You are on page 1of 7

KEGUNAAN DAN SPESIFIKASI BATUAN DOLOMIT

A. KEGUNAAN BATUAN DOLOMIT


Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping
dan magnesit. Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan
penggunaan batugamping atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi,
biasanya dolomit lebih disukai karena banyak terdapat di alam. Dolomite banyak
dimanfaatkan baik dalam pertanian, bahan bangunan ataupun dalam industry.

Gambar 1
Batuan Dolomit
Dari sekian banyak pemanfaatannya, pemanfaatan dolomite dapat
dikelompokkan menjadi 3 yakni:
1. Pemanfaatan dolomite secara langsung
Pemanfaatan dolomite secara langsung digunakan untuk pertanian, semen
klinker, mortar, klinker dolomite, penyemenan atau dempul untuk rekahan-
rekahan, sedangkan di Kuwait saat ini dolomite telah digunakan sebagai material
untuk jalan.
a. Pertanian
Dalam sektor pertanian dolomite dipermanfaatkan untuk menaikkan pH
tanah masam sehingga unsur-unsur N, P, K akan menjadi semakin baik dan
sebagai sumber magnesium. Perubahan sifat tanah ini dapat menyebabkan
beberapa unsure hara mikro dan makro, terutama P, K, Cu, dan Zn menjadi
tidak tersedia atau penyerapannya oleh akar akan terganggu. Pada tanah-
tanah masam unsur yang banyak terkandung adalah unsur Mg dan Fe serta
kekurangan unsur Mg, yang mengakibatkan tanaman tidak dapat
mengasimilasi CO2.
b. Semen Klinker Mortar
Penambahan dolomite sampai 40% terhadap semen mempercepat hidrasi
semen (Soroka and Setter,1997). Butiran halus dolomite berkisar 1.150
hingga 10.300 cm2 /g. umtuk membuat semen Portland, material halus
dolomite ini ditambahkan dengan ratio 1:2,75 ke mortar, yang secara
alamiah membentuk pasir silisius dan yaitu dolomit yang perbandingan
harganya saat ini 1:6.
c. Klinker Dolomit
Untuk pembuatan klinker dolomite (Mamykin dan Ivanove 1971) memerikan
bahwa spesifikasi dolomite yang digunakan adalah :
CaO 32,51 %
MgO 20,59 %
SiO2 Sedikit
Fe2O3 0,13 %
Al2O3 0,05 %
TiO2 0,04 %
Dolomit dipanaskan dan ditambahkan kalsium florida pada temperature
1500 oC memperlambat hidrasi dan mempercepat kristalisasi MgO.
d. Dempul Rekahan
Selain batu gamping, dolomite atau campuran keduanya dapat juga
dimanfaatkan untuk dibuat sebagai penyemen rekahan-rekahan pda kayu.
2. Pemanfaatan dolomite yang telah dikalsinasi
Untuk dolomit yang sudah dikalsinasi dapat digunakan untuk :
a. Semen Magnesium Oksiklorida : digunakan dalam industri komponen
kendaraan mobil.
b. Semen Magnesium Oksisulfat : semen ini banyak digunakan untuk
mempercepat pembuatan jalan raya, pavement dan berbagai konstruksi
serta untuk mengisi rekahan-rekahan.
c. Busa Magnesium Anorganik : untuk bahan pintu, pelapis, dinding tahan api,
bata penyekat dan pencegahan keling baja dari korosi.
d. Bata Silika.
3. Pemanfaatan kimia dolomite
Magnesium Oksida (MgO), digunakan untuk :
a. Industri gelas dan kaca lembaran : sebagai bahan pencampur.
b. Industri keramik dan porselen.
c. Industri refraktori (bahan tahan api) : merupakan salah satu bahan
pembentuk barang tahan api basa. Dolomit dipakai sebagai refraktory karena
mempunyai sifat fisik : warna putih, merah muda, kuning, kekerasan = 3,5 –
4,0, berat jenis = 2,8 – 2,9. Pembuatan refractory diawali dengan penstabilan
dolomit, dilakukan peremukan, dicampur dengan air (12%), dextrin (5%)
dicetak, diangin-anginkan kemudian dipanaskan 1350-1450 oC.
d. Industri peleburan dan pemurnian logam : MgO dipakai sebagai bahan imbuh
(influx) pada tanur tinggi yang berfungsi untuk menurunkan titik lebur dan
mengikat unsur2 ikutan/ kotoran yang berupa silika, alumina menjadi slag.
Dolomit dipakai karena punya sifat sarang tetapi keras, lunak dan hancur
sebelum mencapai titik lebur logamnya.
e. Industri bahan penggosok : dikenal dengan nama Viena Lime, merupakan
bahan penggosok pada beberapa macam logam dan mutiara.
Magnesium Hydroksida (MgOH) :
a. Digunakan sebagai filler pada industri plastik, berfungsi untuk
memperlambat pengaruh panas atau api.

Proses pembuatan magnesia dolomite melalui 3 tahapan yaitu Proses


kalsinasi dolomit, proses ini untuk mendapatkan MgO dan CaO dengan kadar
maksimal. Pada proses ini dolomite di panaskan dengan suhu 900 oC selama 3 jam
dengan ukuran 3-5 cm. Reaksi yang terjadi adalah :
CaCO.MgCO3-→ CaO + MgO + 2CO2 + Kkal
Proses ekstraksi magnesium hidroksida Mg(OH) 2. Ekstraksi magsiun
hidroksida dilakukan dalam media air laut. MgO dalam dolomit yang terkalsinasi
dipisahkan dengan CaO kemudian diberi air sehingga terbentuk magnesium
hidroksida.
CaO + MgO + H2O → Ca (OH)2 + Mg(OH)2 + Kkal
Reaksi ini spontan dan menghasilkan panas dan disebut proses slacking.
Selanjutnya adalah proses pencucian, dan diteruskan kalsinasi terhadap magnesium
hidroksida.
Mg(OH)2 → MgO + H2O
4. Penggunaan Dolomit Lainnya
a. Industri alkali Pengikat senyawa sulfur dari bahan-bahan yang banyak
mengandung sulfur.
b. Sebagai pembersih air : untuk mengikat SiO2 dalam air.
c. Sebagai bahan pengisi (filler) pada industri ban, cat, kertas, plywood.

d. Sebagai bahan baku obat-obatan dan kosmetik.


e. Pengatus viscositas dan glasir keramik

f. Ornament bangunan
g. Sebagai campuran makanan ternak (Uulgrs, 2010).
B. SPESIFIKASI BATUAN DOLOMIT
1. Semen
Spesifikasi batuan dolomite yang digunakan untuk pembuatan semen adalah :

2. Pertanian
Menetralisir PH tanah, memperbaiki struktur tanah dan sangat ideal untuk
tanah gambut.

Zat Persentase Zat


MgO 18 - 22 %
CaO 30,9 %
Al2O3 + Fe2O3 0,67 %
Kadar air 1,26 %
Silika sebagai SiO2 0,62 %

3. Kaca
a. Kaca Berwarna
Bahan Persentase Bahan
SiO2 0,15 %
Fe2O3 0,03 %
Al2O3 0,05 %
MgO 20,80 %
CaO 31,80 %
b. Kaca Tak Berwarna
Bahan Persentase Bahan
Kadar air bebas Maks. 5,00 %
MgO Min. 19,00 %
CaO Min. 33,00 %
Fe2O3 Maks. 0,05 %

4. Industri Keramik dan Porselen


MgO : min. 17,5 % (dari dolomit)
CaO : min. 27,5 %
Fe2O3 : maks. 0,5 %

5. Industri bata tahan api


MgO : min 19 %
SiO2 : maks. 2 %
R2O3(Al2O3 + Fe2O3 + Mn3O4) : maks. 2 %

6. Industri Peleburan dan Pemurnian Logam


Penyebaran panas pada tanur metalurgi harus baik, maka dolomit yang akan
digunakan harus mempunyai spesifikasi :
a. Sarang keras
b. Lunak dan hancur sebelum tercapai titik lebur logamnya
c. MgO antara 17-19 %
d. SiO2 maks. 6 %
e. Al2O3 + Fe2O3 + MgO maks. 5 %
7. Industri bahan penggosok
Sebagai bahan penggosok (abbrasive) dolomit yang digunakan adalah dolomit
kandungan 43 % MgCO3. Dolomit dikalsinasikan menjadi MgO, CaO, dan tidak
mengandung air, dikenal dengan nama Vienna Lime, merupakan bahan
penggosok pada beberapa macam logam dan mutiara. Bahan ini terutama
dipakai sebagai bahan pengosok dan pembersih barang atau logam yang
dipernekel, sehingga unsur nikel lebih melekat.

You might also like