You are on page 1of 43

1

P U T U S A N
NOMOR 05/PID.B/2010/PN.KDI

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Kendari yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-


perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa pada peradilan tingkat pertama

Nama Lengkap : H. SUMARDI, SE.


Tempat Lahir : Lasusua
Umur/Tgl. Lahir : 50 tahun/05 Juli 1958
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Jln. Tekaka No.17 Kandai Kota Kendari
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS – pada Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra
telah menjatuhkan putusan dalam perkara terdakwa:

Terdakwa berada ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan/Penetapan


Penahanan:
1. Penyidik, Nomor PRINT-04/R.3/F.d.1/07/2009 tgl. 10 Juli 2009, - sejak. tgl.
10 Juli 2009 s/d tgl. 29 Juli 2010;
2. Perpanjangan Penahanan oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara
No. PRINT-04/R.3/Fd.1/07/2009 tgl. 23 Juli 2009, - sejak tgl. 30 Juli 2009 s/d
tgl. 07 September 2009;
3. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kendari atas
permintaan Penyidik Nomor 441/Pen.Pid/2009/PN.Kdi tgl. 01 September
2009, - sejak tgl. 08 September 2009 s/d 07 Oktober 2009;
4. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kendari atas
permintaan Penyidik Nomor 515/Pen.Pid/2009/PN.Kdi tgl. 06 Oktober 2009, -
sejak tgl. 08 Oktober 2009 s/d 06 Nopember 2009;
5. Penuntut Umum Nomor PRINT-10/R.3.10/Ft.1/11/2009 tgl. 04 Nopember
2009, - sejak tgl. 04 Nopember 2009 s/d tgl. 23 Nopember 2009;
6. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kendari atas
permintaan Penuntut Umum No. 523/Pen.Pid/2009/PN.Kdi tgl. 20 Nopember
2009, - sejak tgl. 24 Nopember 2009 s/d tgl. 23 Desember 2009;
7. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kendari atas
permintaan Penuntut Umum No. 573/Pen.Pid/2009/PN.Kdi tgl. 16 Desember
2009, - sejak tgl. 24 Desember 2009 s/d tgl. 22 Januari 2010;
8. Hakim Pengadilan Negeri Kendari Nomor . . ./Pen.Pid/2010/PN.Kdi tgl. 05
Januari 2010, - sejak tgl. 05 Januari 2010 s/d tgl. 03 Pebruari 2010;
9. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Kendari No.
05/Pen.Pid/ 2010/PN.Kdi tgl. 21 Januari 2010, - sejak tgl. 04 Pebruari 2010
s/d tgl. 04 April 2010;
10. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara
No.24/Pen.Pid/2010/PT.Sultra tgl. 25 Maret 2010, - sejak tgl. 05 April 2010
s/d tgl. 04 Mei 2010;
11. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara
No. 48 /Pen.Pid/2010/PT.Sultra tgl.28 April 2010, - sejak tgl. 05 Mei 2010 s/d
tgl. 03 .Juni 2010;

Pengadilan Negeri tersebut;

Telah membaca:

- Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kendari


No.05/Pen.Pid/2010/PN.Kdi tanggal 05 Januari 2010 tentang Penunjukan
Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini;
- Semua surat-surat dalam berkas perkara tersebut;
2

Telah mendengar:

- Pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kendari


No. Reg. Perkara:PDS-09/Rp.9/Ft.1/12/2009 tanggal 28 Desember 2009;
- Penegasan terdakwa dipersidangan bahwa terdakwa akan menggunakan
haknya untuk didampingi penasihat hukum, oleh karena itu terdakwa
diperiksa dan diadili dengan didampingi oleh penasihat hukum: M. YUSUF,
S.H. dan SUPRIADI, S.H. berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14
Januari 2010;
- Keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan H. SUMARDI, SE.
- Telah pula mendengar pembacaan Tuntutan Penuntut Umum pada
Kejaksaan Negeri Kendari No.Reg.Perk.PDS-09/Rp.9/Ft.1/12/2009 tgl.29
April 2010 yang pada pokoknya berpendapat agar supaya Majelis Hakim
Pengadilan Negeri Kendari yang memeriksa dan mengadili perkara ini,
memutuskan:

1. Menyatakan terdakwa H. SUMARDI, SE terbukti secara sah dan


meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Korupsi secara
bersama-sama dan berlanjut “ sebagaimana yang didakwakan dalam
dakwaan SUBSIDAIR Pasal 3 Jo Pasal 18 Undang - undang RI. Nomor
31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana dirubah dan ditambah dengan Undang- undang RI. Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang RI. Nomor 31
Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55
ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa H. SUMARDI, SE dengan :


- Pidana penjara selama : 2 (DUA) TAHUN dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah agar terdakwa tetap
ditahan.
- Pidana Denda sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus Juta Rupiah)
subsidiair 3 (TIGA) BULAN kurungan.
- Memerintahkan agar terdakwa membayar uang pengganti sebesar
Rp. 409.224.904,- (empat ratus sembilan juta dua ratus dua puluh
empat ribu sembilan ratus empat rupiah) dan jika uang pengganti
tersebut tidak dibayar paling lama 1 (satu) bulan sesudah Putusan
Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya
dapat disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti tersebut dan
jika terdakwa tidak mempunyai harta benda yang cukup untuk
membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara
selama 4 ( EMPAT ) BULAN.
3. Menyatakan barang-barang bukti berupa :
3.1. 12 (dua belas) Buku Laporan tanda bukti penerimaan kasir Samsat
Kendari Tahun 2007 (BEND-26).
3.2. 3 (tiga) Buku Laporan tanda bukti penerimaan kasir Samsat
Kendari Januari sampai Maret 2008 (BEND-26).
3.3. Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 06-12-2007, 07-12-2007, 08-
12-2007, 10-12-2007, 11-12-2007, 12-12-2007, 13-12-2007, 15-12-
2007, 18-12-2007, 19-12-2007, 22-12-2007, 27-12-2007, 28-12-
2007, 29-12-2007, 31-12-2007, beserta lampirannya.
3.4. Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 18-03-2008, 19-03-2008, 24-
03-2008, 25-03-2008, 26-03-2008, 27-03-2008, 28-03-2008, 31-03-
2008, 31-03-2008, beserta lampirannya.
3.5. Buku Kas Umum Daerah (BEND-10) Tahun 2007 s/d Maret 2008.
(Penerimaan).
3.6. Rekening Koran periode 01 Januari 2007 s/d 31 Desember 2007.
3.7. Rekening Koran periode 01 Januari 2008 s/d 31 Maret 2008.
3.8. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman uang an. H.
SUMARDI, SE.
3

3.9. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs.


SYAMSUL TAHIR, M.Si.
3.10. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Dra.
ANDI TENRI.
3.11. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs.
H.M. JUSUF PONEA, M.Si.
3.12. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman/ penggunaan
uang an. MARDJUDDIN MALIK, S.Sos.
3.13. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman/ penggunaan
uang an. Drs. H. SULTAN RAMLI, SH
3.14. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
ABDUL KADIR, Bc.Ku.
3.15. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
MUH. NURUNG.
3.16. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs.
AZIS HALENG.
3.17. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
YOPI LAMALIWA.
3.18. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Dra.
Hj. RAHMATIA.
3.19. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
MUSTAKING, S.Pd.
3.20. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
HARY.
3.21. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Hj.
ANDI HAERAWATY. S.
3.22. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
HASMAWATI.
3.23. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs.
LA ODE ASRI BONEA.
3.24. 1 (satu) lembar nota jumlah uang yang belum disetor SUCIPTA ke
Bendahara Penerima sebesar Rp. 710.794.446.-
3.25. 1 (satu) berkas tanda bukti kas Beban Tetap / Sementara beserta
lampirannya.
3.26. Buku Kas Pengeluaran tahun 2007 s/d Maret 2008.
3.27. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah
Retribusi Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD
Samsat Kota Kendari untuk bulan Januari s/d Desember 2007
tanggal 31 Desember 2007.
3.28. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah
Retribusi Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD
Samsat Kota Kendari untuk tanggal 1 s/d 29 Pebruari 2008 tanggal
29 Pebruari 2008.
3.29. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah
Retribusi Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD
Samsat Kota Kendari untuk tanggal 1 s/d 31 Maret 2008 tanggal
31 Maret 2008.
3.30. 1 (satu) bundel berisi 47 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian
Kas.
3.31. 1 (satu) bundel berisi 125 Tanda Bukti Kas Beban Tetap /
Pengisian Kas.
3.32. 1 (satu) bundel berisi 101 Tanda Bukti Kas Beban Tetap /
Pengisian Kas.
3.33. 1 (satu) bundel berisi 101 Tanda Bukti Kas Beban Tetap /
Pengisian Kas.
3.34. 1 (satu) bundel berisi 111 Tanda Bukti Kas Beban Tetap /
Pengisian Kas.
3.35. 1 (satu) bundel berisi 96 Tanda Bukti Kas Beban Tetap /
Sementara.
3.36. 1 (satu) bundel berisi 85 Tanda Bukti Kas Beban Tetap /
Sementara.
4

3.37. 183 lembar nota dan Daftar Rekapitulasi Nota Pengeluaran atas
Perintah Kepala Dispenda Prov. Sultra an. Drs. H.M JUSUF
PONEA, M.Si.
3.38. 28 (dua puluh delapan) lembar Rincian Penetapan Pajak atas
nama : Drs. Darpin, H. Hino Biohanis, Drs. La Zahi Jaya, Lily Erni,
L.O Arsyad Wanda, Pemda Tk I, Muh Nurjaya B, Drs. Ld. Mustafa,
H.M Ikhlas Mappilawa, Amir Jaya, Hartian, Saraswati, Heri
Susanto, Paterai Andi Culang, LM. Bariun, SH, La Safiu, S.Sos,
PT. Daka Lantas, Muh. Cakra, Nurjadi, Baharuddin, Ir. Baharuddin
E, DPD I Partai Golkar, Pratno, Sarunding, Aldryn, S.Pd, Dg.
Parani, Dinas, Untung, S.Pd.
3.39. 1 (satu) map dokumen berupa Tanda Bukti Kas penggunaan dana
sejumlah Rp. 256.052.195,-.
3.40. 1 (satu) map dokumen berupa Tanda Bukti Kas penggunaan dana
sejumlah Rp. 461.994.635,-.
3.41. 3 (tiga) buku penyetoran PKB-BBN dan lain-lain Januari 2007 s/d
April 2008.
3.42. 1 (satu) map dokumen kwitansi asli sebanyak 21 lembar.
3.43. 1 (satu) lembar nota/memo tanggal 13 Pebruari 2008.
3.44. Bukti setoran ke BPD Sultra tahun 2007 s/d Maret 2008.
3.45. 6 (enam) lembar Tanda Bukti Penerimaan (Bend.26) tanggal 14
Januari 2009.
3.46. 15 (lima belas) buku realisasi penerimaan UPTD Samsat Kota
Kendari bulan Januari 2007 s/d Maret 2008.
3.47. 1 (satu) bundel Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra
TA. 2008 bulan Maret 2008;
3.48. 39 (tiga puluh sembilan) buku Bend.16 (Buku Kas Penerimaan
Sejenis) Tahun Anggaran 2007.
3.49. 413 (empat ratus tiga belas) lembar Bend.16 ( Buku Kas
penerimaan Sejenis ) bulan Januari 2008 s/d Maret 2008.
3.50. 1 (satu) bundel Laporan Pertanggungjawaban Keuangan
Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra
TA. 2008 bulan April 2008.
3.51. 3 (tiga) buku agenda penyetoran Bendahara Penerimaan ke BPD
Sultra 3 Januari 2006 s/d 14 Maret 2008.
3.52. 1826 (seribu delapan ratus dua puluh enam) lembar Surat Tanda
Setoran (STS) Januari 2007 s/d Desember 2007.
3.53. 3 (tiga) lembar rekening koran giro periode 1 Januari 2007 s/d 31
Desember 2007 Dinas Pendapatan TK. I /Bendahara Pengeluaran
tertanggal 11 Juni 2009.
3.54. 6 (enam) bundel tanda bukti kas beban tetap/sementara senilai Rp.
404.284.000,-
3.55. Foto copy Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendapatan Daerah
Prov. Sultra TA. 2007;
3.56. Foto copy dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPA-LSKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov.
Sultra TA. 2007;
3.57. Foto copy Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan
Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendapatan Daerah
Prov. Sultra TA. 2008
3.58. Foto copy Laporan Realisasi Penerimaan Anggaran Pendapatan
Daerah Prov. Sultra TA. 2007 per 31 Desember 2007 Dinas
Pendapatan Daerah Prov. Sultra.
3.59. 2 (dua) lembar foto copy nota kontan pembelian BBM tanggal 18
juni 2007 dan 25 Juni 2007
3.60. 1 (satu) lembar kwitansi tanda terima uang sebesar Rp.
2.200.000,- tanggal 10 September 2007 yang menerima Wa Ode
Keke
3.61. 8 (delapan) lembar nota kontan pembelian premium tanggal 1
Nopember 2006
5

3.62. 6 (enam) lembar nota pembelian ATK, foto copy dan nota
makan/minum
3.63. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 28 Desember 2005
sebesar Rp. 10.935.600,-
3.64. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 10.935.600,-
3.65. 4 (empat) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan
pegawai yang bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan
Desember 2005
3.66. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 01 Desember 2005
sebesar Rp. 10.935.600,-
3.67. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar
Rp. 10.935.600,-
3.68. 2 (dua) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan
pegawai yang bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan
Nopember 2005
3.69. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 12 Nopember 2005
sebesar Rp. 11.594.700,-
3.70. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 11.594.700,-
3.71. 4 (empat ) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan
pegawai yang bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Agustus
2005
3.72. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.580.000,-
yang menerima Drs. Jumardin Radib, SE beserta lampirannya
3.73. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.250.000,-
yang menerima Drs. H.A. Latif Makka beserta lampirannya
3.74. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.000.000,-
yang menerima Drs. Jumardin Radib, SE beserta lampirannya
3.75. 18 (delapan belas) lembar foto copy nota kontan dari rumah makan
nusantara
3.76. 1 (satu) bundel foto copy (33 lembar) yang terdiri dari Surat
Perintah Perjalanan Dinas, Surat Tugas, Tanda Bukti Kas, Laporan
Kerja Kegiatan Perjalan Dinas dan Tiket Pesawat
3.77. 14 (empat belas) lembar foto copy tiket penumpang.
Dikembalikan kepada Jaksa Penuntut Umum untuk dipergunakan
sebagai barang bukti dalam perkara lain;

4. Menetapkan terdakwa H. SUMARDI, SE. untuk membayar biaya


perkara sebesar Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

- Telah pula mendengar pembelaan Penasihat Hukum terdakwa yang pada


pokoknya berpendapat sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa H. SUMARDI, SE. telah melakukan perbuatan
yang didakwakan kepadanya, baik dakwaan primair maupun dakwaan
subsidair serta dakwaan lebih subsidair karena tidak ada bukti secara sah
dan meyakinkan atau setidak-tidaknya karena alat bukti yang ada adalah
meragukan;
2. Membebaskan terdakwa dari seluruh dakwaan, tuntutan hukuman;
3. Memulihkan hak terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat
serta martabatnya;
4. Membebankan biaya perkara kepada negara;

Menimbang, bahwa atas pembelaan Penasihat Hukum terdakwa tersebut,


Penuntut Umum menyatakan tetap pada tuntutannya, sedangkan Penasihat
Hukum terdakwa menyatakan tetap pada pembelaannya;

Menimbang, bahwa terdakwa H. SUMARDI, SE. didakwa sebagaimana yang


telah diuraikan oleh Penuntut Umum di dalam surat dakwaan yang telah
ditandatanganinya pada tanggal 28 Desember 2009 No.Reg.Perkara: PDS-
08/RP.9/Ft.1/11/2009, sebagai berikut:

Primair :
6

Bahwa terdakwa H. SUMARDI, SE bersama-sama melakukan atau turut


serta melakukan dengan Saksi MARJUDIN MALIK, S.Sos saksi Drs. H.M.
JUSUF PONEA , Msi ; saksi LA ODE ASRI BONEA ; saksi Drs. SULTAN
RAMLI , Saksi SYAMSUL TAHIR (yang masing-masing penuntutannya
dilakukan secara terpisah) , antara bulan januari 2007 sampai dengan bulan
Maret 2008 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2007 sampai
dengan tahun 2008 , di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara jalan Balai Kota Kendari atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Kendari, melakukan beberapa
perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang
sebagai satu perbuatan berlanjut, secara melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, yang dilakukan
dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa H. Sumardi, SE selaku Bendahara Pengeluaran pada


Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No.
17 Tahun 2007 tanggal 23 januari 2007, yang bertugas menerima,
menegeluarkan, membukukan dan mempertanggungjawabkan keuangan
rutin pada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara.
- Bahwa pada Kantor Dinas Pendapatan Darah Provinsi Sulawesi Tenggara
sejak Januari 2007 sampai dengan Maret 2008 terdapat penerimaan uang
pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berupa dana pajak dan
Retribusi UPTD Samsat Kota Kendari Periode Januari 2007 sampai
dengan Maret 2008 atau setidak-tidaknya penerimaan Periode Tahun
2007 sampai dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 51.598.437.383,- (lima
puluh satu milyar lima ratus sembilan puluh delapan juta empat ratus tiga
puluh tujuh ribu tiga ratus delapan puluh tiga rupiah) atau sekitar jumlah
tersebut ,
- Uang tersebut seharusnya disetorkan oleh saksi MARJUDDIN MALIK,
S.Sos ke rekening kas daerah pada Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara, namun secara tanpa hak saksi Drs, H.M. JUSUF
PONEA , M. Si selaku Kepala Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara
Periode Januari 2007 sampai dengan Mei 2007 meminta uang sebesar
Rp. 2.545.056.765 (dua milyar lima ratus empat puluh lima juta lima puluh
enam ribu tujuh ratus enam puluh lima rupiah) atau sekitar jumlah
tersebut baik langsung kepada saksi MARJUDIN MALIK S.Sos maupun
melalui terdakwa dengan alasan untuk membiayai kegiatan rutin dan
operasional Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara, padahal uang tersebut dipergunakan untuk kepentingan
pribadi saksi Drs. H.M. JUSUF PONEA,M.Si atau orang lain atau
setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan kegiatan rutin dan operasional
Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,
- Secara tanpa hak saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA selaku Plt.
Kadispenda Propinsi Sulawesi Tenggara Periode Mei 2007 sampai
dengan September 2007 telah meminta uang sebesar Rp. 172.464.393,-
(seratus tujuh puluh dua juta empat ratus enam puluh empat ribu tiga
ratus Sembilan puluh tiga rupiah) baik langsung kepada saksi MARJUDIN
MALIK S.sos maupun melalui terdakwa dengan alasan untuk membiayai
kegiatan rutin dan operasional Kantor Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut dipergunakan untuk
kepentingan pribadi saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA , atau orang lain
atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan kegiatan rutin dan
operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,
- Secara tanpa hak saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH selaku Kepala
Dispenda Periode September 2007 sampai dengan Pebruari 2008 telah
meminta uang sebesar Rp. 733.107.099,- (tujuh ratus tiga puluh tiga juta
seratus tujuh ribu sembilan puluh sembilan rupiah) baik langsung kepada
saksi MARJUDIN MALIK S.Sos maupun melalui terdakwa dengan alasan
untuk membiayai kegiatan rutin dan operasional Kantor Dinas
7

Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut


dipergunakan untuk kepentingan pribadi saksi Drs. H. SULTAN RAMLI,
SH, atau orang lain atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan
kegiatan rutin dan operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi
Tenggara,

- Secara tanpa hak saksi Drs. SYAMSUL TAHIR, M.Si selaku Wakil Kepala
Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara Periode Agustus 2007 sampai
dengan Juni 2009 telah meminta uang sebesar Rp. 178.629.680,-
(seratus tujuh puluh delapan juta enam ratus dua puluh Sembilan ribu
enam ratus delapan puluh rupiah) baik langsung kepada saksi
MARJUDIN MALIK, S.sos maupun melalui terdakwa atau orang lain
dengan alasan untuk membiayai kegiatan rutin dan operasional Kantor
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang
tersebut dipergunakan untuk kepentingan pribadi saksi Drs. SYAMSUL
TAHIR, atau orang lain atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan
kegiatan rutin dan operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi
Tenggara,
- pengambilan uang sejumlah tersebut diatas dilakukan beberapa kali atas
permintaan saksi-saksi tersebut diatas dengan cara oleh saksi
MARJUDDIN MALIK, S.Sos dibuatkan kwitansi penerimaan sejumlah
uang atau dengan menggunakan nota-nota yang diketahui atau disetujui
berdasarkan paraf atau disposisi oleh masing-masing saksi tersebut di
atas selaku Pimpinan Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,
- selain itu uang penerimaan pajak dan retribusi UPTD Samsat Kota
Kendari tersebut yang seharusnya disetorkan ke kas daerah propinsi
Sulawesi Tenggara secara tanpa hak dipergunakan pula oleh terdakwa
H. SUMARDI, SE sebesar Rp. 409.224.904 (empat ratus sembilan juta
dua ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus empat rupiah) atau sekitar
jumlah tersebut,
- sedangkan terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa baik terdakwa
maupun saksi Drs. H.M. JUSUF PONEA, M.Si, saksi Drs. LA ODE ASRI
BONEA, saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH, Saksi Drs. SYAMSUl TAHIR,
M.Si, dan saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos tidak berhak mempergunakan
uang tersebut karena bertentangan dengan ketentuan yaitu :
a. UU No. 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

- Pasal 16 ayat (2) : Penerimaan harus disetor seluruhnya ke kas


negara / daerah pada waktunya yang
selanjutnya diatur dalam peraturan
pemerintah

- Pasal 16 ayat (3) : Penerimaan Kementerian Negara /


Lembaga / Satuan Kerja Perangkat Daerah
tidak boleh digunakan langsung untuk
membiayai pengeluaran

b. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 Tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah

- Pasal 57 ayat (2) : Bendahara penerimaan wajib menyetor


seluruh penerimaannya ke rekening kas
umum daerah selambat-lambatnya dalam
waktu 1 (satu) hari kerja.
- Pasal 58 ayat (1) : Penerimaan SKPD yang merupakan
penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan
langsung untuk pengeluaran.
- Pasal 86 ayat (1) : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran, Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran dan orang atau
8

badan yang menerima atau menguasai


uang/barang/kekayaan daerah wajib
menyelenggarakan penatausahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 jo. Peraturan


Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah :
- Pasal 192 ayat (1) : Bendahara penerimaan pembantu wajib
menyetor seluruh uang yang diterimanya ke
rekening Kas Umum Daerah paling lama 1
(satu) hari kerja terhitung sejak uang kas
tersebut diterima
- Pasal 192 ayat (2) : Bendahara Penerimaan pembantu
mempertanggung jawabkan bukti penerimaan
dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas
yang diterimanya kepada Bendahara
Penerimaan.
- namun tanpa mengindahkan ketentuan tersebut di atas terdakwa
bersama-sama dengan saksi Drs. H.M. JUSUF PONEA, M.Si , saksi Drs.
LA ODE ASRI BONEA, saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH, Saksi Drs.
SYAMSUL TAHIR, M.Si , dan saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos telah
mempergunakan uang penerimaan pajak dan Retribusi UPTD Samsat
Kota Kendari tersebut secara langsung tanpa menyetorkan ke kas daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara untuk kepentingan pribadi terdakwa, orang
lain, atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan kegiatan rutin dan
operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,
- perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama
dengan saksi Drs. H.M. JUSUF PONEA, M.Si , saksi Drs. LA ODE ASRI
BONEA, saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH, Saksi Drs. SYAMSUL TAHIR,
M.Si dan saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos telah memperkaya diri
terdakwa sendiri atau orang lain yang jumlah keseluruhannya sebesar
Rp. 4.038.482.841,- (empat milyar tiga puluh delapan juta empat ratus
delapan puluh dua ribu delapan ratus empat puluh satu rupiah) atau
sekitar jumlah tersebut atau setidak-tidaknya memperkaya diri terdakwa
sendiri sebesar Rp. 409.224.904 (empat ratus sembilan juta dua ratus
dua puluh empat ribu sembilan ratus empat rupiah) atau sekitar jumlah
tersebut,
- yang mengakibatkan negara dirugikan sebesar Rp. 4.038.482.841,-
(empat milyar tiga puluh delapan juta empat ratus delapan puluh dua ribu
delapan ratus empat puluh satu rupiah) atau sekitar jumlah tersebut.

-------- Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Jo
Pasal 18 Undang-undang R.I. Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dirubah dan ditambah dengan Undang-
undang RI. Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang RI.
Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal
55 ayat (1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Subsidair :

-------------- Bahwa terdakwa H. SUMARDI, SE bersama-sama melakukan atau


turut serta melakukan dengan Saksi MARJUDIN MALIK, S.Sos saksi Drs. H.M.
JUSUF PONEA , Msi ; saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA ; saksi Drs. H. SULTAN
RAMLI, SH, Saksi SYAMSUL TAHIR, M.Si (yang masing-masing penuntutannya
dilakukan secara terpisah) pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam
dakwaan primair diatas, melakukan beberapa perbuatan yang ada
9

hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu


perbuatan berlanjut, dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan Negara atau perekonomian Negara, yang dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa H. Sumardi, SE selaku Bendahara Pengeluaran pada


Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No.
17 Tahun 2007 tanggal 23 januari 2007, yang bertugas menerima,
menegeluarkan, membukukan dan mempertanggung jawabkan keuangan
rutin pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

- Bahwa pada Kantor Dinas Pendapatan Darah Provinsi Sulawesi Tenggara


sejak Januari 2007 sampai dengan Maret 2008 terdapat penerimaan uang
pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berupa dana pajak dan
Retribusi UPTD Samsat Kota Kendari Periode Januari 2007 sampai
dengan Maret 2008 atau setidak-tidaknya penerimaan Periode Tahun
2007 sampai dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 51.598.437.383,- (lima
puluh satu milyar lima ratus sembilan puluh delapan juta empat ratus tiga
puluh tujuh ribu tiga ratus delapan puluh tiga rupiah) atau sekitar jumlah
tersebut,

- uang penerimaan tersebut seharusnya disetorkan oleh saksi MARJUDDIN


MALIK, S.Sos ke rekening kas daerah pada Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara, namun secara tanpa kewenangan terdakwa H.
SUMARDI, SE meminta kepada saksi MARJUDDIN, S.Sos atas
permintaan saksi Drs, H.M. JUSUF PONEA , M. Si selaku Kepala
Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara Periode Januari 2007 sampai
dengan Mei 2007 meminta uang sebesar Rp. 2.545.056.765 (dua milyar
lima ratus empat puluh lima juta lima puluh enam ribu tujuh ratus enam
puluh lima rupiah) atau sekitar jumlah tersebut baik langsung kepada
saksi MARJUDIN MALIK S.Sos maupun melalui terdakwa dengan alasan
untuk membiayai kegiatan rutin dan operasional Kantor Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut
dipergunakan untuk kepentingan pribadi saksi Drs. H.M. JUSUF
PONEA,M.Si atau orang lain atau setidak-tidaknya bukan untuk
kepentingan kegiatan rutin dan operasional Kantor Dispenda Provinsi
Sulawesi Tenggara,

- saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA selaku Plt. Kadispenda Provinsi


Sulawesi Tenggara Periode Mei 2007 sampai dengan September 2007
sebesar Rp. 172. 464.393,- (seratus tujuh puluh dua juta empat ratus
enam puluh empat ribu tiga ratus sembilan puluh tiga rupiah ) atau sekitar
jumlah tersebut , baik langsung kepada saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos
maupun melalui terdakwa H. SUMARDI, SE dengan alasan untuk
membiayai kegiatan rutin dan operasional Kantor Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut
dipergunakan untuk kepentingan pribadi saksi Drs. LA ODE ASRI
BONEA , atau orang lain atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan
kegiatan rutin dan operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi
Tenggara,

- saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH selaku Kepala Dispenda Provinsi


Sulawesi Tenggara Periode September 2007 sampai dengan Pebruari
2008 sebesar Rp. 733. 107.099,- (tujuh ratus tiga puluh tiga juta seratus
tujuh ribu sembilan puluh sembilan rupiah) atau sekitar jumlah tersebut,
10

baik langsung kepada saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos maupun melalui


terdakwa H. SUMARDI, SE dengan alasan untuk membiayai kegiatan
rutin dan operasional Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut dipergunakan untuk
kepentingan pribadi saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH , atau orang lain
atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan kegiatan rutin dan
operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,

- saksi Drs. SYAMSUL TAHIR, M.Si selaku Wakil Kepala Dispenda


Provinsi Sulawesi Tenggara Periode Agustus 2007 sampai dengan Juni
2009 sebesar Rp. 178. 629.680 ,- (seratus tujuh puluh delapan juta enam
ratus dua puluh sembilan ribu enam ratus delapan puluh rupiah) atau
sekitar jumlah tersebut , baik langsung kepada saksi MARJUDDIN MALIK,
S.Sos maupun melalui terdakwa atau orang lain dengan alasan untuk
membiayai kegiatan rutin dan operasional Kantor Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut
dipergunakan untuk kepentingan pribadi saksi Drs. SYAMSUL
TAHIR,M.Si atau orang lain atau setidak-tidaknya bukan untuk
kepentingan kegiatan rutin dan operasional Kantor Dispenda Provinsi
Sulawesi Tenggara,

- pengambilan uang sejumlah tersebut diatas dilakukan beberapa kali atas


permintaan saksi-saksi tersebut diatas dengan cara oleh terdakwa
dibuatkan kwitansi penerimaan sejumlah uang atau dengan
menggunakan nota-nota yang diketahui atau disetujui berdasarkan paraf
atau disposisi oleh masing-masing saksi tersebut di atas selaku Pimpinan
Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,

- selain itu uang penerimaan pajak dan retribusi UPTD Samsat Kota
Kendari tersebut yang seharusnya disetorkan ke kas daerah propinsi
Sulawesi Tenggara dipergunakan pula oleh terdakwa sebesar Rp.
409.224.904 (empat ratus sembilan juta dua ratus dua puluh empat ribu
sembilan ratus empat rupiah) atau sekitar jumlah tersebut.

- sehingga uang penerimaan pajak dan retribusi UPTD Samsat Kota


Kendari yang tidak disetorkan oleh saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos
namun diminta oleh terdakwa baik untuk kepentingan pribadi terdakwa
ataupun atas permintaan orang lain melalui terdakwa sebesar Rp.
4.038.482.841,- (empat milyar tiga puluh delapan juta empat ratus
delapan puluh dua ribu delapan ratus empat puluh satu rupiah) atau
sekitar jumlah tersebut atau setidak-tidaknya menguntungkan diri
terdakwa sendiri sebesar Rp. 409.224.904 (empat ratus sembilan juta
dua ratus dua puluh empat ribu sembilan ratus empat rupiah) atau sekitar
jumlah tersebut,
- sedangkan terdakwa mengetahui dan menyadari bahwa baik terdakwa
maupun saksi Drs. H.M.JUSUF PONEA, M.Si , saksi Drs. LA ODE ASRI
BONEA, saksi Drs. H.SULTAN RAMLI,SH, Saksi Drs. SYAMSUL TAHIR,
M.Si , dan saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos. tidak berhak
mempergunakan uang tersebut karena bertentangan dengan ketentuan
yang berlaku yaitu :

a. UU No. 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

- Pasal 16 ayat (2) : Penerimaan harus disetor seluruhnya ke kas


negara / daerah pada waktunya yang
selanjutnya diatur dalam peraturan
pemerintah
11

- Pasal 16 ayat (3) : Penerimaan Kementerian Negara /


Lembaga / Satuan Kerja Perangkat Daerah
tidak boleh digunakan langsung untuk
membiayai pengeluaran

b. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005 Tentang Pengelolaan


Keuangan Daerah

- Pasal 57 ayat (2) : Bendahara penerimaan wajib menyetor


seluruh penerimaannya ke rekening kas
umum daerah selambat-lambatnya dalam
waktu 1 (satu) hari kerja.
- Pasal 58 ayat (1) : Penerimaan SKPD yang merupakan
penerimaan daerah tidak dapat dipergunakan
langsung untuk pengeluaran.
- Pasal 86 ayat (1) : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran, Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran dan orang atau
badan yang menerima atau menguasai
uang/barang/kekayaan daerah wajib
menyelenggarakan penatausahaan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.

c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 jo. Peraturan


Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
- Pasal 192 ayat (1) : Bendahara penerimaan pembantu wajib
menyetor seluruh uang yang diterimanya ke
rekening Kas Umum Daerah paling lama 1
(satu) hari kerja terhitung sejak uang kas
tersebut diterima
- Pasal 192 ayat (2) : Bendahara Penerimaan pembantu
mempertanggung jawabkan bukti penerimaan
dan bukti penyetoran dari seluruh uang kas
yang diterimanya kepada Bendahara
Penerimaan.

- Namun tanpa mengindahkan ketentuan tersebut di atas terdakwa


bersama-sama dengan saksi Drs. H.M.JUSUF PONEA, M.Si , saksi Drs.
LA ODE ASRI BONEA, saksi Drs. H.SULTAN RAMLI,SH, Saksi Drs.
SYAMSUL TAHIR,M.Si , dan saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos tanpa
kewenangan yang ada pada diri terdakwa dan saksi-saksi tersebut diatas
telah mempergunakan uang penerimaan pajak dan Retribusi UPTD
Samsat Kota Kendari tersebut secara langsung tanpa menyetorkan ke
kas daerah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk kepentingan pribadi, orang
lain ,atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan kegiatan rutin dan
operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,

- yang mengakibatkan negara dirugikan sebesar Rp. 4.038.482.841,-


(empat milyar tiga puluh delapan juta empat ratus delapan puluh dua ribu
delapan ratus empat puluh satu rupiah) atau sekitar jumlah tersebut.

------ Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo Pasal 18


Undang - undang RI. Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana dirubah dan ditambah dengan Undang- undang RI.
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang RI. Nomor 31
12

Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat


(1) ke-1 jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana.

Lebih Subsidiair

------ Bahwa terdakwa H. SUMARDI, SE bersama-sama melakukan atau turut


serta melakukan dengan saksi Drs. H.M. JUSUF PONEA , Msi ; dan saksi Drs.
H. SULTAN RAMLI, SH, (yang masing-masing penuntutannya dilakukan secara
terpisah) pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan dalam dakwaan primair
diatas, melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian
rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, selaku
Pegawai Negeri atau orang selain Pegawai Negeri yang diberi tugas
menjalankan suatu jabatan umum secara terus menerus atau untuk sementara
waktu dengan sengaja memalsu buku-buku atau daftar-daftar yang khusus
untuk pemeriksaan administrasi, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa H. Sumardi, SE selaku Bendahara Pengeluaran pada


Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara yang
diangkat berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No.
17 Tahun 2007 tanggal 23 januari 2007, yang bertugas menerima,
menegeluarkan, membukukan dan mempertanggung jawabkan keuangan
rutin pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

- Bahwa pada Kantor Dinas Pendapatan Darah Provinsi Sulawesi Tenggara


sejak Januari 2007 sampai dengan Maret 2008 terdapat penerimaan uang
pendapatan daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berupa dana pajak dan
Retribusi UPTD Samsat Kota Kendari Periode Januari 2007 sampai
dengan Maret 2008 atau setidak-tidaknya penerimaan Periode Tahun
2007 sampai dengan tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 51.598.437.383,- (lima
puluh satu milyar lima ratus sembilan puluh delapan juta empat ratus tiga
puluh tujuh ribu tiga ratus delapan puluh tiga rupiah) atau sekitar jumlah
tersebut,

- Bahwa atas petunjuk saksi Drs.H.M. Jusuf Ponea, M.Si selaku


Kadispenda Propinsi Sultra, dan saksi Drs.H. Sultan Ramli, SH selaku
Kadispenda Propinsi Sultra baik melalui petunjuk lisan ataupun melalui
nota untuk meminta kepada saksi Marjuddin Malik, S.Sos selaku
Bendahara Penerima Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra

- Bahwa dalam penerimaan pendapatan daerah propinsi Sulawesi


Tenggara berupa dana pajak dan Retribusi UPTD Samsat Kota Kendari
Periode januari 2007 sampai dengan Maret 2008 atau setidak-tidaknya
penerimaan Periode Tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 yaitu
sebesar Rp. 51.598.437.383,- oleh saksi Marjuddin Malik, S. Sos
seharusnya menyetorkan keseluruhan dana tersebut ke Rekening kas
daerah pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara.

- uang penerimaan tersebut seharusnya disetorkan oleh saksi MARJUDDIN


MALIK, S.Sos ke rekening kas daerah pada Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tenggara, namun secara tanpa kewenangan terdakwa H.
SUMARDI, SE meminta kepada saksi MARJUDDIN, S.Sos atas
permintaan saksi Drs, H.M. JUSUF PONEA , M. Si selaku Kepala
Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara Periode Januari 2007 sampai
dengan Mei 2007 meminta uang sebesar Rp. 2.545.056.765 (dua milyar
lima ratus empat puluh lima juta lima puluh enam ribu tujuh ratus enam
puluh lima rupiah) atau sekitar jumlah tersebut baik langsung kepada
saksi MARJUDIN MALIK S.Sos maupun melalui terdakwa dengan alasan
untuk membiayai kegiatan rutin dan operasional Kantor Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut
13

dipergunakan untuk kepentingan pribadi saksi Drs. H.M. JUSUF


PONEA,M.Si atau orang lain atau setidak-tidaknya bukan untuk
kepentingan kegiatan rutin dan operasional Kantor Dispenda Provinsi
Sulawesi Tenggara,

- saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH selaku Kepala Dispenda Provinsi


Sulawesi Tenggara Periode September 2007 sampai dengan Pebruari
2008 sebesar Rp. 733. 107.099,- (tujuh ratus tiga puluh tiga juta seratus
tujuh ribu sembilan puluh sembilan rupiah) atau sekitar jumlah tersebut,
baik langsung kepada saksi MARJUDDIN MALIK, S.Sos maupun melalui
terdakwa H. SUMARDI, SE dengan alasan untuk membiayai kegiatan
rutin dan operasional Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara, padahal uang tersebut dipergunakan untuk
kepentingan pribadi saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH , atau orang lain
atau setidak-tidaknya bukan untuk kepentingan kegiatan rutin dan
operasional Kantor Dispenda Provinsi Sulawesi Tenggara,

- Selanjutnya terdakwa H. Sumardi, SE untuk kepentingan pemeriksaan


dan dokumen pertanggungjawaban telah membuat Tanda bukti Kas yang
ditandatangani oleh saksi, Drs. H.M. Jusuf Ponea, M.Si, terdakwa H.
Sumardi, SE dan pegawai-pegawai kantor Dispenda Propinsi Sulawesi
Tenggara yang mana pertanggung jawaban tersebut terdakwa gunakan
untuk menutupi pinjaman yang seolah-olah telah dipergunakan untuk
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Terdakwa H. Sumardi, SE
juga tidak mengetahui penggunaan uang yang dibuatkan
pertanggungjawaban, oleh karena uang yang terdakwa terima dari saksi
Marjuddin Malik, S.Sos terdakwa langsung menyerahkannya kepada saksi
Drs. H.M. Jusuf Ponea, M.Si selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sulawesi Tenggara, bersama pegawai kantor Dispenda Propinsi
Sulawesi Tenggara yang lainnya. Terdakwa H. Sumardi, SE membuat
pertanggung jawaban uang yang seolah-olah dipergunakan untuk
keperluan peningkatan PAD tersebut sebelum bulan April 2007 dan
sekitar bulan Pebruari 2008 atas petunjuk Drs. H.M. Jusuf Ponea, Msi dan
Drs. H. Sultan Ramli, SH yang kemudian terdakwa ajukan kepada saksi
Drs. M. Ali Nur, M.Si selaku Kepala Dinas Pendapatan Daerah namun
tidak diterima.

------ Sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 9 UU Nomor 31


Tahun 1999 sebagaimana dirubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun
2001 Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana

Menimbang, bahwa atas dakwaan Penuntut Umum tersebut di atas, terdakwa


menyatakan mengerti dan baik terdakwa maupun Penasihat Hukumnya tidak
mengajukan eksepsi serta mohon agar perkara dilanjutkna pemeriksaannya;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum telah mengajukan.19 (.sembilan belas )


orang saksi dipersidangan, masing-masing yaitu:

Saksi 1: Drs. M. ALI NUR, M.Si., yang memberi keterangan di bawah sumpah
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar saksi tahu sehingga dipanggil memberi keterangan di depan


persidangan yaitu sehubungan dengan adanya dugaan Tindak Pidana
Korupsi Penyimpangan Pengelolaan Pajak dan Retribusi pada Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi sulawesi Tenggara Tahun Anggaran
2007/2008;
- Bahwa benar saksi dilantik sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 28 Pebruari 2008;
- Bahwa benar saksi menggantikan Drs. Sultan Ramli, S.H.;
14

- Bahwa benar Jabatan terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran pada Dinas


Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara;
- Bahwa benar saksi tidak tahu sejak kapan terdakwa menjabat sebagai
Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara;
- Bahwa saksi benar terdakwa masih menjabat sebagai Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenmggara pada
waktu saksi dilantik sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sulawesi Tenggara;
- Bahwa tugas dan wewenang saksi adalah:
- Menerima,
- Membayarkan,
- Menyimpan uang, dan
- Mempertanggungjawabkan;
- Bahwa yang harus dipertanggungjawabkan oleh terdakwa adalah
penerimaan uang dari Biro Keuangan yang nanti dikeluarkan oleh Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa benar pada saat saksi menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra posisi keuangan dalam keadaan nihil;
- Bahwa benar saat ini terdakwa tidak lagi menjabat sebagai Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa pada saat saksi menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sultra tanggal 28 Pebruari 2008, saksi tidak langsung melakukan kegiatan,
namun terlebih dahulu diadakan serah terima jabatan dan dalam Berita Acara
Serah Terima Jabatan disebutkan bahwa saldo keuangan dalam keadaan
nihil;
- Bahwa saksi tidak tahu tugas-tugas H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi tidak tahu pengeluaran uang yang dilakukan oleh H. SUMARDI,
SE.
- Bahwa saksi membenarkan berkas-berkas barang bukti yang diperlihatkan
kepada saksi dan menyatakan bahwa berkas-berkas tersebut disita oleh
penyidik karena ada indikasi penyimpangan;
- Bahwa saksi diberitahu ada pengeluaran uang yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan oleh terdakwa yaitu pengeluaran uang bulan Januari
2008;
- Bahwa saksi tidak tahu uang-uang yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
oleh H. SUMARDI, SE.
- Bahwa menurut Audit BPKP penyimpangan yang terjadi di Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra adalah biaya pengeluaran rutin;
- Bahwa saksi tidak tahu uang senilai Rp.2.083.451.722;
- Bahwa uang penerimaan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) tidak dapat
digunakan untuk kegiatan pengeluaran langsung karena seluruhnya harus
disetorkan ke Kas Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara 1 x 24 jam;
- Bahwa benar terdakwa pernah mendatangi saksi untuk meminta tanda
tangan pertanggungjawaban pengeluaran pembiayaan rutin bulan Januari
sampai dengan Maret 2008, namun saksi tidak mau karena pada waktu itu
saksi belum menjabat sebagai Kepala Dinas;
- Bahwa saksi tidak pernah menanyakan kepada terdakwa dana apa yang
dikeluarkan oleh terdakwa, tetapi saksi pernah membuka buku yang
dilakukan oleh Tim, saksi mencatat saldo nihil dan buku bendahara tidak
bergerak dan tidak ada saldo;
- Bahwa saksi pernah temukan ada beberapa buku harian yang ada di
Bendahara Penerima jumlah dana yang dikeluarkan berdasarkan laporand
harian dan buku harian adalah Rp.2.083.451.772;
- Bahwa saksi tidak tahu pertanggungjawaban uang Rp.400.000.000,-;
- Bahwa pertanggungjawaban Anggaran Rutin per 31 Desember 2009;

Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan benar;

Saksi 2 Drs. LA ODE ASRI BONEA, yang memberi keterangan di bawah


sumpah yang pda pokoknya menerangkan sebagai berikut:
15

- Bahwa saksi pernah menjabat sebagai Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra yaitu sejak bulan Mei 2007 sampai
dengan bulan September 2007;
- Bahwa saksi pernah satu kenator dengan terdakwa dan jabatan terdakwa
adalah sebagai Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra;
- Bahwa wewenang saksi sebagai Plt. Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra adalah menerima anggaran rutin dalam rangka kegitan Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara;
- Bahwa sebelum saksi menjabat Plt. Kepala Dinas, yang menjabat Kepala
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra adalah Drs. H.M. YUSUF PONEA,
M.Si;
- Bahwa benar saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kejaksaan sehubungan
dengan pengeluaran uang rutin pada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sultra;
- Bahwa benar Anggaran Rutin tidak dapat dipinjam;
- Bahwa saksi pernah meminjam uang kas Daerah Dinas Pendapatn Daerah
Propinsi Sultra pada APBD Tahun 2007;
- Bahwa saksi meminjam uang kepada Bendahara Penerima sebesar
Rp.172.000.000,-;
- Bahwa saksi tahu selain saksi yang meminjam uang kas daerah, Drs. H.M.
Yusuf Ponea, M.Si., Mardjuddin Malik, S.Sos., Drs. H. Sultan Ramli, S.H. dan
Drs. Syamsul Tahir, M.Si. juga meminjam uang kas daerah;
- Bahwa yang harus mempertanggungjawabkan pengeluaran anggaran rutin
adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa pada waktu peresmian UPTD-UPTD ada pinjaman sementara melalui
Bendahara Penerima yang ternyata hingga saat ini belum
dipertanggungjkawabkan oleh Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa untuk mempertanggungjawabkan pinjaman tersebut harus ada bukti-
bukti dan tanda terima;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 3 Drs. SYAMSUL TAHIR, M.Si., yang memberi keterangan di bawah


sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi perbah diperiksa oleh penyidik Kejaksaan;
- Bahwa saksi adalah pegwai Negeri Sipil yang ditempatkan di Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra);
- Bahwa saksi adalah mantan Wakil Kepala Dinas pendapatan Daerah Propinsi
Sultra sejak tanggal 27 Agustus 2007 sampai dengan sekarang;
- Bahwa benar terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa tugas Bendahara Pengeluaran adalah:
- Menerima atau menyimpan,
- Menyerahkan,
- Mempertanggungjawabkan Belanja Rutin pada Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah Bendahara Pengeluaran membuat
pertanggungjawaban belanja rutin Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi pernah melakukan investigasi/pemeriksaan terkait penerimaan
UPTD Samsat kota Kendari dan kolaka mulai tanggal 24 Maret 2008 sampai
dengan taggal 30 April 2008;
- Bahwa saksi pernah meminjam uang dari Bendahara Penerima Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi meminjam uang pada Bendahara Penerima atas perintah
Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra H. Sultan Ramli;
- Bahwa selain saksi yang meminjam uang, H. Yusuf Ponea, Mardjuddin Malik,
H. Sultan Ramli dan terdakwa sendiri juga meminjam uang;
16

- Bahwa saksi tidak tahu berApa jumlah uang yang dipinjam oleh H. Yusuf
Ponea, H. Sultan Ramli, Mardjuddin Malik dan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi tidak dana apa yang dipinjamkan oleh H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi pernah menerima uang dari terdakwa sebesar Rp.5.000.000,-
dan Rp.50.000.000,-;
- Bahwa saksi pernah menerima uang dari Bendahara Penerima sebesar
Rp.176.680.000,-;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah uang tersebut sudah dipertanggungjawabkan
oleh Bendahara Pengeluaran atau belum;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan bahwa ia terdakwa tidak


pernah memberikan uang kepada saksi tapi tulisan yang ada dalam kwitansi
tersebut dalah tulisan terdakwa (kepada saksi dan terdakwa diperlihatkan
kwitansi penerimaan uang);

Saksi 4 ISMAIL LOMPI, S.H., yang memberi keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa pada tanggal 01 April 2008, tidak ada
hubungan keluarga dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa terdakwa dengan saksi sama-sama dilantik pada Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra);
- Bahwa terdakwa ditempatkan di UPTD Samsat Kab. Kolaka Utara,
sedangkan saksi sebagai Kasubdin Pengawasan Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sulawesi Tenggara;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kejaksaan sehubungan dengan
kasi Notice Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD);
- Bahwa benar ada pemalsuan SKPD;
- Bahwa saksi tahu ada pemalsuan SKPD dari informasi Inspektorat dan
Bawasda;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik Kejaksaan berkenaan dengan
perkara H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi pernah menerima uang dari terdakwa
- Bahwa menurut aturan bahwa 1X24 jam Bendahara Penerima harus
menyetor pajak daerah dan retribusi kepada Kas Daerah (BPD);
- Bahwa berdasarkand temuan ada dana yang keluar dari Bendahara
Pengeluaran;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 5 H. HAMID UMAR, SE, yang memberi keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa benar saat ini saksi bertugas sebagai staf di Dinas Perhubungan
Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi pernah satu kantor dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa benar terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi tahu terdakwa diajukan ke persidangan karena masalah korupsi;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kejaksaan karena ada
penyimpangan anggaran di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi mengetahui ada hasil audit BPKP tentang penyimpangan
anggaran di Samsat Kota Kendari setelah membaca koran;
- Bahwa benar saksi pernah menjabat Kepala UPTD Samsat Kota Kendari
selama 2 bulan;
- Bahwa benar pada waktu saksi menjabat UPTD Samsat Kota Kendari ada
penyimpangan penerimaan uang retribusi dan pajak daerah;
- Bahwa mekanisme kerja UPTD Samsat Kota Kendari adalah Kasir menerima
setoran pajak daerah dan retribusi kemudian langsung disetor ke Bendahara
Penerima pada hari itu juga dengan tanda bukti setoran model bend.6,
selanjutnya Bendahara Penerima menyetor langsung ke Kas Daerah dalam
hal BPD Sultra, yang harus disetor pada hari itu juga;
- Bahwa setiap Bendahara Penerima menyetor uang ke kas daerah ada
laporan harian perincian mengenai penyetoran uang tersebut;
17

- Bahwa selama saksi menjabat sebagai Kepala UPTD Samsat Kota Kendari
tidak ada laporan mengenai peminjaman uang;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa meyatakan benar;

Saksi 6 Drs. H. LATIF MAKKA, yang memberi keterangan di bawah sumpah


yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengn terdakwa, tidak ada hubungan keluarga dengan H.
SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejak saksi masuk di Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra pada tahun 2003;
- Bahwa benar pada tahun 2003 saksi diangkat sebagai Kepala UPTD Samsat
Kota Kendari hingga tahun 2008;
- Bahwa jabatan terdakwa di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra adalah
sebagai Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa benar saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kejaksaan sehubungan
dengan adanya penyimpangan dana APBD Propinsi Sultra Tahun Anggara
2007 dan 2008;
- Bahwa saksi tidak ingat lagi berapa jumlah penyimpangan APBD Propinsi
Sultra;
- Bahwa tugas pokok bendahara pengeluaran adalah: Menerima,
Membukukan, Mengeluarkandan mempertanggungjawabkan uang-uang yang
keluar;
- Bahwa benar saksi pernah meminjam uang kepada Sucipta sebesar
Rp.80.000.000,- yang dipakai untuk kegiatan kantor Dinas Pendapatan
Daerah dan saksi telah menyerahkan bukti-bukti penggunaan uang tersebut
kepada H. SUMARDI, SE.
- Bahwa penerimaan uang retribusi dan pajak daerah harus disetor pada hari
itu juga ke Kasir;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa meyatakan benar;

Saksi 7 DADANG SUCIPTA, S.Sos., yang memberi keterangan di bawah


sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa akan tetapi tidak ada hubungan
keluarga;
- Bahwa saksi bertugas di dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sejak
tanggal 28 Januari 2008;
- Bahwa saksi diangkat sebagai Bendahara Penerima pada Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra pada bulan Maret 2008;
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa sejakn tahun 2008;
- Bahwa terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa Tugas Pokok Bendahara Pengeluaran adalah: Menerima,
membukukan, mengeluarkan dan Mempertanggungjawabkan ke Biro
Keuangan;
- Bahwa terdakwa sering meminjam uang pada waktu saksi sebagai Kasir
SAMSAT Kota Kendari yang jumlahnya sebanyak 13 Kwitansi pinjaman
dengan nilai + Rp.400.000.000,- (empat ratus juta rupiah);
- Bahwa pinjaman yang dilakukan oleh terdakwa adalah salah, namun karena
perintah pimpinan terpaksa dilakukan;
- Bahwa benar pinjaman yang dilakukan oleh terdakwa hingga saat ini belum
dikembalikan oleh terdakwa kepada kepada;
- Bahwa benar saksi juga pernah diperiksa sehubungan dengan pinjaman Drs.
H.M. YUSUF PONEA, M.Si., Drs. H. Sultan Ramli, S.H. dan H. SUMARDI,
SE.
- Bahwa terdakwa meminjam uang kas SAMSAT atas perintah Drs. H.M. Yusuf
Ponea, M.SI. (Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra);

Saksi 8 ABDUL KADIR, Bc.Ku., yang memberi keterangan di bawah sumpah


yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
18

- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, namun tidak ada hubungan keluarga
dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa benar saksi sudah pensiun sejak 1 Januari 2010;
- Bahwa saksi bekerja di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Utara
sejak tahun 1985;
- Bahwa tugas saksi terakhir adalah sebagai Kasi Keuangan Penerima Pusat
seperti PBB, Pertambangan, uang bagi hasil Daerah dan Pusat;
- Bahwa saksi lupa sejak tahun berapa terdakwa bertugas di Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi pernah diperiks oleh Penyidik Kejaksaan;
- Bahwa yang saksi tahu adalah mengenai pinjamam dan kwitansi;
- Bahwa yang meminjam uang kas Dinas Pendapatan Daerah Propinsi sultra
adalah Bendahara Peneria (Mardjuddin Malik, S.Sos);
- Bahwa dari hasil penyidikan Kejaksaan ada temuan mengenai penyimpangan
di Dinas Penadapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi ada meminjam uang Rp.50.000.000,- dari Mardjuddin Malik
(Bendahara Penerima) dan diserahkan kepada H. SUMARDI, SE.
Atas keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan benar;

Saksi 9 MARDJUDDIN MALIK, S.Sos., yang memberi keterangan di bawah


sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa dan pernah satu kantor dengan H.
SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi sebagai pembantu kasir pada UPTD Samsat Kota Kendari;
- Bahwa jabatn terdakwa saksi adalah sebagai Bendahara Penerima pada
dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi tahu terdakwa sebagai Bendahara Pengeluaran pada Dinas
Penpadatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa selama saksi menjadi Bendahara Penerima ada 4 (empat) pimpina
saksi, yaitu:
- Drs. H.M. Yusuf Ponea, dari tahun 1999 s/d tahun 2007;
- Drs. Asri Bonea dari bulan Juni 2007 s/d September 2007;
- Drs. H. Sultan Ramli, S.H. dari bulan September 2007 s/d pebruari 2008;
- Drs. Ali Nur, M.Si. dari bulan Maret 2008;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kejaksaan selaku Bendahara
Penerima;
- Bahwa saksi diperiksa berkenaan dengan adanya 21 kwitansi pinjaman;
- Bahwa jumlah total 21 kwitansi tersebut adalah 2 (dua) Milyar lebih;
- Bahwa uang kas penerimaan tidak dapat dipinjamkan;
- Bahwa pinjaman terdakwa adalah Rp.80 juta lebih;
- Bahwa uang kas rutin Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra yang
digunakan oleh terdakwa adalah Rp.409.000.000,- (empat ratus sembilan
juta rupiah);
- Bahwa saksi tidak menyetor kepada uang penerimaan kas Daerah karena
uang tersebut dipinjam oleh Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa saksi tidak dapat menunjukkan kwitansi pengeluran;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 10 Drs. H.M. YUSUF PONEA, M.Si. yang memberi keterangan di bawah
sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi menjabar sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sultra sejak tanggal 27 September 1999 sampai dengan 05 Mei 2007;
- Bahwa benar terdakwa adalag bendahara Rutin/Pengeluaran pada Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa Tugas Terdakwa adalah: - Menerima Uang, - Mencatat, -
Mengeluarkan, dan - Mempertanggungajawabkan;
- Bahwa saksi pernah menyuruh terdakwa meminjam uang anggaran rutin
karena anggaran rutin dinas Pendapatan Daerah Porpinsi sultra belum turun;
- Bahwa Anggaran Rutin bulan Januari 2007 sampai dengan April 2007 sudah
dipertanggungjawabkan, kecuali bulan Mei 2007 belum
dipertanggungjawabkan;
19

- Bahwa tidak dibenarkan meminjam uang penerimaan UPTD Samsat;


- Bahwa kebijakan saksi meminjam uang penerimaan UPTD Samsat Kota
Kendari untuk mengatasi bekum turunnya anggaran rutin Dinas Pendapatn
Daerah Propinsi sultra;
- Bahwa saksi membernarkan nota-nota pengeluaran dari DPTD;
- Bahwa saksi tidak ingat lagi jumlah uang yang dikelola oleh H. SUMARDI,
SE.
- Bahwa seingat saksi anggaran rutin yang dikeluarkan sudah
dipertanggungjawabkan, namun belum dibukukan;
- Bahwa saksi pernah menerima uang Rp.50.000.000,- dari mardjuddin malik
(Bendahara Penerima);
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 11 Drs. H. SULTAN RAMLI, S.H. yang memberi keterangan di bawah


sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi menjadi atasan terdakwa sejk September 2007 sampaid engan
Pebruari 2008;
- Bahwa saksi tahu setiap terdakwa dmengajukan perincian pengeluaran
adalah atas persetujuan saksi;
- Bahwa saksi perintah memerintahkan terdakwa untuk meminjam uang
kepada kasir Samsat dan Bendahara Penerima karena anggaran rutin sudah
habis;
- Bahwa saksi sudah tidak ingat lagi berapa jumlah uang yang dikleuarkan
oleh H. SUMARDI, SE.
- Bahwa benar pada waktu saksi menjadi Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra uang dalam kas sudah habis;
- Bahwa jumlah uang Rp.733.000.000,- adalah dipakai untuk kepentingan
kantor keculai bantuan untuk Kajari Kendari dan mantan Anggota DPRD
Propinsi Sultra;
- Bahwa pengeluaran dari bulan September sampai dengan Desember 2007
sudah dipertanggungjawabkan;
- Bahwa saksi sudah tidak ingat lagi apakah saksi pernah meminjam uang
kepada terdakwa pada bulan September, Oktober, Nopember dan Desember
2007;
- Bahwa saksi meminjam uang kepada terdakwa tidak ada catatan;
- Bahwa uang Rp.50.000.000,- digunakan untuk kepentingan dinas;
- Bahwa uang Rp.10.000.000,- digunakan untuk pembelian tiket Kajari dan
Kasi Intel masing-masing Rp.5.000.000,-;
- Bahwa yang harus mempertanggungjawabkan uang kas yang dikeluarkan
adalah Kepala Dinas yang baru pengganti saksi;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 12. HJ. ANDI HERAWATI yang memberi keterangan di bawah sumpah,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi kenal dengan terdakwa, namun tidak ada hubungan keluarga
dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi dengan terdakwa pernah satu kantor pada Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa benar saksi adalah Kepala Tata Usaha Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra;
- Bahwa benar terdakwa sebagai Bendahara Rutin/Pengeluaran Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa tugas Bendahara Rutin/Pengeluaran adalah: Mengeluarkan uang,
Melaporkan, Mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan;
- Bahwa saksi pernah diperiksa penyidik kejaksaan sehubungan saksi pernah
meminjam uang pada Bendahara Penerima (Mardjuddin Malik, S.sos)
sebesar Rp.140.000.000,- untuk pembayran uang lembur;
- Bahwa uang yang saksi pinjam tersebut sudah dipertanggungjawbakan oleh
H. SUMARDI, SE.
20

- Bahwa saksi meminjam uang kepada Bendahara Penerima karena uang rutin
belum ada pada H. SUMARDI, SE.
- Bahwa pinjaman tersebut dilakukan sebanyak 3 kali;
- Bahwa pinjaman tersebut bersifat sementara;
- Bahwa saksi tahu terdakwa telah mempertanggunjawabkan uang yang
dipinjam oleh saksi karena saksi mengambil dari daftar pembantu bendahara
penerima Samsat Kota Kendari;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah terdakwa membayar pinjaman sementara
tersebut setelah anggaran rutin keluar;
- Bahwa yang memerintahkan saksi mengambil uang kepada terdakwa adalah
Drs. H. Latif Makka;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 13 Dra. Hj. RAHMATIAH, yang memberi keterangan di bawah sumpah,


yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa hingga saat ini saksi masih aktif di Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi bertugas di Dinas pendapatan Daerah Propinsi Sultra sejak
tanggal 14 Juni 2004 s/d tgl. 13 Oktober 2008;
- Bahwa saksi menjabat sebagai Kasubdin Pendapatan Lain-lain mulai tanggak
14 Juni 2004 sampai dengan 03 Maret 2008;
- Bahwa sejak tanggal 03 Maret 2008 sampai dengan 13 Oktober 2008 saksi
sebagai Kasubdin Retribusi;
- Bahwa sudah ada 4 Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi sultra sejak
saksi bertugasu di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra, yaitu: 1. Drs.
H.M. Yusuf Ponea, M.Si. 2. Drs. H. Sultan Ramli, 3. Drs. Ali Nur, M.Si.;
- Bahwa saksi tahu jabatan terdakwa adalah sebagai Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh penyidik kejaksaan sehubungan dengan
adanya masalah pengeluaran uang rutin di Dinas Pendaptan Daerah Propinsi
Sultra;
- Bahwa uang yang dikeluarkan oleh terdakwa adalah unag kantor;
- Bahwa saksi pernah menerima uangd ari terdakwa untuk biaya perjalaan
dinas ke Makassar berjumlah Rp.4.244.000,-;
- Bahwa saksi pernah menerima uang dari Mardjuddin Malik, S.Sos. sebesar
Rp.34.349.000,- untuk perjalanan dinas ke Jakarta;
- Bahwa saksi telah menyerahkan kepada terdakwa bukti-bukti penggunaan
uang tersebut utuk dipertanggungjawabkan oleh H. SUMARDI, SE.
- Bahwa yang menyuruh saksi meminjam uang kepada Mardjuddin Malik
adalah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra Drs. H.M. Yusuf
Ponea, M.Si.;
- Bahwa saksi pernah menanyakan pertanggungjawaban uang yang saksi
pinjam dari Mardjuddin Malik dan dijawab oleh terdakwa sudah
dipertanggungjawabkan;
- Bahwa saksi membenarkan kwitansi penerimaan uang yang diperlihatkan
kepada saksi;
- Bahwa setiap saksi mau melaksanamakan tugas keluar kota selalu meminta
uang kepada terdakwa, namun terdakwa menjawab terdakwa tidak memiliki
uang kas pegeluaran;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah uang yang saksi pinjam dari Mardjuddin Malik
ada mata anggarannya;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah uang yang saksi pinjam dari Mardjuddin Malik
sudah dibayar oleh H. SUMARDI, SE.
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 14 Dra. MARTHA S. HUTAPEA, M.Si., yang memberi keterangan di


bawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut:
- Bahwa benar saksi pernah satu kantor dengan H. SUMARDI, SE.
21

- Bahwa saksi bertugas di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra


sejak tanggal 10 April 2008;
- Bahwa terdakwa bertugas di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra
sebagai Pelayanan;
- Bahwa saksi saksi pernah diperiksa oleh penyidik kejaksaan;
- Bahwa saksi tidak tahu apab sebabnya terdakwa dihadapkan di persidangan;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;
Saksi 15 LA ODE MAHBUB, yang memberi keterangan di bawah sumpah,
yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar saksi BERTUGAS DI Dinas Pendapatan Propinsi Sultra sejak


tahun 1983 sampai dengan sekarang;
- Bahwa saksi adalah staf Penetapan pajak pada UPTD Samsat Kota Kendari;
- Bahwa tugas saksia adalah menghitung dan menetapkan pajak kendaraan
bermotor roda dua maupun roda empat yang akan membayara pajak
kendaraannya;
- Bahwa saksi tahu jabatan terdakwa adalah sebagai Bendahara Pengeluaran
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi tidak pernah menjadi staf H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Penyidik Kejaksaan sehubungan dengan
dugaan penyalahgunaan keuangan di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sultra;
- Bahwa dari hasil pemeriksaan penyidik, saksi tahu ditemukan kwitansi
penerimaan uang;
- Bahwa saksi pernah menerima uang dari Dadang Sucipta sebesar Rp.
16.629.680 atas perintah Drs. Sysul Tahir, M.Si. untuk pembayran pajak
kendaraan Anggota DPRD dan Asisten III Setda Propinsi Sultra;
- Bahwa benar saksi menandatangani kwitansi penerimaan uang dan
disetujuai Wakil Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra Drs.
Syamsul tahir, M.Si.;
- Bahwa uang yang saksi ambil dari Dadang Sucipta kemudian diserahkan
kepada Mardjuddin Malik;
- Bahwa uang yang saksi pinjam dari Dadang Sucipta sudah habis digunakan
untuk pelunasan pajak kendaraan Anggota Dewan dan Asisten III;
- Bahwa saksi tidak pernah berhubungan dengan terdakwa sehubungan
dengan ung yang saksi pinjam dari Dadang Sucipta;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 16 MULIATI, SE. M.Si, yang memberi keterangan di bawah sumpah, yang
pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa benar sekarang saksi bertugas di Dinas Transmigrasi Propinsi Sultra;


- Bahwa saksi pernah bertugas di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra
yaitu sejak tahun 2008 sampai tahun 2008;
- Bahwa tahu terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa benar saksi pernah meminjam uang kepada Kasir Samsat Kota
Kendari Dadang Sucipta sebesar Rp.50.000.000,- atas Perintah Wakil Kepala
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra H. Syamsul tahir, M.Si.;
- Bahwa uang tersebut saksi serahkan kepada H. Syasul Tahir, M.Si.;
- Bahwa saksi tidak tahu siapa yang mempertanggungjawabkan uang tersebut;
- Bahwa ada kwitansi pinjaman uang tersebut yang disetujui oleh H. Syamsul
Tahir;
- Bahwa menurut H. Syamsul Tahir pinjaman tersebut akan dibayar setelah
anggaran rutin cair;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 17 Dra. ANDI TENRI RAWE SILONDAE, yang memberi keterangan di


bawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saat ini saksi bertugas di Dinas Sosial Kab. Konawe Utara;
22

- Bahwa benar saksi pernah bertugas di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi


Sultra sejak tahun 2007 s/d januari 2008;
- Bahwa Kepala Dinas saksi waktu itu adalah Drs. H.M. Yusuf ponea, M.Si.;
- Bahwa tugas saksia adalah memberikan pelayanan adminstrasi kepasa
seluruh pernagkat dinas dalam lingkup Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sultra;
- Bahwa pada waktu saksi bertugas di Dinas Pendapatan Daerah Porpinsi
Sultra ada Penggantian kepala Dinas yaitu H,M. Yusuf Ponea diganti oleh
Drs. H. Sultan Ramli, S.H.;
- Bahwa jabatan terdakwa pada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra
adalah sebagai Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa terdakwa diperiksa di persidangan sehubungan dengan pinjaman
uang yang dilakukan oleh saksi kepada Mardjuddin Malik;
- Bahwa saksi pernah meminjam uang kepada Bendahara Penerima
Mardjuddin Malik sebesar Rp.1.714.000,- dan bukti-bukti penggunaannya
telah diserahkan kepada H. SUMARDI, SE.
- Bahwa uang yang saksi pinjam tersebut atas persetujuan pimpinan Yusuf
Ponea;
- Bahwa uang yang saksi pinjam tersebut berasal dari anggaran rutin;
- Bahwa terdakwa mengetahui pada waktu saksi meminjam uang kepada
Mardjuddin Malik karena terdakwa menyatakan kas lagi kosong nanti etelah
anggaran rutin cair baru diganti;
- Bahwa untu mendapatkan dana sebelum menerima pembayaran pertama
sebesar 50% dari pekerjaan selesai, saksi meminjam dana;
- Bahwa benar PPTK turun ke lapangan memeriksa pekerjaan saksi;
- Bahwa proses pembayaran pekerjaan saksi adalah 50% dibayarkan pada
tahun 2006 dan 50% dibayarkan pada tahun 2007, dan pekerjaan sudah
selesai pada tahun 2006 dan sudah saksi ajukan tahun 2006 tapi nanti
dibayar pada tahun 2007;
- Bahwa tidak ada pemotongan dana atas pekerjaan tersebut kecuali pajak;
- Bahwa pekerjaan telah selesai tahun 2006 dan dibayar pada tahun 2007,
pekerjaan tertunda karena ada perubahan kwalitas pekerjaan dan kepala
Kantor serta PPTK mengatakan sepanjang tidak merugikan Daerah;
- Bahwa untuk mempertanggungajawabkan pekerjaan saksi, ada Bawasda
turun ke lapangan;
- Bahwa pada saat pencairan tahap kedua saksi diarahkan ke Andi Akbar di
Sekretariat Daerah;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 18 HASMAWATI, yang memberi keterangan di bawah sumpah, yang


pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa saksi bertugas di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sejak
tahun 1985;
- Bahwa saksi pernah satu kantor dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi adalah staf H. SUMARDI, SE.
- Bahwa benar terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran Dinas Pendapatan
Daerah propinsi Sultra;
- Bahwa saksi tidak tahu tugas Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa uang yang dikeluarkan oleh terdakwa adalah uang rutin;
- Bahwa saksi tidak tahu uang yang dikeluarkan oleh terdakwa sejak tahun
2007 sampai dengan 2008;
- Bhwa saksi tahu sebabnya dihadirkan dispersidangan sehubungan dengan
adanya dugaan penyimpangan pengelolaan pajak dan retribusi pada Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa saksi pernah menerima uang sebanyak 4 kali dari Dadang Sucipta
Kasir Samsat Kota Kendari yang totalnya sebesar Rp.180.000.000,-;
- Bahwa saksi memkbenarkan kwitansi dengan nilai Rp.50.000.000,-untuk
sosialisasi Yusuf Ponea sebagai calon wali kota Kendari dan Rp.50.000.000,-
untuk peresmian UPTD Samsat Kolaka Utara;
- Bahwa benar saksi juga menyerahkan upah puput Rp.30.000.000,- yang
diberikan kepada pegawai Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa benar ada bukti penerimaan uang masing-masing yang menerima;
23

- Bahwa benar saksi pernah menyerahkan uang Rp.50.000.000,- kepada


Mardjuddin Malik;
- Bahwa bukti penggunaan uang tersebut sudah diserahkan kepada H.
SUMARDI, SE.
- Bahwa saksi meminjam uang kepada Mardjuddin Malik Rp.30.000.000,-
karena uang yang sempat diserahkan oleh terdakwa sebesar
Rp.30.000.000,- diminta lagi oleh terdakwa, sehingga saksi meminjam
kepada Mardjuddin Malik;

Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Saksi 19 Dra. ROSMARIA S. ALI, M.Si. yang memberi keterangan di bawah


sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
- Bahwa yang saksi hendak kemukakan adalah bahwa semua Anggran Rutin
Tahun 2007 dan 2008 sudah dicairkan semua oleh terdakwa sesuai dengan
SPP (Surat Perintah Pembayaran) yang diajukan oleh H. SUMARDI, SE.
- Bahwa pada Tahun Anggaran 2008 oleh karena APBD terlambat disetujui
maka diberi pinjaman 1/12 % dari anggaran tahun sebelumnya termasuk
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa pertanggungjawaban Anggaran Rutin selambat-lambatnya tanggal 31
Desember tahun berjalan;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah Kas di Dinas Pendapatan Daerah Propinsi
Sultra kosong atau tidak;
- Bahwa saksi tidak tahu mengenai pengeluaran uang yang tidak
dipertanggungjawabkan oleh Bendahara Pengeluaran;
- Bahwa tidak selamanya uang yang diterima oleh Bendahara Pengeluaran
sama dengan uang yang dipertanggungajawabkan;
- Bahwa anggaran yang dicairkan bulan lalu dapat dipertanggungjawabkan
bulan depan;
- Bahwa anggaran tahun berjalan selalu sama dengan anggaran yang ada di
DIPA;
- Bahwa saksi tidak tahu apakah dibolehkan mengambil uang internal Kantor
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra karena hal tersebut kebijakan
kepala dinas;
- Bahwa semua penggunaan anggaran harus dipertanggungjawabkan
selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun berjalab;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Menimbang, bahwa di persidangan Jaksa Penuntut telah mengajukan 1


orang AHLI yaitu TUNGGUL SIMANJUNTAK, SE, yang memberi keterangan di
bawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa saksi tidak kenal dengan terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga
dengan H. SUMARDI, SE.
- Bahwa ahli adalah auditor pada BPKP Perwakilan Propinsi Sultra sejak tahun
1997 sampai dengan sekarang;
- Bahwa ahli pernah diperiksa oleh penyidik kejaksaan sehubungan
penerimaan PAD pada kantor Dinas Pendapatan Daerah propinsi Sultra
khususnya penerimaan pajak kendaraan tanggal 1 januari 2007 sampai
dengan 31 Maret 2008;
- Bahwa berdasarkan permintaan dari Penyidik Kejaksaan Tinggi Sultra dan
Surat Perintah Tugas Kepala BPKP Perwakilan Propinsi Sultra Nomor ST-
4451/PW20/5/2009 tanggal 22 Oktober 2009 ahli pernah melakukan audit
perhitungan kerugina negara atas kasus dugaan tindak pidana kourpsi
penyimpangan pengelolaan pajak dan retribusi pada Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra atas penerimaan UPTD Samsat Kota Kendari periode
Januari 2007 sampai dengan Maret 2008;
- Bahwa benar ahli pernah melakukan pemeriksaan di Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa benar pada waktu ahli melakukan pemeriksaan di Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sultra ada temuan bila dilihat dari jumlah penerimaan yang
disetorkan diketahui bahwa Pembantu bendahara Penerima UPTD Samsat
24

Kota Kendari terjadi kekurangan penyetoran kepada Bendahara Penerima


Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sebesar Rp.954.859.980 karena
dipinjamkan kepada Bendahara Pengeluaran dan beberapa Pegawai Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;
- Bahwa ada penerimaan yang tidak disetor oleh Bendahara Penerima Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sejumlah Rp.4.304.799.040,-;
- Bahwa menurut keterangan Bendahara Penerima bahwa uang sebesar Rp.
4.304.799.040 yang tidak disetor oleh Bendahara Penerima Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra tersebut karena dipinjam untuk
digunakan kegitan kantor;
- Bahwa menurut ketentuan uang yang diterima dari UPTD Samsat Kota
Kendari tersebut tidak boleh digunakan/dipinjamkan tetapi harus disetor ke
kas daerah dalam waktu 1 X 24 jam;
- Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan ahli ditemukan bahwa uang
Rp.3.281.999.161,- rincian penggunaannya adalah sebagai berikut:
- Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Kadispenda) sampai dengan 5
Mei 2007 Rp.530.854.000,-,
- Kadispenda tanggal 17 September 2007 sampai dengan tanggal 27
pebruari 2008 Rp.47.000.000,-,
- Wakadispenda sejak tanggal 27 Agustus 2007 sampai dengan Juni
2009 Rp.128.629.680,-,
- Bendahara Penerima sampai dengan 31 Maret 2008 sebesar
Rp.805.828.048,-,
- Bendahara Pengeluaran sampai dengan 31 Maret 2008 (tanggung
jawab pribadi Bendahara Pengeluaran dengan Kadispenda dan Plt
Kadispenda Rp.409.224.904,-,
- Tanggung Jawab Bendahara Pengeluaran dan Kadispenda sampai
dengan 5 Mei 2007 Rp.2.014.202.765,-,
- Tanggung jawab Bendahara Pengeluaran dan Kadispenda 17
September 2007 sampai dengan 27 Pebruari 2008 sebesar
Rp.686.107.099,-,
- Tanggung jawab Bendahara Pengeluaran dan Plt. Kadispenda 5
Mei 2007 sampai dengan 17 Sepetember 2007 sebesar Rp.172.464.393,-,
- Staf Biro Keuangan Setprop Sultra Rp.50.000.000,-;
- Bahwa Ahli bersama dengan terdakwa yang menghitung penggunaan pribadi
terdakwa tersebut;
- Bahwa penggunaan anggaran tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti
penggunaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan;
- Bahwa hal tersebut secara sah dapat dikatakan sebagai bentuk kerugian
negara;
Atas keterangan saksi tersebut, terdakwa menyatakan benar;

Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan terdakwa H.


SUMARDI, SE. yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil sejak tahun 1985
dan ditempatkan sebagai staf di bagian retribusi Dinas Pendapatan Daerah
propinsi Sultra;
- Bahwa terdakwa adalah Bendahara Pengeluaran/Rutin pada Kantor Dinas
pendapatan Daerah Propinsi Sultra sejak tahun 1993 sampai dengan Maret
2008;
- Bahwa pada waktu terdakwa menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra yang menjadi Kepala Dinas secara
berturut-turut adalah: Yusuf Ponea, La Ode Asri Bonea dan H. Sultan Ramli;
- Bahwa tugas dan tanggung jawab terdakwa sebagai Bendahara Pengeluaran
adalah menerima, mengeluarkan, membukukan dan
mempertanggungjawabkan anggaran rutin Dinas Pendapatan Daerah
Propinsi Sultra;
- Bahwa selama terdakwa menjabat sebagai Bendahara Pengeluaran sejak
januari 2007 sampai dengan maret 2008 Anggaran Rutin cair dengan lancar
dan tidak pernah ada masalah;
25

- Bahwa anggaran rutin selalu tersedia dananya dalan PDA dan tidak pernah
ada masalah yang menghambat pencairannya dan terdakwa telah
mencairkan seluruh anggaran rutin untuk membiayai kegiatan operasional
kantor;
- Bahwa benar terdakwa pernah meminjam uang penerimaan pajak kepada
Bendahara Penerima Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra (Mardjuddin
Malik, S.Sos dan Pembantu Bendahara Penerima/Kasir UPTD Samsat Kota
Kendari (Dadang Sucipta) dengan alasan Anggaran Rutin tidak cukup pada
saat pencairannya, sedangkan untuk mencairkan lagi memerlukan waktu
untuk proses pencairannya sehingga meminjam terlebih dahulu untuk
membiayai kegiatan yang mendesak;
- Bahwa terdakwa sudah tidak ingat lagi jumlah pinjaman yang terdakwa
pinjam, namun terdakwa pernah menghitungnya di depan penyidik yang
kemudian dituangkan di dalam BAP;
- Bahwa sesuai dengan keterangan terdakwa yang ada dalam BAP, terdakwa
menghitung jumlah kwitansi yang jumlahnya 83 lembar kwitansi dengan nilai
sebesar Rp.3.704.283.273 (tiga milyar tujuh ratus empat juta dua ratus
delapan puluh tiga ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah);
- Bahwa benar pinjaman-pinjaman tersebut belum ada yang dikembalikan
karena dananya dalam DPA ternyata tidak cukup karena melebihi plafon
anggaran yang ada dalam APBD sehingga tidak tertutup oleh anggaran rutin
yang terdakwa cairkan;
- Bahwa benar terdakwa mengetahui bahwa uang yang dipinjam dari
Mardjuddin Malik adalah uang penerimaan yang berasal dari uang
penerimaan pajak dari UPTD-UPTD;
- Bahwa terdakwa mengetahui meminjam uang dari Bendahara Penerima
adalah tidak dibenarkan karena seharusnya uang tersebut disetor ke kas
daerah 1 X 24 jam dan tidak dapat dipinjam;
- Bahwa semua uang yang dipinjam tersebut digunakan untuk kepentingan
kantor dan tidak ada yang digunakan untuk kepentingan pribadi H.
SUMARDI, SE.
- Bahwa benar dari pinjaman-pinjaman tersebut ada yang penggunaannya
tidak ada anggarannya dalan DPA yaitu pinjaman pda masa Plt. Kepala
Dinas Asri Bonea sebesar Rp. 172.000.000,-, di mana penggunaan uang
tersebut tidak ada dalam DPA sehingga tidak dapat diganti dengan anggaran
rutin;
- Bahwa terdakwa meminjam atas perintah pimpinan baik secara lisan maupun
secara tertulis;
- Bahwa pinjaman untuk Asri Bonea belum dipertanggungjawabkan;
- Bahwa semua pinjaman baik pada masa Kadis Yusuf Ponea, Sultan Ramli,
Syamsul Tahir dan Asri Bonea sudah dibuatkan pertanggung jawabannya
oleh terdakwa, akan tetapi ketika pertanggungjawaban pinjaman tersebut
diserahkan ke Kepala Dinas yang baru (Ali Nur), Kadis yang baru tidak mau
menerima pertanggung jawaban tersebut;

Menimbang, bahwa di persidangan telah pula diajukan barang bukti berupa:


- 12 (dua belas) Buku Laporan tanda bukti penerimaan kasir Samsat Kendari
Tahun 2007 (BEND-26).
- 3 (tiga) Buku Laporan tanda bukti penerimaan kasir Samsat Kendari Januari
sampai Maret 2008 (BEND-26).
- Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 06-12-2007, 07-12-2007, 08-12-2007, 10-
12-2007, 11-12-2007, 12-12-2007, 13-12-2007, 15-12-2007, 18-12-2007,
19-12-2007, 22-12-2007, 27-12-2007, 28-12-2007, 29-12-2007, 31-12-
2007, beserta lampirannya.
- Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 18-03-2008, 19-03-2008, 24-03-2008, 25-
03-2008, 26-03-2008, 27-03-2008, 28-03-2008, 31-03-2008, 31-03-2008,
beserta lampirannya.
- Buku Kas Umum Daerah (BEND-10) Tahun 2007 s/d Maret 2008.
(Penerimaan).
26

- Rekening Koran periode 01 Januari 2007 s/d 31 Desember 2007.


- Rekening Koran periode 01 Januari 2008 s/d 31 Maret 2008.
- 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman uang an. H. SUMARDI,
SE.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs.
SYAMSUL TAHIR, M.Si.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Dra. ANDI
TENRI.
- 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs. H.M.
JUSUF PONEA, M.Si.
- 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman/ penggunaan uang an.
MARDJUDDIN MALIK, S.Sos.
- 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman/ penggunaan uang an.
Drs. H. SULTAN RAMLI, SH
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. ABDUL
KADIR, Bc.Ku.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. MUH.
NURUNG.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs. AZIS
HALENG.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. YOPI
LAMALIWA.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Dra. Hj.
RAHMATIA.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. MUSTAKING,
S.Pd.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. HARY.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Hj. ANDI
HAERAWATY. S.
- 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. HASMAWATI.
-1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs. LA ODE
ASRI BONEA.
- 1 (satu) lembar nota jumlah uang yang belum disetor SUCIPTA ke Bendahara
Penerima sebesar Rp. 710.794.446.-
- 1 (satu) berkas tanda bukti kas Beban Tetap / Sementara beserta
lampirannya.
- Buku Kas Pengeluaran tahun 2007 s/d Maret 2008.
- Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk bulan Januari s/d Desember 2007 tanggal 31 Desember 2007.
- Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk tanggal 1 s/d 29 Pebruari 2008 tanggal 29 Pebruari 2008.
- Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk tanggal 1 s/d 31 Maret 2008 tanggal 31 Maret 2008.
- 1 (satu) bundel berisi 47 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
- 1 (satu) bundel berisi 125 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
- 1 (satu) bundel berisi 101 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
- 1 (satu) bundel berisi 101 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
27

- 1 (satu) bundel berisi 111 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
- 1 (satu) bundel berisi 96 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Sementara.
- 1 (satu) bundel berisi 85 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Sementara.
- 183 lembar nota dan Daftar Rekapitulasi Nota Pengeluaran atas Perintah
Kepala Dispenda Prov. Sultra an. Drs. H.M JUSUF PONEA, M.Si.
- 28 (dua puluh delapan) lembar Rincian Penetapan Pajak atas nama : Drs.
Darpin, H. Hino Biohanis, Drs. La Zahi Jaya, Lily Erni, L.O Arsyad Wanda,
Pemda Tk I, Muh Nurjaya B, Drs. Ld. Mustafa, H.M Ikhlas Mappilawa, Amir
Jaya, Hartian, Saraswati, Heri Susanto, Paterai Andi Culang, LM. Bariun,
SH, La Safiu, S.Sos, PT. Daka Lantas, Muh. Cakra, Nurjadi, Baharuddin, Ir.
Baharuddin E, DPD I Partai Golkar, Pratno, Sarunding, Aldryn, S.Pd, Dg.
Parani, Dinas, Untung, S.Pd.
- 1 (satu) map dokumen berupa Tanda Bukti Kas penggunaan dana sejumlah
Rp. 256.052.195,-.
- 1 (satu) map dokumen berupa Tanda Bukti Kas penggunaan dana sejumlah
Rp. 461.994.635,-.
- 3 (tiga) buku penyetoran PKB-BBN dan lain-lain Januari 2007 s/d April 2008.
- 1 (satu) map dokumen kwitansi asli sebanyak 21 lembar.
- 1 (satu) lembar nota/memo tanggal 13 Pebruari 2008.
- Bukti setoran ke BPD Sultra tahun 2007 s/d Maret 2008.
- 6 (enam) lembar Tanda Bukti Penerimaan (Bend.26) tanggal 14 Januari
2009.
- 15 (lima belas) buku realisasi penerimaan UPTD Samsat Kota Kendari bulan
Januari 2007 s/d Maret 2008.
- 1 (satu) bundel Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA. 2008 bulan Maret
2008;
- 39 (tiga puluh sembilan) buku Bend.16 (Buku Kas Penerimaan Sejenis)
Tahun Anggaran 2007.
- 413 (empat ratus tiga belas) lembar Bend.16 ( Buku Kas penerimaan
Sejenis ) bulan Januari 2008 s/d Maret 2008.
- 1 (satu) bundel Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA. 2008 bulan April
2008.
- 3 (tiga) buku agenda penyetoran Bendahara Penerimaan ke BPD Sultra 3
Januari 2006 s/d 14 Maret 2008.
- 1826 (seribu delapan ratus dua puluh enam) lembar Surat Tanda Setoran
(STS) Januari 2007 s/d Desember 2007.
- 3 (tiga) lembar rekening koran giro periode 1 Januari 2007 s/d 31 Desember
2007 Dinas Pendapatan TK. I /Bendahara Pengeluaran tertanggal 11 Juni
2009.
- 6 (enam) bundel tanda bukti kas beban tetap/sementara senilai Rp.
404.284.000,-
- Foto copy Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA.
2007;
- Foto copy dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-LSKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA. 2007;
- Foto copy Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA.
2008
- Foto copy Laporan Realisasi Penerimaan Anggaran Pendapatan Daerah
Prov. Sultra TA. 2007 per 31 Desember 2007 Dinas Pendapatan Daerah
Prov. Sultra.
- 2 (dua) lembar foto copy nota kontan pembelian BBM tanggal 18 juni 2007
dan 25 Juni 2007
- 1 (satu) lembar kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 2.200.000,- tanggal
10 September 2007 yang menerima Wa Ode Keke
28

- 8 (delapan) lembar nota kontan pembelian premium tanggal 1 Nopember


2006
- 6 (enam) lembar nota pembelian ATK, foto copy dan nota makan/minum
- 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 28 Desember 2005 sebesar
Rp. 10.935.600,-
- 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 10.935.600,-
- 4 (empat) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan pegawai yang
bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Desember 2005
- 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 01 Desember 2005 sebesar
Rp. 10.935.600,-
- 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 10.935.600,-
- 2 (dua) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan pegawai yang
bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Nopember 2005
- 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 12 Nopember 2005 sebesar Rp.
11.594.700,-
- 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 11.594.700,-
- 4 (empat ) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan pegawai yang
bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Agustus 2005
- 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.580.000,- yang
menerima Drs. Jumardin Radib, SE beserta lampirannya
- 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.250.000,- yang
menerima Drs. H.A. Latif Makka beserta lampirannya
- 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.000.000,- yang
menerima Drs. Jumardin Radib, SE beserta lampirannya
- 18 (delapan belas) lembar foto copy nota kontan dari rumah makan
nusantara
- 1 (satu) bundel foto copy (33 lembar) yang terdiri dari Surat Perintah
Perjalanan Dinas, Surat Tugas, Tanda Bukti Kas, Laporan Kerja Kegiatan
Perjalan Dinas dan Tiket Pesawat
- 14 (empat belas) lembar foto copy tiket penumpang.

barang bukti mana telah disita secara sah menurut hukum dan telah
diperlihatkan kepada saksi-saksi dan terdakwa yang oleh yang bersangkutan
membenarkannya sehingga dapat digunakan untuk memperkuat pembuktian;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan terdakwa,


dan alat bukti surat serta barang bukti yang diajukan dipersidangan, yang satu
dengan lainnya saling bersesuaian, maka diperoleh fakta-fakta hukum yang
dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Bahwa terdakwa H. SUMRDI, S.E. diangkat menjdi Bendahara


Pengeluaran/Rutin pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara berdasar SK. Gubernur Propinsi Sulawesi Tenggara Nomor:17
Tahun 2007 Tanggal 23 Januari 2007 dengan tugas: - menerima, -
mengeluarkan, - membukukan dan – mempertanggungjawabkan keuangan
rutin pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara;

- Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2008


Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, diatur:
- Pasal 192 Ayat (1) : Bendahara Penerimaan Pembantu wajib menyetor
seluruh uang yang diterimanya ke Rekening Kas Umum paling lama 1
(satu) hari kerja terhitung sejak uang kas tersebut diterima;
- Pasal 192 Ayat (2) : Bendahara Penerimaan Pembantu
mempertanggungjawabkan bukti penerimaan dan bukti penyetoran dari
seluruh uang kas yang diterimanya kepada Bendahara Penerimaan;

- Bahwa terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran/Rutin telah


mempergunakan uang penerimaan pajak dan retribusi UPTD Samsat Kota
Kendari antara bulan Januari 2007 sampai dengan Maret 2008;
29

- Bahwa terdakwa selaku Bendahara Pengeluran telah mempergunakan uang


penerimaan pajak dan retribusi UPTD Samsat Kota Kendari untuk
kepentingan pribadi terdakwa adalah sebesar Rp.409.224.904,-;

- Bahwa penggunaan pribadi terdakwa tersebut tidak didukung oleh bukti


penggunaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya oleh H.
SUMARDI, SE.

- Bahwa uang penerimaan harus disetor seluruhnya ke kas daerah selambat-


lambatnya 1X24 jam dan tidak dapat dipergunakan secara langsung;

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa, negara dirugikan sebesar


Rp.3.281.999.161 dengan rincian:

1. Tanggung jawab pribadi terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran


sebesar Rp. 409.224.904,-;
2. Tanggung jawab terdakwa bersama dengan Drs. H.M. JUSUF PONEA,
M.Si. Rp.2.014.202.765,-
3. Tanggung jawab terdakwa bersama dengan Drs. H. SULTAN RAMLI,
S.H. Rp.686.107.099,-
4. Tanggung jawab terdakwa bersama dengan Drs. LA ODE ASRI BONEA
Rp.172.464.393,-

- Bahwa terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran harus mampu untuk tidak


diintervensi oleh atasan terdakwa, agar penggunaan anggaran tidak
menyimpang dari ketentuan perundang-undangan;

- Bahwa kesalahan terdakwa adalah ketidakmapuan terdakwa untuk


menghindar dari intervensi atasan terdakwa, sehingga timbul penggunaan
anggaran yang tidak sesuai dengan yang disyaratkan oleh aturan perundang-
undangan;

Menimbang, bahwa setelah memperoleh fakta-fakta hukum tersebut, selanjutnya


Majelis Hakim akan mempertimbangkan sampai sejauhmana perbuatan
terdakwa memenuhi unsur-unsur dari dakwaan Penuntut Umum, sehingga
terdakwa dapat dipersalahkan dan dipertanggungjawabkan melakukan tindak
pidana sebagaimana yang didakwakan tersebut;

Menimbang, bahwa Penuntut Umum di dalam surat dakwaannya telah


mendakwa terdakwa dengan Dakwaan Subsidaritas yakni Dakwaan Primair
melanggar Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999
Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang – Undang RI. No.
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP
jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, Dakwaan Subsidair melanggar Pasal 3 jo. Pasal 18
Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. Undang – Undang RI. No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan
Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP, Dakwaan
Lebih Subsidair melanggar Pasal 9 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang – Undang RI. No. 20
Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP;

Menimbang, bahwa Terdakwa H.SUMARDI, S.E. telah didakwa oleh Jaksa


Penuntut Umum dengan dakwaan yang berbentuk subsidaritas namun
sesungguhnya bila melihat penempatan ketiga pasal tersebut dalam bentuk
subsidaritas adalah tidak tepat mengingat ketiga pasal tersebut adalah berdiri
sendiri dan terpisah oleh karenanya dengan mempedomani Yurisprudensi
Mahkamah Agung No.589K/Pid/1984 tanggal 29 September 1984 dan No.
656K/Pid/1984 tanggal 30 Maret 1985, maka Majelis Hakim mengartikan
dakwaan Penuntut Umum terebut sesungguhnya adalah dakwaan alternatif;
30

Menimbang, bahwa dalam hal seperti ini tidak ada maksud Majelis Hakim
mengubah dakwaan Penuntut Umum namun sesuai dengan Yurisprudensi yang
disebutkan di atas, Majelis Hakim dapat mengartikan itu menjadi dakwaan
alternatif agar dakwaan itu benar-benar proporsional;

Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan itu sudah diartikan sebagai dakwaan
alternatif maka Majelis Hakim akan langsung memilih salah satu dakwaan itu
sesuai fakta hukum yang diperoleh dalam persidangan;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang diperoleh dalam persidangan


khususnya melihat kapasitas terdakwa maka adapun dalam dakwaan yang
paling tepat didakwakan kepada terdakwa adalah dakwaan subsidair yang oleh
Majelis Hakim akan mengartikannya sebagai dakwaan kedua sebagaimana
lazimnya sebutan pada dakwan yang berbentuk alternatif;

Menimbang, bahwa adapun dakwaan subsidair baca: dakwaan kedua ialah


Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang – Undang RI. No. 20 Tahun
2001 tentang Perubahan Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal
64 ayat (1) KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:

1. Setiap orang;
2. dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi;
3. menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan;
4. Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
5. Pasal 18 Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
6. Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta
melakukan;
7. Beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan kejahatan atau
pelanggaran, ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang
sebagai suatu perbuatan berlanjut.

Ad.1. Unsur “Setiap Orang”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” dalam dakwan pasal
ini adalah subjek hukum pelaku tindak pidana dalam hal ini adalah terdakwa:
H.SUMARDI, S.E. yang berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan
ternyata bahwa terdakwa adalah seorang Pegawai Negeri dan menjabat sebagai
Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor
17 Tahun 2007 tanggal 23 januari 2007 dan bahwa identitas terdakwa sama dan
sesuai dengan identitas terdakwa yang ada dalam surat dakwaan Penuntut
Umum dan terdakwa dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan
lancar serta padanya tidak berlaku ketentuan Pasal 44 KUHP atau dengan kata
lain tidk diketemukan pada diri terdakwa keadaan yang membuat ia lepas dari
pertanggungjaaban hukum, dengan demikian menurut hemat Majelis Hakim
unsur ini terpenuhi;

Ad.2. Unsur ”dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi”;

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan tujuan “menguntungkan” adalah


sama artinya dengan mendapatkan untung, yaitu pendapatan yang diperoleh
lebih besar dari pengeluaran, terlepas dari penggunaan lebih lanjut dari
pendapatan yang diperolehnya. Dengan demikian yang dimaksud dengan unsur
31

“menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi” adalah sama
artinya dengan mendapatkan untung untuk diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi ;

Menimbang, bahwa perlu pula dikemukakan di sini tentang Putusan Mahkamah


Agung RI. Tanggal 29 Juni 1989 Nomor 813 K/Pid/1987 yang pertimbangan
hukumnya antara lain menyebutkan bahwa: “Menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu badan” cukup dinilai dari kenyataan yang terjadi atau
dihubungkan dengan perilaku terdakwa sesuai dengan kewenangan yang
dimilikinya, karena jabatan atau kedudukannya;

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi DADANG SUCIPTA (Kasir


Samsat Kota Kendari) bahwa terdakwa pernah meminjam secara langsung
kepada saksi sebesar Rp.413.784.000,- (empat ratus tiga belas juta tujuh ratus
delapan puluh empat ribu rupiah). Bahwa uang yang dipinjam oleh terdakwa
tersebut adalah uang penerimaan pajak yang seharusnya disetorkan oleh saksi
kepada Bendahara Penerima. Bahwa hingga saat ini terdakwa belum
mempertanggungjawabkan pinjaman tersebut sehingga belum disetorkan ke kas
daerah sebagaimana kwitansi tgl. 02 Nopember 2007, Kwitansi tgl. 07 Nopember
2007, Kwitansi tgl. 20 Nopember 2007, Kwitansi tgl. 17 Januari 2008, Kwitansi
tgl. 24 Januari 2008, Kwitansi tgl. 28 Januari 2008, Kwitansi tgl. 04 pebruari
2008, Kwitansi tgl. 04 Pebruari 2008, Kwitansi tgl. 12 Pebruari 2008, Kwitansi tgl.
20 Pebruari 2008, Kwitansi tgl. 21 Pebruari 2008, Kwitansi tgl. 25 Pebruari 2008,
dan Kwitansi tgl. 26 Pebruari 2008;

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi HASMAWATI bahwa saksi


pernah meminjam kepada Mardjuddin Malik Rp.30.000.000,- yang digunakan
untuk membayar upah pungut karena uang upah pungut sempat diserahkan oleh
terdakwa kepada saksi, akan tetapi terdakwa kemudian mengambil kembali uang
upah pungut tersebut, sehingga pada waktu saksi hendak membayar upah
pungut anggarannya sudah tidak ada, lalu terdakwa mengatakan kepada saksi
pinjam saja dulu uang kepada Bendahara Penerima (Mardjuddin Malik);

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi ABDUL KADIR, Bc.Ku bahwa


Kwitansi tanggak 19 Pebruari 2007 sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) yang saksi terima dari MARJUDDIN MALIK, S.Sos / Bendahara penerima
tapi saksi tidak menerima uangnya, uangnya yang menerima secara fisik adalah
terdakwa SUMARDI, SE sehingga saksi tidak mengetahui penggunaanya;

Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli TUNGGUL


SIMANJUNTAK, S.E. bahwa pada waktu ahli melakukan pemeriksaan di Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra ada temuan bila dilihat dari jumlah
penerimaan yang disetorkan diketahui bahwa Pembantu Bendahara Penerima
UPTD Samsat Kota Kendari terjadi kekurangan penyetoran kepada Bendahara
Penerima Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sebesar Rp.954.859.980
karena dipinjamkan kepada Bendahara Pengeluaran dan beberapa Pegawai
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra. Bahwa tanggung jawab pribadi
Bendahara Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Maret 2008 adalah sebesar
Rp.409.224.904,-. Bahwa penggunaan anggaran tersebut tidak didukung oleh
bukti-bukti penggunaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa menurut
ketentuan uang yang diterima dari UPTD Samsat Kota Kendari tersebut tidak
boleh digunakan/dipinjamkan tetapi harus disetor ke kas daerah dalam waktu 1 X
24 jam;

Menimbang, bahwa menurut keterangan terdakwa bahwa benar terdakwa


pernah meminjam uang penerimaan pajak kepada Bendahara Penerima Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra (Mardjuddin Malik, S.Sos dan Pembantu
Bendahara Penerima/Kasir UPTD Samsat Kota Kendari (Dadang Sucipta)
dengan alasan Anggaran Rutin tidak cukup pada saat pencairannya, sedangkan
untuk mencairkan lagi memerlukan waktu untuk proses pencairannya sehingga
meminjam terlebih dahulu untuk membiayai kegiatan kantor yang mendesak.
Bahwa terdakwa sudah tidak ingat lagi jumlah pinjaman yang terdakwa pinjam,
32

namun terdakwa pernah menghitungnya di depan penyidik yang kemudian


dituangkan di dalam BAP. Bahwa sesuai dengan keterangan terdakwa yang ada
dalam BAP, terdakwa menghitung jumlah kwitansi yang jumlahnya 83 lembar
kwitansi dengan nilai sebesar Rp.3.704.283.273 (tiga milyar tujuh ratus empat
juta dua ratus delapan puluh tiga ribu dua ratus tujuh puluh tiga rupiah). Bahwa
benar pinjaman-pinjaman tersebut belum ada yang dikembalikan karena
dananya dalam DPA ternyata tidak cukup karena melebihi plafon anggaran yang
ada dalam APBD sehingga tidak tertutup oleh anggaran rutin yang terdakwa
cairkan. Bahwa benar terdakwa mengetahui bahwa uang yang dipinjam dari
Mardjuddin Malik dan Bendahara/Kasir Samsat Kota Kendari Dadang Sucipta
adalah uang penerimaan yang berasal dari uang penerimaan pajak dari UPTD-
UPTD. Bahwa terdakwa mengetahui meminjam uang dari Bendahara Penerima
adalah tidak dibenarkan karena seharusnya uang tersebut disetor ke kas daerah
1 X 24 jam dan tidak dapat dipinjam;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan


keterangan terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa
terdakwa yang telah meminjam uang penerimaan pajak daerah dan retribusi
adalah untuk kepentingan pribadi terdakwa (termasuk untuk kepentingan H.M.
Yusuf Ponea, H. Sultan Ramli, Mardjuddin Malik dan La Ode Asri Bonea),
penggunaan uang mana terdakwa telah mendapat untung. Bahwa alasan
terdakwa bahwa uang tersebut telah digunakan untuk membiayai kegiatan
kantor yang mendesak tidak pernah dapat dibuktikan oleh H. SUMARDI, SE.

Menimbang, bahwa oleh karena itu Majelis Hakim tidak sependapat dengan
Penasihat Hukum terdakwa yang dalam nota pembelaannya pada halaman 22
menyatakan bahwa “di persidangan telah diminta untuk menunjukkan bukti-bukti
temuan nominal Rp.416.224.904, nmun ahli BPKP tidak bisa menunjukkannya
namun hanya menyatakan sesuai kaca mata auditor yang bertanggung jawabd
adalah Bendahara Pengeluaran” oleh karena sesuai dengan barang bukti nomor
43 berupa kwitansi-kwitansi tanggal 02 Nopember 2007, tanggal 7 Nopember
2007, tanggal 20 Nopember 2007, tanggal 17 Januari 2008, tanggal 24 Januari
2008, tanggal 28 januari 2008, tanggal 04 Pebruari 2008, tanggal, 04 Pebruari
2008, tanggal 12 Pebruari 2008, tanggal 20 pebruari 2008, tanggal 21 pebruari
2008, tanggal 25 Pebruari 2008 dan tanggal 26 Pebruari 2008 yang nilai
keseluruhannya adalah berjumlah Rp.413.784.000,- diterima oleh terdakwa dan
penggunaannya tidak pernah dapat dipertanggungjawabkan oleh terdakwa dan
bahwa sesuai dengan keterangan ahli bahwa ahli bersama dengan terdakwa
yang menghitung penggunaan pribadi terdakwa tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan perimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kedua dari dakwan pasal ini telah
terpenuhi;

Ad.3. Unsur “menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada


padanya karena jabatan atau kedudukan”;

Menimbang, bahwa terdakwa H. SUMARDI, SE. selaku Bendahara Pengeluaran


Kantor Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara berdasar SK.
Gubernur Propinsi Sulawesi Tenggara Nomor:17 Tahun 2007 Tanggal 23
Januari 2007 mempunyai tugas: menerima, - mengeluarkan, - membukukan
dan mempertanggungjawabkan keuangan rutin pada Kantor Dinas Pendapatan
Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara;

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi Dra. ROSMARIA S. ALI, M.Si.


bahwa semua Anggaran Rutin Tahun 2007 dan 2008 sudah dicairkan oleh
terdakwa sesuai dengan SPP (Surat Perintah Pembayaran) yang diajukan oleh
terdakwa. Bahwa pada Tahun Anggaran 2008 oleh karena APBD terlambat
33

disetujui maka diberi pinjaman 1/12 dari anggaran tahun sebelumnya termasuk
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra;

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi Drs. M. ALI NUR, M.Si., bahwa
pada saat saksi menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra
tanggal 28 Pebruari 2008, saksi tidak langsung melakukan kegiatan, namun
terlebih dahulu diadakan serah terima jabatan dan dalam Berita Acara Serah
Terima Jabatan disebutkan bahwa saldo keuangan dalam keadaan nihil. Bahwa
uang penerimaan UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) tidak dapat digunakan
untuk kegiatan pengeluaran langsung karena seluruhnya harus disetorkan ke
Kas Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara 1 x 24 jam;

Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli TUNGGUL


SIMANJUNTAK, S.E. bahwa pada waktu ahli melakukan pemeriksaan di Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra ada temuan bila dilihat dari jumlah
penerimaan yang disetorkan diketahui bahwa Pembantu Bendahara Penerima
UPTD Samsat Kota Kendari terjadi kekurangan penyetoran kepada Bendahara
Penerima Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sebesar Rp.954.859.980
karena dipinjamkan kepada Bendahara Pengeluaran dan beberapa Pegawai
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra. Bahwa tanggung jawab pribadi
Bendahara Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Maret 2008 adalah sebesar
Rp.409.224.904,-. Bahwa penggunaan anggaran tersebut tidak didukung oleh
bukti-bukti penggunaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Bahwa menurut
ketentuan uang yang diterima dari UPTD Samsat Kota Kendari tersebut tidak
boleh digunakan/dipinjamkan tetapi harus disetor ke kas daerah dalam waktu 1 X
24 jam;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan


terdakwa tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan
terdakwa yang meminjam uang penerimaan pajak daerah dan retribusi
termasuk dalam kategori penyalahgunaan wewenang, oleh karena perbuatan
yang dilakukan oleh terdakwa tersebut tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yaitu Pasal 16 Ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan Negara yang mengatur bahwa ”penerimaan
kementerian negara/lembaga/satuan kerja perangkat daerah tidak boleh
digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran”, Pasal 58 Ayat (1) Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang
mengatur bahwa ”penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah tidak
dapat dipergunakan langsung untuk pengeluaran” dan Pasal 192 Ayat (1)
Peratauran Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 Jo. Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah yang mengatur ” Bendahara Penerimaan Pembantu wajib menyetor
seluruh uang yang diterimanya ke rekening kas umum daerah paling lama 1
(satu) hari kerja terhitung sejak uang kas tersebut diterima”, sebagai bendahara
pengeluaran seharusnya terdakwa hanya menggunakan anggaran rutin yang
semuanya telah dicairkan oleh terdakwa dan tidak melakukan pinjaman uang
penerimaan yang seharusnya disetor ke kas derah 1x24 jam untuk membiayai
kegiatan yang tidak tersedia mata anggarannya, kegiatan mana juga tidak dapat
dipertanggungjawabkan penggunaan anggarannya, sebagaimana yang
diperintahkan undang-undang;

Menimbang, bahwa oleh karena itu pendapat Penasihat Hukum terdakwa dalam
nota pembelaannya halaman 19 alinea lima baris ketiga yang menyatakan
bahwa: “dengan demikian terdakwa tidak dapat dipersalahkan berdasarkan
Pasal 51 Ayat (1) KUHP yang menyebutkan: barangsiapa melakukan perbuatan
untuk melaksanakan perintah jabatan yang diberikan oleh penguasa yang
berwenang, tidak dipidana”, dan bahwa lebih lanjut Penasihat Hukum terdakwa
dalam nota pembelaannya halanan 20 alinea satu menyatakan bahwa:
“terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran Dispenda Propinsi sultra secara
defacto bukanlah sebagai penanggung jawab atas segala kebijakan PPKD”. Dan
bahwa lebih lanjut Penasihat Hukum terdakwa dalam nota pembelannya
34

halaman 20 alinea dua menyatakan bahwa: “dengan demikian terdakwa selaku


Bendahara Pengeluaran dalam kasus ini secara defacto semua pengeluaran
yang langsung melalui dirinya telah disetujui oleh PPKD baik di masa Pejabat
Drs. H.M. Yusuf Ponea, M.Si. maupun Drs. H. Sultan Ramli, S.H.”, tidak dapat
dijadikan dasar untuk melepaskan terdakwa dari tanggung jawab pidana oleh
karena terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran mengetahui bahwa uang
penerimaan pajak daerah dan retribusi tidak dapat dipinjam dan tidak dapat
digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran namun harus disetorkan ke
Kas Daerah dalam waktu 1X24 jam. Bahwa sesuai dengan keterangan saksi
Dra. ROSMARIA S. ALI, M.Si. bahwa semua Anggaran Rutin Tahun 2007 dan
2008 sudah dicairkan oleh terdakwa sesuai dengan SPP (Surat Perintah
Pembayaran) yang diajukan oleh terdakwa. Bahwa pada Tahun Anggaran 2008
oleh karena APBD terlambat disetujui maka diberi pinjaman 1/12 dari anggaran
tahun sebelumnya termasuk Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra,
sehingga menurut Majelis Hakim tidak ada alasan bagi terdakwa untuk
meminjam/menggunakan uang penerimaan dan bahwa terdakwa harus bisa
menolak semua perintah darimanapun yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan. Bahwa perintah meminjam uang penerimaan kepada
Bendahara Penerima tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
karena itu harus ditolak.;

Menimbang, bahwa berdasarkan perimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga dari dakwan pasal ini telah
terpenuhi;

Ad.4 Unsur “Yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian


Negara”;

Menimbang, bahwa dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999


telah menegaskan mengenai “keuangan negara” dan perekonomian negara
adalah :

“Keuangan negara yang dimaksud adalah seluruh kekayaan negara dalam


bentuk apapun, yang dipisahkan, termasuk didalamnya segala bagian kekayaan
negara dan segala hak dan kewajiban yang timbul karena :
(a) berada dalam penguasaan, pengurusan, dan
pertanggungjawaban pejabat negara, baik di tingkat Pusat maupun daerah;
(b) berada dalam pengurusan dan pertanggungjawaban Badan
Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, yayasan, badan hukum,
dan perusahaan yang menyertakan modal negara, atau perusahaan yang
menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara.
Perekonomian negara adalah diartikan sebagai suatu kehidupan perekonomian
yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan atau
usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada kebijakan Pemerintah,
baik ditingkat pusat maupun di daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat,
kemakmuran, dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan rakyat.
Menurut penjelasan UU. Nomor 31 Tahun 1999, kata “dapat” sebelum frasa
“merugikan keuangan atau perekonomian negara” menunjukkan bahwa tindak
pidana korupsi merupakan delik formil, yaitu adanya tindak pidana korupsi cukup
dengan dipenuhinya unsur-unsur perbuatan yang sudah dirumuskan bukan
dengan timbulnya akibat;

Menimbang, bahwa menurut keterangan saksi Dadang Sucipta bahwa benar


terdakwa telah meminjam secara langsung kepada saksi uang penerimaan pajak
daerah dan retribusi sebesar Rp. 413.784.000,- (empat ratus tiga belas juta
tujuh ratus delapan empat juta rupiah) yang terbagi dalam 13 (tiga belas)
kwitansi yang terdakwa SUMARDI, SE tandatangani sendiri, dengan perincian
sebagai berikut:
1. Kwitansi tgl. 02 Nopember 2007 sebesar Rp. 50.000.000,-
35

2. Kwitansi tgl. 07 Nopember 2007 sebesar Rp. 100.000.0000,-


3. Kwitansi tgl. 20 Nopember 2007 sebesar Rp. 30.000.000,-
4. Kwitansi tgl. 17 Januari 2008 sebesar Rp. 10.255.000,-
5. Kwitansi tgl. 24 Januari 2008 sebesar Rp. 9.304.000,-
6. Kwitansi tgl. 28 Januari 2008 sebesar Rp. 15.000.000,-
7. Kwitansi tgl. 04 pebruari 2008 sebesar Rp. 4.725.000,-
8. Kwitansi tgl. 04 Pebruari 2008 sebesar Rp. 10.000.000,-
9. Kwitansi tgl. 12 Pebruari 2008 sebesar Rp. 15.000.000,-
10. Kwitansi tgl. 20 Pebruari 2008 sebesar Rp. 10.000.000,-
11. Kwitansi tgl. 21 Pebruari 2008 sebesar Rp. 100.000.000,-
12. Kwitansi tgl. 25 Pebruari 2008 seebsar Rp. 9.500.000,-
13. Kwitansi tgl. 26 Pebruari 2008 sebesar Rp. 50.000.000,-
Total Rp. 413.784.000,-

Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli TUNGGUL


SIMANJUNTAK, S.E. bahwa pada waktu ahli melakukan pemeriksaan di Dinas
Pendapatan Daerah Propinsi Sultra ada temuan bila dilihat dari jumlah
penerimaan yang disetorkan diketahui bahwa Pembantu Bendahara Penerima
UPTD Samsat Kota Kendari terjadi kekurangan penyetoran kepada Bendahara
Penerima Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra sebesar Rp.954.859.980
karena dipinjamkan kepada Bendahara Pengeluaran dan beberapa Pegawai
Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sultra. Bahwa tanggung jawab pribadi
Bendahara Pengeluaran sampai dengan tanggal 31 Maret 2008 adalah sebesar
Rp.409.224.904,- adalah selisih dari pinjaman yang diterima secara langsung
oleh terdakwa dari Bendahara Penerima (Mardjuddin Malik) dan Kasir UPTD
Samsat Kendari (Dadang Sucipta) Bahwa penggunaan anggaran tersebut tidak
didukung oleh bukti-bukti penggunaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Bahwa hal tersebut secara sah dapat dikatakan sebagai kerugian negara;

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan ahli tersebut di


atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa uang yang dipinjam oleh terdakwa dari
Mardjuddin Malik (Bendahara Penerima) dan Dadang Sucipta (Kasir Samsat
Kota Kendari) adalah termasuk dalam kategori “keuangan negara” dan bahwa
peminjam uang penerimaan pajak daerah dan retribusi telah menimbulkan
kerugian keuangan negara/daerah karena uang penerimaan pajak daerah dan
retribusi tersebut seharusnya disetor ke kas daerah selambat-lambatnya 1 X 24
jam, namun telah digunakan oleh terdakwa penggunaan mana tidak dapat
dibuktikan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara hukum oleh H.
SUMARDI, SE.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat dari dakwaan pasal ini telah
terpenuhi;

Ad.5. Unsur “Pasal 18 Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi”

Menimbang, bahwa menurut hemat Majelis Hakim Pasal 18 Undang-undang RI.


No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang
didakwakan kepada terdakwa hanyalah menyangkut tentang uang pengganti
yang diatur dalam Pasal 18 Ayat (1) huruf b, Ayat (2) dan Ayat (3);

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di persidangan


bahwa tanggung jawab pribadi terdakwa adalah sebesar
Rp. Rp.409.224.904,- sebagaimana ternyata bukti kwitansi tgl. 02 November
2007, Kwitansi tgl. 07 November 2007, Kwitansi tgl. 20 November 2007, Kwitansi
tgl. 17 Januari 2008, Kwitansi tgl. 24 Januari 2008, Kwitansi tgl. 28 Januari 2008,
Kwitansi tgl. 04 pebruari 2008, Kwitansi tgl. 04 Pebruari 2008, Kwitansi tgl. 12
Pebruari 2008, Kwitansi tgl. 20 Pebruari 2008, Kwitansi tgl. 21 Pebruari 2008,
Kwitansi tgl. 25 Pebruari 2008, dan Kwitansi tgl. 26 Pebruari 2008. Bahwa
36

walaupun terdakwa menyatakan bahwa uang tersebut digunakan untuk


membiayai kegiatan kantor akan tetapi penggunaan anggaran tersebut tidak
didukung oleh bukti-bukti penggunaan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Bahwa menurut ketentuan uang yang diterima dari UPTD Samsat Kota Kendari
tersebut tidak boleh digunakan/dipinjamkan tetapi harus disetor ke kas daerah
dalam waktu 1 X 24 jam;

Menimbang, bahwa berdasarkan perimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga dari dakwan pasal ini telah
terpenuhi;

Ad.6. Unsur ” Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang
turut serta melakukan”;

Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP mengatur mengenai dipidana
sebagai pelaku tindak pidana yaitu : mereka yang melakukan, yang menyuruh
melakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan. Dalam hal ini terdakwa
bersama dengan terdakwa Mardjuddin Malik dan Terdakwa H. Sultan Ramli;
Perkataan dader berasal dari kata daad, yang dalam Bahasa Belanda
mempunyai arti yang sama dengan kata het doen atau handeling, yang dalam
Bahasa Indonesia juga mempunyai arti sebagai hal melakukan atau sebagai
tindakan.
Orang yang melakukan suatu daad disebut dader, dan orang yang
melakukan suatu tindakan itu dalam terminology Indonesia sering disebut pelaku
atau petindak.

Simons (Lamintang, 1997 : 594) memerumuskan pengertian dader


sebagai berikut :
Pelaku suatu tindak pidana itu adalah orang yang melakukan tindak
pidana yang bersangkutan, dalam arti orang yang dengan suatu
kesengajaan atau suatu ketidaksengajaan seperti yang disyaratkan oleh
undang-undang telah menimbulkan suatu akibat yang tidak dikehendaki
oleh undang-undang atau telah melakukan tindakan yang terlarang atau
mengalpakan tindakan yang diwajibkan oleh undang-undang atau dengan
perkataan lain ia adalah orang yang memenuhi semua unsur suatu delik
seperti yang telah ditentukan di dalam undang-undang, baik itu
merupakan unsur-unsur subjektif maupun unsur-unsur objektif, tanpa
memandang apakah keputusan untuk melakukan tindak pidana tersebut
timbul dari dirinya sendiri atau timbul karena digerakkan oleh pihak ketiga.

Sedangkan Hazewinkel-Suringa (Lamintang, 1997 : 598) memerumuskan


sebagai berikut :
Yang dimaksud dengan pleger itu adalah setiap orang yang dengan
seorang diri telah memenuhi semua unsur dari delik seperti yang telah
ditentukan di dalam rumusan delik yang bersangkutan. Juga tanpa adanya
ketentuan pidana yang mengatur masalah deelneming itu, orang-orang
tersebut tetap dapat dihukum.

Hogeraad (Sianturi, 1996 : 346) mempunyai pandangan yang dapat


dikatakan lebih sesuai dengan rumusan serta jangkauan/maksud dari undang-
undang. Dari pandangan HR ini tersimpul bahwa turut serta melakukan (pelaku
peserta) dapat terjadi dalam berbagai bentuk yaitu :
1) Setiap orang (2) yang bersama-sama mengerjakan secara sempurna
suatu tindak pidana disebut petindak-petindak atau pelaku-pelaku,
tetapi dibenarkan pula untuk menyebutkan mereka sebagai “turut
serta melakukan atau pelaku peserta”.

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan:


37

Bahwa berdasarkan keterangan saksi MARJUDIN MALIK, S.Sos, saksi Drs. H.


M. JUSUF PONEA, Msi, saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA, saksi Drs. H.
SULTAN RAMLI, SH dan Saksi SYAMSUL TAHIR, M.Si serta keterangan
terdakwa H. SUMARDI, SE sendiri bahwa benar saksi-saksi tersebut dan
terdakwa H. SUMARDI, SE mengetahui bahwa penggunaan uang penerimaan
untuk membiayai kegiatan rutin secara langsung atau meminjam uang
penerimaan pajak yang dikelola bendahara penerimaan adalah tidak dibenarkan,
karena seharusnya uang penerimaan pajak tersebut disetorkan ke kas daerah
pada hari itu juga atau paling lambat 1 x 24 jam.

Namun ternyata ada persesuaian kehendak untuk tujuan yang sama diantara
saksi-saksi tersebut dan terdakwa H. SUMARDI, SE sehingga mereka bekerja
sama untuk tetap meminjam uang penerimaan pajak dengan alasan untuk
membiayai kegiatan rutin kantor, meskipun mereka mengetahui pula bahwa
untuk kegiatan rutin / operasioanal sudah ada anggaran rutinnya dalam DPA /
APBD dan tidak bisa dibiayai dengan uang penerimaan pajak dengan harapan
akan adanya keuntungan yang akan diterima oleh masing-masing pelaku.

Bahwa dengan demikian telah cukup membuktikan adanya persesuaian


kehendak atau adanya keinsyafan batin antara terdakwa H. SUMARDI, SE, saksi
MARJUDIN MALIK, S.Sos, saksi Drs. H. M. JUSUF PONEA, Msi, saksi Drs. LA
ODE ASRI BONEA, saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH dan Saksi SYAMSUL
TAHIR, M.Si dimana masing-masing pelaku tersebut adalah sama-sama sebagai
yang melakukan perbuatan pidana.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas
Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur “turut serta” telah terpenuhi;

Ad.7. Unsur “Beberapa perbuatan meskipun masing-masing merupakan


kejahatan atau pelanggaran, ada hubungannya sedemikian
rupa sehingga harus dipandang sebagai suatu perbuatan
berlanjut.

Menimbang, bahwa di dalam memori penjelasan (MvT) mengenai pembentukan


Pasal 64 KUHP itu pembentuk undang-undang hanya mensyaratkan bahwa
berbagai perilaku itu haruslah merupakan pelaksanaan satu keputusan yang
terlarang, dan bahwa suatu kejahatan yang berlanjut itu hanya dapat terjadi dari
sekumpulan tindak pidana yang sejenis.

Menimbang, bahwa menurut Lamintang (1997:708) bahwa syarat adanya suatu


perbuatan berlanjut adalah:

a. apabila perilaku-perilaku seorang tertuduh itu merupakan pelaksanaan satu


keputusan yang terlarang;

b. apabila perilaku-perilaku seorang tertuduh itu telah menyebabkan terjadinya


beberapa tindak pidana yang sejenis dan

c. apabila pelaksanaan tindak pidana yang satu dengan tindak pidana yang lain
itu tidak dipisahkan oleh suatu jangka waktu yang relatif lama.

Menimbang, bahwa Mahkamah Agung sendiri dalam Putusannya tanggal 28


April 1964 No. 156 K/Kr./1962 memutuskan sebagai berikut :

Masalah tindakan yang berlanjut atau voortgezette handeling itu hanyalah


mengenai masalah penjatuhan hukuman (straftoemeting) dan tidak mengenai
pembebasan dari tuntutan.

Menimbang, bahwa Putusan Mahkamah Agung tersebut sejalan dengan


pendapat Profesor SIMONS dalam Lamintang (1997 : 707) :
38

Menurut cara penglihatan saya, pemberlakuan Pasal 64 KUHP itu hanya


berkenaan dengan masalah penjatuhan hukuman dan bukan dengan
masalah pembentukan masalah satu tindak pidana, dengan segala
akibatnya yakni yang berkenaan dengan tempat terjadinya tindak pidana,
dengan keturutsertaan,dengan masalah kadaluarsa dan lain-lain.

Menimbang, bahwa apakah perbuatan yang didakwakan kepada terdakwa


memenuhi syarat sebagai “perbuatan berlanjut”, oleh Majelis Hakim
dipertimbangan sebagaimana diuraikan di bawah ini;

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan berdasarkan keterangan


saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan terdakwa yang saling bersesuaian,
dan alat bukti surat sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa perbuatan
terdakwa bersama dengan saksi MARJUDIN MALIK, S.Sos, saksi Drs. H. M.
JUSUF PONEA, Msi, saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA, saksi Drs. H. SULTAN
RAMLI, SH dan Saksi SYAMSUL TAHIR, M.Si yang telah meminjam uang
penerimaan pajak dari bendahara penerimaan dan Kasir Samsat Kota Kendari
tersebut tidaklah sekaligus, melainkan secara bertahap dalam kurun waktu
antara 01 Januari 2007 sampai dengan 31 Maret 2008 sehingga perbuatan
terdakwa yang meminjam uang penerimaan pajak daerah dan retribusi yang
seharusnya disetor ke kas daerah dalam waktu 1X24 jam dan tidak dibenarkan
untuk digunakan secara langsung, yang mana tanggung jawab pribadi terdakwa
sebesar Rp. Rp.409.224.904,- yang penggunaannya tidak dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.

Bahwa berdasarkan fakta diatas maka perbuatan terdakwa bersama-sama


dengan saksi MARJUDIN MALIK, S.Sos, saksi Drs. H. M. JUSUF PONEA, Msi,
saksi Drs. LA ODE ASRI BONEA, saksi Drs. H. SULTAN RAMLI, SH dan Saksi
SYAMSUL TAHIR, M.Si tersebut haruslah dipandang sebagai satu perbuatan
yang berlanjut.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keenam dari dakwaan pasal ini telah
terpenuhi;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,


Majelis Hakim berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada
terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa terdakwa bersalah
melakukan tindak pidana:“SECARA BERSAMA-SAMA MELAKUKAN KORUPSI
SEBAGAI PERBUATAN BERLANJUT”, sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-undang RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. Undang – Undang RI. No. 20 Tahun
2001 tentang Perubahan Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo. Pasal
64 ayat (1) KUHP, dalam dakwaan subsidair dibaca dakwaan kedua;

Menimbang, bahwa sepanjang pemeriksaan perkara ini, Majelis Hakim tidak


menemukan adanya alasan pembenar maupun alasan pemaaf pada diri
terdakwa, yang dapat menghapuskan sifat melawan hukumnya perbuatan dan
menghapuskan kesalahan terdakwa, oleh karena itu terdakwa harus dipidana
setimpal dengan kesalahannya;

Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan dalam perkara ini, maka


Majelis Hakim terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan
dan meringankan terdakwa:

Hal-hal yang memberatkan:


- Terdakwa tidak mendukung program pemerintah untuk memberantas korupsi.

Hal-hal yang meringankan:


- Terdakwa sopan dalam persidangan dan mengakui terus terang
perbuatannya dipersidangan, sehingga memperlancar jalannya sidang;
39

- Terdakwa masih muda dan belum pernah dihukum sehingga masih banyak
waktu untuk memperbaiki kesalahan H. SUMARDI, SE.
- Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi
lagi perbuatannya tersebut;
- Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga yaitu isteri dan anak-anak;

Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi


hukuman, maka terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara
yang jumlahnya seperti tersebut dalam diktum putusan di bawah ini;

Menimbang, bahwa agar terdakwa tidak melarikan diri, merusak atau


menghilangkan barang bukti dan atau mengulangi tidak pidana, maka terdakwa
perlu tetap berada dalam tahanan;

Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang diajukan dalam perkara ini,
maka status barang bukti tersebut ditentukan sebagaimana yang ada dalam
diktum putusan perkara ini;

Menimbang, bahwa selain itu tujuan pemidanaan bukanlah untuk membalas


dendam maupun pengenaan duka nestapa kepada terdakwa, akan tetapi lebih
dimaksudkan untuk memperbaiki seseorang dari kekeliruan yang dilakukannya;

Mengingat dan memperhatikan ketentuan Pasal Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-


undang RI. No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang – Undang RI. No. 20
Tahun 2001 tentang Perubahan Undang-Undang RI. No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo.
Pasal 64 ayat (1) dan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHAP
serta peraturan lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I:

Menyatakan terdakwa H. SUMARDI, SE, tersebut di atas terbukti


secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ KORUPSI
SECARA BERSAMA- SAMA DAN BERLANJUT “.-

Mempidana terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama


selama 1 (satu) tahun dan 6 (enam) bulan, dan pidana denda sebesar
Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah), jika pidana denda tersebut tidak
dibayar, maka diganti dengan pidana kurungan selama 3 (tiga) bulan.

Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh terdakwa


dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menghukum terdakwa untuk membayar uang pangganti sebesar


Rp.409.224.904,- (empat ratus sembilan juta dua ratus dua puluh empat
ribu Sembilan ratus empat rupiah) dan jika uang pengganti tersebut tidak
dibayar dalam waktu 1 (satu) bulan setelah putusan ini berkekuatan hukum
tetap, maka harta benda terdakwa dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti tersebut dan apabila terdakwa tidak mempunyai
harta yang cukup untuk membayar uang pengganti maka dipidana dengan
pidana penjara selama 4 (empat) bulan.

Memerintahkan agar terdakwa tetap ditahan.

Memerintahkan Barang Bukti Berupa :

1. 12 (dua belas) Buku Laporan tanda bukti penerimaan kasir Samsat Kendari
Tahun 2007 (BEND-26).
2. 3 (tiga) Buku Laporan tanda bukti penerimaan kasir Samsat Kendari Januari
sampai Maret 2008 (BEND-26).
3. Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 06-12-2007, 07-12-2007, 08-12-2007,
40

10-12-2007, 11-12-2007, 12-12-2007, 13-12-2007, 15-12-2007, 18-12-2007,


19-12-2007, 22-12-2007, 27-12-2007, 28-12-2007, 29-12-2007, 31-12-2007,
beserta lampirannya.
4. Surat Tanda Setoran (STS) tanggal 18-03-2008, 19-03-2008, 24-03-2008,
25-03-2008, 26-03-2008, 27-03-2008, 28-03-2008, 31-03-2008, 31-03-2008,
beserta lampirannya.
5. Buku Kas Umum Daerah (BEND-10) Tahun 2007 s/d Maret 2008.
(Penerimaan).
6. Rekening Koran periode 01 Januari 2007 s/d 31 Desember 2007.
7. Rekening Koran periode 01 Januari 2008 s/d 31 Maret 2008.
8. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman uang an. H. SUMARDI,
SE.
9. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs.
SYAMSUL TAHIR, M.Si.

10. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Dra. ANDI
TENRI.
11. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs. H.M.
JUSUF PONEA, M.Si.
12. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman/ penggunaan uang an.
MARDJUDDIN MALIK, S.Sos.
13. 1 (Satu) berkas kwitansi bukti penerimaan/pinjaman/ penggunaan uang an.
Drs. H. SULTAN RAMLI, SH
14. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. ABDUL
KADIR, Bc.Ku.
15. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. MUH.
NURUNG.
16. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs. AZIS
HALENG.
17. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. YOPI
LAMALIWA
18 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Dra. Hj.
RAHMATIA.
19. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
MUSTAKING, S.Pd.
20. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. HARY.
21. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Hj. ANDI
HAERAWATY. S.
22. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an.
HASMAWATI.
23. 1 (Satu) berkas kwitansi/ bukti penerimaan/pinjaman uang an. Drs. LA ODE
ASRI BONEA.
24. 1 (satu) lembar nota jumlah uang yang belum disetor SUCIPTA ke
Bendahara Penerima sebesar Rp. 710.794.446.-
25. 1 (satu) berkas tanda bukti kas Beban Tetap / Sementara beserta
lampirannya.
26. Buku Kas Pengeluaran tahun 2007 s/d Maret 2008.
27. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk bulan Januari s/d Desember 2007 tanggal 31 Desember 2007.
28. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk tanggal 1 s/d 31 Januari 2008 tanggal 31 Januari 2008.
29. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk tanggal 1 s/d 29 Pebruari 2008 tanggal 29 Pebruari 2008.
30. Rekapitulasi Realisasi Penerimaan/ Penyetoran Pajak Daerah Retribusi
Daerah dan Penerimaan Lain-lain pada Kantor UPTD Samsat Kota Kendari
untuk tanggal 1 s/d 31 Maret 2008 tanggal 31 Maret 2008.
31. 1 (satu) bundel berisi 47 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
32. 1 (satu) bundel berisi 125 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
33. 1 (satu) bundel berisi 101 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
41

34. 1 (satu) bundel berisi 101 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
35. 1 (satu) bundel berisi 111 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Pengisian Kas.
36. 1 (satu) bundel berisi 96 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Sementara.
37. 1 (satu) bundel berisi 85 Tanda Bukti Kas Beban Tetap / Sementara
38. 183 lembar nota dan Daftar Rekapitulasi Nota Pengeluaran atas Perintah
Kepala Dispenda Prov. Sultra an. Drs. H.M JUSUF PONEA, M.Si.
39. 28 (dua puluh delapan) lembar Rincian Penetapan Pajak atas nama : Drs.
Darpin, H. Hino Biohanis, Drs. La Zahi Jaya, Lily Erni, L.O Arsyad Wanda,
Pemda Tk I, Muh Nurjaya B, Drs. Ld. Mustafa, H.M Ikhlas Mappilawa,
Amir Jaya, Hartian, Saraswati, Heri Susanto, Paterai Andi Culang, LM.
Bariun, SH, La Safiu, S.Sos, PT. Daka Lantas, Muh. Cakra, Nurjadi,
Baharuddin, Ir. Baharuddin E, DPD I Partai Golkar, Pratno, Sarunding,
Aldryn, S.Pd, Dg. Parani, Dinas, Untung, S.Pd.
40. 1 (satu) map dokumen berupa Tanda Bukti Kas penggunaan dana sejumlah
Rp. 256.052.195,-.
41. 1 (satu) map dokumen berupa Tanda Bukti Kas penggunaan dana sejumlah
Rp. 461.994.635,-.
42. 3 (tiga) buku penyetoran PKB-BBN dan lain-lain Januari 2007 s/d April
2008
43. 1 (satu) map dokumen kwitansi asli sebanyak 21 lembar.
44. 1 (satu) lembar nota/memo tanggal 13 Pebruari 2008.
45. Bukti setoran ke BPD Sultra tahun 2007 s/d Maret 2008.
46. 6 (enam) lembar Tanda Bukti Penerimaan (Bend.26) tanggal 14 Januari
2009.
47. 15 (lima belas) buku realisasi penerimaan UPTD Samsat Kota Kendari bulan
Januari 2007 s/d Maret 2008.
48. 1 (satu) bundel Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA. 2008 bulan Maret
2008;
49. 39 (tiga puluh sembilan) buku Bend.16 (Buku Kas Penerimaan Sejenis)
Tahun Anggaran 2007.
50. 413 (empat ratus tiga belas) lembar Bend.16 ( Buku Kas penerimaan Sejenis)
bulan Januari 2008 s/d Maret 2008.
51. 1 (satu) bundel Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Bendahara
Pengeluaran Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA. 2008 bulan April
2008.
52. 3 (tiga) buku agenda penyetoran Bendahara Penerimaan ke BPD Sultra 3
Januari 2006 s/d 14 Maret 2008.
53. 1826 (seribu delapan ratus dua puluh enam) lembar Surat Tanda Setoran
(STS) Januari 2007 s/d Desember 2007.
54. 468 (empat ratus enam puluh delapan) lembar Surat Tanda Setoran (STS)
Januari 2008 s/d Maret 2008.
55. 3 (tiga) lembar rekening koran giro periode 1 Januari 2007 s/d 31 Desember
2007 Dinas Pendapatan TK. I /Bendahara Pengeluaran tertanggal 11 Juni
2009.
56. 6 (enam) bundel tanda bukti kas beban tetap/sementara senilai Rp.
404.284.000,-
57. Foto copy Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA.
2007;
58. Foto copy dokumen Pelaksanaan Anggaran Lanjutan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (DPA-LSKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA. 2007;
59. Foto copy Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Dinas Pendapatan Daerah Prov. Sultra TA.
2008
60. Foto copy Laporan Realisasi Penerimaan Anggaran Pendapatan Daerah
Prov. Sultra TA. 2007 per 31 Desember 2007 Dinas Pendapatan Daerah
Prov. Sultra.
61. 2 (dua) lembar foto copy nota kontan pembelian BBM tanggal 18 juni 2007
dan 25 Juni 2007
62. 1 (satu) lembar kwitansi tanda terima uang sebesar Rp. 2.200.000,- tanggal
10 September 2007 yang menerima Wa Ode Keke
42

63. 8 (delapan) lembar nota kontan pembelian premium tanggal 1 Nopember


2006

64. 6 (enam) lembar nota pembelian ATK, foto copy dan nota makan/minum
65. Foto copy Tanda Bukti Penerimaan (model Bend 26) sebanyak 6 lembar
masing-masing :
- Setoran uang BBN-KB Rp. 111.629.000,-
- Setoran uang PKB Rp. 64.040.500,-
- Setoran uang TPRJK Rp. 1.765.000,-
- Setoran uang penning Rp. 2.730.000,-
- Setoran uang administrasi Rp. 2.200.000,-
- Setoran uang parkir Rp. 5.325.000,-
66. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 28 Desember 2005 sebesar
Rp. 10.935.600,-
67. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 10.935.600,-
68. 4 (empat) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan pegawai yang
bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Desember 2005
69. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 01 Desember 2005 sebesar
Rp. 10.935.600,-
70. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 10.935.600,-
71. 2 (dua) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan pegawai yang
bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Nopember 2005
72. 1 (satu) lembar foto copy kwitansi tanggal 12 Nopember 2005 sebesar
Rp. 11.594.700,-
73. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 11.594.700,-
74. 4 (empat ) lembar foto copy daftar jumlah uang lembur/makan pegawai yang
bekerja diluar jam kantor/dinas untuk bulan Agustus 2005
75. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.580.000,- yang
menerima Drs. Jumardin Radib, SE beserta lampirannya
76. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.250.000,- yang
menerima Drs. H.A. Latif Makka beserta lampirannya
77. 1 (satu) lembar foto copy tanda bukti kas sebesar Rp. 7.000.000,- yang
menerima Drs. Jumardin Radib, SE beserta lampirannya
78. 18 (delapan belas) lembar foto copy nota kontan dari rumah makan nusantara
79. 1 (satu) bundel foto copy (33 lembar) yang terdiri dari Surat Perintah
Perjalanan Dinas, Surat Tugas, Tanda Bukti Kas, Laporan Kerja Kegiatan
Perjalan Dinas dan Tiket Pesawat
80. 14 (empat belas) lembar foto copy tiket penumpang.
Dikembalikan kepada Jaksa penuntut Umum untuk dipergunakan sebagai
barang bukti dalam perkara terdakwa Mardjuddin Malik, S.Sos dan
terdakwa H.Sultan Ramli, SH.

Membebani terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar


Rp. 5.000,- ( lima ribu rupiah).
43

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Kendari pada hari: SENIN tanggal . 24 Mei 2010 oleh kami:
NELSON SAMOSIR, S.H. M.H. sebagai Hakim Ketua Sidang, DESON
TOGATOROP, S.H. M.H. dan HERIANTO, S.H. Hakim-hakim Anggota. Putusan
mana pada hari RABU tanggal 26 MEI 2010 diucapkan dalam persidangan
yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh DESON
TOGATOROP, S.H. M.H. dan HERIANTO, S.H. Hakim-hakim Anggota,
tersebut, dibantu pula oleh HASNAWATI, S.H. Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri tersebut, dan dihadiri oleh BAHARUDDIN, S.H. dan
PURNAMA, S.H. Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kendari dan
dihadapan terdakwa serta Penasihat Hukumnya;

HAKIM ANGGOTA I, HAKIM KETUA SIDANG,

DESON TOGATOROP, S.H. M.H. NELSON SAMOSIR, S.H. M.H.

HAKIM ANGGOTA II,

H E R I A N T O, S.H.

PANITERA PENGGANTI,

HASNAWATI, S.H.

You might also like