You are on page 1of 4

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Definisi:

1. Anemia: kurangnya kadar Hb dalam 100 ml darah (<12 atau <13)


2. Anemia defisiensi besi: kurangnya besi dalam pembentukan Hb

Epidemiologi:

1. Terjadi pada ibu hamil trimester 2 dan 3 (cepatnya pertumbuhan janin dan persiapan
kelahiran
2. Terjadi pada keluarga kurang mampu

Klasifikasi

Dibagi atas tingkat keparahan kurangnya besi di dalam tubuh

1. Deplesi besi: Cadangan besi menuru, tapi penyediaan eritropoesis belum terganggu
2. Eritropoesis defisiensi besi: Cadangan besi ‘Kosong’, telah terjadi gangguan eritropoesis,
tapi belum anemia secara klinis dan lab
3. Anemia defisiensi besi: Cadangan besi ‘Kosong’, telah terjadi gangguan eritropoesis dan
sudah timbul anemia

Etiologi

1. Kurangnya masukan besi (biasa pada orang menengah kebawah)


- Jumlah besi dalam makanan kurang, dan tidak ada konsumsi Vit. C
- Kualitas besi kurang- rendah daging
- Besi sulit dicerna
2. Gangguan absorbs besi
- Gastrektomi
- Tropical sprue
- Colitis kronik
3. Kehilangan besi
- Tukak peptic (NSAID dan Salisilat)
- Karsinoma lambung dan kolon
- Hemmoroid
- Cacing tambang
- Diverticulosis
- Genital perempuan: mennorhagia, metrorhagia
- Saluran nafas: Hemaptoe
- Saluran kemih: hematuria
4. Meningkatnya kebutuhan terhadap besi
- Hamil trimester 2 dan 3
- Prematuritas
- Anak dalam masa pertumbuhan

Patogenesis

Etiologi  deplesi iron  eritropoesis defisiensi besi  Anemia defisiensi besi

Blm ada penurunan Hb bentuk eritrosit terganggu Hb turun

Ferritin serum turun blm terlihat anemi anemi mikrositik hipokrom

Peningkatan absorbs usus peningkatan protoporfirin kurang besi pada epitel

Pengecatan besi sumsum neg. penurunan serum transferrin (mukosa mulut, sudut bibir

Kenaikan TIBC lidah, faring, kuku)

Kenaikan reseptor transferrin

Dampak Fungsional

Besi berguna bagi:

1. Hb: perfusi ke jaringan


2. Mioglobulin, enzim sitokrom, gliserofosfat oxy: gg glikolisis as laktat  lesu
3. Enzim adelheid oxidase: hambatan perkembangan kognitif, sosial
4. Transport electron: lesu, refleks kurang, penurunan kognitif dan fungsi beljar
5. Terjadi prematuritas, morbid dan mortalitas kandungan

Gejala dan Manifestasi

1. Umum anemia: (7-8 mg/dl)


- Lemah dan lesu
- Cepat lelah, malaise, mata berkunang-kunang,
2. Gejala Khas: disebabkan defisiensi besi pada epitel
- Koilonchya (kuku sendok):
- Atrofi papil lidah
- Disfagia
- Stomatitis angularis
- Atrofi mukosa gaster
- Pica
3. Gejala penyakit dasar

Diagnosis

1. Anamnesis:
- Keluarga kurang mampu
- Jarak kehamilan terlalu dekat
- Sakit kepala (dizzy), malaise, mual dan muntah, disfagia
2. Pemeriksaan Fisik
- Pale (konjungtiva dan extrimitas)
- Koilonkia, stomatitis angularis, papil lidah atrofi
3. Laboratorium
- Hb menurun (hamil <11 g/dl)
- MCV menurun (ukuran eritrosit: mikrositer) (normal: 81-96)
- MCH menurun (kadar hemoglobin turun: hipokrom) (normal 27-32)
- MCHC menurun (normal 33-36)
- Fe serum < 50 mg/L
- Feritin serum < 20 mg/L
- Total Iron Binding Capacity biasanya akan meningkat >350 mg/L (normal: 300-360
mg/L )
- Saturasi transferin bisanya menurun <18% (normal: 25-50%)

DD

Management

1. Perbaiki KU: tanda vital (ABC)


2. Beri Preparat besi: max 200 mg perhari sampai 3 bulan postpartum
- Oral: ferro sulfat (1 tab= 65 mg) 3x1, fero gluconat, ferri fumarat
- Parenteral IV: Iron dextran (1 ampul= 50 mg/ml) dosis awal 50 mg, trus 50 dan 100
3. Beri transfuse PRC dan RL jika akan dilakukan operasi yang beresiko atau telah dekat
masa partum, payah jantung, pusing mencolok,
4. Diet:
- Protein hewani
- Vit C: 3x100 mg/hari

Follow Up

Respon terapi baik jika peningkatan Hb adalah 2 g/dl dalam rentang 3-4 minggu

Komplikasi

1. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) hipoperfusi manlnutrisi


2. Kematian janin  hipoperfusi  kematian janin
3. Prematuritas  tidak mencapai matur

Prognosis

1. Ibu: dubia ad bonam


2. Janin: dubia ad bonam

You might also like