oktober 1802 ini memutar otak bagaimana caranya agar suhu tubuh para pasien
bisa turun.. Setelah melihat kipas angin yang ada di depannya, ia menemukan ide. Ia
memasang bongkahan es batu di depan kipas, sehingga hawa dingin es bisa tersebar oleh
tiupan angin dari kipas.

Tercetus pada ide itu, maka John berniat menyeriusi pembuatan mesin pendingin
(AC). Maka, pada tahun 1844, pria lulusan kedokteran dan ilmu bedah di kota New York ini
merancang dan mengembangkan mesin eksperimen pembuat es. Mesin ciptaannya
didasarkan pada hukum fisika bahwa panas selalu mengalir dari gas atau cairan yang lebih
panas menuju gas atau cairan yang lebih dingin. Mesin tersebut bekerja dengan cara
memadatkan gas (kompres) sehingga menjadi panas, kemudian gas tersebut dialirkan ke
koil-koil untuk diturunkan tekanannya (dekompres). Alhasil, udara menjadi dingin.

Untuk mengembangkan penemuannya, pada tahun 1845, Gorrie memutuskan untuk


berhenti praktik sebagai dokter. Enam tahun berikutnya, ia  berhasil menerima hak paten
yang merupakan hak paten pertama yang dikeluarkan untuk sebuah mesin pendingin. Inilah
awalnya ditemukan mesin pendingin yang kini dikenal dengan istilah Air Conditioner.

Sungguh, kisah John ini membuktikan bahwa sebuah kepedulian yang tulus akan
mengantarkan kita pada kebaikan. Dari sekadar ingin mendinginkan ruangan tempat
pasiennya, John kini telah berhasil "mendinginkan" dunia dengan AC-nya.

1
Pengantar AC

Air Conditioner datang dalam berbagai ukuran, kapasitas pendinginan dan harga.
Salah satu jenis yang kita lihat sepanjang waktu adalah jendela udara conditioner, cara yang
mudah dan ekonomis untuk mendinginkan area kecil:

Orang-orang yang tinggal di daerah pinggiran kota biasanya memiliki unit kondensor
di halaman belakang:

Jika Anda tinggal di sebuah kompleks apartemen, Anda mungkin akan melihat
beberapa kondensor untuk tempat tinggal masing-masing:

2
Kebanyakan bisnis dan gedung perkantoran memiliki kondensasi unit di atapnya, dan
ketika Anda terbang ke setiap bandara Anda perhatikan bahwa gudang dan mal mungkin ada
10 atau 20 unit kondensasi tersembunyi di atapnya:

Di kompleks kantor, Anda akan menemukan menara pendingin besar yang terhubung
ke sistem pengkondisian udara:

3
Meskipun masing-masing mesin memiliki tampilan cantik yang berbeda, mereka
semua bekerja pada prinsip yang sama. Pada artikel ini, kita akan mempelajari AC - dari kecil
ke besar - sehingga Anda tahu lebih banyak tentang apa yang Anda lihat. Kami juga akan
melihat beberapa, metode baru pendinginan yang hemat energi.

4
BAB 2

Bagaimana Cara Kerja sistem AC

sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan Anda? AC alias Air
Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat yang mampu
mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi
lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut
diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan
evaporator dengan penjelasan sebagai berikut :

Kompresor :

Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor
mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang
bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor.

Kondensor :

Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang
bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke
orifice tube.

Orifice Tube :

di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin
bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang
juga katup ekspansi.

Katup ekspansi :

Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk
mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi
uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin

Evaporator/pendingin :

refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator
meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah
kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran
refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti
mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni,
sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi.
Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari
refrigent.

5
Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan
fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser
yang kemudian dimampatkan di kondenser. 

Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase
uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan
yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser
adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil
evaparator dari substansi yang akan didinginkan. 

Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. 

Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair
maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent
tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang
kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya
dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat
sedemikian
rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya
menjadi sangat turun. 

Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator
relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. 

Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk
merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu

6
energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di
dalam substansi yang akan didinginkan. 

Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka
enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi
maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan
berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. 

Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan
temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.

Perlu diketahui :

Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang
mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan),
dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya
refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi
dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada
pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas),
dan kipas pada jendela luar.

Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan
refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali
ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan
cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan,
yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat  [***] mengontrol motor
kompresor untuk mengatur suhu ruangan.

[*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari
suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

[**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine.
Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri
dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2),
umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu
penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun,
hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

[***] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan 


lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2
metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar
memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik
yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

7
Hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna AC

Tahukah Anda? Sebelum memutuskan membeli


atau memasang AC, anda perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC tersebut
bisa berfungsi maksimal dan efisien.

Penggunaan atau fungsi ruang

Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang
mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi
dua orang berbeda dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup
tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.

Ukuran Ruangan

Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan
pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan
tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin
besar pula BTU yang dibutuhkan.

Beban pendinginan

Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah
penghuni yang nantinya akan berada di ruangan AC. Selain itu juga penggunaan penerangan,
seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, artinya anda juga harus
memilih AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga
berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding,
atap atau jendela.

Banyaknya jendela kaca

Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass
block). Apabila ruangan anda menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya
gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban
pendinginan.

Penempatan AC

Untuk jenis AC split, anda harus memikirkan penempatan unit indoor dan outdoor atau
kompresor. Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower

8
AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih
merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik.

Perhatikan juga perabotan yang ada di dalam ruangan. Jangan sampai arah angin terhalang.
Selain itu, usahakan arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin
dingin secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan
swing ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang
lebih berat dari udara.

Penempatan kompresor juga perlu diperhatikan. Letakkan kompresor di tempat dengan


sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terlindung
dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor
berkisar antara 5-7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor
secara berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi
udara tidak terganggu.

Penggunaan Air Conditioner

Air Conditioner( AC ) Bagi masyarakat Jakarta sepertinya sudah menjadi kebutuhan wajib.
Bagaimana tidak,suhu udara yang begitu panas setiap hari membuat suasana ruangan menjadi
gerah.Apalagi tingkat populasi udara luar rungan yang begitu tinggi.Kehadiran jasa service
AC menjadi solusi yang tepat untuk kedua problem ini
Apabila saat anda berencana membeli perangkat alat elektronik AC untuk dirumah,mungkin
beberapa tips ini bisa membantu anda :

Pilih AC yang mempunyai converter

Converter pada jasa service AC berfungsi untuk mengatur beban listrik yang biasanya diatur
oleh AC service, secara otomatis AC akan mengurangi beban pendinginan tetapi masih dalam
posisi menyala (on). Jika terjadi kerusakan bisa menggunakan service AC. Seperti kita
ketahui daya listrik terbesar pada saat start.

Perhatikan bagian kipasnya

Semakin lebar kipas,semakin kencang service angin yang di hembuskan. Kerusakan pada
kipas bisa diperbaiki di AC service center. Selain itu, alat elektronik AC yang memiliki kipas
lebar tidak akan memiliki suara berisik, jika terdengar hubungi service AC. Evapator yang
lebar pada AC juga menandakan kipas pada blower External lebih besar.Ini diperlukan untuk
keseimbangan kinerja service mesin, jika tidak seimbang bisa menghubungi AC service
center.Dan akan lebih baik lagi bila kipas tersebut bergerigi karena dapat turbulansi menjadi
tidak berisik, jika berbunyi bisa menghubungi AC service.

Pertimbangan fitur-fitur tambahan yang berguna untuk kesehatan

Saat ini sudah ada AC dengan fitur yang mampu membasmi kuman, jika tidak ada bisa
menghubungi jasa service AC. Bahkan ada juga yang mampu menyaring debu yang sangat
halus termasuk bakteri. Jadi AC tidak lagi hanya menyejukan ruangan,tapi juga menyehatkan.

9
Sesuaikan dengan interior rumah

Jika anda seseorang yang peduli terhadap interior rumah,maka pilih AC yang mendukung
nuansa interior rumah anda, tanyakan pada jasa service AC jika ingin tahu lebih banyak.

Sistem – Perawatan AC Sentral Ruangan

Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses


pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian
didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan
beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu
unit pendingin atau Chiller, Unit pengatur udara atau Air Handling Unit
(AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau
ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara
kerja AC Ruangan Sentral, dan Preventif Maintenance AC Sentral
Ruangan.

Komponen AC Sentral Ruangan

1. CHILLER (unit pendingin).

Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi
evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor
( FCU / Fan Coil Unit ).

Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :


a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal

Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :


a. Air Cooler
b. Water Cooler

2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara

AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan
melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya
didistribusikan ke ruangan.

3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).

Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan
condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang
dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.

4. POMPA SIRKULASI.

10
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin
dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller

ke Cooling Tower dan seterusnya.

11
SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN

Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri
dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe
kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan
melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada
cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan
tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang
mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU)
menuju koil pendingin.

Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU
akan memiliki :

1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya
sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan
kelas-kelasnya.

2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan


udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.

3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari
ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air)
dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk
menuju AHU melewati filter, fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah
mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati
saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh
sekalipun bisa terjangkau.

Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan
sistem AC sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain
itu jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat
di koil pendingin pada komponen AHU. (source : ccitonline)

Jadi………

Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi
fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk
instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per
ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan
pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan
membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central
adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di dalam bis ber-AC.

12
MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan

1. Mempersiapkan perawatan mesin

1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang
ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien
mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif
sesuai kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila
perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja
dengan baik dan aman

2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar

2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah
diberi disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara
kimia atau fisis sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.

3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan

3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur
yang Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai
ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan
diperbaiki dan dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang
kembali tanpa adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan
bahwa bekerja dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi
pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak
kerja

13
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan

4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi
pengulangan pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang
ahli yang berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan
mesin bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai
dengan yang diharapkan

4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya.

14
BAB 3

Watt-jam per satu jam penggunaan terus menerus

Central AC system (2.5 tons) Sistem AC Central (2,5 ton)

3500 3.500

Window unit AC, medium size Window unit AC, ukuran medium

900 900

Refrigerator with door left open Kulkas dengan pintu kiri terbuka

358 358

Jumlah terbuang dengan menjaga pintu kulkas terbuka

215 215

Sistem komputer desktop

160 160

Kulkas (biasa digunakan)

143 143

Ceiling fan (42 ", di tinggi)

75 75

Televisi (19 "CRT)

75 75

Empat lampu CFL

72 72

15
Memilih AC Perhatikan PK dan BTU

Untuk menghitung kebutuhan daya AC, bukan cuma besar daya kuda (PK) yang
dibutuhkan. Simak penjelasan di bawah ini, Anda pun tak akan keliru lagi.

Mungkin Anda pernah menggigil tidur di ruang ber-AC. Tak enak rasanya. Ingin mendapat
udara sejuk, malah kedinginan. Rasa mengigil ini sebetulnya tidak perlu terjadi jika Anda
membeli dan memasang alat AC secara tepat. Ketika membeli alat pendingin ruangan (AC),
biasanya penjual langsung menyergap dengan pertanyaan, "Perlu yang berapa PK?" atau
“Ukuran ruangnya berapa?” Lantas, ia menyebut besaran PK, 1/2PK, 3/4PK atau 1PK.

Semudah itukah menentukan kebutuhan daya pendingin ruang? Memang, menghitung


kebutuhan AC tak perlu njelimet lah. Yang penting, perhatikan tiga hal; daya pendinginan
(BTU/h - British Thermal Unit per hour), daya listrik (watt), dan PK kompresor. Sebagian
dari kita mungkin lebih mengenal angka PK (Paard Kracht/Daya Kuda) pada AC sebagai
satu-satunya angka kemampuan mendinginkan ruangan. Padahal, PK sebetulnya lebih
merupakan besar daya kompresor AC. Yang lebih menentukan dalam mendinginkan
temperatur ruang adalah angka BTU/h.

“Satuan PK itu merupakan istilah yang umum dipakai di toko atau bengkel. Konsultan
biasanya menggunakan angka BTU,” kata Tri Harso Karyono, arsitek yang juga peneliti di
Balai Besar Teknologi Energi BPPT. Menurutnya, AC 1PK mengeluarkan energi dingin
sebesar 9.000-10.000 BTU, sedangkan ruang 20m2 membutuhkan sekitar 12.000BTU per
jam.

MENCEGAH AC BOROS LISTRIK

 Pilih AC hemat energi. Sesuaikan kebutuhan daya AC dengan daya listrik rumah.
Sesuaikan juga daya AC dengan ukuran ruangan.
 Matikan AC bila tidak diperlukan.
 Mengatur suhu ruangan secukupnya, tidak menyetel AC terlalu dingin.
 Menutup pintu, jendela dan ventilasi ruangan agar udara panas dari luar tidak masuk.
 Menempatkan AC sejauh mungkin dari sinar matahari langsung agar efek pendingin
tidak berkurang
 Membersihkan filter udara dan rawat secara teratur

Menghitung Kebutuhan AC

Bagaimana menghitung kebutuhan AC untuk ruang yang lebih besar atau kecil? Ada
rumus sederhana yang bisa Anda manfaatkan.

Rumus itu: (W x H x I x L x E) / 60 = kebutuhan BTU

W = panjang ruang dalam feet (kaki)

16
H = tinggi ruang dalam feet (kaki)

I = isikan angka 10 jika ruang berinsulasi, berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan
ruang lain. Isikan angka 18 jika ruang di lantai atas atau tidak berinsulasi.

L = pangjan ruang dalam feet (kaki)

E = isikan angka 16 jika dinding terpanjang menghadap utara, 17 jika menghadap timur, 18
jika menghadap selatan, dan 20 jika menghadap barat.

Pakai rumus ini, dijamin, AC yang Anda pasang tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Anda
pun terhindar dari kegerahan atau kedinginan sampai menggigil.

Contoh Hitungan

1. Ruang berukuran 5mx3m atau (16 kaki x 10 kaki), tidak berinsulasi, dinding panjang
menghadap ke barat. Kebutuhan BTU = (16 x 10 x 18 x 10 x 20) / 60 = 9.600 BTU.

2. Ruang berukuran 3mx3m atau (10kaki x 10kaki), ventilasi minim, berinsulasi, dinding
menghadap utara. Kebutuhan BTU = (10 x 10 x 10 x 10 x 16) / 60 = 2.666,6 BTU.

17

You might also like