You are on page 1of 31

Bab

Bab 33

MEDAN MAGNETIK
STATIS
POKOK-POKOK BAHASAN
DALAM BAB INI MELIPUTI:
 Hukum Biot-Savart
 Hukum Ampere
 Kerapatan Fluksi Magnetik dan Hukum
Gauss
 Induktansi
 Soal-soal dan Penyelesaiannya
Hukum Biot-Savart
 Diferensial intensitas medan magnetik, dH, merupakan
hasil dari diferensi elemen arus I dl
 Medan magnetik berbanding terbalik terhadap kuadrat
jarak, tidak bergantung pada medium di sekelilingnya,
serta memiliki arah yang diberikan oleh perkalian silang
antara I dl dan aR.
 di mana aR merupakan vektor satuan dalam arah R. Arah
R adalah dari
 elemen arus ke titik di mana dH hendak dihitung.
I dl  aR
dH  ( A / m)
4R 2
Elemen arus yang menghasilkan diferensial intensitas medan magnetik dH

 Elemen-elemen arus tidak memiliki keberadaan yang


saling terpisah. Semua elemen yang membentuk sebuah
filamen arus lengkap akan berkontribusi terhadap H.
Proses penjumlahan ini akan menghasilkan bentuk integral
dari hukum Biot-Savart sebagai
I dl  a R
H  4R 2
( A / m)
Contoh Soal 1
Sebuah filamen lurus arus I dengan panjang tak berhingga yang
terletak di sepanjang sumbu z koordinat silindris ditunjukkan
pada Gambar 3-2. Carilah H!

Penyelesaian:
Pada titik z = 0, R  ra r  za z ra r  za z
aR 
R r 2
z 2 r2  z2

dalam bentuk diferensial, dengan menggunakan persamaan

I dza z  (ra r  za z ) I r dza


dH  
4 (r 2  z 2 ) 3 / 2 4 (r 2  z 2 ) 3 / 2
 Variabel integrasi adalah z. Oleh karena a  tidak berubah
terhadap z, maka dapat dikeluarkan dari integran sebelum proses
integrasi dilakukan.
 Hasil ini menunjukkan bahwa H berbanding terbalik terhadap
jarak radial
 I r dz  I
H   2 2 3/ 2
  4 (r  z ) 
 a 
2r
a
 

Catatan!
Arah intensitas medan
magnetik adalah memenuhi
aturan tangan kanan di mana
jari-jari tangan kanan yang
digenggamkan menunjukkan
Filamen arus I dengan panjang
arah medan, sementara ibu
tak berhingga yang terletak di
sepanjang sumbu z. jari menunjukkan arah arus.
Hukum Ampere
 Integral garis komponen tangensial kuat medan magnetik di sekeliling
lintasan tertutup adalah sama dengan arus yang dilingkupi oleh
lintasan tersebut.

 H  dI  I yang dilingkupi
Persamaan di atas merupakan bentuk integral dari hukum Ampere.

Dalam penggunaan hukum Ampere untuk menentukan H,


maka dua kondisi berikut ini haruslah terpenuhi:

 Di setiap titik lintasan tertutup komponen H adalah


bersifat tangensial atau normal terhadap lintasan.
 H memiliki nilai yang sama pada setiap titik lintasan di
mana H adalah tangensial.
Contoh Soal 2

Gunakan hukum Ampere untuk memperoleh H yang


diakibatkan oleh filamen lurus arus I dengan panjang tak
berhingga!

Penyelesaian!
Biot-Savart menunjukkan bahwa pada setiap titik dari
lingkaran Gambar 3-2 H adalah tangensial serta memiliki
magnituda yang sama besar. Maka,

 H  dI  H (2 r )  1
 Dengan menyelesaikan integral di atas
I
H  a
2r
 Bentuk diferensial dari hukum Ampere dapat diturunkan yang
juga akan menghubungkan medan magnetik statik H dengan
arus elektrik konstan.
 Sebelum mendefinisikan bentuk diferensial, akan dikenalkan
terlebih dahulu curl dari sebuah vektor.
 curl A dalam arah an didefinisikan sebagai

(curl A)  a n    A  a n  lim
 A  dI
S 0 S
 Dalam sebuah sistem koordinat, curl A secara lengkap
dispesifikasi oleh komponen-komponennya di sepanjang vektor
satuan koordinat.

Pendefinisian curl A
 Sebagai contoh, komponen x dalam koordinat Cartesian
didefinisikan dengan mengambil kontur C sebagai sebuah
bujur sangkar pada bidang datar x konstan melalui titik P
seperti tampak pada Gambar.

 A ax  lim
 A  dI
yz  0 yz

Pendefinisian komponen x dari curl A.


 Jika A =Ax ax + Ayay +AZaZ pada sudut S yang paling dekat
dengan titik pusat (titik 1), maka
2 3 4 1

 
1 2 3 4
 Az   A y 
 A y y   Az  
y z   A y   (  y )  A z (  z )
 y   z 
 Az A y 
    yz
 y z 

dan
Az A y
 A ax  
y z
 Komponen y dan z dapat ditentukan dengan cara yang
sama
 Dengan menggabungkan ketiga komponen yang diperoleh,
curl A dalam koordinat Cartesian adalah
 Az A y  Ax Az  A y Ax 
  A    a x   

a y    a z
y z   z x  x y 
   
 Untuk koordinat silindris
 1 Az A 
   Ar Az  1   rA  
Ar 
 A  a r   z  r a  r  r    a z
 r  z   
 Untuk koordinat bola
 
1   A sin  A  1  1 Ar  rA   1    rA  Ar 
 A   a
 r     a     a
r sin      r  sin   r  r  r  
Dua sifat curl A yang seringkali digunakan ialah:
 Divergensi curl dari sebuah vektor adalah sama dengan nol
     A  0
 Curl gradien dari sebuah fungsi skalar adalah sama dengan
nol
   f   0
Sebagai contoh, dalam kondisi statik, medan elektrik
E   V
Sehingga  E  0

Ini merupakan bentuk uji lain terhadap sifat konservasi


medan vektor, yaitu jika curl sama dengan nol, maka medan
tersebut adalah medan konservatif
 Dalam sisi pandang hukum Ampere, persamaan yang
mendefinisikan (curl H)x dapat ditulis sebagai

H  dI Ix
  H  a x  lim
yz 0  yz
 lim
yz  0 yz
Jx

 di mana Jx =dIx/dS adalah kerapatan arus dalam arah x


 Jadi komponen x dari (curl H)x dan kerapatan arus Jx adalah
sama di setiap titik.
 Untuk komponen y dan z, relasi yang diperoleh dalam serupa,
sehingga relasi secara keseluruhan dapat dituliskan sebagai
 H  J
 Persamaan di atas merupakan bentuk diferensial hukum Ampere
untuk medan magnetik statis. Medan magnetik H tidak bersifat
konservatif.
Contoh Soal 3
Sebuah konduktor panjang dan lurus memiliki penampang melintang
dengan jari-jari a. Kuat medan magnetik di dalam konduktor (r < a)
adalah H = (Ir/2a2)a dan H = (I/2a2)a untuk (r < a). Carilah
kerapatan arus J untuk kedua daerah tersebut!
Penyelesaian :
Untuk daerah di dalam konduktor, dengan menggunakan persamaan
  Ir  1   Ir 2 
a z  I a z
J     r
a 
z  2a 2  r r  2a 2 
 a 2
yang berkorespondensi dengan arus yang memiliki magnetuda I
dalam arah +z yang terdistribusi secara merata pada penampang
melintang dengan luas area a2.
  I  I   I 
Di luar konduktor J   H     ar   a z  0
z  2r  r r  2 

yang berarti bahwa arus hanya mengalir di


dalam konduktor
Kerapatan Fluksi Magnetik
dan Hukum Gauss
 Kuat medan magnetik H adalah bergantung pada muatan
(muatan yang bergerak) semata dan tidak bergantung pada
mediumnya
B=H
 Medan gaya yang berasosiasi dengan H adalah kerapatan fluksi
magnetik B yang diberikan oleh persamaan

 di mana  = 0r adalah permeabilitas medium


 Satuan untuk B adalah tesla di mana N
1T=1
A m
 Permeabilitas ruang hampa, 0, memiliki nilai sebesar 4 x 10-7
dengan satuan henry per meter, H/m
 Material non-magnetik memiliki permeabilitas relatif,.r yang
mendekati satu, sementara material magnetik (misalnya
besi,ferromagnetik) dapat memiliki r yang jauh lebih besar
daripada satu.
 Fluksi magnetik yang menembus suatu bidang permukaan
didefinisikan sebagai

  B  dS
S

 Fluksi magnetik, , dapat bernilai positif atau negatif


bergantung pada pemilihan normal pada elemen permukaan dS.
 Satuan untuk fluksi magnetik adalah weber, Wb.

1 T = 1 Wb/m2, 1 H = 1 Wb/A
Contoh Soal 4
Carilah fluksi yang memotong bagian
bidang datar  = /4 dengan 0,01 < r < 0,05
m dan 0 < z < 2 m (lihat Gambar) di mana
sebuah filamen arus 2,50 A diletakkan
sepanjang sumbu z pada arah az!

Penyelesaian:
0I
Kerapatan fluksi magnetik adalah B   0 H  a
2r

Dari gambar dS = drdza


Fluksi magnetik yang melewati bidang permukaan persegi panjang
adalah 2 0, 05
0 I
  
0 0, 01
2r
a  d r d z a

2 0 I 0,05
 ln  1,61 10  6 Wb  1,61 Wb
2 0,01
 Garis-garis fluksi magnetik merupakan kurva tertutup, tanpa
titik awal dan titik akhir. Kurva seperti ini disebut sebagai
kurva solenoidal
 Jadi medan B tidak memiliki sumber (source) ataupun sink, yang
secara matematis dinyatakan sebagai   B = 0

Catatan!
Persamaan (9) dikenal sebagai
hukum Gauss untuk medan
magnetik.

Permukaan tertutup dengan


kerapatan fluksi B.
Induktansi
 rasio atau perbandingan fluksi magnetik lingkup terhadap arus
yang menghasilkan fluksi tersebut.
N
L
I
di mana :
 N adalah jumlah lilitan kumparan
 I adalah arus statis (atau arus dengan frekuensi rendah)
  adalah fluksi yang melewati sebuah loop tunggal

 Satuan L adalah henry di mana 1 H = 1 Wb/A.


L akan selalu merupakan produk dari permeabilitas bahan  dan
faktor geometri dengan satuan panjang.
 Induktansi dapat juga dirumuskan sebagai

L
I

di mana :
 , fluksi lingkup, N untuk kumparan dengan lilitan sejumlah N

Fluksi lingkup untuk kumparan arus


Contoh Soal 5

Carilah induktansi per satuan panjang dari sebuah konduktor koaksial


seperti Gambar dibawah ini!

Penyelesaian:  = konstan

• Untuk daerah di antara konduktor, medan


magnetik dirumuskan sebagai

I  0I
H a B a
2r 2r
• arus di kedua konduktor dilingkupi oleh
fluksi yang menembus permukaan  =
konstan. Untuk panjang l =1 m.
1 b
0I 0I b
 
0 a
2r
drdz 
2
ln
a
 induktansi per satuan panjang dari konduktor koaksial
0 b
L per meter  ln  H / m 
2 a
 Gambar nilai induktansi eksak dan atau pendekatan dari
beberapa bentuk konduktor non-koaksial

 0 N 2 a r2
L ln  H 
2 r1

Toroida dengan penampang melintang persegi.

(dengan mengasumsikan nilai


kerapatan fluksi rata-rata 0 N 2S
pada jari-jari rata-rata L H r S
2r
sebesar r.)

Toroida dengan penampang S


0 N 2 S
L H

Solenoida panjang dengan area penampang melintang S yang kecil.

L 0 d
 cosh 1  H / m
  2a
untuk d  a,
L 0 d
ln  H / m 
l

  a
d

Konduktor paralel dengan jari-jari a.


L 0 d
 cosh 1  H / m
 2 2a
 d
 0 ln  H / m 
2 a

Konduktor silindris yang paralel dengan bidang datar pertanahan


Hal-hal Penting untuk Diingat
 Medan magnetik H dan B akan mengelilingi sebuah kawat
penghantar beraliran
 arus I sesuai aturan tangan kanan.
 Dalam medium isotropik, B = H.
 Garis-garis fluksi megnetik adalah solenoid yang berarti bahwa
garis-garis tersebut merupakan kurva tertutup tanpa awal atau
pun akhir.
 Untuk suatu permukaan tertutup tertentu, fluksi magnetik
total yang masuk ke permukaan tertutup adalah sama dengan
fluksi magnetik total yang meninggalkan permu­kaan tersebut.
 Induktansi dari sebuah konduktor adalah fluksi magnetik
lingkup per satuan arus.
Soal-soal dan Penyelesaiannya
Soal 1
Sebuah konduktor silindris tipis dengan jari-jari a dan panjang tak
berhingga membawa arus I. Carilah H pada setiap titik dengan hukum
Ampere!
Penyelesaian :
Hukum Biot-Savart menunjukkan bahwa H hanya
memiliki komponen . Lebih lanjut, H merupakan
fungsi dari r semata. Lintasan yang tepat untuk
hukum Ampere adalah lingkaran konsentris. Untuk
lintasan 1 yang ditunjukkan pada Gambar,

 H  d  2rH  I yang dilingkupi 0 Cangkang silindris yang


mengalirkan arus I.
Sedangkan untuk lintasan 2,
 H  d  2rH   I

Jadi, untuk titik di dalam cangkang silinder, H = 0 dan untuk


titik-titik diluarnya H = (I/2r)a A/m. Untuk r > a, medannya
adalah sama seperti medan dari filamen arus I sepanjang sumbu.
Soal 2

2,39  10 6
Medan radial H cos  a r A/ m
r
terdapat pada suatu medium ruang hampa. Carilah fluksi magnetik, , yang
memotong permukaan -/4    /4, 0  z  1 m. Lihat Gambar!

Penyelesaian :
Kerapatan fluksi dalam medium ruang hampa adalah

3,00
B  0H  cos  a r T
r

dan fluksi yang melewati permukaan dimaksud adalah


1 4
 3,00  Fluksi Magnetik yang
    cos  a r    r ddza r   4,24 Wb
 r  melewati bidang
0 
4 permukaan silinder.
Soal 3

Carilah induktansi per satuan panjang dari konduktor silindris paralel yang
diperlihatkan pada Gambar, di mana d = 25 kaki dan a = 0,803 inci!

Penyelesaian :
Dengan menggunakan rumus-rumus pada
L 0 2512

 
cos 1
d
2a
 
 4  10 7 cos 1
2 0,803
 2,37 H / m

l
Rumus pendekatan memberikan hasil
d
L 0 d
 ln  2,37 H / m
  a
Konduktor paralel
untuk d/a  10, rumus pendekatan dapat digunakan dengan jari-jari a.
dengan kesalahan kurang dari 0,5%.
Soal 4
Asumsikan bahwa toroida dengan inti udara yang ditunjukkan pada
Gambar memiliki 700 lilitan, jari-jari dalam 1 cm, jari-jari luar 2 cm
dan tinggi a = 1,5 cm. Carilah L dengan menggunakan
(a) rumus untuk toroida dengan penampang melintang bujur
sangkar; (b) rumus pendekatan untuk toroida biasa, yang
mengasumsikan H yang seragam pada jari-jari rata-rata!

Penyelesaian :
(a) Untuk penampang melintang bujur sangkar,

L
0 N 2a
ln
r2

 
4  10 7  700 2  0,015
ln 2  1,02 mH
r S
2 r1 2

(b) Dengan menggunakan rumus pendekatan dari Gambar

L
0 N 2S

 
4  10 7  700 2  0,01 0,015
 0,98 mH
Toroida dengan
2r 2  0,015 penampang S

dengan jari-jari r yang lebih besar dibandingkan dengan luas


penampang, maka kedua rumus di atas akan menghasilkan hasil
perhitungan yang lebih mirip (lebih mendekati sama).

You might also like