Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh :
Diajukan oleh :
NIM : 2007.310.491
Dosen Pembimbing,
Tanggal : 24 Januari 2011
ii
SKRIPSI
Disusun oleh :
NIM : 2007.310.491
Tim Penguji
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
N.I.M : 2007.310.491
Jurusan : Akuntansi
Intervening
iv
MOTTO
kesehatan
kapan saja
v
SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA . . .
vi
KATA PENGANTAR
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Pengaruh Arus Kas Operasi
Intervening “.
penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih kepada pihak – pihak yang selama ini memberikan bantuan dan
2. Prof. Dr. Drs. Psi. Hj. Tatik Suryani, M.M selaku Ketua Sekolah Tinggi
3. Ibu Supriyati, SE., M.Si., Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Sekolah
4. Ibu Triana Mayasari, SE., M.Si., Ak. selaku Dosen Wali yang telah
vii
5. Bapak dan Ibu Dosen beserta Civitas Akademika STIE Perbanas Surabaya
Demikian skripsi ini dibuat, semoga dapat berguna bagi semua pihak pada
umumnya dan bagi para peneliti yang ingin meneliti objek yang sama pada
khususnya.
Februari 2011
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i
HALAMAN PERSETUJUAN SIAP UJI………………………………………… ii
HALAMAN LULUS UJIAN SKRIPSI………………………………………….. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………….... iv
HALAMAN MOTTO...........…………………........................……………..…..... v
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................vi
KATA PENGANTAR………………………………………………..…………. vii
DAFTAR ISI.…………………………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………....xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xiii
ABSTRAK/RINGKASAN………………………………………………………xiv
ix
3.3 Identifikasi Variabel ................................................................................... 37
3.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel........................................... 37
3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................................... 39
3.6 Data dan Metode Pengumpulan Data .......................................................... 40
3.6.1 Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 40
3.6.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 40
3.7 Taknik Analisis Data .................................................................................. 40
x
DAFTAR TABEL
Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Pemikiran 35
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
THE INFLUENCE OF OPERATING CASH FLOW ON STOCK
PRICE WITH EARNINGS PERSISTENCE AS
THE INTERVENING VARIABLE
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini dunia telah mengakui bahwa pasar modal merupakan sarana yang
handal untuk mobilisasi dana. Apabila dikelola secara profesional, suatu negara
yang hanya mengandalkan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB)
kepada investor untuk ikut serta dalam pemilikan dan pembagian laba (dividen)
keuangan perusahaan yang akan atau telah menjadi obyek investasinya. Kondisi
bersangkutan.
No. 1 ada dua tujuan dari laporan keuangan, yang pertama adalah memberikan
1
2
informasi yang bermanfaat bagi investor, investor potensial, kreditur, dan pemakai
tentang prospek arus kas untuk membantu investor dan kreditur dalam menilai
pengeluaran kas lebih sering digunakan oleh para analis keuangan, karena
Informasi tersebut dapat ditemukan dalam laporan arus kas yang menjadi integral
dari laporan keuangan perusahaan publik. Tujuan utama dari laporan arus kas
adalah untuk memberikan informasi tentang penerimaan kas dan pengeluaran kas
informasi tentang kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan tersebut atas dasar
kas. Manfaat laporan arus kas ini telah dibuktikan oleh beberapa peneliti, salah
dikatakan bahwa data arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks
ukuran, dan waktu keputusan pinjaman, (3) memprediksi peringkat (rating) kredit,
(4) menilai perusahaan, dan (5) memberikan informasi tambahan pada pasar
modal.
Data yang terdapat dalam laporan arus kas merupakan indikator keuangan
yang lebih baik dari akuntansi karena laporan arus kas relatif lebih mudah
diinterpretasikan dan relatif lebih sulit untuk dimanipulasi. Selain itu, laporan arus
3
kas merupakan informasi yang dapat memberikan sinyal untuk menilai prospek
masa depan perusahaan yang akan dibeli melalui kepemilikan saham (pembelian
saham).
dalam suatu entitas. Harga saham adalah nilai dari suatu saham yang terbentuk di
pasar surat berharga sebagai akibat dari penawaran dan permintaan yang ada.
Reaksi harga saham dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari
Penelitian mengenai arus kas terhadap harga saham antara lain dilakukan
oleh Changling Chen (2004), Ferry dan Erni (2005), San Susanto dan Erni (2006),
Kiagus Andi (2007), Nasir dan Ulfah (2008). Para peneliti tersebut berhasil
membuktikan adanya pengaruh arus kas terhadap harga saham, tetapi beberapa
peneliti lain seperti Ninna dan Suhairi (2006), dan Meythi (2006) tidak berhasil
Kormedi dan Lipe (1987) dalam Meythi (2006) menguji hubungan antara
inovasi earnings dan persistensi laba dengan return saham. Hasil penelitiannya
pengaruh inovasi earnings pasa ekspektasi manfaat masa yang akan datang yang
yang terdaftar dalam LQ 45 untuk periode penelitian tahun 2005 sampai 2008.
tinggi, yang akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap variabel persistensi
laba.
sebelumnya, peneliti bermaksud untuk menguji dan menentukan bukti empiris ada
pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai
variabel intervening.
2. Apakah ada pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan
adalah :
1. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham
2. Untuk mengetahui apakah arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham
1. Bagi Investor
2. Bagi Perusahaan
usahanya, dan dapat dijadikan salah satu pertimbangan dalam menarik calon
3. Bagi Penulis
Hasil ini akan menambah koleksi perpustakaan dan dapat menjadi acuan
lebih baik.
6
BAB I : PENDAHULUAN
BAB V : PENUTUP
peneliti selanjutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai
variabel intervening.
1. Mohammad Nasir dan Mariana Ulfah (2008), meneliti analisis pengaruh arus
kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel
informasi arus kas operasi terhadap harga saham periode berikutnya dengan
menggunakan koefisien regresi antara laba periode sekarang dan laba periode
LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada tahun 2000 sampai
kas operasi ke harga saham ditunjukkan dengan bahwa arus kas operasi
7
8
dengan 2008.
2. Kiagus Andi (2007), meneliti pengaruh interaksi laba dengan laporan arus kas
dengan arus kas pada aktivitas investasi dan pendanaan tidak menunjukkan
pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sementara itu interaksi laba
dengan laporan arus kas dari aktivitas operasi menunjukkan pengaruh yang
return saham. Variabel interaksi laba dengan arus kas operasi berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Dengan uji beda rata-rata, penelitian ini
bursa saham yang ditunjukkan dengan adanya reaksi pasar pada saat informasi
return.
menguji pengaruh arus kas terhadap harga saham, dengan arus kas sebagai
pada variabel dependen (harga saham). Perbedaan yang kedua terletak pada
yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada periode 2003 sampai 2005,
komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap expected
return saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti
empiris mengenai apakah informasi laporan arus kas, laba kotor dan size
perusahaan tekstil yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara arus kas
dari aktivitas investasi terhadap expected return saham. Hasil yang signifikan
juga ditunjukkan pada pengaruh laba kotor terhadap expected return saham.
terhadap expected return saham. Sedangkan arus kas dari aktivitas operasi
independen. Persamaan lain adalah metode yang digunakan pada penelitian ini
terbatas pada penggunakan arus kas dari aktivitas operasi sebagai variabel
1999 – 2004.
4. Meythi (2006), meneliti pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham
untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai pengaruh positif arus
kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel
yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999 sampai dengan tahun
regresi berganda yang diperluas dengan path analysis untuk melihat pengaruh
variabel intervening. Hubungan langsung dari arus kas operasi ke harga saham
ini tidak didukung oleh bukti empiris karena tidak signifikan. Sedangkan hasil
dari path analysis menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh arus kas operasi
dengan path analysis untuk melihat pengaruh persistensi laba sebagai variabel
di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1999 sampai 2002, sedangkan pada
5. San Susanto dan Erni Ekawati (2006), meneliti relevansi nilai informasi laba
dan aliran kas terhadap harga saham dalam kaitannya dengan siklus hidup
12
pengaruh informasi laba, aliran kas operasi, aliran kas investasi, aliran kas
pendanaan terhadap harga saham berbeda pada tahap siklus hidup perusahaan
pada tahap start-up dipengaruhi oleh aliran kas investasi dan aliran kas
pendanaan. Laba dan aliran kas operasi tidak berhubungan dengan harga
saham. Pada fase kedua, hasil pengujian menunjukkan bahwa harga saham
perusahaan pada tahap growth di pengaruhi oleh laba , aliran kas operasi dan
aliran kas pendanaan. Aliran kas investasi tidak berhubungan harga saham
perusahaan. Pada fase ketiga, hasil pengujian terhadap perusahaan pada tahap
mature menemukan bukti bahwa harga saham dipengaruhi oleh laba, aliran
kas operasi, aliran kas investasi dan aliran kas pendanaan. Aliran kas invetasi
berhubungan negatif dengan harga saham, sedangkan laba, aliran kas operasi,
aliran kas pendanaan berhubungan positif. Pada fase keempat, hasil pengujian
oleh aliran kas operasi dan aliran kas pendanaan. Laba dan aliran kas investasi
dalam menilai kinerja serta prospek masa depan perusahaan yang berada pada
di tahap decline, investor lebih menekan aliran kas operasi dan aliran kas
pendanaan.
dimana sampel perusahaan yang dipilih di dasarkan pada kriteria yang telah
sampel perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta pada tahun 1993
sampai 2003.
6. Ferry dan Erni Eka Wati (2005), meneliti mengenai pengaruh informasi laba,
total aliran kas, dan komponen aliran kas operasi, investasi, dan pendanaan
regresi sederhana secara cross section (data yang dikumpulkan pada suatu
periode tertentu dan pada perusahaan yang berbeda di saat yang sama) dengan
mengambil sampel berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba-
rugi dan laporan arus kas yang telah diaudit oleh KAP untuk tahun buku per
Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas
menguji pengaruh arus kas terhadap harga saham, dengan arus kas sebagai
2005 sampai dengan tahun 2008. Perbedaan yang kedua adalah metode
price under- and overreaction. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
quarterly earnings (SUE) ketika persistensi laba tinggi atau rendah, tujuan
yang kedua adalah untuk mengetahui apakah laba yang diharapkan tercermin
dalam harga saham yang lebih rendah atau lebih tinggi daripada harapan yang
ditentukan oleh persistensi laba ketika persistensi laba tinggi atau rendah,
tujuan yang ketiga adalah untuk mengetahui apakah sebuah strategi trading
dengan posisi long di saham perusahaan dengan SUE positif besar dan posisi
return yang lebih tinggi untuk perusahaan dengan persistensi laba relatif tinggi
dan untuk perusahaan dengan persistensi laba relatif rendah. Hasil dari
dan Nasdaq dengan periode penelitian antara tahun 1975 sampai 2001
terdaftar dalam LQ 45 dengan periode penelitian dari tahun 2005 sampai 2008
2.2.1 Saham
(Tandelilin, 2007:18)
Jenis-jenis saham :
1. Saham biasa
biasa mempunyai hak kepemilikan atas aset perusahaan. Oleh karena itu,
pemegang saham biasa mempunyai hak suara (voting right) untuk memilih
16
Saham biasa adalah bukti tanda kepemilikan atas suatu perusahaan. Dividen
yang diterima tidak tetap, tergantung pada RUPS. Pemilik saham biasa
mempunyai hak memilih (vote) dalam RUPS. Saham biasa merupakan jenis efek
yang paling sering digunakan oleh emiten untuk memperoleh dana dari
masyarakat dan juga merupakan jenis yang paling populer di pasar modal.
dilikuidasi
b. Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang
kepada masyarakat.
2. Saham Preferen
Saham preferen (Preferen Stock) adalah saham yang akan menerima dividen
dalam jumlah yang tetap. Biasanya pemiliknya tidak mempunyai hak dalam
karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi
b. Hak klaim terlebih dahulu jika dibandingkan dengan saham biasa dan
Harga saham adalah nilai dari suatu saham yang terbentuk di pasar surat
berharga sebagai akibat dari penawaran dan permintaan yang ada. Menurut
Weston dan Brigham (2001), harga saham didefinisikan sebagai: ”The price at
which stock sells in the market.” Sedangkan, harga pasar saham adalah nilai pasar
sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli
saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing price di bursa
pada hari yang bersangkutan. Jadi harga penutupan atau closing price merupakan
harga saham terakhir kali pada saat berpindah tangan di akhir perdagangan.
bergerak secara acak berarti bahwa fluktuasi harga saham tergantung pada
informasi baru yang akan diterima, tetapi informasi tersebut tidak diketahui kapan
akan diterimanya sehingga informasi baru dan harga saham itu disebut
unpredictable, istilah random walk merupakan istilah yang pertama kali muncul
Caranya adalah dengan mulai mencari di tempat pertama kali orang mabuk itu
18
ditempatkan sebab orang tersebut akan berjalan dengan arah yang tidak tertebak
dan acak.
keseluruhan pasar yang telah terjadi tidak dapat digunakan untuk memprediksi
gerakan di masa akan datang. Perubahan harga saham tidak tergantung satu sama
lain dan mempunyai distribusi probabilitas yang sama. Dengan kata lain, teori ini
menyatakan bahwa harga saham bergerak ke arah yang acak dan tidak dapat
melebihi return pasar tanpa menanggung risiko lebih. Hal ini juga memberikan
arti bahwa selisih antara harga pada periode tertentu dengan harga pada periode
yang lainnya bersifat acak. Selisih tersebut merupakan price return saham, yang
nol. Artinya volatilitas saham tidak akan mempunyai trend yang signifikan dalam
tersebut pada saat ini (current market price). Sedangkan nilai intrinsik (NI)
menunjukkan present value arus kas yang diharapkan dari suatu saham. Pedoman
a. Bila nilai intrinsik (NI) lebih besar dari harga pasar saat ini, maka saham
b. Bila nilai intrinsik (NI) lebih kecil dari harga pasar saat ini, maka saham
dijual.
c. Bila nilai intrinsik (NI) sama dengan harga pasar saat ini, maka saham
datang ke pasar saham. Biasanya mereka akan memakai jasa para broker
atau pialang saham. Investor dapat memilih saham mana yang akan dibeli
saham. Investor tersebut dapat menetapkan pada harga berapa saham yang
mereka miliki akan dilepas ke pasaran. Biasanya harga yang tinggi akan
menciptakan suatu titik temu yang biasa disebut sebagai titik ekuilibrium
saham yang pada awalnya telah ditawarkan oleh pihak seller. Saat terjadi
20
pertemuan harga yang ditawarkan oleh seller dan harga yang diminta oleh
menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba per
2. Tingkat Bunga
apabila suku bunga naik maka investor akan menjual sahamnya untuk
ditukarkan dengan obligasi. Hal ini akan menurunkan harga saham. Hal
b) Mempengaruhi laba perusahaan, hal ini terjadi karena bunga adalah biaya,
semakin tinggi suku bunga maka semakin rendah laba perusahaan. Suku
dibagikan dalam bentuk dividen dan sebagian lagi disisihkan sebagai laba
ditahan. Sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham, maka
dividen yang besar adalah yang diinginkan oleh investor sehingga harga
saham naik.
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang disebut siklus
akuntansi. Laporan keuangan menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan
dalam menghasilkan pendapatan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Menurut Sofyan Syafri H (2007:138), tujuan laporan untuk lembaga yang mencari
laba adalah:
investor atau calon investor dan kreditor dan pemakai lainnya, untuk
menilai jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas (yang belum pasti)
kekayaan itu.
melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan
selama satu periode. Laporan ini menyediakan informasi yang berguna mengenai
membayar dividen.
Laporan arus kas adalah salah satu laporan keuangan dasar yang berguna
bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dalam merencanakan
aktivitas investasi serta pendanaan di masa depan. Laporan arus kas juga berguna
bagi investor, kreditor, dan pihak-pihak lainnya dalam menilai potensi laba
perusahaan. Selain itu, laporan arus kas juga menyediakan dasar untuk menilai
Laporan arus kas melaporkan arus kas melalui tiga jenis aktivitas, yaitu:
1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operating activities) adalah
b. Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan
dijual
2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flow from investing activities)
adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi dalam aktiva
tidak lancar.
lain
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan (cash flow from financing activities)
adalah arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan utang
perusahaan. Aktivitas ini meliputi perolehan sumber daya dari pemilik dan
25
Informasi untuk membuat laporan arus kas umumnya berasal dari neraca
operasi
berjalan
4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
Tabel 2.1
Format Dasar Laporan Arus Kas
ketepatan pengukuran pendapatan dan biaya. Konsep dasar dan penyajian laporan
keuangan (IAI, 2009) mengartikan laba adalah kenaikan manfaat selama suatu
sebagai perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul dari transaksi
tertentu. Laba akuntansi memiliki lima karekteristik menurut Anis Chairiri dan
pendapatan.
histories
pendapatan tersebut.
keputusan ekonomi
direalisasi dalam suatu periode karena prisip biaya historis dan prinsip
realisasi
3. Laba akuntansi yang didasarkan pada prinsip realisasi, biaya historis dan
relevan.
Laba kotor adalah selisih dari pendapatan dikurangi dengan harga pokok
penjualan. Harga pokok penjualan menurut Al. Haryono Jusup (2001:342) adalah
persediaan awal ditambah dengan harga pokok barang yang dibeli dikurangi
dengan persediaan akhir. Pada umumnya laba kotor dapat dicari dengan formula
sebagai berikut :
Penjualan Xxx
Laba operasi adalah selisih dari laba kotor dikurangi dengan biaya-biaya
sehari-hari perusahaan (Winwin dan Ilham, 2006:143). Format dasar dari laba
selisih antara total pendapatan dikurangi dengan total biaya, dengan kata lain laba
bersih adalah selisih laba operasional dikurangi dengan biaya bunga dan pajak
penghasilan (PPh). Dengan demikian laba bersih adalah laba yang akan dibagikan
sebagian dalam bentuk dividen dan sisanya merupakan laba ditahan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Pada umumnya format laba bersih adalah sebagai
berikut :
saat ini sampai masa mendatang. Persistensi laba sering digunakan sebagai
karakteristik kualitatif relevansi yaitu predictive value (Jonas dan Blanchet, 2000).
Penman (2001) menyatakan bahwa persistensi laba adalah laba akuntansi yang
Indeks liquid 45 atau sering disebut LQ 45 ini terdiri dari 45 saham yang
dipilih setelah melalui beberapa kriteria sehingga indeks ini terdiri dari saham-
1) Masuk dalam top 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-
2) Masuk dalam rangking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar (rata-rata
yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45. Penggantian saham akan dilakukan
setiap 6 bulan sekali, yaitu pada setiap awal bulan februari dan agustus apabila
ada saham yang tidak memnuhi kriteria, saham tersebut akan dikeluarkan dari
arus kas dalam memprediksi earnings dan arus kas masa depan, menemukan
bukti dalam jangka pendek (1 sampai 2 tahun ke depan), arus kas menyediakan
informasi yang lebih baik daripada earnings dalam menaksir arus kas
mendatang, sementara untuk jangka panjang (4-8 tahun), arus kas dan earnings
sama baiknya untuk memprediksi. Hasil ini tidak konsisten dengan asersi
informasi untuk menaksir arus kas mendatang, tetapi kinerjanya tidak lebih
hubungan laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas masa
public selama enam periode mulai tahun 1989-1994. Data penelitian yang
32
digunakan adalah data sekunder dari Bapepam, dengan sampel laporan yang
diambil secara purposive random sampling sebesar 288 laporan keuangan dari
hipotesis dilakukan dengan menguji variabel tanpa faktor deflator, dan menguji
sebaliknya yaitu laba merupakan prediktor yang lebih baik dari pada arus kas
sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Livnat dan
unexpected cash flow dan cash outflow dari aktivitas operasi dalam periode
tertentu akan mempengaruhi harga saham melalui pengaruhnya pada arus kas.
tetapi menurut Meythi (2006) yang menguji apakah data arus kas mempunyai
bahwa hasil penelitian mereka tidak berhasil menolak hipotesis nol, yang
berarti bahwa data arus kas tidak mempunyai kandungan informasi dalam
Laba
Kormedi dan Lipe (1987) dalam Mohammad Nasir dan Mariana Ulfah
(2008) menguji hubungan antara inovasi earnings dan persistensi laba dengan
ekspektasi manfaat masa datang yang didapat oleh pemegang saham. Jadi
Triyono dan Hartono [2000] menguji kandungan laba dan informasi arus
kas yang dikelompokkan dalam arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan, dan
keuangannya untuk tahun 1995 dan 1996. Perusahaan yang dijadikan sampel
saham. Teknik pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
model linier dengan pendekatan levels dan return untuk mengetahui kandungan
informasi arus kas, komponen arus kas dan laba akuntansi terhadap harga atau
total arus kas tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan harga saham,
tetapi pemisahan arus ke dalam komponen arus kas operasi, arus kas
34
model return, perubahan arus kas total, perubahan komponen arus kas, dan
return saham.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi
terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel intervening. Dalam
kerangka penelitian dapat dijelaskan bahwa arus kas operasi dapat berpengaruh
langsung terhadap harga saham, tetapi dapat juga berpengaruh tidak langsung
terhadap harga saham yaitu dengan melalui variabel persistensi laba lebih dahulu
jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier
Kerangka penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah seperti
gambar berikut :
35
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Persistensi
Laba
H2 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham dengan persistensi laba
METODE PENELITIAN
obyektif, dan akurat untuk menjelaskan laporan keuangan masa yang akan
datang.
dokumen arsip, buku, jurnal, atau catatan-catatan lain yang berasal dari
internal perusahaan itu sendiri maupun data eksternal yaitu publikasi data
yang diperoleh dari pihak lain. Penelitian ini juga merupakan penelitian yang
36
37
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder melalui metode dokumentasi.
Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya sebatas pada laporan arus kas
operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel intervening
pada perusahaan yang terdaftar dalam LQ 45 di BEI pada tahun 2005 sampai
2008.
berikut:
HS = Harga saham
PL = Persistensi laba
memudahkan dalam menganalisis data, maka berikut ini akan dijelaskan definisi
1. Harga saham
Harga saham yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham
Weston dan Brigham (2001), harga penutupan atau closing price merupakan
harga saham terakhir kali pada saat berpindah tangan di akhir perdagangan.
Harga suatu saham pada hakikatnya ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
yang akan datang. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah
keuangan, yang ditransformasikan ke dalam angka t: -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2,
3, 4, 5. Penelitian periode jendela (event windows) lima hari sebelum dan lima
hari sesudah publikasi laporan keuangan (Dwi Susilo dkk, 2004). Kemudian
harga saham harian ini akan dirata-rata untuk menentukan besarnya harga
saham lima hari sebelum dan lima hari sesudah publikasi laporan keuangan.
Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi terutama
pendanaan. Metode arus kas operasi yang digunakan adalah arus kas operasi
3. Persistensi laba
perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai
regresi dari hasil regresi antara laba periode sekarang dengan periode yang
akan datang sebagai proksi persistensi laba karena sesuai dengan kondisi
b adalah koefisien regresi sebagai proksi dari persistensi laba. Laba yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laba operasi. Laba operasi memiliki
tingkat persistensi yang tinggi kerena merupakan pendapatan yang berasal dari
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria yang digunakan adalah
sebagai berikut :
40
turut di Bursa Efek Indonesia, yaitu setiap 6 bulan sekali dan kemudian
Ditinjau dari sifatnya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data kuantitatif. Sedangkan dilihat dari cara memperolehnya sumber data yang
dipergunakan merupakan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk
jadi, tetapi dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk
dokumen yang ada pada perusahaan, yang meliputi laporan keuangan perusahaan
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
41
laba-rugi dan laporan arus kas perusahaan sampel pada tahun 2005-2008
variabel baik variabel bebas (arus kas operasi), variabel tergantung (harga
saham).
Perhitungan variabel persistensi laba diperoleh dari koefisien hasil uji regresi
linier laba periode sekarang dengan laba periode yang akan datang untuk
masing-masing perusahaan sampel per tahun. Laba yang digunakan dalam uji
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
(Imam Ghozali, 2006:110). Model regresi yang baik memiliki distribusi data
distribusi dari variabel yang kita amati adalah kontinyu seperti yang
pengujiannya:
Pengambilan keputusan :
a) Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yang berarti data residual
b) Jika nilai probabilitas ≥ 0,05 maka H0 diterima, yang berarti data residual
berdistribusi normal
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan
data distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat
6. Merumuskan Hipotesis
a. Perumusan Hipotesis
Persamaan analisis regresi linier hipotesis yang pertama (H1) untuk menguji
perngaruh arus kas operasi terhadap harga saham adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1
Analisis Jalur Model
PL
p2 p3
AKO HS
p1
Nilai koefisien Standardized beta p2 x p3 > p1, dengan catatan nilai koefisien
regresi linier berganda dengan path analysis untuk menguji hipotesis ke dua
(H2) pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba
Keterangan :
HS : Harga Saham
44
en : Kesalahan Residu
b. Uji Hipotesis
2) Uji F
Ghozali, 2006: 127). Uji F dilakukan hanya untuk menguji suatu model
berikut :
45
tidak bebas.
F hitung = R2 / k .
(1-R2) / n – k – 1
Dimana :
R2 : koefisien determinan
n : jumlah data
Gambar 3.2
Kurva Normal Uji F
Daerah penolakan H0
Daerah
Penerimaan H0
Ftab
tidak fit.
b. Jika F hitung > F tabel atau probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak, yang
3) Uji – t
t hitung = b1 .
sb1
keterangan :
b1 : koefisien regresi
grafik
Gambar 3.3
Kurva Normal Uji t
sebagai berikut :
48
Jika signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, dan jika sigifikansi < 0,05
maka H0 ditolak.
determinasi (R2) dan signifikansi dari kedua model diatas, jika nilai R2 lebih
tinggi dan signifikan. Hal ini menunjukkan adanya prediktor yang lebih baik
teori terdahulu sehingga didapat suatu kesimpulan akhir dari penelitian yang
dilakukan.
BAB IV
Bursa Efek Indonesia sebagai populasi untuk dijadikan obek penelitian. Periode
pengamatan yang digunakan penelitian ini yaitu tahun 2005 sampai 2008.
sebagai berikut :
turut di Bursa Efek Indonesia, yaitu setiap 6 bulan sekali selama tahun 2005-
2008.
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel
49
50
kemudian diolah sebagai penelitian. Setelah data periode tahun 2005 sampai 2008
Berikut ini adalah nama-nama peusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian
ini :
Tabel 4.2
Daftar Perusahaan Sampel
Dalam penelitian ini data yang diambil dari tiap-tiap perusahaan sampel
adalah data harga saham penutupan lima hari sebelum dan lima hari sesudah
tanggal publikasi laporan keuangan perusahaan, arus kas operasi, jumlah lembar
penelitian, dimana variabel penelitian yang digunakan adalah harga saham, arus
kas operasi dan persistensi laba. Hasil pengolahan data secara deskriptif
1. Harga Saham
yang diambil dari surat kabar Bisnis Indonesia, dimana data yang diambil adalah
harga saham harian pada periode lima hari sebelum dan lima hari sesudah tanggal
tersebut diambil nilai rata-ratanya. Tujuan diambilnya lima hari sebelum dan lima
hari sesudah penerbitan laporan keuangan adalah untuk melihat reaksi pasar
52
Tabel 4.3
Tanggal Publikasi Laporan Keuangan
Hasil perhitungan harga saham penutupan pada periode lima hari sebelum
dan lima hari sesudah tanggal publikasi laporan keuangan yang telah diambil nilai
tertinggi untuk seluruh perusahaan terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 7131,19,
dengan harga saham tertinggi adalah PT Astra Agro Lestari Tbk sebesar
31081,82.
53
Tabel 4.4
HARGA SAHAM
Nama Perusahaan
2005 2006 2007 2008 Rata-rata
PT Astra Agro Lestari Tbk 6050.00 24327.27 31081.82 12400.00 18464.773
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 691.82 1070.91 1802.27 315.45 970.114
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 4313.64 10131.82 4050.00 1103.64 4899.773
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 831.82 1658.18 2331.82 912.73 1433.636
PT Astra International Tbk 10868.18 14218.18 27522.73 11063.64 15918.182
PT United Tractors Tbk 4115.91 7022.73 13359.09 6604.55 7775.568
PT Indosat Tbk 5309.09 5863.64 7209.09 5777.27 6039.773
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 7063.64 9577.27 8381.82 7486.36 8127.273
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 4640.91 5822.73 7059.09 2493.18 5003.977
PT CIMB Niaga Tbk 417.73 850.91 760.91 420.00 612.386
PT Bank International Indonesia Tbk 154.09 207.64 331.82 330.91 256.114
PT Bakrie and Brothers Tbk 166.82 194.73 512.73 50.00 231.068
PT Kalbe Farma Tbk 1368.18 1206.36 972.73 625.45 1043.182
PT Holcim Tbk 640.00 665.45 1459.09 541.82 826.591
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 115.91 217.64 132.82 72.45 134.705
Sum 46747.73 83035.45 106967.82 50197.45 71737.114
Mean 3116.52 5535.70 7131.19 3346.50 4782.474
Min 115.91 194.73 132.82 50.00 134.705
Max 10868.18 24327.27 31081.82 12400.00 18464.773
Sumber: Bisnis Indonesia 2006-2009, data diolah, Lampiran 2
54
Sedangkan rata-rata harga saham terendah terjadi pada tahun 2005 sebesar
Jababeka Tbk sebesar 115,91. Pada tahun 2008 rata-rata jumlah saham mengalami
penurunan yang sangat drastis sebesar 3346,50 dengan selisih dari tahun 2007
sebesar 3784,69, hal ini disebabkan oleh terjadinya krisis keuangan global yang
PT Astra Agro Lestari Tbk yaitu sebesar 12400 dengan selisih sebesar 18681,82
sahamnya dengan baik dan tidak mengalami penurunan yang begitu drastis adalah
PT Bank International Indonesia Tbk yaitu sebesar 330,91 dengan selisih sebesar
2008, rata-rata harga saham tertinggi diperoleh PT Astra Agro Lestari Tbk yaitu
Kawasan Industri Jababeka Tbk yaitu sebesar 134,705. Dari ke lima belas
perusahaan tersebut yang memiliki harga saham diatas rata-rata 4782,474 terdapat
Agro Lestari Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Astra International Tbk,
Bank Danamon Indonesia Tbk, dan sisanya terdapat 8 perusahaan yang memiliki
Arus kas operasi adalah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi
perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
pendanaan. Oleh para investor, arus kas operasi dapat dijadikan indikator yang
luar.
Arus kas operasi yang positif akan menimbulkan reaksi yang juga positif
dari pasar, karena dengan arus kas operasi yang meningkat, investor menilai
bahwa aktivitas operasi perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup untuk
mulai periode 2005 sampai 2008 rata-rata arus kas operasi tertinggi terjadi pada
tahun 2008 yaitu sebesar 591.735, sedangkan rata-rata arus kas operasi terendah
terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 352.601. Rata-rata arus kas operasi tertinggi
yaitu sebesar 2053.755. Sedangkan, rata-rata arus kas operasi terendah untuk
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Arus Kas Operasi
Perusahaan yang memiliki arus kas operasi meningkat dari tahun 2005
Tbk, PT Kalbe Farma Tbk. Hal ini berarti perusahaan tersebut mampu
perusahaan yang memiliki arus kas operasi paling buruk adalah PT CIMB Niaga
Tbk karena dari tahun 2006 sampai 2008 adalah PT CIMB Niaga memilki arus
kas yang negatif. Dari ke lima belas perusahaan tersebut yang memiliki arus kas
57
operasi diatas rata-rata 504,835 terdapat 6 perusahaan yaitu sekitar 40% dari 15
PT United Tractors Tbk, PT Indosat Tbk, dan sisanya terdapat 9 perusahaan yang
3. Persistensi Laba
periode sekarang sampai periode yang akan datang. Laba yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laba operasi. Dari tabel 4.6 menunjukkan bahwa persistensi
laba dari seluruh perusahaan sampel pada periode tahun 2005 sampai 2008
cenderung mengalami fluktuasi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil koefisien dari uji
regresi antara laba operasi periode sekarang dengan laba operasi periode yang
akan datang yang bisa dilihat di lampiran 4. Dari tabel dibawah menunjukkan
bahwa dari keseluruhan perusahaan sampel mulai periode 2005 sampai 2008 rata-
rata persistensi laba terendah terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 0,630. Hal ini
laba yang baik karena semakin kecil koefisien maka laba dianggap semakin
dengan baik (Sloan, 1996). Sedangkan rata-rata persistensi laba tertinggi terjadi
pada tahun 2007 dan 2008 yaitu sebesar 0,916. Sedangkan untuk masing-masing
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Persistensi Laba
PERSISTENSI LABA
Nama Perusahaan Rata-
2005 2006 2007 2008 rata
PT Astra Agro Lestari Tbk 0.966 0.898 1.511 1.162 1.134
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 0.757 0.974 1.451 1.555 1.184
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 0.782 1.523 2.939 0.272 1.379
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 0.467 0.042 0.116 1.716 0.585
PT Astra International Tbk 1.286 0.704 0.78 1.238 1.002
PT United Tractors Tbk 0.583 0.345 0.915 1.705 0.887
PT Indosat Tbk 1.102 0.896 1.049 1.029 1.019
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 1.186 1.201 1.182 0.896 1.116
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 0.124 0.148 0.256 0.356 0.221
PT CIMB Niaga Tbk 0.374 0.442 0.577 0.201 0.399
PT Bank International Indonesia Tbk -0.033 -0.018 0.166 0.045 0.040
PT Bakrie and Brothers Tbk 0.016 1.237 1.336 1.377 0.992
PT Kalbe Farma Tbk 1.349 0.998 0.954 0.904 1.051
PT Holcim Tbk 0.430 0.179 0.538 1.451 0.650
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 0.105 -0.124 -0.023 -0.161 -0.051
Sum 9.494 9.445 13.747 13.746 11.608
Mean 0.633 0.630 0.916 0.916 0.774
Min -0.033 -0.124 -0.023 -0.161 -0.051
Max 1.349 1.523 2.939 1.716 1.379
Sumber: idx.co.id dan ICMD 1996-2004, data diolah, Lampiran 5
memiliki persistensi laba yang paling buruk adalah PT Aneka Tambang Tbk yaitu
lima belas perusahaan tersebut yang memiliki persistensi laba dibawah rata-rata
tahun.
penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda dengan dengan path
analysis untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan
penelitian ini mulai periode 2005 sampai 2008 total berjumlah 60 data.
Sebelum melakukan analisis data dengan uji regresi linier berganda, dilakukan uji
normalitas data terhadap data penelitian. Uji normalitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah untuk menguji, mengetahui, dan memastikan bahwa data
berdistribusi normal.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
Test. Apabila nilai probabilitas signifikan < 0.05 maka data residual berdistribusi
tidak normal. Apabila data residual berdistribusi tidak normal, maka langkah yang
dilakukan adalah dengan membuang data outlier (data yang menyimpang jauh
dari distribusi normal yang terbentuk) yaitu dengan mencari nilai standardize
untuk masing-masing variabel yang diuji. Jika sampel kurang dari 80 maka
penelitian ini ditemukan adanya 6 data outlier. Berikut disajikan tabel yang
merupakan output dari uji normalitas setelah data outlier tersebut dibuang.
Tampak pada Tabel 4.7 dibawah bahwa besarnya nilai One – Sample
besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Model Penelitian
One-Sampl e Kolmogorov-Smi rnov Test
Uns tandardiz
ed Residual
N 54
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Dev iation 3660.734130
Mos t Extreme Absolut e .168
Dif f erences Positiv e .168
Negativ e -. 145
Kolmogorov -Smirnov Z 1. 234
Asy mp. Sig. (2-t ailed) .095
a. Tes t dis tribution is Normal.
b. Calculated f rom data.
Hipotesis penelitian pertama (H1) untuk menguji perngaruh arus kas operasi
H0.2 : Arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap harga saham dengan
a. Koefisien Determinasi
Tabel 4.8
Koefisien Determinasi
Uji Hipotesis Persamaan Pertama
Model Summary
Hasil uji R tabel 4.8 adalah 37,1% artinya hubungan variabel independen
memiliki korelasi yang cukup kuat (>25% - 50%). Nilai R Square sebesar
13,8% artinya variabel arus kas operasi dapat berpengaruh terhadap harga
saham sebesar 13,8% dan sisanya 86,2% dipengaruhi oleh variabel lain
ataupun model lain diluar variabel bebas yang diteliti. Tampilan output SPSS
pada tabel 4.8 menginformasikan besarnya adjusted R2 sebesar 12,1%. Hal ini
berarti 12,1% variasi harga saham yang dapat dijelaskan oleh variabel
3805,8448. Semakin kecil nilai SEE, maka semakin tepat model regresi dalam
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi
Uji Hipotesis Persamaan Kedua
Model Summary
Hasil uji R tabel 4.9 adalah 46,5% artinya hubungan variabel independen
memiliki korelasi yang cukup kuat (>25% - 50%). Nilai R Square sebesar
21,6% artinya variabel arus kas operasi dapat berpengaruh terhadap persistensi
laba sebesar 21,6% dan sisanya 78,4% dipengaruhi oleh variabel lain ataupun
model lain diluar variabel bebas yang diteliti. Tampilan output SPSS pada
berarti 20,1% variasi persistensi laba yang dapat dijelaskan oleh variabel
0,4904. Semakin kecil nilai SEE, maka semakin tepat model regresi dalam
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
Uji Hipotesis Persamaan Ketiga
Model Summary
Hasil uji R tabel 4.10 adalah 43,2% artinya hubungan variabel independen
memiliki korelasi yang cukup kuat (>25% - 50%). Nilai R Square sebesar
18,7% artinya variabel arus kas operasi dan persistensi laba dapat berpengaruh
terhadap harga saham sebesar 18,7% dan sisanya 81,3% dipengaruhi oleh
variabel lain ataupun model lain diluar variabel bebas yang diteliti. Tampilan
15,5%. Hal ini berarti 15,5% variasi harga saham yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen arus kas operasi dan persistensi laba. Standard Error of
Estimate (SEE) sebesar 3731,823. Semakin kecil nilai SEE, maka semakin
tepat model regresi dalam memprediksi variabel dependen, yaitu harga saham.
Uji F dilakukan hanya untuk menguji suatu model penelitian. Apabila nilai
merupakan model yang baik (Model Fit) dan dapat memprediksi variabel
Berdasarkan tabel 4.11, yang menguji pengaruh arus kas operasi terhadap
harga saham dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 8,305 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu sebesar 0,006. Hal ini berarti model
Tabel 4.11
Hasil Uji F
Uji Hipotesis Persamaan Pertama
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1. 20E+08 1 120298993.1 8. 305 .006a
Res idual 7. 53E+08 52 14484454.66
Tot al 8. 73E+08 53
a. Predic tors : (Const ant ), AKO
b. Dependent Variable: HS
nilai F hitung sebesar 14,358 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05
yaitu sebesar 0,000. Hal ini berarti model penelitian yang digunakan
Tabel 4.12
Hasil Uji F
Uji Hipotesis Persamaan Kedua
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 3. 454 1 3. 454 14. 358 .000a
Res idual 12. 510 52 .241
Tot al 15. 964 53
a. Predic tors : (Const ant ), AKO
b. Dependent Variable: PL
nilai F hitung sebesar 5,861 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05 yaitu
66
sebesar 0,005. Hal ini berarti model penelitian yang digunakan merupakan
Tabel 4.13
Hasil Uji F
Uji Hipotesis Persamaan Ketiga
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1. 63E+08 2 81619497.03 5. 861 .005a
Res idual 7. 10E+08 51 13926502.78
Tot al 8. 73E+08 53
a. Predic tors : (Const ant ), PL, AKO
b. Dependent Variable: HS
variabel independen yaitu arus kas operasi (AKO) signifikan < 0,05 yaitu
sebesar 0,006 dengan koefisien regresi sebesar 2,366. Dengan demikian setiap
peningkatan pada harga saham sebesar 2,366 poin. Hal ini berarti bahwa arus
Tabel 4.14
Hasil Uji t
Uji Hipotesis Persamaan Pertama
Coeffici entsa
Tampak pada tabel 4.15 bahwa variabel indenpenden arus kas operasi
signifikan < 0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai koefisien Standardize Beta 0,465
Tabel 4.15
Hasil Uji t
Uji Hipotesis Persamaan Kedua
Coeffici entsa
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel independen yaitu arus kas operasi
(AKO) signifikan < 0,05 yaitu sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa arus kas
negatif dan tidak signifikan yaitu sebesar 0,085. Nilai koefisien Standardize
68
Beta 0,488 merupakan nilai path atau jalur p1, sedangkan Nilai koefisien
Tabel 4.16
Hasil Uji t
Uji Hipotesis Persamaan Ketiga
Coeffici entsa
laba dikatakan sebagai variabel intervening jika p2 x p3 > p1. Maka variabel
persistensi laba bukan merupakan variabel intervening karena -0,11625 < 0,488.
Besarnya pengaruh langsung arus kas operasi ke harga saham adalah 0,488,
sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung arus kas operasi ke harga saham
adalah 0,488 + (0,465 x -0,250) = 0.372. Hasil analisis jalur model dan
pada gambar 4.1. Pada gambar tersebut dijelaskan bahwa arus kas operasi (AKO)
berpengaruh signifikan pada persistensi laba (PL) dan harga saham (HS) yang
Gambar 4.1
Hasil Analisis Jalur Model
PL
0,465 (Sig) -0,250 (Tidak Sig)
AKO HS
0,488 (Sig)
Oleh karena Persistensi laba (PL) tidak berpengaruh signifikan pada harga
saham (HS), maka persistensi laba bukan sebagai variabel intervening. Hal ini
berarti bahwa H2 ditolak atau H0.2 diterima bahwa arus kas operasi tidak
intervening.
4.3 Pembahasan
terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel intervening pada
penting yang akan dibahas sesuai dengan rumusan masalah serta hipotesis
pengujian yang telah dibangun berdasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu
Arus kas operasi yang positif akan menunjukkan reaksi yang positif
terhadap pasar karena dengan arus kas operasi yang meningkat, investor menilai
70
bahwa aktivitas operasi perusahaan mampu menghasilkan kas yang cukup untuk
para pemegang saham sehingga hal ini setidaknya akan menimbulkan reaksi
hasil bahwa arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham. Hasil ini juga
diperkuat dengan data diskriptif yang menunjukkan pada tahun 2005 sampai 2008
rata-rata harga saham pertahun meningkat searah dengan meningkatnya arus kas
operasi. Hal ini dapat membuktikan bahwa untuk memprediksi harga saham suatu
perusahaan dapat dilihat dari arus kas operasi perusahaan tersebut yang
bersangkutan.
Hasil ini sejalan dengan penemuan San Susanto dan Erni Ekawati (2006),
dan Kiagus Andi (2007), yang menyatakan bahwa arus kas operasi berpengaruh
positif terhadap harga saham. Hal ini membuktikan bahwa pasar akan
menunjukkan reaksi pada saat publikasi laporan arus kas operasi. Hal ini
sehingga harga saham akan mengalami perubahan dengan adanya informasi arus
kas operasi.
71
Arus kas operasi yang positif selain dapat memberikan reaksi terhadap
harga saham, arus kas operasi juga dinilai dapat memberikan cerminan bahwa
dengan arus kas operasi yang baik maka dapat dikatakan bahwa kinerja
perusahaan juga baik, jika kinerja perusahaan baik, maka seharusnya perusahaan
perusahaan dapat mempertahankan labanya dengan baik maka akan ada lebih
banyak investor yang tertarik sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan harga
berpengaruh positif terhadap harga saham. Arus kas operasi berpengaruh positif
terhadap persistensi laba. Persistensi laba tidak berpengaruh positif terhadap harga
saham. Arus kas operasi berpengaruh positif terhadap persistensi laba yang
persistensi laba tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham,
terdapat beberapa kemungkinan untuk menjelaskan hal tersebut. Pertama, hal ini
digunakan untuk menentukan harga saham. Kedua, pasar dalam hal ini investor
yang berlebihan, sehingga besarnya reaksi harga saham perusahaan pada earnings
masa datang yang didapat oleh pemegang saham. Keempat, data deskriptif juga
menunjukkan bahwa persistensi laba pada tahun 2005 sampai 2008 tidak
menunjukkan pergerakan yang searah dengan harga saham, dimana pada tahun
2005 sampai 2007 harga saham cenderung naik, tetapi persistensi laba cenderung
menunjukkan hasil yang buruk. Hal ini menunjukkan bahwa untuk memprediksi
harga saham suatu perusahaan tidak dapat dilihat dari persistensi laba perusahaan
yang bersangkutan.
pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai
variabel intervening.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh arus kas operasi terhadap
pengamatan dalam penelitian ini adalah selama 4 tahun mulai dari tahun 2005
sampai dengan tahun 2008. Peneliti menggunakan data sekunder yang diperoleh
dari website BEI yaitu Idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory (ICMD),
dan surat kabar Bisnis Indonesia. Sampel penelitian diambil secara purposive
dalam penelitian ini menjadi 54 perusahaan LQ 45, yang terdiri dari 10 jenis
industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari jumlah sampel awal sebanyak
60 perusahaan.
Pengujian pada penelitian ini menggunakan uji regresi linier untuk hipotesis
pertama, dan uji regresi linier berganda dengan path analysis untuk hipotesis
kedua. Melihat dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diungkapkan
sebelumnya pada bab IV, maka yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini
antara lain :
73
74
1. Hasil pengujian arus kas operasi terhadap harga saham pada perusahaan LQ
45 yang terdaftar di BEI selama 2005 sampai 2008 membuktikan bahwa arus
2. Hasil pengujian arus kas operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba
selama 2005 sampai 2008 membuktikan bahwa arus kas operasi berpengaruh
intervening.
hasil penelitian. Hasil yang lebih baik bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk
45.
perusahaan.
3. Jumlah tahun periode pengamatan yang hanya empat tahun. Ini menyebabkan
jumlah sampel penelitian hanya empat kali lipat dari perusahaan sampel yaitu
60.
6.3 Saran
diambil dan keterbatasan penelitian, maka saran yang dapat diajukan oleh peneliti
San Susanto dan Erni Ekawati. 2006. Relevansi Nilai Informasi Laba dan Aliran
Kas Terhadap Harga Saham dalam Kaitannya dengan Siklus Hidup Perusahaan.
Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang.
Sloan, R.G. 1996. Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals and
Cash Flows about Future Earnings? The Accounting Review 71. pp. 289-
315.
Sofyan Syafri, Harahap. 2007. Teori Akuntansi. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi
Pertama. BPFE: Yogyakarta.
Triyono & Jogianto, H. 2000, “Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga Saham”, Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 1, Hal. 54-68.
Warren, Carl S., et al. 2006. Pengantar Akuntansi. Edisi 21. Salemba Empat :
Jakarta.
Weston and Brigham. 2001. Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham.
http://www.idonbiu.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
harga.html. Diakses 3 April 2010.
Winwin, Yadiati,. dan Ilham, W. 2006. Pengantar Akuntansi. Kencana: Jakarta.
www.idx.co.id
Lampiran 1
2005
KODE t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Rata-rata
AALI 5900 6200 6300 6150 6150 5800 5850 5900 6000 6150 6150 6050
UNSP 650 660 650 680 720 730 730 690 700 700 700 691.82
ANTM 4300 4250 4250 4350 4300 4325 4300 4350 4325 4325 4375 4313.64
INDF 840 850 840 830 830 840 840 840 810 820 810 831.82
ASII 10000 10150 10550 11000 11400 11300 10800 10800 11200 10900 11450 10868.18
UNTR 4000 4100 4075 4025 4175 4225 4250 4250 4100 4100 3975 4115.91
ISAT 5450 5450 5500 5500 5500 5400 5150 5000 5000 5150 5300 5309.09
TLKM 7200 7500 7650 7250 7050 6750 7050 6950 6750 6750 6800 7063.64
BDMN 4575 4650 4650 4750 4725 4625 4650 4650 4550 4625 4600 4640.91
BNGA 410 410 420 425 425 420 415 420 415 415 420 417.73
BNII 155 155 155 155 155 155 155 155 155 150 150 154.09
BNBR 170 175 170 165 160 160 165 165 170 170 165 166.82
KLBF 1330 1380 1380 1380 1400 1400 1370 1360 1340 1350 1360 1368.18
SMCB 650 640 650 650 620 620 630 640 620 650 670 640
KIJA 115 120 120 115 115 120 110 110 115 115 120 115.91
Harga Saham Perusahaan LQ 45
2006
KODE t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Rata-rata
AALI 13400 13600 14200 13900 14400 14100 13950 13100 129950 13500 13500 24327.27
UNSP 1060 1060 1050 1040 1040 1040 1050 1110 1120 1100 1110 1070.91
ANTM 10300 10050 10650 10750 11300 11100 1150 11350 11700 11750 11350 10131.82
INDF 1670 1640 1660 1660 1630 1670 1700 1690 1640 1640 1640 1658.18
ASII 15100 14800 14950 14350 14000 13900 14050 13800 14000 13600 13850 14218.18
UNTR 6650 6800 6850 7100 7400 7300 7100 7100 7100 6950 6900 7022.73
ISAT 5900 5850 5900 5950 6050 5750 5700 5750 5850 5850 5950 5863.64
TLKM 9600 9600 9500 9400 9700 9700 9600 9650 9500 9550 9550 9577.27
BDMN 5900 5800 5800 5900 5750 5500 5600 5700 6000 6000 6100 5822.73
BNGA 830 840 840 820 840 840 880 870 870 860 870 850.91
BNII 225 215 215 220 215 210 205 200 195 193 191 207.64
BNBR 184 185 186 189 191 188 191 203 210 210 205 194.73
KLBF 1190 1200 1210 1180 1180 1180 1180 1210 1230 1260 1250 1206.36
SMCB 670 660 660 680 670 650 650 640 650 690 700 665.45
KIJA 197 202 210 210 215 220 230 220 225 235 230 217.64
Harga Saham Perusahaan LQ 45
2007
KODE t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Rata-rata
AALI 30200 20800 31700 31800 31850 32400 34000 33250 32350 31950 31600 31081.82
UNSP 2050 1925 1760 1730 1640 1660 1810 1810 1810 1850 1780 1802.27
ANTM 3975 4050 4150 4125 4000 4000 4075 4100 3975 4050 4050 4050.00
INDF 2650 2400 2375 2200 2225 2225 2225 2300 2325 2350 2375 2331.82
ASII 27500 27700 27900 27950 28150 27950 28250 27850 27150 26200 26150 27522.73
UNTR 13050 13100 13300 13250 13600 13550 13550 13500 13300 13500 13250 13359.09
ISAT 7000 7050 7050 7100 7300 7350 7250 7350 7300 7300 7250 7209.09
TLKM 8500 8500 8600 8600 8550 8650 8600 8300 8050 7900 7950 8381.82
BDMN 7000 6800 6750 6950 7150 7200 7250 7250 7150 7150 7000 7059.09
BNGA 770 790 760 770 740 760 750 750 750 760 770 760.91
BNII 345 345 345 340 340 325 330 330 310 320 320 331.82
BNBR 520 520 520 520 510 510 510 510 510 510 500 512.73
KLBF 950 970 990 950 950 970 980 970 990 990 990 972.73
SMCB 1490 1500 1490 1480 1450 1440 1450 1450 1460 1410 1430 1459.09
KIJA 134 129 132 140 136 136 138 136 130 128 122 132.82
Harga Saham Perusahaan LQ 45
2008
KODE t-5 t-4 t-3 t-2 t-1 t0 t+1 t+2 t+3 t+4 t+5 Rata-rata
AALI 12300 12150 12200 12200 12100 12100 12300 12300 13000 12900 12850 12400.00
UNSP 300 315 320 315 315 325 310 310 315 325 320 315.45
ANTM 1080 1080 1070 1060 1070 1120 1140 1150 1120 1120 1130 1103.64
INDF 860 880 870 860 880 890 920 970 990 960 960 912.73
ASII 11100 10900 10950 10950 11350 11350 11300 10850 10800 11000 11150 11063.64
UNTR 6350 6450 6450 6850 6450 6750 6900 6950 6300 6650 6550 6604.55
ISAT 5650 5600 5650 5800 5800 5850 5850 5900 5850 5800 5800 5777.27
TLKM 7950 7700 7850 7750 7600 7400 7500 7250 7100 7050 7200 7486.36
BDMN 2525 2500 2500 2475 2500 2475 2500 2475 2450 2475 2550 2493.18
BNGA 420 420 420 410 425 415 415 425 435 425 410 420.00
BNII 370 340 340 325 325 330 335 320 320 320 315 330.91
BNBR 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50.00
KLBF 640 620 610 610 630 630 620 640 620 630 630 625.45
SMCB 540 500 520 530 550 540 550 540 530 550 610 541.82
KIJA 69 74 70 78 82 72 71 72 69 68 72 72.45
Lampiran 3
2005
Nama Perusahaan Jumlah Lembar
Arus Kas Operasi Saham
PT Astra Agro Lestari Tbk 799,515,000,000 1,574,745,000 507.71
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 175,125,565,000 2,331,000,000 75.13
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 790,652,690,000 1,907,691,950 414.46
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 800,678,000,000 9,444,189,000 84.78
PT Astra International Tbk 2,482,997,000,000 4,048,298,314 613.34
PT United Tractors Tbk 1,048,518,000,000 2,851,197,400 367.75
PT Indosat Tbk 5,316,032,000,000 5,356,174,500 992.51
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 21,102,180,000,000 10,079,999,640 2093.47
PT Bank Danamon Indonesia Tbk -1,041,978,000,000 4,857,852,780 -214.49
PT CIMB Niaga Tbk 1,602,452,000,000 7,804,237,149 205.33
PT Bank International Indonesia Tbk 2,434,685,000,000 47,865,856,231 50.86
PT Bakrie and Brothers Tbk 83,766,146,000 26,970,278,400 3.11
PT Kalbe Farma Tbk 534,289,366,670 10,156,014,422 52.61
PT Holcim Tbk 213,564,000,000 7,662,900,000 27.87
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 196,645,594,969 13,478,221,966 14.59
2006
Nama Perusahaan Jumlah Lembar
Arus Kas Operasi Saham
PT Astra Agro Lestari Tbk 1,029,222,000,000 1,574,745,000 653.58
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 117,057,265,000 2,331,000,000 50.22
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 2,192,909,624,000 1,907,691,950 1149.51
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 1,614,931,000,000 9,444,189,000 171.00
PT Astra International Tbk 8,945,292,000,000 4,048,355,314 2209.61
PT United Tractors Tbk 1,623,773,000,000 2,851,609,100 569.42
PT Indosat Tbk 5,669,623,000,000 5,433,933,500 1043.37
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 26,695,188,000,000 20,159,999,280 1324.17
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 1,593,851,000,000 5,046,130,700 315.86
PT CIMB Niaga Tbk 3,990,697,000,000 12,064,059,316 330.79
PT Bank International Indonesia Tbk -457,847,000,000 48,247,150,231 -9.49
PT Bakrie and Brothers Tbk 177,643,391,000 26,970,278,400 6.59
PT Kalbe Farma Tbk 640,610,354,353 10,156,014,422 63.08
PT Holcim Tbk 452,822,000,000 7,662,900,000 59.09
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 74,807,364,903 13,780,872,551 5.43
Arus Kas Operasi Perusahaan LQ 45
2007
Nama Perusahaan Jumlah Lembar
Arus Kas Operasi Saham
PT Astra Agro Lestari Tbk 2,596,413,000,000 1,574,745,000 1648.78
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 184,247,294,000 3,787,875,000 48.64
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 4,835,907,303,000 9,538,459,750 506.99
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2,613,759,000,000 9,444,189,000 276.76
PT Astra International Tbk 11,244,000,000,000 4,048,355,314 2777.42
PT United Tractors Tbk 2,657,778,000,000 2,851,609,100 932.03
PT Indosat Tbk 8,273,929,000,000 5,433,933,500 1522.64
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 27,727,272,000,000 20,159,999,280 1375.36
PT Bank Danamon Indonesia Tbk -4,977,809,000,000 5,046,130,700 -986.46
PT CIMB Niaga Tbk -89,504,000,000 12,322,602,658 -7.26
PT Bank International Indonesia Tbk -4,288,372,000,000 48,663,702,731 -88.12
PT Bakrie and Brothers Tbk 648,925,963,000 26,970,278,400 24.06
PT Kalbe Farma Tbk 362,898,238,846 10,156,014,422 35.73
PT Holcim Tbk 864,468,000,000 7,662,900,000 112.81
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 47,872,613,252 13,780,872,551 3.47
2008
Nama Perusahaan Jumlah Lembar
Arus Kas Operasi Saham
PT Astra Agro Lestari Tbk 2,087,429,000,000 1,574,745,000 1325.57
PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk 280,102,486,000 3,787,996,935 73.94
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 1,137,316,193,000 9,538,459,750 119.23
PT Indofood Sukses Makmur Tbk 2,684,806,000,000 8,780,426,500 305.77
PT Astra International Tbk 10,585,000,000,000 4,048,355,314 2614.64
PT United Tractors Tbk 4,253,895,000,000 3,326,877,283 1278.64
PT Indosat Tbk 6,513,265,000,000 5,433,933,500 1198.63
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk 24,316,297,000,000 20,159,999,280 1206.17
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 3,116,534,000,000 5,046,130,700 617.61
PT CIMB Niaga Tbk -2,520,629,000,000 23,934,863,660 -105.31
PT Bank International Indonesia Tbk -765,457,000,000 50,028,436,231 -15.30
PT Bakrie and Brothers Tbk 1,317,768,927,000 93,721,717,440 14.06
PT Kalbe Farma Tbk 807,700,535,344 10,156,014,422 79.53
PT Holcim Tbk 1,173,589,000,000 7,662,900,000 153.15
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 133,444,082,822 13,780,872,551 9.68
Lampiran 4
2005
PT Indosat Tbk
Coeffici entsa
PT Holcim Tbk
Coeffici entsa
2006
PT Astra Agro Lestari Tbk
Coeffici entsa
PT Indosat Tbk
Coeffici entsa
PT Holcim Tbk
Coeffici entsa
2007
PT Astra Agro Lestari Tbk
Coeffici entsa
PT Indosat Tbk
Coeffici entsa
PT Holcim Tbk
Coeffici entsa
2008
PT Astra Agro Lestari Tbk
Coeffici entsa
PT Indosat Tbk
Coeffici entsa
PT Holcim Tbk
Coeffici entsa
Uji Normalitas
Regression
Model Summaryb
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Remov ed Met hod
1 PL, AKOa . Enter
a. All request ed v ariables ent ered.
b. Dependent Variable: HS
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1. 63E+08 2 81619497.03 5. 861 .005a
Res idual 7. 10E+08 51 13926502.78
Tot al 8. 73E+08 53
a. Predic tors : (Const ant ), PL, AKO
b. Dependent Variable: HS
Coeffici entsa
NPar Tests
One-Sampl e Kolmogorov-Smi rnov Test
Uns tandardiz
ed Residual
N 54
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Dev iation 3660.734130
Mos t Extreme Absolut e .168
Dif f erences Positiv e .168
Negativ e -. 145
Kolmogorov -Smirnov Z 1. 234
Asy mp. Sig. (2-t ailed) .095
a. Tes t dis tribution is Normal.
b. Calculated f rom data.
Lampiran 8
b
Variables Entered/Removed
Variables Variables
Model Entered Remov ed Met hod
1 AKOa . Enter
a. All request ed v ariables ent ered.
b. Dependent Variable: HS
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1. 20E+08 1 120298993.1 8. 305 .006a
Res idual 7. 53E+08 52 14484454.66
Tot al 8. 73E+08 53
a. Predic tors : (Const ant ), AKO
b. Dependent Variable: HS
Coeffici entsa
Variables Variables
Model Entered Remov ed Met hod
1 AKOa . Enter
a. All request ed v ariables ent ered.
b. Dependent Variable: PL
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 3. 454 1 3. 454 14. 358 .000a
Res idual 12. 510 52 .241
Tot al 15. 964 53
a. Predic tors : (Const ant ), AKO
b. Dependent Variable: PL
Coeffici entsa
Variables Variables
Model Entered Remov ed Met hod
1 PL, AKOa . Enter
a. All request ed v ariables ent ered.
b. Dependent Variable: HS
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regress ion 1. 63E+08 2 81619497.03 5. 861 .005a
Res idual 7. 10E+08 51 13926502.78
Tot al 8. 73E+08 53
a. Predic tors : (Const ant ), PL, AKO
b. Dependent Variable: HS
Coeffici entsa
KETERANGAN Bulan Sept Bulan Okt Bulan Nov Bulan Des Bulan Jan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan Pra-proposal
Presentasi Proposal
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penulisan Laporan
Skripsi
Penyerahan Skripsi
SURAT PERNYATAAN
adalah benar-benar merupakan karya saya sendiri dan bukan jiplakan (plagiat)
dari karya ilmiah orang lain serta bukan hasil dibuatkan oleh orang/pihak lain.
Apabila di kemudian hari ternyata Pernyataan Saya tersebut tidak benar, maka
bersedia menerima sanksi berupa pembatalan Skripsi beserta segala hal yang
terkait dengan skripsi tersebut.