You are on page 1of 6

Rancang Bangun Alat Pengukur Langkah Kaki dengan Sensor

Accelerometer dan Fasilitas Komunikasi Wireless 2,4 GHz


Muslim Abadi1, Akuwan Saleh S.ST2
1
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi
2
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Surabaya 60111
e-mail : 21muslim@gmail.com, e-mail : akuwan@eepis-its.edu

Abstrak
Penggunaan ilmu pengetahuan dan pengukur langkah kaki secara nirkabel
teknologi semakin meningkat terutama menggunakan sensor accelerometer dengan
dibidang elektronika dan telekomunikasi. fasilitas wireless pada frekuensi 2,4 GHz.
Salah satunya dengan dengan berbagai macam Xbee-PRO yang bertindak sebagai
penggunaan sensor accelerometer dan sistem
komunikasi 802.15.4 (ZigBee) secara wireless. piranti komunikasi wireless ini akan mengirim
Contohnya dalam pengiriman data langkah data dari sensor yang telah diinputkan ke
kaki manusia pada frekuensi 2,4 GHz mikrokontroler DT AVR Low Cost Mikro
menggunakan sensor accelerometer H48C. System (ATmega8535) saat menerima gerakan
Pada proyek akhir ini, suatu sistem dari langkah kaki. Data yang dikirim oleh
pengukuran langkah kaki manusia dengan transmitter pada sisi pemakai sensor adalah
sensor accelerometer H48C yang dikontrol jumlah langkah kaki, jarak yang ditempuh, dan
oleh mikrokontroler AVR Low Cost Mikro panjang langkah per step. Data tadi
System (ATmega8535) dimana datanya selanjutnya akan ditampilkan pada perangkat
dikirim secara wireless menggunakan Xbee-
PRO pada frekuensi 2,4 GHz. komputer pada sisi receiver dengan membuat
Pada paper ini telah dilakukan aplikasi dari bahasa visual basic 6.0.
pembacaan data yang didapat dari sensor
H48C yang diolah dengan mikrokontroler 2. TEORI PENUNJANG
ATmega8535 dan hasilnya dikirim ke sisi 2.1 Sistem Komunikasi Wireless
receiver melalui wireless menggunakan Xbee- Komunikasi wireless adalah suatu
PRO pada frekuensi 2,4 GHz. Sehingga dapat sistem komunikasi pada suatu jaringan yang
diketahui data langkah kaki manusia berupa menggunakan gelombang radio sebagai media
jarak, jumlah langkah waktu dan kecepatan. transmisi. Wireless sering disebut juga dengan
Dari hasil pengolahan data dapat. Disisi
receiver tampilan akan menggunakan software nirkabel atau tanpa kabel. Biasanya wireless
visual basic 6.0. ini dipakai di suatu daerah atau lokasi dimana
pemakainya selalu dalam keadaan bergerak,
Kata Kunci : Radio Frekuensi Tranceiver, atau dilokasi tersebut tidak terdapat jaringan
Mikrokontroler, Sensor. kabel untuk penyaluran data. Sistem wirelesss
yang akan dibangun pada proyek akhir ini
1. PENDAHULUAN akan menggunakan frekuensi 2,4 GHz yang
Seiring berkembangnya teknologi di disebut juga dengan ISM (Industrial,
bidang telekomunikasi, maka kebutuhan scientific, Medical) Band, dimana oleh FCC
efisiensi kerja semakin bertambah besar. (Federal Communication Commision)
Masalah jarak dan waktu tidak akan menjadi memang dialokasikan untuk berbagai
penghalang yang berarti. Untuk para pejalan keperluan industri, sains dan media.
kaki yang merasa ingin memantau langkah
kakinya adanya perangkat elektronika berupa 2.2 Theorema Segitiga
sensor accelerometer sangat membantu untuk Segitiga adalah nama suatu bentuk
memantau langkah kaki seseorang. Karena yang dibuat dari tiga sisi yang berupa garis
objek selalu bergerak dalam hal pengiriman lurus dan tiga sudut. Matematikawan Euclid
informasi tidak dimungkinkan menggunakan yang hidup sekitar tahun 300 SM menemukan
kabel yang panjang. Oleh karena itu, proyek bahwa jumlah ketiga sudut di suatu segi tiga
akhir ini dibuat tentang rancang bangun alat adalah 180 derajat. Hal ini memungkinkan kita
1
menghitung besarnya salah satu sudut bila dua eksternal, serial UART, programmable
sudut lainnya sudah diketahui. Watchdog Timer, dan mode power saving..
Aturan kosinus, dalam trigonometri AVR juga mempunyai In-System
adalah aturan yang memberikan hubungan Programmable Flash on-chip yang
yang berlaku dalam suatu segitiga, yaitu antara mengijinkan memori program untuk
panjang sisi-sisi segitiga dan kosinus dari diprogram ulang dalam sistem menggunakan
salah satu sudut dalam segitiga tersebut.
Aturan ini nanti akan diterapkan pada
peralatan untuk menghitung jarak langkah
kaki, jenis segitiga yang digunakan adalah
segitiga sama kaki dimana sudut yang didapat
dari peralatan ialah sudut pangkal paha dan
panjang sisi miring ialah panjang kedua kaki
serta alas ialah jarak yang ditempuh. Gambar 1
dibawah ini akan menjelaskan bagaimana
kondisi saat melangkah.
hubungan serial SPI.
Gambar 2 Pin ATmega8535

2.4 Sensor Accelerometer H48C


Accelerometer adalah perangkat yang
digunakan untuk mengukur akselerasi dan
dampak gravitasi pada percepatan. Sensor
c accelerometer 3 axis ini memiliki beberapa
sifat yang ada karena kemampuannya
merepresentasikan tiga buah sumbu. Beberapa
sifat tersebut adalah roll, pitch dan yaw. Sifat
ini merupakan sifat pergerakan terhadap
sumbu X, Y dan Z yang telah disesuaikan
dengan titik gravitasi bumi. Sumbu X
Gambar 1 Kondisi manusia saat melangkah merepresentasikan gerakan perputaran. Sumbu
Y merepresentasikan gerakan terhadap
Gambar diatas adalah kondisi dimana kemiringan pada sumbu Y .Sumbu Z
manusia saat melangkah yang membentuk merepresentasikan gerakan menoleh atau
sudut α atau sudut pangkal paha. Panjang kaki perbelokan terhadap bidang.
manusia umumnya adalah sama oleh karena
itu a=b. Sudut α dapat dihitung menggunakan
sensor accelerometer yang bekerja
berdasarkan sudut kemiringan kaki. Karena
nilai α , a dan b diketahui, maka untuk
memperoleh c (panjang alas) dapat digunakan
aturan kosinus :
Gambar 3 Analogi sumbu pada 3-axis
accelerometer
2.3 DT AVR Low Cost Micro System H48C adalah modul sensor
ATmega8535 accelerometer terintegrasi yang berbahan dasar
AVR merupakan seri mikrokontroler silicon yang dapat merasakan gaya gravitasi
CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur dan merepresentasikannya dalam tiga buah
RISC (Reduced Instruction Set Computer). sumbu angular (X, Y, dan Z). Pada modul ini
Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu terdapat regulator tegangan untuk mensuplai
siklus clock. AVR mempunyai 32 register tegangan 3.3 volt untuk chip H48C, 12-bit
general-purpose, timer/counter fleksibel ADC jenis MCP3204 untuk membaca
dengan mode compare, interupt internal dan tegangan keluaran dari chip H48C.

2
Gambar 7 Komunikasi serial Xbee-PRO

3 METODOLOGI
3.1 Perancangan Sistem
Gambar 4 Pin H48C onboard
Perancangan sistem pada proyek akhir
Prinsip kerja sensor ini adalah seperti ini, dibagi menjadi 2, yaitu perancangan
di tunjukkan oleh gambar 5. Sensor hardware dan software. Untuk blok diagram
menghasilkan panas yang mana jika bias dilihat pada gambar 8.
Keypad
dimiringkan maka panas tersebut akan 3x4

memanasi bagian pinggir sensor yang


merupakan bahan seperti thermocoupler.
Sehingga jika dipanaskan akan menghasilkan Sensor Accelerometer
H48C
ATmega8535 Level Konverter Xbee-PRO Tx

perubahan dan perbedaan panas yang


mengakibatkan terjadinya perubahan tegangan
yang nantinya dimasukkan kedalam ADC
Visual Basic 6.0 Serial Max232 Level Konverter Xbee-PRO Rx

Gambar 8 Blok diagram Sistem

Gambar 8 merupakan sistem


keseluruhan yang akan dibangun pada proyek
Gambar 5 Prinsip kerja accelerometer
akhir ini. Dimana nantinya sistem ini akan bisa
memperoleh data dari langkah kaki seseorang.
2.5 Xbee-PRO Modul RF Tranceiver Sistem ini terbagi atas dua bagian yaitu blok
Xbee-PRO merupakan modul RF yang sistem transmitter dan blok sistem receiver.
didesain dengan standard protocol IEEE Pada tiap-tiap blok terdapat beberapa
802.15.4 dan sesuai dengan kebutuhan peralatan, pada blok sistem transmitter terdiri
sederhana untuk jaringan wireless. Kelebihan dari sensor 3-axis accelerometer H48C yang
utama yang menjadikan Xbee-PRO sebagai berfungsi sebagai data masukan langkah kaki,
komunikasi serial nirkabel karena Xbee-PRO modul mikrokontroler ATmega8535 yang
memiliki konsumsi daya yang rendah yaitu merupakan peralatan pengontrol utama,
hanya 3,3 V. Modul ini beroperasi pada rangkaian konverter untuk mengubah tegangan
rentang frekuensi 2,4 GHz dan Xbee-PRO yang diset sebagai transmitter
yang akan mengirimkan data ke sistem
receiver. Dan pada blok sistem receiver terdiri
dari Xbee-PRO yang akan di-set sebagai
receiver, rangkaian level konverter untuk
mengubah tegangan. Gambar dibawah ini
Gambar 6 Pin Xbee-PRO adalah blok rangkaian transmitter untuk
mengukur langkah.
Dalam melakukan komunikasi dengan
perangkat lainnya Xbee-PRO mampu
melakukan komunikasi dengan dua macam
komunikasi yang berbeda, tergantung dari
perangkat apa yang dihubungkan dengan
modul Xbee-PRO. Komunkasi dapat
dilakukan dengan menggunakan jaringan
wireless dan komunikasi secara serial

Gambar 9 Rangkaian pengukur langkah


3
Flowcard dibawah ini merupakan 3.2 Desain Mekanik Sistem
langkah-langkah peralatan supaya bisa Perangkat yang dipakai untuk
memproses dan menghitung langkah kaki. pengukuran akan didesain supaya lebih efektif
Start dan fleksibel supaya bisa mengoptimalkan
kinerja alat. Desain penempatan sistem
Inisialisasi
Accelerometer transmitter berada ditubuh pengguna. Untuk
sensor accelerometer penempatanya adalah
Accelerometer
Dikenal
B
Pembacaan
Koordinat
Perhitungan
Sudut α
pada bagian paha depan dari objek sedangkan
penempatan mikrokontroler dan Xbee-PRO Tx
S
S Sudut
diikatkan disekitar pinggang. Sedangkan untuk
Berubah
desain sistem receiver peralatan ditempatkan
B
disekitar perangkat komputer.
Panjang Kaki

Jarak
Didapatkan

Counter ++ Counter=0

Langkah X

Langkah S
Berhenti Gambar 11 Desain mekanik rancangan sistem
B

Jarak Total 4 Pengujian dan Analisa


Didapatkan
4.1 Pengujian dan Pengukuran Rangkaian
Xbee-PRO
End

Gambar 10 Flowchard sistem pengukur langkah Pada proyek akhir ini telah dibuat
rangkaian hardware dan software yang
Mikrokontroler menerima masukan dipakai. Pada sistem ini Xbee-PRO dihubung
data dari sensor accelerometer. Mula-mula pada rangkaian yang fungsinya adalah sebagai
proses inisialisasi accelerometer, maka apakah pengatur tegangan bagi Xbee-PRO dan pada
accelerometer dikenal jika tidak dikenal proses rangkaian ini akan menghubungkan Tx dan Rx
akan berakhir, jika dikenal akan ada proses ke perangkat embedded yang dituju. Pada
looping berupa respon pembacaan untuk rangkaian ini terdapat indikator power serta
masing-masing sudut dari accelerometer. Dari indicator ketika Xbee-PRO menerima data dari
variabel yang diperoleh pada sumbu X, akan Xbee-PRO yang lain.
diolah supaya bisa memperoleh nilai sudut α, Untuk melakukan setting pada Xbee-
dari sudut yang didapat tadi apakah ada PRO diperlukan software yang dapat
perubahan jika tidak ada maka akan kembali berhubungan dengan media serial dengan IC
menghitung koordinat, jika ada perubahan MAX232 yang terkoneksi dengan Xbee-PRO.
sudut jerak bisa diketahui. Untuk menghitung Software yang dapat digunakan untuk
jarak langkah perlu terlebih dahulu diberikan penyetingan adalah X-CTU.
input berupa panjang kaki pengguna yang
berasal dari keypad 3x4. Setelah jarak telah
didapat nilai counter diset 0, lalu adakah
counter tadi bertambah jika tidak maka
counter akan tetap 0, dan jika counter
bertambah maka langkah kaki didapat. Setelah
itu apakah langkah kaki berhenti jika tidak
counter akan terus bertambah hingga langkah
berhenti, jika counter tidak bertambah maka
jarak total bisa didapatkan.
Gambar 12 Setting konfigurasi Xbee-PRO
4
Pengujian ini dilakukan Hitachi H48C 3-axis accelerometer. Tujuan
dilaboratorium microwave E-306 D4 lantai 3, dipilihnya sensor ini adalah karena
inputan transmitter berasal dari keypad rubber karakteristik dan cara kerja sensor berdasarkan
3x4 pada PORTC mikrokontroler, yang derajat kemiringan benda terhadap permukaan
diterima oleh rangkaian receiver yang bumi. Sensor ini akan dipasang dan diikat
terkoneksi oleh PC di dalam ruangan paha bagian paha user dimana ketika
laboratorium proyek akhir gedung D4 lantai 4 melangkah paha akan membentuk sudut
E- 306 dengan menggunakan software Visual segitiga sama kaki.
Basil 6.0. Dari hasil pengukuran dengan lokasi
transmitter yang berbeda-beda (bergerak)
didapat pengukuran berikut.
Tabel 1 Tabel Pengukuran Coverage Xbee-
PRO
Posisi transmitter Jarak Status
(m) Pengiriman
lab propagasi gelombang
radio (E-305) 3 Terkirim
lab jaringan komputer
(C-307) 35 Terkirim Gambar 13 Hasil pembacaan sensor
lab pemrograman
komputer 2 (C-303) 63 Terkirim 4.3 Analisa Pengukuran Jumlah Langkah
lab automatisasi pabrik Kaki
(D-303) 63 Terkirim Pengukuran dilakukan pada pengguna
lab komputer dan yang memakai sensor pada paha depan.
antarmuka (D-306) 35 Terkirim Sensor akan mulai menghitung Jumlah
kelas (B-303) 57 Terkirim langkah kaki, ketika mengalami
lab DSP (E-206) 8 Terkirim kemiringan yang berarti, artinya pada saat
lab Komunikasi dan melangkah kaki akan berayun dengan
simulasi (C-206) 39 Terkirim kemiringan tertentu. Jumlah langkah ini
lab pemrograman akan dianalisa dan dibandingkan dengan
komputer 2 (C-203) 70 Terkirim langkah kaki perhitungan manual saat
Kelas (B-202) 62 Terkirim berjalan. Grafik hasil pengukuran dapat
lab pengukuran listrik dilihat pada gambar 14 dibawah ini.
(D-203) 70 Terkirim
lab kontrol otomatis
(D-206) 39 Terkirim
lab pemrograman
(C-105) 44 Terkirim
lab jaringan telefoni
(E-107) 16 Terkirim
lab pemrograman
komputer (C-102) 76 Terkirim
depan perpustakaan D4
(Hall D4 lnt 1) 68 Terkirim
Gambar 14 Grafik perbandingan jumlah
lab sistem tenaga dan
langkah kaki
mesin listrik (D-103) 76 Terkirim
lab kontrol cerdas dan Dari grafik diatas dapat dilihat hasil
robotic (D-104) 44 Terkirim pengukuran keduanya terlihat tampak
berbeda, dimana kondisi saat mengukur
4.2 Pengujian Sensor Accelerometer H48C dengan alat semakin jauh jarak tempuh
Pada proyek ini sensor yang maka hasilnya semakin menjauhi nilai
digunakan untuk mengukur langkah adalah pengukuran langkah ketika diukur secara

5
manual. Hal ini dikarenakan modul 5. Kesimpulan
wireless Xbee-PRO mengalami Dari hasil penelitian terhadap sistem
peredaman ketika jarak yang ditempuh yang telah dibuat ini dapat disimpulkan
semakin jauh. antara lain :
1. Hasil pengukuran berupa jumlah
4.4 Analisa Pengukuran Jarak Total langkah kaki, jarak yang didapat dan
Pada pengujian kali ini akan dibahas kecepatan yang dihasilkan sensor
mengenai jarak total pengukuran yang accelerometer cenderung menurun
ditempuh oleh pemakai sensor. pada jarak yang sama, hal ini
Pengukuran jarak pada peralatan dikarenakan data yang dikirimkan ke
didapatkan pada sensor accelerometer receiver mengalami redaman.
ketika mengalami kemiringan dan 2. Prosentase error yang dihasilkan oleh
variabel pada sumbu x berubah, dari peralatan melebihi 10 persen dan
perubahan tadi akan dihitung jarak per- kurang dari 40 persen.
stepnya. Dimana ketika langkah berhenti 3. Sensor accelerometer H48C
dan switch dalam kondisi off maka jarak memberikan respon ketika alat
total bisa dihitung. Hasil pengukuran dapat tersebut dalam kondisi mengalami
dilihat pada gambar 15. perubahan sudut pada 3 buah sumbu.
4. Keypad rubber 3x4 bekerja seperti
push button tetapi pembacaannya
berupa baris dan kolom.

6. Daftar Pustaka
[1] Ary Heryanto., Wisnu Adi P.,
“Pemrograman Bahasa C untuk
Mikrokontroler ATMEGA8535”,
ANDI, Yogyakarta, 2008.
[2] Dimas Lazuardi Adya Putra.,
“Rancang Bangun Perangkat Keras
Gambar 15 Grafik perbandingan pengukuran Joystick PC Interaktif Untuk Aplikasi
jarak Permainan enis FPS(First Person
4.5 Analisa Pengukuran Kecepatan Shooter) dengan mokrokontroler dan
Pada bagian ini akan dianalisa sistem komunikasi 802.15.4”, PENS-
kecepatan langkah kaki ketika berjalan. ITS, Juli 2009.
Dari hasil pengukuran jarak yang telah [3] Gilang Kharisma, “Perancangan dan
diketahui tadi dapat dihitung kecepatan Pembuatan Perangkat Keras Untuk
langkah kaki dengan rumus kecepatan Pemantau Kondisi Hujan dengan
adalah jarak total dibagi waktu, dengan Sistem Komunikasi 80215.4(Zigbee)”,
waktu didapat dari stopwatch. Hasil PENS-ITS, Juli 2009.
perhitungan kecepatan dapat dilihat pada [4] Xbee-pro data sheet
gambar 16 dibawah ini. http://www.digi.com/products/wireless
/pointmultipoint/xbee-seriesmodule
.jsp
[5] Referensi Proyek akhir corell university
http://courses.cit.cornell.edu/ee476/Fi
nalProjects/s2008/hc454_pl328/hc454
_pl328/index.html
[6] Cara Kerja Accelerometer H48C.
http://keep-elka.blogspot.com/2010/
01/rangkaian-parallax-hitachi-3g-tri-
axis.html
Gambar 16 Grafik perbandingan kecepatan
langkah

You might also like