You are on page 1of 14

PEREKONOMIAN NASIONAL

DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL

DISUSUN OLEH
DIMAS WICHAKSONO
1006782053
VOKASI PARIWISATA 2010
UNIVERSITAS INDONESIA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh
perekonomian nasional terhadap kesejahteraan sosial yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial”


yang telah dipilih secara acak di dalam kelas untuk tugas Ujian Akhir Semester.
Karena menarik perhatian penyusun untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan
dari semua pihak yang peduli.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah banyak membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………….......................................................... i
KATA PENGANTAR ……………………………….............................................. ii
DAFTAR ISI ………………………………............................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………....................................... 1


A. LATAR BELAKANG MASALAH ………………………………................ 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH ………………………………........................... 2
D. PERUMUSAN MASALAH ………………………………............................ 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………........................................... 3


A. PENGERTIAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN
SOSIAL .……………………………….......................................................... 3
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEREKONOMIAN NASIONAL ....… 4
C. PENGARUH A.S DAN POTENSI PEREKONOMIAN INDONESIA …….. 6
D. TANTANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA …………………………. 7
E. PARADIGMA KESEJAHTERAAN RAKYAT …………………………...... 8

BAB III PENUTUP ……………………………….............................................. 9


A. SIMPULAN ………………………………....................................................... 9
B. SARAN ……………………………….............................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ………………………………................................................ 12

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Selama lebih dari 30 tahun pemerintahan Orde Baru Presiden Soeharto, ekonomi
Indonesia tumbuh dari GDP per kapita $70 menjadi lebih dari $1.000 pada 1996.
Melalui kebijakan moneter dan keuangan yang ketat, inflasi ditahan sekitar 5%-
10%, rupiah stabil dan dapat diterka, dan pemerintah menerapkan sistem anggaran
berimbang. Banyak dari anggaran pembangunan dibiayai melalui bantuan asing.

Pada pertengahan 1980-an pemerintah mulai menghilangkan hambatan kepada


aktivitas ekonomi. Langkah ini ditujukan utamanya pada sektor eksternal dan
finansial dan dirancang untuk meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan di
bidang ekspor non-minyak. GDP nyata tahunan tumbuh rata-rata mendekati 7%
dari 1987-1997, dan banyak analisis mengakui Indonesia sebagai ekonomi industri
dan pasar utama yang berkembang.

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dari 1987-1997 menutupi beberapa


kelemahan struktural dalam ekonomi Indonesia. Sistem legal sangat lemah, dan
tidak ada cara efektif untuk menjalankan kontrak, mengumpulkan hutang, atau
menuntut atas kebangkrutan. Aktivitas bank sangat sederhana, dengan peminjaman
berdasarkan-"collateral" menyebabkan perluasan dan pelanggaran peraturan,
termasuk batas peminjaman. Hambatan non-tarif, penyewaan oleh perusahaan
milik negara, subsidi domestik, hambatan ke perdagangan domestik, dan hambatan
ekspor seluruhnya menciptakan gangguan ekonomi.

Krisis finansial Asia Tenggara yang melanda Indonesia pada akhir 1997 dengan
cepat berubah menjadi sebuah krisis ekonomi dan politik. Respon pertama
Indonesia terhadap masalah ini adalah menaikkan tingkat suku bunga domestik
untuk mengendalikan naiknya inflasi dan melemahnya nilai tukar rupiah, dan
memperketat kebijakan fiskalnya. Pada Oktober 1997, Indonesia dan International
Monetary Fund (IMF) mencapai kesepakatan tentang program reformasi ekonomi
yang diarahkan pada penstabilan ekonomi makro dan penghapusan beberapa
kebijakan ekonomi yang dinilai merusak, antara lain Program Permobilan Nasional
dan monopoli, yang melibatkan anggota keluarga Presiden Soeharto. Rupiah masih
belum stabil dalam jangka waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya Presiden
Suharto terpaksa mengundurkan diri pada Mei 1998. Di bulan Agustus 1998,
Indonesia dan IMF menyetujui program pinjaman dana di bawah Presiden B.J
Habibie. Presiden Gus Dur yang terpilih sebagai presiden pada Oktober 1999
kemudian memperpanjang program tersebut.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
Kedatangan Obama ke Indonesia membuka harapan baru akan meningkatnya
investasi dan perdagangan Amerika di Indonesia. Sebelum Obama datang ke
Indonesia, Pemerintah Amerika Serikat telah memutuskan untuk mengeluarkan
dana stimulus dengan membeli kembali obligasi Pemerintah Amerika Serikat
sebesar US$ 600 miliar. Stimulus ini diharapkan dapat meningkatkan dana yang
beredar di pasar, mendorong perekonomian Amerika Serikat, membuka lapangan
pekerjaan dan menyerap pengangguran yang saat ini masih berkisar di 10 persen.
Pertanyaan untuk kita semua adalah :
1. Bagaimana strategi perekonomian Amerika Serikat ini mempengaruhi
perekonomian Indonesia?
1. Bagaimana perekonomian Indonesia mempengaruhi kesejahteraan rakyat?

C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan pengertian perekonomian nasional
1. Faktor - faktor yang mempengaruhi perekonomian nasional
1. Mendeskripsikan pengertian kesejahteraan sosial
1. Paradigma kesejahteraan sosial
1. Penjelasan strategi Amerika Serikat dalam mempengaruhi perekonomian
Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN KESEJAHTERAAN


SOSIAL
1. Pengertian Ekonomi
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomia yang turunan dari 2
kata yaitu oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti mengatur. Jadi arti dari
oikonomia adalah mengatur rumah tangga, rumah tangga disini bukanlah artian
sempit, melainkan menuju kelompok social yang berwujud perusahaan, kota,
dan Negara.

Unsur dalam penjabaran makna ilmu ekonomi :


a. Adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
b. Alat-alat pemuaskebutuhan terbatas jumlahnya.
c. Adanya usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
d. Penggunaan alat pemuaskebutuhan yang bersifat alternatif.

2. Pengertian Kesejahteraan Sosial


Menurut Segel dan Bruzy (1998:8), “Kesejahteraan sosial adalah kondisi
sejahtera dari suatu masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan,
keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat”.

Sedangkan menurut Midgley (1995:14) menjelaskan bahwa kesejahteraan sosial


adalah suatu keadaan sejahtera secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai
berikut:
Pertama, setinggi apa masalah-masalah sosial dikendalikan,
kedua, seluas apa kebutuhan-kebutuhan dipenuhi dan,
ketiga, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk maju tersedia.
Tiga unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga,-keluarga, komunitas-
komunitas, dan bahkan seluruh masyarakat.

Wilensky dan Lebeaux (1965:138) merumuskan kesejahteraan sosial sebagai


sistem yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga
sosial, yang dirancang untuk mrmbantu individu-individu dan kelompok-
kelompok agar mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang memuaskan.
Maksudnya agar tercipta hubungan-hubungan personal dan sosial yang memberi
kesempatan kepada individu-individu pengembangan kemampuan-kemampuan
mereka seluas-luasnya dan meningkatkan kesejahteraan mereka sesua dengan
kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

Menurut Romanyshyn (1971:3) kesejahteraan sosial dapat mencakup semua


bentuk intervensi sosial yang mempunyai suatu perhatian utama dan langsung
pada usaha peningkatan kesejahteraan individu dan masyarakat sebagai
keseluruhan.

Kesejahteraan sosial mencakup penyediaan pertolongan dan proses-proses yang


secara langsung berkenaan dengan penyembuhan dan pencegahan masalah-
masalah sosial, pengembangan sumber daya manusia, dan perbaikan kualitas
hidup itu meliputi pelayanan-pelayanan sosial bagi individu-individu dan
keluarga-keluarga juga usaha-usaha untuk memperkuat atau memperbaiki
lembaga-lembaga sosial.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASALAH


PEREKONOMIAN NASIONAL.
a. Agenda Aman dan Damai.
1. Adanya pelayanan tertentu dari pemerintah, dalam mempertahankan
mekanisme pasar.
1. Persaingan pasar yang sehat dan adil.

b. Agenda Adil dan Demokratis


1. Adanya kebijakan yang diberikan pemerintah.
1. Adanya perbaikan sisem politik ekonomi dari pemerintah dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berwawasan lingkungan, dan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi sosial.
1. Cara-cara yang digunakan pemerintah.
a. Berdasarkan otonomi keluarga.
b. Berdasarkan komunistik.
c. Berdasarkan despotic (kelaziman).
d. Berdasarkan adat dan keturunan.

c. Agenda Kesejahteraan Rakyat.


1. Membuka lapamgan pekerjaan.
1. Mensetabilkan perekonomian Negara.
1. Kebijakan pemerintah dalam bidang moneter:
a. Politik piskonto.
b. Politik operasi pasar terbuka.
c. Pemberian kredit.
d. Pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi yaitu kegiatan perekonomian yang menyebabkan
bertambahnya jumlah barang/jasa yang diproduksi.
Faktor yang mempengaruhi peningkatan tersebut adalah:
1.Pertambahan faktor produksi.
2. Perkembangan teknologi.
3. Tenaga kerja.
4. Investasi.
e. Pengurangan-pengurangan dan kemiskinan
Pengurangan
Pengurangan terjadi karena kekurangan pengeluaran agregat. Perusahaan
memproduksi barang/jasa dengan maksud memperoleh keuntungan. Faktor
lain yang mempengaruhi pengurangan:
1.Terbatasnya lapangan pekerjaan.
2.Tidak sesuainya keterampilan yang dimiliki pekerja dengan keterampilan
industri.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi pengurangan yaitu!


1.Pelatihan tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan lapangan kerja.
2.Melakukan investasi baru yang bersifat padat karya.

Kemiskinan.
Angka kemiskinan yang tinggi dapat mengganggu kemajuan suatu Negara,
karena kemiskinan cukup berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat
yang bergantung kepada biaya/standar hidup dari Negara yang bersangkutan.
Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mengatasi kemiskinan
yaitu,
setiap tahun pemerintah Indonesia terus berupaya menurunkan jumlah dan
presentase penduduk miskin dengan berbagai cara, salah satunya pemerintah
mengurangi subsidi BBM. Sebagai gantinya pemerintah memberikan langsung
bantuan tunai kepada masyarakat miskin.

f. Menjaga stabilitas ekonomi.


Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kesetabilan ekonomi adalah:
1. Kebijakan ekspor.
2. Kebijakan impor.
3.Kebilakan moneter dan pebankan.
4. Kebijakan fiskal.
5. Kebijakan harga.

C. PENGARUH AMERIKA SERIKAT DAN POTENSI PEREKONOMIAN


INDONESIA
Sesuai laporan BKPM, investasi AS di Indonesia sampai kuartal dua 2010 adalah
sebesar USD 736,9 juta. Jumlah ini hanya menempati posisi tiga dan pada kuartal
tiga 2010 posisinya semakin menurun lagi. Jika kita memperhatikan aksi
pembelian kembali obligasi Pemerintah Amerika Serikat, maka dalam beberapa
minggu ke depan sektor keuangan akan menerima tambahan dana dalam jumlah
yang besar. Dana ini yang kemungkinan akan masuk ke negara-negara berkembang
melalui pasar saham dan berbagai proyek investasi dengan yield yang
menguntungkan bagi investor Amerika Serikat. Berdasarkan argumentasi ini maka
jumlah investasi yang dari Amerika Serikat diharapkan dapat meningkat, terutama
untuk beberapa sektor seperti industri alat berat, pertambangan dan minyak bumi
yang selama ini merupakan sektor yang diminati oleh investor Amerika Serikat.

Potensi lainnya yang dapat kita prediksi akan terjadi beberapa minggu ke depan
adalah masuknya arus dana dari institusi keuangan Amerika Serikat ke dalam pasar
saham, pasar uang dan komoditas negara-negara berkembang, terutama di
Indonesia. Laporan analis keuangan dunia memberikan rekomendasi yang positif
bagi pasar saham di beberapa negara berkembang, seperti CIVETS (Colombia,
Indonesia, Vietnam, Egypt, Turkey, South Africa).

Para analis memberikan rekomendasi bagi Indonesia sebagai tempat yang menarik
untuk investasi, karena tingkat pertumbuhannya yang tinggi, yaitu sekitar 6,2
persen sampai 6,4 persen pada tahun 2011. Jumlah penduduk sebagai pasar yang
sangat besar, yaitu 230 juta orang. Stabilitas politik dan sumber daya alam yang
sangat beragam. Khusus untuk sumber daya alam seperti minyak, gas, batu bara,
tembaga, nikel, perak dan emas merupakan komoditas yang menarik dan
mengalami rally beberapa hari setelah keputusan stimulus Amerika Serikat
dikeluarkan pada awal Nopember 2010. Selain itu SBI dan SUN kita tetap menjadi
pilihan investor asing karena tingginya yield yang ditawarkan dibandingkan
negara-negara lain.

D. TANTANGAN PEREKONOMIAN INDONESIA


Tantangan yang perlu diperhatikan oleh Indonesia, tantangan ini adalah potensi
external shock karena sentimen negatif dari krisis utang luar negeri yang masih
mengancam Irlandia dan beberapa negara Eropa. Kekhawatiran krisis ini dapat
memicu terjadinya arus modal keluar dari Indonesia dengan tiba-tiba dan
membuat sektor keuangan kita kolaps. Untuk mengantisipai ini, pemerintah telah
membuat kebijakan yang perlu kita apresiasi. Pemerintah telah menerapkan
holding period untuk SBI yang mencapai satu bulan, sehingga dana asing ini
dapat bertahan dan tidak serta merta langsung keluar dan menimbulkan shock bagi
sektor keuangan kita.

Tantangan lain yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana mendorong dana
asing ini masuk ke dalam berbagai proyek infrastruktur dan energi yang
dibutuhkan untuk mendorong akselerasi perekonomian Indonesia. Pembangunan
berbagai jalan tol, jembatan, pelabuhan, pembangkit listrik membutuhkan biaya
yang sangat besar, sehingga tidak dapat sepenuhnya dibiayai dalam APBN. Di sisi
lain, dengan masuknya dana asing ke dalam SBI dan SUN serta pasar saham,
maka sebenarnya ada potensi dana yang dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan
berbagai proyek tersebut.

Tantangan bagi kita untuk dapat membuat suatu penawaran yang menarik bagi
investor, sehingga dana ini dapat masuk ke dalam proyek jangka panjang, salah
satu alternatif yang dapat menjadi pilihan adalah dengan obligasi infrastruktur,
atau seperti yang sekarang sedang dilakukan oleh pemerintah dengan mendorong
berbagai perusahaan untuk IPO dan menjaring dana dari publik untuk pembiayaan
ekspansi perusahaannya.

E. PARADIGMA KESEJAHTERAAN RAKYAT


Paradigma kesejahteraan rakyat memang sangat perlu diperdebatkan oleh siapa
saja terutama pejabat yang bertugas memikirkan upaya-upaya meningkatkan
kesejahteraan rakyatnya. Upaya-upaya ke arah itu selama ini dianggap cukup
memadai melalui peningkatan kemakmuran rakyat (pembangunan ekonomi) atau
melalui program-program penanggulangan kemiskinan yang hasilnya memang
sejauh ini masih belum menggembirakan.

Terbukti bahwa berbagai upaya dan program ini banyak yang tidak berhasil
terutama karena dilaksanakan dalam kerangka sistem ekonomi pasar bebas yang
kapitalistik liberal, yang tidak peduli pada nasib rakyat kecil dan membiarkan
terjadinya persaingan liberal antara konglomerat dan ekonomi rakyat. Inilah
masalah besar sistem perekonomian yang kini berjalan di Indonesia. Kita patut
terus-menerus berusaha untuk mewujudkan sistem ekonomi Pancasila yaitu sistem
ekonomi pasar yang mengacu pada sila-sila Pancasila, yang benar-benar
menjanjikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Geliat perekonomian Amerika Serikat dengan stimulusnya akan mempengaruhi
perekonomian Indonesia. Pengaruh paling cepat sudah dialami oleh pasar saham
beberapa hari setelah keputusan ini dikeluarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat,
selanjutnya dalam beberapa minggu ke depan kita perlu mempersiapakan
bagaimana arus dana asing ini dapat menjadi lebih produktif dan mendorong
perekonomiann Indonesia. Hal yang dilakukan oleh Amerika Serikat adalah upaya
untuk mendorong perekonomian riilnya dan memberikan kontribusi positif bagi
penciptaan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

Meskipun di Indonesia semua orang menyadari krisis yang kita hadapi sejak 1997
adalah krisis multidimensi (politik, ekonomi, budaya), namun orang cenderung
dengan mudah menyebutnya sebagai krisis ekonomi. Konotasi ekonomi rupanya
dianggap jauh lebih “menyeluruh” atau dianggap jauh lebih penting ketimbang
aspek-aspek kehidupan politik, sosial, budaya, bahkan moral. Adapun alasan
utama anggapan lebih pentingnya ekonomi ketimbang faktor-faktor lain adalah
karena sejak pembangunan ber-Repelita (1969), pembangunan ekonomi berupa
pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun selama 30 tahun (210% secara
akumulatif), telah mengubah Indonesia secara “luar biasa” dari sebuah negara
miskin menjadi megara yang tidak miskin lagi.

Salah satu kesalahan serius, sekali lagi, adalah kepercayaan kita yang terlalu besar
bahwa pemulihan ekonomi melalui kebijakan-kebijakan ekonomi konvensional
adalah satu-satunya jalan. Dan di antara cara-cara konvensional itu adalah
menganggap bahwa kebijakan moneter khususnya melalui peranan perbankan
modern adalah segala-galanya. Sektor perbankan dianggap conditio sine qua non
termasuk kini pasar uang dan pasar modal, sehingga pemerintah bersedia
membiayai berapapun untuk “menyelamatkan" sektor perbankan melalui program
rekapitalisasi perbankan.

Jika kini kita bertanya kepada pakar-pakar ekonomi bagaimana peranan “Ekonomi
Nasional dalam upaya mensejahterakan Masyarakat“, maka mayoritas ekonom
tidak akan sanggup menjawabnya, kecuali mereka yang tidak lagi percaya pada
teori-teori ekonomi Neoklasik Ortodok Barat yang dikuasainya.

Demikian pakar-pakar ekonomi Indonesia yang menerima sebagai tugasnya


mengemban amanat penderitaan rakyat harus berdiri di baris terdepan merombak
total ajaran ilmu ekonomi Neoklasik ortodok yang sudah kita terima laksana
ajaran agama, padahal ia jelas-jelas hanya mengajarkan keserakahan perorangan
atas alam benda.
B. SARAN
Selama pakar-pakar ekonomi merasa teori ekonomi Kapitalisme-Neoliberal harus
tetap dianut Indonesia, lebih-lebih jika mereka berpendapat Indonesia jangan
coba-coba melawan kekuatan globalisasi yang dahsyat, maka tidak mungkin
pakar-pakar ekonomi dapat menemukan resep untuk mengatasi masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi Indonesia.

Menghadapi kekuatan globalisasi banyak diantara pakar ekonomi kita


menyarankan sikap konyol “if you can not beat them, join them“. Kita harus sadar
bahwa pemecahan masalah ekonomi Indonesia tidak terletak di bidang ekonomi
tetapi di bidang sosial, politik, budaya, dan moral bangsa.

Ilmu Ekonomi Pancasila bertolak belakang dengan ilmu ekonomi Neoklasik


ortodok yang kini diajarkan di perguruan-perguruan tinggi dan sekolah-sekolah
lanjutan, yang mengasumsikan rumah tangga atau masyarakat semata-mata
sebagai konsumen yang hanya bertindak sebagai kumpulan “tukang belanja” dan
di pihak lain produsen yaitu dunia usaha yang pekerjaannya sangat mulia yaitu
memproduksi barang dan jasa bagi kepentingan masyarakat. Kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat/masyarakat dianggap selalu merupakan misi dunia usaha.
Maka investor selalu dianggap “dewa penyelamat” yang tugasnya “memakmurkan
masyarakat” atau membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja yang
membutuhkannya.

Hanya dalam Pancasila terkandung dasar-dasar moral dan kemanusiaan, cara-cara


nasionalistik dan kerakyatan/demokratis, untuk mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat. Inilah ajaran Ekonomi Pancasila. Sistem Ekonomi Pancasila
adalah Sistem Ekonomi Pasar yang mengacu pada setiap sila Pancasila. Sistem
ekonomi Pancasila memberikan pedoman penyusunan kebijakan-kebijakan
ekonomi yang tidak sekedar efisien, tetapi juga adil. Masyarakat bangsa Indonesia
yang akan kita wujudkan adalah masyarakat yang adil dan makmur berdasar
Pancasila, masyarakat yang makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran.
Suatu masyarakat yang tidak efisien dapat bertahan beberapa generasi tetapi jika
keadilan sama sekali diabaikan masyarakat yang bersangkutan akan terus
bergejolak dan tidak pernah akan merasa tenteram.
Ilmu Ekonomi Pancasila adalah ilmu tentang ekonomi moral yang sesuai nilai dan
budaya bangsa Indonesia yang akan memperbaiki kesejahteraan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA

www.metrotvnews.com

http://blogs.unpad.ac.id/teguhaditya/script.php/read/pengertian-kesejahteraan-
sosial/

http://www.scribd.com/doc/12439918/MAKALAH-Perekonomian-Nasional

http://www.indonesiaindonesia.com/f/8767-paradigma-kesejahteraan-rakyat-
ekonomi-pancasila/

You might also like