Professional Documents
Culture Documents
1
aktif menuju daerah yang mengalami trauma atau kerusakan. Dalam waktu
singkat terajdi suatu keadaan yang disebut dengan respiratory brust di mana
terjadi peningkatan uptake oksigen yang mendorong dilepaskannya atau
diaktifasikannya proses radikal bebas dari leukosit disertai aktifasi dari
makrofag. Proses ini dapat memicu terjadinya proses karsinogenesis dengan
cara mengacaukan metabolisme sel target dan jalur hemostasisnya yang sangat
berbahaya bagi sel dan jaringan normal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
infeksi penyakit yang beersifat kronis dan inflamasi menjadi salah satu
kontributor salah satu dari empat kejadian kanker di seluruh dunia ( Hussain P,
Hofseth L, dan Harris, C., 2003; Christen S, Hangen T, Shigenaga, M dan
Ames B,. 1999; Ames B, Gold L, dan WillettW,. 1995 ).
Target dari radikal bebas dalam proses inflamasi antara lain DNA,
protein, RNA dan lemak ( Gambar 2.1 ). Mutasi pada proses karsinogenesis
berhubungan dengan gen atau modifikasi post translasi dari protein oleh
nitration, nitrosation, fosforilasi, asetilasi atau poliADP-ribosilasi, kemudian
oleh radikal bebas atau lipid peroksidase yang berasal dari metabolisme seperti
gugus aldehid yang reaktif yaitu malondialdehid dan 4-hidroksinonenal
merupakan kunci terjadinya peningkatan kejadian kanker. Radikal bebas dalam
beberapa kasus dapat pula memicu sel-sel pertumbuhan ( growth cell ) dan
perkembangan sel tumor dengan mengaktifasi jalur sinyal transduksi yang
hasilnya berupa induksi transkripsi dari protoonkogen termasuk c-FOS, c-JUN
dan c-MYC yang terlibat dalam stimulasi pertumbuhan sel kanker ( Hussain P,
Hofseth L, dan Harris, C., 2003 ).
Penelitian menunjukan bahwa protein fosforilasi dan polyADP-
ribosilasi dari kromosom protein telah terlibat dalam induksi transkripsi
transkripsi dari c-FOS oleh peristiwa oksidasi dan pro-oksidasi yang
menyebabkan pertumbuhan yang bersifat neoplastik ( Hussain P, Hofseth L,
dan Harris, C., 2003; Cerutti P,. 1985 ).
2
memegang peranan dalam merespon kerusakan DNA ( Ambs S, Hussain P, dan
Harris C,. 1997 ). Homeostasis jaringan normal dapat terjaga dengan adanya
regulasi sel yang terdiri dari proliferasi dan kematian sel. Dengan adanya sinyal
internal dan eksternal ( dari dalam sel ), maka akan timbul mekanisme inisiasi
atau inhibisi sel dalam proliferasi dan apoptosis. Dalam suatu proses
karsinogenesis, faktor genetik dan epigenetik turut berperan dalam
pembentukan sel displasia dan neoplasia yang kemudian memicu
ketidakseimbangan regulasi sel antara pertumbuhan dan kematian sel
( Graeber T et al,. 1996 ).
3
dengan melindungi biomolekul yang penting seperti DNA, protein, lipid
dan low density lipoproteins ( LDLs ) ( Pool-Zobel et al., 1997; Basu. A,
Imrhan. V., 2006 ).
Di negara Amerika, para penduduknya yang tidak merokok, pola
makan yang kaya sayuran dan sering melakukan olah raga adalah salah satu
cara untuk mencegah resiko terkena kanker. Hasil penelitian menunjukan
bahwa di Amerika sepertiga dari 500.000 kematian akibat kanker disebabkan
oleh pola makan dan kebiasan hidup yang jelek seperti merokok. Kebiasan
hidup seperti merokok, pola makan yang rendah serat, dan tingkat aktifitas
dengan stressor berat yang tinggi menjadi salah satu faktor resiko yang
menyebabkan proses karsinogenesis. Selain itu terdapat peran serta genetik
yang juga dapat mempengaruhi insiden kanker, di mana kanker dapat
berkembang oleh karena adanya mutasi pada sel. Sehingga variasi kejadian
kaker pada setiap populasi dan pada setiap individu dapat berbeda-beda
tergantung faktor apa yang mempengaruhinya. ( Byers T, et al, 2002 ). Pada
tabel 2.1 diterangkan apa saja yang harus dilakukan dalam usaha mencegah
terjadinya proses karsinogenesis yang disebabkan oleh proses radikal bebas.
4
Selain mampu menekan perkembangan sel kanker, aktifitas fisik
juga mampu mencegah berkembanganya penyakit-penyakit krosis seperti
penyakikt jantung, diabetes, osteoporosis, dan hipertensi ( Byers T et al,.
2002; Mc Tiernan A, Ulrich C, dan Slate S,. 1998 ). Pada tabel 2.2 akan
dijelaskan penggolaongan aktifitas fisik yang dapat dialkukan dalam
mencegah proses karsinogenesis.
Tabel 2.1 Tabel Pnaduan Nutrisi dan Aktifitas Fisik untuk Mencegah Kanker
Rekomendasi American Cancer Society ( ACS ).
1. Makan makanan yang bervariasi, sehat dan bergizi
• Makanlah sayuran dan buah-buahan yang beraneka ragam lima kali atau
lebih dalam sehari
• Pilihlah makanan yang kaya akan serat untuk memudahkan proses
pencernaan
• Kurangi konsumsi daging merah, terutama yang banyak mengandung
lemak
• Pilihlah makanan yang dapat menjada berat badan dalam batas normal
2. Lakukan aktifitas fisik
5
• Menjaga keseimbangan intake kalori dengan latihan fisik ( olah raga )
• Kurangi berat badan jika mengalami overweight atau obesitas
6
7