You are on page 1of 27

KONSEP DAN

INDIKATOR PEMBANGUNAN

AGUNG PURWANTO
FISIP UNIVERSITAS JEMBER
A. ARTI PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN ADALAH PROSES JANGKA PANJANG
(Proses jangka panjang untuk meningkatkan pendapatan nasional)

PROSES
Ada hubungan kausalitas antara berbagai aspek ekonomi dan non-
ekonomi. Proses pembangunan secara fundamental ditentukan oleh
aspek non-ekonomi meskipun muaranya aspek ekonomi. Begitupun
pentingnya pembangunan sosial, diwujudkan dalam pembangunan
pendidikan dan kesehatan sebagai unsur pembangunan SDM.

JANGKA PANJANG
Diperkirakan akan membutuhkan waktu paling tidak dua dasawarsa, bukan
terselesaikan dalam waktu pendek (1 tahun), dan atau jangka menengah (5
tahun). Proses ini secara kumulatif menunjang pertumbuhan pembangunan
berkelanjutan (sustained secular trend daripada cyclical)
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUAN
“Dua konsep yang merepresentasikan pembangunan
‘proses jangka panjang’ “

PERTUMBUHAN
Menunjukkan adanya peningkatan output .
PEMBANGUNAN
Mencakup peningkatan output yang terkait dengan perubahan
tehnis dan institusional. Jadi pembangunan lebih luas dari
pada pertumbuhan.

Konsep pertumbuhan saling terkait dengan pembangunan.


Tanpa pembangunan maka pertumbuhan akan
tersendat/berhenti. Bagaimana harus dapat
mempertahankan pertumbuhan.
2. PEMBANGUNAN ADALAH MENGHILANGKAN
KETIDAKSEMPURNAAN PASAR (market imperfections).

MARKET IMPERFECTIONS: Segala hambatan yang membuat


pasar tidak dapat secara sempurna mengalokasikan sumber2
ekonomi secara effesien. Hambatan antara lain:

a. Informasi tidak sempurna


b. Faktor ekonomi yang kurang dapat bergerak (factor
immobility).
c. Praktek monopolistik (mekanisme mengasumsikan
adanya persaingan sempurna sehingga harga yang
tercipta merupakan harga ekuilibirium yang
menyeimbangkan permintaan dan penawaran.
d. Penetapan harga oleh pemerintah.
3. PEMBANGUNAN ADALAH INDUSTRIALISASI

Upaya untuk mengatasi ciri-ciri pokok dari perekonomian


yang terbelakang – ketergantungan pada produksi bahan
primer (pertanian). Sehingga dianggap bahwa pembangunan
adalah industrialisasi. Biasanya merujuk kepada negara
“maju” yang umumnya sebagai negara industri.

Pembangunan sebagai indutrialisasi memberikan pengertian


yang keliru – karena:
a. Produksi bahan primer bukan penyebab keterbelakangan,
tapi pada rendahnya produktifitas dan produksi bahan
primer (pertanian)
b. Pertanian bukan faktor penyebab tapi merupakan faktor
asosiatif dari keterbelakangan. Praktek monopolistik
c. Pembangunan menjadi terlalu sempit bila hanya dikaitkan dg
beberapa jenis industri saja – tapi harus dikaitkan dg sektor-
sektor ekonomi lainnya, dan juga faktor yang non-ekonomi.
4. PERBANDINGAN KETIGA ARTI PEMBANGUNAN

DEFINISI 1 DEFINISI 2 DEFINISI 3


Menunjukkan Menunjukkan Hub. Asosiatif
hub.kausatif hub.kausatif fokus
menekankan non-ek. aspek ekonomi.

Memperhatikan Memperhatikan =
perubahan strukturak perubahan marjinal

Memperhatikan pemb. Mementingkan pada


dan pertumbuhan sbg. pertumbuhan. =
proses keseluruhan
B. PEMBANGUNAN DI INDONESIA

1988 1993 1999 (REFORMASI)


1. Bidang Ekonomi 1. Bidang Ekonomi Pembangunan yang
(Pertanian & Indust) (Pertanian & Indust) terpusat & tdk merata
2. Bid.Agama & 2. Bid. Kesra, Dikbud selama ini hanya
Keperc mengutamakan khdp
3. Bid.Agama & Keperc
ekonomi tidak
3. Bid. Sosbud 4. Bid. Iptek diimbangi khdp
4. Bidang Politik 5. Bid. Hukum Sospol, Ekonomi yang
5. Bid. Hukum 6. Bidang Politik, Aprtur demokratis &
Negara, Penerangan, berkeadilan.
Kom & Media Massa
7. Bid. Hukum S/d. Sekarang .... ???
C. BEBERAPA KONSEP PEMBANGUNAN

1. KONSEP EKONOMI MAKRO


a. Hasil akhir pembangunan adalah adanya pertumbuhan
ekonomi
b. Pendapatan nasional sebagai ukuran, dan hal yang
perlu diperhatikan:

2. KEPENDUDUKAN
a. Laju pertumbuhan besar = Kesempatan kerja besar
b. Kesempatan kerja terbatas = Tingkat kemiskinan rendah

3. TRANSISI DEMOGRAFI
a. Pertumbuhan stagnan - Kelahiran & kematian tinggi
b. Pertumbuhan cepat - Kelahiran tinggi, kematian rendah
c. Pertumbuhan stabil - Kelahiran rendah, kematian rendah
4. STRUKTUR UMUR
a. Dependency Ratio, penduduk dibawah umum 15 th
dengan penduduk usia kerja sangat besar (negara
sedang berkembang)
b. Usia kerja tinggi, usia dibawah umur 15 th rendah
(negara maju)
c. Usia di bawah 15 th tinggi, angka kelahiran turun,
pertumbuhan penduduk tetap tinggi.
5. PENGANGGURAN
a. Pengangguran terbuka
1). Tenaga sukarela yang tidak bekerja walaulpun
mempunyai ketrampilan
2). Tenaga bukan sukarela yang mau bekerja tapi tdk
ada kesempatan kerja
b. Underemployment, pekerja bangunan yang bekerja
pada waktu tertentu.
c. Disguised underemployment, angkatan kerja yang
hasil kerjanya kurang dari jam kerjanya

6. KEMISKINAN
a. Kemiskinan Absolut; penduduk yang tingkat
kesejahterannya berada di bawah garis kemiskinan.
b. Konsep “garis kemiskinan”; jumlah penghasilan minimum
untuk dapat sekedar bertahan hidup
c. Kemiskinan relatif.
D. INDIKATOR PEMBANGUNAN

1. Pendapatan per-capita
2. Pertumbuhan ekonomi – pertumbuhan ekonomi
tinggi akan semakin besar penyerapan tenaga kerja
3. Laju inflasi – kenaikan harga barang & jasa (Indek
Harga Konsumen)
4. Surplus/defisit APBN/Product Domistic Bruto (PDB)
5. Pertumbuhan ekonomi (Sumbangan konsumsi,
Sumbangan investasi, pertumbuhan ekonomi).
6. Investasi dan Pembiayaan (Ratio investasi thd PDB,
Peranan investasi dunia usaha, Peranan dana luar
negeri diharapkan menurun)
7. Distribusi PDB; Ukuran kemajuan adalah besarnya
proporsi sektor industri dibanding pertanian
8. Distribusi kesempatan kerja; Sektor pertanian dan
Sektor industri (Proporsi industri lebih besar)
E. INDIKATOR PEMBANGUNAN NON-EKONOMI
1. Bidang Hukum;
a. Meningkatnya peran & fungsi program legeislasi
nasional
b. Meningkatnya jumlah tenaga perancang
perundang-undangan yang berkualitas.
2. Bidang Sosbud
a. Meningkatnya keluarga yang menggunakan
jamban yang sehat
b. Meningkatnya keluarga yang menggunakan air
bersih
c. Meningkatnya tempat pengelolaan makanan
sehat.
d. Meningkatnya keluarga yang menghuni
rumah sehat.

3. Bidang Politik

a. Terwujudnya berbagai jenis fasilitas sosialisasi


politik dan komunitas politik
b. Meningkatnya budaya politik dan demokratis
c. Meningkatnya jumlah tenaga perancang
perundang-undangan yang berkualitas.
F. INDIKATOR PEMBANGUNAN GABUNGAN (HDI)

Indikator UNDP:
1. Harapan hidup minimal 25 th., maksimal 85 th
2. Tingkat melek huruf dewasa 0% - 100%
3. Angka partisipasi sekolah 0% - 100%
4. PDB Perkapita 100.
G. MASALAH PEMBANGUNAN

1. KRISIS EKONOMI (Sejak, 1997)


a. Indonesia belum mencapai industrialisasi – krisis
ekonomi Asia menular ke Indonesia
b. Basis produksi yang mengandalkan industri
besar dan kurang terkait dengan usaha kecil dan
menengah
c. Perlu adanya reformasi yang siste,ik pada
tatanan ekonomi dan politik.
2. AKIBAT KRISIS EKONOMI
a. Meningkatnya pengangguran
b. Meningkatnya penduduk miskin dari 35 juta
menjadi +/- 50 juta
c. Tingkat kesejahteraan menurun
d. Gizi balita kurang & buruk 15 % bayi lahir, berat
badan di bawah normal
e. Anak tidak sekolah
2. Kriteria Miskin
a. Luas lantai rumah < 8 m2 per anggota
b. Lantai tanah
c. Air bersih tidak ada
d. Jamban tidak ada (WC Umum)
e. Kursi tamu tidak ada
f. Lauk pauk tidak bervariasi
g. Tidak mampu beli 1 (satu) stel pakain setahun.
ALUR PIKIR (PROSES)
PEMBANGUNAN MASYARAKAT
POLICY
REGULATION GOVERNMENT
FACILITY
SEKTOR
ATIN
G LAIN
D IN
C OOR

PEMBANGUNAN
NA TING MASYARAKAT SUPP
RDI ORT
CO O

SEKTOR
SWASTA COORDINATING

RT
O
PP
SU

SU
P PO INSTITUSI &
RT TOMA/TOGA

SUPPORT

MASYARAKAT
BERDAYA PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN
(MAMPU, MAJU &
MANDIRI)
ALTERNATIF
SOLUSI
PEMBANGUNAN
MASYARAKAT

?
Mencakup:
Community Development
(pembangunan masyarakat)
Community Based Development
(pembangunan yang bertumpu pada masyarakat)
Community-driven Development
(pembangunan yang digerakkan masyarakat)

“Memampukan dan Memandirikan Masyarakat”


= PEMBERDAYAAN
STRATEGI DAN TAHAPAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

STRATEGI
1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan kemungkinan
tanggapan terhadap upaya pemberdayaan masy. Termasuk
kecenderungan atau kemauan untuk melaksanakan
rancangan yang dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk melaksanakan
cita-cita yang dikembangkan tersebut setelah dapat
diterimanya.

1. Perluasan jangkauan (Expansion


TAHAPAN Program)
2. Pembinaan (Maintenance Program)
3. Pelembagaan dan pembudayaan
KERANGKA PROGRAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMBERDAYAAN SASARAN FUNGSI

Masyarakat Kelembagaan FASILITASI


Masyarakat

Keluarga Pasangan PENGGERAKA


Suami -Istri N

Pria/Perempuan PENDAMPINGAN
Individu dan Anak
HIRARKI FUNGSI PEMB. MASY

Unit terkait dan LSM


Peduli prog pemb masy
PROVINSI Regulator

O
Unit terkait dan LSM KOTA/ Implementator
P
Peduli prog pemb masy KABUPATEN Program
E
R
Unit terkait dan LSM Supervisor
A
Peduli prog pemb masy KECAMATAN Kegiatan
T
Unit terkait dan LSM Pelaksana
KELURAHAN O Kegiatan
Peduli prog pemb masy (Eksekutor)
R
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARING
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Goverment

Re
il it

gu
sc
,F a

la
tio
y, Community

n,
lic

Po
Po

Empowerment

lic
n,

y,
tio

,F
la

as
gu

ci
lit
Re

Pemberdayaan masyarakat

y
Institution
& Leader Participation & Responsibility
People
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMBANGUNAN
Goverment

Re
ty
i li

gu
sc

la
Fa
Movement

tio
Empowerment

y,

n,
lic

Po
Po

lic
PELAYANAN
n,

y,
MASYARAKAT
t io

Fa
la

sc
gu

ili
ty
Re

Private Participation & Responsibility


Community

Partnership

Community Development
TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA DI
LAIN KESEMPATAN

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

You might also like